Selasa, 27 Desember 2016

Penghalang Masuk Surga


Oleh : Ustadzah Irnawati Syamsuir Koto


Sahabat2 Bidadari Surga yang dirahmati Allah ...
Untaian do'a dibawah ini , pasti slalu terlantun dari mulut kita minimal sehabis sholat :
رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار
RABBANAA AATINAA FIDDUNNYAA HASANAH, WA FIL AAKHIRATI HASANAH, WAQINAA ‘ADZAA BAN NAAR.
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.Setiap muslim pasti ingin memperoleh kebahagiaan dalam kehidupan dunia dan akhirat. Kebahagiaan di akhirat berarti seseorang dimasukkan ke dalam surga oleh Allah Azza Wa Jalla. Namun keinginan saja ternyata tidak cukup, setiap orang harus berusaha untuk bisa masuk ke dalamnya dan usaha itu harus dilakukan sekarang dalam kehidupan di dunia ini, dihidup yang hanya sebentar ini. sesaat saja.Namun menjadi kunci kemana kaki akan melangkah diakhirat kelak, kesurgakah atau keneraka kah. Surga yang menjadi impian setiap muslim harus diraih, dan segala penghalang nya harus dilepaskan. Dan malam ini kita coba untuk mencari apa saja penghalang seorang muslim masuk ke SurgaNYA.Allah telah sebutkan dalam FirmanNYA, dan juga dijelaskan oleh Rasulullah SAW didalam Sunnah-Sunnah nya;
*1. Syirik Kepada Allah*
Syirik kepada Allah Swt adalah menganggap atau menjadikan selain Allah Swt sebagai Tuhan, ini merupakan syirik yang besar sehingga pelakunya bisa dinyatakan kafir, keluar dari Islam (murtad) dan seandainya sebelum itu dia melakukan amal yang shaleh, maka terhapuslah nilai amalnya itu,
Meskipun tidak sampai dinyatakan kafir, ada pula syirik yang kecil, yakni riya atau mengharapkan pujian dari amal shaleh yang dilakukan seseorang, Rasulullah SAW beliau bersabda:
ِانَّ اَخْوَفَ مَا اَخَافُ عَلَيْكُمْ اَلشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ. قَالُوْا: وَمَا الشِّرْكُ اْلأَصْغَرُ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟. قاَلَ: اَلرِّيَاءُ
Sesungguhnya sesuatu yang paling aku takutkan terjadi pada kalian adalah syirik yang kecil. Sahabat bertanya: “apakah syirik yang kecil itu ya Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Riya” (HR. Ahmad).
Termasuk syirik kepada Allah adalah mempercayai perdukunan, ramalan-ramalan nasib, tahayyul, jimat, sihir, jampi-jampi yang tidak berdasar, kepercayaan-kepercayaan yang tidak sesuai dengan aqidah Islam.
*2. Meninggalkan Sholat*
Amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Jika shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi.sebenarnya, sama sekali tidak ada ruang, seorang Muslim meninggalkan shalat. Mau dalam perjalanan, sakit, tidak bisa berdiri, pusing, bahkan lumpuh sekalipun. Shalat tetap wajib.Dan, karena ibadah ini bersifat mutlak, keringanan yang Allah berikan pun sangat-sangat memudahkan kita untuk tetap bisa mendirikannya dengan baik dan benar.
Imam Adz-Dzahabi dalam kitabnya “Al-Kaba’ir” (Dosa-dosa Besar) memasukkan orang-orang yang meninggalkan shalat dengan sengaja sebagai jenis perbuatan dosa besar yang keempat dari tujuh puluh enam macam dosa besar yang membinasakan.
Dari Abu Hurairah, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda; “Sesungguhnya amal hamba yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah shalatnya. Apabila shalatnya baik, dia akan mendapatkan keberuntungan dan keselamatan. Apabila shalatnya rusak, dia akan menyesal dan merugi. Jika ada yang kurang dari shalat wajibnya, Allah Tabaroka wa Ta’ala mengatakan,’Lihatlah apakah pada hamba tersebut memiliki amalan shalat sunnah?’ Maka shalat sunnah tersebut akan menyempurnakan shalat wajibnya yang kurang.
“Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?” Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang melaksanakan shalat.” (QS: Al-Mudatstsir: 42-43).
Bahkan, Rasulullah bersabda, “Perjanjian antara kita dengan mereka (orang-orang kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang meninggalkannya, berarti ia telah kafir.” (HR: Tirmidzi).
*3. Sombong*
Kesombongan merupakan sifat yang sangat tercela, hal ini karena manusia dengan segala kelemahan dan kekurangannya tidak pantas berlaku sombong. Hanya Allah yang Maha berkuasa, Maha kaya, Maha tahu dan sebagainya yang pantas berlaku sombong, meskipun Dia tidak menyombongkan diri. Karena itu, Allah Swt menutup pintu surga bagi orang-orang yang sombong,
Rasulullah bersabda :
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِى قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذََرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ.
Tidak masuk surga orang yang di dalam hati ada kesombongan meskipun hanya sebiji sawi (HR.Muslim).
Disamping itu, Allah Swt lebih murka lagi kepada orang menyombongkan diri dengan dosa yang dilakukannya atau bangga dengan dosa, hal ini membuat ia semakin sulit untuk bisa masuk ke dalam surga sebagaimana dikemukakan dalam firman-Nya:
“Sesungguhnya orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri kepadanya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk ke dalam surga hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah kami memberi pembalasan kepada kepada orang-orang yang berbuat “ (QS 7:40).
Layaknya sebuah penyakit yang menyerang fisik manusia, sombong yang merupakan penyakit hati tentu akan memberikan banyak gangguan pada penderitanya. suatu penyakit hati yang mana pengidapnya merasa bangga dan memandang tinggi atas diri sendiri.
Sebagai suatu penyakit, sombong hanya bisa disembuhkan berdasarkan kesadaran diri penderitanya sendiri karena sombong bertitik berat pada kondisi hati seseorang. Orang yang memiliki sifat sombong akan dibenci dan ditutup hatinya oleh Allah SWT. Maka jadilah mereka pengikut iblis yang senang berbuat sekehendak hati dan tidak akan pernah taat terhadap perintah Allah dan Rasul-Nya. Maka tiada lain tempatnya kecuali di neraka.
*4. Durhaka kepada Orang Tua*
Begitu banyak ayat dan hadits yang menyebutkan tentang kewajiban anak berbakti pada orang tua “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia” (QS. 17:23)
“Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”..(QS.17:24)
Hukum bakti kepada orang tua wajib ‘ainiy (mutlak) sedangkan durhaka kepada keduanya haram. Perkataan “Ah” saja termasuk suatu dosa kepada orang tua apalagi, membentak, memukul, atau hal lainnya yang lebih kejam. Selain itu juga perlu berlemah lembut kepada orang tua selalu mendoakan keduanya agar dikasihi oleh Allah SWT.
Perintah berbakti kepada orang tua setelah perintah untuk beribadah kepada Allah tanpa mempersekutukannya.
Hal ini menggambarkan pentingnya berbakti kepada orang tua.
Dalam ayat lain Allah SWT menjelaskan bahwa bersyukur kepada orang tua (dengan berbakti kepada keduanya) merupakan kesyukuran kepada Allah SWT, karena Allah menciptakan semua manusia dari rahim orang tua. yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap kedua orang ibu bapa, (Al-An’am 151).
Meskipun orang tua menyuruh kepada suatu perbuatan yang menyekutukan Allah SWT, atau orang tua tersebut masih belum memeluk Islam, sikap berbakti kepada orang tua tetap menjadi suatu kewajiban oleh seorang anak tanpa harus mematuhi perintah mereka yang menyalahi syariat. "Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."
Marilah para sahabat kita merawat orang tua kita sebaik-baiknya, dan senantiasa mendahulukan kepentingan mereka. Orang tua memang membutuhkan materi (uang) tetapi masih ada yang lebih penting bagi mereka yaitu kasih sayang. Menyapa, menanyakan kabar mereka, kesehatan mereka, apa yang mereka inginkan merupakan suatu hal sepele namun berarti besar bagi mereka.
Sahabat2ku....kita perlu mengevaluasi diri kita tentang kewajiban berbakti kepada orang tua kita. Kita juga perlu mengakui tentang kelengahan dan kekurangan kita dalam berbuat bakti kepada orang tua. Kewajiban berbakti kepada orang tua tetaplah ada sampai kapanpun, selama mereka masih hidup ataupun sudah meninggal.
*5. Hutang*
Dalam kehidupan sehari hari, tidak selamanya kita berada dalam kecukupan materi, satu saat ada kalanya kita membutuhkan bantuan dari orang lain, kesulitan yang menerpa kita kadang membuat kita harus meminta bantuan dengan cara berhutang.
Disaat akan berhutang , segala macam cara dan teknik dilakukan agar seseorang mau memberikan kita pinjaman. Akan tetapi setelah itu, kadang sebagian kita malas untuk membayarnya disaat kita mampu membayar, atau jatuh tempo sebagaimana yang kita janjikan, bahkan tidak jarang orang yang berhutang menunda-nunda pembayarannya hingga lewat jatuh tempo, padahal mereka berkecukupan untuk membayarnya, terkadang malahan, orang yang meminjamkannya lah yang harus berusaha keras menagih hak mereka. Ini merupakan sebuah bentuk tindakan kezaliman dan merugikan orang lain. Ancamannya pun tidak main-main dan membuat anda berpikir ulang untuk menunda bayar hutang. Hutang adalah masalah yang sangat mengikat bukan saja selagi manusia hidup di dunia, tetapi beban hutang juga akan berlanjut sampai di akhirat.
“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Bahkan seorang yang syahid dijalan Allahpun jika dia punya hutang maka dosanya tak diampuni oleh Allah : Dari ‘Abdillah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَ
“Semua dosa orang yang mati syahid akan diampuni kecuali hutang.” (HR. Muslim no. 1886)
Adakah kematian yang paling disukai oleh Allah selain Syahid dijalacnNYA? Namun kematian syahid ini tidak dipandang oleh Allah karna ada hutangnya.
Oleh karena itu, seseorang hendaknya berpikir:
“Mampukah saya melunasi hutang tersebut dan mendesakkah saya berhutang?”
Karena ingatlah hutang pada manusia tidak bisa dilunasi hanya dengan istighfar.
*6. Memutuskan Persaudaraan.*
Manusia itu adalah makhluk yang bersaudara dengan sesamanya, karenanya jangan sampai tergadi kebencian dan permusuhan tanpa alasan yang bisa dibenarkan, apalagi bagi orang yang memiliki kesamaan iman terutama bila yang sesama mu’min itu memiliki ikatan persaudaraan dalam nasab atau keturunan. Karenanya bila terjadi pemutusan hubungan persaudaraan dalam nasab, maka Allah Swt amat menyayangkan hal itu sehingga Dia yang menjadi pemilik surga tidak akan memasukkan orang yang memutuskan persaudaraan,
Rasulullah Saw bersabda:
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
Tidak masuk surga orang yang memutuskan, yakni memutuskan silaturahim (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Tirmidzi).
Tidak dimasukkannya orang yang memutuskan silaturahim ke dalam surga karena Allah Swt sangat murka sehingga laknat-Nya akan turun kepada mereka, hal ini dinyatakan dalam firman Allah Swt:
“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?. Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka” (QS 47:21-23).
Sebagai insan yang beriman kepada Allah SWT serta beriman adanya kehidupan di akhirat kelak, tentunya semua berharap agar kita di akhirat kelak masuk surga. Dan tidak ada dari kita ingin masuk neraka. Naudzubillah mindzalik. Kita sadar benar bahwa surga akan ditempati oleh orang-orang yg ketika hidup di dunia berbuat baik, kepada sesama manusia, baik sesama lingkungan dan tentunya baik dalam menjalankan ibadahnya kepada Allah SWT.
Sedangkan kita juga yakin bahwa mereka adalah merupakan tempatnya orang-orang yang jahat ketika hidup di dunia. Samping kita yakin bahwa orang baik akan ditempatkan di surga dan orang yang jahat tempatnya di neraka, akan tetapi ternyata kelak akan ada orang yang sholih dan baik akan terhalang masuk surga, karena kematiannya membawa penyakit atau perkara.manakala kita ingin masuk ke dalam surga, maka segala rintangan yang menghalangi harus bisa kita singkirkan.
Demikian saja dulu bahasan kita malam ini, masih banyak penghalang masuk Surga yang lain, seperti memakan harta anak yatim, pengadu domba dll, tapi karna keterbatasan waktu kita bahas hanya 6 poin diatas saja.
💫💫💫💫
🔐 Tanya Jawab 🔐
1. Santi W
assalamualaikum warahmatullah ustadzahh... ane mau bertanya sehubungan dengan poin ke 4, adapun yg sudah menikah diwajibkan untuk lebih mencintai ibu mertuanya. Itu bagaimana yaa hukumnyaaa ummi? Dan apabila suami tidak memperbolehkan mengunjungi misalnya.. mana yg harus kita dahulukan? Dan bagaimana kita menjelaskan pada orang tua kita?
Jawab
‘Alaikumussalam mba Santi
Mertua pada hakikatnya adalah orang tua , mencintai dengan seimbang tidak ada lebih dan tidak ada yang kurang. Orang tua kandung tentunya tetap mendapatkan posisi yang pertama jika kita harus memilih.
Seorang Istri memang selayaknya untuk mematuhi perintah suami selama itu bukan perintah kepada kemungkaran dan kesesatan. Ada hadits yang memang mengatakan bahwa jika dilarang mengunjungi orang tua sekalipun maka siistri tidak boleh pergi namun dalam hal ini juga ada ulama yang mengatakan bahwa hadits ini lemah, dan karena itu bertentangan dengan perintah Allah untuk berbuat baik kepada orang tua.
Berikut adalah Pendapat Imam An-Nawawi dan pendapat ini sesuai dengan madzhab Hanafi dan madzhab Maliki.
Az-Zaila'i Al-Hanafi berkata :
وَقِيلَ لَا يَمْنَعُهَا مِنْ الْخُرُوجِ إلَى الْوَالِدَيْنِ ، وَلَا يَمْنَعُهُمَا مِنْ الدُّخُولِ عَلَيْهَا ...وهُوَ الصَّحِيحُ
"Dan dikatakan bahwasanya seorang suami tidak boleh melarang istrinya keluar rumah untuk mengunjungi kedua orang tuanya, ia juga tidak boleh melarang kedua orang tua istrinya untuk menemui istrinya….dan inilah pendapat yang benar (Tabyiinul Haqoo'iq li Az-Zaila'i, beserta hasyiyah Al-Syilbi 3/58-59
Jika ada keperluan kepada orang tua, silakan bicarakan dengan suami secara baik baik, kenapa ia melarang dan carilah solusi dari masalah tersebut.
Wallahu A’lam
2. Novi
Apakah benar janji itu dkatakan hutang???dan bagai mana caranya melunasi hutang kepada orang yang telah meninggal???
Jawab
Janji adalah hutang, dan itu benar, dan orang yang ingkar terhadap janji adalah orang yang munafik, kita tau apa ganjaran bagi orang yang munafik .
Membayar hutang kepada orang yang telah meninggal adalah : yang pertama mencari ahli warisnya. Jika tidak bertemu maka bersedekahlah atas nama orang tersebut.
Wallahu a’lam
3. Ummu Aqil
Bagaimana jika seseorang mempunyai hutang lalu tdk pernah berjumpa lg dg org yg dihutangi dan kedua-duanya tdk tau sekarang masing-masing ada di mana..
Karena wktu berhutang dulu blm ada HP(alat komunikasi spt skg). Tapi hanya berharap bisa berjumpa dg yg menghutanginya....tp tak kunjung jumpa..ini bg mana hukumnya..
Jawab
Jawabannya hamper sama dengan pertanyaan mba novi yaa ummu, jika memang tidak bisa lagi kita mencari dan bertemu karna kondisi, maka bersedekahlah atas nama orang tersebut. Insyaa Allah Allah telah mengetahui niat baik kita
Wallahu A’lam
4. Liana
apakah aurat juga jadi penghalang masuk surga?
Apakah aurat anak menjauhkan orang tua dari surga!
Jawab
Saudariku Liana yang disayang Allah ….
Menutup aurat adalah sebuah kewajiban bagi Muslim, satu hal jika itu diwajibkan maka meninggalkannya adalah Dosa Besar. Sudah barang tentu Allah tidak akan mengizinkan orang2 seperti itu masuk kedalam SurgaNYA. Sebagaimana hadits Rasulullah berikut ini :
“Ada dua golongan penghuni neraka yang aku belum pernah melihatnya: Laki-laki yang tangan mereka menggenggam cambuk yang mirip ekor sapi untuk memukuli orang lain dan wanita-wanita yang berpakaian namun telanjang dan berlenggak lenggok. Kepalanya bergoyang-goyang bak punuk onta. Mereka itu tidak masuk surga dan tidak pula mencium baunya. Padahal sesungguhnya bau surga itu bisa tercium dari jarak sekian dan sekian.” (HR. Muslim)
Inilah ancamannya , jangankan masuk surge, mencium bau surge saja tidak… Na’udzubillah…
Sangat amat disayangkan saat ini banyak Umat Islam yang mengabaikan hal ini dengan beribu alasan. Semoga kita yang disini adalah insan2 yang mampu untuk melaksakan kewajiban terhadap Allah, salah satunya dengan menutup aurat. Bagi yang belum segeralah lakukan kewajiban ini..
Apakah hal itu menjauhkan orang tua kita dari surga? Hal ini bisa terjadi jika orang tua diam dan tidak mendidik anak2nya untuk meutup aurat, dan hal ini tidak hanya dalam hal aurat, dalam semua segi kewajiban kepada Allah, jika orang tua tidak mengajari anak2nya maka akan dituntut diakhirat kelak oleh Allah Azza Wa Jalla.
Wallahu a’lam
5. Inas
Ummu, dapat melihat Qorin/Jin itu termasuk syirik kepada Allāh gak? apakah akan masuk Surga orang yg bisa melihat Qorin?
Jawab
Qorin adalah jin yang ditugasi untuk mendampingi setiap manusia dengan tugas menggoda dan menyesatkannya. Karena itu, qorin termasuk setan dari kalangan jin.percaya kepada Qorin ini membuat kita menjadi syirik, karnanya kita harus waspada terhadap semua bisikan jin ini. Orang yang mengaku bisa melihat qorin sejatinya dia telah mendapat gangguan dari jin itu sendiri, karna itu hanyalah penyerupaan, bukan dari wujud aslinya, karnanya dia harus menghilangkan hal itu, jangan malah membiasakan diri. Mohonlah perlindungan dari Allah dengan slalu berdzikir kepadaNYA. Apakah akan masuk surga orang yang mampu melihat jin tersebut? Jika kita mengingkari jin tersebut dan memusuhinya insyaa Allah akan masuk surga dengan Rahmat Allah sementara perantaranya adalh amal Sholeh kita.
Wallahu A’lam
6. chal
knpa Riyak di nmnakn sirik?
Jawab
Menurut Ibnu Qayyim, riya dikategorikan syirik kecil karena telah mencederai keyakinan seseorang pada ‘iyyaaka na’bud’ ( hanya kepada Engkau saja kami menyembah ).
Betul syirik kecil ini yang lebih dikhawatirkan Rasulullah ketimbang fitnah Dajjal, karena fitnah Dajjal terjadi di akhir zaman sementara riya bisa terjadi kapan saja. Fitnah Dajjal tampak kesesatannya tetapi riya sering kali tidak tampak.
Pada kata ‘iyyaka’ ( hanya kepada Engkau ) terkandung makna mengkhususkan penghambaan hanya untuk Allah ( takhsisul ubudiyyah lillah ), hal ini dirusak oleh sikap riya, karena Allah disekutukan dengan mengharap perhatian dan pujian dari makhluk. Allah tidak lagi dikhususkan dalam memohon harapan dan pujian serta perhatian.
Singkat kata, pelaku riya mengharapkan bagian untuk hawa nafsunya yang telah menjadi sesembahan. “…. Mereka bermaksud riya ( dengan shalat ) di hadapan manusia. Dan, tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali.” ( QS An-Nisa [4] : 142 ).
Wallahu a’lam
7. sy punya ipar perempuan, tinggal serumah, tdk suka jika d tegur apalg untuk pakaian n ibadah yg lainx,sy dan suami malas menegurx lg krna orgx mudah trsinggung n efekx menyakiti anakx,skrg tdk prnah saling sapa tpi niat sy bukan memutus silaturrahim, gmana ustadzah??
Jawab
Disaat menghadapi orang seperti itu, maka jangan mendiamkan, tetap jaga komunikasi yang baik, ciptakan hubungan emosianl yang baik, kalo didiamkan bukan malah tambah baik tapi malah tambah memperburuk keadaan. Kita harus bisa melihat situasi dan kondisi, jangan pernah mencap dia salah, tapi adakan pendekatan yang benar, siapapun tak akan mau dicap salah, karnanya kita yang lebih mengerti harus juga mempunyai empati terhadap orang2 seperti itu, dia saudara kita, tanggungjawab kita dala mendidik dan membinanya, kita jangan memerintah tapi mengajak, perhatikan cara berkomunikasi, dan lihat karakter orang yang kita ajak dalam berkomunikasi tersebut. terus lakukan pendekatan, jangan pernah ditinggalkan, biarkan dia marah, biarkan dia merajuk, kita jangan ikut2an balik memarahinya, mendiamkan dia.
Dan pernah lupa berdoa semoga Allah melunakkan hatinya, dan memberinya hidayah.
Wallahu a'lam
💫💫💫💫
Selanjutnya..marilah kita tutup dengan bacaan istigfar 3x
Doa robithoh dan kafaratul majelis
Astaghfirullahal' adzim 3x
👏 Do'a Rabithah
Allahumma innaka ta'lamu anna hadzihil qulub,
qadijtama-at 'alaa mahabbatik,
wal taqat 'alaa tha'atik,
wa tawahhadat 'alaa da'watik,
wa ta ahadat ala nashrati syari'atik.
Fa watsiqillahumma rabithataha,
wa adim wuddaha,wahdiha subuulaha,wamla'ha binuurikal ladzi laa yakhbu,
wasy-syrah shuduroha bi faidil imaanibik,
wa jami' lit-tawakkuli 'alaik,
wa ahyiha bi ma'rifatik,
wa amitha 'alaa syahaadati fii sabiilik...
Innaka ni'mal maula wa ni'man nashiir.
👏 Artinya :
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa sesungguhnya hati-hati kami ini,
telah berkumpul karena cinta-Mu,
dan berjumpa dalam ketaatan pada-Mu,
dan bersatu dalam dakwah-Mu,
dan berpadu dalam membela syariat-Mu.
Maka ya Allah, kuatkanlah ikatannya,
dan kekalkanlah cintanya,
dan tunjukkanlah jalannya,
dan penuhilah ia dengan cahaya yang tiada redup,
dan lapangkanlah dada-dada dengan iman yang berlimpah kepada-Mu,
dan indahnya takwa kepada-Mu,
dan hidupkan ia dengan ma'rifat-Mu,dan matikan ia dalam syahid di jalan-Mu.Sesungguhnya Engkau sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Aamiin...
DOA PENUTUP MAJELIS
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
Subhanaka Allahuma wabihamdika asyhadu alla ilaha illa anta astaghfiruka wa atubu ilaik.Artinya:“Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar