Minggu, 14 Juni 2020

PREPARING RAMADHAN



OLeH  : Ustadzah Rizqi Maulida A.

           💘M a T e R i💘

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr.wb.

الحمد لله الذي أنزل على عبده الكتاب ولم يجعل له عوجا 🌸 قيما لينذ ر بأسا شديدا من لدنه و يبشر المؤمنين الذين يعلمون الصالحات أن لهم أجرا حسنا 🌸

_"Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Qur'an) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan siksaan yang sangat pedih dari sisi Alloh ﷻ dan memberi berita gembira kepada orang-orang yang beriman, yang mengerjakan amal soleh, bahwa mereka akan mendapat pembalasan yang baik."

Pertama-tama Segala puji syukur atas kehadirat Alloh ﷻ yang telah mengumpulkan kita dalam suatu forum majlis ilmu dunia dan akhirat yang semoga diberkahi dan dirahmatinya ini. Amin ya rabb dan yang kedua Shalawat serta Salam atas junjungan Nabi Muhammad Rasulullah ﷺ yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman Ad-Deen Salam.

Alhamdulillah saat ini kita sudah di bulan Syaban 1441 H.

Sudah mid syaban. Dan kurang dari 2 pekan lagi Insya Allah datang bulan Ramadhan Kariim...

Tentunya segala hal kita upayakan sejak dini.

Mulai dari ngecek apakah masih ada hutang puasa tahun sebelumnya?

Bagaimana target Ramadhan tahun ini?

Evaluasi tahun lalu?

Yang pastinya adalah persiapan yang lebih pada tahun ini karena hampir dipastikan kita di tahun ini sedang mengalami pandemik covid-19. Semoga Alloh ﷻ segera angkat wabah ini.

Sebetulnya keadaan saat ini yang sebagian besar kita di masjid sholat jumat dan jamaah ditiadakan untuk sementara demi kemaslahatan bersama. Begitupun di Saudi arabia, tidak diperbolehkan umrah dan ada pembatasan untuk berjamaah  di luar.

Beberapa negara sudah melakukan lockdown misal malaysia, UK, Turkey dan lain-lain.

Juga ada yang masih sebagian.

Keadaan ini tentu saja beda dengan kondisi sebelumnya. Perlu penyesuaian. Demikian juga pada saat jelang Ramadhan....
Inilah tantangan yang harus kita lewati dengan sabar dan istiqomah...

💎Berikut penjelasannya PERSIAPAN MENYAMBUT RAMADHAN

1. Ilmi: mempelajari fiqh ramadhan (puasa dan lain-lain).
2. Ma'nawy: melatih spiritual ( puasa sunnah dan ibadah lainnya).
3. Ijtima'ly: sosialisasi ke masyarakat, silaturahmi.
4. Da'wly: mengajak sebanyak mungkin objek dakwah.
5. Usarly: mengkondisikan keluarga dengan baik.
6. Maliy: menyiapkan harta untuk sedekah.
7. Sihhly: menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat.
8. Dzihnly: berbahagia dan bergembira.
9. Fardly: dilakukan secara pribadi (dari diri sendiri).
10. Jama'ly: dilakukan secara berjamaah.

Dalam hitungan hari kita menuju Ramadhan,  mudah-mudahan Alloh ﷻ sampaikan kita dan keluarga ke Ramadhan 1441 H ini. Ada beberapa yang perlu kita perhatikan, misalnya:

◼️1. Ilmi
artinya kita paham dan mengerti tentang fiqh Ramadhan. Tentang puasa, apa saja yang membatalkan, waktu puasa kapan saja,  misalnya kalau kita di luar negeri bagaimana, atau keringan puasa bagi ibu-ibu yang mislanya sedang hamil, atau yang baru melahirkan, atau yang menyusui. Termasuk juga untuk orangtua kita yang sudah lansia seperti apa, demikian juga untuk yang anak-anaknya, misalnya yang belum baligh. Kita sudah paham tentang fiqh Ramadhan nya, tentang puasanya, shlatnya, zakat, dan lain-lainnya. Termasuk di dalam nya ketika kondisi seperti sekarang ini ya, kondisi pandemi. Ada beberapa yang mungkin tidak bisa seperti tahun lalu, mungkin prediksinya seperti itu. Ini yang perlu kita pahami juga. Misalnya seperti sholat tarawih, yang umumnya kita lakukan jamaah di masjid gitu pada tahun-tahun sebelumnya. Tapi apakah pada tahun ini masih bisa seperti itu? Yang laki-laki sudah 3x ya sholat jumat di tangguhkan, karena alasan keselamatan bagi diri setiap muslim.

Artinya ketika itu membahayakan dengan wabah ini, maka solusi terbaik adalah tetap di rumah dan menggantinya denga sholat dzuhur. Ini berlaku bukan hanya di Indonesia ya, di seluruh penjuru negeri, mayoritas sudah seperti ini. Di Saudi arabia sensiri pun sudah seperti itu. Bahkan jamaah umroh sudah tidak diperbolehkan untuk datang ke mekah madinah. Dan disana sholat jumat pun di batasi, mungkin petinggi dan orang-orang masjid saja yang diperbolehkan. Ini yang perlu kita ketahui, jangan sampai menyusahkan tapi memang ada keringanan dalam islam. Seperti halnya kita dalam perjalanan, ada beberapa rukhsah dalam mengerjakan sholat, bisa di jamak qasar.

◼️2. Ma'nawiy
Melatih spiritual kita. Bagaimana niatan kita,  ruhiyah kita dalam melakukan maksimal ibadah. Artinya mulai "dilatih" Alloh ﷻ. Mungkin Alloh ﷻ sudah melatih kita dari bulan maret kemarin ya, sudah mulai di reduksi kegiatan-kegiatan di luar, stay at home, ini juga mulai melatih diri kita untuk memaksimalkan waktu yang ada. Dimaksimalkan waktu luang,  jangan lalai. Diisi dengan hal yang bermanfaat, menjadikan amal shalih juga ya. Dan pastinya untuk tabungan persiapan untuk Ramadhan. InsyaAllah seperti itu.

◼️3. Ijtima'iy
Sosialisasi ke masyarakat atau silaturahim. Tentunya pada saat jaga jarak saat ini agak sulit ya untuk datang ke satu tempat ke tempt lain. Bahkan,  ketika ada yang wafat saja, walaupun bukan suspect covid dibeberapa tempat sudah ada jarang keluarga yang mengantarkan. Sudah ada jaga jarak karena adanya pandemik ini.  Walaupun seperti itu,  tetap bisa dijaga tali silaturahim nya ya. Karena jaman juga sudah 4.0 menuju era 5.0 artinya bisa menggunakan fasilitas yang ada ya. Seperti menyapa lewat telp, di whatsApp, vidio call dan sebagainya,  yang tadi untuk tetap in touch, stay connect dengan saudara, keluarga, tetangga,  kolega. Termasuk misalanya rekan-rekan yang sudah melakukan work from home (WFH). Mudah-mudahan ini bisa menjadikan amal shalih juga, saling membantu, menanyakan kondisi, dan meringankan beban saudara.

◼️4. Da'wiy
Mengajak keluarga,  mengajak saudara, rekan dan sebagainya ya. Karena ini hampir mayoritas banyak di rumah dan berkumpul dengan keluarga. Jadi mengajak keluarga ini yang perlu di seringkan seperti itu. Barangkali yang sebelumnya agak susah karena sibuk, mungkin saat ini Alloh ﷻ memberikan waktu untuk quality time dengan keluarga. Bisa dimanfaatkan semaksimalkan mungkin,  dengan mulai dari shalat berjamaah atau ketika Ramadhan, bersama mempersiapkan sahur dan buka puasa. Dan sekarang juga anak-anak belajar from home semua, akan ada tugas-tugas yang banyak melibatkan orang tua, baik tugas-tugas SMP atau SMA, apalagi yang masih TK dan SD. Hal ini membutuhkan kesabaran dan kasih sayang dalam mengajak dan membersamai terutama dalam masa stay at home ini.

◼️5. Us ariy
Artinya mengkondisikan keluarga dengan baik. Tadi misalnya ketika sahur atau buka belum bisa bersama, sekarang sudah bisa dikondisikan untuk bersama-sama dan mempersiapkannya bersama-sama juga. Termasuk ketika shalat misalnya, bisa berjamaah dengan keluarga di rumah. Sehingga sudah bisa bersama antar ayah ibu anak-anak dan anggota keluarga lainnya.

◼️6. Maliy
Menyiapkan harta untuk sedekah, dan untuk yang lain. Terutama dalam masa pandemik ini, sektor ekonomi memang sangat berpengaruh ya. Bagi yang mungkin ada perubahan, mungkin dapat dipersiapkan atau dicarikan alternatif. Ini pentingnya tadi silaturahim dengan sesama ya. Karena dengan adanya ini,  mudah-mudahan satu dengan yang lain dapat saling membantu.

Misalnya ada charity terhadap suatu keluarga yang terdampak karena kehilangan pekerjaan, biasanya ada komunitas-komunitas yang membantu bagi keluarga tersebut. Semoga kita juga bisa bantu meringankan sesama. 

◼️7. Sihhiy
Menjaga kesehatan dengan pola hidup sehat. Memang sangat terlihat demgan adanya kasua covid 19 ini, kesadaran kita akan kebersihan itu lebih tinggi. Membiaskan cuci tangan, bagaimana protokol ketika habis keluar rumah atau akan keluar rumah. Kemudian kebersihan lebih terjaga. Adanya ini bisa menjadi hikmah, dan ada ibroh yang bisa kita ambil. Karena intinya kembali ke diri kita juga, untuk menjaga kesehatan.

◼️8. Dzihniy
Harus bahagia dan gembira ketika menyambut bulan Ramadhan. Jadi bisa dipersiapkan mulai dari sya'ban ini. Apapun keadaannya tetap harus disambut dengan bahagia dan gembira.

◼️9. Fardiy
Kesadatan diri, artinya diri sudah mantap, sudah punya niat yang kuat. InsyaAllah akan menjalankannya dengan baik.

◼️10. Jama'iy
Tidak sendirian,  mengajak yang lain, mengkondisikan keluarga. Dengan ada kondiai saat ini,  insyaAllah bisa menambah keeratan dengan keluarga yang tadinya mungkin sendiri-sendiri berangkat tarawih, dan dengan keadaan ini bisa bersama berjamaahan di rumah dengan anggota keluarga yang lain. InsyaAllah ada hikmah. Ketika kita bersabar, tetap tawakal dan yakin akan jalan keluar yang Alloh ﷻ berikan, insyaAllah ada hikmah yang lebih baik, dan pastinya itu yang terbaik untuk kita.

🔷🌷🔷
💎MEMACU PRODUKTIVITAS

🔸Mental Spiritual
√ Puasa
√ Al Quran
√ Dzikir
√ Berdoa

🔸Sosial
√ Shadaqah, Zakat Dan Lain-lain.
√ Harmonisasi keluarga.

🔸Ibadah
√ Puasa
√ Sholat (Sunnah Dan Berjamaah)
√ Itikaf
√ Segera Ifthor
√ Tak'hir sahur

Berkenaan dengan disiplin waktu, manajerial, pembinaan karakter.

Selanjutnya ini ada lebih spesifik ya, kalau tadi secara umum. Apa-apa saja yang memacu produktivitas dalam rangka persiapan menyambut bulan Ramadhan.

◼️A. Aspek Mental atau Spiritual

Bagaimana menumbuhkan atau menguatkannya:

1. Puasa.

Dimulai dari bulan sya'ban ini, bisa dilatih dengan puasa sunnah, apakah senin-kamis,  atau puasa daud, atau puasa ayyamul bidh.  Untuk membiasakan atau menguatkan diri, yang mana di bulan Ramadhan harus full puasa

2. Alqur'an.

Dibaca ya, mungkin kalau 1 juz agak banyak,  bisa dimulai dengan lebih rendah seperti 10 ayat misalnya. Atau 1 lembar dan sebagainya. Yang pentingnya jangan ditinggal dan lebih ditingkatkan. Karena membaca Al-qur'an akan membuka hati dan ada cahaya, petunjuk, dan jawaban di dalamnya karena Alqur'an adalah firman Alloh ﷻ. Diusahakan untuk rutin atau istiqomah membacanya. Kalaupun masih dalam tahap pembelajaran, mungkin bisa bertahap dalam membacanya, karena akan tetap mendapatkan satu pahala. Asal jangan ditinggalkan sama sekali.

3. Dzikir dan berdoa.

Penting untuk kita bisa menjaga diri. Misalnya merutinkan dzikir pagi petang, ini sangat urgent, mohon pertolongan perlindungan Alloh ﷻ. Bisa juga dzikir ketika habis shalat, atau dalam perjalanan misalnya. Termasuk juga doa-doa, doa keluar rumah doa naik kendaraan misalnya, karena doa juga merupakan dzikir juga. Kita biasakan, dan sampaikan juga ke seluruh keluarga, kolega,  rekan-rekan agar membiasakan hal ini. Terutama dzikir pagi petang untuk dibiasakan karena ini bentuk permohonan kita akan perlindungan kepada Alloh ﷻ. Karena tanpa perlindungan Alloh ﷻ kita tidak bisa menghadapinya.

◼️B. Aspek Sosial

1. Seperti sedekah, infak dan lain-lain.

Dalam masa saat ini,  bisa bervariasi modelnya. Bisa dalam bentuk APD (alat-alat pelindung diri) untuk tenaga medis. Ini juga dalam bentuk sedekah yang biasa di sumbangkan.

2. Harmonisasi keluarga.

Disini perlu ditekankan karena banyak stay di rumah, maka diharapkan kualitas bersama keluarga bisa lebih baik. Dan bisa mempererat keharmonisan keluarga. Kalau sedekah infak tadi lebih bersifat ke masyarakat, nah kalau keharmonisan ini, lebih kepada ke dalam keluarga itu sendiri.

◼️C. Aspek Ibadah

Seperti pada umumnya ya, misalnya puasa. Kalau dari sekarang bisa dimulai puasa sunnahnya,  kemudian shalat bisa berjamaah dengan keluarga. Berdiam diri di rumah dengan mengerjakan kegiatan-kegiatan yang bernilai baik ya. Termasuk juga ketika sudah memasuki bulan Ramadhan, kita diharapkan menyegerakan berbuka dan mengakhirkan sahur. Semua hal ini berkenaan dengan kedisiplinan waktu ya. Kemudian juga dalam rangka pembinaan karakter juga ya.

🔷🌷🔷
Hikmah-hikmah yang bisa diambil ketika dalam masa-masa seperti sekarang ini.

1. Kita ambil kisah Rasulullah ﷺ ketika beliau menerima qur'an, menerima wahyu,  itu beliau terima dalam masa "isolasi atau karantina", menyepi dulu dalam waktu beberapa bulan kemudian baru Alloh ﷻ menurunkan wahyu-Nya, Al Qur'an.

2. Kisah nabi Yunus as, yang ketika Alloh ﷻ selamatkan dalam perut ikan paus. Dalam masa itu juga beliau berada dalam masa "isolasi atau karantina" dalam beberapa waktu dalam perut paus itu yang gelap dan tidak ada apa-apa. Tapi dalam keadaan tersebut Nabi Yunus tetap berdzikir, la ilaha ila anta subhanaka inni kuntu mindzdzolimiin. Karena pada masa tersebut memang sungguh menderita dan tidak ada apa-apa. Tapi karena kesabaran dan terus berdzikir, maka Alloh ﷻ keluarkan dari perut ikan paus tersebut.

3. Kisah Nabi Yusuf, ketika akhirnya diangkat menjadi menteri di mesir pada jaman tersebut. Yang sebelumnya sudah banyak yang dialami, misalnya di jebloskan ke dalam sumur, atau ketika dikucilkan oleh warga dan masuk ke penjara. Dan pada akhirnya, "masa-masa sedih" itu terselesaikan dan muncullah masa ketika beliau diangkat menjadi menteri, berkedudukan tinggi. Ini adalah buah dari kesabaran dan ketaatan beliau pada masa-masa yang kurang menyenangkan.

4. Al Qof, cerita yang populer juga, yaitu cerita tentang pemuda gua kahfi. Di sana mungkin sudah sering dengar ceritanya ya. Karena ada raja yang dzolim sehingga "berlindung" dalam sebuah gua,  ternyata Alloh ﷻ menidurkan dalam jangka waktu yang cukup lama. Pada saat itu, mungkin termasuk dalam rangka karantina atau isolasi juga ya. Setelahnya Alloh ﷻ bangunkan setelah 300 an sekian tahun.

5. Kisah Bunda Siti Maryam, yang pada saat akan melahirkan Nabi Isa As, itu juga dalam masa karantina dan isolasi yang cukup lama. Jadi tanpa ada orang yang mengunjungi dan menengok. Pada masa itu memang Siti Maryam berdzikir dan mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ. Dan setelahnya Alloh ﷻ kirimkan Nabi Isa di rahim beliau.

Dan mungkin banyak kisah lain yang Alloh ﷻ berikan jalan setelahnya atas kesabaran dan ketaatan ketika dalam masa yang sulit. 

6. Misalnya juga ketika peristiwa Isra Mi'raj ketika Rasulullah ﷺ saat Itu dalam tahun-tahun kesedihan,  ketika ditinggal oleh orang-orang yang selalu mendukung dakwah beliau, kemudian Alloh ﷻ gantikan dengan peristiwa Isra Mi'raj itu ya,  yang begitu dahsyat, yang sampai kepada kita saat ini, yaitu perintah shalat 5 waktu.

Jadi mudah-mudahan beberapa pelajaran tersebut, kisah-kisah terdahulu, yang tercatat dalam Al Qur'an juga dan pastinya itu suatu yang nyata. Bisa menjadi bahan ibroh bagi kita semua untuk memanfaatkan waktu, keadaan ini dengan sebaik-baiknya. Tetaplah bersabar dalam ketaatan, insyaAllah akan ada solusi terbaik yang akan menjadikan kita leboh baik.

Beda al quran dengan kitab lainnya, membaca saja tanpa mengerti sudah bernilai ibadah yang pahalanya 10 kebaikan per huruf.

"Siapa yang membaca satu huruf kitab Allah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan digandakan 10 kalinya. Aku tidak mengatakan bahwa alif laam miiim itu satu huruf. Akan tetapi alif satu huruf laam satu huruf dan miim satu huruf."
(HR. Tirmidzi)

Difinisi lengkap al quran adalah kalam Allah yang memiliki mi'jizat yang diturunkan kepada hati Muhammad saw, yang ditulis secara mutawatir, bernilai ibadah jika membacanya.

Terutama sekali dalam hal prioritas tilawah Al Quran.
Apalagi bagi kita yang menjalani sfh atau wfh atau kfh dan sebagainya, tentu keadaan ini harus maksimal dalam interaksi dengan Al Quran.

MENGAPA?
√ Agar selalu dalam posisi golongan sebaik-baik orang.
√ Perintah Rasulullah ﷺ.
√ Menjaga Alloh ﷻ.
√ Mengutamakan hak Alloh ﷻ.
√ Ingin segera mendapatkan pahalanya.
√ Menenangkan syaraf.
√ Meneruskan tradisi para ulama.

Dalam persiapan ini nantinya, dan memang Ramdhan juga merupakan syahrul Qur'an,  bulannya Al qur'an juga. Artinya mulai dari saat ini, kita sudah mempersiapkan diri dengam sebaiknya. Intensitas membaca Quran nya lebih dimaksimalkan. Apalagi dengan keadaan work from home, school from home, kuliah from home, ada masa isolasi,  dan kemana-mana dibatasi sehingga banyak berdiam diri di rumah. Seharusnya bisa lebih maksimal.

Kenapa?
Karena Alqur'an adalah firman Alloh ﷻ,  akan memberikan petunjuk, memberikan cahaya kepada kita, pastinya akan memberikan jalan ya terutama pada masa saat sekarang ini. Untuk yang sakit juga, baik untuk membaca doa,  membaca ayat-ayat Alqur'an atau yang kita kenal dengan ruqyah syar'iah, karena yang dibaca adalah ayat-ayat doa-doa dari Alqur'an, yang memang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.

Kenapa Quran? Sekali lagi, karena itu firman Alloh ﷻ yang begitu agung dan mulianya. Dan pastinya ketika membacanya bernilai ibadah.

Kemudian dengan membacanya insyaAllah kita akan menjadi sebaik-baiknya golongan. Karena sudah sering disebutkan bahwa orang-orang yang dalam kebaikan atau dalam tempat terpuji akan selalu menjaga Alqur'an. Seperti halnya para Sahabiyah dan kisah-kisah orang shalih yang tidak pernah putus berinterksi dengan Alqur'an.

Misalkan ambil contoh seorang tokoh, yang walaupun beliau sibuk,  misalnya seorang abdi negara, mengurusi negara, perushaan, tetapi beliau masih sempat untuk membaca Alqur'an. Setidaknya itu 3-5 juz dalam sehari. Itu dalam keadaan normal (artinya dalam keadaan beliau sibuk). Apalagi ada waktu senggang yang banyak, itu bisa lebih banyak lagi. Ini juga mencontoh para sahabat rasul dan para tabi'in-tabi'in yang mungkin di bulan Ramadhan itu sudah maksimal sekali. Bisa dalam 1 hari khatam atau dalam 3 hari berapa kaki khatam, nah itu sebagai contoh.

Ini juga merupakan ajaran Rasulullah ﷺ ya, jadi kita diharapkan untuk melestarikannya selalu. Juga merupakan dalam rangka menjaga kalam Alloh ﷻ, ketika kita membaca, bisa menghafalkan dan mentadabburkan.

Tergolong mengutamakan hak Alloh ﷻ. Kita bisa membagi waktu tilawah, untuk menghafal Quran misalnya. Ini sudah sangat super ya. Artinya ketika orang-orang sibuk dengan urusan dunia,  dengan hal-hal yang lain. Masih dapat memanajemen waktu,  tidak melupakan duniawi tapi tetap rutin interksi dengan Qur'an nya. Dan tentunya bisa mendapatkan pahala juga.

Bisa juga di searching di google, di jurnal-jurnak ilmiah baik di dalam ataupun luar negeri. Ini jurnal ilmiah,  artinya sudah terbukti secara internasional bahwa ketika membaca atau mendengarkan Alqur'an itu bisa menenagkan syaraf. Mislanya ketika ada pasien kanker atau jantung yang ketika akan di operasi di setel tilawah Alqur'an di ruang operasi,  maka itu akan memberikan ketenangan,  anti stres, memberikan ketentraman hati juga.

Dan tentunya meneruskan tradisi ulama yang selalu berinteraksi dengan Alqur'an.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Alhamdulillah dengan adanya wabah corona ini dan stayathome menjadikan kita lebih banyak waktu dari rutinitas mengejar dunia.

1. Bagaimana jika berhenti mengejar dunia itu hanya sesaat saja ketika menjelang dan saat ramadhan saja. Setelah selesai kembali lagi mengejar dunia yang melupakan akhirat?

2. Apa tipsnya biar kita selalu istiqomah dalam kebaikan-kebaikan saat ramadhan, baik itu ibadahnya, sedekah, puasa dan lainnya bisa tetap terjaga dan terlaksana setelah selesai ramadhan?

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warohmatullah wabarokatuh

1. InsyaAllah ukhty,  memang istimewanya bulan Ramadhan adalah demikian ya. Artinya di khususkan 1 bulan tersebut, untuk menempa diri kita, dan banyak sekali keutamaan yang tidak ada di bulan-bulan selainnya. Maka wajar saja,  ketika kita memaksimalkan ibadah yang mungkin tidak pernah dilakukan di bulan-bulan sebelumnya. Karena mengejar kesempatan itu, karena memang berbeda dari bulan selainnya. Dan itu memang keistimewaan.

Tidak dipungkiri juga,  apa yang kita lakukan jangan sampai menguap begitu saja. Walaupun memang tidak bisa sama ya, dengan apa yang kita lakukan di bulan Ramadhan. Mungkin ketika Ramadhan di tahun sebelumnya,  semua sekolah, perkuliahan mengurangi jam belajarnya, semua instansi-instasi juga, dengan maksud agar karyawannya bisa berbuka di rumah. Artinya ada pengurangan jam nya. Sehingga kita juga mudah untuk melakukan ibadah-ibadah seperti tarawih, berjamaah di masjid, menyiapkan berbuka puasa, dan juga sahur. Nah ini akan berbeda ketika diluar Ramadhan, karena akan kembali seperti semula, tidak ada pengurangan jam, tidak ada bisa pulang cepat. Tetapi diusahakan untuk tidak menguap begitu saja, artinya tetap ada tersisa, walaupun memang tidak bisa sama seperti di bulan Ramadhan.

Ini yang perlu kita tanamkan. Kita berdoa, mudah-mudahan Allah mudahkan untuk istiqomah dengan apa yang kita targetkan di bulan Ramadhan. InsyaAllah Ramadhan ini lebih baik dari yang sebelumnya. Dan memohon kepada Allah agar target-target Ramadhan kita tetap terkontinui bahkan di bulan-bulan setelahnya. Sebagai tempaan diri dan membekas di bulan-bulan berikutnya.

2. Inilah tantangannya bagi kita semua.

√ Tentunya yang pertama kita bermohon kepada Allah ya, karena hanya Allah lah yang memberikan hidayah, dan semoga dimudahkan untuk beribadah kepada-Nya.

√ Berusaha untuk menjaga ini dengan menghadirkan atau berdekatan teman-teman atau komunitas yang memiliki kesamaan ya. Misalnya dari tilawah Qur'an, kita kenal one day one juz, itu bisa menjadi salah satu cara kita untuk tetap menjaganya.

Artinya disaat Ramadhan kita sehari bisa 1 juz atau alhamdulillah bahkan lebih, naah agar di bulan berikutnya juga sama,  maka kita ikut komunitas itu. Disana ada saling memotivasi, saling mengingatkan. Pada dasarnya manusia kan lupa, lemah, dan malas juga. Jadi dengan adanya komunitas itu bisa saling mengingatkan, menyemangati dalam kebaikan. Itu yang tilawah ya, ada juga program menghafal satu hari satu ayat dan sebagainya. Tinggal dipilih sesuai kemampuan dan kebutuhan kita.

Program lain seperti misalnya komunitas tahajud, komunitas dhuha. Intinya tadi saling mengingatkan. Jangan dianggap ini sepele ya. Ternyata hal-hal ini yang memberikan kita hidayah, memberikan semangat walaupun kecil.

Memotivasi kita untuk istiqomah beribadah kepada Allah. Dan bisa juga saling bertanya di komunitas tersebut,  misal kholas nya cepat,  bagaimana tips nya kok bisa kholas cepat. Atau komunitas subuh berjamaah. Ini bisa saling menguatkan satu sama lain ya. InsyaAllah saling berjamaah, saling mengingatkan, step by step bisa dilaksanakan. Kita jangan sampai sendirian ya, karena kalau sendirian godaannya banyak ya. Kalau berjamaah insyaAllah bisa lebih mudah.
Mungkin ini yang bisa saya share ya ukhty.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Insya Allah kita persiapkan Ramadhan 1441 H ini dengan special, semoga Allah sampaikan kita kapadA Ramadhan Karim dengAn target-target yang telah kita susun untuk perbaikan diri dan meningkatkan kualitas dengan keluarga menunju surga bersama. Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar