Minggu, 14 Juni 2020

MENGELOLA MUSIBAH MENJADI BERKAH



OLeH   : Ustadz Erwan Wahyu Wibowo

          💎M a T e R i💎

🌷MENGELOLA MUSIBAH MENJADI BERKAH


بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِِِ الرَّحِيْـــــــم

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

‎الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

‎رَبِّ اشْرَحْ لِىْ صَدْرِىْ وَيَسِّرْلِىْ اَمْرِىْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِىْ يَفْقَهُوْاقَوْلِى

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ ٱللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ ١١

"❬11❭ Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu."
(QS. Ath Taghabun: 11)

Segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatan semoga terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad ﷺ berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya.

Good Peoples,  Kakak-kakak Perindu Surga yang dirahmati Alloh ﷻ.

Ujian bagi ahli tauhid, atau orang beriman itu ada 2 macam:
1. NIKMAT
2. MUSIBAH

Seringkali kita lulus ujian yang bentuknya musibah dan kadang kita gagal coz terlena terhadap ujian yang bentuknya nikmat.

Tapi...

Kalau dalam situasi seperti hari ini. Dimana Corona outbreak atau wabah corona melanda hampir seluruh negara di dunia lantas kita berfikir, musibah ini berat juga.

Banyak yang terinfeksi, yang sehat juga was-was. Yang tadinya dari sisi ekonomi mapan, gegara wabah kini berantakan ekonominya.

Hanya sekedar mencukupi kebutuhan hidup hari-hari saja sulit.

Bagaimana kondisi yang sulit ini bisa jadi berkah bagi kita?

Itu yang akan kita diskusikan pada kesempatan malam hari ini.

So Good People Kawula Muda Perindu Surga yang dirahmati Alloh ﷻ.

Ada yang tahu definisi berkah?

🔸Berkah itu kecukupan.

🌸Ok,
Ada yang lain mau berpendapat?

🔸Karunia Alloh ﷻ.

🔸Bertambahnya kebaikan.

🔸Berkah itu suatu kebaikan yang didapatkan dan sifatnya terus menerus.

🌸Good.
Keberkahan adalah kebaikan yang diperoleh seiring waktu.

Jadi bagaimana musibah, wabah corona yang sedang kita alami ini bisa ada kebaikan bagi kita dan orang-orang sekeliling kita.

🔸Stay home, bisa kumpul keluarga, bisa ibadah bareng

Seiring wabah berlangsung yang kita tidak tahu kapan berakhirnya, ada kebaikan-kebaikan yang kita peroleh.

Kawan ini menyimpulkan asumsi optimis dan pesimis terkait kapan wabah corona di Indonesia berakhir.

Saya sempat berdiskusi dengan kawan-kawan di sini. Mereka alumni dan Mahasiswa pasca sarjana Tohoku University.

Sayangnya asumsi optimis ini sudah terlewat. Alias prediksinya meleset. Bisa dimengerti karena asumsi optimis ini didasarkan pada permodelan yang mirip dengan kalkulasi dan penanganan wabah di Korsel. Termasuk intervensi pemerintah terhadap wabah ini.
Sedangkan asumsi pesimis dengan penghitungan statistik dengan sampel data di Jakarta untuk memproyeksikan kasus wabah se-Indonesia.

Dengan asumsi penanganan lockdown (orang luar tidak boleh masuk dan orang di dalam tidak boleh keluar), setelah diintegralkan ditemukan bahwa wabah akan mencapai puncak awal Mei. Sedangkan dengan asumsi tanpa lockdown, ditemukan bahwa jumlah orang sakit semakin bertambah dan tidak ada puncaknya.

Walau di akhir analisis masing-masing kawan Saya berharap bahwa prediksi mereka terutama kondisi terburuk bahwa semakin bertambah orang sakit sehingga tidak terlihat puncak wabah, teman-teman Saya semua berharap wabah corona cepat berlalu.

Yang ingin Saya bilang, waktu yang kita lalui di tengah wabah ini semoga ada kebaikan-kebaikan yang kita peroleh.
Nah caranya bagaimana?
Ini salah satunya sudah di-mention.

Di ayat yang Saya kutip di awal. Secara tersirat Alloh ﷻ kasih bocoran. Bahwa musibah itu bisa jadi berkah manakala atas izin Alloh ﷻ, kita dapat mengidentifikasi hikmah dari musibah tersebut.

Saya tetap coba sampaikan beberapa,
Maybe sudah ada ustadz yang menyampaikan hikmah dari wabah corona ini.

Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita, itu adalah kebetulan semata dan tidak ada unsur kesengajaan.

🔷1. Sekuat Apapun Kalau Alloh ﷻ Berkehendak Tidak Ada Satupun Yang Mampu Menghindarinya.

Semua akan ambyar pada waktunya.
Negara sekuat Amerika dan China pun tumbang.
Jadi kalau melihat data kasus corona pernegara dan fatality rate-nya kita seperti melihat klasemen perolehan medali olimpiade.

Beberapa waktu yang lalu China nomor 1 perihal korban terinfeksi dan korban meninggal. Hari-hari ini Amerika menyalip untuk jadi yang nomor 1.

Kerugian ekonomi gegara corona virus adalah 12  Trilyun US Dolar (APBN  Indonesia 400 Milyar Dolar). Kerugian  pasar  saham  tembus 60% GDP US.

Kalau bingung conversi ke rupiahnya, intinya besar sekali
24 juta orang di US kehilangan pekerjaan selama wabah corona.

Data-data di atas Saya peroleh dari diskusi dengan praktisi investasi di Mitsui Corporation Tokyo.

🔸Jepang sudah mulai menetapkan darurat nasional ya, Tadz

🌸Iya mba'.

Tidak lockdown, tapi masyarakat diminta mengurangi interaksi 70-80%. Karena yang meminta pemerintah yang selama ini memang terbukti upayanya dan keberpihakannya pada masyarakat. Masyarakat patuh.

Dengan kita mengambil hikmah yang pertama ini, Saatnya kita instrospeksi dan bertaubat pada Alloh ﷻ.

Selain juga karena masyarakatnya sendiri disiplin dan bertanggungjawab.
Hikmahnya, Agama Islam ini memiliki kedalaman kebijakan.

Peran ulama di sini menuntun Ummat.

🔷2. Umat Islam Sempat Mengalami Kontroversi Terkait Fatwa Ulama Perihal Sholat Jum’at Dan Sholat Wajib Di Rumah.

Bagi pegiat dakwah ada tuntutan untuk senantiasa menuntut ilmu.
Perihal rukhsah untuk tidak melaksanakan sholat Jum'at ini juga ada ilmunya. Tidak sekedar semangat berIslam saja.

“Allah lebih menyukai rukhshoh-rukhshoh-Nya diterima dan diamalkan sebagaimana seorang hamba menyukai pengampunanNya.” (HR. Ath Thobari) [1]

“Allah lebih menyukai rukhshoh-rukhshoh_Nya dilaksanakan sebagaimana Dia membenci dilanggar laranganNya.” (HR. Ahmad)[2]

Telah menceritakan kepada kami Zuhair bin Harb; Telah menceritakan kepada kami Jarir dari Al A’masy dari Abu Adh Dhuha dari Masruq dari ‘Aisyah ia berkata: “Rasulullah ﷺ memberikan suatu keringanan pada salah satu perintah beliau. Lalu hal itu sampai kepada sebagian sahabatnya dan mereka pun seperti kurang suka dan berlepas dari hal itu. Maka sampailah kabar mengenai sikap mereka itu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam sehingga beliau pun berdiri dan berkhutbah: “Kenapa ada orang yang telah sampai kepada mereka suatu urusan dariku yang aku mendapatkan keringanan karenanya lalu mereka membencinya dan berlepas darinya?! Demi Allah, sungguh aku adalah orang yang lebih mengenal Allah daripada mereka dan aku adalah orang yang paling takut kepada-Nya.“ (HR. Muslim No. 4345)

Kedalaman ilmu ini pada situasi saat ini taruhannya adalah nyawa. Jangan sampai salah memberi fatwa yang justru malah membahayakan nyawa orang lain.

🔷3. Dengan Adanya Wabah Mengharuskan Lebih Banyak Di Rumah (Work From Home)

Banyak aktifitas produktif yang bisa dilakukan ketika di rumah (ibadah).

Mengembalikan fungsi rumah, menggembleng  para rizal.
Yang selama ini rumah hanya sebagai tempat menyimpan barang-barang tempat naruh badan (nyelehke awak) setelah banyak beraktifitas di luar rumah. Kondisi saat ini kita bisa mengembalikan fungsi rumah sebagaimana seharusnya.

فِى بُيُوتٍ أَذِنَ ٱللَّهُ أَن تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا ٱسْمُهُۥ يُسَبِّحُ لَهُۥ فِيهَا بِٱلْغُدُوِّ وَٱلْءَاصَالِ ٣٦

"❬36❭ Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang,"
(QS. An Nuur: 36)

رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجٰرَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن ذِكْرِ ٱللَّهِ وَإِقَامِ ٱلصَّلَوٰةِ وَإِيتَآءِ ٱلزَّكَوٰةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ ٱلْقُلُوبُ وَٱلْأَبْصٰرُ ٣٧

"❬37❭ laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang."
(QS. An Nuur: 37)

Saat kita tidak bisa ke masjid, which is kita diharuskan di rumah. Maka bagaimana memfungsikan rumah untuk membina generasi yang tidak dilalaikan dunia, tidak dilalaikan mengingat Alloh ﷻ, tidak lalai mendirikan sholat, tidak lalai membayar zakat dan tidak lalai kepada hari akhir.

Kita sudah tiba di bulan  sya'ban, artinya sebentar lagi memasuki bulan Ramadhan. 

Dengan hiruk pikuk wabah corona, jangan sampai melalaikan persiapan kita menyambut bulan Ramadhan.

Ramadhan adalah bulan tarbiyah, bulan pembinaan, yaitu membina Para Rizal (generasi).

Dan saat wabah mereda generasi-generasi tersebut dapat kembali ke kehidupan sebagai sosok yang lebih baik.

Rizal ini tidak hanya dimaknai laki-laki. Melainkan juga perempuan. Karena bahasa Quran memakai kata ganti laki-laki untuk menyebut perempuan juga.

🌸🌷🌸
Good people warga perindu surga yang dirahmati Alloh ﷻ.

▪️Berdoa Agar Allah Pertemukan Dengan Ramadhan. Walau berjarak 2 pekan tidak ada jaminan lho kita ketemu Ramadhan. Apalagi dalam situasi seperti hari ini. So, lebih banyaklah kita berdoa agar Alloh ﷻ pertemukan kita dengan bulan Ramadhan.
Ramadhan tahun ini akan semakin istimewa karena kemungkinan kita lalui di tengah wabah.
Tentu persiapan dalam menyambutnya pun haruslah istimewa.

Para shalafu shalih bahkan berdoa agar dipertemukan dengan Ramadhan justru sesaat setelah Ramadhan berakhir.

▪️Menuntaskan Puasa Tahun Sebelumnya (Bila Masih Ada Hutang Puasa). Bagi ibu-ibu ini apalagi. Yang masih punya hutang puasa, masih ada kesempatan untuk mengganti.

Para salafu shalih menganggap Ramadhan adalah center of universe. Pusat semesta bagi mereka.

▪️Persiapan Keilmuan (Fiqh Puasa). Agar kita dapat mengetahui hal-hal apa yang dapat meningkatkan kualitas dan pahala puasa kita. Juga kita dapat aware atau waspada serta menghindari hal-hal yang dapat membatalkan atau merusak pahala puasa kita.

بَارَكَ اللّهُ

▪️Persiapan Jiwa Atau Spiritual. Rasulullah ﷺ di bulan sya’ban banyak beribadah (puasa). So, saat Ramadhan bisa mencapai peak performance ibadah.

Bagian dari hikmah musibah yang kita hadapi adalah ketika momentum ini hadir bersama dengan hadirnya bulan Sya’ban yang merupakan gerbang masuknya bulan Ramadhan, momentum penuh keberkahan, karena amal-amal manusia diangkat kehadirat Alloh ﷻ di bulan ini. Sehingga inilah peluang bagi kita untuk melipatgandakan berbagai amal shaleh, sehingga pada saat diangkat amal kehadapan Alloh ﷻ kita dalam kondisi terbaik.

Rasulullah ﷺ bersabda:

ذلك شهر يغفل الناس عنه بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين ، فأحب أن يرفع عملي وأنا صائم

“Ini adalah bulan yang banyak dilalaikan orang, terletak antara Rajab dan Ramadhan. Padahal Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal kepada Robb yang mengatur semesta alam. Aku ingin, saat amalku diangkat, aku dalam keadaan berpuasa.” (HR. Nasa-i no. 2329)

Alangkah beruntungnya pada saat kita harus membatasi bersosialisasi di luar rumah, kita dapat menjadikan momentum ini untuk menghadirkan jiwa-jiwa istiqomah yang faqih, 'alim, sehat, bugar, "melek politik", "melek manajemen", melek "kesehatan", serta peduli dan berkhidmat.

▪️Persiapan Finansial, Untuk Infaq, Shodaqoh. Apalagi saat kondisi wabah seperti ini, banyak anggota masyarakat yang terdampak dari sisi ekonomi.

Memperbanyak dan mempersering sedekah, itu menolak bala.

 [عن أنس بن مالك:] الصدقةُ لا يتخطاها البلاءُ

"Sedekah tidak akan menimpanya bala."

▪️Persiapan Fisik, Jaga kesehatan. Jangan mentang-mentang di rumah aja lalu jadi kaum-kaum rebahan.

Terakhir,
▪️Tarhib Ramadhan, Menyambut Ramadhan dengan riang gembira. Jangan lupa bahagia walau kita di tengah wabah. Ramadhan merupakan penghiburan Alloh ﷻ bagi kita yang sedang ditimpa musibah.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
       💎TaNYa JaWaB💎
       
0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Ustadz,

Ada yang menggelitik hati Tadz.
Dengan tujuan memutus mata rantai penyebaran virus, sekolah diliburkan, mahasiswa kuliah online, karyawan di WFH, tapi kok sekolah polisi tidak diliburkan juga sampai akhirnya ketahuan kejadian di Sukabumi.

Ketika kumpul beribadah, rapat, pertemuan dilarang hingga dapat teguran, kenapa di pasar masih bebas beraktivitas tanpa pengawasan.

Mohon tanggapannya Tadz.
Maturnuwun

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Seperti ini ya mba’?

1.  Ke ATM ente berani.
2.  Ke pasar ente berani.
3.  Ke kantor ente berani.
4.  Ke pabrik ente berani.
5.  Ke mall ente berani.
6.  Dan lain-lainnya.

Eeeee......giliran ke masjid, ke majlis ta'lim kenape ente jadi takut sama korona.

Ape ente kaga malu nanti ditanya malaikat di alam kubur, mau bikin alasan ape ente?

√ Tanggapan saya.
Ke ATM, pasar, kantor, pabrik, sekolah polisi tidak ada rukhsoh dari Alloh ﷻ.

Mengambil rukhsah dari Alloh ﷻ itu bentuk ketaatan kita. Alloh ﷻ menyukai rukhsah-rukshahnya dilaksanakan sebagaimana Alloh ﷻ membenci larangan-Nya dilanggar.

Tuntunan menghindari wabah itu juga dicontohkan Rasulullah ﷺ. So tinggal kita mau mencontoh Rasulullah ﷺ atau tidak.

Kita ikut ulama yang pemahaman tentang Dien ini lebih mumpuni dari kita.

√ Terakhir.
Dengan prioritas pihak otoritas Indonesia sehingga berimbas pada kebijakan penanganan wabah corona dan tidak tersedianya data siapa yang terinfeksi dan dimana lokasinya sehingga kita tidak bisa berusaha menghindarinya.

Hal yang bisa kita lakukan adalah berusaha tidak terinfeksi dan tidak menginfeksi keluarga atau orang-orang terdekat yang kita sayangi. Melindungi jiwa (nyawa) adalah salah satu maqasid syariah, tujuan syariah.

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualikum ustadz,

1. Dengan adanya wabah inikan semakin membuat masyarakat resah. Apalagi masalah ekonomi yang benar sangat-sangat turun drastis apalagi kalau buat pedagang-pedagang mereka merenungi nasib bingung mesti seperti bagaimana sedangkan penghasilan dari situ pasti pemikiran mereka seperti itu. Lalu bagaimana ustadz cara dan tindakan apa yang mesti dilakukan?

2. Dengan adanya wabah ini jika iman kita lemah benar-benar lemah pasti kita menyalahkan keadaan bahkan menyalahkan yang Maha Kuasa kenapa mesti ada seperti ini. Padahal jika kita muhasabah diri dengan adanya wabah ini begitu banyak nikmat dan keberkahan yang kita ambil iyakan. Bagaimana supaya iman kita mempertahankan iman Islam kita dalam situasi seperti ini agar iman enggak mudah turun?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Yang bisa kita lalukan adalah membantu yang membutuhkan. Shadaqah selain menghindarkan bala’ juga ...

أَنَّهَا تَقِيَ مَصَارِعَ السُّوْءِ وَتَدْفَعُ البَلاَءَ حَتَّى إِنَّهَا لَتَدْفَعَ عَنِ الظَّالِمِ , قاَلَ إِبْرَاهِيْمُ النَّخَعِي: وَكَانُوْ يَرَوْنَ أَنَّ الصَّدَقَةَ تَدْفَعُ عَنِ الرَّجُلِ الظَّلُوْمِ ,وَتُطْفِئُ الخَطِيْئَةَ وَتَحْفَظُ المَالَ وَتَجْلِبُ الرِّزْقَ وَتُفْرِحُ القَلْبَ وَتُوْجِبَ الثِّقَّةَ بِاللهِ وَحُسْنَ الظَّنِّ بِهِ

“Sungguh bersedekah itu mencegah kematian yang jelek, mencegah malapetaka (bala), sampai sedekah itu melindungi dari orang yang zalim. Ibrahim An-Nakha’i mengatakan, ‘Orang-orang dahulu memandang bahwa sedekah akan melindungi dari orang yang suka berbuat zalim.’ Sedekah juga akan menghapus dosa, menjaga harta, mendatangkan rezeki, membuat gembira hati, serta menyebabkan hati yakin dan berbaik sangka kepada Allah.” (‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin, hlm. 313).

2. Agar iman enggak turun saat wabah atau musibah melanda. Tadi di ayat yang saya kutip di awal. Kita meyakini bahwa apa yang menimpa kita adalah atas izin Alloh ﷻ. Tidak ada Alloh ﷻ jadikan sesuatu itu sia-sia in sha Allah ada kebaikan di sana.

Lalu selanjutnya perbanyak istighfar dan mengingat Alloh ﷻ. Perbanyak ibadah, justru kesempatan ibadah kia banyak dengan adanya pembatasan interaksi seperti hari ini. So saat iman turun tetap lakukan ibadah-ibadah wajib jangan sampai tidak. Meski berat upayakan lakukan ibadah sunnah andalan (amal gacoan), kalau kita biasa sholat dhuha, lakukan, puasa senin-kamis, lakukan, dan lain-lain.

0️⃣3️⃣ Serra ~ Malang
Assalamualaikum,

Baiknya bagaimana mengontrol diri agar lurus di jalan Allah di situasi seperti ini? Karena naik turun Saya.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Owh ini sama ternyata dengan pertanyaan mba Safitri yang nomor 2.

Nanti di closing saya share sesuatu yang semoga bisa lebih menjawab hal ini.

0️⃣4️⃣ Pipit ~ Ciksel
Ustadz, mengenai ini apakah sedekah terbaik itu dikeluarga sendiri (contoh paman atau saudara ibu yang lain) sedangkan di sekitar kita lebih memerlukan?

🌸Jawab:
Benar.
Diutamakan saudara. Orang tua, saudara kandung, paman. Baru setelahnya tetangga kiri kanan yang dekat dengan kita.

Kalau punya uang 100rb. Maka 75rb kasih ke saudara, 25rb ke tetangga. Bagaimanapun kalau ada musibah tetangga terdekat yang lebih dulu menolong.

0️⃣5️⃣ Lusy ~ Pekalongan
Assalamualaikum ustadz,

Tanya sekaligus curcol.
Bagaimana bisa jenazah sejawat perawat yang sudah merawat pasien sampai tertular dan meninggal mau di kubur pun ditolak warga kampung hingga dibawa kembali ke RS, sungguh tidak punya hati. Bagaimana caranya mengetuk hati mereka?

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam, 

~ Empati ya yang kurang dengan situasi yang seperti itu. Kemampuan merasakan perasaan orang lain. Gimana hal itu menimpa keluarga kita. Coba diajak memposisikan pada posisi tersebut.

~ Ketakutan biasanya karena ketidaktahuan. Bisa diberikan sosialisasi yang benar tentang protap pengurusan jenazah, harapannya setelah mengetahui sikap mereka akan lebih baik.

~ Setiap perbuatan baik dan buruk akan ada balasannya.

يَا بُنَيَّ إِنَّهَا إِنْ تَكُ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ فَتَكُنْ فِي صَخْرَةٍ أَوْ فِي السَّمَاوَاتِ أَوْ فِي الْأَرْضِ يَأْتِ بِهَا اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ لَطِيفٌ خَبِيرٌ

“(Luqman berkata): “Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di langit atau di dalam bumi, niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (QS. Luqman: 16).

Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Ini adalah wasiat yang amat berharga yang Allah ceritakan tentang Lukman Al Hakim supaya setiap orang bisa mencontohnya … Kezholiman dan dosa apa pun walau seberat biji sawi, pasti Allah akan mendatangkan balasannya pada hari kiamat ketika setiap amalan ditimbang. Jika amalan tersebut baik, maka balasan yang diperoleh pun baik. Jika jelek, maka balasan yang diperoleh pun jelek.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 11: 55). 

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
   💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

INGIN MENJADI APA AKU SELAMA PANDEMI COVID-19?

🔹Zona Ketakutan

√ Aku membeli makanan dan obat-obatan yang tidak aku butuhkan.
√ Aku menyebarkan perasaan-perasaan takut dan marah.
√ Aku sering mengeluh.
√ Aku meneruskan pesan dan berita apapun yang aku terima.
√ Aku mudah marah.

🔹Zona Belajar

√ Aku menyerah untuk hal-hal yang tidak dapat kukendalikan.
√ Aku berhenti mengkonsumsi secara berlebihan makanan dan berita.
√ Aku mengenali semua perasaanku.
√ Aku sadar akan situasi dan berpikir bagaimana harus bertindak.
√ Aku menilai informasi yang kuterima sebelum meneruskannya.
√ Aku mengakui bahwa kita semua tengah berusaha melakukan yang terbaik.

🔹Zona Pertumbuhan

√ Aku memikirkan orang lain dan cara menolong mereka.
√ Aku memakai talentaku bagi mereka yang membutuhkan.
√ Aku hidup di masa kini dan terarah ke masa depan.
√ Aku berempati dengan diriku sendiri dan sesama.
√ Aku berterima kasih dan mengapresiasi orang lain.
√ Aku menjaga perasaan gembira dan membagikan pengharapan.
√ Aku mencari cara untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan baru.
√ Aku melakukan perenungan, kesabaran, relasi-relasi dan kreativitas.

Kita dalam menyikapi wabah. Bahkan bila kita awalnya berada pada zona ketakutan. Belajarlah dan teruslah bertumbuh.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar