Minggu, 14 Juni 2020

HAKIKAT CINTA



OLeH  : Ustadzah Nimas

         💎M a T e R i💎

🌸HAKIKAT CINTA

Alhamdulillah
Baiklah langsung kita mulai kajian ini dengan bacaan basmallah terlebih dahulu.
Telah dibuka dengan doa yang indah oleh mba Agustin.

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imron: 14)

Siapa yang tidak mengenal kata cinta? Cinta telah hadir sejak zaman nabi Adam diciptakan, dan kemudian diciptakanlah Hawa sebagai pasangan hidupnya. Cinta juga merupakan fitrah alami manusia dan tanpa keberadaan cinta.

Namun kadang kala cinta seringkali disalahgunakan dengan mengatasnamakan cinta seringkali seorang pria merayu wanita dengan mengatasnamakan cinta lalu berbuat zina naudzubillah, sebenarnya apa sih Hakikat Cinta.

Cinta adalah anugerah terindah yang diberikan Alloh ﷻ kepada umatnya, dengan cinta kita bisa melihat semuanya menjadi indah dengan adanya perbedaan akan bersatu dengan cinta.

Pada hakikatnya cinta adalah menyangkut kehidupan spiritual dan emosional seseorang dan cinta yang paling benar adanya adalah cinta kepada Alloh ﷻ.  Cinta sendiri dapat menjadi energi yang menggerakkan kehidupan manusia jika dilakukan dengan cara yang benar.

Pada dasarnya rasa cinta itu tidaklah muncul dari kecantikan dan keindahannya.
Akan tetapi cinta adalah sesuatu yang membuat jiwa merasa bertanggung jawab.

Dari Muhammad bin Salmah, dia berkata, Saya telah meminang seorang perempuan. Selanjutnya, secara diam-diam aku mendatanginya, sehingga saya dapat melihatnya di bawah pohon kurma miliknya. Kemudian perempuan itu berkata kepadanya, "Apakah kamu melakukan hal ini sedangkan kamu adalah shahabat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam?” Maka mendengar bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda,

"Apabila Allah telah memberikan keinginan di dalam hati seseorang untuk meminang seorang perempuan, maka tidak apa-apa baginya untuk melihat kepadanya." (Hadits riwayat Ibnu Majah dan Ibnu Hayyan dengan sanad orang lain).

Cinta bisa dikatakan seperti halnya keimananan, yakni yang sudah diyakini dalam hati, kemudian diucapkan dengan lisan, dan juga sudah dibuktikan dengan perilaku. Karena  mencintai antara satu orang dengan yang lainnnya merupakan tanda-tanda serta salah satu ciri sebagai orang yang mempunyai iman.

◼️Diyakini Dalam Hati.

Maksudnya di sini cinta itu bisa datang tapi bukan karena adanya dorongan nafsu belaka. Tetapi, cinta itu bisa datang karena ada iman dari dalam diri sehingga akan mengutamakan akhlak yang mulia dan juga tingkat ketaqwaan kepada Alloh ﷻ.

Pada dasarnya cinta yang berlandaskan nafsu tidak akan lama untuk bertahan, tidak mendatangkan kebahagiaan dan juga ketentraman dari dalam jiwa, melainkan hanya akan merasakan kesengsaraan serta suatu kehinaan yang berlangsung secara berkepanjangan.

◼️Diucapkan Dengan Lisan.

Maksudnya disini cinta hanya akan diucapkan secara langsung kepada seseorang yang memang benar-benar kita cintai. Hal tersebut juga termasuk dalam kategori sunnah karena Rasulullah ﷺ sendiri memberikan anjuran untuk melakukannya.

Meskipun demikian tetap ada aturan mainnya, yakni rasa cinta yang kita rasakan hanya boleh diucapkan kepada seseorang yang memang sudah menjadi mukhrim (halal), sahabat atau teman yang shalih, dan yang perlu anda perhatikan serta menjadi hal paling penting ialah rasa sayang kepada orang tua.

◼️Dibuktikan Dengan Perilaku

Tanpa adanya bukti dan suatu tindakan yang nyata terhadap cinta yang kita rasakan, itu artinya kita tidak sungguh-sungguh mencintai seseorang. Karena Rasulullah ﷺ sendiri pernah memberi suatu penjelasan bahwa apabila ada seorang laki-laki mengaku mencintai seorang perempuan, maka ia wajib segera melakukan niat baiknya tersebut dengan langsung melamarnya untuk dijadikan seorang istri.

Hal yang demikianlah merupakan bentuk nyata dari sebuah pembuktian yang dilakukan karena adanya cinta. Apabila memang kita benar-benar sudah yakin menyukainya, segerakanlah untuk  menikahinya.

Namun jika belum merasa mampu untuk melaksanakannya, maka sebaiknya sementara waktu berpuasa atau menahannya, yakni dengan cara mengontrol hawa nafsu dan rasa cintai yang ada dengan berdiam terlebih dahulu. Semua itu dilakukan hanya demi menjaga kesucian diri kita sendiri dan juga khususnya kesucian wanita yang kita cintai.

Adapun cinta yang sebenarnya atau cinta yang hakiki adalah hanya milik Alloh ﷻ karena hanya Alloh ﷻ lah yang Maha Sempurna dan Maha Pemilik Cinta. Dalam pengertian lain, Islam juga memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan perasaan yang melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan tumbuhan. Ibnu Hazm sendiri menyebutkan bahwa cinta adalah suatu naluri atau insting yang menggelayuti perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.

🌷BENTUK-BENTUK CINTA

🔷1. Cinta Kepada Alloh ﷻ

Cinta yang paling tinggi dalam kehidupan manusia terutama umat Islam adalah cinta kepada Alloh ﷻ Sang Pencipta segala isi bumi dan semesta dan yang Maha Memiliki cinta. Umat muslim yang mencintai Alloh ﷻ akan merasa bahwa sebagai hamba-Nya kita tidak dapat hidup tanpa adanya kasih sayang dan cinta dari Alloh ﷻ. Maka dari itu, mencintai Alloh ﷻ adalah mutlak bagi setiap umat muslim.

Sebagaimana yang disebutkan dalam firman Alloh ﷻ dalam surat Al Baqarah ayat 165 berikut:

"Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman mereka sangat mencintai Allah.” (QS al-Baqarah: 165)

🔷2. Cinta Terhadap Alam Sekitar

Setelah mencintai Alloh ﷻ yang merupakan pencipta dari seluruh isi alam semesta maka seorang hamba yang memiliki rasa cinta pada Alloh ﷻ juga akan mencintai segala yang diciptakannya dan berusaha menjaganya.

🔷3. Cinta Terhadap Sesama Manusia

Cinta adalah fitrah dan mencintai sesama manusia (anak, suami atau istri, teman) juga merupakan suatu fitrah yang diberikan Alloh ﷻ. Dalam ajaran atau syariat Islam, cinta kepada manusia adalah seharusnya merupakan perwujudan dari cinta kepada Alloh ﷻ. Dapat dikatakan jika seseorang mencintai Alloh ﷻ maka ia pun akan mencintai manusia lainnya dan hal inilah yang mendorong manusia untuk berbuat baik kepada sesamanya atau yang dikenal dengan akhlak. Alloh ﷻ juga menyebutkan dalam Alqur’an bahwa Alloh ﷻ menciptakan manusia agar dapat saling mengenal dan mengasihi. Sebagaimana Alloh ﷻ berfirman dalam ayat berikut iniَ:

“Wahai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu sekalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, dan menjadikan kamu sekalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu sekalian saling mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia di antara kamu sekalian di sisi Allah ialah orang-orang yang paling takwa di antara kamu sekalian. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Al-Hujurat: 13)

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
      💎TaNYa JaWaB💎
       
0⃣1⃣ Widia ~ Bekasi
Bagaimana mencintai suami karena Alloh ﷻ?

🌸 Jawab:
Selalu ingatkan diri permukaan itu untuk menyempurnakan keimanan.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0⃣2⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum,

Ustadzah, kalau dicurhati teman begini, sebaiknya dijawab apa?

Istrinya habis jatuh naik motor, tapi masih bisa pulang dan naik motornya lagi. Sampai di rumah bilang ke suaminya habis jatuh. Berharap suaminya menghawatirkan keadaan nya, tapi yang terjdi suaminya lebih mengkhawatirkan sepeda motornya.

Apa yang mesti saya lakukan untuk menenangkan hati istrinya?
Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Ini cerita seperti banyolan ya.
Tapi apa yakin dia begitu?  Jangan-jangan karena kita terlalu sensi padahal sedang digodain.

Tapiiii...
Kalau memang begitu minta saja diantar ke dokter jangan terlalu baper pada hal kecil sedang laki-laki tidak peduli hal yang menurutnya kecil misalnya dengan kecelakaan itu kita tidak minta diantar ke dokter ya cuek dia karena hal itu bisa dibicarakan. Atau kalau kita tersinggung dengan perilakunya ya bilang aja kenapa dia lebih peduli pada sepeda dari pada dirinya tapi tanya dengan akhsan ya tidak usah pakai gas pol.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0️⃣3️⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum,

Ustadzah, bagaimana caranya agar sepertinya sedang menyelesaikan pekerjaan rumah, tapi berharap ridho suami, agar Alloh ﷻ ridho. Sepertinya sedang bekerja di dunia tapi niatnya melangit, agar Alloh ﷻ berkenan menggerakkan hati-hati orang yang bisa mendukung upaya Saya?

Mohon pencerahannya.

🌸Jawab:
Maaf tidak paham.

🌴 Maksudnya agar Alloh ﷻ menggerakkan hati suami dan mertua dan anak-anak agar ridho kepada Saya, karena sadar, di sana ada ridho Alloh ﷻ.

Berbakti pada suami, menyenangkan hati mertua dan ngurus anak serta kerumahtanggaan lainnya, tujuannya agar hati suami ridho, yang nantinya membukakan pintu keridhoan Alloh ﷻ.

Bagaimana caranya agar tujuannya ridho makhluk, tapi niatnya ridho Alloh ﷻ.

🌸 Pernah dengarkan ridho Alloh ﷻ terletak pada ridho orang tua kerenanya tempuh dulu ridho Alloh ﷻ, demikian juga Ridho suami juga ridho Alloh ﷻ karena itu tempuh ridho suami.

Kadang harus ada prosedur yang harus dilalui untuk mendapat ridho Alloh ﷻ.

🌴Pernah.
Insya Alloh siap diamalkan.

Eh tapi ini amalan hati ya? Bagaimana amalan dhohirnya agar mendekat ke amalan hati?

🌸 Lakukan itu semua karena Alloh ﷻ saja say.
Ikhlas dan ridho.

0⃣4️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamu'alaikum ustadzah,

1. Bagaimana sih supaya kita tuh benar-benar mengendalikan hati ini biar tidak baper sama lawan jenis cuma dengan dichat doang atau omongan-omongan manis, sepandai-pandainya Fitri nyembunyiin tetap stay cool tapi tetap aja ada rasa senang di hati yang menyelusup. Fitri tidak mau takut bapernya berkepanjangan eh nanti tiba-tiba ditinggalin.

2. Kenapa yah hati tuh punya rasa iri sama teman-teman yang bisa mudah langsung dipertemukan sama jodohnya kenapa Alloh ﷻ tuh mempermudah dan cepat menjodohkan orang yang belum taat kepada-Nya, belum taat di jalan Alloh ﷻ tapi kenapa mudah dalam urusan jodoh, Ustadzah?

Salahkah kalau Fitri punya rasa iri dan berfikir macam-macam dan kenapa Alloh ﷻ tuh mempermudah orang-orang yang mengenal cinta bahkan sampai menikah dengan jalan yang dilarang oleh Alloh ﷻ.

3. Tips-tips apa supaya Fitri tetap istiqomah dalam kesendirian ini sampai Alloh ﷻ benar-benar mempertemukan Fitri sama jodoh Fitri kelak dengan jalan yang diridhoi Alloh ﷻ supaya Fitri tidak goyah sama prinsip Fitri ini bagaimana caranya, Ustadzah?

Terimakasih.

🌸 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Tambah ilmu, tambah teman yang sholih dan biasakan untuk menganalisa pembicaraan.

Sering kali wanita baper  dengar kata-kata yang sebenarnya akan dibicarakan dengan wanita lain misalnya Masyaallah kamu cantik ya, kata-kata ini sebenarnya wajar suatu saat dia pasti akan mengatakan hal yang sama pada wanita lain, itu bukan hal yang salah cuma karena kita terlalu baper malah kita menganggap dia suka pada kita.

2. Karena kita tidak pernah menyadari dan tidak pernah mau tahu bahwa sesungguhnya takdir kita itu sudah ditulis jauh-jauh hari sebelum terciptanya bumi karena itu kita iri, itu yang pertama yang kedua karena keimanan  yang tidak yakin kepada putusan Alloh ﷻ terhadap kita, tidak Ridho pada apa yang Alloh ﷻ berikan kepada kita, cobalah untuk berserah kepada Alloh ﷻ atas segala keputusan-Nya terhadap diri kita Insya Allah semuanya akan dimudahkan.

3. Pertama, pantaskan dirimu untuk mendapatkan jodoh yang terbaik. Kedua, bersikap baiklah kepada kedua orang tuamu, saudaramu dan tetangga-tetangga, logikanya kalau kita tidak bisa baik pada orang tua bagaimana kita bisa baik terhadap suami, yang ketiga perbanyak doa dan sedekah.

🌴 Masya Allah, terimakasih Ustadzah.

0⃣5️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Assalamualaikum,

Ustadzah, mengapa ada orang yang cinta pada Tuhannya tapi dia tidak cinta sama sesamanya?

Contohnya, teman Saya yang punya kakak ipar yang taat dalam beribadah tapi dia tidak menyukai teman Saya dan mengganggap teman Saya musuhnya. Makasi sebelumnya, Ustadzah.

🌸 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Nah ini harus paham, jangan biarkan su'uzon melanda.

Coba lihat dulu antar saudara ipar ini sesama perempuan atau laki perempuan, kalau sesama perempuan ada beberapa kemungkinan yang pertama cemburu, kedua dia tidak bisa memulai, ketiga bisa saja memang sifatnya jutek.

Kalau saudara ipar ini laki perempuan ya jelas harus jaga jarak secara mereka bukan mahrom lho.

🌴 Jazakillah khair Ustadzah.

0⃣6️⃣ Windy Nursafitri ~ Bandung
Assalamu'alaikum,

Ustadzah, cinta itu adalah fitrah kan ya, anugrah dari Illahi. Tapi akan menjadi fitnah dan bahkan sumber berbagai dosa jika menjalin cinta dengan cara yang tidak halal.

Nah, Saya ingin bercerita sedikit. Ada seseorang yang ingin meminang Saya, tetapi Saya belum tahu dia itu seperti apa dan bagaimana. Terlebih Saya juga belum siap untuk menikah. Karena pikiran Saya menikah itu 1 kali seumur hidup dan tentunya harus benar-benar bisa membuat keputusan yang matang, tidak tergesa-gesa.

Saya juga takut menikah muda, dikarenakan ada beberapa teman Saya yang ditinggal setelah menikah. Dan di sisi lain juga Saya belum paham tentang ilmu rumah tangga itu seperti apa.

Lalu, Saya bilang kepadanya jikalau Saya belum siap untuk menikah. Tetapi dia selalu meyakinkan Saya dan dia selalu meminta izin untuk datang ke rumah Saya. Tetapi beberapa kali Saya tolak, dikarenakan Saya memang belum siap untuk mengajak ikhwan ke rumah.

Dia mungkin sedikit kecewa, tapi dia berusaha ingin menunggu Saya sampai Saya siap. Tetapi setelah itu, dia seolah-olah hilang ditelan bumi dan serasa bersikap acuh tak acuh. Entah ucapan atau tindakan Saya menyinggung perasaannya atau gimana Saya tidak tahu. Dan di sini Saya mulai berharap seolah ingin membuka hati untuknya.

Pertanyaan saya:

1. Bagaimana konsep atau ilmu yang harus diketahui sebelum memutuskan untuk menikah?

2. Apakah dia serius atau hanya sekedar ingin membuat Saya baper saja? Dan dia menghilang apakah dia memang tidak benar-benar serius atau dia sedang menjaga dan menghargai prinsip Saya?

Mohon maaf terlalu panjang lebar bercerita dan tidak langsung ke inti pertanyaannya.
Terima kasih.

🌸 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Pada umumnya setiap kita itu takut menikah, merasa tidak siap nikah itu pasti karena syaitan tidak ingin kita melaksanakan perintah Alloh ﷻ dan tidak tersesat.

Dan ilmu rumah tangga itu tidak ada tapi dipelajari bersama-sama dan ilmu yang harus dipelajari adalah keyakinan kita pada kuasa Alloh ﷻ.

2. Maaf sebelumnya Saya tanya apakah dia minta sesuatu padamu (yang atau barang). 

🌴 Dia tidak pernah meminta barang atau apapun, Ustadzah.

🌸 Berhusnuzon saja ya.
Semoga Alloh ﷻ berikan yang terbaik buatmu.

🌴 Jazakillah khair Ustadzah.

Aamiin Allohumma Aamiin. Insyaallah.

0⃣7️⃣ Safitri ~ Banten
Ustadzah kan katanya cinta yang diawali atau diiringi dengan nafsu itu tidak bakal bertahan lama yah pasti bakal runtuh, terus Ustadzah kenapa orang-orang yang pacaran lama itu bisa benar-benar bertahan padahal sudah dibikin sakit atau kecewa bahkan mereka-mereka sampai menikah?

🌸 Jawab:
Janganlah kita menilai dari apa yang kita pandang saja namun tidak tahu dalamnya.
Dalam kata pisah itu tidak harus fisik namun bisa saja masing-masing diberikan kesibukan yang akhirnya tidak saling bertemu dan lain-lain.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

🌴 Hemmm iya, Ustadzah. Terimakasih.

0⃣8️⃣ Rahmi ~ Brunei
Assalamu'alaikum Ustadzah,

Sebagai orang yang sudah membina keluarga, yang sudah punya anak menginjak dewasa dan karena keadaan yang jauh dari suami dan keluarga, kadang suka baper sekali ingin merasa dicinta dan diperhatikan lebih oleh mereka.

Tapi akhirnya suka merasa pasrah dan dikembalikan hanya mengharap cinta dari Alloh ﷻ saja.

Apakah langkah ini bisa dibenarkan, Ustadzah? Terima kasih atas pencerahannya untuk diri yang faqir ilmu.

🌸 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Memang ada kendala kalau bersatu dengan suami?

Jika berjauhan suami ridho tidak dikabari ridho insyaallah jalan yang ditempuh sudah benar.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

0⃣9️⃣ Via ~ Aceh
Assalamualaikum Ustadzah,

Seperti yang kita tahu dimana sekarang banyak sekali kasus dikawinin dulu baru dinikahi. Katanya sih, Ustadzah.

Tapi ujungnya tanpa ada kabar dan si perempuan itu telah memutuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan lelaki itu, tapi karena dia telah kehilangan kehormatannya dia tidak bisa untuk melupakan si lelaki itu, sedangkan lelaki itu telah benar-benar meninggalkannya.  Tindakan dan hal apa yang seharusnya kita lakukan, Ustadzah?

Apa menerima takdir atau kita tetap bertahan dan berharap semoga sewaktu-waktu bisa benar dia menikahi perempuan itu?

Terimakasih Ustadzah.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bertaubatlah secara nasuha.

Jangan ulangi dan perbaiki diri jangan tunggu dia, minta ganti Alloh ﷻ semoga diberikan yang terbaik.

وَ اللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَّاب

Tidak ada komentar:

Posting Komentar