Minggu, 14 Juni 2020

KITA KELAK BERTEMU DI SURGA



OLeH  : Ustadz Syahrawi Munthe

          💎M a T e R i💎

Assalamu'alaykum wr.wb.

Segala puji bagi Alloh ﷻ atas semua limpahan karunia-Nya, sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam Rasulullah ﷺ. 

InsyaAllah tema materi kajian kita sore ini terkait dengan harapan pertemuan di surga. 

🌸KITA KELAK BERTEMU DI SURGA

Khansa binti Amr, dikenal dengan gelar ibunya para syuhada. Gelar yang diberikan karena keikhlasan dan keridhaannya atas keempat anaknya yang syahid di medan perang.  Mereka menjadi syuhada untuk memuliakan Islam dan meninggikan kalimat Alloh ﷻ. 

Di saat perang bergejolak, keempat anaknya tersebut berebut untuk duluan berangkat berjihad. Lalu Khansa menasehati anaknya, "Wahai anak-anakku, sesungguhnya kalian memeluk agama ini tanpa paksaan dan berhijrah dengan kehendak sendiri. Demi Allah, yang tiada Tuhan selain Dia. Sesungguhnya, kalian adalah putra-putra dari seorang lelaki dan dari seorang perempuan yang sama," ujarnya.

Ia melanjutkan, "Jika kalian melihat perang di jalan-Nya, singsingkanlah lengan baju kalian dan berangkatlah. Majulah hingga barisan depan, niscaya engkau akan mendapatkan pahala di akhirat tepatnya di negeri keabadian."

Khansa pun memberikan ridha bagi keempat anaknya untuk berjihad. "Berangkatlah kalian dan bertempur lah hingga syahid menjemput kalian."

Keempat anaknya pun bergegas menuju medan perang. Mereka saling berjuang melawan musuh-musuh Alloh ﷻ dan berhasil membunuh banyak pasukan musuh. Namun pada akhirnya syahid datang dan menjemput mereka.

Al-Khansa mendengar syahid keempat anak-anaknya. Namun, tidak ada air mata yang mengalir deras dari matanya, melainkan binaran tanda syukur dan ia berkata,  "Alhamdulillah, yang telah memuliakan ku dengan syahidnya putra-putraku. Semoga Alloh ﷻ, segera menjemput ku dan mempertemukan aku dengan mereka dalam naungan rahmat-Nya di Firdaus-Nya yang luas."

Subhanallah...
Khansa dan keempat putra kelak akan dipertemukan Alloh ﷻ di surga, mungkin juga dengan suaminya dan orang tuanya.

Pertemuan di surga adalah keniscayaan, sebab Alloh ﷻ menjamin bahwa orang-orang shalih dan keturunannya kelak akan bertemu dan dihubungkan di surga. Firman Alloh ﷻ :

‎وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْء...

"Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka..." (QS. 52 : 22)

Ulama tafsir menjelaskan bahwa orang beriman kelak akan masuk surga dengan anak cucunya, bahkan derajatnya sama dengan mereka walaupun anak-cucu tersebut tidak beramal seperti mereka.

Pertemuan di surga adalah angan-angan mulia. Menjadi cita-cita bagi orang yang memahami hakikat kehidupan abadi. Tidak banyak yang menyadari akan pertemuan ini, sebab semuanya masih abstrak. Hanya iman yang bisa membenarkannya. Itulah mengapa Alloh ﷻ memberi prasyarat bahwa yang bertemu di surga adalah mereka yang beriman dan keturunannya. Sedang orang-orang kafir tidak akan dipertemukan dengan orang beriman. 

Konon, penduduk surga kelak akan saling mengunjungi. Reuni saat mereka beriman di dunia, akan berulang di akhirat. Reuni penuh keberkahan dan penuh kisah untuk mereka saling bertukar cerita ketika masih di dunia. Ikatan ukhuwah yang dirawat di dunia (dalam bingkai iman, perjuangan dan ketaatan pada Alloh ﷻ) akan terus tersambung di surga nanti. 

Maka, tidak ada salahnya mulai mencari dan menguatkan ukhuwah dengan orang lain agar bertemu nanti di surga.  Terutama dengan keluarga, perlu menyiapkan mereka dengan kebaikan dan amal shalih dan memberi kabar gembira ini bahwa ayah, ibu, kakek, adik, abang dan saudara yang lain, jika mereka semua beriman, setelah kematian kelak akan bertemu kembali di surga. 

Informasi ini penting untuk menguatkan hati saat menghadapi musibah kematian.  Dengan mengucapkan, "Kita Kelak Akan Bertemu Di Surga",  setidaknya mengurangi beban kehilangan orang-orang yang dicintai di dunia. Sebab ada harapan tinggi yang masih ditunggu yaitu pertemuan di surga. Sebagaimana Khansa yang kehilangan keempat anaknya di medan jihad. Tidak ada harapan dihatinya selain pertemuan kembali dengan anak-anak tersebut di surga yang abadi.

Pertemuan di surga ada harapan untuk keabadian.  Berharap, berjuang dan tetap beriman kepada Alloh ﷻ adalah aktualisasi nyata untuk meraihnya. Semoga kita bisa mewujudkannya, agar kelak bertemu kembali dengan keluarga tercinta di surga nanti. 
Aamiin. 

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Eva ~ Cianjur
Mohon penjelasan kembali tentang keterangan ulama Tafsir yang menjelaskan bahwa orang beriman kelak akan masuk surga dengan anak cucunya bahkan derajatnya sama dengan mereka walaupun anak cucu tersebut tidak beramal seperti mereka.

Sedangkan tidak sedikit fenomena sekarang yang orang tuanya sholeh tapi anaknya masih belum sholeh, malah sampai ada istilah anak durhaka. Apa mungkin anak durhaka akan masuk surga bersama dengan orang tuanya yang sholeh?

🌸Jawab:
Ini syaratnya jika semua mereka masuk surga.  Mereka dan anak cucunya. Derajat mereka akan sama di surga,  walaupun amal-amal cucu mereka tidak sebanyak mereka dulu.  Demikian di tafsir.

Wallahu'alam

0️⃣2️⃣ Fatimah ~ Bandung
Ustadz, apabila suami meninggal dunia kemudian istri menikah lagi, dengan suami yang mana istri akan dikumpulkan di akhirat?
Jazakalloh khoir

🌸Jawab:
Jika dua-duanya istrinya masuk surga, boleh jadi dua-duanya jadi bidadarinya. Di surga kelak, semua kembali perawan, dan semua usianya sama. Tidak ada tua muda, anak-anak. Yang ada para pemuda dan bidadari-bidadarinya. 

Wallahu'alam

💎Kalau suami dua-duanya sholeh, apakah istri punya dua suami tadz di sana?

🌸Yang paling sholeh diantara mereka, karena Alloh ﷻ akan memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten
Ustadz, misal kan orang tuanya buta huruf tidak bisa mengajarkan anak-anaknya beribadah atau mengaji tapi mereka menyuruh anaknya belajar ngaji sama saudaranya walaupun mereka tidak bisa mengajarkan tapi mereka menyuruh dan menegaskan anak-anaknya biar ngaji dan sholat. Nah terus ustadz kalau begitu apa si orang tua bakal diminta pertanggung jawaban karena mereka tidak mengajarkan anak-anaknya dan apa bisa si anak meminta dan membawa orang tuanya di surga?

🌸Jawab:
Dengan mengusahakan ilmu untuk anaknya,  caranya mencarikan guru yang berkompeten, maka kewajibannya sudah gugur,  tanggungjawabnya sudah terjawab. Justru disaat dia sadar bahwa ilmunya tidak cukup, tapi dia membiarkan saja anaknya atau mencukupkan saja dengan apa yang dia ketahui, maka di sana tanggungjawabnya akan diminta. 

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sungguh besar kasih sayang Alloh ﷻ kepada hamba-Nya yang beriman dan bertakwa, rasa Cinta dan kasih sayang tak dibiarkan putus hanya sampai di liang Lahat,  bahkan Alloh ﷻ pertemukan lagi sebuah keluarga di surga-Nya bagi yang mampu menjadikan keluarga mereka keluarga yang beriman, bertakwa dengan segala amal sholeh mereka. 

Bagi para ikhwan yang bertanggungjawab atas keluarga, marilah kita didik anak istri dalam ketakwaan.

Untuk ibu jadikanlah anak-anakmu Cinta dengan Alloh ﷻ,  agama dan Rasulullah ﷺ.

Wahai anak-anakku taati lah orang tua kalian, karena dengannya kamu akan menjadi ahli surga.

Demikian saja, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar