Minggu, 14 Juni 2020

5 CARA MELAMAR PASANGAN HIDUP



OLeH  : Teh Rina Muhamiatillah

           💘M a T e R i💘

🌷5 MACAM MELAMAR PASANGAN HIDUP


√ Tanya :
Ustadz, bagaimana cara melamar pasangan hidup yang paling tepat. Apakah pilihan sendiri atau orang lain? Bagaimana kalau seorang perempuan melamar pria ? Bukankah emansipasi itu persamaan hak. Mengapa hanya kaum pria yang selalu melamar kaum wanita? Mohon penjelasannya." (Nn. Trs. Jamika)

√ Jawab :
◼️Berbicara tentang pemilihan atau penentuan cara melamar jodoh, bisa kita lihat dari beberapa peristiwa pernikahan Rasulullah Shallaallaahu Alaihi Wasallam. Beliau menikah dengan istri-istrinya dengan bermacam-macam penyebab dan bermacam proses pelaksanaannya.

Ada 5 macam proses melamar pasangan hidup yang dapat diikuti caranya, berikut:

🔸1. Proses Pernikahan Rasulullah ﷺ Dengan Siti Khadijah

Siti Khadijah yang melamar Rasul melalui pegawainya, dan pada saat itu Nabi Muhammad belum menjadi Rasul. Siti Khadijah lah yang pertama kali tertarik pada Rasulullah ﷺ, yang saat itu diangkat sebagai manajer pemasaran untuk memajukan perusahaan yang dikelola oleh Siti Khadijah. Rasulullah ﷺ diberi teman budak belian yang bernama Maisarah. Dan lewat Maisarah lah , Siti Khadijah menyampaikan isi hatinya pada Rasulullah ﷺ. Inilah salah satu proses peristiwa wanita yang tertarik pada pria kemudian meminta bantuan orang lain untuk mengutarakannya.

🔸2. Peristiwa Pasangan Yang Pada Mulanya Tidak Memikirkan Jodoh Tetapi Orang Lain Yang Aktif Menjodohkannya

Proses ini terjadi ketika pernikahan Rasulullah dengan Siti Saudah. Karena pada saat itu Rasul masih dalam keadaan berduka setelah ditinggal wafat oleh Siti Khadijah. Dan Siti Saudah yang juga dalam keadaan berduka setelah ditinggal wafat suaminya, maka Haulah sahabat nabi, aktif menjodohkannya.

🔸3. Seorang Pria Tertarik Pada Seorang Wanita Dan Langsung Berterus Terang

Proses ini terjadi pada pernikahan Rasul dengan Siti Aisyah. Dalam peristiwa ini Rasul sendiri yang memilih dan mengkhitbah Siti Aisyah langsung kepada ayahnya yaitu Abu Bakar Ash Shiddiq.

🔸4. Orang Tua Wanita Yang Mengangkat Seorang Pria Untuk Dijadikan Menantu

Peristiwa ini terjadi ketika Rasulullah menikah dengan Hafshah putri Umar bin Khattab. Terjadi pada saat Umar mencari pasangan untuk putrinya yang ditinggal wafat oleh suaminya dalam peperangan. Umar datang pada Abu Bakar, tetapi tidak berhasil. Lalu datang pada Utsman Bin Affan juga tidak berhasil. Akhirnya datang pada Rasulullah ﷺ mengeluhkan kebingungannya. Sehingga Rasulullah menerima Hafshah untuk dijadikan istri.

🔸5. Seorang Wanita Yang Langsung Menghadap Rasulullah ﷺ Berterus Terang Ingin Dinikah

Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasallam pernah menikahi seorang wanita dengan cara ini dan shahabat Rasul pun pernah menikah dengan wanita yang menyerahkan dirinya pada Rasul namun Rasul tidak berkenan, sehingga dijodohkan dengan shahabat yang memintanya.

◼️Itulah proses pemilihan atau lamaran dalam menentukan jodoh, yang bisa ditiru dan dipraktekkan. Jadi tidak hanya lelaki yang boleh menentukan atau melamar wanita, tetapi wanita pun boleh mengajukan keinginannya kepada seorang pria baik secara langsung maupun lewat perantara.

Wallahu A'lam

Teh Rina
Sumber: Dialog Keluarga, saifuddinasm.com

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Riyanti ~ Yogja
1. Apakah boleh perempuan menolak pinangan? Apa saja pertimbangan yang diperbolehkan?

2. Bolehkah meminang orang yang sedang dalam pinangan?

3. Bagaimana ya cara mendekati orang tua kita, biar orang tua kita itu paham keinginan dan harapan kita. Kadang kita ingin calon pasangan seperti ini, orang tua inginnya begitu.

4. Boleh tidak, Ustadzahah, perempuan itu menerima biodata lebih dari satu? 

Mohon pencerahannya.

🔷Jawab:
Waalaikumsalam,

1. Boleh. Pertimbangannya: perasaan cinta, ridho orang tua, keshalihan calon, akhlaq calon dan dukungan keluarga (semua ini ada dalam waktu istikharah).

2. Tidak boleh.

3. Caranya:
a) Perbanyak istighfar, dengan istighfar lalu Allah ﷻ mengampuni dosa-dosa kita, maka setiap doa kita akan mudah terkabul.

b) Perbanyak istikharah dan doa, mohon petunjuk dan doa mohon dibolak-balikkan hati.

c) Baca doa Nabi Musa: QS. Thaha ayat 25-28.

d) Ajak bicara sesuai kondisi yang tepat, kita sebagai anak tentunya paham dengan sifat, sikap, pemikiran dan waktu yang tepat untuk orang tua diajak diskusi.

e) Buat urutan-urutan pembahasan atau point-point yang mau dibahas, jadi sistematis.

Semoga berhasil.

Wallahu A'lam.

4. Selama belum menerima lamaran, ya terima saja sebanyak-banyaknya biodata, asal tidak memberi harapan lebih.

Kalau Buya Yahya bilang: "Sebelum menikah perempuan itu harus melek (buka mata lebar-lebar) dalam memilah dan memilih, positif negatifnya, mafsadat manfaatnya, berkah tidaknya, bahagia dunia akhirat atau tidaknya."

"Tapi kalau sudah menikah, harus merem-merem sipit, jadi kalau ada keburukan atau kekurangan ya merem saja, pura-pura tidak lihat, karena bagaimanapun toh sudah jadi suami kita."

0️⃣2️⃣ Mala hasan ~ Lampung
1. Ustadzah, Bolehkah orang tua memaksakan perjodohan kepada anaknya? Karena melihat akhlaq seorag pria untuk calon mantunya.
Tapi si anak menolak dengan alasan mempunyai pilihan sendiri.

2. Bolehkah seorang akhwat melamar ikhwan yang baru saja ditinggal wafat istrinya? Karena seblumnya mereka telah berjanji akan menikah jauh sebelum si ikhwan menikah. Bagaimana keluarga menyikapi hal yang seperti ini?

Jazaakillahu khoiran Ustadzah.

🔷Jawab:
1. Zaman sekarang sebenarnya sudah mulai banyak berkurang, tentang perjodohan yang dipaksa oleh orang tua, apalagi kalau anaknya tidak setuju.

Tentunya setiap orang tua pasti punya keinginan dan harapan untuk memberikan anaknya jodoh terbaik, dan orang tua merasa bahwa mereka berhak menentukan jodohnya terlebih karena adanya dalil bahwa anak harus berbakti pada orang tua dan keridhoan Alloh ﷻ tergantung pada keridhoan orang tua.

Maka jika hal itu terjadi, coba diskusikan dengan baik dan matang antara anak dan orang tua.

Sampaikan keberatan-keberatan kita sebagai anak pada orang tua dengan baik.
Perbanyak istighfar dan istikharah maksimal.

Perkuat niat karena Allah ﷻ, mohon petunjuk pada Allah ﷻ, mana yang harus diambil, apakah mau lebih berbakti demi mendapat barokah lebih atau mau tetap mempertahankan alasan sendiri.
Wallahu A'lam.

2. Sebenarnya boleh, tidak ada larangan. Hanya mungkin disesuaikan dengan waktu berkabung. Menikah bukan hanya bicara soal dua orang yang saling mencinta, namun lebih kepada persatuan sebuah keluarga besar dan pemilihan antara mana yang lebih besar manfaatnya dibanding mafsadatnya.

Mungkin dikasi waktu berkabung saja agar semua kondisi terutama hati, bisa berjalan dengan baik karena Allah ﷻ.

Wallahu A'lam.

0️⃣3️⃣ Iin ~ Boyolali
Afwan, tentang pertanyaan nomor 1 point 4, tidak memberi harapan lebih itu bagaimana ya, Ustadzah? Dan batasannya seperti apa?
Kadang kita tidak tahu, kalau orang itu baperan atau tidak.

🔷Jawab:
Misal bilang "iya saya tertarik dengan biodatanya, mudah-mudahan kita berjodoh."

Kalau misal bilangnya "oya kita saling tukar biodata, kita istikharah sama-sama, kalau memang jodoh pasti dimudahkan, tapi kalau tidak jodoh, semoga diberi kesabaran dalam menerima."
Ya seperti itulah di antaranya.

Tekhnik netral tapi yang utama tentunya hati kita yang tidak boleh mudah baperan.

Harus benar-benar hati-hati, saat lihat biodata, lihat foto, harus banyak-banyak baca basmallah dan istighfar, mohon lindungan Allah ﷻ dan petunjuk Allah ﷻ agar hatinya digerakkan Allah dan tidak tergoda oleh hawa nafsu.

0️⃣4️⃣ Irna ~ Bukittinggi
Assalamualaikum,

Boleh tidak sih Ustadzah tunangan itu dalam jangka waktu yang lama,  berbulan-bulan bahkan bertahun, karena adat orang di kampung saya kan merantau yaa, jadi mereka tunangan dulu terus merantau, setelah beberapa tahun baru menikah.
Kira-kira itu boleh tidak Ustadzah dalam Islam?

🔷Jawab:
Waalaikumsalam,

Lebih baik aqad dulu tanpa resepsi daripada tunangan berbulan atau bertahun-tahun, karena tunangan itu justru lebih banyak semakin membahayakan dari pacaran. Karena seolah-olah mereka sudah resmi, sehingga banyak yang terjerumus perbuatan maksiat.

Kalaupun memang adat dan keinginan orang tua seperti itu, setelah kita meminta untuk akad tapi tidak direstui, sebisa mungkin benar-benar harus menjaga diri dari perbuatan maksiat, mohon perlindungan Alloh ﷻ dan perbanyak istighfar, dan mohon dipercepat akadnya, agar lebih barokah hidupnya.

Wallahu A'lam

0️⃣5️⃣ Riyanti ~ Yogja
Bagaimana caranya tahu atau menggali pribadi calon, sementara kita tidak pacaran? Apa sih yang perlu digali, Ustadzah?

🔷Jawab:
Lihat dari pertemanannya, lihat dari keluarganya, lihat dari cara bicaranya, sikapnya, akhlaqnya.

Cari tau soal visi misinya,  minta ditanyakan pada temannya, keluarganya atau perantara kita.

Boleh kok bertanya sesekali pada calon kita, selama berbicaranya dalam batas aman atau tidak berkhalwat.

Wallahu A'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

DOA dan IKHTIAR Maksimal lalu TAWAKKAL

Selalu tekankan dalam diri kita untuk selalu mengawali segala sesuatu dengan doa dan niat, lalu ikhtiarkan maksimal dengan ibadah, amal shaleh dan kerja keras, selebihnya serahkan pada Alloh ﷻ karena segala kehendak Alloh ﷻlah yang akan terjadi.

Wallahu A'lam bish shawab

Wassalaamu'alaikum warahmatullah wabarakaatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar