Kamis, 31 Maret 2022

PILAR PERADABAN, FITRAH WANITA YANG TELAH HILANG

 


OLeH: Ummu Azkia Fachrina

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎PILAR PERADABAN, FITRAH WANITA YANG TELAH HILANG 

Akhwatiy fillaah....  
Ada beberapa perkara yang menyebabkan rusaknya wanita dalam sistem demokrasi sekuler saat ini yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam.

◼️Pertama, hilangnya kepekaan wanita. Para wanita menganggap maksiat dipandang biasa. Jika maksiat dipandang biasa akan membahayakan anak-anaknya dan membuat kerusakan di keluarganya. Tidak ada kepekaan sensitif terhadap kerusakan. Padahal madrasah pertama ialah wanita sebagai ibu ia mengatakan tidak apa-apa terhadap suatu maksiat yang dianggap biasa. Suatu kesalahan yang lambat laun akan menjadi suatu kebenaran. Ada salah seorang yang pernah mengatakan, “Tanamkanlah kebathilan terus-menerus, lama-kelamaan kebathilan tersebut akan menjadi kebenaran.”

◼️Kedua, lemahnya sendi-sendi kekuatan Islam dengan manipulasi agama. Wanita diberikan narasi kebebasan dengan berbagai macam tag line yang menarik. Tujuannya mengerdilkan makna syariat. Akhirnya para wanita menganggap kebebasan tersebut dibenarkan dalam Islam.
Orang yang benci terhadap Islam menyampaikan berbagai narasi sesat kepada kaum muslimah. Kemudian para muslimah membenarkannya atas nama agama. Misalnya, ide kesetaraan gender yang disuarakan para aktivisnya mengungkapkan bahwa Islam menjunjung tinggi keadilan dan ide kesetaraan gender merupakan wujud dari keadilan antara wanita dan laki-laki. 

◼️Ketiga, berargumen dengan pendapat-pendapat yang aneh untuk membuat kericuhan di tengah umat. Saat ini kita sering menemukan adanya para wanita yang muncul mengeluarkan pendapat-pendapat aneh (bertentangan dengan Islam). Lalu mereka dikenal publik karena keanehannya.

◼️Keempat, hilangnya sifat malu, hingga akhirnya membuat para wanita membuat kontroversi dan melemahkan wanita-wanita lain yang minim pemahamannya. Banyak wanita tidak memilik etika dan tidak beradab tetapi masih tetap ada dan banyak yang mengikutinya. Ketika para wanita dihilangkan fitrahnya dan dikebiri pemahaman Islamnya, bermunculanlah wanita-wanita yang aneh penuh kontroversi diikuti wanita lainnya.

◼️Kelima, lewat media (film atau sinetron) mengedukasi para wanita untuk membenarkan ide-ide sesat dan ide kebebasan yang disebarkan Barat. Film dibuat untuk mengantarkan narasi-narasi pembuat film kepada penontonnya. Selalu ada “penumpang gelap” dalam suatu film untuk menyebarkan narasi-narasi mereka meski bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Misalnya film layangan putus, penuh intrik rumah tangga berisi perselingkuhan dan mengumbar pornoaksi. Lalu sinetron ikatan cinta yang menyebabkan kaum ibu memuja-muja aktornya, mengharapkan sosok suami yang seperti dilakonkan dalam sinetron tersebut. Padahal sinetron tersebut jauh dari ajaran Islam.

◼️Keenam, meragukan pakaian muslimah yang dikenakan. Para wanita melihat dari kaumnya, mereka yang telah mengenakan pakaian muslimah lalu menanggalkannya dengan mudah. Kemudian wanita yang telah berkerudung dan berjilbab melakukan hal-hal aneh yang tidak diajarkan dalam Islam. Akhirnya menjadikan para wanita yang menyaksikan ragu akan pakaian muslimah yang dikenakannya.

Semua perkara di atas yang menyebabkan rusaknya fitrah wanita sebagai pilar peradaban. Padahal syariat-Nya bertujuan  memuliakan para wanita. Ketika wanita mengikuti syariat, pilar peradaban akan kuat. Semestinya wanita tidak boleh terputus referensi-referensinya terkait ajaran Islam.

Seperti halnya ibu Imam Asy-Syafi’i yakni Fatimah binti Ubaidillah yang mendidik Imam Asy-Syafi’i dengan nilai-nilai Islam, pada usia masih belia 9 tahun telah menghafalkan Al-Qur’an. Suatu kemampuan yang luar biasa dan di atas rata-rata bagi kebanyakan orang. Sosok wanita mulia dalam Islam yang taat terhadap syariat telah membuktikan bahwa mereka mampu menjadi pilar peradaban yang kukuh.

Sungguh keberadaan wanita yang taat syariat begitu penting bagi suatu peradaban dan menjadi penolong bagi kehidupan rumah tangga dalam perkara akhirat. 
Rasulullah ﷺ bersabda, 

“Hendaklah salah seorang dari kalian memiliki hati yang bersyukur, lisan yang senantiasa berzikir, dan istri mukmin yang akan menolong mu dalam perkara akhirat.” (HR. Ibnu Majah no. 1856).

Semoga kita menjadi bagian dari para wanita yang menaati syariat yang tidak kehilangan fitrahnya sehingga mampu menjadi pilar peradaban Islam dan menolong pasangan hidup kita dalam perkara akhirat. 

Wallahualam bisshawaab....

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamualaikum Ustadzah, 

Kenapa perempuan sepertinya mudah sekali digoyahkan prinsipnya dengan berbagai isu? 
Begitu muncul sebuah berita, tanpa cek kebenaran, langsung jadi bahan gosip yang ramai. 

Bagaimana menyikapi muslimah yang berpakaian syar'i tetapi ikut berjoget ria di panggung?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Bismillaah...
Saya coba menjawab ya ukhtiiy shalihah...

Saat ini sistem sekuler yang memisahkan agama dari kehidupan begitu mencengkeram.
Merasuk dan meracuni baik kepada laki-laki maupun perempuan.
Jadi sewajarnya akhirnya kaum perempuan pun tergerus ke dalam jurang kehancuran pemikiran, mudah terpengaruh.
Semua terjadi sangat sangat diperburuk karena ketiadaan sistem yang melindungi masyarakatnya agar terjaga dari informasi apapun yang akan merusaknya.
Semua bebas masuk dengan ide kebebasannya.

Nah... Salah satunya, tidak sedikit muslimah melakukan hal yang dilarang, berjoget joget di ranah publik, padahal Alloh ﷻ melarangnya.
Sikap kita adalah nasihati dan ingatkan.

Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Sahabat Abu Said Alkhudry ra.... “Barangsiapa diantara kalian melihat kemunkaran, maka rubahlah dengan tangannya, lalu jika tidak bisa maka dengan lisannya, lalu jika tidak bisa maka dengan hatinya, dan ini adalah selemah-lemah iman.”

Wallaahu a'laam....

0️⃣2️⃣ Setyaningsih ~ Solo
Assalamu'alaykum Ustadzah, 

1. Terkait point ke-5, 
Mayoritas ibu-ibu menonton sinetron Ikatan Cinta. Menurut saya, itu buang-bunga waktu, karena setiap malam selalu tayang. Tapi kalau mereka saya nasihati, alasannya sebagai hiburan, dan mereka beralasan hanya sinetron ini saja yang mereka tonton.

Bagaimana cara menasihati yang lebih mengena Ustadzah?

2. Terkait point ke-6, 
Mereka yang notabene berpakaian muslimah, kadang kelakuannya sama saja dengan yang belum berpakaian muslimah.

Contoh kongkritnya kelakuan mereka yang senang berjoget baik di dunia Maya semacam tik tok, dan di dunia nyata seperti dalam pertemuan-pertemuan atau reuni, bahkan berjoget dengan lawan jenis.

Bagaimana sikap kita menghadapi fenomena seperti ini Ustadzah?
Mohon pencerahannya, Syukron, 

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Bismillaah...
Saya coba jawab ya Ukhtiiy shalihah...

Terkait untuk pertanyaan 1 dan 2. 
Kondisi ini memang akan senantiasa terjadi jika pilar yang akan menjaga fithrah perempuan yang mengarahkan  kembalinya perempuan pada ketha'atanya pada Alloh ﷻ, tidak segera diwujudkan kegemilangannya.
Perempuan buka aurat, melihat sesuatu yang tidak berguna, joget joget dan lain-lain yang tidak pantas secara diin Islam..., akan selalu menjadi hiasan hidup bagi perempuan dibanding hiasi hidupnya dengan Al Quran dan pengamalannya.
Sistem kapitalis sekuleris liberalis telah melepas simpul kebebasan yang sebebas bebasnya. 
Ketiadaan Khilafah sebagai sistem penjaga kemuliaan perempuan tersingkirkan, padahal sistem ini adalah tajul furudl untuk diwujudkan kembali.
Demikian ukhtiiy...

Wallaahu a'laam...

0️⃣3️⃣ Kiki ~ Dumai
Ummu, mengapa ya wanita terkesan begitu lemah dan mudah tergoda dengan segala propaganda yang ada, dan menjadi target, bagaimana tips-tips nya umm, agar tidak mudah tercemplung dengan segala itu umm?

🔷Jawab:
Bismillaah...
Kuatkan Mafahim Maqayis dan Qanaat kita terhadap Islam dengan sekuat-kuatnya sehingga Islam mengakar, mendarah daging dalam hidup kita.

Selalu ingat Alloh ﷻ saat kapan pun, akan ada adzab jika ma'shiyat, akan ada pahala saat kita taqwa. Dan itu hanya bisa kita lakukan jika kita ikhlas melakukannya, istiqomah menjalaninya, istimror mengulangi kebaikan demi kebaikan hingga tidak ada waktu untuk berlalai-lalai dalam kema'shiyatan.
Demikian ukhtiiy.

Wallaahu a'laam.

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Akhawatiiy fillaah...
Islam adalah Diin yang Mulia...Diin yang wajib dijaga.

Dan penjagaan yang paripurna bisa terealisasi jika Islam tegak dengan kekuatan pilar pilarnya. 
Dan pilar pilar itu kokoh hanya dengan tegaknya sistem Islam, sistem Khilafah Islamiyyah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

«تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً عَاضّاً فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكاً جَبْرِيَّةً فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ» ثُمَّ سَكَتَ

“Di tengah kalian ada masa kenabian, yang akan tetap ada sesuai kehendak Alloh ﷻ. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian dan akan tetap ada sesuai kehendak Alloh ﷻ. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian ada kekuasaan yang mengigit (mulkan ‘âdhdhan) dan akan ada tetap sesuai kehendak Alloh ﷻ. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. kemudian akan ada kekuasaan yang memaksa (mulkan jabriyyatan) dan akan tetap ada sesuai kehendak Alloh ﷻ. Kemudian Dia akan mengangkatnya jika Dia berkehendak mengangkatnya. Kemudian akan ada khilafah yang mengikuti manhaj kenabian,” kemudian Beliau diam.
(...Musnad Ahmad...)

Laa haulaa walaa quwwata illaa billaah....

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar