Kamis, 31 Maret 2022

PERCAYA DIRI

 


OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe, S.Mn.,S.ST.,M.Ak

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎PERCAYA DIRI

Assalamu'alaykum warahmatullah wabarakatuh

Segala puji bagi Alloh ﷻ atas keagungan-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah pada tauladan umat Rasulullah Muhammad ﷺ.

InsyaAllah tema kajian kita sore ini adalah tentang 'kepercayaan diri' dalam menyampaikan kebenaran.

Dialog antara Ibrahim dengan raja Babilonia Namrud adalah aktualisasi kepercayaan dirinya tentang kebenaran, sehingga muncul keberanian untuk berucap. 

Hal ini dikisahkan dalam Al Qur'an. Kisah dialog pertarungan akidah antara Raja dengan rakyatnya. 

أَلَمۡ تَرَ إِلَى ٱلَّذِي حَآجَّ إِبۡرَٰهِـۧمَ فِي رَبِّهِۦٓ أَنۡ ءَاتَىٰهُ ٱللَّهُ ٱلۡمُلۡكَ إِذۡ قَالَ إِبۡرَٰهِـۧمُ رَبِّيَ ٱلَّذِي يُحۡيِۦ وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا۠ أُحۡيِۦ وَأُمِيتُۖ قَالَ إِبۡرَٰهِـۧمُ فَإِنَّ ٱللَّهَ يَأۡتِي بِٱلشَّمۡسِ مِنَ ٱلۡمَشۡرِقِ فَأۡتِ بِهَا مِنَ ٱلۡمَغۡرِبِ فَبُهِتَ ٱلَّذِي كَفَرَۗ وَٱللَّهُ لَا يَهۡدِي ٱلۡقَوۡمَ ٱلظَّٰلِمِينَ

"Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Alloh ﷻ telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, "Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan," dia berkata, "Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan." Ibrahim berkata, "Alloh ﷻ menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkan lah ia dari barat." Maka bingung lah orang yang kafir itu. Alloh ﷻ tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim."
(QS. Al-Baqarah : 258) 

Percaya diri rasanya punya korelasi yang kuat dengan kebenaran, khususnya aspek akidah.  Seseorang yang punya akidah yang kuat, biasanya kehidupannya lebih terarah, punya konsep yang jelas tentang kehidupan dunia, awal dia hidup hingga nanti bagaimana cara 'mengakhiri'nya. Bukankah kata Rasulullah ﷺ, orang yang cerdas adalah orang yang mempersiapkan dirinya menghadapi kematian? 

Maka sejatinya orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang percaya diri. Percaya diri untuk menghadapi semua tugas kehidupan yang Alloh ﷻ amanahkan, apapun itu. Termasuk salah satu yang utama yaitu percaya diri menyampaikan risalah kebenaran kepada orang lain. Bisa berdialog dengan lugas dengan orang lain yang menentang kebenaran dengan logika ya pas, seperti halnya Nabi Ibrahim. 

Karena itu, orang-orang yang beriman harus terus menguatkan akidahnya agar tampil percaya diri dalam kehidupan ini.

Wallahu'alam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Riyanti ~ Yogja
Ustadz, batas kita PD dan atau berani menyuarakan kebenaran dihadapan penguasa dengan kita diam dalam konteks bersiasat untuk melindungi diri itu apa njih?

🔷Jawab:
Batasannya, sepanjang dalam rangka menegakkan amar ma'ruf nahi mungkar disampaikan saja secara gamblang namun dalam adab-adab Islam yang baik, tidak boleh mencela, apalagi mencaci maki. Prinsipnya tidak boleh taat dalam kemaksiatan. 

Rasulullah ﷺ bersabda dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ali ra:

لَا طَاعَةَ فِي مَعْصِيَةٍ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْمَعْرُوفِ [رواه البخاري].

"Tidak boleh taat dalam kemaksiatan. Ketaatan hanya dalam hal yang makruf." (HR. al-Bukhari) 

Adapun diam, padahal tahu hal tersebut salah, maka itu adalah selemah lemahnya kondisi iman. Setidaknya dalam hatinya masih ada kebencian pada kemungkaran, walaupun tidak sanggup untuk mengubahnya. 

Wallahu'alam.

0️⃣2️⃣ Helmi ~ Bojonegoro
Ketika kita menerima begitu banyak kegagalan-kegagalan dalam hidup terkadang membuat mental kita menjadi down. Bagaimana cara mengembalikan kepercayaan diri disaat keadaan mental memburuk sementara kepercayaan diri sangat dibutuhkan dalam menjalani hari-hari kedepannya?

Mohon pencerahannya Ustadz.

🔷Jawab:
Banyak yang akhirnya lelah dan kalah dalam hidup, hingga ia mengakhiri dengan 'pamit' tidak biasa, dengan cara bunuh diri. Ingatlah, hidup ini anugerah luar biasa, dinikmati saja dalam suka dan duka, senang atau susah. Sepanjang kita masih beriman kepada Alloh ﷻ, yakin saja Alloh ﷻ akan memberikan pertolongan. Adapun jika sering gagal, lalu down, tetap tidak boleh putus asa. Sabar saja dan tetap berharap dan ikhtiar. Masih ada kehidupan satu lagi di alam akhirat nanti. Dan itu harus kita yakini, sebab kita beriman. Jika, sudah susah di dunia, jangan pula hina di akhirat karena menanggalkan imannya. Na'udzubillah.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Setyaningsih ~ Solo
Assalamu'alaykum Ustadz,

Kadang tingkat ke'pede'an kita berbeda, dalam menyampaikan kebenaran antara di komunitas yang homogen (muslim semua), dengan menyampaikan kebenaran di komunitas yang heterogen.
Bagaimana kiatnya, agar tingkat ke'pede'an kita tetap stabil di manapun kita menyampaikan kebenaran Ustadz?

Mohon pencerahannya, 
Syukron

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Ya memang dakwah ada kiat-kiatnya. Juga ditopang dengan pengalaman plus ilmu yang memadai. Harus pandai-pandai berucap dan tidak melukai perasaan orang lain. Lain lubuk lain ikannya. Cara berdakwah kadang tidak sama kepada masing-masing komunitas, adakalanya kita harus bersama mereka dulu yang penting tidak 'melebur'. Kita harus mewarnai dengan cara yang elegan, agar dakwah kita diterima. Menyampaikan kebenaran memang sebaiknya tidak boleh kaku, ada kiat-kiat khusus menyentuh hati orang lain. 

Wallahu'alam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Selamat menikmati hari libur (bagi yang libur). Jangan lupa tilawah dan bahagia. Cari pesan cinta Alloh ﷻ di Al Qur'an.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar