Kamis, 31 Maret 2022

DEPRESI DAN PENCEGAHANNYA

 


OLeH: dr. Defti Putri Perdhani

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎DEPRESI DAN PENCEGAHANNYA

DEPRESI adalah gangguan suasana hati (mood) yang ditandai dengan perasaan sedih yang mendalam dan rasa tidak peduli. Semua orang pasti pernah merasa sedih atau murung. Seseorang dinyatakan mengalami depresi jika sudah dua minggu merasa sedih, putus harapan, atau tidak berharga.

Depresi yang dibiarkan berlanjut dan tidak mendapatkan penanganan bisa menyebabkan terjadinya penurunan produktifitas kerja, gangguan hubungan sosial, hingga munculnya keinginan untuk bunuh diri.

Depresi bisa menyerang siapa saja, termasuk wanita. Depresi pada wanita sering dikaitkan dengan perubahan hormonal, termasuk menstruasi, kehamilan, setelah kehamilan, atau menopause. Namun, sampai saat ini belum ada penelitian yang memastikan penyebab lebih seringnya depresi terjadi pada wanita.

◾GEJALA DEPRESI

Ada ciri-ciri psikologi dan fisik yang menunjukkan seseorang terkena depresi. Ciri-ciri psikologi seseorang yang mengalami depresi adalah:

~ Mengalami kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan.
~ Tidak stabil secara emosional.
~ Merasa putus asa atau frustrasi.

🔹Ciri-ciri fisik dari seseorang mengalami depresi adalah:

~ Selalu merasa lelah dan tidak bertenaga.
~ Mengalami pusing dan rasa nyeri tanpa penyebab yang jelas.
~ Menurunnya selera makan.

◾CARA MENCEGAH DEPRESI

🔹1. Hindari Stres

Stres dan depresi sangat terkait erat. Menurut Medical News, orang yang mengalami stres kronis berisiko tinggi mengalami depresi.

Untuk menghindari stres, kita bisa melakukan langkah sederhana seperti berikut:

~ Cukup tidur dan istirahat.
~ Belajar mengatakan "tidak" untuk tuntutan tambahan.
~ Istirahat kerja.
~ Olahraga teratur.

🔹2. Rutin Olahraga

Banyak penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik memiliki manfaat serupa antidepresan.

Depresi memang dapat mempersulit beberapa orang untuk mulai berolahraga, tetapi kurangnya aktivitas juga dapat memperburuk gejala.

Sebagai langkah awal, Anda bisa mencoba olahraga lima menit sehari seperti jalan kaki. Lalu tingkatkan rutinitas tersebut dengan mencoba olahraga intensitas sedang selama 10 menit setiap minggu.

🔹3. Bangun Hubungan Yang Kuat Dengan Orang Lain

Memiliki sistem pendukung yang kuat dan kehidupan sosial yang aktif penting untuk kesehatan mental kita.

Penelitian telah menunjukkan bahwa bahkan memiliki dukungan sosial yang "memadai" dapat melindungi diri dari depresi.

Jadi, pastikan Anda terhubung secara teratur dengan teman dan keluarga, bahkan ketika Anda sibuk.

Menghadiri acara sosial ketika ada waktu dan menemukan hobi baru yang dapat membantu Anda bertemu orang baru juga dapat membantu Anda membangun hubungan yang kuat dengan orang lain.

Dalam situasi pandemi seperti ini bisa melalui wa, video call, voice call, zoom, dan lain-lain untuk bisa bersilaturahim. Dengan komunitas di grup ini pun bisa sebagai salah satu tempat silaturahim, berdiskusi, tholabul ilmi.

🔹4. Kurangi Waktu Penggunaan Sosial Media

Penelitian telah menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan media sosial dapat menyebabkan depresi dan harga diri yang rendah.

Namun, membatasi waktu media sosial dapat membantu mencegah depresi.

🔹5. Jauhi Orang Toxic

Orang toxic akan membuat kita merasa merasa buruk tentang diri kita sendiri. Terkadang mereka benar-benar mengganggu, merendahkan kita secara halus agar diri mereka merasa lebih baik.

Orang toxic juga bisa saja memanfaatkan kita dan tidak tulus berhubungan kita. Riset 2012 juga membuktikan bahwa 2012 interaksi sosial negatif (berhubungan dengan orang toxic) bisa meningkatkan protein sitokin.

Protein sitokin bisa meningkatkan peradangan di tubuh dan memicu depresi. Karena itu, sebisa mungkin jauhi lingkungan pertemanan yang dipenuhi orang toxic.

◾Adapun cara mengatasi depresi menurut agama Islam adalah sebagai berikut:

1. Meneguhkan keyakinan bahwa hanya Alloh ﷻ lah yang berkuasa memberi penyakit, cobaan atau ujian dan Alloh ﷻ pula lah yang akan menyembuhkannya, menghapus cobaan tersebut.

2. Memohon pertolongan dari Alloh ﷻ melalui sholat dan berlaku sabar.

3. Selalu berdoa demi pemulihan kesehatan mentalnya.

Selain itu, cara mengatasi depresi yaitu dengan menjalani psikoterapi dan juga mengonsumsi obat-obatan antidepresan sesuai resep dokter spesialis kedokteran jiwa (psikiater).

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Bu dokter, salah satu ciri-ciri fisik orang depresi adalah menurunnya selera makan.

Nah, bagaimana jika ada seseorang yang jika sedang mengalami penat atau capek itu bawaannya mau ngemil terus ya bu dokter. 

Apakah itu termasuk ke depresi juga kah dok?

🍓Jawab: 
Makan berlebihan di bawah pengaruh stres merupakan salah satu gejala dari apa yang disebut dengan depresi atipikal oleh para profesional kesehatan mental. 

EMOTIONAL EATING adalah kecenderungan yang dirasakan seseorang untuk merespon stres dengan makan — bahkan ketika tidak lapar. Aktivitas makan lebih ditujukan sebagai pelarian pada kenyamanan, cara penghilang stres, atau sebagai ‘hadiah’ untuk diri sendiri, dan bukan untuk memuaskan rasa lapar.

Makan berlebihan saat sedang emosional juga berfungsi sebagai pengalih perhatian. Jika Anda sedang mencemaskan suatu acara tertentu atau merasa kesal akan suatu konflik, misalnya, Anda cenderung akan memusatkan perhatian hanya mengunyah makanan favorit Anda sebagai upaya memperbaiki mood, daripada harus berurusan dengan situasi menyebalkan tersebut. 

★ Kenapa stres bisa memicu kebiasaan makan berlebihan?

Dalam jangka pendek, stres justru dapat mematikan nafsu makan. Struktur dalam otak yang disebut hipotalamus memproduksi hormon corticotropin, yang menekan nafsu makan. Otak juga mengirimkan sinyal pada kelenjar adrenal untuk melepaskan adrenalin. Adrenalin membantu memicu respon “fight or flight” tubuh — kondisi fisiologis yang mengesampingkan kebutuhan akan makanan secara sementara.

Jika stres terjadi berkepanjangan, otak justru memerintahkan kelenjar adrenal untuk melepas kortisol, yang berperan dalam peningkatan nafsu makan dan juga motivasi secara umum (ya, termasuk motivasi untuk makan). Stres juga mengacaukan kerja hormon pengatur nafsu makan, ghrelin.

Saat Anda dilanda stres, Anda akan cenderung lepas kendali dan merasa kewalahan — yang dapat menjalar ke pola makan Anda. Inilah mengapa makan saat emosi justru menanggapi stres dengan melahap makanan tinggi karbohidrat, berkalori tinggi, dan mengandung nilai gizi rendah, alias junk food (seperti es krim, kue, cokelat, keripik, kentang goreng, dan pizza) dibanding dengan meneruskan pola makan Anda biasanya. Anda mencemaskan mengenai masa lalu atau masa depan, tidak mempedulikan apa yang Anda konsumsi di masa sekarang.

Stres juga menguras sumber daya kognitif yang Anda butuhkan untuk tetap fokus dan tangguh, dan juga untuk mempraktikkan creative thinking demi memecahkan masalah. Oleh karena itulah mengapa menghabiskan dua loyang kue cokelat favorit akan terasa lebih mudah untuk dilakukan dibanding dengan harus menguras tenaga dan pikiran untuk merancang rencana penyelesaian masalah.

Begitu episode stres usai, kadar kortisol akan ikut menurun, tapi jika stres tidak kunjung pergi — atau jika mekanisme respons stres Anda terus menyala — otak akan terus memproduksi kortisol dalam jumlah tinggi. Terlebih lagi, jika kecemasan juga mengganggu tidur Anda, kurang tidur dapat mendorong nafsu makan lebih tinggi lagi.

Apapun emosi yang mendorong Anda untuk makan berlebihan, hasil akhirnya sama saja. Emosi negatif ini akan kembali, dan Anda mungkin akan menanggung beban tambahan dari rasa bersalah akibat rusaknya rencana diet Anda. Hal ini juga dapat menjerumuskan Anda pada siklus setan — emosi memicu Anda untuk makan berlebihan, Anda terus menyalahkan diri sendiri akibat kebiasaan ini, Anda justru semakin stres, dan untuk menghadapi stres Anda kembali makan banyak-banyak.

★ Apa yang dapat dilakukan untuk mengendalikan emotional eating?

Begitu menyadari bahwa Anda akan mulai melahap apapun makanan yang ada di depan mata saat Anda merasa terpuruk, segera alihkan perhatian dari makanan pada hal-hal lain yang dapat Anda lakukan sampai dorongan makan berlebihan berlalu. 

Misalnya, mengobrol dengan teman, membaca buku atau majalah, mendengarkan musik, jalan-jalan sore atau jogging, meditasi atau latih pernapasan dalam, bermain game, bersih-bersih rumah, atau menulis jurnal.

Memiliki jurnal makanan membantu Anda untuk melacak apa yang Anda makan dan kapan saja Anda makan, serta pemikiran atau emosi apa yang Anda rasakan setiap kali makan. Dengan begitu, Anda mungkin akan menemukan apa yang memicu Anda beserta polanya. 

Misalnya, Anda mungkin akan menyadari bahwa Anda cenderung makan berlebihan saat dihadapkan dengan tekanan sosial, seperti saat orang lain mendorong Anda untuk terus makan — di pertemuan keluarga besar atau acara formal lainnya, misalnya — atau demi “memaksa” Anda melebur dengan kelompok tertentu.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Bunda Ika ~ Bandung
Dok, apa perbedaan antara DEPRESI dan STRESS?

🍓Jawab: 
Terimakasih bunda Ika atas pertanyaannya.

DEPRESI adalah kesedihan terus menerus dalam jangka waktu yang panjang dan membutuhkan perawatan. Sementara stres terbentuk dari tekanan emosional dan mental.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh

Dok, dari kisah kemarin yang viral...

Beliau ini sadar akan perbuatanya bahkan menutup aurat dan sholat, tapi bisa berbuat di luar nalar batas kemanusiaan dok. Sulit saya nulisnya.

Pertanyaan saya dok.
Bagaimana ya cara kita ingatin dan merangkul mereka yang sedang tertekan batin, kadang mereka ada yang beralasan,
1) Tidak punya biaya buat konseling.

2) Saya bukan orang gila yang harus konsul ke psychology (padahal itu salah satu yang penting juga kan dok)?
Selain ikhtiar berdoa  meminta kepada Alloh ﷻ.

🍓Jawab: 
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan ketika menghadapi orang yang sedang depresi:

1) Jangan pernah berbicara dengan orang depresi bahwa perasaan depresi mereka adalah sesuatu yang bisa dikalahkan. Mereka sedang merasa depresi, bukan melakukan pertempuran. Ini bukan tentang menang atau kalah, ini tentang bagaimana mereka dapat mengelola perasaan mereka.

2) Jangan pernah mengatakan kepada orang depresi bahwa mereka bukan orang yang menyenangkan. Orang depresi berusaha melakukan yang terbaik kapan pun dan dimana pun saat bersama dengan banyak orang. Namun, ketika pada akhirnya ia tetap bukan orang yang menyenangkan, jangan katakan pada mereka. Percayalah, mereka telah berusaha sebaik mungkin.

3) Orang-orang memiliki perasaan yang berbeda-beda, jadi jangan pernah membandingkan tingkat depresi satu orang dengan orang lainnya. Seseorang merasa tertekan untuk alasan yang berbeda atau tanpa alasan sama sekali. Setiap orang memiliki mekanisme perasaan yang berbeda.

4) Jangan katakan padanya untuk meminum obat tertentu. Orang depresi paling membenci hal ini, tidak peduli apa latar belakang kamu.

5) Terkadang, hanya hal-hal kecil yang bisa membuat orang depresi merasa bahagia. Apakah itu pesan manis dari orang yang ia cintai atau mendapatkan undangan dari kawan lama, hal-hal kecil yang dapat membuat mereka merasa bahagia seketika.

6) Jangan pernah memberitahu mereka bagaimana caranya untuk menangani perasaan depresi yang mereka alami. Mereka lebih memahaminya daripada kamu, percayalah.

7) Orang depresi bukanlah perasaan depresi itu sendiri. Mereka hanya memiliki penyakit, mereka masih bisa membedakan berbagai perasaan yang mereka alami. Jadi hargailah perasaannya dan jangan menghakimi apa yang ia rasakan.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Dok, apakah depresi itu ada tingkatannya?

Yang perlu atau belum perlu untuk dimasukkan ke RSJ?

🍓Jawab: 
Ada 3 tingkatan, mulai yang ringan, sedang, dan berat. Kondisi yang berat inilah yang bisa sampai menyakiti diri sendiri dan orang lain. Ini harus segera dirujuk ke RSJ.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

1. Dok, bagaimana kalau dengan usia anak SD-SMP itu apakah bisa mengalami depresi dan penyakit karena deperesi. Secara khan anak usia segitu belum ada pikiran yang berpikir berat dan macam-macam kecuali untuk belajar. Bagaimana itu dok?

2. Dan penyakit yang sering terjadi jika anak mengalami depresi itu apa saja dok?

🍓Jawab: 
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Depresi pada anak biasanya tidak disebabkan oleh satu peristiwa atau kondisi tertentu. Dalam kebanyakan kasus, depresi terjadi karena beberapa faktor yang bervariasi antara satu orang dan orang lain. Dokter anak akan menelusuri faktor ini ketika melakukan pemeriksaan.

Depresi dapat disebabkan oleh penurunan kadar neurotransmitter (bahan kimia yang membawa sinyal melalui sistem saraf) di otak, yang membatasi kemampuan seseorang untuk merasa baik. Genetika mungkin berpengaruh karena depresi juga didapati secara turun-temurun dalam keluarga sehingga seseorang dengan kerabat dekat yang mengalami depresi pun lebih mungkin mengalaminya.

Peristiwa dalam kehidupan yang signifikan (seperti kematian orang yang dicintai, perceraian, bencana alam, dan pindah ke daerah baru) dapat membawa gejala depresi. Stres juga dapat menjadi faktor terutama bagi anak usia remaja. Sebab, periode ini kerap diwarnai gejolak emosi dan sosial yang kadang tak bisa diatasi oleh mereka. Selain itu, penyakit kronis dapat menyebabkan depresi, misalnya akibat efek samping dari obat-obatan atau infeksi tertentu.

2. Anak atau Remaja yang depresi mungkin mulai menarik diri dari anggota keluarga karena sejumlah alasan. Depresi dapat menyebabkan perasaan marah dan mudah tersinggung, yang mengakibatkan sikap negatif yang berkelanjutan atau bahkan pembangkangan. Gejala depresi juga bisa menyebabkan remaja merasa tidak dicintai atau tidak diinginkan. 

✓ Merasa Selalu Bersaing dan Mudah Tersinggung.
✓ Prestasi Sekolah Menurun.
✓ Memiliki Masalah Sosial.
✓ Penyalahgunaan Zat.
✓ Perilaku Berisiko.
✓ Menyakiti Diri Sendiri.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Mala Hasan ~ Lampung
Assalamu'alaykum,

Dok, jika seseorang lebih banyak memendam smua yang dia rasakan karena takut membuka aib dan efeknya dia sakit  bagaimana cara kita merangkulnya sedangkan sikapnya sangat tertutup apalagi untuk masalah  yang teramat pribadi. Misal hubungan yang kurang harmonis dengan pasangannya.

Terimakasih bu dokter.

🍓Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Terimakasih mba Mala atas pertanyaannya.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan ketika menghadapi orang yang sedang depresi:

1) Jangan pernah berbicara dengan orang depresi bahwa perasaan depresi mereka adalah sesuatu yang bisa dikalahkan. Mereka sedang merasa depresi, bukan melakukan pertempuran. Ini bukan tentang menang atau kalah, ini tentang bagaimana mereka dapat mengelola perasaan mereka.

2) Jangan pernah mengatakan kepada orang depresi bahwa mereka bukan orang yang menyenangkan. Orang depresi berusaha melakukan yang terbaik kapan pun dan dimana pun saat bersama dengan banyak orang. Namun, ketika pada akhirnya ia tetap bukan orang yang menyenangkan, jangan katakan pada mereka. Percayalah, mereka telah berusaha sebaik mungkin.

3) Orang-orang memiliki perasaan yang berbeda-beda, jadi jangan pernah membandingkan tingkat depresi satu orang dengan orang lainnya. Seseorang merasa tertekan untuk alasan yang berbeda atau tanpa alasan sama sekali. Setiap orang memiliki mekanisme perasaan yang berbeda.

4) Jangan katakan padanya untuk meminum obat tertentu. Orang depresi paling membenci hal ini, tidak peduli apa latar belakang kamu.

5) Terkadang, hanya hal-hal kecil yang bisa membuat orang depresi merasa bahagia. Apakah itu pesan manis dari orang yang ia cintai atau mendapatkan undangan dari kawan lama, hal-hal kecil yang dapat membuat mereka merasa bahagia seketika.

6) Jangan pernah memberitahu mereka bagaimana caranya untuk menangani perasaan depresi yang mereka alami. Mereka lebih memahaminya daripada kamu, percayalah.

7) Orang depresi bukanlah perasaan depresi itu sendiri. Mereka hanya memiliki penyakit, mereka masih bisa membedakan berbagai perasaan yang mereka alami. Jadi hargailah perasaannya dan jangan menghakimi apa yang ia rasakan.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Terimakasih... Jazaakunnalla khoiron untuk semua akhwatifillah. 
Mohon maaf lahir bathin, selamat menunaikan ibadah puasa ramadhan.

Jaga kesehatan mental dan fisik, semoga Alloh ﷻ selalu menjaga dan melindungi kita. Aamiin 

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar