Selasa, 31 Agustus 2021

PLATONIC RELATIONSHIP

 


OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Psi

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ

Alhamdulillah kita bisa berkumpul lagi di room Bidadari Perindu Surga
Malam ini tema kita adalah PLATONIK RELATIONSHIP

Akhwati fillah........
Siapa yang tahu istilah Platonik Relationship?
Masih asing ya.....

Platonic Relationship atau hubungan platonik adalah hubungan dimana seseorang memiliki ikatan yang erat namun tidak memiliki hubungan seksual. Hubungan tersebut bisa dibilang sebagai hubungan teman dekat.

Hubungan platonik bisa sangat mungkin berjalan dengan baik. Yang terpenting, seperti bentuk hubungan lainnya, kita dan sahabat harus bersikap terbuka dan memahami batasan masing-masing. 

Kedekatan ini bukan berarti kedekatan seperti seseorang berpacaran, namun kedekatan ini terjadi karena kedua individu memiliki kesamaan.

Memiliki dukungan sosial memainkan peran penting dalam kesehatan mental, ini menunjukan bahwa menjalin Platonic Relationship menjadi penting untuk kesehatan mental Kawan Puan secara keseluruhan.

🔷Beberapa Jenis Platonik Relationship:

◾1. Bromance

Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan hubungan dekat antar lelaki. Ini sering terjadi saat lelaki memiliki hobi yang sama. Saat mereka memiliki hobi olahraga yang sama, mereka akan menghabiskan waktu untuk berolahraga bahkan tidak jarang jika mereka melupakan aktivitas lain karena terlalu asik berolahraga.

◾2. Womance

Istilah ini digunakan untuk menggambarkan ikatan emosional tanpa ada ketertarikan seksual antar dua perempuan. Perempuan lebih mudah untuk memiliki teman dekat dibandingkan lelaki. Ini terjadi karena perempuan lebih membutuhkan teman curhat. Mereka sering berbagai keluh kesan tentang apapun yang mereka rasakan. Baik urusan pekerjaan maupun urusan asmara.

◾3. Work spouse

Istilah ini terkadang digunakan untuk menggambarkan hubungan yang erat non seksual antara rekan kerja. Work spouse terjalin karena adanya kepentingan pekerjaan. Interaksi secara intens mengenai pekerjaan dapat menyebabkan  Platonic Relationship terbangun.

Akhwati fillah yang dirahmati Alloh ﷻ.....
Setiap orang pasti memiliki teman sebagai tempat berbagi rasa, saling menasihati dan saling tolong-menolong baik dalam keadaan susah atau bahagia, dan mereka yang tulus berteman dengan kita apa adanya. Dan islam sangat tinggi dalam memandang nilai-nilai pertemanan. Bahkan Rasulullah ﷺ pernah bersabda, “Jiwa-jiwa manusia ibarat pasukan. Bila saling mengenal menjadi rukun dan bila tidak saling mengenal menimbulkan perselisihan.” (HR. Muslim)

Akhwati fillah.....
Tidak hanya itu, islam juga menekankan kita agar teliti dalam memilih teman. Banyak orang yang terjerumus kedalam kemaksiatan dan kesesatan karena pengaruh berteman dengan orang yang salah. Namun tidak sedikit orang yang mendapatkan kebaikan dan hidayah karena bergaul dengan orang-orang yang shalih.
Dalam sebuah hadits Rasulullah ﷺ menggambarkan dampak seorang teman sebagaimana sabda beliau:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Akhwati fillah.....
Dalam menjalin Platonik Relationship, kita harus selektif. Carilah teman atau sahabat yang mengajak kita ke surga

Dikatakan, para ahli surga manakala mereka memasuki surga, akan tetapi mereka tidak mendapati teman dan sahabat mereka sewaktu di dunia, maka mereka akan bertanya kepada para malaikat, "Wahai Malaikat, kemana teman-teman kami dulu sewaktu di dunia?"

Malaikat menjawab, "Teman-teman kalian sedang berada di neraka!" 

Maka para ahli surga memohon kepada Allah Ta'ala agar teman dan sahabat mereka dibebaskan dan dimasukkan ke dalam surga bersama mereka. Alloh ﷻ pun mengabulkan permohonan mereka serta memerintahkan.

"Jemputlah teman dan sahabat kalian di neraka dan bawalah bersama kalian ke surga, meskipun hanya ada satu dzarrah iman di dalam hatinya!"

InsyaaAllah ini sedikit materi yang bisa saya sampaikan.
Mohon maaf apabila ada kesalahan kata atau kalimat.
Selanjutnya saya serahkan kepada momod acara.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Dwi ~ Bondowoso
Assalamualaikum Bunda.

Benar sekali, saat kita berteman dengan orang-orang sholeh akan selalu dapat aura positif dan menambah semangat ibadahnya. Karena mereka selalu tidak bosan-bosan mengingatkan kita, jika kita agak melenceng. Dan banyak perubahan yang besar yang saya rasakan. Namun bun, sejak sahabat saya meninggal karena covid dan saya merasa tertular oleh saya dulu, karena pas pertemuan kita terakhir beliau sakit, dan menyusul saya juga sakit, sama-sama di RS namun beliau tidak tertolong. Saking sayangnya saya sama beliau, sekarang saya susah sekali untuk dekat dengan teman seperti kedekatan Alm. dan saya Bun.

Apa karena sakit ini ditinggal atau bagaimana saya tidak paham Bun. Menurut bunda, apa yang harus saya rubah? Karena memang meninggalnya sahabat saya dekat, juga dengan waktu meninggal suaminya, jadi rasa takut itu selalu muncul.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh Mb Dwi.

Saya bisa merasakan apa yang njenengan rasakan. Saya juga punya sahabat yang benar-benar dekat sejak kuliah dulu di Solo.
Banyak membantu, karena beliau adalah kakak tingkat di fakultas psikologi.
Beliau meninggal 1 tahun lalu karena komplikasi kemudian suami juga meninggal tidak berapa lama kemudian.
Dan kini belum atau bahkan mungkin malas menjalin kedekatan dengan orang lain.
Memang makin lama circle pergaulan kita makin sempit. Teman makin sedikit. Itu adalah cara Alloh ﷻ agar kita mulai mendekatkan pada-Nya

Wajarkah? Wajar. 
Karena tidak mudah menjatuhkan hati pada orang lain. Hubungan dekat tidak serta merta terjadi, namun sebuah proses panjang yang dilalui.
Dan rata-rata kita malas untuk memulai proses panjang itu kembali. Maka, mengalir lah seperti air. Perbanyak sahabat meski tidak dekat-dekat amat pada mereka yang mampu mengantar kita ke jannah-Nya.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum Ustadzah.

Kenapa ya Ustadzah, disaat saya berusaha memperbaiki diri, merasa dipertemukan Alloh ﷻ dengan orang-orang baik yang sefiqro untuk menuntun langkah hijrah. Tapi saat berniat balas dendam, ada saja yang datang membantu mewujudkan, walau masih banyak yang berusaha menyadarkan? Mohon pencerahan.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Setiap orang memancarkan auranya. Jika dia memancarkan aura positif, maka hal-hal positif yang akan datang menghampiri. Demikian juga sebaliknya. Maka selalu pancarkan aura positif, buang dan hilangkan aura negatif.

Caranya? Dengan memaafkan diri sendiri dan berdamai dengan keadaan. Misal saja pada peristiwa ketika suami meninggal. Ada 2 aura yang bisa saja saya keluarkan. 
✓ Aura positif: Alloh ﷻ telah menghilangkan sakit beliau selamanya. Sudah tidak sakit lagi. Sudah tenang di sana. (Kemudian dengan itu Alloh ﷻpun menurunkan ketenangan).

✓ Aura negatif : Saya akan marah-marah dan kecewa pada dokter yang tidak cepat menangani suami ketika beliau mendapat serangan jantung. Terlalu banyak prosedur sehingga tidak segera memasukkan beliau ke ICU. 

Mana yang saya pilih? Saya lebih memilih memancarkan aura positif. Memaafkan diri sendiri. Dan memaafkan semua yang terlibat. Dan menjadikan semua sebagai taqdir terindah dari Alloh ﷻ.

💎Bagaimana caranya agar bisa berbuat manfaat ketika semua belum tercerahkan oleh hikmah?

🌸Sesedikit apapun ilmu yang kita miliki, sebarkan. Sekecil apapun kemampuan kita miliki, lakukan kebaikan. Hikmah ataupun hidayah itu hak prerogratif Alloh ﷻ. Tugas kita hanya menebar kebaikan dan manfaat.
Selanjutnya biarkan Alloh ﷻ menurunkan hikmah dan rahmat-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Rosmana ~ Kendari
Ustadzah, work spouse. Cara menanganinya bagaimana ya dzah?
Ini yang kadang saya alami.

🌸Jawab:
Dilema ibu pekerja. Sebisa mungkin menghindari Platonik Relationship.
Hubungan biasa saja antar teman sekerja.
Jangan sampai ngobrol diluar tema pekerjaan. Jangan ngobrol hanya berdua.
Jangan mau diajak makan bareng, pulang bareng, hang out bareng dan lain-lain.
Rambu-rambunya banyak di pakai.

💎Dzah, kalau womance bagaimana? Kan kita beda-beda karakter. Kalau terjadi platonik bagaimana itu cara menyikapinya?

🌸Kalau sejenis sih tidak masalah. Beda-beda karakter kalau memang cocok ya jalanin saja.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Phity ~ Yogja
Bunda dini, pada dasarnya kita pilih-pilih teman yang membuat kita nyaman, akhirnya terbentuk semacam genk yang dengan mereka kita bisa menjadi diri kita sendiri itu hal yang wajar ya.

Karena biasanya, zaman sekolah, kuliah, kerja pasti ada saja genk semacam itu.

Apakah genk ini bisa jadi platonic juga?

🌸Jawab:
Tidak apa-apa sih. Dulu saya juga buat geng. Geng akhwat kece. Asal tidak mengarah ke hal-hal negatif, misal, menutup diri dari pertemanan dengan orang lain, kelihatan eksklusif banget, selalu ingin terlihat berbeda dengan geng lainnya.

Jangan ya.

💎Bun, dikatakan platonik apakah seseorang itu menceritakan semuanya atau tetap ada yang dirahasiakan?

🌸Kembali ke pribadinya masing-masing ya. Bisa memilah dan memilih mana yang harus diceritakan. Mana yang harus dipendam sendirian. Dan harus saling memahami serta menjaga privasi.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Nick ~ Cilegon 
Ummi, saya punya sahabat tapi menurut saya ya kadang sikap dia terlalu julita SMA, orang lain dikit-dikit Julita ini ono, mau di tegur bingung, takut tersinggung, kadang suka ya heem didengarin saja, cukup saya saja yang tahu begitu. Jadi menurut ummi saya harus bagaimana? Saya salah tidak sih kalau dengar dia lagi julita ke orang, tapi saya paling dengarin saja, tapi inshaAllah tidak suka cerita lagi ke orang lain.

🌸Jawab:
Wkwkwkkwwk...
Bahasa anak muda banget.
Kalau orang julid mending jauhi ya. Bisa-bisa dia bikin toxic relationship. Mula-mula dia julita in orang lain, siapa yang bisa jamin dia tidak julita in kita suatu saat nanti.
Dan secara tidak sadar nanti kita meniru perilakunya.

Coba apa perasaanmu ketika ketemu orang yang dia julidin? Pasti perasaan kita ikut-ikutan tidak senang sama dia kan? 
Padahal Rasulullah ﷺ bersabda: Ya Alloh ﷻ beri aku 1000 alasan, agar aku bisa tetap berhuznudhon pada orang lain.
Dan Rosul pernah bersabda, melarang sahabat untuk membicarakan sahabat yang lain, agar pandangan kita tentangnya tetap baik.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Phity ~ Yogja
Bunda dini, berarti platonik itu istilah keren dari coken (konco kentel) alias sahabat sejati gitu ya?
Kalau hubungan kakak beradik yang dekat saling curhat gitu-gitu apa bisa disebut platonic juga?

🌸Jawab:
Iya benar.
Wah istilah baru lagi nih. Coken.
Hubungan kakak adik yang kental juga bisa masuk dalam istilah ini. Namun lebih ditujukan kepada hubungan tidak sedarah.
Seperti hubungan ruben dengan igun itu lho.
Hubungan yang benar-benar terbuka tanpa ewuh pekewuh.

💎Ohya, apakah platonic itu bisa berubah seiring berjalannya waktu bun? Misal menjadi jauhan karena suatu hal, bahkan jadi tidak berhubungan sama sekali karena ada masalah.

🌸Bisa juga. 
Misal menjadi jauhan karena jarak. Meskipun banyak media yang mendekatkan, namun tetap terasa berbeda apalagi perempuan. Dia butuh sentuhan. Misal pelukan atau dekapan. Hal ini tidak bisa tergantikan dengan media. Bisa juga Platonik Relationship memudar karena faktor keluarga dan kegiatan. Karena sudah sibuk dengan urusan masing-masing jadi jarang bertemu. Bisa juga karena kita sudah punya pasangan (suami atau istri).

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Ratna setyani ~ Karanganyar
Assalamualaykum bunda.

Apakah hubungan platonik beda jenis di izinkan dalam islam?
Mengingat bukan mahrom.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Iya bund. Secara umum memang Platonic Relationship ada banyak jenis dan macamnya. Namun Islam pun telah memberikan langkah-langkah bagaimana cara bersahabat dengan baik. Jadi tetap menjaga norma keimanan. Menjalin hubungan dengan sejenis saja. Karena kalau dengan berlawanan jenis akan banyak madhorotnya. Jadi kebawa-bawa hatinya.

Wallahu a'lam

0️⃣8️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh Bunda. 

Kalau dikaitkan dengan rambu-rambu pertemanan dalam Islam.

Dimana akhwat dan ikhwan ada batas dalam suatu pertemanan jika dikaitkan dengan Platonic Relationship itu seperti apa maknanya?

Semisal, kalau teman dekat. Nah kasus dilapangan kan banyak tuh berawal dari curhat pada lawan jenis akhirnya timbul rasa.

Bagaimana kira-kira Islam memandang Platonic Relationship ini jika terjadi antara ikhwan dan akhwat?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Untuk ikhwan dan akhwat jangan menjalin Platonic Relationship ya. Jalin ukhuwah aja. Lalu di khitbah. Hubungan intens dengan lawan jenis sebisa mungkin dihindari.
Baik sebagai teman, sahabat, maupun rekan kerja. Karena dari sini sering menjadi awal dari sebuah masalah. Terutama kalau sudah bersuami atau istri jadi berabe. Jauhilah.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Berteman dengan orang yang beriman dan bertakwa kepada Alloh ﷻ akan memberikan kita ketenangan, aman, dan nyaman berada dekat dengan mereka.

Itu semua bertujuan agar kita selamat di dunia dan di akhirat. 

Dengan semangat ini, marilah kita lebih selektif dalam menjalin Platonic Relationship. Agar tidak salah memilih sahabat dekat.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar