Selasa, 31 Agustus 2021

BENARKAH ISTIQOMAH SHOLAT DHUHA MENDATANGKAN REZEKI?

 


OLeH: Ustadz M. Lukmanul Hakim

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸BENARKAH ISTIQOMAH SHALAT DHUHA MENDATANGKAN REZEKI?

M. Lukmanul Hakim, S.Pd.I (Founder Komunitas Dhuha Ummat/KODHAM)

◾Hakikat Rezeki

Rezeki adalah anugerah yang Alloh ﷻ berikan baik fisik maupun non fisik untuk memenuhi kebutuhan hamba-Nya sesuai dengan beban yang di emban oleh makhkuk-Nya.
Rezeki sudah Allah atur bagi setiap hambanya, baik yang beriman maupun yang tidak.

◾Kategori Rezeki

Menurut Iman Ghazali dalam kitab Minhajul Abidin, beliau membagi rezeki menjadi 4 bagian:

✓ 1. Rezeki yang dijamin (Madhmun)

Berupa makanan (rezeki) yang menjadi penyebab kekuatan tegaknya tubuh, tanpa sebab-sebab yang lain. Jaminan Alloh ﷻ adalah unuk rezeki semacam ini. Orang wajib bertawakkal menghadapi rezeki madhmun ini, berdasarkan dalil akal dan dalil syara’. Sebab, Alloh ﷻ membebani kita supaya berkhidmat dan taat beribadah kepada-Nya, dengan menggunakan badan kita. Jadi, Alloh ﷻ pasti menjamin apa yang bisa mencegah kerusakan badan, agar kita dapat melakukan apa yang dibebankan kepada kita.

✓ 2. Rezeki yang dibagikan Alloh ﷻ dan ditetapkannya di Lauhil Mahfuzh (Maqsum)

Yaitu apa yang dimakan, diminum, dipakai oleh hamba, masing-masing telah ditentukan oleh Alloh ﷻ dengan ketetapan tertentu dan dalam batas waktu tertentu pula, tidak lebih dan tidak kurang, tidak maju dan tidak pula mundur dari ketentuan yang telah ditetapkan, persis seperti aslinya.

Rasulullah ﷺ bersabda: “Rezeki itu telah rampung pembagiannya (tidak lagi diubah). Ketakwaan orang yang takwa tidak bisa menambah rezekinya dan kedurhakaan orang yang durhaka tidak pula dapat mengurangi rezekinya.”

✓ 3. Rezeki yang dimiliki (Mamluk)

Rezeki yang dimiliki oleh setiap hamba, yaitu harta di dunia yang dimiliki menurut apa yang ditentukan Alloh ﷻ dan dibagikan Alloh ﷻ untuk dimiliki oleh hamba. Ini adalah merupakan sebagian dari rezeki-Nya.

Firman-Nya: “Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu.” (QS. Al-Baqarah 254).

✓ 4. Rezeki yang dijanjikan (Mau’ud)

Maksudnya adalah rezeki yang telah dijanjikan Alloh ﷻ kepada para hamba-Nya yang bertakwa dengan syarat takwa, berupa rezeki yang halal, yang diterimakan dengan tanpa bersusah payah mencarinya.

Alloh ﷻ berfirman: “Barangsiapa yang bertakwa kepada Alloh ﷻ, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar; dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.” (QS. Ath-Thalaq 2-3).

◾Hakekat Shalat Dhuha

Shalat dhuha adalah shalat sunnah yang ditentukan waktunya yaitu  pagi hari setelah matahari terbit hingga siang hari menjelang adzan zhuhur.

"Waktu Dhuha adalah waktu awwalun nahaar, awal pagi." (Lihat Mulakhash Fiqh Al-‘Ibadat, hlm. 275.)

"Disebut Dhuha yaitu mulai dari waktu setelah matahari meninggi hingga dekat dengan waktu zawal (tergelincirnya matahari ke barat)." (Lihat Minhah Al-‘Allam, 3:342)

Hukum shalat Dhuha adalah sunnah mu’akad
karena shalat dhuha adalah salah satu shalat yang terus dilakukan oleh Rasulullah ﷺ sepanjang hayatnya.

Bahkan Rasulullah ﷺ mewasiatkan melalui salah satu haditsnya :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – ، قَالَ : أَوْصَانِي خَلِيلِي – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – بِصِيَامِ ثَلاَثَةِ أيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَي الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَرْقُدَ . مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Kekasihku—Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam—mewasiatkan kepadaku untuk puasa tiga hari setiap bulan, mengerjakan shalat Dhuha dua rakaat, dan melakukan shalat witir sebelum tidur.” (Muttafaqun ‘alaih) [HR. Bukhari, no. 1178 dan Muslim, no. 721]

★ Shalat Dhuha Sebagai Sedekah Harian

Mencukupkan sedekah sebanyak persendian manusia, yaitu 360 persendian, sebagaimana dijelaskan dalam hadits:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى. (أخرجه مسلم).

Dari Abu Dzar, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau telah bersabda: “Di setiap pagi, ada kewajiban sedekah atas setiap persendian dari salah seorang kalian. Setiap tasbiih adalah sedekah, setiap tahmiid adalah sedekah, setiap tahliil adalah sedekah, setiap takbiir adalah sedekah, amar makruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan dapat memadai untuk semua itu, dua rakaat yang dilakukan pada waktu Dhuha.”

Mengerjakan Shalat Dhuha sama dengan sedekah terhadap 360 persendian kita, sungguh dahsyat jika kita bisa istiqomah shalat dhuha.

Sedangkan perumpamaan sedekah itu seperti menanam 1 biji benih, kemudian benih itu tumbuh jadi 7 tangkai, masing-masing tangkai berbuah 100 biji.
Menanam 1x berbuah 700x lipat, jika kita ikhlas dan melaksanakannya karena Alloh ﷻ.

Firman Alloh ﷻ dalam Surat Al-Baqarah Ayat 260, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ

“Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Alloh ﷻ seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Alloh ﷻ melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Alloh ﷻ Maha Luas, Maha Mengetahui.” 
(QS. Al-Baqarah: 261)

★ Kandungan Dalam Do’a Setelah Shalat Dhuha

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, beliau mengucapkan,

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

“ALLOHUMMAGHFIR-LII WA TUB ‘ALAYYA, INNAKA ANTAT TAWWABUR ROHIIM"

(Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang) sampai beliau membacanya seratus kali.”
(HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad, no. 619. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih).

Orang yang istiqomah Shalat Dhuha tiap pagi maka akan meminta ampunan Alloh ﷻ, sehingga termasuk orang-orang yang bertaubat.
Jadi selain mendapat rezeki madhmun (yang di jamin), Maqsum (yang dibagikan), Mamluk (yang di miliki) juga akan mendapat rezeki Mau’ud (yang dijanjikan).
Subhanallah…

Kita telaah do’a setelah shalat dhuha yang lain.
Terdapat doa yang terkenal di sebagian kalangan untuk dibaca setelah shalat dhuha. Lafadz Doanya adalah:

اللَّهُمَّ إنَّ الضَّحَاءَ ضَحَاؤُكَ ، وَالْبَهَاءَ بَهَاؤُكَ ، وَالْجَمَالَ جَمَالُك ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُك، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُك، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُك اللَّهُمَّ إنْ كَانَ رِزْقِي فِي السَّمَاءِ فَأَنْزِلْهُ ، وَإِنْ كَانَ فِي الْأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ ، وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ ، وَإِنْ كَانَ بَعِيدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضَحَائِك وَبِهَائِك وَجَمَالِك وَقُوَّتِك وَقُدْرَتِك آتِنِي مَا آتَيْت عِبَادَك الصَّالِحِينَ

ALLAHUMA INKAANA RIZQII FISSAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’SIRON FAYASSIRHU, WAINKAANA HAROOMAN FA THOHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QORIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDROTIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBAADAKASH SHOOLIHIiN.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Ya Alloh ﷻ, apabila rezeki ku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu dan kekuatan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shalih.”

Do’a ini sangat luar bisa, seorang hamba berdoa meminta rezeki dari berbagai sumber kepada Alloh ﷻ.
Sedangkan Alloh ﷻ Maha Pengasih dan Penyayang, pemberi rezeki kepada hambanya dan Alloh ﷻ menjanjikan rezeki yang tidak disangka-sangka kepada hambanya yang beriman dan bertakwa.

Jika belum hafal doa yang di atas, kita bisa langsung panjatkan do’a dari hati nurani kita sendiri dengan bahasa kita. Alloh ﷻ Maha Tahu dan Maha Pengabul Do’a.

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Dan Rabbmu berfirman: “Berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari beribadah kepada-Ku (berdo’a kepada-Ku) akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." [QS. Al-Mu’min : 60].

Dari uraian dan dalil-dalil di atas kita dapat simpulkan bahwa benar istiqomah shalat dhuha dapat mendatangkan rezeki, dan akan mendapatkan ke-4 rezeki yang tersebut di atas.
InsyaAllah.

Ditulis di Pamijahan 03 Pebruari 2021.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Ustadz, baiknya kapan waktu yang afdhol ya ustadz dan berapa raka'at ya ustadz kita shalat Dhuha nya?

🔷Jawab:
Izin menjawab pertanyaan ukh Kiki. 

Waktu yang afdol melaksanakan shalat dhuha berdasarkan hadits yaitu pada saat anak unta mulai kepanasan. 
Jika di konversi ke waktu Indonesia sekitar pukul 9.00 - 11.00.

Berapa raka'at?
yang di wasiatkan Nabi adalah 2 raka'at. 
Di hadits lain juga mengerjakan 4 raka'at, dan di tambah sesuai keinginan Rasulullah ﷺ. 
Disarikan dalam beberapa hadits،  Rasulullah ﷺ mengerjakan Shalat Dhuha sampai 12 raka'at. 

Tetapi lebih sering 2-4 raka'at.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Leila ~ Klaten
Boleh tidak ustadz,  semisal riyadhoh dhuha selama 40 hari, agar tercapai suatu hajat
Dan bagaimana ya menjelaskan ke kerabat keutamaan dhuha yang banyak dan merubah mindset kalau dhuha itu bukan sekedar ibadah sunnah, lebih ke bila tidak mengerjakan sebenarnya rugi.

🔷Jawab:
1. Riyadhoh itu tujuannya untuk membiasakan diri terhadap suatu ibadah atau amakan tertentu dalam jangka waktu yang telah di tentukan. 
Riyadhoh Shalat Dhuha selama 40 hari hukumnya mubah (boleh) karena sebagai latihan pembiasaan diri untuk mencapai level lebih baik dalam kekhusuan dan keistiqomahan beribadah. 

2. Menjelaskan keutamaan shalat dhuha salah satunya lebih mudah di kaitkan dengan dalil bersedekah, karena melaksanakan shalat dhuha itu juga sedekah, insyaAllah bisa masuk sedikit demi sedikit. 
Memang susah memasukan pemahaman, dan hidayah terhadap seseorang berbeda-beda. 

Yang penting lakukan saja, untuk hasil kita serahkan kepada Alloh ﷻ. Hasil apapun kita terus berdakwah, persiapkan dan lanjutkan estafet dakwahnya.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Phity ~ Yogja
Assalamu'alaykum...
Ustadz,

1. Bolehkah sholat dhuha dilaksanakan berjamaah? Misalnya di sekolah, pembiasaan siswa agar sholat dhuha, makan dilaksanakan berjamaah. Apakah boleh?

2. Kalau kita sholat dhuhanya menjelang adzan sholat dzuhur bolehkah? Misalnya, karena suatu hal, baru keinget belum dhuha sudah setengah 12. Bagaimanakah?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Shalat dhuha adalah shalat yang sifatnya sendiri-sendiri, tidak ada dalilnya dilakukan berjamaah. 

Tetapi jika dilakukan bersama dalam sebuah event atau pembelajaran agar tertib bisa dilakukan dengan niat tetap masing-masing. 
Dam tetap diberi pemahaman bahwa bukan shalat berjamaah dhuha, tetapi dhuha bersama. Imam pun sama berniat untuk dirinya sendiri. 

2. Shalat dhuha waktunya sampai sesaat menjelang adzan dzuhur, sebelum adzan dzuhur, tetapi jika setelah azan dzuhur waktu dhuha sudah habis, lanjut ke rawatib  qobliyah dzuhur saja.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Bund Titin ~ Surabaya
Assalamualaikum,

Apa kiat-kiatnya supaya Ibadah bisa selalu istiqomah. Kadang bisa sholat 5 waktu on time tapi setting pula kesibukan sholat jadi mepet.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Benar sekali, ini masalah klasik, waktu shalat seakan sempit, karena waktu istirahat kerja mepet. 
Tips agar tetap istiqomah shalat ontime dan bisa shalat dhuha.  

Jadikan shalat sebagai kebutuhan, jadi memiliki jadwal, bukan dilakukan pada waktu luang, tapi dilakukan pada jadwal yang kita buat, tentunya di awal waktu. 

Jika kita shalat diambil waktu luang, pekerjaan tidak ada hentinya, akan terus bergantian, kerjaan kantor, kerjaan pribadi, kerjaan bersama teman-teman dan lain-lain. 
Jika sudah terjadwal baik, tidak ada lagi kata mepet, insyaAllah.

Wallahu a'lam

0️⃣5⃣ Kiki ~ Dumai
Ustadz, apakah salah jika mengerjakan shalat dhuha, niat di hati agar Alloh ﷻ limpahkan rejeki kita ya ustadz? Apakah itu termasuk sudah ikhlas karena Alloh ﷻ kah ustadz?

🔷Jawab:
Izin menjawab pertanyaan Ukh Kiki dari Dumai. 

Ketika kita mengerjakan shalat dhuha, apapun hajat kita, kita minta kepada Alloh ﷻ, termasuk minta limpahan rezeki, itu tidak menyalahi, dan tidak mengurangi pahala. 
Alloh ﷻ bahkan menantang hamba-Nya untuk meminta dan Alloh ﷻ akan kabulkan.  
"Mintalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan."

Shalat Dhuha dilakukan waktunya pada saat manusia sedang ikhtiar keluar rumah mencari nafkah sesuai keahliannya. 
Maka doanya pun lebih banyak meminta rezeki kepada Alloh ﷻ.  

Jika kita khusu', dan meminta tulus kepada Alloh ﷻ maka tidak akan ada hijab. Alloh ﷻ kabulkan sesuai kebutuhan hamba-Nya, bukan sesuai keinginan.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Romlah ~ Lumajang
Ustadz, jika untuk daerah WIB, kira-kira shalat Dhuha bisa di laksanakan mulai jam berapa sampai jam berapa? Adakah waktu yang lebih utama untuk sholat Dhuha ini? Misalkan seperti shalat tahajud di sepertiga malam.

🔷Jawab:
Izin menjawab pertanyaan ukh Romlah dari Lumajang 

Waktu Shalat DHUHA yaitu mulai dari waktu setelah matahari meninggi hingga dekat dengan waktu zawal (tergelincirnya matahari ke barat). (Lihat Minhah Al-‘Allam, 3:342)

Jika di konversi ke waktu Indonesia kira kira pukul 6.30  Seperempat jam sebelum Zhuhur. 

Shalat Dhuha yang paling baik berdasarkan hadits adalah di mana saat anak unta mulai kepanasan.
Jika dikonversi ke Indonesia sekitar pukul 09.00-11.00 waktu setempat.

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Ustadz, mengapa istiqomah lebih susah mempertahankannya, daripada keimanan kita sendiri?

Terimakasih sebelumnya ustadz.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Istiqomah artinya kita dapat melakukan ibadah rutin terus menerus dalam sebuah periode. 
Istiqomah memang sulit jika kita tidak meneguhkan niat, niatlah yang sungguh-sungguh insyaallah bisa. 

Ibadah wajib maupun sunnah akan berubah kualitasnya sesuai dengan kadar keimanan kita, jika keimanan naik maka kualitas akan lebih baik. 

Bagaimana untuk menjaga agar kualitas tetap baik. 
1. Harus meninggalkan segala jenis maksiat.

2. Jadikan shalat sebagai kebutuhan yang memiliki jadwal tersendiri secara pribadi, bukan jadwal shalat kalender. Bukan mengerjakan di waktu luang, tapi pada jadwal yang kita patuhi, tentunya di awal waktu.

Wallahu a'lam

0️⃣8️⃣ Mujahidah ~ Purbalingga
Assalamualaikum warohmatullohi wabarokatuh.

Ustadz, bagaimana bisa istiqomah sholat dhuha dikala kerjaan sangat menumpuk?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Tips agar tetap istiqomah shalat on time dan bisa shalat dhuha.  

Jadikan shalat sebagai kebutuhan, jadi memiliki jadwal, bukan dilakukan pada waktu luang, tapi dilakukan pada jadwal yang kita buat, tentunya di awal waktu. 

Jika kita shalat diambil waktu luang, pekerjaan tidak ada hentinya, akan terus bergantian, kerjaan kantor, kerjaan pribadi, kerjaan bersama teman-teman dan lain-lain. 
Jika sudah terjadwal baik, tidak ada lagi kata mepet, insyaAllah.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat Perindu Surga yang Alloh ﷻ Muliakan, demikian kajian kita pada hari ini. Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. 
Aamin ya robbal Alamiin.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar