Selasa, 31 Agustus 2021

HIJRAH

 


OLeH: Ustadz Adang Nurdin

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌷HIJRAH

(۞ وَمَن یُهَاجِرۡ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ یَجِدۡ فِی ٱلۡأَرۡضِ مُرَ ٰ⁠غَمࣰا كَثِیرࣰا وَسَعَةࣰۚ وَمَن یَخۡرُجۡ مِنۢ بَیۡتِهِۦ مُهَاجِرًا إِلَى ٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ یُدۡرِكۡهُ ٱلۡمَوۡتُ فَقَدۡ وَقَعَ أَجۡرُهُۥ عَلَى ٱللَّهِۗ وَكَانَ ٱللَّهُ غَفُورࣰا رَّحِیمࣰا)

"Barangsiapa berhijrah di jalan Alloh ﷻ, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Alloh ﷻ. Dan adalah Alloh ﷻ Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." [QS. An-Nisa' 100]

Alhamdulillah kita memasuki tahun baru Hijriyah 1443, ketika memasuki tahun baru Hijriyah maka kita kan di ingatkan dengan proses hijrahnya Nabi Muhammad ﷺ bersama para sahabat dari Makkah ke Madinah, peristiwa hijrah adalah salah satu peristiwa dari sekian banyak peristiwa yang dilalui oleh Nabi bersama para sahabat dalam mempertahankan, menjalankan, mendakwahkan dan memperjuangkan agama Islam, di mana dalam perjuangan kita membutuhkan yang namanya pengorbanan.

Hijrah secara bahasa berasal dari bahasa Arab, haajaro - yuhaajiru - muhajarotan wa hijrotan. Di mana kata ini berasal dari akar kata hajaro -yahjuru - hajron yang bermakna meninggalkan (at-tarku_, berpaling (al-i'rodh), memutus (al-qoth'u) dan menahan (al-man'u).

🔶Secara Terminologi Makna Hijrah Bisa Diartikan Dalam Dua Prespektif

✓ Pertama Hijrah Fisik, atau hijrah makani dimana hijrah ini berarti perpindahan dari satu tempat yang dianggap tidak aman dan berbahaya menuju ke tempat yang lebih aman.

✓ Kedua hijrah maknawi, dimana hijrah ini diartikan perpindahan dari keburukan kepada kebaikan dari kemaksiatan kepada ketaatan.

Dan hijrah dengan makna kedua inilah yang harus kita lakukan di zaman sekarang ini, dimana kita harus berhijrah dari sifat-sifat buruk kita kepada sifat yang baik, hijrah dari kemaksiatan kepada ketaatan, memang tidak mudah kita merubah kebiasaan lama yang buruk ke kebiasaan yang baru yang lebih baik perlu peruangan dan juga perlu pengorbanan dalam Al Qur'an Alloh ﷻ menjelaskan. Bahwa ketika kita berhijrah kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya maka memerlukan mujahadah, jihad atau kesungguhan serta pengorbanan baik dengan materi bahkan dengan diri kita. Sehingga Alloh ﷻ berikan derajat yang tinggi di sisi Alloh ﷻ.

(ٱلَّذِینَ ءَامَنُوا۟ وَهَاجَرُوا۟ وَجَـٰهَدُوا۟ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ بِأَمۡوَ ٰ⁠لِهِمۡ وَأَنفُسِهِمۡ أَعۡظَمُ دَرَجَةً عِندَ ٱللَّهِۚ وَأُو۟لَـٰۤىِٕكَ هُمُ ٱلۡفَاۤىِٕزُونَ)

"Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Alloh ﷻ dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Alloh ﷻ; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan."
(QS: At-taubah: 20)

Agar kita di mampukan  untuk menghijrahkan hati kita agar menjadi pribadi yang lebih baik maka proses awal adalah kita harus menghijrahkan hati kita terlebih dahulu, karena prilaku manusia tergantung dari kondisi hatinya. Hjrahkan hati kita kepada Alloh ﷻ dengan cara merawat hati kita.

🔶Rawatlah Hati Kita Dengan Empat Cara

◾Pertama, bersihkan hati kita dari kecintaan dunia yang berlebihan, dunia adalah kenikmatan yang Alloh ﷻ berikan untuk kita, tapi kita mesti hati hati karena di balik kenikmatan dunia mengandung tipu daya dan akhirnya akan membuat kita lalai. Dan terpesona dan tergila-gila dengan dunia dan akhirnya lupa dengan yang memberikan dunia.

 وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

"Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."

◾Kedua, bersihkan hati kita dari penyakit hati seperti sombong, ujub, riya' dan takabur.

فىي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ فَزَادَهُمُ ٱللَّهُ مَرَضًا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌۢ بِمَا كَانُوا۟ يَكْذِبُونَ 

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Alloh ﷻ penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta."

◾Ketiga, lepaskan hati kita dari cengkraman hawa nafsu yang senantiasa mengajak pada kemaksiatan. Alloh ﷻ memberikan nafsu sebagai ujian bagi manusia, maka kita harus terus mendidik dan menundukkan hawa nafsu, agar kita terhindar dari perbuatan maksiat

وَمَا أُبَرِّئُ نَفْسِي ۚ إِنَّ النَّفْسَ لَأَمَّارَةٌ بِالسُّوءِ إِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّي ۚ إِنَّ رَبِّي غَفُورٌ رَّحِيمٌ 

"Dan aku tidak membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Yūsuf:53)

◾Ke empat, perbanyak Taubat membersihkan hati dari segala dosa yang kita lakukan، bertaubat bukanlah perbuatan tahunan tapi harusnya menjadi perbuatan harian. Kita berbuat dosanya setiap hari tentunya bertaubatnya pun harus setiap hari bukan sekali-kali.

وتوبوا إلى الله جميعا أيها المؤمنون لعلكم تفلحون

"Bertaubatlah kepada Alloh ﷻ kamu semua wahai orang-orang yang beriman, agar kalian beruntung."

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum Ustadz.

Akhir-akhir ini lagi trend hijrah, baik dari kalangan artis dan masyarakat mileneal ini. 

Apa yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ andai beliau diturunkan saat ini, ketika menghadapi masyarakat milenial yang penuh dengan pergumulan saintek, kebudayaan yang paradoks?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Memang saat ini lagi tren hijrah, tapi hijrah nya kita jangan karena mengikuti trend tapi harus atas dasar kesadaran akan pentingnya menjadi lebih baik dalam hidup sebagai bagian dari proses mengumpulkan bekal untuk kembali kepada Alloh ﷻ.

Rasulullah ﷺ memang sudah tidak ada saat ini, dan tidak ada Nabi setelah Nabi Muhammad, akan tetapi para pewaris Rasulullah ﷺ ada setiap zaman yaitu para ulama العلماء ورثة الأنبياء

Apa yang di ajarkan oleh para ulama saat ini merupakan ajaran yang di ambil dari sumber Al Qur'an serta Sunnah Rasulullah ﷺ dan itulah ajaran yang harus kita jalankan dalam keseharian kita.

Wallahu a'lam

0️⃣2⃣ Kiki ~ Dumai
Ustadz, bagaimanakah agar diri bisa istiqomah setelah berhijrah ustadz?

🌸Jawab:
Keistiqomahan seseorang dalam berhijrah tergantung dari kondisi keimanan, sementara keimanan seseorang naik turun, naik turunnya keimanan seseorang tergantung kondisi tempat tumbuhnya iman yaitu hati, maka jagalah hati dengan cara merawatnya dengan 4 hal di atas.

🔷 Berarti dikembalikan lagi ke hati ya ustadz, jazakallah khoir ustadz.

🌸Benar, gerak gerik manusia tergantung hatinya.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Semoga kita semua dimampukan untuk menjaga dan merawat hati kita sehingga kita di mampukan untuk Istiqomah dalam hijrah kita kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar