Minggu, 28 Maret 2021

SAAT SABAR MEMILIKI BATAS

 


OLeH  :  Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto 

    💘M a T e R i💘
           
💎SAAT SABAR MEMILIKI BATAS

Sabar adalah sebuah amalan yang besar, sampai-sampai Alloh ﷻ katakan di dalam Al-Quran bahwasanya Dia bersama orang yang sabar.

“Dan bersabarlah! Sesungguhnya Alloh ﷻ beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Anfal: 46)

Sedangkan dalam kitab Tashil li Ulumi At-Tanzil, Ibnu Al-Jauzi mengatakan,  “Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas."

Ayat diatas dapat ditafsirkan dengan dua makna.

◼Pertama, orang yang sabar akan mendapatkan balasan pahala atas kesabarannya dan Alloh ﷻ tidak menghisab amalannya. Mereka inilah yang dijanjikan masuk surga tanpa hisab.

◼Kedua, balasan orang yang melakukan kesabaran itu tidak terbatas, lebih banyak dari apa yang diperhitungkan dan lebih besar daripada apa yang ditakar di mizan pahala, inilah pendapat mayoritas ulama
Seperti yang kita tahu, berlaku sabar merupakan suatu hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Meski sangat sulit, bukan berarti sabar tidak bisa dilakukan lho ya. 

Sesulit apapun kita untuk berlaku sabar, menerima kenyataan dengan ikhlas dan senantiasa berpikir tenang, semua itu tetap bisa kita lakukan selama kita yakin bahwa kita bisa melakukannya. 

Sadar atau tidak, sabar merupakan suatu hal dan keadaan yang bisa kita miliki kapanpun, dimanapun dan saat kita bersama siapapun.

Seberat apapun cobaan yang kita terima, sesakit apapun luka yang kita rasakan, pastikan untuk senantiasa sabar dan jangan pernah merasa geram apalagi dendam.
Sering dong kita dengar seseorang ngomong kalau dia dibatas kesabarannya? 

🔷🌷🔷
Memang, sabar juga ada batasnya. 

Tapi, bukan berarti batas kesabaran adalah saat dimana kita juga akan menyakiti dan melukai orang lain yang telah menyakiti atau melukai kita. 

Bukan berarti batas kesabaran adalah dimana kita meluapkan emosi kita dan hilang kendali dalam tetap berlemah lembut serta bersopan santun.

Batas dari kesabaran yang sebenarnya adalah diam. Tapi, bukan berarti diam yang tanpa usaha dan tanpa doa ya.
Berusaha untuk tetap tenang, nyaman dan diam saat menerima kenyataan pahit atau luka mendalam bukan berarti bahwa kita sedang kalah ataupun sedang lemah. 

Dibalik sikap diam karena terluka, kita juga tetap disarankan untuk senantiasa berpikir positif dan fokus. 

Kita juga senantiasa disarankan untuk bisa merenungkan apa yang telah terjadi dan melukai kita serta bagaimana cara untuk mengobatinya tanpa membuat luka tersebut kembali menganga.

Sikap diam sebagai batas kesabaran adalah saat dimana kita juga harus lebih mendekatkan diri kepada sang pencipta dan meminta yang terbaik darinya. Semakin kita bisa lebih dekat dengan sang pencipta, dipastikan bahwa kita akan semakin tahu apa itu sabar yang sebenarnya.
Bersikap sabar tidak hanya membuat jiwa menjadi lebih tenang, lebih nyaman dan menerima segala keadaan yang ada. 

Sabar, juga telah menjadi salah satu hal yang bisa membuat raga menjadi lebih sehat dan terjaga. Sabar juga akan senantiasa membuat setiap orang merasa bahagia dan bersyukur dengan apapun keadaannya.

Selama ini, banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa sikap sabar adalah sikap yang begitu baik. Ia adalah salah satu sikap yang bisa menjaga kesehatan jiwa maupun raga setiap orang. Orang-orang yang senantiasa bersabar namun tidak pernah putus asa dalam berusaha, mereka lebih cenderung bermental kuat, bijaksana dan menyenangkan dihadapan siapapun. Orang-orang yang sabar juga akan senantiasa dianugerahi tubuh yang kuat serta jauh dari berbagai masalah kesehatan.

Yakinlah bahwa segala ujian yang ada hanyalah sementara. Percaya bahwa Tuhan tidak akan membiarkanmu terluka dan merasa sakit terlalu lama. Kalaupun kamu merasa kamu sangat terluka dan tersakiti, itu hanya perasaanmu saja. Selama kamu mau lapang dada dan ikhlas dalam menerima segala hal yang kamu alami, perlahan perasaan terluka dan kecewa tersebut akan berkurang. Tidak hanya berkurang, perasaan terluka dan kecewa tersebut kemungkinan besar juga akan berubah menjadi lebih nyaman, tenang serta bahagia.
Dalam sebuah hadits dikatakan, “Ajarilah (orang Islam), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah.” (HR. Ahmad).

Saat kita merasa sangat terluka, jangan sampai hal ini membuat kita kehilangan kendali lantas menyakiti orang-orang disekitar kita atau menunjukkan kemarahan kita. Saat ada seseorang yang melukai kita sementara kita menanggapinya dengan kemarahan, sadar atau tidak orang tersebut justru akan semakin bahagia melihat kita menderita. 

Hadapi segala luka yang ada dengan senyuman. Meski sangat berat untuk menunjukkan senyum yang ikhlas dan tulus dari hati, setidaknya senyum tersebut akan tetap membuat kita terlihat lebih baik. Kita pun perlahan akan semakin bahagia.

Jadikan sebuah luka yang ada sebagai pelajaran berharga dan pastikan untuk tidak melakukan kesalahan yang sama agar luka ini tidak kembali muncul menyerang kita. 

Sahabatku... 
Pastikan untuk senantiasa menjadi pribadi yang sabar dan tidak mudah tersulut api amarah. Percaya atau tidak, sabar adalah sikap yang begitu indah, sikap yang menjamin ketenangan juga kebahagiaan untuk kita.

Wallahu a'lam 

•Diambil dari berbagai sumber•

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Safitri ~ Banten 
Bun, sabar itu kata yang mudah untuk dikatakan tapi sulit untuk dilakukan apa kesabaran seseorang itu tergantung dengan keimanannya juga bun?

🔷Jawab:
Tentu saja kesabaran seseorang juga tergantung dengan keimanan seseorang. Karena landasan kesabaran adalah iman, tanpa iman yang kuat maka kesabaran akan lemah. 

Maka perkuatlah keimanan dan ketaqwaan, in syaa Allah kesabaran akan juga meningkat. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Rustia ~ Bekasi 
Bunda, bagaimana melatih kesabaran anak laki-laki yang beranjak remaja?

🔷Jawab:
Melatih kesabaran itu bisa dilihat dari karakter si anak Bunda, beda karakter, beda juga cara mendidiknya. Silakan diperhatikan bagaimana karakter si anak didalam menghadapi masalah. 

Jangan memaksakan apa yang kita pikirkan ke anak, itu akan membuatnya jadi pembangkang. Tapi lihat dari sisi mana kita bisa menerapkan sesuatu kepada mereka. Kita juga harus sabar, jangan mereka saja yang dituntut untuk sabar. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Frin ~ Surabaya
Bunda Irna, dikala hati ini sudah benar-benar terluka karena kata-kata dan ucapan seseorang, selama ini saya diam, tapi ngaruhnya ke hati dan sakit rasanya. Dan saya tidak punya kemampuan  untuk untuk mengingatkan.
Lalu, apa yang harus dilakukan?

Mohon pencerahan bunda.
Curhat bun.

🔷Jawab:
Yaa Mba ku, nyesek yaa.

Didalam sebuah seminar tentang bagaimana mencintai diri sendiri, saya pernah mendapatkan sebuah pemaparan bahwa jika inginkan badan kita sehat, tubuh kita kuat, pikiran jadi tenang, maka cintailah diri sendiri, caranya adalah bersahabat dengan segala rasa sakit yang disebabkan oleh orang lain. Orang lain itu lebih banyak menjadi parasit didalam pikiran kita daripada menjadi obat. Karena itu kita yang harus menjadi obat bagi pikiran kita sendiri. Bersahabat dengan rasa sakit dengan cara menginstruksikan kepada otak dan akal bahwa kita ikhlas menerima rasa sakit itu, instruksi itu dilakukan berulang ulang agar otak meresponnya dengan baik. Ucapannya adalah "YA ALLAH HAMBA IKHLAS, HAMBA RIDHO ATAS RASA SAKIT YANG DISEBABKAN OLEH SIFULAN DENGAN KATA KATANYA...... (ISI TITIK TITIK DENGAN MENGUCAPKAN APA YANG MENYEBABKAN KITA MERASA SAKIT) 

Ulangi sampai kita merasa nyaman. 

Perbanyak istighfar agar hati menjadi tenang. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Riyanti ~ Yogja
1. Bagaimana cara bersabar dengan kekurangan diri kita sendiri dzah?

2. Apakah boleh sabar atas ketidak PeDe an dalam diri kita?

3. Bagaimana ya sabar menjadi rakyat kecil itu dzah?

Maturnuwun

🔷Jawab:
1. Cara sabar dengan kekurangan diri sendiri, kalau kekurangannya memang secara fisik yang tidak sempurna, maka kita harus menyadari bahwa Alloh ﷻ yang mempunyai hak atas diri kita, maka apa yang Alloh ﷻ beri, itulah yang Alloh ﷻ pinjamkan untuk kita, kita tidak berhak kecewa dengan semua kehendak-Nya. 

Jika kekurangan itu karena materi, maka ingatlah Alloh ﷻ memberi apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan, karena kebutuhan itu berbatas, jadi akan terlihat dan terasa bahwa Alloh ﷻ telah menetapkan rezeki kita, sementara jika kita berpikir dan berkehendak karena keinginan, maka kita akan jauh dari rasa syukur karena akan terus merasa kurang, karena keinginan itu tidak ada batasnya. 

Nabi menggambarkan manusia seperti itu dalam sabda nya, "Seandainya manusia diberi satu lembah penuh dengan emas, ia tentu ingin lagi yang kedua. Jika ia diberi yang kedua, ia ingin lagi yang ketiga. Tidak ada yang bisa menghalangi isi perutnya selain tanah. Dan Alloh ﷻ Maha Penerima tobat siapa saja yang mau bertobat." (HR. al-Bukhari).

Jika kekurangannya adalah ilmu, maka kita harus sabar terhadap kesulitan didalam mencari ilmu, jangan mencukupkan dengan ilmu yang telah didapatkan, tapi tambah terus ilmu yang telah didapatkan tersebut. 

2. Tidak PeDe itu karena sesuatu, didalam meningkatkan ke PeDean itulah kita harus bersabar, bukan diam terus berhenti bergerak, berhenti berbuat karena ketidak PeDean. 

3. Bersyukur atas apa yang telah diterima. 

Wallalhu a'lam

0️⃣5️⃣ Silviana ~ Surabaya
Bagaimana sikap kita yang seharusnya apabila diberi pilihan dicintai tetapi kita menyakiti sesama kaum hawa walau sudah ada izin darinya atau mundur dari pernikahan ini karena akan menyakiti banyak pihak.

🔷Jawab:
Ini memang akan membuat sebuah kebingungan, jika lanjut ada pihak yang tersakit. 

Lihat sudah sejauh mana proses berjalan, jika sudah melangkah ke perencanaan akad, tentu tidak mungkin lagi akan dibatalkan, dengan alasan diatas, karena ini juga sudah menyangkut keluarga besar. 

Tapi jika masih dalam proses ta'aruf, bisa dipertimbangkan. Dan kembalikan kepada hati, apa diri sendiri tidak akan terluka jika dibatalkan. Pertimbangkan juga kemashlahatan diri sendiri. Jangan karena kita tidak ingin nenyakiti orang lain, lantas kita menyakiti diri sendiri. 

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Na ~ Semarang
Assalamualaikum, 

Bunda, apakah salah jika sudah tidak sabar malah diam tanpa pembelaan? Sehingga kabar yang tidak benar masih mengalir. Karena berasa begah sekali jika membela diri, tapi tetap dipojokan. Apalagi jika membela tanpa bukti.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Sabar bukan berarti kita diam begitu saja, itu namanya putus asa. Tapi kita diam untuk menenangkan diri, agar tidak terpancing emosi. Setelah itu kita harus membersihkan nama baik. Meski tanpa bukti. Tapi jika sudah dijelaskan, maka diamlah sembari memohon dan berharap kepada Alloh ﷻ untuk memperlihatkan kebenaran. 

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Yulia ~ Bekasi 
Assalamualaikum ibu, 

Sampai kapan harus bersabar dalam meminta maaf untuk kesalahan masa lalu hingga sekarang beliau masih acuh seperti tidak merespon permintaan maaf?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh mba Yulia,

Sampai kondisi menjadi baik, selama itulah harus bersabar. Itulah resiko jika menyakiti hati orang lain. Mereka juga sama dengan kita, saat merasakan sakit ,apa bisa menghilangkan rasa sakit tersebut dengan mudah? Tidak kan? 
Tapi kita terlalu egois, saat sudah menyakiti seseorang, kita ingin mereka lupa kesalahan kita saat sudah minta maaf. 

Ini sebuah pelajaran bagi kita semua, agar jangan menggampangkan perasaan orang lain. Mengobati luka itu tidak cukup hanya dengan meminta maaf. 

Jika hati sudah tersakiti, tak mudah untuk menghapusnya, sakit hati itu ibarat membuat tato, tidak akan pernah hilang bekasnya, hanya keikhlasan hati orang yang tersakiti yang bisa menjadi penawar rasa sakit tersebut, bukan menghilangkan, karena akan slalu membekas. 

Wallahu a'lam. 

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Shalihah...

Sabar itu bertingkat-tingkat. 

Seseorang mungkin hanya bisa bersabar di tingkat keenam, sementara itu, orang lain mampu bersabar pada tingkat kesembilan, dan orang lain lagi bersabar pada tingkat ketiga belas. 

Semakin tinggi tingkat kesabaran seseorang maka semakin nyamanlah dia dalam menjalani kehidupan.

Rasulullah ﷺ memiliki tingkat kesabaran yang tinggi. Dalam menyebarkan agama Alloh ﷻ, Rasul mengalami banyak peristiwa yang tidak menyenangkan.

Terkadang  kita tidak perlu menjadi seseorang yang terlalu aktif ketika ada masalah. 

Cukup diam, dan pikirkanlah hal yang positif masalah itu datang menghampiri. 

Dalam diam, kita bisa merenungkan apa yang menjadi kendala dalam menghadapi ujian hidup ini. 

Diam bukan berarti kalah atau menyerah. Terkadang diam digunakan sebagai salah satu cara untuk memenangkan pertandingan.

Demikian, semoga bermanfaat. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kekurangan malam ini. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar