Minggu, 28 Maret 2021

APAKAH KAMU INTROVERT, EKSTROVERT ATAU AMBIVERT?

 

OLeH: Bunda Heradini F, S.Psi

❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Segala puji bagi Alloh ﷻ atas segala nikmat iman, Islam, sehat, sehingga pada malam hari ini bisa sharing dengan akhwat sholihah di room Perindu Surga.

Shalawat serta salam selalu tercurah kepada uswatun hasanah baginda Nabi Muhammad ﷺ, beserta keluarga, para sahabat, pengikutnya hingga akhir zaman, dan semoga kita mendapat syafaatnya di yaumil akhir, aamiin.

Syukron atas kesempatan yang diberikan. Malam hari ini saya akan sharing tentang,

🌸APAKAH KAMU INTROVERT, EKSTROVERT, ATAU AMBIVERT

Akhwati fillah....

Membaca judul diatas, apa yang terlintas dipikiran antunna?

Iyes. Itu semua adalah tipe-tipe kepribadian yang melekat dengan diri kita sehari-hari. 

Lalu apa itu kepribadian?

Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain.

Disamping itu kepribadian sering diartikan sebagai ciri-ciri yang menonjol pada diri individu, seperti kepada orang yang pemalu dikenakan atribut “berkepribadian pemalu.”

Kepada orang supel diberikan atribut “berkepribadian supel” dan kepada orang yang plin-plan, pengecut, dan semacamnya diberikan atribut “tidak punya kepribadian.”

Tipe-tipe kepribadian itu sendiri banyak ya. Ada ekstrovert, introvert, ambivert. Selain itu ada tipe kepribadian koleris, melankolis, plegmatis, dan sanguinis. 

Namun malam ini kita akan membahas tipe yang pertama tadi yakni introvert, ekstrovert dan ambivert. 

Setiap orang tentu memiliki karakter atau kepribadian yang berbeda-beda. Ada baiknya kita mengetahui karakter diri masing-masing serta orang lain. Adapun tujuan untuk tipe kepribadian atau karakter diri adalah untuk mengoptimalkan perubahan diri ke arah yang lebih baik dan positif. Sementara dengan kita mengetahui kepribadian seseorang bisa membantu memahami lawan bicara pada interaksi sosial dengan orang-orang sekitar.

Carl Gustav mengungkapkan bahwa kepribadian manusia ada beberapa jenis, antara lain adalah:

◼️Introvert

Jenis kepribadian menurut Carl Gustav yang pertama yaitu introvert. Kepribadian introvert merupakan tipe kepribadian yang berfokus pada diri sendiri dan lebih suka menyendiri. Mereka cenderung lebih sering berkutat dengan pikiran dan dunia mereka sendiri. Orang dengan kepribadian introvert memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi, suka bercerita, mandiri, namun sulit bersosialisasi, dan pemalu.

◼️Ekstrovert

Jenis kepribadian menurut Carl Gustav yang kedua yaitu ekstrovert. Orang yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert cenderung menyukai kehidupan di luar. Orang ekstrovert lebih suka berinteraksi dengan orang lain dan lebih terbuka.

Mereka sangat pandai beradaptasi dengan lingkungan baru dan orang orang baru, suka bercerita, suka beraktivitas di luar, supel, mudah bekerja dalam kelompok, dan percaya diri tinggi. Tipe ini sangat aktif namun seringkali mendahulukan tindakan daripada pikiran.

◼️Ambivert

Jenis kepribadian menurut Carl Gustav yang ketiga adalah ambivert. Jenis kepribadian ini memiliki perpaduan antara jenis kepribadian introvert dan ekstrovert.

Orang ambivert menjalani kehidupannya lebih seimbang karena dia tahu kapan akan menjadi tipe ekstrovert dan ketika dia menginginkan waktu untuk dirinya sendiri, mereka akan menjadi pribadi yang introvert. Tipe kepribadian ambivert lebih fleksibel dan seimbang antara kepentingan diri sendiri dan kepentingan umum.

Kok bisa ya kepribadian itu banyak macemnya? 

Apasih faktor-faktor yang mempengaruhinya? 

Menurut Yusuf dan Nurihsan (2008), ada dua faktor yang mempengaruhi perkembangan kepribadian yaitu:

🔹1. Faktor Genetik (Pembawaan)

Masa dalam kandungan dipandang sebagai saat yang kritis dalam perkembangan kepribadian, sebab tidak hanya sebagai saat pembentukan pola-pola kepribadian, tetapi juga sebagai masa pembentukan kemapuan-kemampuan yang menentukan jenis penyesuaian individu terhadap kehidupan setelah kelahiran.

🔹2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan ini dibagi menjadi 3:

★ Keluarga

Keluarga dipandang sebagai penentu utama pembentukan kepribadian anak. Alasannya adalah kelurga merupakan kelompok sosial pertama yang menjadi pusat identifikasi anak, anak banyak menghabiskan waktunya di lingkungan keluarga dan keluarga merupakan orang yang penting bagi pembentukan kepribadian anak. Disamping itu keluarga juga dipandang dapat memenuhi kebutuhan manusiawi, terutama bagi pengembangan kepribadiannya dan pengembangan ras manusia. 

Apabila anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasarnya maka anak cenderung berkembang menjadi pribadi yang sehat. Suasana keluarga sangat penting bagi perkembangan kepribadian anak. Seorang anak yang dibesarkan dalam lingkungan keluarga harmonis dan agamais maka perkembangan anak tersebut cenderung positif.

★ Kebudayaan

Kebudayaan suatu masyarakat memberikan pengaruh terhadap setiap warganya, baik yang menyangkut cara berpikir, cara bersikap atau cara berprilaku. Pengaruh kebudayaan terhadap keperibadian dapat dilihat dari perbedaan masyarakat modern yang budayanya maju dengan masyarakat primitive yang budayanya masih sederhana. 

Perbedaan itu tampak dalam gaya hidupnya seperti dalam cara makan, berpakaian, memelihara kesehatan, berinteraksi, pencaharian, dan cara berpikir. 

Linton (1945, cit. Yusuf dan Nurihsan, 2008) mengemukakan ada tiga prinsip tipe dasar kepribadian yaitu pengalaman awal kehidupan dalam keluarga, pola asuh orang tua terhadap anak dan pengalaman awal kehidupan anak dalam masyarakat.

★ Sekolah

Iklim emosional kelas Ruang kelas dengan guru yang bersikap ramah dan respek terhadap siswa memberikan dampak yang positif bagi perkembangan psikis anak, seperti merasa nyaman, bahagia, mau bekerjasama, termotivasi untuk belajar, dan mau mentaati peraturan.

In syaa Allah ini materi singkat yang bisa saya sampaikan. 

Silahkan dibaca-baca dulu. 

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Rustia ~ Bekasi 

1. Bunda, apakah tipe kepribadian pada seseorang bisa berubah? 

2. Dan dari 3 kepribadian tersebut, mana yang paling baik?

💎Jawab:

1. Bisa berubah bunda. 

Tergantung pada faktor yang mempengaruhi. Sebagai contoh, ada anak berkepribadian ekstrovert. Ramai dan periang. Kemudian dia masuk sekolah dan ketemu dengan guru yang otoriter. Aturan kelasnya ketat dan model kepribadian gurunya tidak sehat, sering marah, memerintah yang tidak jelas, selalu menyalahkan, tidak menghargai hasil karya anak.

Kemudian pengaruh guru itu amat besar sampai mempengaruhi kepribadian anak. Dari yang ceria menjadi pemurung karena takut. Dan lebih ke introvert. 

Ada pula trauma-trauma dalam keluarga dan lingkungan. Misal anak-anak broken home, korban bullying, ada pula korban kekerasan seksual. Semua bisa mempengaruhi kepribadian. 

2. Dari ke 3 kepribadian itu tidak ada yang satu lebih bagus dari yang lain. Semuanya bagus. Asal kita bisa membawa diri dan mengontrol keadaan.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten 

1. Bunda, dalam faktor keluarga juga dapat membentuk kepribadian seseorang ya? Makanya dalam setiap anak itu kepribadianya beda-beda. 

Tapi kenapa bun, ketika mempunya saudara banyak misal 5 nah dalam 5 saudara ini hanya 1 orang yang memiliki sifat intovert dibanding saudara lainya? 

2. Kenapa kebanyakan orang introvert atau pendiem itu dia ketika marah lebih menyeramkan dibanding orang yang ektrovert atau ambivert?

💎Jawab:

1. Bisa jadi ada faktor lain yakni genetis. Itulah yng mempengaruhi. Lainnya rame. Cuma 1 yang pendiam. Bisa seperti itu. 

2. Iya. Karena selama ini dia lebih banyak memendam emosi. Kemudian emosi tersebut meledak, seperti api dalam sekam. 

🌷Jujur Fitri tipe orang introvert parahhhh. 

💎 Betah diem ya Mbak?

🌷Iya Bunda, betah sekali. Makanya ada yang bilang jangan terlalulah, bahaya juga nanti. 

💎Asal jangan kebanyakan memendam emosi ya. Harus ada satu atau dua orang yang kita tunjuk menjadi tempat menumpahkan segala emosi. 

🌷Jujur Bunda, malah tidak ada. Justru tidak ada orang yang buat Fitri seperti menumpahkan emosi. Fitri ngobrol sama teman sesama introvert,  tapi dia bilang Fitri tuh lebih parah introvertnya kalau dia bisa merubah sekali-sekali kalau Fitri tidak. 

💎 Iya itu ada. Memang jangan terlalu diam. 

Pernah ada kasus seorang Ibu. Dikepalanya ditemukan benjolan sejenis tumor jinak. 

Dokter : Ibu suka memendam masalah ya? 

Ibu : Iya pak. 

Dokter : Iya. Efeknya ke otak. 

Tidak nakut-nakutin ya. Tapi ini nyata adanya, saya juga baru tahu. Ibu dati teman kajian saya. 

Minimal kalau ada masalah, diomongin. Jangan dipendam sendiri. 

🌷Astagfirullah...

Iya sih Bunda, tapi sepertinya tuh tidak bisa begitu. Fitri akrab hanya sama teman-teman tertentu dan keluaga cukup. 

💎Kalau ini sih masih aman. 

🌷Jadi kalau Fitri berteman dan sudah merasa nyaman dengan lingkungan itu ya sudah Fitri bisa berbaur sama mereka, tapi jika harus keluar dari zona itu Fitri harus berusaha keras membangun lagi. 

💎Ini hubungannya dengan jenis kecerdasan intrapersonal. 

🌷Mengenai benjolan, iya ini bisa terjadi. Pengalaman saya, Bunda. 

Saya sampai capek berobat, keluahan nafas bau. Beberapa dokter ngasih kesimpulan: Sakit ini dikarnakan masa lalu banyak memendam masalah dan banyak diam, inilah yang timbul jadi penyakit. 

💎Psikis jadi larinya ke fisik. 

🌷Solusinya yang bisa nyembuhin diri sendiri, bismillah saya harus lebih keras lagi untuk ikhlas. 

💎 Benar.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Neng Ella ~ Palu

1. Bunda, bagaimana agar bisa memahami orang yang introvert? Kadang Neng suka bingung karena dia orangnya tertutup.

2. Bagaimana caranya agar orang introvert itu bisa berubah menjadi Ambivert? Biar dia menjadi pribadi yang lebih terbuka dengan lingkungannya.

💎Jawab:

1. Orang introvert memang cenderung tertutup. Jadi tidak usah memaksakan diri untuk memahaminya. 

🌷Bagaimana cara mengerti nya? Apakah harus lebih perhatian atau bagaimana? Kadang Neng bingung juga harus bagaimana. 

💎Lebih ke tarik nafas dalam-dalam, terus hempaskan. Sudah deh. Ya mau diapain coba!

2. Kita juga tidak punya kewenangan untuk merubah kepribadian seseorang. Kuasa kita apa coba? Apalagi jika dia merasa nyaman dengan itu semua. Tugas kita mengerti saja. Udah. Selama tidak melanggar syariat ya jalan aja. 

🌷Kalau orang introvert berpasangan sama yang ekstrovert, boleh Bunda? Apa kiatnya agar hubungan mereka bisa langgeng karena berdua beda karakter. 

💎Sering melewatkan waktu bersama kemudian membangun komunikasi yang sehat dan efektif merupakan kunci agar hubungan langgeng dan bisa saling memahami. 

🌷Dulu saya nikah muda, takut sama mertua. Dulu saya penurut, pemalu, pendiam. Wawww sekarang jadi giras atau bisa dibilang saya harus serba bisa dan harus berani tapi tetap yang positif. Kalau Ibu saya bilang anak Ummi kenapa perubahannya luar biasa. 

💎 Pernikahan memang bisa merubah seseorang, asal berubah ke arah kebaikan, amanlah. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Na ~ Semarang

Assalamualaikum, Bunda Dini.

Bunda, pada poin ke tiga.

Cara supaya jaga mood agar menjadi ekstrovert itu bagaimana?

Karena kadang, saya juga merasa aneh. Tiba-tiba ingin sendiri saja. Tidak mau bicara sama orang. Bukan cuma sehari atau dua hari. Kadang sampai berbulan-bulan ngilang. 

💎Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Yang jelas dari ke 3 kepribadian di atas tidak ada yang salah ya. 

Mood untuk ceria, pemurung, marah-marah itu hubungannya dengan kondisi emosi. 

Sudah sewajarnya manusia punya kondisi emosi yang berubah-ubah. Asalkan perubahan itu tidak dalam waktu singkat dan berlebihan. Misal sedih terus selama berhari-hari, atau tertawa terus. Ada yang habis sedih selang 5 menit terus ketawa. Kalau itu perlu diwaspadai. Harus dengan bantuan ahli. 

Bagaimana cara mengendalikam emosi? Kembali pada Qu'ran. Banyakin baca Qu'ran. Banyakin dzikir. 

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Yulia ~ Bekasi

Assalamualaikum bunda, 

Saya bingung menentukan kepribadian apakah kepribadian seseorang bisa berubah seiring perkembangan usia dan pengaruh keluarga? 

Karena saya dahulu orang yang ambivert, karena memilik suami yang introvert jadi saya sekarang lebih condong ke introvert (lebih dulu bersosialisasi) beda dengan dahulu yang mudah bergaul dengan siapa saja. 

Mohon pencerahannya. 

💎Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Itulah yang namanya kepribadian. Dia tidak menetap dan permanent. Banyak faktor yang mempengaruhi. Bisa berubah-ubah. 

Asal tidak mengganggu lingkungan dan bisa bersikap sewajarnya ya tidak apa-apa. 

Ungkapan bahwa kita akan menjadi pribadi yang apa adanya adalah ketika kita berkumpul dengan orang yang sefrekuensi adalah benar adanya. 

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Siti Mardliyatush Sholihah ~ Klaten 

Assalamualaikum ummi, 

Mii, bagaimana cara agar bisa menjadi lebih percaya diri saat sedang berada di tempat umum? 

Saya ingin seperti teman-teman yang senang dan mudah bergaul. Tapi terkadang ayah saya tidak membolehkan untuk main dengan ini dengan itu. Sehingga saya menjadi introvert. 

Mohon pencerahannya Ummi, terimakasih. 

💎Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Untuk lebih harus lebih banyak berlatih. Bisa dengan kita memfigurkan seseorang yang jadi idola kita. Tiru dia sedikit demi sedikit. Faktor keluarga memang sangat berpengaruh pada tipe kepribadian kita. 

Dulu saya termasuk pemalu sekali. Kemudian kuliah di luar kota, kemudian melihat orang-orang yang mencoba fight dengan keadaan yang ada, maka itu mempengaruhi saya untuk juga percaya diri dan mampu fight dengan apapun.

Jauh dari keluarga dan berada di lingkungan baik dan memotivasi untuk maju, sangat mempengaruhi jenis kepribadian saya hingga kini. Banyak akhwat-akhwat baik yang membimbing saya dulu. Kami saling mencintai karena Alloh ﷻ. 

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Kita perlu mengenali bagaimana kepribadian kita agar karakter dan potensi yang ada di dalam diri bisa dioptimalkan. Selain mengenal kepribadian diri sendiri, kita juga perlu mengenal kepribadian orang lain di sekitar kita. Ini bertujuan agar kita bisa memahami bagaimana seharusnya bersikap dan bereaksi terhadap mereka.

Wallahu a'lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar