Minggu, 28 Maret 2021

KALA MUSLIMAH MENYAMBUT RAMADHAN



OLeH: Ustadzah Hj. Fahima I., S.Th.I.

❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

السلام عليكم و رحمة الله و بركا ته

Alhamdulillahirabbil 'aalamin washalaatu wassalaamu 'alaa Rasulillahi ﷺ al anbiyai wal mursalin wa 'alaa aalihi wa shahbihi 'ajma'iin...

Alhamdulillah akhwati fillah rahimakumullah... Kita dipertemukan kembali dalam forum virtual thalabul ilmi ini. Semoga Alloh ﷻ meluruskan niat kita dan mencatat kita sebagai ahlul ilmu wa amal.

Kali ini temanya tentang tamu agung Ramadhan. Ia ibarat sang kekasih yang kita rindukan, kita nantikan.

Bagi yang beriman, Ramadhan adalah bulan kerinduan, bulan munajat, bulan cinta.

Sekitar 2 pekan atau 3 pekan lagi bulan cinta itu menyapa kita. Semoga kita masih diberi umur, masih dikaruniakan kesempatan untuk berasyik khusyu' ibadah di bulan maghfirah ini.

🌸MUSLIMAH MENYAMBUT RAMADHAN

"Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
(QS. Al-Baqarah: 183)

🔸KEMULIAAN PUASA

Setiap amal yang dilakukan anak Adam adalah untuknya. Dan satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipatnya. Bahkan sampai tujuh ratus kali lipat.
Alloh ﷻ berfirman: "Kecuali puasa, sesungguhnya puasa adalah untukku. Dan Aku yang langsung membalasnya (dalam puasa anak Adam). Meninggalkan syahwat, makan dan minum karena-Ku. Orang yang berpuasa mendapat dua kesenangan. Yaitu kesenangan saat berbuka dan kesenangan saat bertemu Tuhannya. Sungguh mau mulut orang berpuasa lebih harum di sisi Alloh ﷻ daripada aroma kesturi."
(HR. Bukhori dan Muslim)

Puasa adalah perisai yang melindungi pelakunya dari keburukan.
"Barang siapa yang melakukan puasa semata-mata karena keimanan dan mencari ganjaran niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
(HR. Bukhori dan Muslim)

Dari Sahl bin Sa'd r.a. bahwa Nabi Shalallalu 'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya di surga ada pintu yang disebut Ar Rayyan. Itulah pintu yang pada hari kiamat diperuntukkan bagi orang-orang yang berpuasa. Tak ada satupun orang lain masuk dari pintu itu."
Ketika itu berkumandang seruan: "Mana orang-orang yang puasa?" Maka mereka pun bangkit untuk masuk dari pintu itu. Tak ada satu pun orang lain yang menyertai mereka. Apabila mereka sudah masuk, puntu itu ditutup. Jadi tidak ada satu orang pun yang masuk dari pintu itu."
(HR. Bukhori dan Muslim)

◼️Khutbah Rasulullah ﷺ Menyambut Ramadhan

Dari Salman Al Farisi ra berkata, Rasulullah ﷺ berkhutbah pada hari terakhir bulan Sya'ban,
Wahai manusia, telah datang kepada kalian bulan yang agung, bulan penuh berkah. Di dalamnya ada malam yang lebih baik dari seribu bulan. Alloh ﷻ menjadikan puasanya wajib dan qiyamullailnya sunnah. Siapa yang mendekatkan diri dengan kebaikan, maka seperti mendekatkan diri dengan kewajiban di bulan yang lain. Siapa yang melaksanakan kewajiban maka seperti melaksanakan 70 kewajiban di bulan lain. Ramadhan adalah bulan kesabaran dan kesabaran balasannya adalah surga. Bulan solidaritas dan bulan ditambahkannya rezeki bagi orang beriman. Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa maka diampuni dosanya dan dibebaskan dari api neraka dan  mendapatkan pahala seperti orang yang berpuasa tersebut tanpa dikurangi pahalanya.

Kami berkata: Wahai Rasulullah ﷺ, tidak semua kita bisa memberi makan orang yang berpuasa.
Rasulullah ﷺ bersabda: Alloh ﷻ memberi pahala kepada orang yang memberi buka puasa walaupun hanya dengan sebiji kurma, seteguk air atau susu. Ramadhan adalah bulan dimana awalnya rahmat, tengahnya maghfirah, dan akhirnya pembebasan dari api neraka. Siapa yang meringankan orang yang dimilikinya, maka Alloh ﷻ mengampuninya dan dibebaskan dari api neraka.

Perbanyaklah melakukan 4 hal : dua perkara membuat Alloh ﷻ ridha dan dua perkara Alloh ﷻ tidak butuh dengannya. Dua hal itu adalah syahadat dan istighfar.
Dan dua hal yang Alloh ﷻ tidak butuh adalah engkau meminta surga dan berlindung dari api neraka.
Siapa yang membuat kenyang orang yang berpuasa, Alloh ﷻ akan memberikan minum dari telagaku (Rasulullah ﷺ) satu kali minuman yang tidak akan pernah haus sampai masuk surga.
(HR. Al-Uqaili, Ibnu Humazah, Al- Baihaqi, Al Khatib, dan Al Asbahani)

🔸LAILATUL QADR

Ketika beramal di malam ini berarti seperti beramal seribu bulan.
"Carilah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan dan carilah pada hari kesembilan, ketujuh, dan kelima."

Saya berkata, " Wahai Abu Said, engkau lebih tahu tentang bilangan."

Abu Said berkata, "Betul. Apa yang dimaksud hari kesembilan, ketujuh, dan kelima." Berkata, "Jika sudah lewat 21 hari, maka yang kurang 9 hari. Jika sudah 23 maka yang kurang 7 dan jika sudah 25 maka yang kurang 5."
(HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Al Baihaqi)

🔸PERSIAPAN DIRI MENYAMBUT RAMADHAN

1. Persiapan Mental
2. Persiapan Ruhiyah
3. Persiapan Fikriyah
4. Persiapan Jasmani

◼️Persiapan Mental

Mental atau psikologi harus disiapkan mengingat ada perubahan rutinitas baik secara biologis maupun fisik. Seperti bangun sahur, shalat tarawih, puasa pada siang hari, menjaga hal-hal yang membatalkan puasa atau mengurangi pahalanya.

◼️Persiapan Ruhiyah

Meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah pada bulan Sya'ban seperti, tilawah, salat sunnah, puasa sunnah, sedekah dan lain-lain.

Aisyah ra berkata, "Saya tidak melihat Rasulullah menyempurnakan puasanya kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat dalam satu bulan yang lebih banyak puasanya kecuali pada bulan Sya'ban."
(HR. Muslim)

◼️Persiapan Fikriyah

Membekali pengetahuan seputar ibadah. Ramadhan seperti rukun dan sunnahnya. Hal-hal yang harus diamalkan (memperbanyak amalan sunnah) atau hal-hal yang harus dihindari (perbuatan yang membatalkan puasa atau mengurangi pahalanya).

Jika tidak maka kita hanya mendapatkan lapar dan haus tanpa pahala puasa.

◼️Persiapan Jasmani

Menjaga kebersihan diri, rumah, dan lingkungan.
Memperhatikan asupan makanan.
1. Menyikat gigi dengan siwak. (HR. Bukhori dan Abu Dawud)

2. Berobat seperti berbekam. (Al Hijamah) seperti yang diriwayatkan Bukhori Muslim. 

3. Memperhatikan penampilan seperti pernah diwasiatkan Rasulullah ﷺ kepada sahabat Abdullah Ibny Mas'ud ra agar memulai puasa dengan penampilan baik dan tidak dengan wajah cemberut. 
(HR. Al-Haitsami)

◼️Rukun Puasa Ramadhan

Berniat puasa Ramadhan pada malam hari.
Menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa dari subuh sampai maghrib.

◼️Sunah Puasa Ramadhan

~ Makan sahur dan salat tarawih.
~ Mengakhirkan sahur dan mengawalkan berbuka.
~ Menahan diri dari hal-hal yang mengurangi pahala puasa seperti marah, menggosip, berdusta, pacaran, membuka aurat dan lain-lain. 
~ Berbuat baik seperti memberi makan orang berbuka, bersilaturahim, menuntut ilmu, dan membantu menyiapkan orang berbuka dan lain-lain.

◼️Hal-hal Yang Membatalkan Puasa

~ Makan dan minum dengan sengaja tanpa uzur
~ Haid, nifas, keluar air mani dengan sengaja, berjima'.
~ Sengaja muntah, menelan air mata, air kolam.

◼️Mengisi Ramadhan

~ Peningkatan prestasi ibadah (puasa, tilawah, itikaf, sedekah, mencari lailatul qadr).
~ Menyambung tali silaturahim.
~ Memperbanyak taubat
~ Meningkatkan tarbiyah dan dakwah.
~ Memanfaatkan dengan baik berkah Ramadhan.
~ Saatnya evaluasi diri.

Sebuah tadzkirah yang diulang-ulang namun ini tetap bermanfaat bagi orang beriman.

Fa dzakkir... Fainna dzikra tanfaul mukminin....

Di antara persiapan muslimah menyambut bulan mulia Ramadhan:

◼️Sejarah Nama Ramadhan

Imam Abul Hasan Al Mawardi RahimahuLlah mengatakan: 

 وَكَانَ شَهْرُ رَمَضَانَ يُسَمَّى فِي الْجَاهِلِيَّةِ ناتِقٌ ، فَسُمِّيَ فِي الْإِسْلَامِ رَمَضَانَ مَأْخُوذٌ مِنَ الرَّمْضَاءِ ، وَهُوَ شِدَّةُ الْحَرِّ : لِأَنَّهُ حِينَ فُرِضَ وَافَقَ شِدَّةَ الْحَرِّ وَقَدْ رَوَى أَنَسُ بْنُ مَالِكٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ {صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ} قَالَ  : إِنَّمَا سُمِّيَ رَمَضَانُ : لِأَنَّهُ يَرْمِضُ الذُّنُوبَ أَيْ : يَحْرِقُهَا وَيَذْهَبُ بِهَا  

“Adalah bulan Ramadhan pada zaman jahiliyah dinamakan dengan ‘kelelahan’, lalu pada zaman Islam dinamakan dengan Ramadhan yang diambil dari kata Ar Ramdha yaitu panas yang sangat. Karena ketika diwajibkan puasa bertepatan dengan keadaan yang sangat panas."

Anas bin Malik telah meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya dinamakan Ramadhan karena dia memanaskan dosa-dosa, yaitu  membakarnya dan menghapuskannya.” (Al Hawi Al Kabir, 3/854. Darul Fikr).
 
Sebagai muslimah, yang mempunyai peluang yang sama dengan laki-laki dalam beramal (QS. Al Ahzab : 35), maka bersiap diri, i'dadul syahrul Ramadhan juga mesti direncanakan dengan baik. Terutama yang berkaitan dengan peningkatan amal untuk pribadi dan juga keluarga.

Di tengah situasi yang masih pendemi covid ini, maka mengoptimalkan diri dalam beribadah, baik di rumah atau di masjid menjadi hal yang mesti diprioritaskan.

Yang perlu kita persiapkan dalam menyambut Ramadhan terkait keluarga kita diantaranya:

1. Menjadikan rumah seperti masjid. Sebagai tempat ibadah yang nyaman sehingga muncul kekhusyukan. Sekecil apapun rumah, buatlah sudut ruang khusus untuk beribadah. Dan jadikan suasana rumah sebagai aktifitas ibadah.

2. Menjadikan rumah sebagai sarana pendidikan atau madrasah untuk anak-anak kita. Apalagi di era pendemi, ibu dituntut lebih cerdas dan kreatif dalam mengatur rumah sebagai tempat transfer ilmu yang menyenangkan. Dengan membuat perpustakaan kecil, atau menyediakan film-film pendidikan dan edukatif lainnya untuk mengisi aktifitas anak-anak kita.

3. Menjadikan rumah sebagai tempat kembali yang nyaman. Aktifitas sesibuk apapun di luar, maka kembali ke rumah adalah obat mujarab untuk menghilangkan keletihan anggota keluarga. Menciptakan kondisi rumah dan hubungan yang penuh kasih sayang adalah kuncinya.

4. Menjadikan rumah sebagai benteng pertahanan dari serangan luar. Bisa berupa godaan atau hal-hal yang bisa merusak akhlak anggota keluarga. Kuncinya adalah komunikasi, kasih sayang dan saling mendukung dan mendoakan. 

★Catatan

~ Hendaknya lebih fokus kepada ibadah taqarrub ilallah daripada sibuk dengan masakan dan kue lebaran. Boleh saja menyiapkan masakan dan kue dengan syarat ibadah kita tetap terjaga.

~ Hendaklah menghias rumah sebersih dan seindah mungkin agar anggota keluarga betah dan nyaman.

~ Muslimah yang haid bukan berarti tidak optimal dalam beribadah. Selain sholat dan puasa, masih banyak amal ibadah yang bisa dilakukan muslimah, seperti dzikir, membaca tafsir Qur'an, beramal sedekah dan lain-lain.

~ Hendaknya memiliki tekad merealisasikan amal-amal unggulan, seperti tilawatil Qur'an, bersedekah, berbuat ihsan kepada orang tua, menyambung silaturahim, belajar dan menuntut ilmu dan lain-lain.

~ Memperbanyak taubat dan dzikrullah daripada nontin televisi atau aktifitas yang lebih banyak mudzaratnya.

Allahu A'lam

Jadi Ramadhan adalah bulan:

√ Munafasah, yakni bulan utk saling berlomba amal ibadah.

√ Tarbiyah, yakni saatnya mendidik diri untuk lebih sabar, khusyu' dan tangguh.

√ Maghfirah, karena itu perbanyak doa Allahumma innaka 'afuwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni.

√ Jihad, yakni mujahadah, bersungguh-sungguh, menjauhkan diri dari kelalaian dan ghaflah.

Terpenting, adalah manajemen waktu, mengelola aktifitas. Di zaman Rasulullah ﷺ, semu fokus ke masjid dan ibadah. Seperti istri beliau Zaenab Ra membuat kemah di tiang masjid agar tetap bisa khusyu ibadah.

Demikian kurang lebihnya akhwati almahbubi.... 

Ini sekedar sharing dan pengingat kembali ya. Untuk kita semua hamba yang mudah lalai ini.

Semoga Alloh ﷻ senantiasa membimbing kita dalam hidayah-Nya dan menyampaikan kita hingga berjumpa dengan Ramadhan besuk.

Persiapan Ramadhan mesti kita persiapkan dari sya'ban ini. Agar mudah kita nanti memasuki Ramadhan dengan jiwa yang lembut dan siap fokus dalam ibadah.

Demikian kurang lebihnya. Pasti sangat banyak kekurangan dengan materi ini. Kita saling tawa shoubil haq tawa shoubish shabr tawa shoubil marhamah.

Asta'fu minkum
Wassalaamualaikum wr.wb.

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadzah, 

Kalau kita puasa Ramadhan tapi kita tidak bisa ikut sholat tarawih bagaimana apa puasa kita sempurna?
  
Ketika mau memasuki bulan ramadhan yang jadi pikiran fitri waktu,  jam kerja fitri tidak seperti jam kerja orang-orang lainya bisa gantian shif nya, fitri kerja full dari pagi sampai malam sendirian. Maka dari itu ketika mau ramadhan bagaimana yah ustadzah,  masa dalam sebulan fitri tidak tarawih, belum lagi kalau haid puasa tidak tarawih tidak.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Afwan, mba Fitri, kerja full pagi sampai malam nonstop?
Kerja di orang lain atau mandiri?

🌷Iya ustadzah kerja full pagi sampai malam,
kerja sama orang.
Jadi fitri tuh jaga toko obat, jadi bosnya itu sudah menyerahkan tanggung jawab toko ini sama fitri.

🔷Jika memang sikon tidak memungkinkan untuk shalat tarawih, setidaknya memang kehilangan kesempatan untuk beribadah nawafil, tapi coba diusahakan misal pulang malam, shalat isya' terus lanjut tarawih sendiri di rumah 4 rakaat 4 rakaat dan 3  witir agar tidak terlalu berat. 
Allahu a'lam.

Semestinya bisa dikomunikasikan dengan bos, dirembuk baik-baik. Bos yang baik semestinya juga memberi kesempatan dan kemudahan bagi karyawannya untuk beribadah, karena itu hak karyawan. Idealnya begitu.

🌷Iya ustadzah,  fitri niatnya mau ngomong sama bos mau negosiasi ketika bulan ramadhan gitu waktunya kerjanya bagaimana.

Niat sholawat tarawihnya biasa kan bun niat seperti biasa?

🔷Iya niat usholli sunnatan tarawihi arba'a rakataani, jika 4 rakaat.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Mila ~ Makassar
Bismillah...                                     
Ustadzah, bagaimana jika kita sudah mengerjakan semua sholat sunah (fajar, dhuha, tarawih) kemudian berniat hendak melaksanakan sholat malam dan disertakan witir, tapi ternyata ketiduran sampai subuh datang dan tidak sempat mengerjakan witir. Apakah sholat sunnah yang dikerjakan tanpa witir sah? 
Syukron ustadzah
 
🔷Jawab:
Secara fiqh ya sah saja, namun serasa belum sempurna. Karena witir ibarat penutup.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Na ~ Semarang
Assalamualaikum, Ustadzah.

Saya pernah dengar jika hadist Tidur saat puasa itu adalah hadist dhoif.

Lalu apa yang harus dilakukan saat waktu luang ketika sedang berhalangan?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Intinya tetap menjaga tawazun. Iya tidur disaat puasa haditsnya dhaif, tapi bukan berarti kita tidak boleh tidur. Hadits dhaif itu secara prinsip jika tidak berkaitan dengan aqidah dan syariah, boleh diamalkan.

Kembali soal tidur, jika memang itu karena untuk rehat dari capek, ya tubuh ada hak untuk rehat.

Jika berhalangan, ibadah apa? Dzkir, bantu ibu masak, beberes rumah itu semua ibadah nilainya asal diniatkan yang lurus. Baca buku, menulis, dan lain-lain, banyak yang bisa dilakukan.

Wallahu a'lam
 
0️⃣4️⃣ iiN ~ Boyolali
Ustadzah, tentang bersiwak ini. Saya terkadang masih ragu, bolehkah berkumur dan gosok gigi seperti biasa (bisa jadi 3-4 kali sebelum buka) serta mandi keramas sebelum buka.

Ada yang bilang makruh.
Mohon pencerahannya.

🔷Jawab:
Boleh

Intinya tidak tertelan dengan sengaja.

🌷Baik ustadzah, jazakillah khayr.

Karena sering dengar kalau pas puasa, bilang dosa, makruh, jadi mending tidak usah berkumur atau gosok gigi.

🔷Oh iya... Ini sekedar saran ya akhwat fillah.

Kalian masih muda. Cintailah ilmu. Dengan banyak membaca buku atau mendengarkan ceramah para ustadz yang lebih capable (mampu). 

Saya kuliah Tafsir Hadits pakai full bahasa arab saat hamil anak ke 6. Jadi sudah ibu-ibu, temannya akhwat seumuran anak sulung saya.

🌷Iya ini banyak yang bilang makruh.

🔷Ya asal tidak sering-sering. Cukup setelah sahur kan bisa ya.

🌷Kalau Pas siang dhuhur begitu ustadzah. 

🔷Iya boleh

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Phity ~ Yogja 
Ustadzah, kalau vaksin pada saat shoum bagaimana ya? Apakah membatalkan?

🔷Jawab:
Intinya yang membatalkan puasa itu jika masuk melalui lubang tenggorokan, jadi seperti minum, makan, nelan sisa makanan yang tertinggal.

Vaksin tidak apa-apa, tapi jika isinya bahan makanan bisa berbeda hukumnya.

“Suntikan jarum di pembuluh, lengan, maupun paha diperbolehkan dan tidak membatalkan puasa, karena suntikan tidaklah termasuk pembatal dan juga tidak bisa disamakan dengan pembatal puasa. Sebabnya, suntikan bukanlah termasuk makan dan minum, juga tidak bisa disamakan dengan makan dan minum."

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Alhamdulillah... Maturnuwun....

Jazakumullah khairan jaza ya akhwat wa ummahat fillah....

Ramadhan Karim... Tunggu kami... 
Kami kan menyambutkan dalam kerinduan ...

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar