Sabtu, 30 Januari 2021

MENITI KETAATAN, MENGGAPAI MANISNYA IMAN (Episode 22)

 


OLeH: Bunda Endria Soediono

     💘M a T e R i💘

 ‎بسم الله الرحمن الرحيم
‎الحمد لله رب العالمين 
‎و صلى الله و سلم
‎ و بارك على نبينا محمد
‎ و آله وصحبه أجمعين, 
‎أما بعد

Apa kabar sahabat semua ?
الحمد لله  

Semoga malam ini kita bisa memanfaatkan waktu kita untuk thalabul ilmu dan saling mengingatkan dalam takwa kepada Alloh ﷻ.
Baik langsung kita mulai saja ya.

Sahabat-sahabat yang so amazing ini, saya mengajak sejenak kita merenung.
Yakni tentang keadaan perjalanan kehidupan kita di dunia ini.
Yang rasa-rasanya dari hari ke hari hampir tiada hentinya kita mengalami rutinitas yang kebanyakan dipenuhi oleh urusan-urusan dunia.

💎MENITI KETAATAN, MENGGAPAI MANISNYA IMAN

Kita seringkali melalaikan urusan akhirat. Kadang sempat sesaat teringat tapi sayang itu tidak lama hingga kemudian lupa lagi karena harus mengalihkan kembali perhatiannya pada urusan dunia atau pekerjaan kita.

Dan sebagian kita bahkan saking sibuknya mengejar urusan dunia lupa sama sekali bahwa dirinya adalah seorang calon penghuni kubur. Sama-sama kita semua sedang menunggu giliran menghadap-Nya. سُبْحَانَ اللَّهِ 

Setan telah menipu kita hingga menganggap segala urusan dunia ini bisa melanggengkan hidup kita dan bisa menjamin kebaikan nasib kita setelah kematian kita.

InsyaAllah kita akan fokus dulu pada tema malam ini yakni rangkaian langkah agar kita bisa merasakan manisnya iman.

Ukhtifillah ‎رَحِمَكُمُ اللّٰة  جَمِيْعًا 

Sekali lagi syukur الحمد لله  kita telah dipertemukan Alloh ﷻ karena masih diberi kesempatan untuk sejenak merenungkan perkara yang sering terlupakan. Yakni bab Keimanan hati kita. 

Iman itu adalah kunci untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan baik saat kita masih berada di dunia ini dan berlanjut di kehidupan akhirat yang sangat berat nanti.

Iman dan amal sholih sungguh modal utama kita yang jika kita tidak mengumpulkannya dari sejak sekarang maka kita pasti akan mengalami penyesalan yang sangat. Na’udzubillahi mindzalik.

Untuk mendapatkan pemahaman iman yang benar, yang sesuai dengan ajaran Alloh ﷻ dan Rasul-Nya ﷺ, maka kita harus mau meluangkan waktu, pikiran dan tenaganya untuk belajar ilmu agama. Membuka hati menerima pembelajaran tentang apa itu iman, apa saja cabang-cabang keimanan dan bagaimana kita bisa merintis keimanan yang mantab yang akan kita bawa menghadap Alloh ﷻ.

Ukhtifillah yang semoga dirahmati Alloh ﷻ. 

Ingatlah bahwa kehidupan kita di dunia ini sangatlah singkat, tugas kita di dunia ini adalah mengumpulkan bekal akhirat. 

Sayang kita lebih perhatian dan mengutamakan urusan dunia daripada menyiapkan bekal akhirat. 

Keimanan di dalam jiwa kita jarang kita perhatikan hingga pantaslah jika hidup selalu dipenuhi masalah yang seolah tidak ada ujungnya.

Jika sudah begini maka jauhlah kita dari apa yang dinamakan manisnya iman yang seharusnya kita kita semua bisa merasakannya. 

Ketika seorang mendapati manisnya iman, segala masalah yang ada dihadapannya akan terasa kecil. Tidak menjadi beban berat yang menyibukkan hati. 

Semua urusan dunia dipandang ringan tidak ada yang perlu dirisaukan. 

Jiwa selalu berada dalam kebaikan dan keadaan kehidupan duniawi juga selalu bisa diatasi dan penuh kemudahan dan pertolongan dari Alloh ﷻ.

MasyaAllah tabaarokallah.
Kenikmatan hidup seperti diatas itu tentu menjadi harapan kita semua sebagai jiwa yang beriman. 

Hanya saja jika seorang tidak memiliki ilmu dan wawasan islam yang baik maka tetap saja ia akan mengalami kebingungan kegalauan dan bahkan kekacauan keadaan. 

Ini disebabkan hatinya tidak berilmu, jiwanya jadi kering karena imannya tidak mampu bersemi menguatkan jiwa. 

Keadaan ini harus segera disadari dan dicarikan solusinya agar dia tidak terus merugi. Hingga ajal tiba dirinya tidak sempat memahami ilmu agama, nikmatnya jiwa dalam keadaan iman dan juga merasakan manisnya iman ditengah ujian kehidupannya.

Suatu prinsip dasar yang menjadi landasan langkah pikir agar kita bisa mendapatkan manisnya iman, lapangnya jiwa dan kemudahan segala urusan dunia ini maka sejak saat ini juga... ”Kita harus selalu mendahulukan urusan akhirat daripada urusan dunia. Kita harus menjadikan Alloh ﷻ dan Rasul-Nya sebagai sandaran cinta dan fokus pikiran. Dan kita harus tegas dalam menentukan sikap, yakni segala yang diridhoi Alloh ﷻ dan Rasulullah ﷺ maka siaplah untuk loyal dan mencintainya dengan sepenuh jiwa. Sedangkan apa saja yang kita benci maka pastikan kebencian itu juga karena Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.”

Jika hal diatas harus benar-benar kita tancapkan di hati dan kita jadikan start awal untuk meraih kebaikan-kebaikan hidup yang akan datang. 

InsyaAllah dengannya kita akan mendapatkan semua kebaikan hidup dengan mudah sebagai karunia Alloh ﷻ.

Bagaimana kita memulai langkah-langkah nyata selanjutnya setelah prinsip diatas telah kita pahami, kita resapi dan kita tancapkan dengan kokoh didalam relung hati kita?

Maka bismillah... 
Mulailah dengan tapakan yang ringan, yakni bertekad meniti amal sholih yang mudah kita lakukan, seperti:

1). Mulailah melazimkan dzikir dengan menghadirkan hati. Kapan saja basahi lisan kita dengan dzikir. Jangan biarkan hati kita lalai dari dzikir. Dan usahakan setiap dzikir yang kita ucapkan adalah dzikir yang hati kita selalu membersamai maknanya. 

Setiap ucapan dzikir kita tidak menguap begitu saja tetapi menghasilkan kedekatan dengan Alloh ﷻ hingga terasa ketentraman hati karena mengingat-Nya. 

Jangan tinggalkan baca dzikir diwaktu pagi dan petang, ini seminim-minimnya. 

Dan di waktu-waktu selain itu, disepanjang hari sekalipun saat beraktivitas tidak ada halangan kita berdzikir. 

Seperti saat kita sedang memasak, sedang dalam perjalanan menuju suatu tempat, ataupun saat sedang melakukan pekerjaan kantor dan lain-lain. 

Dzikir apa saja yang sebaiknya kita ucapkan di waktu bebas, tentu banyak dzikir-dzikir yang bisa kita ucapkan seperti : bertasbih, bertahmid, atau bertakbir juga mengucapkan kalimat tauhid, istighfar, bersholawat untuk Nabi ﷺ semuanya merupakan dzikir-dzikir yang seharusnya sangat akrab dengan lisan kita dalam segala keadaan. 

Kemudian amal-amal sunnah yang lain seperti, mulai sekarang rajinlah mengerjakan sholat-sholat sunnah yang rawatib. 

Baca doa-doa sehari-hari mengiringi aktivitas keseharian kita, yakni seperti saat mau keluar rumah. Saat masuk rumah. Saat hendak tidur dan bangun tidur. Juga saat akan makan dan selesai makan. Saat hendak masuk kamar mandi dan juga saat keluarnya, dan lain-lain.

Kemudian jangan malas untuk menjawab suara adzan yakni disetiap kalimat-kalimat yang ada di dalam panggilan adzan, maka jawablah dengan ucapan-ucapan yang disyariatkan. 

Juga baca surat-surat dari Al Qur’an yang disunnahkan untuk dibaca diwaktu-waktu yang tertentu, seperti Al Kahfi saat malam atau hari Jumat nya. Al Mulk dibaca saat sebelum tidur, dan lain-lain. 

Tentu masih banyak lagi sunnah-sunnah Nabi ﷺ yang bisa kita kerjakan yang bisa membangun kokohnya iman kita dan juga rasa kedekatan kepada Alloh ﷻ yang mana semua inilah yang akan menghasilkan kebahagiaan dan datangnya pertolongan-Nya.

Intinya, mulailah senang mengerjakan atau menambah kebiasaan melakukan amal-amal sunnah, apa saja yang sesuai dengan keadaan kita, yang kita ringan melakukannya dan hati kita ikhlas saat mengerjakannya, artinya kita paham ilmunya kenapa kita mengerjakan amal ini, bagaimana caranya dan apa ketumaannya. Pendek kata amal yang kita lakukan selain kita tujukan semata-mata untuk beribadah kepada Alloh ﷻ maka kita lakukan dengan mengikuti petunjuk dan arahan Nabi ﷺ.

2). Setelah kita pahami point ke satu diatas, maka kita harus menyadari bahwa tidak mungkin kita mampu melakukan dengan baik dan istiqomah jika kita tidak mengikatkan diri dengan suatu komunitas penutut ilmu. 

Karena itu pastikan sejak saat ini kita siap menjadi seorang penuntut ilmu. 

Dengan menggabungkan diri dan aktif serta bersungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu agama bersama saudari-saudari muslimah yang lain yang telah lebih dahulu mengambil sebagian waktu hidupnya untuk rutin berthalabul ilmu.

3). Evaluasilah macam pergaulan yang saat ini kita geluti. Apakah selama ini telah mendukung kita untuk terus mendekat pada kebaikan (agama) ataukah lebih sering membawa pada keterlenaan. 

Pergaulan ini sangat berpengaruh pada diri kita. Bahwa kita semua ini adalah sangat tergantung pada pergaulan kita. Siapa teman dekat kita dan komunitas seperti apa yang kita terjun didalamnya maka lihatlah potret diri kita dari teman-teman kita itu maka kita akan mendapati diri kita tidak akan jauh dari keadaan mereka itu.

4). Rajinlah membersihkan hati kita. Karena hati adalah wadah ilmu. 
Bersihkan dari kotoran syubhat dan syahwat. Agar diri kita ringan dalam melakukan ketaatan demi ketaatan. 
Hati yang kotor penuh maksiat akan membuat jiwa berat dalam melakukan amal untuk taat. 

Yang ada adalah godaan maksiat yang lebih diikutinya. Bisikan setan untuk semakin terikat dan diperbudak dunia menjadi hal yang lebih menarik dan dengan ringan mengikutinya.

Padahal itu semua adalah jebakan dan penyesatan yang hanya akan berujung pada kehinaan dan penyesalan. 

Na’udzubillahi mindzalik.

Seorang yang berilmu yang selalu semangat dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya akan jauh dari kehinaan seperti itu.

Jiwanya akan terjaga kebersihannya dan perlindungan Alloh ﷻ serta penjagaan-Nya akan selalu meliputi dirinya.
InsyaAllah dengan niat sungguh-sungguh yang ikhlas semata-mata mengharap ridho-Nya, dalam menapaki setiap langkah-langkah perbaikan diri sebagaimana tercatat pada 4 point diatas, Alloh ﷻ akan berikan kita tidak saja tambahan hidayah, tetapi juga Alloh ﷻ turunkan pertolongan demi pertolonganNya, dalam segala urusan kita.

Hingga pun dalam keadaan ujian yang mungkin sedang kita hadapi jiwa kita akan tetap tenang dan terus bisa merasakan nikmatnya beribadah kepada Alloh ﷻ. 

Keadaan seperti inilah gambaran ketika kita telah menemukan apa itu yang dinamakan dengan Manisnya Iman. 

 ‎والله أعلم
 
Demikian kiranya sedikit materi yang bisa saya bagikan pada malam ini.
Semoga ada yang bisa kita ambil manfaat dan pelajaran darinya.

… وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, bagaimanakah tipsnya, agar kita bisa istiqomah dan semangat untuk belajar, untuk menuntut ilmu ya bunda? 

🔷Jawab:
Bismillah...

Tentu dengan mengingat selalu besarnya keutamaan seorang menuntut ilmu. 

Jika kita mempelajari dari bab adab menuntut ilmu atau pemuliaan terhadap ilmu maka insyaAllah kita akan lebih paham betapa ilmu dan amal menuntut ilmu adalah suatu kemuliaan yang tinggi disisi Alloh ﷻ. 

Dan ikat diri selalu dengan komunitas thalabul ilmu yang efektif dan dinamis. Sehingga kita akan mendapatkan asupan motivasi dalam thalabul ilmu. 

Tidak mengalami kejenuhan dan juga terus bisa mengambil posisi yang bermanfaat bagi yang lain.

Jadikan amal thalabul ilmu sebagai suatu moment kebahagiaan kita dalam hidup di dunia ini. Sehingga menuntut ilmu tidak lagi menjadi beban tetapi lebih dari sekedar hiburan, yakni kita bisa menjadikannya sebagai sumber sebab datangnya kebaikan demi kebaikan dari Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Dwi ~ Bondowoso
Maaf Bunda, ilmu agama saya sedikit sekali bunda, mangkanya saya berusaha cari di youtube, goggle dan lain-lain untuk menyempurnakannya. Namun saat banyak sekali perbedaan yang saya temukan saya jadi bingung dan harus pakai yang mana. Akhirnya saya pakai yang paling mudah menurut saya. 

Mohon petunjuk apa yang harus saya lakukan untuk bisa meningkatkan iman ini dan memperoleh ilmu yang sesuai agama yang benar.

🔷Jawab:
Bismillah...

Perlu diketahui bahwa dalam menuntut ilmu agama itu diantara kaidah yang perlu diperhatikan adalah kita harus mengambil manhaj yang benar, manhaj itu cara atau metode yang benar, yakni yang sesuai dengan manhaj yang diambil oleh para salafush sholih terdahulu. 

Jadi tidak baik jika kita ambil yang paling mudah aja menurut diri kita. Nanti bisa jatuh pada syubhat kalau seperti itu. 

Dan makanya karena manhaj yang diikuti tidak benar tidak sedikit orang yang hanya dapat lelahnya saja menuntut ilmu, ia tidak bisa mengambil manfaat yang banyak dari ilmu tersebut.

Yang ada justru kebingungan dan tidak ada hasil kesholihan dan peningkatan kualitas dalam ibadahnya. Akhlaknya juga tidak menuju pada kebaikan. Hatinya juga masih terus berada dalam kegundahan dan rasa tidak percaya diri. 

Kemudian terkait bagaimana mengambil ilmu dari seorang guru yang tepat maka kita harus mengawalinya memahami ilmu yang sudah banyak kita pelajari yakni bab Adab dalam menuntut ilmu dan di dalam bab tersebut kita akan mempelajari suatu bab yang mengajarkan bagaimana cara menentukan atau memilih seorang guru. 

Diantaranya adalah pilihlah guru atau kalau ustadz di YouTube ya ini yang ditanyakan. Yang memiliki tampilan bukan hanya cara penyampaian ilmu nya yang baik. Tetapi juga yang bisa menjelaskan sumber-sumber ilmu yang disampaikan. 

Sehingga kita bisa memastikan bahwa ilmu yang sedang kita pelajari benar-benar bersumber pada dua sumber ilmu sekaligus hukum yang utama yakni Al Qur’an dan Hadist Nabi ﷺ .

Jadi sikap kritis kita harus punya dan tidak boleh mengambil yang muda-mudah saja. 

Ada baiknya jika bunda mengikuti suatu halaqoh khusus yang ada pembimbingnya dan belajarnya secara terstruktur sehingga mudah menuntun pola pikir kita dalam memahami ilmu agama.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ HA ~ Jambi
Assalamualaikum bunda. 

Bagaimana cara menasihati suami agar bisa sabar dalam  himpitan ekonomi. Bagaimana caranya memberi dia pemahaman kalau musibah itu datang karena ada pesan cinta-Nya dari Alloh ﷻ. 
Dan akhir-akhir ini saya sering lihat tingkahnya agak aneh terhadap penggunaan hpnya.
Setelah saya cek, seperti dia ikut pertandingan online yang saya sendiri juga tidak mengerti.
Mau bertanya sekarang, takut terbawa emosi.
Adakah saran untuk saya menyikapinya dan barangkali video yang bisa saya share ke beliau untuk menyadarkannya sebelum beliau lebih jauh lagi berbuat maksiat?

🔷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته  

انا لله وانا اليه راجعون 

Keadaan ini merupakan suatu musibah bagi keluarga bunda, dimana kepala keluarga sedang mengalami kegalauan hati menghadapi situasi saat ini.

Bersabarlah bunda.
Banyaklah berdoa kepada Alloh ﷻ. Juga jangan lepas dari istighfar memohon ampun kepada Alloh ﷻ serta terus mendekatkan diri kepada-Nya.

Karena apa yang sedang menimpa keluarga bunda termasuk suatu bentuk musibah. Yang kemana lagi kita akan mendapatkan pertolongan keluar dari situasi seperti ini kecuali dengan mengembalikan urusan ini kepada-Nya, seraya memohon pertolongan-Nya.

Jangan lupa nasihati suami dengan baik tanpa merendahkan wibawanya dan doakan beliau agar hatinya diberikan Hidayah dan pertolongan yang bisa melepaskan dari segala keburukan yang sedang dialaminya. 

Yakinlah bahwa doa-doa kita pasti didengar-Nya dan insyaAllah pasti dikabulkan jika kita memenuhi syarat diterimanya doa. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Yulianti Winarsih ~ Cilacap
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bunda, bagaimana cara kita konsekuen dan terus menerus melaksanakan ketaatan kita kepada Alloh ﷻ?

🔷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته  

Bismillah...

Dengan mengingatkan jiwa kita akan tuntutan jiwa kelak di akhirat yang akan mempertanggung jawabkan amanah yang mana kita tidak diciptakan kecuali hanya untuk beribadah kepada Alloh ﷻ.

Jika kita santai dan terus terlena dalam kehidupan ini maka siapkah kita menghadap Alloh ﷻ dan mempertanggung jawabkan setiap nikmat waktu dan sehat kita? 

Ingatlah bahwa setiap waktu kita ada malaikat pencatat amal, apa saja yang telah kita perbuat di dunia ini semua tercatat. 

Bayangkan jika kelak catatan kita di akhirat lebih banyak maksiat daripada amal ketaatan kita. Lantas bagaiamana nasib kita?

Apakah kita siap untuk mampir di neraka yang bahan bakarnya adalah manusia yang tidak taat kepada Alloh ﷻ dan batu.
Na’udzubillahi mindzalik.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Kafi ~ depok
Ustazah tentang syubhat dan syahwat. Kalau syubhat dalam hal apa ya? Masih kurang paham mengenai ini.

🔷Jawab:

 ‎ بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ 

Di Program HMN kita sudah bahas secara detail tentang pemahaman arti dan contoh-contohnya.

Jadi singkat saja...

Syubhat itu adalah pikiran yang menyimpang dari Kaidah Akidah Islam. 

Segala pemikiran yang tidak sesuai dengan ajaran Islam baik sedikit maupun banyak maka ini merupakan suatu kemaksiatan hati yang harus diberantas. Yakni dengan menuntut ilmu yang benar dan manhaj yang shohih. 

Penyimpangan pemikiran ini puncaknya bisa mengeluarkan seseorang dari Islam. Oleh karena itu harus selalu kita perhatikan akidah kita sudah sesuai kah dengan ajaran agama Islam ataukah ada hal-hal yang perlu diluruskan maka ini harus menjadi perhatian utama.

Sedangkan Syahwat itu lebih berkaitan dengan selera atau keinginan hati mengikuti bisikan nafsu cintanya para perkara duniawi sehingga tanpa kendali ilmu dan iman yang kokoh banyak orang yang memilih mengikuti hawa nafsunya walaupun harus melanggar syariat Islam. 

Seperti:
~ Cinta harta hingga seorang mau melakukan segala cara yang diharamkan oleh syariat Islam.
~ Cinta kedudukan.
~ Gila popularitas.
~ Termasuk perbuatan-perbuatan keji seperti penyimpangan orientasi seks, misal: LGBT, Trans Gender, Biseksual dan lain sebagainya.

Semua itu merupakan penyakit hati yang jika tidak segera dibrantas akan menyeret pelakunya pada kehinaan diri di dunia maupun di akhirat, baik disisi Alloh ﷻ maupun dimata manusia.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Sunarti ~ Bogor
Bunda bagaimana cara mengukur keimanan kita? Kuat apa lemah? Kadang saya merasa sudah sholat wajib, sudah sholat tahajud, dhuha, puasa, dzikir, dan lain-lain, merasa sudah benar jadi orang, perasaan sudah melakukan perintah Alloh ﷻ, tapi dimata orang saya selalu salah, dimata orang-orang saya itu orang yang tidak berharga, bodoh, miskin dan banyak maksiat bagaimana menyikapi itu, harus bagaimana? 

Saya ngaji katanya Riya', padahal tidak ada di hati saya niat riya' sedikitpun, apapun yang saya lakukan kok dinilai jelek, kadang saya masa bodoh tidak peduli penilaian orang yang penting tujuan saya mencari rido Alloh ﷻ, tapi kadang saya pikir apa benar perkataan mereka, bahkan ke sholat saya pun jadi ada keraguan, sering bertanya dalam hati apa sholat saya diterima apa tidak ya? Kalau puasa juga apa puasa saya diterima apa tidak ya, saya sering khawatir tidak diterima, jadi malah was-was berlebihan, kadang saya sholat nangis takut sholat saya tidak diterima, bagaimana menyikapi perasaan seperti itu, kadang berdoa buat orang tua yang sudah tiada, di hati saya nyampai tidak ya? Kok hati saya begitu ya bunda? Bagaimana menyikapinya Bunda?

🔷Jawab:
Bismillah wal hamdulillah was sholaatu was salam ‘ala Rasulillah, waba’du. 

Bunda Sunarti yang semoga dirahmati Alloh ﷻ.

✓ Pertama, 
Mengukur keimanan itu bisa dengan banyak cara, yang utama adalah ketika seseorang bisa memurnikan niat ibadah lahir dan ibadah bathin nya hanya untuk Allah ‎ ‎Subhanahu wa Ta’ala.

Jika kemurnian dalam mentauhidkan Alloh ﷻ bisa selalu dijaga maka ini adalah sumber kebaikan bagi seseorang yang mana akan menjadi sebab kebaikan-kebaikan yang lain daripada dirinya atas taufiq dan karunia hidayah Alloh ﷻ.

Dalam kasus yang sedang bunda hadapi sepertinya terjadi suatu gangguan setan yang selama ini bunda alami tanpa bunda sadari. 

Hal ini terlihat dari seringnya muncul perasaan was-was yang berlebihan, minimnya rasa percaya diri bunda. Bahkan keraguan yang tidak beralasan hingga bunda tidak memiliki ketetapan hati yang baik serta prasangka-prasangka yang benar dalam beramal ibadah kepada Alloh ﷻ.

✓ Kedua,
Berbagai kegalauan hati bunda seharusnya segera dibersihkan dengan melakukan ruqyah mandiri hingga jin-jin yang membuat bunda terlalu sensitif dalam menerima pandangan orang lain terhadap diri bunda.

✓ Ketiga,
Sejatinya memang harus demikian ketika bunda ingin benar-benar ikhlas dalam beribadah ya mestinya harus menghadapkan hati hanya kepada Alloh ﷻ, ikhlas karena-Nya, tidak perlu terganggu dengan penilaian manusia siapapun selama akidah kita benar dan syariat yang kita jalankan sesuai dengan tuntunan Nabi ﷺ .

Ini diantara hal yang bisa menjadi tolok ukur keimanan yang benar dan kokoh. 

Jika hati kita sehat artinya tidak ada perasaan-perasaan negatif terus baik terhadap diri sendiri maupun pada orang lain maka kita akan bisa ibadah dengan tenang dan khusyuk. 

Ibadah yang khusyuk menunjukkan keimanan yang baik dan hati yang bersih dari segala penyakit hati. 

✓ Keempat,
Saran saya agar bunda belajar ilmu agama dengan tekun, lakukan pembersihan hati atau pensucian jiwa atau yang biasa kita kenal dengan Tazkiyatun Nafs. Bisa dilakukan secara mandiri atau minta dibimbing oleh seorang yang paham.

Kemudian perbaikilah akidah bunda. Sepertinya bab pemahaman tauhid juga belum selesai sehingga jiwa bunda sibuk menanggapi penilaian orang lain daripada fokus pada hubungan antara diri bunda dengan Alloh ﷻ.

Silahkan ikut program HMN karena ‎ان شاء الٌله akan mendapatkan pemahaman akidah dari dasar dan juga bimbingan-bimbingan ibadah yang bisa merubah seseorang pada perbaikan akidah dan juga wawasan ibadah serta motivasi-mootivasi yang bisa membangkitkan semangat kesholihan.

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Umy Nabil ~ Lampung
1. Bund bagaimana caranya biar tidak malas dalam mengerjakan amalan-amalan sunah tersebut, terus terang ana kalau mau mengerjakan sholat sunah yang 4 raka'at sebelum dhuhur rasanya berat sekali. Insyaallah sholat sunah rawatib yang lainnya ana kerjakan. Mohon sarannya.

2. Poin ke 3 teman atau pergaulan sangat berpengaruh pada diri kita, nah ini susah sekali bun, bagaimana caranya kita untuk menghindari  obrolan yang intinya mengghibah orang. misalnya kalau lagi kumpul-kumpul biasa ibu-ibu kalau ada kumpul pasti ada saja.

Mohon sarannya. Jazakillah khoir.

🔷Jawab:

 بسم الله والحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله 

1. Ya harus dipaksakan bunda sayang...

Karena pada dasarnya karakter manusia itu adalah sangat malas dan enggan jika disuruh untuk beribadah kepada Alloh ﷻ kecuali orang-orang yang di dalam jiwanya sudah terbangun keimanan yang kuat sehingga mau disuruh apa saja oleh agama maka hatinya akan ringan untuk mentaatinya. 

Jadi memaksa diri untuk melakukan suatu ibadah yang ilmu sudah kita pahami adalah suatu kebutuhan yang bisa diterapkan pada kondisi-kondisi dimana hati merasa berat dalam beribadah. 

Pemecut yang sangat efektif adalah dengan rajin menuntut ilmu, memperhatikan saat mendengarkan suatu kajian saat menuntut ilmu.

2. Adalah dengan rajin berdoa kepada Alloh ﷻ untuk minta agar kita diberi-Nya taufiq dan hidayah.

Karena setiap kebaikan yang ada pada seluruh manusia dan alam semesta ini hanyalah semata-mata karena Alloh ﷻ. 

Karena itu mintalah karunia kebaikan dari-Nya. Alloh ﷻ selalu mengabulkan doa-doa yang baik dan ikhlas dalam memohon kepada-Nya. 

Wallahu a'lam

0️⃣8️⃣ Heni Mulyani ~ Purwakarta
Apakah ciri orang yang telah istiqomah dan bagaimana caranya menghilangkan futur? 

Jazakillah Khoir.

🔷Jawab:
Bismillaah...

Ciri seorang yang Istiqomah tentu banyak sekali ya bunda. Hanya saja secara garis besar akan terlihat apabila dari sisi penampilan fisiknya sesuai dengan tuntunan syariat, apabila ia seorang muslimah maka dia mengenakan pakaian yang diperintahkan oleh syariat islam dengan baik dan konsisten. 
Dia lakukan dengan hati yang mantap dan tidak mencari alasan untuk menghindarinya. Tampil percaya diri saat menggunakan pakaian syar’i nya dan juga hatinya menyakini bahwa ini adalah jalan yang Alloh ﷻ perintahkan sehingga ia ikhlas dan tunduk patuh melaksanakannya.

✓ Kedua, 
Dari sisi tabiat dan perangainya tampak selalu baik. Apakah saat tampak didepan orang lain maupun saat dirinya berada dalam kesendirian. 

Karena di dalam hatinya telah terbangun rasa murroqobah atau rasa diawasi oleh Alloh ﷻ, sehingga akhlaqnya selalu ia jaga dan amal perbuatannya selalu ia perbaiki untuk mendapatkan ridho Alloh ﷻ semata. 

✓ Ketiga,
Secara ruhiyah (bathiniyah) ia merasakan ketenangan jiwa, ia dapat menjalankan setiap ibadah dengan khusyuk. 

Tidak terpancang pada pikiran duniawi. Karena hatinya sudah selalu terkait dengan kehidupan akhirat. 

Hingga dunia sudah tidak lebih menarik baginya daripada akhirat. 

Karena itu pula ia lebih sering mengingat saat kematiannya dan berusaha menyiapkan bekal kematian itu daripada berleha-leha, bersantai ria, bahkan masih menikmati maksiat-maksiat baik besar maupun kecil. 

✓ Keempat, 
Hatinya lebih lembut daripada sebelumnya.

Sering bertaubat kepada Alloh ﷻ, baik saat melakukan maksiat maupun saat setelah melakukan amal ibadahnya. Karena takutnya terhadap azab Alloh ﷻ jika amal ibadahnya tidak diterima. 

✓ Kelima,
Masih terkait dengan kelembutan hati, seorang yang istiqomah akan mudah memaafkan kesalahan orang lain yang telah nyata-nyata bersalah kepadanya.

Ini sesuatu yang berat akan tetapi bagi seorang yang sudah istiqomah di atas jalan hidayah akan lebih ringan dalam melakukannya.

Hal ini karena baginya ampunan dan balasan Alloh ﷻ lebih ia sukai daripada bisikan setan yang mengajak pada ke dendaman dan permusuhan. 

✓ Keenam,
Seorang yang istiqomah dapat kita lihat dari cara ia memilih Teman.

Biasanya ia meninggalkan teman-teman pergaulannya yang kurang baik dan mengakrabi teman-teman yang sholih. 

✓ Ketujuh,
Seorang yang istiqomah juga bisa dilihat dari ketekunannya dalam menuntut ilmu. 

Ia tampak bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu, bersemangat dan juga suka membagi kebaikan apa saja kepada orang lain. Apakah ilmunya atau bantuannya serta hal apa saja yang mana dirinya bisa memberi manfaat kepada saudaranya yang lain.

Adapun obat Futur banyak juga ya say, yang paling ampuh adalah mengingat kematian dan juga beratnya perjalanan akhirat yang pastinya akan kita tempuh.

Wallahu a'lam

0️⃣9️⃣ Rosina Wijayanti ~ Jambi
Bismillah... 
Assalamualaikum bunda, 

Apakah iman bisa dikategorikan dengan takwa bunda bagaimana caranya kita bertakwa kalau seandainya iman kita tidak stabil. Mohon penjelasan tentang iman dan takwa agar bisa beriringan dengan amal ibadah kita?

🔷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته  

Bismillah wal hamdulillah was sholaatu was salam ‘ala Rasulillah, waba’du. 

Iman itu menurut pemahaman ahlus sunnah wal jama’ah adalah diucapkan dengan lisan dan diamalkan dengan anggota badan. 
Jadi perhatikan, iman itu bukan hanya sekedar keyakinan atau percaya saja, tetapi terdiri dari 4 unsur, yakni:
(1) Keyakinan di dalam hati.
(2) Diucapkan oleh Lisan.
(3) Dilakukan oleh anggota badan.
(4) Iman itu bisa naik dan bisa turun. Iman turun ketika seseorang melakukan maksiat. Dan iman akan naik ketika seseorang melakukan suatu amal ketakwaan. 

Nah, pahami dulu pemahaman di atas dengan baik ya...

Kemudian kalau Takwa itu adalah amal perbuatan yang didalamnya seseorang saat melakukan amal perbuatan tersebut ada iman pada dirinya. 

Jadi takwa adalah amal atau perbuatan yang mana seseorang beramal itu ia niatkan untuk menjalankan ketaatan pada Alloh ﷻ, dan tentu takwa ini adalah atas cahaya (petunjuk) dari Alloh ﷻ karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan perbuatan maksiat apapun bentuknya juga karena cahaya (petunjuk) dari Alloh ﷻ karena takut akan siksa-Nya. 

Jadi ringkasnya takwa itu menjalankan ketaatan kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya karena ada perintah dari agama. Dan meninggalkan segala bentuk maksiat juga karena ingin taat atas perintah menjauhi larangan-Nya. 

Seseorang yang imannya kuat maka ia akan ringan dalam menjalankan amal sholih.

Sebaliknya jika dia malas menjalankan amal sholih maka bisa dipastikan imannya sedang lemah.
Dan juga perbuatan-perbuatan maksiat yang ia lakukan juga berefek pada lemahnya iman, sehingga semangat dan daya tarik untuk melaksanakan amal-amal sholih juga tidak ada gairah. 

Agar iman selalu kuat sehingga kita bisa istiqomah dalam Melaksanakan ketaatan-ketaatan demi ketaatan dalam takwa kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya adalah:

1). Dengan terus berusaha meningkatkan pengetahuannya dalam Mengenal Allah Ta’ala atau yang biasa kita kenal dengan istilah Ma’rifatullah dengan nama-nama (asma’) dan sifat-sifat-Nya. Dengan mengenal اللهِ lebih dalam maka seseorang akan bertambah imannya.

2). Dengan mempelajari Al Qur’an. 
Terutama jika kita mau belajar tafsir Al Qur’an sehingga bisa mentadabburi ayat-ayat-Nya. Maka ini juga bisa mendongkrak iman kita.

3). Banyak melaksanakan ketaatan. 
Seseorang yang mau menambah ketaatannya, maka akan bertambah pula imannya, apakah ketaatan itu berupa qauliyah maupun fi’liyah. Berdzikir juga dapat menambah keimanan secara kuantitas dan kualitas. 

Demikian juga dengan sholat, puasa dan haji akan menambah keimanan secara kuantitas maupun kualitas.

Selain kita mengupayakan 3 langkah di atas sebagai sumber penguat iman. Maka kita juga harus menutup sebab-sebab yang membuat iman kita lemah. Diantaranya seperti bisikan-bisikan maksiat yang muncul di hati, ini adalah bisikan-bisikan setan yang tidak perlu diikuti. 

Sekali kita menuruti bisikan setan untuk bermaksiat maka keadaan iman kita saat itu langsung turun. Dan semangat untuk melaksanakan ketakwaan pun juga lenyap. Atau kalaupun ada tetapi lemah, tidak bersemangat, malas dan tidak khusyuk serta tidak ikhlas. 

Akhirnya amal yang seperti ini bisa tertolak. Tidak diterima oleh اللهِ ‎ ‎Subhanahu wa Ta’ala.

Demikian ya bunda. Semoga bisa dipahami dengan baik.

Untuk menjaga stabilitas iman dan takwa kita maka banyak doa yang bisa kita panjatkan kepada Alloh ﷻ.
Diantaranya adalah seperti doa berikut:

RABBANA LA TUZIGH QULUBANA BA’DA IZ HADAITANA WAHAB LANA MIL LADUNKA RAHMAH, INNAKA ANTAL WAHAB.

Yaa Muqolibal quluub tsabit qolbiy ‘alaa dinik wa ‘alaa tho’atik.

Wallahu a'lam

1️⃣0️⃣ Dinda ~ Jakarta Selatan
Assalamualaikum Bunda,  

Circle pertemanan yang saya miliki saat ini bisa dibilang bukan circle pertemanan yang selalu bisa mengingatkan saya ke arah seperti saling mengingatkan untuk sholat, untuk tilawah, kajian rutin dan lain-lain. Tapi mereka sangat baik sekali secara sikap. 

Apakah salah jika saya sudah mulai mengurangi waktu saya dengan mereka dengan alasan, saya ingin lebih menggunakan waktu saya yang dulu untuk ngobrol dan hang out dengan mereka, sekarang saya ingin gunakan untuk belajar tentang agama Islam? Bagaimana harusnya saya bersikap? Dalam hati yang paling dalam, saya ingin belajar agama bersama mereka, tapi saya takut menggurui karena ilmu yang saya punya masih sedikit sekali.

Jazakillah khairan bunda atas perhatiannya.

🔷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته  

Bismillah...
Tentu tidak salah ukhti. Justru anti sudah mengambil sikap hidup yang cerdas dan tepat. Ini merupakan karunia hidayah dari Alloh ﷻ yang harus disyukuri dengan terus memelihara hidayah tersebut dengan baik. Agar Alloh ﷻ akan terus menambah hidayah kepada anti. 

Sebagaimana kita tahu kualitas Islam seseorang muslim ketika ia pandai menentukan skala prioritas untuk dirinya. Ia pandai memilih perkara apa yang harus ia ambil dan mana yang harus segera ditinggalkannya. 

Dengan bersikap selektif seperti itu maka insyaAllah dirinya akan mengalami perubahan yang cepat dalam perjalanan hijrahnya. 

Dan dirinya akan selalu diliputi oleh kebaikan dan kebaikan sebagai balasan atas amalnya, sedangkan di akhirat semoga Alloh ﷻ masukkan ke dalam syurga-Nya.

Penting adalah tetap jaga semangat menuntut ilmu agama, semangat mengamalkan ilmu tersebut dan bertahan di atas jalan-jalan yang diridhoi-Nya hingga wafat nanti. 

Allahu Musta’aan

1️⃣1️⃣ Lira ~ Singaparna Assalaamu'alaykum warohmatullah wabarakaatuh

Apakah seseorang yang sedang dlm keadaan futur bisa disebabkan dari "kesehatan" hatinya.
Dan adakah hubungan dan pengaruhnya dengan taufiq atau inayah dari Alloh ﷻ.

🔷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته  

Bismillah wal hamdulillah was sholaatu was salam ‘ala Rasulillah, waba’du. 

Jelas ada sayang.
Setiap hati yang sakit maka pemiliknya akan malas melakukan ibadah. Futur.

Hati yang sakit disebabkan oleh maksiat yang dilakukan pemilik hati.

Secara garis besar penyebab penyakit hati ini terbagi dalam 2 hal yakni SYUBHAT dan SYAHWAT. 

Syubhat terkait kesalahan-kesalahan keyakinan dan pemikiran sehingga menghasilkan keyakinan yang salah dan bertentangan dengan kaidah-kaidah akidah Islam.

Contoh:
Kekafiran, kemunafikan, sekularisme, bid’ah, kesyirikan dan lain sebagainya.

Sedangkan syahwat terkait dengan ambisi atau keinginan (selera hati) yang dituruti hingga tidak mengindahkan batasan syariat aturan agama Islam.

Contoh:
Gila harta, Haus Jabatan, Perilaku Seks yang menyimpang septerti LGBT, Suka Mencuri dan lain sebagainya. 

Keduanya merupakan maksiat yang membuat hati kotor hingga ilmu dan hidayah tidak bisa masuk dan diserap dengan baik dan mengakibatkan kemalasan-kemalasan dlm melakukan ketaatan-ketaatan. 

Itulah diantara akibat hati yang kotor hanya akan menghasilkan kekeruhan dan kemalasan dalam menjalankan ketaatan.

Tentu jika keadaan hati seperti ini dibiarkan oleh pemiliknya, tidak segera disehatkan dengan taubat dan segera melakukan pengajaran dalam melakukan amal sholih apalagi sampai dinikmati, tidak mau mengindahkan nasihat, maka bisa termasuk orang yang dibiarkan oleh Alloh ﷻ dengan kesesatannya. 

Sebagaimana ayat berikut: 

وَمَن لاَّ يُجِبْ دَاعِيَ اللهِ فَلَيْسَ بِمُعْجِزٍ فِي اْلأَرْضِ وَلَيْسَ لَهُ مِن دُونِهِ أَوْلِيَآءَ أُوْلَئِكَ فِي ضَلاَلٍ مُّبِينٍ

“Dan orang yang tidak menerima (seruan) orang yang menyeru kepada Alloh ﷻ maka dia tidak akan melepaskan diri dari azab Alloh ﷻ di muka bumi dan tidak ada baginya pelindung selain Alloh ﷻ. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata.” (QS. Al Ahqaaf: 32)

Jadi jika kita ingin selalu mendapat taufiq dan inayah dari Alloh ﷻ maka rendah hatilah, tawadu’ lah dan bersegeralah dalam memenuhi segala bentuk panggilan dan ajakan kebaikan. 

Kemudian hiasi hari-hari dengan aktivitas yang diridhoi Alloh ﷻ dan basahi lisan kita dengan kalimat-kalimat taubat dan dzikrullah.

‎ان شاء الٌله pertolongan atau inayah dari Alloh ﷻ akan selalu meliputi Kehidupan kita dalam segala keadaan.

Allahu Musta’aan

1️⃣2️⃣ Mayang ~ Sumsel
Assalamualaikum,

Bunda, sekarang kan marak buat grup di sosmed, terus kita masuk dalam satu grup sosmed tersebut. Nah, suatu saat teman-teman kita di grup tersebut menggibahkan seseorang, tapi, kita kebetulan tidak nimbrung, hanya sekedar membaca chat an di grup tersebut, pertanyaannya apakah kita ikut kebagian dosa sama dengan yang berghibah atau bagaimana? Walaupun kita kenal orang yang di ghibah atau tidak sama sekali.

Mohon pencerahannya.
Jazakillah khoir

🔷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته  

Bismillah...

Sangat mungkin kita terkena dampak dosanya. Jika kita tidak menasihatinya hingga ia bertaubat dari ghibahnya.

Dan dosa ghibah ini sangat besar. Ghibah selain berdosa juga menghapuskan pahala. 

Kaidahnya jika kita melihat kemungkaran maka wajib melawannya dengan tangan, lisan atau hati. Jika tidak mau maka kelak pasti kira akan ditanya oleh Alloh ﷻ.

Jika hal seperti itu berulang-ulang maka bisa jadi dosa anti tidak sebanyak yang mengghibah langsung tetap jika sering maka dosa-dosa yang sedikit itu lama-lama bisa jadi banyak. 

Karena itu sebaiknya meninggalkan grup seperti itu agar kita tidak terjerumus pada dosa-dosa syubhat.

Peliharalah grup-grup yang banyak memberi manfaat dan nasihat hingga menjadikan diri kita lebih baik. 

Ingatlah bahwa kebaikan Islam seseorang ketika ia mampu menghindari apa yang tidak bermanfaat baginya.

Selama ia masih saja menikmati apa-apa yang bisa menjerumuskan dirinya pada dosa dan enggan menjauhinya maka ia akan terus berada pada kehidupan yang penuh kebingungan dan ketidakjelasan arah, akhirnya ia pun akan merugi hingga akhirat.

Na’udzubillahi mindzalik.

Wallahu a'lam

1️⃣3️⃣ Yelmidona ~ Jambi
Assalamualaikum um,

Apa syarat-syarat supaya doa-doa kita dikabulkan? Seperti mohon ditetapkan iman oleh Alloh ﷻ agar tidak pasang surut? 

Jazakillah khair um

🔷Jawab:

‎وعليكم السلام ورحمة الله وبركاته  

Bismillah...

Singkat jawaban adalah dengan membangun takwa kepada Alloh ﷻ di atas iman yang kokoh. 

Perbanyak istighfar dan sholawat untuk Nabi ﷺ.

Dan masih banyak amal sholih yang bisa kita kerjakan sehingga bisa mendekatkan hubungan yang antara diri kita dengan Alloh ﷻ. 

Jika jalinan kedekatan kita dengan Alloh ﷻ terus terpelihara maka doa-doa kita pasti akan mudah dikabulkan-Nya.

Dalam sebuah tuntunan Hadist Nabi ﷺ kedekatan yang bisa menghasilkan kasih sayang dan pertolongan Alloh ﷻ bisa kita raih dengan mengerjakan amalan-amalan yang disunnahkan oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Karena dengan mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi ﷺ yakni apa saja amalan-amalan sunnah yang telah beliau ajarkan maka hal inilah yang akan menjadi sebab turunnya balasan cinta Alloh ﷻ pada diri kita. 

Perhatikan dua dalil berikut ini:

قُلْ اِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللّٰهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللّٰهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ ۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

Katakanlah (Muhammad), “Jika kamu mencintai Alloh ﷻ, ikutilah aku, niscaya Alloh ﷻ mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu.” Alloh ﷻ Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Ali Imran: 31)

Dlm sebuah hadist Qudsi dikatakan dalam arti sebagai berikut:

“Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.”
(HR. Bukhari).

Demikian bunda semoga memahaminya semoga semakin mantab dalam menjalani kehidupan ini dalam dunia ini dengan iman yang terus membaik dan istiqomah dalam amal sholih.

Allahu Musta’aan.

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Raih manisnya iman dengan membangun rasa cinta dan ketaatan kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya. Agar mendapat ketenangan jiwa saat ujian musibah melanda. Karena kita tahu kepada siapa menyandarkan harapan dan memohon pertolongan.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar