Sabtu, 30 Januari 2021

THESE TOO, WILL PASS

 


OLeH: Ustadz Tri Satya Hadi

   🌀M a T e R i🌀

🌸THESE TOO, WILL PASS... OPTIMIS!


Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Alloh ﷻ?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Alloh ﷻ itu amat dekat. (QS. 2: 214)

Alkisah, ada seorang raja yang terkenal dengan kebijaksanaannya. Pada suatu hari, Sang Raja meminta kepada tukang emasnya yang sudah tua renta untuk menuliskan sesuatu di dalam cincinnya.
Raja berpesan, "Tuliskanlah sesuatu yang bisa kamu simpulkan dari seluruh pengalaman & perjalanan hidupmu, supaya itupun bisa menjadi pelajaran untuk hidup saya."

Berbulan bulan si tukang emas yang tua itu membuat cincinnya, lalu lebih sulitnya menuliskan apa yang penting di cincin emas yang kecil itu. Akhirnya setelah berdoa & berpuasa, si tukang emas itupun menyerahkan cincinnya pada Sang Raja. Dan dengan tersenyum, Sang Raja membaca tulisan kecil di cincin itu. Bunyinya, "DAN YANG INIPUN AKAN BERLALU" (These too, will pass)

Awalnya Sang Raja tidak terlalu paham dengan apa yang tertulis di sana. Tapi, suatu ketika, tatkala menghadapi persoalan kerajaan yang pelik, akhirnya Ia membaca tulisan di cincin itu & ia pun menjadi lebih tenang, “Dan Inipun akan berlalu!”. Dan tatkala ia sedang bersenang-senang, Ia pun tidak sengaja membaca tulisan di cincin itu, lantas Ia menjadi rendah hati kembali.

Ketika Kita punya masalah besar ataupun sedang lagi kondisi terlalu gembira, ingatlah kalimat itu, "Dan inipun akan berlalu" (These too, will pass).

Kalimat ini, kalau Kita renungkan dengan bijak akan mengantarkan diri kita pada keseimbangan hidup. Tidak ada satupun yang langgeng. Jadi, ketika Kita punya masalah, janganlah terlalu bersedih. Tatkala Kita lagi senang, jangan terlalu kelewat senang.
Ingatlah, apapun yang Kita hadapi saat ini, musibah, bencana, wabah, kesenangan, kenikmatan, dan lain lain semuanya akan berlalu.

كُلُّ مَنۡ عَلَيۡہَا فَانٍ۬ (٢٦) وَيَبۡقَىٰ وَجۡهُ رَبِّكَ ذُو ٱلۡجَلَـٰلِ وَٱلۡإِكۡرَامِ (٢٧)

“Semua yang ada di bumi itu akan sirna. Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.” (QS. Ar Rahman: 26-27)

Alloh ﷻ juga telah berfirman:

مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ۬ فِى ٱلۡأَرۡضِ وَلَا فِىٓ أَنفُسِكُمۡ إِلَّا فِى ڪِتَـٰبٍ۬ مِّن قَبۡلِ أَن نَّبۡرَأَهَآ‌ۚ إِنَّ ذَٲلِكَ عَلَى ٱللَّهِ يَسِيرٌ۬ (٢٢) لِّكَيۡلَا تَأۡسَوۡاْ عَلَىٰ مَا فَاتَكُمۡ وَلَا تَفۡرَحُواْ بِمَآ ءَاتَٮٰڪُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخۡتَالٍ۬ فَخُورٍ (٢٣

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (Tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan Telah tertulis dalam Kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Alloh ﷻ.”

“(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Alloh ﷻ tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.” (QS. Al-hadid: 22-23)

Alloh ﷻ telah menetapkan empat perkara atas diri kita:
~ Menetapkan rizki kita;
~ Ajal kita;
~ Amal kita;
~ dan celaka atau bahagia kah kita.

Alloh ﷻ senantiasa akan memberikan yang terbaik meskipun yang baik itu seringkali kita Kita anggap buruk. Alloh ﷻ sajalah yang mengetahui kebaikan dan keburukan yang sejati sementara penglihatan, penilaian, dan pengetahuan kita bersifat semu dan terbatas.

وَعَسَىٰٓ أَن تَكۡرَهُواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ خَيۡرٌ۬ لَّڪُمۡ‌ۖ وَعَسَىٰٓ أَن تُحِبُّواْ شَيۡـًٔ۬ا وَهُوَ شَرٌّ۬ لَّكُمۡ‌ۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ وَأَنتُمۡ لَا تَعۡلَمُونَ

… boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Alloh ﷻ mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. (QS. Al-Baqarah : 216)

🌀🌷🌀
Terkadang karena sesuatu yang tidak kita suka kita benci, marah, bahkan hampir putus asa atas suatu ujian besar, dan kita baru tersadar bahwa itu baik untuk kita setelah terjadi. Marah akan sesuatu hal yang tidak kita suka manusiawi, namun kita harus bisa mengontrolnya, dan segera sadar bahwa apapun itu pasti Alloh ﷻ punya rencana terhadap kita. Janganlah berputus asa hingga muncul berprasangka buruk kepada Alloh ﷻ karena bisa jadi sangkaan kita itu menjadi doa yang terkabul. Naudzubillah.

Nabi bersabda dalam hadits Qudsi:
"Sesungguhnya Alloh ﷻ berfirman: "Aku sebagaimana prasangka hambaku kepada-Ku. Aku bersamanya jika ia berdoa kepada-Ku." (HR. Turmudzi)

Ketika ada masalah yang tidak bisa diselesaikan oleh manusia ingatlah Alloh ﷻ, karena dengan keyakinan, ucapan dan amal kita, bisa jadi merupakan sebab untuk dapat keluar dari kemelut, sehingga memberi ketegaran jiwa dan ketenangan.

Sebagaimana firman Alloh ﷻ,

ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَتَطۡمَٮِٕنُّ قُلُوبُهُم بِذِكۡرِ ٱللَّهِ‌ۗ أَلَا بِذِڪۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَٮِٕنُّ ٱلۡقُلُوبُ

"(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Alloh ﷻ. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ro'd:28)

Jadikan sholat sebagai kebutuhan, tilawatil Qur'an sebagai kebiasaan, dan dzikir sebagi kekuatan ruhiyah untuk bisa menghadapi segala persoalan. Dan yakinlah bahwa semua itu akan berlalu manakala kita telah berikhtiar dan bertawakal .

Betapa Alloh ﷻ senantiasa memberikan yang terbaik kepada kita sebagai hamba sampai Rasulullah ﷺ menyatakan bahwa tidaklah seorang hamba ditimpa musibah meskipun kecil kecuali Alloh ﷻ pasti akan menghapuskan satu dosa darinya.

مَا يُصِيبُ الْمُسْلِمَ مِنْ نَصَبٍ وَلَا وَصَبٍ وَلَا هَمٍّ وَلَا حُزْنٍ وَلَا أَذًى وَلَا غَمٍّ حَتَّى الشَّوْكَةِ يُشَاكُهَا إِلَّا كَفَّرَ اللَّهُ بِهَا مِنْ خَطَايَاهُ

"Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu kelelahan, atau penyakit, atau kekhuatiran, atau kesedihan, atau gangguan, bahkan duri yang melukainya melainkan Alloh ﷻ akan menghapus kesalahan-kesalahannya (Dosa) kerenanya.” (HR. Al-Bukhari no. 5642 dan Muslim no. 2573)

Bahkan Alloh ﷻ seringkali menimpakan sakit kepada seorang mukmin sebagai kaffarah (penghapus dosa) baginya. Adapun terhadap orang yang ingkar kepada-Nya, justru Alloh ﷻ seringkali memberikan istidraj (penundaan siksa) kepadanya sampai akhir hayatnya agar Alloh ﷻ bisa menyempurnakan adzab-Nya di Hari Perhitungan kelak.

Balasan minimal bagi seorang Muslim yang tertimpa musibah, sekecil apapun musibah tersebut, maka Alloh ﷻ akan menghapuskan kesalahannya.
Namun, apabila seorang muslim mampu bersabar & mengharapkan pahala atas musibah tersebut, maka Allah Ta 'ala memberikannya tambahan kebaikan-kebaikan:

◼️1) Mengangkat Derajat Dan Menghapus Dosa.

Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa salam bersabda: "Ujian senantiasa menimpa orang beriman pada diri, anak dan hartanya hingga ia bertemu Alloh ﷻ dengan tidak membawa satu dosa pun atasnya." (HR. Tirmizi)

◼️2) Tanda Kebaikan Dari Allah Ta'ala.

"Sesungguhnya besarnya balasan tergantung dari besarnya ujian, dan apabila Alloh ﷻ cinta kepada suatu kaum Dia akan menguji mereka, barangsiapa yang ridha maka baginya keridhaan Alloh ﷻ, namun barangsiapa yang murka maka baginya kemurkaan Alloh ﷻ." (HR. Tirmizi)

◼️3) Mati Syahid.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memberi kabar gembira bagi yang wafat karena bala dan musibah.  "(mati) karena menderita thoun adalah syahid bagi setiap Muslim."  (HR. Al-Bukhari Muslim)

"(meninggal) karena sakit perut adalah syahid, dan (meninggal) karena Thoun juga syahid." (HR. Al-Bukhari)
"...Tidaklah seseorang yang berada di wilayah yang terjangkit Thoun, kemudian ia tetap tinggal di negerinya dan selalu bersabar, ia mengetahui bahwa penyakit tersebut tidak akan menjangkitinya kecuali apa yang Alloh ﷻ tetapkan kepadanya, maka baginya seperti pahalanya orang yang mati syahid." (HR. Bukhari)

◼️4) Pahala Yang Tidak Terbatas.

Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:  "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS. Az-Zumar: 10)

Kebanyakan manusia lalai mengharapkan pahala ketika mereka tertimpa musibah-musibah kecil seperti tertusuk duri, teriiris pisau, tersandung batu, terkena sakit ringan, bahkan terkena sakit berat seperti Covid19 saat ini, ataupun ketika mereka lelahnya karena bekerja untuk mencari nafkah buat keluarga dan juga hal-hal lainnya.
Padahal dalam semua hal tersebut, mereka memiliki peluang untuk mendapatkan kebaikan selain kepastian dihapuskannya kesalahan-kesalahan mereka.

Maka sudah selayaknya bagi seorang Muslim agar selalu menghadirkan niat & mengharapkan pahala di Setiap musibah yang ia alami.

Jikalau mendapatkan kesenangan atau kenikmatan, syukurilah kenikmatan itu dengan semakin mendekatkan diri kita kepada Alloh ﷻ dan sabarlah atas ujian itu karena Alloh ﷻ bersama orang-orang yang sabar.

لَٮِٕن شَڪَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡ‌ۖ وَلَٮِٕن ڪَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ۬

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim: 7)

والله أعلم

https://pijarpunbenderang.blogspot.com/2014/11/these-too-will-passnanda.html

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        🌀TaNYa JaWaB🌀
        
0⃣1⃣ Anjar ~ Sidoarjo
Ustadz, saat kita ada masalah, dada terasa berat. Sudah terus beristighfar tapi terasa susah menghilangkan rasa berat tersebut. 

Ada tips lain kah ustadz?

🌀Jawab:
1) Ambil air wudhu, sholat.
 
2) Lakukan ibadah ringan, dzikir, atau aktivitas yang positif seperti membaca, olahraga, mengobrol dengan teman dekat kita. 

3) Keluarkan dengan menceritakan kepada orang yang kita percayai, teman yang sholih, ustadz.

4) Berdoa dan meyakini these too will pass.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Avit ~ Grobogan 
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh...

Ustadz, bagaimana caranya agar kita ikhlas akan sakit yang tidak kunjung sembuh?

🌀Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Masyaa Allah... Syafakillah
Semoga sakitnya sebagai kaffarah pelebur dosa dan penambah pahala. In syaa Allah.

Tetap sabar ukhty, karena sabar merupakan salah satu amalan yang terbaik yang ujungnya surga.
Cukuplah kisah Nabi Ayub sebagai pelajaran terbaik. Tetaplah berprasangka baik kepada Alloh ﷻ. 
Jangan lupakan sholat dengan doa-doa penuh harap, mintakan doa ibu kita, mintakan doa ustadz dan teman-teman yang sholih.

Lakukan amalan-amalan ringan niatkan sebagai wasilah kesembuhan sakit ukhty.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Fadhila ~ Padang
Ustadz, bagaimana caranya agar kita ikhlas terhadap musibah yang sedang kita jalani ustadz? Rasanya hal itu berat sekali bagi kita ustadz. Sedangkan kita hanyalah seorang makhluk yang lemah ustadz.

🌀Jawab:
1) Kuatkan niat di dalam hati dengan selalu berprasangka baik kepada Alloh ﷻ. Perbanyak dzikir. 

2) Selalu berpikiran positif bahwa segala musibah adalah ujian dan pasti berakhir.

3) Bergaul dengan orang-orang baik yang selalu mengingatkan dan menguatkan.

4) Ambil hikmah dari setiap kejadian. 

5) Mendekatkan diri pada Alloh ﷻ. Di Sepertiga malam, berdoa dalam sujud terbaik kita.

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Fitri ~ Banten
Ustadz kalau kita masih jomblo apa optimis terus dalam kejombloannya, optimis sampai waktu yang tepat Alloh ﷻ mempertemukan aku dan si dia?

🌀Jawab:
Bersabar iya, optimis pasti, ikhtiar wajib, jangan dikira wanita tidak boleh mencari. Tentunya tetap dalam koridor yang syar'i. Pentingnya kita bergaul dengan teman-teman yang sholihah, ikut kajian-kajian yang menguatkan minta tolong ustadz atau ustadzah yang kita percayai untuk mencari kan.
Dan tentunya jadikan sholat dan sabar sebagai penolong.

Wallahu a'lam.

0⃣5⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum tadz, 

Alloh ﷻ pasti punya rencana dan tahu apa yang terbaik buat hamba-Nya. Tapi kitanya ini selalu banyaknya berprasangka buruk daripada baiknya. Bagaimana ustadz untuk menumbuhkan rasa Optimis dari musibah atau kejadian buruk yang menimpa?

🌀Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Iya, tetap dan latihlah prasangka baik untuk ada kejadian yang menimpa, ambil hikmah setiap musibah, sering melihat kebawah ke saudara kita yang lebih hebat ujiannya.  

Yakin, bahwa Alloh ﷻ tidak menimpakan ujian ke hambanya kecuali si hamba mampu melaluinya, tetaplah dalam amal kebaikan sebagai wasilah dimudahkan akan menghadapi musibah. Perbanyak doa.

Wallahu a'lam

0⃣6⃣ Yulia ~ Bekasi 
Assalamualaikum ustadz, 

Apakah musibah yang menimpa seseorang karena bagian dari dosa besar yang dilakukan orang tersebut?

🌀Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Iya ukhty, musibah itu bisa ujian bagi orang beriman atau azab bagi orang yang jauh dari islam. Sehingga pastikan diri kita selalu dalam kebaikan, disetiap aktifitas dan aspek kehidupan. Tapi, jangan kita juga berperilaku seperti tuhan yang menjugje di A sering maksiat pasti neraka, atau si B ahli ibadah pasti surga, karena kita tidak tahu ending nya kita atau mereka husnul khotimah atau su'ul khotimah. 

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
🌀CLoSSiNG STaTeMeNT🌀

Bukan kesabaran jika mempunyai batas, dan bukan keikhlasan jika masih merasakan sakit. Latihlah terus sabar dan ikhlas. #optimis 

Wallahu a'lam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar