Rabu, 13 Januari 2021

MENGEJAR BAYANGAN SEMU ATAU BERPALING MENUJU KEPASTIAN

 


OLeH  : Ummu Nadia  Alifulia         

💘M a T e R i💘

Bismillahirrahmanirrahim...

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarahkatuh shalih dan shalihah. 

Selamat malam dan semoga sehat selalu dalam lindungan Alloh ﷻ, aamiin allahumma aamiin. 

Alhamdulillah jazakumullahu khair katsir untuk moderator dan anggota semuanya sudah memberikan kesempatan dan membuka majelis online pada malam hari ini, dan in syaaAllah semoga berkah bernilai kebaikan utk kita semua, aamiin allahumma aamiin. 

Baiklah semuanya, kita langsung masuk ke materinya saja ya. 

🌷MENGEJAR BAYANGAN SEMU ATAU BERPALING MENUJU KEPASTIAN?

Ibnul Qoyyim Al-Jauziyah mengatakan :

الدنيا كالظل لو لاحقتها تهرب منك و لو اعطيتها ظهرك تلاحقك.

"Dunia itu ibarat bayangan, bila kau kejar, dia akan lari darimu. Tapi bila kau palingkan badanmu, dia tak punya pilihan lain kecuali mengikutimu."

Apa yang dikatakan Ibnul Qoyyim diatas selaras dengan sabda Nabi ﷺ berikut ini :

مَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ غِنَاهُ فِي قَلْبِهِ وَجَمَعَ لَهُ شَمْلَهُ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ، وَمَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ جَعَلَ اللهُ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَفَرَّقَ عَلَيْهِ شَمْلَهُ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا قُدِّرَ لَهُ

“Siapa yang obsesi hidupnya akhirat, maka Alloh ﷻ akan menjadikan kekayannya berada di dalam hatinya, menyatukan urusannya, dan dunia datang kepadanya dalam keadaan tunduk. Sebaliknya, siapa yang menjadikan dunia sebagai obsesinya, maka Alloh ﷻ akan meletakkan kefaqiran di depan matanya, Dia akan mencerai-beraikan urusannya, sementara dunia tidak mendatanginya kecuali sebatas apa yang telah ditakdirkan baginya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah). 

Begitulah... 

Setiap potongan hidup selalu menyajikan pilihan-pilihannya sendiri. 

Disini kita hanya punya dua pilihan, mengejar bayangan semu atau berbalik menuju kepastian. 

Tidak ada pilihan ketiga, sebab kita tidak mungkin berhenti, karena dengan berhenti itu artinya kita telah memilih untuk binasa. 

Teruslah melangkah maju... 

Sesekali lihatlah bayang itu, karena Alloh ﷻ berfirman :

وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا

“Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Alloh ﷻ kepadamu (berupa kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi.” (QS. Al-Qashshash;: 77). 

Sebagian orang menyangka bahwa maksud ayat ini adalah anjuran untuk menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan akhirat. Padahal tidak, justru ayat ini menjelaskan agar manusia sepenuhnya mencari karunia akhirat dan menjadikan dunianya sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan akhirat. Sehingga apapun pekerjaan dunia yang ditekuni seseorang -selama itu halal-, hendaknya membuat ia semakin bersemangat dalam meraih akhiratnya. 

Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh mayoritas ahli tafsir diantaranya Ibnu Abbas, Al-Qurthuby, Jalaluddin Al-Mahally dan As-Sa'dy -rahihumullah- As-Sa’di menjelaskan : 

“Engkau memiliki berbagai sarana untuk menggapai kebahagiaan akhirat berupa harta, dimana hal tersebut tidak dimiliki oleh orang lain selain dirimu. Maka raihlah dengan harta tersebut apa yang ada di sisi Alloh ﷻ." 

Berinfaklah dengan harta itu, jangan menggunakannya sebatas untuk memenuhi kebutuhan syahwat dan berbagai kelezatan semata. "Jangan lupakan bagianmu di dunia". Maksudnya, Alloh ﷻ tidak memerintahkan supaya manusia menginfakkan seluruh hartanya, hingga ia terlantar. Namun infakkan dengan niat untuk kebahagiaan akhiratmu. "Bersenang-senanglah dengan duniamu dengan tidak melalaikan agama sehingga membahayakan kehidupan akhiratmu.” 

Kesimpulannya, tataplah akhiratmu, berjalanlah menujunya, namun jangan lupakan duniamu sebagai sarana meraihnya. Sebab Alloh ﷻ tak memuji mereka yang terus-menerus beribadah dan melupakan dunia, tapi Dia memuji mereka yang melakukan pekerjaan dunia namun hati mereka terpaut pada Alloh ﷻ.

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

“Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingat Alloh ﷻ, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka takut pada hari (pembalasan) yang (pada saat itu) hati dan penglihatan menjadi goncang.” (QS. An-Nur : 37).

Ya Allah, perbaikilah agama kami yang merupakan sandaran segala urusan kami. Dan perbaikilah urusan dunia kami yang merupakan tempat tinggal kami dan perbaikilah akhirat kami yang merupakan tempat kembali kami. Dan jadikanlah kehidupan kami sebagai tambahan bagi kebaikan kami dan kematian kami sebagai tempat istirahat dari segala kejelekan kami." (HR. Muslim). 

Baiklah shalihah semuanya, silakan dibaca dan dipahami materinya ya. Ummu cukupkan dan kembalikan ke moderator.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ iNdika ~ Semarang

Bagaimana pelaksanaannya, karena kadang apabila kita memikirkan dunia hingga lupa akhirat, atau sebaliknya?

💎Jawab :

Pelaksanaanya seperti melakukan hal-hal dunia tapi berkaitan dengan akhirat shalihah. Dalam kata lain apa yang kita dapatkan setelah melakukan hal itu. 

Contohnya? Sedekah, waqaf, berpuasa, ke majelis ilmu dan lain lain. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Nurhasanah ~ Kuningan

Jika tadi disebutkan bahwa Alloh ﷻ memuji orang yang melakukan pekerjaan dunia namun hati terpaut pada Alloh ﷻ, bagaimana jika yang terjadi adalah sebaliknya? Dia rajin sholat dhuha, tahajud dengan harapan kehidupannya membaik?

💎Jawab: 

Berharap kehidupan yang baik itu tidak masalah shalihah, apalagi berharap kepada Alloh ﷻ dan yakin bahwa Alloh ﷻ memberikan kehidupan yang baik untuknya. Kita beribadah memang niatkan karena Alloh ﷻ, tapu doa kita? Bukankah ingin kehidupan yang baik termasuk salah satu doa? 

🔹Iyaa um, seperti misal ingin rezeki lancar atau sukses. 

Apakah itu artinya kita melakukan suatu ibadah dengan harapan keduniawian?

💎Tidak masalah shalihah, itukan doa semua, orang pasti berdoa seperti itu, tapi niat ibadahnya karena Alloh ﷻ. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten 

Umm, jadi memang dunia dan akhirat itu harus dijalani dengan seimbangkan kan 50%-50% iya kan umm, tapi umm kenapa sih kita tuh merasa sepertinya berat begitu mau minta ijin sama atasan kalau ingin mendahulukan sholat begitu?

💎Jawab: 

Na'am harus seimbang shalihah. Alasan beratnya kenapa shalihah? Padahal sholat itu termasuk istirahat dari segala aktivitas yang kita sibukkan. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Mila ~ Tegal

Ummu, bagaimana menata hati agar saat kita berinfaq niatnya benar-benar Lillah?

💎Jawab: 

Ustadzah ummu pernah berkata seperti ini, 

"Jika berinfaq banyak membuatmu tidak ikhlas, maka berinfaqlah sedikit tapi ikhlas. Karena jumlah tidak menjadi patokan untuk kita melakukan sedekah."

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Dewi ~ Bekasi

Assalamualaikum, 

Di hadits ini kalimat terakhirnya adalah kecuali yang telah ditakdirkan baginya.

Jika takdirnya adalah sebanyak sejengkal berarti ada kemungkinan melebihi takdir ya? Bila bertakwa. 

Mohon penjelasannya. 

💎Jawab: 

Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarahkatuh, shalihah. 

Mau selebih apapun garis sebuah takdir, jika Alloh ﷻ berkehendak maka terjadi shalihah, begitu juga sebaliknya.

🔹Jika sudah bertakwa dunia belum juga tunduk padanya, apa ada yang salah?

💎 Iman shalihah, perbaikilah iman.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Baiklah shalihah semuanya, jazakillahu khair katsir sudah diberikan kesempatan untuk berbagi dan sharing ilmu yang insyaaAllah bermanfaat dan bernilai kebaikan untuk kita semua. 

Jangan putus untuk selalu menuntut ilmu yaa, karena ilmu itu luas dan ada dimana saja. 

Semoga bisa bertemu kembali, amiin allahumma aamiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar