Minggu, 22 November 2020

WASPADA DBD DI MUSIM CORONA

 


OLeH  :  dr. Barry Army Bakry, Sp.A

 💎M a T e R i💎

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh... 

Apa kabar semuanya? Alhamdulillah kita kembali berkumpul. Untuk membahas materi yang menarik dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Kita mulai ya. Jika ada yang kurang jelas silahkan nanti bertanya. 

🌷WASPADA DBD DI MUSIM CORONA

Di musim penghujan ini, ada suatu penyakit yang selalu mengancam tiap tahunnya, yakni demam berdarah, istimewanya pada tahun ini, kita berada pada kondisi wabah Corona. 

Hal ini menjadi lebih menyulitkan, karena kedua penyakit ini memiliki gejala yang memiliki kesamaan. Yakni kedua penyakit ini sama-sama memiliki gejala demam.

🔹Apakah Penyebab Demam Berdarah?

Penyakit DBD adalah penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue, suatu virus  yang termasuk dalam marga (genus) Flavivirus dari famili Flaviridae.

🔹Nyamuk Apa Yang Menularkan Penyakit DBD ?

Penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk betina yang dalam tubuhnya terdapat virus dengue. Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor utama untuk penularan penyakit dengue. Nyamuk lain yang lebih jarang adalah Aedes albopictus dan yang sangat jarang adalah Aedes polynesiensis dan Aedes scutellaris.

★ Sifat-sifat Nyamuk A. Aegypti Adalah Sebagai Berikut :

Nyamuk betina menggigit manusia atau antropofilik (dengan menghisap darah untuk mematangkan telur dalam tubuhnya), umumnya menggigit pada siang hari (dari pagi sampai petang), dan pada satu waktu senang menggigit berulang-ulang sekaligus kepada banyak orang (ini alasan di satu tempat dapat terjadi banyak orang yang terkena DBD).

🔹Bagaimana Cara Penularan Penyakit DBD?

Nyamuk betina dapat  terinfeksi virus dengue sewaktu dia menghisap darah dari pasien dengue.

Pada saat nyamuk tersebut menggigit orang lain (yang sehat), dia akan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan sehingga orang tersebut akan tertular virus dengue.  Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari (paling sering 4-7 hari) dan setelah itu akan mulai timbul gejala-gejala penyakit. 

Penyakit demam berdarah terjadi ketika seseorang mengalami paparan infeksi virus dengue yang dibawa melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus. DBD dapat menyebabkan pembuluh darah mengalami kerusakan dan bocor. Kerusakan dan kebocoran pada pembuluh darah menyebabkan penurunan kadar trombosit. 

Sementara itu, virus corona menginfeksi pernapasan pengidapnya. Pada beberapa kondisi, virus corona menyebabkan pengidapnya mengalami infeksi pernapasan ringan. Pada beberapa kondisi lainnya, virus corona menyebabkan infeksi pernapasan yang cukup berat pada bagian paru-paru. Berbeda dengan DBD, virus corona mudah menular melalui droplets saat pengidapnya batuk, bersin, atau bahkan berbicara.

Tingginya angka DBD di tengah pandemi virus corona meningkatkan risiko infeksi ganda akibat penyakit DBD dan infeksi virus corona. 

🔹Perbedaan Gejala DBD Dan Corona

Demam yang terjadi akibat demam berdarah umumnya terjadi selama beberapa hari dengan suhu tubuh dapat mencapai 40° Celcius. Selain itu, demam yang dialami akibat demam berdarah disertai dengan gejala lain, seperti nyeri otot, nyeri sendi, dan sakit kepala. Gejala perdarahan yang paling terlihat dari munculnya perdarahan pada area gusi, mimisan, atau bintik-bintik kemerahan pada kulit hingga memar.

Paparan infeksi virus corona juga menyebabkan pengidapnya mengalami demam. Namun, menurut Centers for Disease Control and Prevention, gejala lainnya saat mengidap COVID-19, yaitu sakit kepala dan tenggorokan, mual dan muntah, batuk kering, nyeri dada, serta sesak napas.

Dengan mengenali tanda-tanda penyakit demam berdarah di atas, maka Anda dapat melakukan pertolongan pertama bagi pasien di rumah. Karena jika tidak ditangani dengan baik, demam berdarah dapat mengancam nyawa.

Untuk itu, melakukan pertolongan pertama berikut ini akan sangat membantu pasien. 

√ Konsumsi Banyak Cairan

Pasien diharuskan mengonsumsi banyak cairan untuk mencegah terjadinya dehidrasi. Jika dehidrasi dibiarkan maka akan mengakibatkan penurunan trombosit dan syok. Inilah yang dapat mengancam nyawa pasien demam berdarah hingga kematian.

Konsumsi cairan yang dianjurkan adalah 2–3 liter per hari. Beberapa pilihannya adalah air putih, jus buah, susu, dan larutan oralit. Hindari minuman bersoda dan kafein karena berpotensi menarik cairan keluar dari tubuh.

√ Istirahat Total

Pasien diharapkan untuk beristirahat total selama masih demam maupun fase syok. Penting juga untuk selalu memonitor kadar trombosit dan kadar sel darah merah sampai mencapai batas normal kembali.

√ Atasi Demam

Selain memperhatikan pertolongan pertama tersebut, pada hari ke-3 demam sebaiknya pasien melakukan pemeriksaan darah di laboratorium. Hal ini bertujuan untuk mengetahui angka trombosit dan apakah pasien harus dirawat di rumah sakit atau bisa dirawat di rumah. Hasil pemeriksaan inipun dapat digunakan sebagai bahan evaluasi pengobatan demam berdarah Anda.

🔹Tips Pencegahan DBD

Selain itu, pencegahan DBD yang paling efektif dan efisien hingga saat ini yaitu dengan cara Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) menggunakan metode 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang Barang Bekas).

★ Menguras

Bersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air seperti : ember air, bak mandi, penampungan air minum, penampung air lemari es, tong air, dan lain-lain.

★ Menutup

Tutup rapat tempat penampungan air. 

★ Mendaur Ulang Barang Bekas

Daur ulang atau memanfaatkan kembali barang bekas. Hal tersebut karena barang bekas dapat berpotensi menjadi sarang perkembangbiakan nyamuk penular DBD.

Sementara itu, Plus pada Metode 3M Plus tersebut dimaksudkan untuk melakukan segala bentuk kegiatan pencegahan yang lain seperti:

▪️Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan.

▪️Menggunakan kelambu saat tidur. 

▪️Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.

▪️Menanam tanaman pengusir nyamuk. 

▪️Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.

▪️Menggunakan anti nyamuk semprot maupun oles bila diperlukan.

🔹Penutup

Baik kasus DBD dan Corona, ternyata memiliki gejala yang hampir sama. 

Untuk itu dituntut kewaspadaan kita untuk berhati-hati dan waspada bila anak-anak kita menderita demam dan terlebih lagi jika demamnya masih terus naik turun sampai beberapa hari. Segeralah ke lembaga kesehatan terdekat bila keluhan demam masih belum perbaikan juga. Untuk mengindari dan memastikan penyakit yang diderita oleh anak. 

Wallahu a'lam

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷

        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Mala Hasan ~ Lampung

Dokter, apakah seseorang yang telah dinyatakan sembuh kurang lebih sebulan dapat terjangkit kembali dengan virus ini? 

Apakah tidak ada vaksin untuk mencegah agar tidak terinfeksi kembali? Meski telah melakukan PSN di area rumah.

Terimakasih Pak dokter.

💊Jawab:

Bisa saja, karena pada prinsipnya ada reinfeksi ulang. 

Untuk vaksin, sudah ada dan sempat beredar di Indonesia. Saat ini ditarik kembali karena efektifitasnya. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Ratih ~ Dumai

Assalamu'alaikum, 

Bagi ibu hamil yang terkena DBD bahaya tidak bagi janinnya, dok?  

Terima kasih atas jawabannya pak dokter. 

💊Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

DBD pada ibu hamil sebenarnya jarang terjadi, dan pengaruhnya bervariasi, mulai dari yang ringan sampai yang berat.

Wallahu a'lam

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷

 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

DBD merupakan penyakit yang kembali dominan terutama di musim hujan. Adapun gejalanya mempunyai kemiripan dengan Corona, untuk itu kita mesti waspada!

Demikian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat, dan bila ada salah kata mohon dimaafkan. 

Wassalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar