Minggu, 29 November 2020

MELURUSKAN AKIDAH MENGGAPAI TAMBAHAN HIDAYAH

 


OLeH: Bunda Endria Soediono

 💎M a T e R i💎
           
‎بسم الله.ألحمد لله
‎.ألصلاة والسلام علی رسول الله 
‎وعلی آله وصحبه ومن تبعهم 
‎إلی يوم الدين.
‎أمّا بعد.

Alhamdulillah mari kita panjatkan kembali ke hadirat اللهِ ‎ ‎Subhanahu wa Ta’ala yang mempertemukan kita dalam majelis ilmu yang mulia malam ini.

Sholawat dan salam mari kita haturkan bagi Nabi kita tercinta ﷺ yang telah banyak berjasa memberikan pengorbanan dan kasih sayang hingga kita semua mengenal اللهِ dan bertauhid kepada-Nya yang mana karena sebab inilah kita insyaAllah mendapat jaminan sebagai penghuni surga-Nya.

Allahumma sholi wa salim ‘alaa Nabiyyina Muhammad

Ukhtifillah yang semoga dirahmati Alloh ﷻ insyaAllah malam ini kita akan membahas mungkin hanya sedikit dari ilmu tentang Tauhid, yang mana dengan mempelajarinya kita harapkan kehidupan kita akan diperbaiki oleh اللهِ ‎ ‎Subhanahu wa Ta’ala dalam segala sisinya.

Karena berTauhid adalah suatu amal ibadah teragung, memiliki timbangan yang paling berat dari segala bentuk amal ibadah dan keimanan yang lain.

Diantara perkara yang perlu kita pahami sebelum kita mencapai pada maksud khusus yakni terlimpahnya tambahan hidayah Alloh ﷻ pada diri kita adalah kita wajib mengetahui apa itu yang dimaksud dengan Tauhid.

Selanjutnya untuk lebih mudah memahami materi Inti insyaAllah saya akan berikan penjelasan secara runut yang bisa mengarahkan pada pemahaman yang lebih mudah. Walaupun apa yang akan saya sampaikan pada malam hari ini tentu tidaklah bisa terperinci benar. Karena untuk memahami secara mendalam dari sub bab-bab yang akan saya sampaikan perlu waktu khusus dan lebih banyak lagi. 

Malam ini saya hanya akan menyampaikan inti dari hal-hal yang mendukung pada pemahaman bagaimana dengan bertauhid bisa sampai pada keadaan dimana akhirnya seseorang akan mendapat limpahan tambahan hidayah dari Alloh ﷻ.

🔹1. Pengertian Tauhid

★Tauhid secara bahasa itu artinya adalah: Menjadikan sesuatu menjadi satu.

★Adapun kalau secara syar’i maknanya: Menjadikan Allah ‎Subhanahu wa Ta’ala sebagai satu-satunya Robb yang hak untuk disembah.

Perhatikan dan cernalah baik-baik makna Syar’i dari Tauhid ini, sehingga dalam penerapan kehidupan kita sehari-hari kita akan memiliki pegangan pemahaman yang benar dari Tauhid.

🔹2. Pembagian Tauhid:

Ukhtifillah... 
yang dimaksud dengan pembagian Tauhid disini bukan berarti kita membagi keyakinan menjadi beberapa bagian ya... Akan tetapi pembagian di sini dimaksudkan dalam pembagian unsur atau macam-macam Tauhid. 
Yakni terbagi mejadi 3 macam:

1) Tauhid Rubbubiyah 

→Mengesakan Alloh ﷻ di dalam penciptaan dan pemeliharaan serta memberikan rizki serta urusan mematikan dan menghidupkan seluruh makhluk. 

2) Tauhid Ulluhiyah 

→Yakni kita mengesakan اللهِ di dalam urusan penyembahan atau peribadatan. 
Jadi kalau kita Melaksanakan ibadah apapun itu maka tujuan utama kita dan satu-satunya tujuan itu adalah hanya Alloh ﷻ semata. Tidak ada niat dan tujuan selain dari-Nya. 

Apakah sholat kita, puasa kita, tilawah kita, dakwah kita, sedekah kita, umroh dan haji kita serta amal ibadah apapun yang kita lakukan harus kita tujukan untuk-Nya. 

3) Tauhid Asma’ wa Sifat

→Adalah keyakinan kita bahwa Allah memiliki Nama-nama yang Indah (Asma’ul Husna) dan Sifat-sifat yang agung, yang sempurna tidak ada yang serupa dengan-Nya. 

Walaupun ada sifat yang terkadang dimiliki juga oleh makhluk seperti mendengar, melihat, tetapi pendengaran Alloh ﷻ dan juga penglihatan Alloh ﷻ tidak sama dengan yang ada pada makhluk-Nya.

Naaah... Setelah kita memahami makna tauhid dan macam-macamnya. Selanjutnya apa yang perlu kita ketahui?

🔹3. Perkara Apa Saja Yang Bisa Membatalkan Tauhid?

(1) SYIRIK

Syirik ini jelas merupakan lawan dari Tauhid ya.
Syirik adalah akidah yang sangat tercela dan sangat dibenci oleh Alloh ﷻ. Bahkan syirik merupakan dosa yang terbesar yang tidak diampuni oleh Alloh ﷻ jika sampai dibawa mati oleh seseorang. 
Na’udzubillahi mindzalik. 

Secara syar’i makna syirik adalah: Menyekutukan Alloh ﷻ dengan sesembahan lain di dalam Rubbubiyah, Uluhiyah dan Asma’ wa Sifat-Nya. 

Kita tidak sedang dalam pembahasan bab syirik ya, karena itu selanjutnya insyaAllah kita akan lanjutkan pada sub bab yang lebih mengarah pada tema malam ini.

Dan bukan berarti kita tidak perlu mempelajari bab Syirik yaa ukhtifillah.

Justru kita harus mempelajarinya dengan mendalam agar kita tidak sampai terperosok kedalamnya.

Saya ambil suatu dalil yang menunjukkan betapa dahsyatnya bahaya syirik itu.

‎نَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ

“Sesungguhnya siapa saja yang berbuat kesyirikan, maka pasti Allah mengharamkan baginya surga, dan tempatnya ialah neraka.”
(QS. al-Maidah : 72)

Sabda Rasulullah ‎‎shalallahu ‘alaihi wassalam yang artinya:

”Barangsiapa bertemu Allah (meninggal dunia) tanpa pernah berbuat kesyirikan sedikitpun maka ia masuk surga, dan barangsiapa bertemu Allah pernah berbuat kesyirikan maka ia masuk neraka.” (HR. Muslim)

Demikianlah ukhti... 
betapa dahsyatnya akibat suatu kesyirikan, hingga sebagai penentu diri seseorang apakah dia layak masuk surga atau lebih pantas untuk menjadi penghuni neraka.

Baik kita kembali pada bab Tauhid ya ukhtifillah. 

Jadi Tauhid merupakan akidah yang pokok yang harus kita miliki dan kita terapkan dalam Kehidupan kita sehari-hari dan mempelajari ilmu Tauhid adalah suatu keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. 

Agar kita selamat dan bahagia tidak hanya di dunia ini tetapi juga hingga kelak sampai di akhirat nanti.

Karena itu bisa dikatakan bahwa Tauhid merupakan akidah yang dikehendaki Alloh ﷻ, sumber kebaikan dan keselamatan. Yang mana karena Ajaran Tauhid pula para Nabi dan Rasul diutus menyampaikan kepada ummatnya. 

Sebaik dan sehebat apapun manusia dan sekalipun telah mengaku sebagai seorang Muslim jika dia tidak bertauhid maka cacatlah akidahnya. 

 ‎والله أعلم بالصواب

🔹4. Bagaimana Agar Diri Kita Memiliki Akidah Tauhid:

1) Tentunya harus melalui pintu Ilmu. Yakni : Mempelajari ilmu Bab Tauhid secara detail dan mendalam. Berguru pada seorang guru yang faqih yang mampu memahamkan tentang bab Tauhid secara benar dan dengan cara penyempaian yang tepat. 

2) Mempelajari Makna dan Tafsir Al Qur’an dari pemahaman yang shohih.
Dengan mempelajari Al Qur’an secara intensif maka pasti akan tumbuh pengetahuan dan rasa cinta kita kepada Alloh ﷻ. Sehingga apa yang menjadi ajaran-Nya akan selalu kita berusaha mengikutinya. 

3) Berdoa kepada Alloh ﷻ dalam ragam doa-doa yang didalamnya mengandung makna permohonan hidayah dan bimbingan ke jalan yang lurus. Seperti diantaranya doa-doa yang disebutkan di dalam Al Qur’an. 

4) Bersungguh-sungguh dalam mencari tahu apa yang menjadi sebab-sebab tercorengnya aqidah Tauhid kita kemudian segera jauhi. Selamatkan diri kita darinya. Dan segeralah kembali mencari jalan-jalan yang diridhoi-Nya.

🔹5. Manfaat Apa Saja Yang Akan Kita Peroleh Ketika Seseorang Mentauhidkan اللهِ Dengan Istiqomah?

Ini bab penting yang harus menjadi motivasi dan dasar amal kita dalam bertauhid.

1) Menjalankan Tujuan Hidup Yang Sebenarnya

Alloh ﷻ menciptakan manusia tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah kepada-Nya. Alloh ﷻ berfirman,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(QS. Adz-Dzariyat: 56).

2) Meraih Surganya Alloh ﷻ

Rasulullah ‎‎shalallahu ‘alaihi wassalam bersabda yang artinya:

“Barangsiapa bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Alloh ﷻ semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, juga bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya; begitu juga bersaksi bahwa ‘Isa adalah hamba Alloh ﷻ dan Rasul-Nya, serta kalimat-Nya (yaitu Alloh ﷻ menciptakan Isa dengan kalimat ‘kun’,) yang disampaikan pada Maryam dan ruh dari-Nya; juga bersaksi bahwa surga dan neraka benar adanya; maka Alloh ﷻ akan memasukkan-Nya dalam surga apapun amalnya.” (HR. Bukhari dan Muslim).

3) Diberikan Kecukupan Dunia Dan Akhirat

Allah Ta’ala berfirman,

وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ

“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh ﷻ niscaya Alloh ﷻ akan mencukupkan (keperluan)nya.”
(QS. Ath-Thalaq: 3)

Rasul ﷺ bersabda,

“Barangsiapa yang mencari ridha Alloh ﷻ saat manusia tidak suka, maka Alloh ﷻ akan cukupkan dia dari beban manusia. Barangsiapa yang mencari ridha manusia namun Alloh ﷻ itu murka, maka Alloh ﷻ akan biarkan dia bergantung kepada manusia.” (HR. Tirmidzi).

4) Syarat Diterimanya Amalan

Allah Ta’ala berfirman,

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

“Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabbnya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang shalih dan janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadah kepada Rabbnya.” (QS. Al-Kahfi: 110)

5) Jauh Dari Dosa Besar

Salah satu dosa besar dan tidak terampuni dalam Islam adalah dosa syirik. Dengan mempelajari ilmu tauhid, maka kita akan terhindar dari dosa besar tersebut.

Allah Ta’ala berfirman,

الَّذِينَ آَمَنُوا وَلَمْ يَلْبِسُوا إِيمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ الْأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُونَ

“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” 
(QS. Al-An’am: 82).

Ketika turun ayat tersebut, para sahabat pun menanyakan pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Mereka berkata,

أَيُّنَا لاَ يَظْلِمُ نَفْسَهُ

“Siapa yang tidak menzalimi dirinya sendiri?”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata,

لَيْسَ هُوَ كَمَا تَظُنُّونَ إِنَّمَا هُوَ كَمَا قَالَ لُقْمَانُ لاِبْنِهِيَا بُنَىَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ

“Itu bukan seperti yang kalian sangkakan. Yang dimaksud dengan zalim di situ adalah seperti perkataan Lukman pada anaknya, “Wahai anakku, janganlah engkau berbuat syirik pada Alloh ﷻ karena syirik adalah kezaliman yang amat besar.“ (HR. Bukhari dan Muslim).

6) Mendapat Syafaat Rasulullah ﷺ

Dalam sebuah hadist dikatakan yang artinya:

“Katakanlah wahai Rasulullah, siapa yang berbahagia karena mendapat syafa’atmu pada hari kiamat kelak?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallammenjawab, “Wahai Abu Hurairah, aku merasa tidak ada yang bertanya kepadaku tentang hal ini selain engkau. Yang aku lihat, ini karena semangatmu mempelajari hadits. Yang berbahagia dengan syafa’atku pada hari kiamat nanti adalah yang mengucapkan laa ilaha illallah dengan ikhlas dalam hatinya.” (HR. Bukhari).

7) Diberikan cinta Alloh ﷻ hingga dilimpahkan kepadanya cahaya hidayah yang akan terus menyinari hatinya, menuntut hidupnya ke jalan-jalan yang diridhoi-Nya.

Demikian materi ini. Semoga yang singkat ini ada yang bisa diambil sebagai bahan renungan hingga semakin mengokohkan iman kita, menyempurnakan akidah tauhid kita dan semoga Alloh ﷻ bermurah terus menambah limpahan karunia hidayah hingga akhir hayat kita nanti.

آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. 

 ‎والله أعلم… 

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokaatuh

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎
        
0️⃣1️⃣ Han ~ Jatim
Assalamu'alaikum, 

Bunda, bagaimana menanamkan tauhid pada anak sedari dini dari orang tua sendiri yang juga belum paham sepenuhnya tentang agama?

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

  بِسْــــــــــــــمِ اللّه 

Setidak paham-pahamnya ilmu agama, seseorang yang muslim wajib paham tentang ilmu Tauhid. Karena mustahil seorang yang berakal sehat dan masuk surga tanpa memiliki modal tauhid kepada Alloh ﷻ. 

Tanpa tauhid hidup seseorang akan terus dalam kekacauan. Tidak memiliki arah dan berada di atas keributan dari masalah ke masalah.

Oleh karena itu, bunda sebagai orang tua jangan puas dengan ilmu yang sudah pernah dipelajari. Teruslah belajar dan memperdalam pemahaman tentang ilmu Tauhid dan juga ilmu yang terkait syariat serta ilmu fiqh ibadah.

Pendek kata semua cabang ilmu agama sangat kita butuhkan untuk menjadi penopang yang kuat bagi jiwa kita dalam menghadapi kehidupan dunia ini agar selamat dan bahagia. 

Jika kita sebagai orang tua sudah memiliki fondasi iman yang kuat dan ilmu agama yang mumpuni maka akan mudah menyampaikan pokok-pokok ilmu agama yang juga harus dipahami anak. Mengingat anak adalah cikal bakal generasi yang juga akan mengalami fase dewasa seperti diri kita. 

Perkara cara penyampaian pemahaman Tauhid kepada anak yang bisa dilakukan dalam banyak cara tentunya. Sebagiamana diri kita ketika menapaki perjalanan dalam memahami Tauhid adalah pasti dari upaya pengenalan terhadap Alloh ﷻ, maka kenalkan lah anak-anak kita siapa Alloh ﷻ? Sampaikan bahwa Alloh ﷻ adalah Dzat yang Ghaib tetapi ada yang hanya 1 (tunggal).

Alloh ﷻ adalah satu-satunya ilah atau sesembahan yang haq untuk disembah. Selain Dia adalah Makhluk-Nya (ciptaan-Nya). 
Ini dulu harus benar-benar dipahamkan bunda.

Dan karena Alloh ﷻ adalah pencipta dirinya dan diri bunda serta seluruh manusia dan alam semesta ini maka Alloh ﷻ itu sangat berkuasa. 

Semua akan kembali kepada Alloh ﷻ karena itu kita harus mencintai Alloh ﷻ dan takut kepada-Nya. 

Alloh ﷻ Maha Baik pada hamba yang taat kepada-Nya dan Alloh ﷻ juga akan menghukum dengan hukuman yang keras bagi hamba-Nya yang tidak taat kepada-Nya.

Kesalahan atau perbuatan yang paling dibenci oleh Alloh ﷻ adalah jika seseorang menyembah selain kepada-Nya. 

Demikian dan seterusnya dan seterusnya. Silahkan apa yang bisa membuat anak paham bahwa dirinya adalah makhluk ciptaan Alloh ﷻ dan wajib hanya beribadah kepada ini bisa dikembangkan lagi. 

Kemudian ada upaya yang seharusnya juga diperkenalkan kepada anak yakni Rasulullah ‎‎shalallahu ‘alaihi wassalam dan kehidupan beliau bersama keluarga dan para sahabatnya. Sirah Nabi ﷺ ini akan sangat membantu anak dalam membangun kecintaannya kepada Alloh ﷻ dan Rasul-Nya serta juga terbangunnya aqidah Tauhid ada dirinya. Karena di dalamnya banyak kisah bagaimana Rasulullah ﷺ dan para Sahabat menerapkan kehidupan di atas akidah Tauhid. 

Selain itu bunda juga harus rajin memberikan penjelasan-penjelasan ketika ada suatu praktik kesyirikan dipertontonkan di TV. Jelaskan bahwa hal seperti itu dilarang, dosa besar dan sebagainya. Jadi anak akan mempunyai perbandingan dan pemahaman hal-hal yang dilarang itu seperti apa dan yang diperintahkan itu seperti apa. 

Dan tidak lupa dalam pembelajaran Tauhid harus diikuti praktik pengamalan ibadah sebagai benteng bagi anak dari bisikan setan pada dirinya. 

Termasuk jika kita sedang dzikir maka ajak anak berdzikir (pagi petang). Yang dewasa pun selalu ingatkan agar tidak meninggalkannya. 

Dengan upaya-upaya seperti di atas insyaAllah terbangun kesholihan di dalam keluarga dan tercipta kehidupan dalam suasana Islami yang indah dan membahagiakan, insyaAllah. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Yanik ~ Jombang
Assalamualaikum Warohmatullah wabarokatuh

Afwan, misalkan sebagian besar masyarakat masih melakukan ritual ketika orang meninggal ada  selamatan sampai 7 hari, 40 hari dan seterusnya, ini padahal jelas ritualnya orang hindu, ketika kita ada tetangga dekat melaksanakan ritual tersebut, serba repot kita datang itu berarti sudah ikut melakukan  kesalahan, kan tidak ada sunnahnya, tidak datang itu ya tetangga dekat, nah bagaimanakah solusinya untuk menyikapi masalah tersebut. 
Apakah ritual itu kalau kita lakukan juga termasuk kesyirikan yang melanggar tauhid?

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Memang Ritual seperti itu tidak sampai jatuh pada kesyirikan, hanya saja itu menyelisihi sunnah dan merupakan perkara baru dalam agama kita. 

Dan jika memang ada unsur-unsur kesyirikan didalamnya seperti ada sebuah benda yang mereka agungkan disaat 40 harian tersebut dan lain-lain. Maka masuklah pada kesyirikan.

Untuk melakukan penolakan mungkin kita kadang memang menghadapi kesulitan dikarenakan tetangga dekat, tapi cobalah pilih ucapan atau kata-kata yang tidak menyakiti tetangga dalam menolak ikut di dalam acara tersebut.

Atau membuat agenda lain yang bisa menjadi alasan untuk tidak menghadirinya.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Suriyani ~ Jombang Jatim
Apa saja yang harus kita lakukan agar kita tidak mudah terjerumus ke dosa syirik misal dalam beribadah?

🌷Jawab:
Bismillah... 

Tentu kita harus memperkaya ilmu agama wa bil khusus pelajari dan pahami secara mendalam-dalam:

(1) Mengenal Allah ‎Subhanahu wa Ta’ala

Dengan mengenal Alloh ﷻ maka seseorang akan lebih mudah memahami urgensi Tauhid dan juga mengenali berbagai bentuk kesyirikan. Sehingga ia akan berusaha menghindarinya. 

Cara mengenal اللهِ ini bisa dilakukan dengan mempelajari fiqh asmaul husna, membaca terjemahan Al Qur’an, jadi bukan sekadar membaca Al Qur’an saja ya, 
tetapi berusaha memahami makna kandungannya. 

Al Qur’an banyak berbicara tentang kekuasaan Alloh ﷻ. Apabila kita menghayatinya, kita akan semakin mengetahui betapa besar kekuasaan Alloh ﷻ. Dan kita akan mengagungkan-Nya. Dengannya kita akan lebih mudah untuk mensucikan dirinya dari bebagai bentuk kesyirikan dan ada disekitar kehidupannya.

(2) Menuntut Ilmu Agama Dengan Sungguh-sungguh

Usaha untuk mengenali Alloh ﷻ juga bisa kita lakukan dengan menghadiri majelis ilmu. 

Para ulama akan mengajarkan kita banyak hal tentang akidah dan tauhid. Mengisahkan cerita-cerita bagaimana Alloh ﷻ menyelamatkan orang-orang sholeh, dan sebagainya. Itu semua akan membuat kita semakin mengenali Alloh ﷻ dan mencintai Alloh ﷻ. Sehingga kita tahu siapa yang harus dituju untuk beribadah atau memohon pertolongan.

(3) Melaksanakan Perintah Alloh ﷻ Dengan Ikhlas Dan Berdasar Ilmu Yang Shohih

Sebagaimana kita ketahui bahwa Manusia itu diciptakan untuk beribadah kepada Alloh ﷻ. Jadi tugas kita hanyalah beribadah kepada-Nya, karena itu sudah seharusnya kita mengerjakan ibadah yang Alloh ﷻ perintahkan.

Amal sholeh yang kita lakukan atas dasar perintah Alloh ﷻ akan membuat kita semakin dekat dengan-Nya. Kedekatan ini akan membuat kita menyadari kehadiran-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Termasuk ketika Alloh ﷻ membimbing dalam setiap urusan. Ketika Alloh ﷻ memberi pertolongan di kala kesulitan.

(4) Banyak Berdzikir Mengingat Alloh ﷻ

Perbuatan syirik bisa dilakukan karena manusia terjebak rayuan setan untuk berpaling dari jalan Alloh ﷻ. Karena itu ketika hati terus menerus diajak untuk berdzikir mengingat-Nya maka hati sulit dimasuki setan dan disesatkan.

(5) Menjaga Keikhlasan Dalam Setiap Amal

Karena setan sebagai sumber penyesatan hati tidak bisa menyesatkan manusia yang hatinya senantiasa ikhlas, berharap pada Alloh ﷻ, dan mengingat Alloh ﷻ. 

“Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis diantara mereka.” (QS. Shaad: 82-83).

Demikian sebuah terjemahan ayat di dalam al Qur’an yang patut kita selalu ingat agar mudah dalam menjaga keikhlasan. Mukhlis itu orang hatinya ikhlas dalam beramal. 

Orang-orang yang mukhlis, yang selalu berharap dan bergantung kepada Alloh ﷻ, akan dilindungi-Nya dari godaan setan. 

(6) Menjaga Kekhusyukan Dalam Sholat

Sholat merupakan amal ibadah yang sangat dicintai Alloh ﷻ. Jika seorang mampu menjaga sholatnya, baik Kekhusyu’annya, ketepatan waktunya, baiknya bacaan dan gerakannya serta yang utama adalah Kekhusyu’annya maka ia akan mendapatkan keadaan jiwa yang sehat dan selalu dekat dengan Alloh ﷻ. 

Jika kondisi ini selalu dimilikinya maka setan pun akan sulit menjangkaunya hingga orang tersebut akan lebih mudah bertahan dalam kesholihan dan jiwa yang bersih dari segala maksiat. Termasuk kesyirikan. 

(7) Menjauhi Hal-Hal Berbau Syirik

Agar tidak terjerumus perbuatan syirik, ada baiknya kita menjauhi hal-hal yang berbau syirik termasuk menjauhi teman-teman yang masih suka berbuat kesyirikan. 

Tepatnya kita harus menjauhi pergaulan yang lekat dengan ilmu klenik, tidak menyambut ajakan untuk mendatangi ‘orang pintar’, menghindari informasi yang berbau ramalan, dan lain sebagainya. Allahu yahdik.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Bunga ~ Lombok NTB
Assalamualiakum warahmatullahi wabarokatuh 

Bunda riya’ termasuk dosa syirik karena menyekutukan Alloh ﷻ dengan seorang hamba,
Bunda seseorang tidak ingin riya', ia sudah menanamkan di hati agar tidak riya', tapi riya' seakan akan masuk ke hati, berusaha untuk menepis tapi rasa riya' hadir kembali ke hati bunda. 
Adakah cara agar bisa menjauhi riya' bunda?

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

 ‎ بِسْــــــــــــــمِ اللّه 

MasyaAllah pertanyaan yang baik ukhti...

Kadang seseorang memang bisa mengalami seperti itu. Adalah saja sikap ingin riya’ yang muncul terlintas didalam pikiran padahal hati kita mengingkarinya karena kita tahu hal itu tidak baik bahkan dibenci oleh Alloh ﷻ. 

Maka cara mengatasinya adalah segera beristighfar kepada Alloh ﷻ dengan hati khusyuk. Seraya tidak mengikuti dan membenarkan lintasan pikir tersebut. Apalagi menikmatinya dan membiarkan perasaan seperti berkembang subur dihatinya. 

Jadi intinya harus ada upaya pengingkaran secepatnya dan ingat kembali kepada Alloh ﷻ dan bertaubat segera kepada-Nya.

Ingat bahwa manusia adalah lemah banyak sekali berbuat dosa dan kesalahan. Akan tetapi sebaik-baik manusia yang telah melakukan kesalahan adalah yang segera bertaubat kepada Alloh ﷻ dari kesalahannya itu. 

Dan terus melakukan upaya memperbaiki diri.

Yang demikian tadi adalah rupa-rupa bisikan setan ukhti. Jadi jangan dibiarkan. Segera memohon perlindungan kepada Alloh ﷻ dari gangguan dan bisikkan mereka serta bertaubat kepada-Nya.

Ini cara mengatasi gangguan-gangguan hati yang datang seperti itu.
Semoga bisa dipahami ya say.
Semoga Alloh ﷻ senantiasa memberi hidayah kepada anti. 

 ‎Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Nur ~ Sleman
Assalamu'alaikum Bunda Endria,  

Bila kita baru tahu dan baru memahaminya sekarang. Bahwa dosa syirik bisa dibawa mati.
Sementara kita baru tahu atau baru teringat bahwa  saudara atau nenek atau mungkin orang tuanya dahulu pernah melakukan hal-hal atau ritual yang mendekati syirik. Bisa jadi mungkin  karena zaman dahulu penyerapan ilmu agamanya kurang karena media untuk belajar juga yang terbatas. Bisa jadi karena lingkungan yang mendukung dan keadaan adat yang ada saat itu.
Yang menjadi masalah mereka sekarang sudah tiada.
Tentunya saya tidak terlalu tahu, apakah beliau semua sudah memahami bahwa hal tersebut termasuk dosa syirik dan sudah  bertaubat.

Lalu bagaimana hukumnya saya misal selaku cucu atau anaknya. Apakah doa saya untuk memohonkan ampun bisa diterima Alloh ﷻ.

Jazakillah khoiran. 
Bunda, mohon pencerahanya.

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh 

 ‎ بِسْــــــــــــــمِ اللّه 

Dalam syariat islam ada kaidah yang mengatakan udzur bil jahl (udzur karena tidak tahu).

Udzur ini diberlakukan jika orang tersebut tinggal jauh dari pemukiman muslim yang di dalamnya dibicarakan tentang Al Qur’an dan Hadist.

Dalam perkara syirik ini sifatnya jelas ya... Tidak ada yang keraguan atas keharamannya.

Jadi orang-orang yang ia tinggal di pemukiman dimana muslim di dalamnya ada dakwah Al Qur’an dan Hadist maka tidak ada uzur bil jahl bagi mereka.

Adapun bagaimana keadaan atau nasib penerimaan Alloh ﷻ atas kewafatan orang-orang seperti yang ukhti sebutkan tadi dengan segala keadaannya. Wallahu a’lam. 

Kita kembalikan kepada Alloh ﷻ yang Maha Adil dan Bijaksana. 

Sebaiknya anti sebagai bagian dari anak cucu mereka menyadarkan mereka yang masih tersisa (masih hidup maksud saya) agar belajar dari kesalahan mereka, kembali mempelajari agama dengan baik dan menerapkan akidah Tauhid dengan istiqomah. 

Serta mengajak mereka untuk terus mendoakan keluarga yang sudah wafat tersebut dan selalu berusaha menjadi anak-anak sholih dan sholihah.

Hal penting lagi adalah jika anti berbuat baik maka selalu hadirkan mereka dalam niat anti agar mereka mendapatkan manfaat dari setiap kebajikan dan amal shalih anti di alam baqa.

Jadi bunda jangan putus asa dari rahmat Alloh ﷻ. Selama keluarga bunda, yang tadi disebut, orang tua dan kakek nenek masih punya iman kepada اللهِ maka teruslah berdoa dan berharap kebaikan-Nya. Karena kita bisa berharap dari sisi kaidah bahwa dalam segala keputusan atas hamba-Nya itu ada peluang kita berharap kepada-Nya.

Jadi selama mereka (orang tua) masih memiliki iman kepada Alloh ﷻ disaat hidupnya dan karena keterbatasan mereka dalam belajar atau karena kekurangan media belajar dikala itu, maka semoga saja mereka termasuk yang berada di dalam masyiatillah (tergantung keputusan Alloh ﷻ) nanti di akhirat.

Dan jika Alloh ﷻ kehendaki untuk diampuni maka mereka akan diampuni-Nya, jika tidak maka tergantung Alloh ﷻ nanti di hari kiamat.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Idha ~ Jakarta
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bagaimana kalau tanpa sengaja kita melakukan perbuatan syirik yang kita tidak mengetahui atau sadari? 

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

 ‎ بِسْــــــــــــــمِ اللّه 

Segala sesuatu yang tidak disengaja maka tidak dihukumi. 

Akan tetapi sebaiknya dalam kondisi kita menyadari setelahnya maka tetap segera istighfar dan bertaubat kepada Alloh ﷻ kemudian memperbaiki diri serta menjaga agar tidak terperosok pada kesalahan yang sama atau semisalnya.

Kejar dan tebuslah kesalahan tersebut selain dengan taubat juga lebih giat dalam menuntut ilmu hingga kita hilangkan kebodohan diri kita dan lebih waspada pada perkara-perkara dosa dan maksiat baik yang basar maupun yang kecil.

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Yelmidona ~ Jambi
Assalamualaikum bunda, 

Bagaimana cara untuk memantapkan tauhid kita?

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

 ‎ بِسْــــــــــــــمِ اللّه 

Saya kira jawaban untuk pertanyaan diatas sudah terangkum pada jawaban-jawaban sebelumnya ya say...

Silahkan dibaca juga pertanyaan-pertanyaan terdahulu dan pahami jawabannya. 
InsyaAllah apa yang bunda tanyakan akan terjawab sudah.

Tetapi intinya saja. 

(1) Berantaslah kebodohan dengan giat menuntut ilmu agama. 

(2) Jangan terlalu mengejar kehidupan dunia. Perhatikan bekal akhirat kita.

(3) Takutlah pada hari dimana hanya amal sholih yang didasari oleh akidah tauhid saja yang akan diterima Alloh ﷻ. 

(4) Pelajari ilmu Tauhid dengan serius, termasuk apa saja cabangnya, apa saja yang membatalkan keIslaman kita, apa saja yang membuat akidah kita menyimpang dan lain sebagainya. 

Ilmu tentang Akidah, tentang Tazkiyatun Nafs dan juga fiqh ibadah juga harus kita berusaha pahami dengan benar. 

Sehingga terbangun iman yang kokoh di atas keyakinan yang benar, sehingga amal-amal ibadah kitapun juga akan terangkat (diterima Alloh ﷻ).

Wallahu a'lam

0️⃣8️⃣ Niati Indriasari ~ Lampung Tengah
Assalamualaikum,

Bagaimana cara tutur kata yang baik dan tidak menyakiti perasaan orang yang kadang teman atau saudara selalu latah dengan ucapan yang mereka tidak sadari. Di bawah ini termasuk ucapan syirik bukan bunda?
Contoh:
~ Tangan saya kedutan mau dapat rejeki ini. 
~ Mata saya kedutan mau lihat apa ya. 
~ Ada kupu-kupu, ada suara burung prenjak mau ada tamu. 

Mohon pencerahannya bunda. 
Cara kita menyampaikannya bagaimana bunda? 

Jazakillah sebelumnya. 

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

 ‎ بِسْــــــــــــــمِ اللّه 

Diajak ngaji bunda itu temannya. 
Belajar seperti bunda, ikuti grup-grup majelis ilmu yang menurut bunda bisa membuka wawasan agamanya.

Itu salah satu langkah efektif untuk mengajak teman agar kembali pada akidah yang benar. 

Kalau bunda ingin menyampaikan langsung sebagai peringatan agar dia tidak berbuat syirik maka bisa saja menyampaikan bahwa hal seperti itu dilarang dalam agama kita. Karena termasuk syirik. 

Kenapa syirik? Mungkin dia bertanya? Ya karena apa saja yang terjadi semua atas kehendak dan izin-Nya, bukan karena makhluk. 

Dan tidak ada manusia yang mengetahui apa yang akan terjadi pada waktu yang belum datang. Semua itu perkara ghaib yang hanya Alloh ﷻ saja yang tahu dan yang menentukannya. 

Setelah bunda menjelaskan bisa saja mereka tidak paham maka beri penjelasan tentang Tauhid dan lain-lain.

Atau bisa jadi mereka tidak mau terima penjelasan bunda. Maka jika demikian ‎ان شاء الٌله kewajiban bunda untuk mendakwahinya sudah gugur. 

Doakan saja yang bersangkutan mendapat hidayah dari Allah ‎Subhanahu wa Ta’ala. Dan tetaplah jalin hubungan yang baik dengannya barangkali suatu saat mereka bisa kembali menerima penjelasan bunda.

Wallahu a'lam

0️⃣9️⃣ Bunda LaiLa ~ Bandung
Assalamu'alaikum wr.wb. 

Bagaimana cara menanamkan tauhid  terhadap anak-anak ABG yang notabene sudah terpengaruh dengan kemajuan zaman? 

Syukron atas jawabannya.

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

 ‎ بِسْــــــــــــــمِ اللّه 

Kalau sudah ABG dan pergaulan tidak terkontrol dari awal memang harus ektra usaha bunda.

Ya tidak bisa jika tidak diarahkan agar mereka menuntut ilmu agama secara khusus karena kalau sekolahnya bukan pesantren (sekolahnya umum) maka anak zaman sekarang mendapat pendidikan agama sangat terbatas.

Memang kadang kita lihat mereka unggul dalam ilmu umumnya atau ilmu dunia tetapi biasanya minim ilmu agamanya. Sehingga dengan dorongan arus informasi yang cepat dan bebas seperti kita lihat saat ini menjadi faktor penyebab anak tumpul imannya. 

Dalam keadaan seperti ini maka orang tualah yang kelak akan bertanggung jawab dihadapan Alloh ﷻ.

Bagaimana cara membenahinya?

Ya. Mungkin bisa diajak bicara baik-baik disadarkan dan dinasihati agar mau belajar agama. Karena banyak ilmu yang harus dipelajari untuk bisa masuk surga. Dunia ini hanya hidup sementara. Kehidupan yang sebenarnya adalah akhirat. 

Hal-hal seperti ini anak-anak zaman sekarang yang suka lupa atau bahkan tidak paham.

Mereka sudah terlarut pada hebohnya pergaulan dan gaya hidup yang semakin jauh dari Islami. 

Kemudahan mereka dalam mengakses informasi hampir sulit untuk dibatasi. Semoga Alloh ﷻ melindungi anak-anak kita dari segala keburukan efek arus informasi yang negatif.

Paham kan pula bahwa dengan HP nya akan menjadi sebab ia masuk surga atau terjerumus ke neraka.

Hidup ini yang utama kita harus mengenal Robb kita dan mengagungkan-Nya serta mentaati segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. 

Sadarkan dengan cara apa saja yang bisa menyentuh hatinya. Bahwa hanya dengan memiliki bekal akidah tauhid maka kita akan bisa selamat di dunia ini dan juga memiliki jaminan masuk ke surga. 

Dan senjata kita adalah DOA.
Yaaa... 
Doakan anak-anak kita selalu. Mintakan lah taufiq dan hidayah bagi mereka kepada Allah ‎Subhanahu wa Ta’ala  mohonkan bimbingan dalam agamanya, urusan akhirat mereka dan dunianya. 

InsyaAllah dengan kesungguhan dan keikhlasan dalam berjuang mensholihkan anak dan memahamkan anak akan Tauhid akan tercapai.

Wallahu a'lam

1️⃣0️⃣ Dian ~ Bandung
Assalamualaikum, 

Ustadzah, dalam group keluarga suami saya ada yang non muslim. Saat ini mereka sedang positif covid-19. Apakah saya boleh ikut mendo’akan yang sakit supaya lekas sembuh? 

Mohon penjelasannnya. 

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

 ‎ بِسْــــــــــــــمِ اللّه 

Boleh bunda sayang.

Mendoakan non muslim untuk kebaikan urusan dunia mereka itu boleh. Misal doa untuk kesembuhannya ketika ia sakit dan lain-lain.

Dan jangan lupa sebaiknya juga doakan agar mereka mendapat hidayah islam. 
InsyaAllah akan menjadi catatan amal kebajikan juga bagi bunda disisi Alloh ﷻ. 

Wallahu a'lam

1️⃣1️⃣ Harlinda ~ Semarang
Assalamualaikum Bunda, 

Saya sudah menikah 2 tahun dan selama menikah saya tinggal di rantau bersama suami. Dua pekan lalu saya pulang mudik ke kampung halaman suami dan saya menemukan beberapa kejanggalan di rumah mertua saya. Malam jum'at biasanya saya dan suami membaca surah al khafi dan tilawah. Tapi di rumah mertua baca yasinan mertua dan ipar duduk mengelilingi sebaskom air bunga dan satu mangkok garam, saya dan suami tidak ikut gabung. Waktu saya tanya buat apa, katanya air buat mandi sekeluarga biar bebas dari gangguan mahluk ghaib, garam juga sama nanti di tabur di rumah dan sawah supaya aman dari gangguan. 

Jujur saya bingung karena setahu saya dalam Islam tidak ada hal seperti itu, bagaimana cara kami menyadarkan mertua? 

Mohon pencerahannya. 

🌷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

 ‎ بِسْــــــــــــــمِ اللّه 

Ya dicoba saja disampaikan bahwa ibadah itu selain harus ikhlas karena Alloh ﷻ juga harus mengikuti tuntunan Rasulullah ‎‎shalallahu ‘alaihi wassalam tata caranya.

Kalau malam Juma’at  Rasulullah ‎‎shalallahu ‘alaihi wassalam mengajarkan untuk baca Al Kahfi. 

Tapi jika mereka enggan baca al kahfi ya tidak apa-apa, biarkan saja jika maunya baca Yasiin, asal yang perlu diluruskan adalah keyakinannya bahwa yang melindungi mereka dari makhluk gaib adalah Alloh ﷻ dan bukan siapa-siapa.

Baca Al Qur’annya itu untuk ibadah kita dalam rangka mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ tetapi berdoanya harus ditujukan kepada-Nya tidak boleh kepada yang lain. 

Dan juga untuk berdoa kepada Alloh ﷻ tidak perlu dengan cara seperti itu dan lain sebagainya.

Sampaikan saja dan harus dicoba. Mungkin melalui suami bunda karena mereka kan keluarga suami ya. InsyaAllah dengan cara penyampaian yang baik dan simpati akan lebih didengar nanti.

Kalau perlu bikin siasat dengan suami untuk sering-sering menyenangkan hati mereka sebelum kita menyampaikan nasihat-nasihat pada mereka. 

Ajak mereka makan atau belikan makanan yang bisa dimakan bersama dengan sering memberi hadiah atau makanan insyaAllah akan mudah masuk pada upaya menasihati mereka.

Dan juga bantu dengan doa. 

Wallahu a'lam

 🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Pelajarilah ilmu Tauhid. Pahami dengan benar dan amalkan dalam kehidupan. Apabila kita telah mentauhidkan Alloh ﷻ, jiwa akan tenang, pandangan hidup lebih terarah. Beban hidup seberat apapun terasa ringan. Karena kita begitu yakin bahwa cukup Alloh ﷻ satu-satunya Dzat yang layak untuk kita bersandar.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar