Minggu, 22 November 2020

MENIKMATI PROSES, BUKAN BANYAK PROTES

 


OLeH  : Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

 💘M a T e R i💘

🌸MENIKMATI PROSES, BUKAN BANYAK PROTES

Alhamdulillah, segala puji bagi Alloh ﷻ yang telah mempertemukan kita malam ini, semoga pertemuan ini dirahmati-Nya. Sholawat dan salam kita hadiahkan untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad ﷺ beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya.

Saudari-saudariku...

Bicara mengenai proses, tentunya dalam setiap langkah kehidupan manusia tidak akan terlepas dari yang namanya proses. Tak ada sesuatu di dunia ini yang kita bisa capai maupun kita inginkan tanpa melalui proses. 

Bahkan mi instan, walaupun disebut instan, cara penyajiannya pun membutuhkan proses. 

Coba pikirkan suatu tindakan apa di dunia ini yang tidak membutuhkan proses? 

Sepertinya tidak ada.

Sekarang, pertanyaannya adalah, mengapa di dunia ini diciptakan proses dan harus berproses? 

Menurut saya pribadi, dengan dicontohkannya hal tentang mi instan di atas, banyak hal yang bisa kita jadikan alasan untuk pertanyaan tersebut. 

Salah satunya adalah untuk kita dapat mengetahui tentang arti menghargai dan berusaha. 

Namun, di luar itu semua tentunya masih banyak hal yang bisa dijadikan alasan.

Layaknya sebuah perjalanan, berproses pun pastinya akan menemui serta melalui banyak jalan berlubang, menanjak, serta berliku. 

Tidak ada proses yang biasa saja, setiap proses pasti bertujuan menghasilkan sesuatu. 

Entah itu hal yang ingin kita raih, hal yang ingin kita tahu, bahkan sampai hal yang kita tidak inginkan. 

Namun, percayalah tidak akan ada proses yang sia-sia. Tidak ada proses yang dilalui tanpa campur tangan Allah Azza Wajalla.

Semua proses, rencana, dan hasil sesungguhnya telah ditetapkan oleh Alloh ﷻ. 

Namun, hal itu bergantung bagaimana kita menyikapinya. Setiap proses akan terdapat pembelajaran atau hikmah di dalamnya. 

Seperti halnya seekor anak burung yang ingin belajar terbang, awalnya pasti akan mengalami jatuh, dan terjatuh berkali-kali. Jatuh itu yang kita ketahui tentunya akan sakit jika terjatuh berkali-kali.

Namun, apa hikmah yang dapat ditemui di sini? Yaitu dengan jatuh berkali-kali tentunya membuat kita berpikir untuk bagaimana caranya agar tidak jatuh berkali-kali apalagi di lubang yang sama. 

Tentunya membuat kita seharusnya berusaha lebih keras lagi untuk meraih keinginan. Bukannya menyerah hanya dengan satu kali terjatuh dan putus asa dengan keadaan. 

Ubah pemikiranmu saat menjalankan proses, berpikir lebih positif dan lebih tenang. Agar tidak mudah menyalahkan segala hal yang terjadi.

Karena pikiranmu mempengaruhi tindakanmu, tindakanmu mempengaruhi kebiasaanmu, dan kebiasaanmu mempengaruhi jalan hidupmu. Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Jika ingin mendapat hasil yang baik, berproseslah dengan baik. Tunjukkan dengan kerja kerasmu serta diiringi dengan doa. Hasil mencerminkan proses kita.

Jangan takut untuk berproses, sesungguhnya proses yang kita lewati merupakan hal yang akan membentuk diri ini lebih kuat, lebih baik, dan lebih tangguh untuk menghadapi hari-hari selanjutnya. 

Ingat, pelaut ulung tidak dilahirkan dari ombak yang tenang. Setiap proses tentunya akan membawa kita menaiki satu level derajat kehidupan yang lebih tinggi dari dirimu sebelumnya.

“Alloh ﷻ tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapatkan (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.” (QS. Al-Baqarah: 286). 

Makna dari ayat tersebut sudah jelas, bahwa kita tak perlu khawatir jika nantinya proses yang kita lalui tidak dapat kita hadapi. Karena Alloh ﷻ sudah mengetahui kapasitas kemampuan diri yang hamba-Nya miliki.

Untuk itu, jika kita sedang dalam tahap berproses, nikmati saja segala hal itu. 

Kurangi mengeluh, jalani dengan ikhlas. InsyaAllah akan ada pertolongan bagi mereka yang ingin berusaha. 

“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan mengatakan: Kami Telah beriman, sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami Telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Alloh ﷻ mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabuut : 2-3).

Berproses sama halnya kita diuji, seperti halnya jika ingin naik kelas dalam sekolah tentunya kita perlu mengikuti ujian akhir semester. Ujian bukan semata-mata adalah balasan atas kesalahan yang kita lakukan, melainkan agar kita mengetahui kapasitas dalam diri kita ini sejauh mana. Alloh ﷻ tidak melihat sebesar mana hasil yang diraih hamba-Nya, melainkan melihat seberapa besar usaha hamba-Nya untuk meraih hasil tersebut.

Jangan bandingkan proses dirimu dengan yang lain, karena tidak setiap bunga tumbuh dan berkembang bersamaan. 

Fokus dengan prosesmu saat ini, tidak ada hasil yang sama dengan proses yang berbeda, maka ciptakanlah hasilmu sendiri. Ketika dirimu telah melewati proses dalam suatu hal, siapkan diri untuk menghadapi proses-proses selanjutnya.

Seperti yang tercantum dalam surah Asy-Syarh ayat 7, “Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain).”

Jangan merasa puas, jangan merasa aman atas pencapaian atau apapun yang telah dilalui. 

Selagi kita masih berada di luar jannah-Nya, disaat itu pula kita masih harus dan selalu berproses dimanapun dan kapanpun kita berada. Sejatinya berproses dalam kehidupan akan membuatmu terus belajar. 

Maka teruslah belajar. Belajar dari setiap proses kehidupan yang ada.

Selama kita hidup, selama itu pula kita senantiasa berproses. 

Mengarungi kehidupan nyata, yang kadang-kadang menyenangkan, kadang-kadang menyebalkan. Terlepas dari latar belakang apapun kehidupan kita, apakah dari golongan keluarga kaya, menengah atau miskin, semuanya mengalami proses kehidupannya masing-masing.

🔷🌷🔷

Kehidupan bukan untuk dihindari, itu artinya memilih mati. Sebaliknya, kehidupan haruslah dijalani, dihadapi dan dinikmati. Meski kehidupan tak selamanya indah, namun kepedihan selalu menjadi pengindahan keberhasilan kita. Seperti lapar yang membuat setiap makanan terasa lezat. Seperti sakit yang mengajarkan kita betapa berharganya kesehatan.

Mungkin ada orang yang mengherdik kehidupannya, padahal kehidupan adalah yang hal yang harus disyukuri. 

Bagaimana kehidupan akan mendatangkan kebaikan padanya jika ia tidak menghargai kehidupan? Hukum tebar tuai, sebab akibat selalu berlaku dalam hidup ini.

Makna kehidupan ini sangat tergantung dari cara kita menikmati proses. Jika melihat kehidupan dari sudut pandang yang sempit dan buram, maka kehidupan terasa hanya sebagai penderitaan dan ketidakberuntungan. 

Sebaliknya, jika melihat kehidupan dari sudut pandang yang luas dan terang benderang, maka kehidupan adalah sebuah anugerah, keberuntungan, kebahagiaan dan kedamaian. Kehidupan sesuai dengan bagaimana kita memaknainya?

Menelisik jejak kehidupan kita sungguh memberikan pelajaran yang sangat berharga, bahkan terkadang serasa mendapat pencerahan. Mungkin kita akan terkagum-kagum saat menyadari bahwa kita telah sampai sejauh ini. Tidak terasa kita telah berjalan cukup jauh, panjang dan berliku. Berapa banyak peristiwa pahit nan kelam telah berhasil kita lewati? Berapa rintangan yang telah mampu dihadapi yang bisa saja membuat kita putus asa, terpuruk tidak berdaya? 

Pengalaman pun mengajarkan bahwa semua itu pasti berlalu. Tidak ada penderitaan terus-menerus, pun tiada kesenangan terus-menerus.

Sungguh, sampai pada kehidupan yang sekarang ini adalah sebuah prestasi yang luar biasa. Mungkin  kita sekarang mulai tersadar bahwa ada sejumlah kemenangan-kemenangan dari yang kecil hingga yang terbesar telah diraih. 

Bahkan melahiran kita saja adalah prestasi yang luar biasa. Boleh jadi penderitaan yang kita rasakan hanyalah karena kebiasaan mengkritik diri sendiri dan kurang menghargai keberhasilan yang telah diperoleh.

Ketika kita telah sampai pada salah satu tangga kehidupan, akan ada lagi tangga kehidupan yang harus kita lewati. Untuk setiap tangga kehidupan, kita terus berproses dan menikmati proses itu adalah sesuatu yang tidak mudah dan sangat bermakna.

Menikmati proses adalah sesuatu yang berharga dan sangat bernilai karena dengannya kita tumbuh semakin membijak. Ada rahasia Tuhan di sana tentang diri kita dan kehidupan.

Butuh kesadaran tingkat tinggi agar bisa menikmati proses kehidupan ini. Kesadaran mengenai diri sendiri, alam semesta dan Tuhan. Dan, kesadaran ini hanya bisa diraih dengan perenungan dan kesendirian. Meski terkadang butuh bantuan orang lain menemukannya, ingatlah ini tentang diri sendiri yang terdalam. Kesadaran ini ada pada diri kita, menanti untuk disadari dan menemukannya sekarang!

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Riyanti ~ Yogja

Assalamualaikum wr.wb. 

1. Dzah, bagaimana manusia tahu saat dia berusaha itu sudah maksimal atau belum?

2. Yang dimaksud dengan melainkan sesuai kesanggupannya itu bagaimana Dzah?

🔷Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Sesuai dengan ilmu dan kemampuannya, manusia akan tahu itu sudah maksimal atau belum, seorang anak SMP pengetahuannya tentu tidak sama dengan anak SMA, tapi bisa saja kemampuannya melebihi anak SMA jika dia punya kemauan untuk memampukan diri. 

Manusia yang berpikir akan sadar kemampuannya seperti apa. 

2. Alloh ﷻ tidak akan berlebihan terhadap makhluknya, hanya saja terkadang, si makhluklah yang merasa lemah, padahal dimata Alloh ﷻ, dia mampu. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten

Assalamualaikum bund,  

Proses itu tidak akan mengkhianati hasil, tapi ketika seseorang sudah berusaha keras tapi hasilnya tidak sesuai dengan harapan dia itu bagaimana bun dan apa yang harus dilakukan ketika diposisi ini bun agar tetep berpikir optimis dan semangat lagi? 

🔷Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Dikondisi seperti inilah kita harus menyadari, bahwa kewajiban kita itu adalah berusaha, jangan ikut campur dengan pekerjaan Alloh ﷻ, Alloh ﷻ itu Maha Tahu, kapan kita membutuhkan kesuksesan tersebut, kapan Alloh ﷻ akan memberikan hasil maksimal sebagai imbalan dari usaha kita.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Titin ~ Jambi

Assalamualaikum,  

Bu, bagaimana cara menikmati proses kehidupan dengan baik bu, disaat proses itu dirasa sangat sulit bu untuk dijalani? 

Mohon pencerahan bu. 

Terima kasih

🔷Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Kehidupan ini adalah perjuangan, sebuah perjuangan itu membutuhkan pengorbanan, membutuhkan kesabaran. Tidak akan ada hidup tanpa perjuangan dan pengorbanan. Kesulitan itu ibarat jamu yang harus kita telan, agar kehidupan "sehat", agar hati kita kuat, karena semakin jauh perjalanan kita, akan semakin berat medan yang akan kita tempuh. Kebahagiaan itu hanya ada didalam surga. 

Hidup ini layaknya sebuah film, yang disutradarai oleh Allah Azza wajalla, sebagai aktornya kita harus melakoni peran kita. 

Jadi jalani saja peran yang kita lakoni saat ini, selayaknya para aktor-aktor berperan didalam film-film mereka. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Mala hasan ~ Lampung

Bunda, bagaimana kita menghargai proses jika kita tidak menyadari akan hal itu. Karena selalu berpikir negatif atas semua hal yang dihadapi. 

Jazaakillahu khoiran bunda

🔷Jawab:

Rubah pola pikir.

Belajar muhasabah dan lakukan sesering mungkin, setiap malam pas mau tidur, pikirkan nikmat dan rahmat yang telah diberikan Alloh ﷻ. Serta hitung sudah berapa banyak yang kita syukuri dari pagi hingga mau tidur tersebut. 

Dari sana kita akan belajar untuk berpikiran positif atau berkhusnudzan kepada Alloh ﷻ. 

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Hidup bukan hanya sekedar kegiatan mencari materi dan identitas. Hidup adalah cara untuk memberikan kebaikan dan cinta kepada kehidupan. 

Semakin sadar dan tercerahkan energi baik di dalam diri, semakin bahagia dan indah perjalanan diri untuk menghasilkan akhir yang baik.

Hidup selalu berlalu dan memulai lagi. Hari ini akan berlalu, dan lahir hari esok. Tidak perlu terjebak dalam satu momen atau realitas perjalanan hidup.

Mengalirlah bersama kebaikan, dengan sepenuh hati. Selama kita menginvestasikan hidup  untuk kebaikan, selama itu pula segala kebaikan akan hadir.

Wallahu a'lam bishowab.

Mohon maaf lahir dan batin atas kesalahan selama kebersamaan kita. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar