Jumat, 30 November 2018

BELAJAR CARA MENGKRITIK



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

           💎M a T e R i💎

Assalamu'alaykum wr.wb.

Segala Puji bagi Allah atas segala karuniaNya. Sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjuangan alam Rasulullah SAW. InsyaAllah tema kajian kita sore ini adalah "Belajar Cara Mengkritik"

Mengkritik seseorang atau sesuatu  adalah hal yang normal dalam kehidupan. Hal biasa yang sering terjadi seiring dengan interaksi sesama insan.  Biasanya kritik muncul ketika nuansa perasaan berbeda antara satu dengan yang lain. Sebagai misal pengambil kebijakan dengan objek penerima kebijakan. Saat dirasakan bahwa kebijakan tersebut tidak relevan atau tidak adil atau tidak sesuai realita di lapangan sehingga bukan jadi solusi, tapi jadi pembuat masalah, maka akan muncul kritik untuk perbaikan.

Pada prakteknya, kritik seringkali salah adab, salah etika dan tidak pada tempatnya bahkan bisa sampai mengingkari kebenaran. Hal ini terjadi  karena stimulan kritik seringkali mengarah kepada kepentingan negatif.  Sebab itu banyak hal yang harus diperhatikan agar kritik bukan untuk mencari panggung, mencari sensasi, ingin menjatuhkan orang lain, atau bahkan untuk menghina (bully) dan mencaci maki, dan bukan untuk mengingkari kebenaran. Sering juga kritik malah digunakan untuk 'menghancurkan' karakter orang lain.

Hakikatnya kritik perlu sebagai pengingat karena tak ada manusia yang sempurna. Menurut beberapa ulama, dalam urusan muamalah ada adab untuk mengkritik atau membantah yaitu antara lain:  ikhlas dalam mengkritik dan membantah, kritikan dan bantahan harus ditopang dengan ilmu, bersikap adil, selalu berhusnuzhan, lembut dan santun, serta hanya menghukumi perkataan dan perbuatan lahiriah tidak masuk ke ranah batin dan niat yang tersembunyi karena hal itu hanya diketahui oleh Allah semata.

Adab-adad kritik ini perlu dijaga dalam urusan mualamalah apapun baik di bidang sosial, politik, birokrat, ekonomi, budaya dan teknologi agar tujuan kritik tetap dalam koridor tujuannya demi kebaikan bersama.

Sekalipun demikian, setiap aksioma tidak boleh dikritik atau dibantah apalagi terkait dengan akidah. Misal tentang Allah pencipta langit dan bumi. Mengkritik dan membahtahnya berarti atheis, tidak beriman dan kafir. Iman kepada Allah, tidak masuk wilayah kritik dan bantah-membantah.

Allah menggambarkan tentang orang-orang kafir yang mengkritik dan berbantah-bantahan tentang Allah, lalu ditimpakan halilintar kepada mereka.

وَيُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ وَيُرْسِلُ الصَّوَاعِقَ فَيُصِيبُ بِهَا مَنْ يَشَاءُ وَهُمْ يُجَادِلُونَ فِي اللَّهِ وَهُوَ شَدِيدُ الْمِحَالِ

"Dan guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya, dan Allah melepaskan halilintar, lalu menimpakannya kepada siapa yang Dia kehendaki, dan mereka berbantah-bantahan tentang Allah, dan Dialah Tuhan Yang Maha keras siksa-Nya."  (QS. 13 : 13)

Mengkritik atau membantah ajaran  agama yang lurus (hanif) juga tak ada gunanya, semuanya sia-sia karena sesungguhnya kebenaran itu adalah milik Allah.  Sumber kebenaran juga dariNya.

وَالَّذِينَ يُحَاجُّونَ فِي اللَّهِ مِنْ بَعْدِ مَا اسْتُجِيبَ لَهُ حُجَّتُهُمْ دَاحِضَةٌ عِنْدَ رَبِّهِمْ وَعَلَيْهِمْ غَضَبٌ وَلَهُمْ عَذَابٌ شَدِيدٌ

"Dan orang-orang yang membantah (agama) Allah sesudah agama itu diterima maka bantahan mereka itu sia-sia saja, di sisi Tuhan mereka. Mereka mendapat kemurkaan (Allah) dan bagi mereka azab yang sangat keras." (QS. 42 : 16)

Sebab itulah, Islam mengajarkan agar menyeru orang-orang ke jalan Allah dengan hikmah dan ilmu, dan kritik yang didapat agar dibantah dengan cara yang baik.

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. 16 : 125)

Yang menarik dari kritik ini termasuk mengkritik pemimpin. Umar bin Khattab adalah salah satu pemimpin yang minta di kritik, agar ia tetap amanah dan lurus dalam memimpin. Umar pernah berpidato, "Wahai rakyatku siapa saja di antara kalian yang melihat kekhilafan dariku, maka segera luruskan.” Saat itu juga berdirilah seseorang berkomentar, “Jika kami melihat kebengkokan (kesalahan) darimu, maka akan kami luruskan dengan pedang kami.” Umar pun berkomentar, “Segala puji bagi Allah yang telah menjadikan pada umat ini orang yang meluruskan kesalahan Umar dengan pedangnya.” Subhanallah.

Umar bukanlah  pemimpin yang baperan, apalagi anti kritik, juga tidak suka pamer apalagi pencitraan. Ia pemimpin yang luar biasa, yang taatnya pada Allah,  juga amat sangat hingga setan ketakutan padanya.

Semoga saja kita bisa belajar cara mengkritik yang baik, yang tujuannya untuk kebaikan, dengan niat yang ikhlas karena Allah.
Amin.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Fatihah
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bagimana caranya membari masukan pada orang yang merasa paling benar dan merasa diri lebih dari yang lainya?
Jazaakallahu khair

🌷Jawab:
Wa'alaykumussalam,

Kadang sulit untuk memberi masukan bagi yang ada ujub di hatinya. Merasa paling benar, dan mengabaikan pendapat orang lain. Untuk menghadapi orang seperti ini, gunakan data saat diskusi, lalu harus punya dalil dan argumentasi yang kuat. Biasanya yang 'merasa pintar' hanya mau tunduk kepada orang yang ia anggap ilmunya lebih tinggi.

Wallahu'alam

0⃣2⃣ Bund Lisa
Afwan ustadz.
Saat ini jaman fitnah, umat dipecah belah, ulama difitnah.
Apa yang harus Kita lakukan agar tidak terjebak dalam permainan itu ustadz?
Afwan atas pertanyaan saya yang fakir ini.

🌷Jawab :
Satu hal penting yang wajib dilakukan adalah harus selalu tabayyun atas informasi yang di dapat. Saat ini zaman fitnah, saling bully dan menyebar kebohongan karena adanya kepentingan sesaat, atau karena kebencian. Islam tidak mengajarkan kebencian yang berlebihan apalagi sampai menyebar kebohongan. Kita juga harus hati-hati dengan perang pemikiran yang bisa jadi dijadikan alat perusak umat lewat berbagai media tanpa disadari.

Wallahu'alam

0⃣3⃣ Bunda Yanti
Adab kritik kepada pemimpin itu seperti apa ustadz? Apakah ada kriteria pemimpin yang harus kita kritik dengan adab?

🌷Jawab :
Mengkritik pemimpin boleh, tapi tidak boleh mencaci maki. Cukup menyampaikan  atau melakukan protes atas kebijakan yang tidak sesuai dengan rakyat.

Wallahu'alam

0⃣4⃣ Bund Yudith
Assalamualaikum ustadz,

Pada saat kita melihat ada yang salah kita wajib meluruskan,  iya kan ustadz? Nah jika kita mengkritik dan memberi solusi pada yang kita kritik tapi malah dianggap angin lalu itu kan bete juga sih, apalagi bertahun-tahunnya kita berikan masukan untuk kemajuannya tapi mereka cuek. Padahal kita ada tanggung jawab amanah yang harus di jaga. Itu yang mereka tidak ngeh .. amanah
Akhirnya yang memberi masukan bosan dan mengambil sikap cuek alias bodo amat karena sikap yang di kritik tidak ada perubahan. Apa ini salah?
Dalam penyampaian kritik atau masukan sudah dalam berbagai cara.
Mohon pencerahannya ustadz.

🌷Jawab :
Wa'alaikumsalam,

Sebenarnya kita mainkan sesuai proporsi saja bunda. Jika kita atasannya, bisa menasehati, sekali, dua atau tiga kali. Jika tidak berubah bisa pakai hukuman atau teguran. Tapi jika kita tidak siapa-siapanya, cukup menyampaikan saja, beri masukan dan nasehat. Memang kewajiban kita sampai itu saja, jika dia tidak mau berubah, ya cara lain cukup didoakan saja.

0⃣5⃣ Bunda Lina
Bagaimana caranya menyikapi suami yang sering mengkritik, tapi sebenarnya saya tidak melakukan apa yang dia kritik.  Sudahh saya jelaskan tetap saja suami merasa saya melakukan kesalahan. Sementara suami kalau saya kritik walaupun dengan suara pelan & lembut, suami saya tidak suka dengan kritikan saya apakah suami saya termasuk orang yang egois?

🌷Jawab :
Bagaimana jawabnya ini ya.
Laki-laki itu memang begitu. Tidak semua tapi.
Yang jelas, suami maunya dihargai, dan kalau dia suruh, nurut saja. Biasanya tidak suka dijawab-jawab saat itu, lakukan saja apa dia suruh, selama dalam koridor kebaikan. Jika kondisi sudah tenang, dan dia terlihat sumringah, barulah kasih penjelasan apa yang dia mau itu. Sepertinya begitu deh.

🔹iya ustadz, tapi seringnya suami sudzon sama saya, kalau saya kasih jawaban dibilang melawan, tapi kalau saya diam, dibilang tidak dengerin suami ngomong, suka serba salah. Kadang-kadang ada perasaan sedih karena suami tidak percaya sama saya, kalau sudah begitu saya cuma bilang, suatu saat Allah menunjukkan saya salah atau tidak. Kalau sudah terbukti saya tidak salah, suami minta maaf, tapi hati saya sudah terlanjur kecewa, bagaimana ya ustadz menyikapi seperti ini, karena sudah 27 thn pernikahan, suami seperti belum memahami sifat saya.

🌷Masya allah luar biasa sudah  27 tahun ya. Selamat ya bun. Tinggal merawat saja itu. Salah satu pihak, tetap harus ada yang ngalah. Kalau suami tidak mau, isteri saja. Tetap taat pada suami. Bayangkan asiyah, istri fir'aun yg hidup di kandang kekufuran dan kedzaliman, yang tetap tabah dan sabar dalam siksaan suaminya. Hingga ia pertaruhkan nyawanya demi iman kepada Allah.  Sementara kondisi kita, mungkin tidak sampai seperti itu, baru tahap kritik mengkritik. Sabar saja bunda ya.

0⃣6⃣ Mbak Dessy
Kalau suami kita kurang terbuka dengan kita, itu bagaimana ya?
Bagaimana caranya supaya suami mau terbuka sama kita?

🌷Jawab :
Mungkin perlu suasana yang lain, sekali kali ajak jalan berdua, tanya dengan mesra. Bisa jadi suami tidak mau terbuka, ada masalah yang dihadapi. Coba dialog dari hati ke hati, ada apa. Tapi tetap sabar, mudah-mudahan suatu saat ia berubah. Terbuka pada isteri apa yang ia hadapi.

0⃣7⃣ iNdika
Ada orang yang mengkritik tapi dengan data yang salah, tapi kalau dibetulkan dengan data yang benar,orang yang mengkritik tersebut malah marah. Bagaimana caranya kita menegurnya?

🌷Jawab:
Kalau sudah ditunjukkan kebenaran tapi masih saja tidak terima, maka bisa jadi hatinya sombong. Salah satu tanda kesombongan adalah menolak kebenaran. Untuk orang seperti ini, cukup berdialog biasa aja, tidak usah diladeni, cukup tahu saja.

0⃣8⃣ Ulfa
Bila ada seseorang yang bertanya dan minta pendapat serta kritikan tetapi bila di jawab bukan dilaksanakan tapi diabaikan bagimana ya ustdz meluruskan orang seperti ini sampai hampir semua orang tidak berkenan dengan beliau!

🌷Jawab :
Jika dalam organisasi ia berlaku demikian, maka berikan sanksi dan teguran, itu tugas ketua. Dalam organisasi ada aturan-aturan yang harus ditaati, jika beliau tidak berkenan, ya sebaiknya beliau keluar atau dikeluarkan. 

Jika itu terjadi dipergaulan saja, sekali lagi kita tidak bisa memaksa seseorang mengikuti kehendak kita. Hanya bisa sekadar mengingatkan dan menasehati. Jika itu tidak cukup dan kita terganggu dengannya, sebaiknya bersikap tegas saja padanya dalam urusan apapun agar memberi 'pelajaran' baginya.

Wallahu'alam

0⃣9⃣ Mala Hasan
Bagaimana sikap yang seharusnya jika menghadapi orang yang kalau di kasih saran suka balik menasehati, selalu mengungkit pendidikan dia yang lebih tinggi, jadi merasa tidak butuh saran dari orang lain. Sedangkan sikapnya itu terkadang merugikan orang lain, dia merasa selalu paling benar, paling hebat dalam semua hal.

Jazaakallahu khoiran ustadz.

🌷Jawab:
Ini biasa terjadi di mana-mana, karakter manusia hakikatnya sama. Ada yang nerimo, ada yang angkuh, ada yang bisa cepat berterima dan sebagainya. Untuk orang-orang yang merasa dirinya hebat atau ujub, sebenarnya merugikan diri sendiri. Karena biasanya orang lain tidak suka padanya. Menghadapinya ya biarkan saja apa maunya, cukup dengarkan sembari kita tunjukkan dengan amal, bahwa apa yang kita sampaikan benar adanya sedang pendapat dia salah. Tapi jika sampai ia merugikan orang lain, mungkin bisa di cegah atau melaporkannya ke yang berwenang. Atasannya atau yang berhak menangani hal tersebut.

Wallahu'alam

1⃣0⃣ Dessy
Masalah pergaulan, suami termasuk orang yang mudah bergaul, tapi dipukul rata gitu. Kesiapa saja mudah dekat, bagaimana ya cara jelasinnya ustadz? Tahulah kalau emak-emak ini bagaimana?

🌷Jawab:
Sepanjang pergaulannya positif tidak masalah.  Dinikmati saja bunda, karena  sesungguhnya masalah-masalah kecil dalam keluarga itu, itu 'penyedap' dan bumbu-bumbu untuk menguatkan ikatan kelurga. InsyaAllah. 

Wallahu'alam

1⃣1⃣ Bunda Sarah
Ustadz, mengapa para suami yang diingat hanya Hak-haknya terhadap istri, mengutip memang dari al qur'an dan hadist. Istri harus sabar, nurut, muasin, boleh poligami. Sementara Hak istri yaa hanya nafkah. Selama nafkah sandang pangan papan tersedia, selesai kewajiban suami.  Soal hati nomor sekian, yang mau para suami cari dalam Al qur'an dan hadist.

🌷Jawab :
Allah sudah membuatnya sedemikian rupa. Laki-laki itu beda dengan perempuan. Laki-laki penuh tanggungjawab yang begitu besar untuk keluarganya. Ia harus menghidupi anak dan istrinya, mengajarinya, membeli pakaian, danenyediakan tempat tinggal. Suami juga adalah wali bagi istrinya. Istri harus taat padanya, menjaga harta dan  kehormatan suaminya. Dan masing-masing peran ini dapat pahalanya. Jadi dijalankam saja sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing. Saling memahami dan menerima satu sama lain.

Wallahu'alam


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎


Semoga jadi pendengar yang baik, karena dengan jadi pendengar yang baiklah bisa mengeluarkan kritik yang baik. Kritik itu perlu disaat yang tepat, tapi harus punya makna dan membangun. Syaratnya ikhlas dan hati yang bersih, dibalut dengan ilmu.
Selamat istirahat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar