Senin, 05 November 2018

MUNGKINKAH AKU SELALU BERSAMAMU?



OLeH: Ustadz Ayah Undang S. & Ustadzah Ummi Yulianti

           💎M a T e R i💎

Bismillahirrohmanirrohim
Assalamualaikum warohmatulloh wabarakaatuh..

Segala puji hanyalah milik Allah semata...
Karena berkat nikmat hidayah, inayah dan karunianya kita masih diberikan kesempatan untuk berkumpul dalam majelis ilmu di room wa ini.

Walaupun kita tidak bisa bertatap muka bertemu, secara fisik karena kajian online ini.
Tapi Insyaallah keberkahan ilmu akan kita dapatkan bagi mereka yang benar-benar sungguh sungguh dalam mencari ilmu.

Walaupun hanya via chat dan hanya mantengin layar gadget di rumah masing-masing.
Ada yang selonjoran...
Ada yang tengkurap...
Ada yang sambil makan kudapan....
Ada yang lagi di perjalanan...

Yang penting jangan  sambil telentang...

Itu semua semoga tidak menjadi penghalang bagi kita dalam tholabul ilmi.
Semoga jerih payah, lelah kita yang sengaja meluangkan waktunya di sela-sela rutinitas yang padat untuk mengikuti KOL ini bisa menjadi pemberat amal shaleh kita kelak di yaumil hisab...
Aamiin yaa mujiibassaa'iliin....

Semoga diri-diri ini senantiasa dalam keadaan iman dan islam.
Karena tanpa kedua nikmat ini, segala kegiatan yang kita lakukan tidak akan bernilai dihadapan Allah.
Dan perlu kita semua ketahui, nikmat islam ini tidak diberikan kepada semua orang.
Oleh karena itu kita selaku orang yang beriman kita harus senantiasa bersyukur, karena Allah telah menanamkan keimanan itu dihati kita.

Dengan begitu kita termasuk seorang hamba yang dipilih Allah, dan Allah juga menginginkan kita menjadi manusia yang baik.
Karena dalam sabda Rasulullah beliau menyebutkan,
“Siapa yang dikehendaki baik oleh Allah maka dia akan difahamkan tentang perkara agama.”

Tak lupa sholawat serta salam semoga tetap dilimpahkan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam. Karena berkat perjuangannya lah kita dapat menikmati manisnya islam yang masih bisa kita rasakan dan kita perjuangankan hingga hari, menit dan detik ini.

Malam ini ana bareng ummi yuli akan coba memaparkan materi tentang,
MUNGKINKAH AKU SELALU BERSAMAMU?

Kita saling sharing ilmu saja ya..., karena ana yakin di room ini juga sebenarnya banyak yang keilmuan nya lebih dari ana ...

Apalah ana yang dhoif  ini
Seperti bubuk rengginang dalam kaleng kong guan...
Hanya menjalankan amanah untuk menyampaikan saja...
Memandang jauh horizon tanpa batas...
melepas rasa tanpa kehendak....
Jauh dalam sanubari setiap insan memiliki getaran rasa yang sulit untuk dipungkiri...
Hak nurani untuk mengatakan kebenaran,
kejujuran,
keiklasan.

Inilah yang sanggup melewati tebalnya dinding lapisan bumi.
Dan melampaui tingginya lapisan langit.
kita selalu bersama Karena Allah.
Semoga Alloh Ridho dengan kebersamaan ini sampai di Jannah Nya.

🌷🌸🌷
Inget tema yang di minta mba Hanny kemarin...

MUNGKINKAH AKU SELALU BERSAMAMU?

Yang Terpenting Adalah Bukan Dengan Siapa Engkau Bersama....
Tapi Atas Dasar Apa Engkau Bersama...

Banyak hubungan rumah tangga yang kandas ditengah jalan hanya dengan alasan
“sudah tidak ada kecocokan lagi”

Padahal bila dikaji lebih dalam lagi adalah bukan dengan siapa kamu bersama, tapi atas dasar apa kamu bersama.

Karena bila keputusan bersamamu adalah dengan dasar yang lillahi ta’ala maka tentu untuk merasa bosan disaat keadaan tidak cukup baikpun tidak akan kamu rasakan.

Sebab, saat hatimu sudah terus-terusan kamu rujukkan pada Allah, maka sepelik dan sebanyak apapun perbedaan yang kamu miliki dengan pasanganmu tentu takkan membuatmu mati arang untuk tetap bertahan lama dalam kebersamaan.

Percuma Bila Alasan bersama karena Saling Cinta....
Bila Tidak Ada Dasar Dalam Hatimu Karena Lilahi Ta’ala...

Sebab, bila kamu hanya mengandalkan cinta semata, maka tentu kita akan merasa bosan bila akhirnya tercipta sebuah kesenjangan.

Sebaliknya, disaat yang menjadi pengikat kebersamaanmu adalah Allah maka insyaallah apapun yang terjadi tidak akan membuatmu jenuh untuk terus bersama-sama.

🌸🌷🌸
Karena Kebersamaan Yang Paling Berharga Itu Bukan Karena Kamu Telah Saling Cinta, Tapi Karena Adanya Kesadaran Untuk Selalu Bersama Menuju Ridho-Nya.

Dan tentang cinta, semua rasa itu akan hadir bila kamu telah pandai mengejar cinta Allah.
Ingat, Niat Adalah Yang Utama Dalam Menjalin Hubungan Pasti.

Maka Pastikan Niatmu Lillahi Ta’ala Agar Kamu Dapat Tumbuh Bersama Dengan Sempurna.
Karena kesempurnaan itu bukan dicari...
Tetapi dicipta...
Maka, ciptakanlah kesempurnaan bersama pasanganmu dengan terus saling melengkapi, dan saling memahami.

Buat yang belum dan akan menikah,
Ketahuilah, niat karena lillahi ta’ala akan senantiasa menghantarkanmu pada jalan menuju jannah-Nya.
Jadi, perbaikilah niatmu sebelum memutuskan untuk bersama, agar sampai kapanpun Allah memudahkanmu berjalan mencari ridho-Nya.

Lantas bagaimana dengan yang sudah menikah?
Harus pula diperbaiki bila merasa hubungan dengan pasanganmu saat ini kurang baik.
Karena bisa jadi masalah itu hadir, karena kurang ikhlasnya niat yang ada dalam hati selama ini.

Karena cinta, kasih sayang, dan kebersamaan yang senantiasa berkah tercipta bila hati keduanya sudah senantiasa merujuk pada sang pemilik hati.

Oleh karenanya, pandailah rujukkan hatimu selalu pada Allah, agar seperti apapun jalan pernikahanmu dimasa yang akan datang tetap sadar bahwa meraih surga Allah memang butuh yang namanya perjuangan, kesabaran, dan keikhlasan yang besar.

🌸🌷🌸
Jamaah BS yang di rindukan surga....

Tiada yang lebih mengerti perasaanmu, melainkan Allah. .
Tiada yang lebih dekat kepadamu melainkan Allah. .
Maka mintalah dan adukan segalanya dalam sujudmu kepadaNYA.

Raut wajah bisa menunjukkan apakah seseorang sedang sedih atau gembira, marah atau tidak suka. Maka tersenyumlah karena orang akan menyangka engkau selalu gembira. Senyuman bisa mendatangkan teman, senyuman bisa mendatangkan kebahagiaan dan juga kebaikan.
"Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, besamar makruf nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya adalah sedekah, dan kalian menunjukan jalan bagi seseorang yang tersesat adalah sedekah." (HR. At-Tirmidzi dan Abu Dzar).

Senyum dulu yuk, karena senyum adalah tindakan sederhana yang mendatangkan kebaikan, menambah erat persahabatan dan menyembuhkan sayap-sayap cinta yang terluka.

Ketidaksempurnaan membuat kita menghargai akan sebuah nilai kelebihan, ketika semua kelemahan dipertanyakan..
Seharusnya keluasan dan keikhlasan hati menjadi jawabannya.

Karena Allah mempertemukan kita dalam semua kekurangan dan kelebihan yang ada pada diri kita masing-masing dan dengannya kita menjadi sempurna.
InsyaAllah. . .

Bukan karena membenci hadirnya tetapi menjaga kesuciannya.
Bukan kerana menghindari dunia.
Tetapi meraih syurga-NYA.
Bukan karena lemah untuk menghadapinya.
Tetapi menguatkan jiwa dari godaan.

Menyayanginya karena akidahnya …
Meluruskannya karena tidak ingin kau berbelok arah …
Mendo’akannya tanpa engkau tahu …
Ketika berlapang dada dengan teguranmu …

Jika Allah yang memintaku untuk mencintaimu…
Dan aku melakukannya, dengan izin Allah dan semoga hanya karena Allah…

Menyayangi sesuatu karena sebuah KELEBIHAN, itu biasa. Kagum sesuatu karena ada hal HEBAT yang dimiliki seseorang itu biasa.

Tapi BELAJAR MENYAYANGI KARENA SEBUAH KELEMAHAN YANG DIMILIKI, itu baru LUAR BIASA!

Lihat surat An Nisa: 28
Semua manusia diciptakan memiliki kelemahan,
AGAR KITA BISA SALING MENGISI DENGAN PENUH KEBAIKAN

Dari sanalah akan hadir, sebuah keajaiban hati yang Allah ciptakan untuk tiap manusia.
CINTAILAH kekuranganku niscaya engkau akan bahagia ketika engkau Menemukan KELEBIHANku...

Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datang nya dari اللّه
Yang salah dari setan.
Karena ana dan istri tidak salah apa-apa.
Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam penulisan, itu murni kesalahan keyboard.

Barang siapa yang menginginkan dunia maka hal itu dapat dicapai dengan ilmu, barang siapa yang menginginkan akhirat hal itu bisa didapat dengan ilmu, maka yang menginginkan keduanya dapat didapat dengan ilmu.

العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah

جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...
والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yayi
Assalamu'alaikum...

Saya baru saja bercerai, setelah 21 setengah tahun kami menikah, suami saya memutuskan bercerai setelah menikah lagi dan mendapat ridho saya. Selama sebulan lebih pernikahan suami dengan istri barunya saya dicerai dengan talak 3 sekaligus. Saya sabar selama ini... Dan berharap dapat terus mendampinginya walaupun banyak kekurangannya karena selain ingin beribadah juga karena beliau adalah ayah dari anak-anak. Tapi beliau yang tidak jujur dari awal termakan perbuatannya sendiri, daripada bohongnya ketauan beliau lebih memilih menceraikan saya.
Yang ingin saya tanyakan... Apakah talak yang saya terima tetap talak 3 atau hanya talak 1 saja, berhubung setelah mendengar pendapat ulama di tempat saya ada 2 pendapat...

🌸Jawab :
Wa'alaikumsalam,

Maaf mau tanya dulu,
Maksud talak 3 sekaligus di sini suami bicara seperti itu atau 3 kali nalak nya bu?
Jika seorang suami mentalak istrinya tiga kali sekaligus, seperti halnya kalau dia mengatakan: “Kamu saya talak tiga kali”, atau dia mentalaknya tiga kali talak berturut-turut, seperti: “Kamu saya talak, kamu saya talak, kamu saya talak”. Pendapat yang benar menurut para ulama bahwa talak seperti itu dianggap jatuh talak satu, berdasarkan riwayat Muslim (1472) dari Abdullah bin Abbas –radhiyallahu ‘anhu- berkata:

(كَانَ الطَّلَاقُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَبِي بَكْرٍ وَسَنَتَيْنِ مِنْ خِلَافَةِ عُمَرَ طَلَاقُ الثَّلَاثِ وَاحِدَةً . فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ : إِنَّ النَّاسَ قَدْ اسْتَعْجَلُوا فِي أَمْرٍ قَدْ كَانَتْ لَهُمْ فِيهِ أَنَاةٌ فَلَوْ أَمْضَيْنَاهُ عَلَيْهِمْ ، فَأَمْضَاهُ عَلَيْهِمْ(

“Bahwa talak yang terjadi pada masa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan Abu Bakar dan dua tahun berjalan dari masa pemerintahan Umar, talak tiga kali sekaligus terhitung talak satu, lalu Umar bin Khattab berkata: “Sungguh banyak orang yang tergesa-gesa memutuskan perkara, padahal dahulu mereka mempertimbangkannya dengan matang terlebih dahulu, jika kita terapkan kepada mereka (talak tiga kali sekaligus terhitung tiga kali talak) maka dia memberlakukannya kepada mereka.”

Penerapan Umar bin Khattab –radhiyallahu ‘anhu- dalam masalah talak seperti ini dengan menjadikannya terhitung tiga kali talak adalah merupakan hukuman dan ta’ziir, dan bukan menjadi hukum syar’i.
Syeikh Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah- telah menyebutkan perbedaan para ulama tentang talak tiga kali sekaligus, apakah boleh dilakukan atau hukumnya haram?, apakah terhitung di talak tiga atau hanya dianggap satu kali?, beliau menyebutkan bebarapa pendapat:

1. Hukumnya boleh dilakukan dan terhitung talak tiga kali.

2. Haram; karena tidak dibolehkan bagi seorang suami mentalak istrinya tiga kali sekaligus, akan tetapi hendaknya dia mentalak satu kali kemudian jika masih berkenan merujuknya lagi atau membiarkannya sampai selesai masa iddahnya, namun jika dia tetap mentalak tiga kali sekaligus maka tetap terhitung jatuh talak tiga.

3. Haram hukumnya dan talak seperti itu tetap terhitung jatuh satu kali talak. Beliau berkata: “Pendapat ini dinukil dari beberapa ulama salaf dan kholaf dari generasi para sahabat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, seperti; Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin ‘Auf, dan diriwayatkan pula dari Ali, Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas kedua pendapat tersebut. Inilah pendapat kebanyakan dari generasi Tabi’iin, juga merupakan pendapat sebagian pengikut Abu Hanifah, Malik dan Ahmad bin Hambal”. Kemudian beliau berkata: “Pendapat yang ketiga inilah yang sesuai dengan kitab dan sunnah.” (Majmu’ al Fatawa: 33/8-9)

Wallahualam bishahowab

🔷Jadi begini pak ustadz...
Awalnya dia bilang mau ceraikan saya tanpa kata talak. Kemudian saya bilang tunggu saya harus punya saksi, lalu dicari saksi terus kurang lebih 10 menit balik lagi tanpa bawa saksi saya minta suami tulis dikertas buat bukti. Selama menulis saya tanya mau kasih talak berapa? Dia tidak jawab karena mungkin dia tidak tahu bab talak, saya kasih opsi...1,2 atau 3 sekalian. Karena saya pikir dia sering denger lagi talak 3 di tempat kerjanya. Dia jawab "ya" sambil ditulis. Setelah saya beritahu talak 3 begini..begini... Dia diam, kemudian menulis lagi dikertas yang baru tanpa menuliskan talak berapa lengkap dengan tanda tangan dan materai. Itu kejadiannya pak ustadz...

Kalau mengikuti pendapat ulama di tempat kami bagaimana ya ustadz... Kata ulama disini itu talak 3.
Dan bagaimana juga masa iddah talak 3, karena kami masih suka bertemu untuk membicarakan masalah anak, utang piutang dan iddah yang belum dibayar.

🌸Ambil yang kita yakin kebenarannya dan ada dalil yang menguatkannya.
Bertemu silahkan saja tapi harus ada batasan-batasannya, karena sudah bukan mahramnya lagi.

Wallahualam bishahowab

0⃣2⃣ Key
Assalamualaikum,

Ada seorang teman, beliau selalu curhat di sosmed tentang suaminya yang selingkuh bukan hanya sekali, bagaimana mengingatkan dan menguatkan teman tersebut supaya tidak curhat lewat sosmed dalam mengatasi kepelikan rumah tangganya. Secara dia hidup seorang diri.
Ngapunten.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan pra-sangka (kecurigaan), karena sebagian dari pra-sangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat. 12)

Ancaman Allah dalam Al-Quran

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang Amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat. dan Allah mengetahui, sedang, kamu tidak mengetahui.” (QS. An-Nur : 19).

وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.” (Hadits Riwayat Imam at-Tirmidzi).

مَنْ رَأَى عَوْرَةً فَسَتَرَهَا كَانَ كَمَنْ أَحْيَا مَوْءُودَةً

“Siapa melihat aurat (aib orang lain) lalu menutupinya, maka seakan-akan ia menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup.” (HR. Abu Daud)

“Maka Apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? mereka Itulah orang-orang yang dila'nati Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka.” (QS. Muhammad :22-23)

Rasulullah shallallah ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ.

“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (silaturahim).”

◼Jaga tali Silaturrohim karena itu pasti akan membawa kebaikan kepada kita semua.
◼Sosmed yang disediakan, mari kita pergunakan dengan sebaik-baiknya, pergunakanlah untuk pengantar tali silaturrohim, berdakwah dan masih banyak kebaikan-kebaikan lainnya dengaan memanfaatkan media sosial.
◼Jika menjumpai kemungkaran yang dilakukan keluarga kita, saudara kita, tetangga kita dan teman-teman kita suami atau istri kita, mari kita nasehati atau kita cegah dengan cara-cara yang islami yang tercantum dalam Hadits Arba’in No. 34

“Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia mencegah dengan tangannya, sekiranya dia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan sekiranya dia tidak mampu (juga), maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah keimanan.” (Riwayat Imam Muslim dalam Sahihnya dari hadis Abu Said r.a).
◼Datangi mereka yang melakukan kemungkaran itu dengan baik, cegahlah mereka dengan perkataan baik, Nasehati mereka dengan baik, ajaklah mereka kembali ke jalan yang benar dengan baik, Insya Allah hasilnyapun akan lebih baik, jangan di koment sosmednya bicara nasihati dari hati ke hati saja.

"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk." (QS. An-Nahl: 125)

Wallohu ‘alam bish showab....

0⃣3⃣ Eyang Jenni
Jadi inget diri sendiri dan mau ikut tanya ,
Saya pernah di talak 1 dan saya diam tidak bicara sepatah kata pun karena kaget banget yang gak taunya memang ada selingkuhan, karena anak-anak masih sekolah lalu beliau bilang sendiri begini, yuk kita besarkan anak-anak bersama, dan sedikit-sedikit membaik tanpa ada kata-kata untuk rujuk kembali, ini terjadi 24 tahun yang lalu.
Pertanyaan saya ustadz, apakah boleh rujuk tanpa mengucapkan untuk rujuk kembali?

🌸Jawab:
Rujuk menurut bahasa artinya kembali, sedangkan menurut istilah adalah kembalinya.

Dalil-dalilnya :
QS. Al Baqarah: 228
QS. At-Thalaq: 2

Suami kepada istri yang telah dicerai dan masih berada dalam masa iddah dengan aturan tertentu.
Apabila telah habis masa iddahnya dan ingin kembali bersatu (suami isteri), maka harus dilaksanakan akad nikah yang baru.

Bila sesorang telah menceraikan istrinya, maka ia dibolehkan bahkan dianjurkan untuk rujuk kembali dengan syarat keduanya betul-betul hendak berbaikan kembali (islah).

Empat syarat-syarat rujuk :
1. Istri yang dirujuk sudah pernah digauli, jika istri yang telah di cerai belum pernah di setubuhi, maka tidak sah untuk rujuk, tetapi harus dengan perkawinan baru lagi.

2. Belum Habis Masa Iddah.

3. Talaknya raj’i bukan talak tiga.

4. Istri bersedia di rujuk. Disunnahkan ada saksi atau tidak harus.

Cara melakukannya rujuk ada dua cara:
1. Secara Tertulis – dengan surat : yang ditulis suaminya sendiri tetapi tidak dibaca dianggap sebagai kategori kinayah, artinya harus ada niat suami pada saat menulis surat tersebut.

2. Dengan ucapan (sighat).

Sedangkan ucapan rujuk ada sendiri dibagi menjadi dua :
1. Ucapan sharih, : ucapan yang tegas dan jelas maksudnya, misalnya : “aku kembalikan kau pada nikahku”, “aku rujuk engkau”, “aku terima kembali engkau.”
2. Ucapan kinayah, : ucapan yang tidak tegas maksudnya, misalnya : “aku nikahi engkau”, “ aku pegang engkau”. Pada yang bersifat kinayah ini disyaratkan memiliki niat dari suami. Disyaratkan ucapan tersebut tidak berta’liq (menggantung) seperti ucapan : “ kurujuk engkau jika engkau mau”, hal semacam ini tidak sah walaupun istrinya mau, begitupula merujuk berbatas waktu seperti ucapan : “ kurujuk engkau sebulan”.

Adapun syarat supaya ucapan itu bisa sah harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut :

a. Lafaz yang menunjukkan maksud rujuk, misalnya kata suami “aku rujuk engkau” atau “aku kembalikan engkau kepada nikahku”.

b. Tidak bertaklik, tidak sah rujuk dengan lafaz yang bertaklik, misalnya kata suami “aku rujuk engkau jika engkau mau”. Rujuk itu tidak sah walaupun ister mengatakan mau.

c. Tidak terbatas waktu, seperti kata suami “aku rujuk engkau selama sebulan.

Wallahualam bishahowab

0⃣4⃣ Neng Ella
Ayah Boleh tidak kita berdoa buat orang yang Jomblo doanya semoga mendapatkan jodoh yang bisa selalu bersama sampai ke Surga, walaupun jodohnya belum ada?

🌸Jawab:
Boleh saling mendoakan jika itu doa untuk kebaikan.
Ingat ketika mendoakan kebaikan buat orang lain secara tidak langsung doa tersebut berbalik menjadi doa kebaikan buat diri kita, juga maka jangan sekali-kali mendoakan keburukan buat orang lain karena pada akhirnya doa tersebut akan kembali kepada orang yang memberikannya.

Wallahualam bishahowab

0⃣5⃣ Kiki
Jazakallah ayah undang atas materi indahnya.
Bagaimana cara atau tips untuk menyikapi perbedaan pemikiran antara suami dan istri ya yah? Misalkan ada hal-hal yang istri rasa benar, tapi suami merasa bukan itu yang baiknya!

🌸Jawab:
Perbedaan itu sunatulloh tergantung dari sudut mana kita memandang masalah tersebut dari satu sisi bisa terlihat salah tapi jika di pandang dari sisi lain belum tentu.
Kita kembalikan semuanya bahwa kebenaran hakiki hanya milik Alloh saja.
Kita boleh berdebat adu argument tapi kepala tetap dingin dan tetap mengedepankan berbaik sangka terhadap orang lain.

Wallahualam bishahowab

0⃣6⃣ Evi
Assalamualaikum

1. Bagaimana tindakan seorang istri yang baik terhadap suaminya yang masih belum mau menjadi imam di setiap shalat bahkan ketika datang waktu shalat harus diingatkan?

2. Apakah ketidakharmonisan dalam rumah tangga berdampak dari hubungan suami istri yang kurang baik dalam hal ibadah pada Allah?

3. Maaf melenceng dari topik, saya mempunyai adik ipar laki laki yang beristrikan janda dan mereka sudah punya anak satu, sekarang tinggal bersama ibu mertua saya,,tapi sehari hari adik ipar perempuan (istrinya) bersikap kurang baik pada ibu mertua sampai pernah suatu hari mereka bertengkar hebat. Saya mau tanyakan tindakan apa yang harus dilakukan suami saya sebagai kakak dari adiknya (suami) terhadap perilaku istrinya?

Terimakasih jawabannya maaf kebanyakan pertanyaan.

🌸Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Ada beberapa kemungkinan suami mba evi tidak mau jadi imam, ada rasa kurang percaya diri dalam diri suami mba karena merasa belum mumpuni ilmunya, kemungkinan lain suami mba evi sudah memahami bahwa seorang laki-laki wajib berjamaah di masjid.
Teruslah mengingatkan dengan kesebaran sambil doakan.

2. Ya berbanding lurus. Ketika kita memperbaiki hubungan dengan Allah maka Allah akan memberikan sakinah mawadah pada keluarga kita.

3. Coba keduanya diajak duduk bersama. Sepertinya ada ada kemacetan komunikasi diantara keduanya sehingga menimbulkan kesalahpahaman.

0⃣7⃣ Bunda Yanti
Ustadzah, bila anak kita yang masih balita wafat, maka dia akan menjemput ayah ibunya di surga.

Bagaimana jika ayahnya wafat lebih dahulu, kemudian ibunya menikah lagi, berarti si ibu tidak dijemput anaknya karena sudah memiliki suami yang lain?

🌸Jawab:
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:

أيما امرأة تُوفي عنها زوجها ، فتزوجت بعده ، فهي لآخر أزواجها

“Wanita mana pun yang ditinggal mati suaminya, kemudian si wanita menikah lagi, maka dia menjadi istri bagi suaminya yang terakhir.” (HR. Thabrani).

Hadits kudsi yang menyatakan bahwa anak balita yang wafat akan menjemput ayah ibunya di pintu surga tetap berlaku asalkan kedua orang tuanya mengikhlaskan kematiannya. Tapi perlu di ingat perkara di surga seseorang hidup di surga bersama siapa semua adalah hak preogratif Alloh.
Kita hanya punya keinginan Alloh jua yang menentukan. 
Dan ingat semua amal-amal kita akan di minta pertanggungjawabannya di akhirat kelak.

Wallahualam bishahowab.

0⃣8⃣ Tuti
Bagaimana caranya mencintai KEKURANGAN pasangan kita ustadz?

🌸Jawab:
Sadarilah jika tidak ada yang sempurna di dunia ini. Begitu juga kita dan pasangan. Orang yang patut kita cintai adalah orang yang mampu menerima kekurangan dan tidak meninggalkan ketika sedang marah atau sedih. Sifat ini sebaiknya kita tanamkan pada diri demi mencapai kebahagiaan hingga kakek dan nenek.

0⃣9⃣ Yuli
Ustadz, bagaimana jika awalnya pernikahan karena cinta pada hal yang bersifat duniawi (misal, cantik, ganteng, kaya dan lain-lain) bisakah jika kemudian ingin memperbaiki niat karena Allah, bagaimana caranya, dan bisakah apabila yang berubah hanya satu pihak?
Terimakasih.

🌸Jawab:
Alhamdulillah Allah berikan hidayah sehingga menyadari ada kesalahan niat di awal pernikahan. Pertama beristighfar atas kesalahan tersebut, luruskan kembali niat menikah lillahi ta'ala, pada saat ini baru ukhti yang berubah, in syaa Allah dengan kesebaran dan doa, suami ukhti akan ikut berubah juga.

Wallahualam bishahowab.

1⃣0⃣ Poppy
Ustadz, bagaimana menyikapi hati, dan doa apa yang harus diamalkan agar terus ikhlas menjalani rumah tangga yang makin tua usianya?

🌸Jawab:
Kembali lagi meluruskan niat Menikah karena Allah. Alasan inilah yang seharusnya menjadi faktor dasar untuk menikah. Karena semua yang kita lakukan atas dasar kecintaan kita kepada Allah S.W.T. sehingga kita tidak akan pernah merasa lelah dengan peran masing-masing. Istri yang sibuk mengurus rumah atau suami yang lelah mencari nafkah. Semua dijalani dengan ikhlas dan sunguh-sungguh. Bahkan setiap kebaikan yang hadir selalu disyukuri. Begitupun masalah yang hadir menjadi ujian yang patut pula untuk disyukuri dan hadapi. Karena pernikahan yang selalu bersandar pada Allah akan selalu berusaha menjalankan perannya dengan baik serta memetik hikmah dari setiap peristiwa. Sehingga lebih dewasa, ikhlas dan sabar dalam setiap cobaan yang dihadapi.

Wallahualam bishahowab.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sesungguhnya, bukan cinta yang menciptakan pernikahan, namun pernikahanlah yang menciptakan cinta. Meskipun dua insan memutuskan untuk menikah karena adanya rasa cinta, namun setelah menikah rasa cinta akan semakin dalam. Dengan komitmen kuat, janji untuk saling mencintai, setia, saling menguatkan dalam segala kondisi, maka pernikahan dapat berjalan dengan harmonis.
Semakin lama bersama, benih-benih cinta akan semakin tumbuh besar. Tugas suami dan istri ialah menjaga benih cinta tersebut agar tetap tumbuh. Rasa cinta bisa mati jika kedua belah pihak tidak menjaganya dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar