Jumat, 23 November 2018

KIAT MEMBENTENGI KELUARGA DARI SIHIR



OLeH: Ustadzah Nimas

           💎M a T e R i💎

🌷KIAT MEMBENTENGI KELUARGA DARI SIHIR

◼Sekilas Tentang Hakikat Sihir

Secara etimologis, sihir artinya sesuatu yang tersembunyi dan sangat halus penyebabnya. Sedangkan menurut istilah syariat, Abu Muhammad Al Maqdisi menjelaskan, sihir adalah azimat-azimat, mantra-mantra atau pun buhul-buhul yang bisa memberi pengaruh terhadap hati sekaligus jasad, bisa menyebabkan seseorang menjadi sakit, terbunuh, atau pun memisahkan seorang suami dari istrinya.

Jadi sihir benar-benar ada, memiliki pengaruh dan hakikat yang bisa mencelakakan seseorang dengan taqdir Allah yang bersifat kauni. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهِ وَمَاهُم بِضَآرِّينَ بِهِ مِنْ أَحَدٍ إِلاَّ بِإِذْنِ اللَّهِ

“Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang bisa mereka gunakan untuk menceraikan antara seorang (suami) dengan istrinya. Dan mereka (ahli sihir) itu tidak dapat memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah.” (QS. Al Baqarah : 102).

Demikian juga firman Allah yang memerintahkan kita berlindung dari kejahatan sihir :

وَ مِنْ شَر ِّ النَّفَّاثاَتِ فْي العُقَدِ

“Dan (aku berlindung kepada Allah) dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembuskan pada buhul-buhul.” (QS. Al Falaq : 4).

Seandainya sihir tidak memiliki pengaruh buruk, tentu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak akan memerintahkan kita agar berlindung darinya.

Sihir juga pernah menimpa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Yaitu ketika seorang Yahudi bernama Labid bin Al A’sham menyihir Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Aisyah rahimahullah menceritakan:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُحِرَ حَتَّى كَانَ يَرَى أَنَّهُ يَأْتِي النِّسَاءَ وَلَا يَأْتِيهِنَّ

“Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah disihir, sehingga Beliau merasa seolah-olah mendatangi istri-istrinya, padahal tidak melakukannya.”

Berkaitan dengan hadits ini, Al Qadhi ‘Iyadh menjelaskan: “Sihir adalah salah satu jenis penyakit diantara penyakit-penyakit lainnya yang wajar menimpa Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti halnya penyakit lain yang tidak diingkari. Dan sihir ini tidak menodai nubuwah Beliau. Adapun keadaan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu, seolah-olah membayangkan melakukan sesuatu, padahal Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukannya. Hal itu tidak mengurangi kejujuran Beliau. Karena dalil dan ijma’ telah menegaskan tentang kema’shuman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dari sikap tidak jujur. Terpengaruh sihir perkara yang hanya mungkin terjadi pada diri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masalah duniawi yang bukan merupakan tujuan risalah Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak diistimewakan lantaran masalah duniawi pula. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah manusia biasa yang bisa tertimpa penyakit seperti halnya manusia. Maka bisa saja terjadi, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikhayalkan oleh perkara-perkara dunia yang tidak ada hakikatnya. Kemudian perkara itu (pada akhirnya) menjadi jelas sebagaimana yang terjadi pada diri Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.”

Sihir memiliki bentuk beraneka ragam dan bertingkat-tingkat. Di antara contohnya adalah tiwalah (sihir yang dilakukan oleh seorang istri untuk mendapatkan cinta suaminya atau pelet), namimah (adu domba), al ‘athfu (pengasihan), ash sharfu (menjauhkan hati) dan sebagainya. Sebagian besar sihir ini masuk ke dalam perbuatan kufur dan syirik, kecuali sihir dengan membubuhi racun atau obat-obatan serta namimah, maka ini tidak termasuk syirik.

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menjelaskan: “Sihir termasuk perbuatan syirik ditinjau dari dua sisi.

Pertama : Karena dalam sihir itu terdapat unsur meminta pelayanan dan ketergantungan dari setan serta pendekatan diri kepada mereka melalui sesuatu yang mereka sukai, agar setan-setan itu memberi pelayanan yang diinginkan.

Kedua : Karena di dalam sihir terdapat unsur pengakuan (bahwa si pelaku) mengetahui ilmu ghaib dan penyetaraan diri dengan Allah dalam ilmuNya, dan adanya upaya untuk menempuh segala cara yang bisa menyampaikannya kepada hal tersebut. Ini adalah salah satu cabang dari kesyirikan dan kekufuran.”

Hukum mempelajari dan melakukan sihir adalah haram dan kufur. Hukuman bagi para tukang sihir adalah dibunuh, sebagaimana yang diriwayatkan dari beberapa orang sahabat . Dan sihir merupakan perbuatan setan. Allah Azza wa Jalla berfirman :

وَاتَّبَعُوا مَا تَتْلُوا الشَّيَاطِينُ عَلَى مُلْكِ سُلَيْمَانَ وَمَاكَفَرَ سُلَيْمَانُ وَلَكِّنَّ الشَّيَاطِينَ كَفَرُوا يُعَلِّمُونَ النَّاسَ السِّحْرَ

“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh setan-setan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (dan tidak mengerjakan sihir), tetapi setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia.” (QS. Al Baqarah: 102)

💎🌷💎
🌷PETUNJUK NABI UNTUK MENANGKAL DAN MENGOBATI SIHIR

Seperti telah dijelaskan oleh para ulama, sihir termasuk jenis penyakit yang bisa menimpa manusia dengan izin Allah Azza wa Jalla. Tidaklah Allah Azza wa Jalla menurunkan satu penyakit melainkan Dia juga menurunkan obat penawarnya. Dan seorang muslim dilarang berobat dengan sesuatu yang diharamkan Allah.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda :

مَا أنْزَلَ اللهُ دَاءً إلا أنْزَلَ لَهُ شِفَاءً

“Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, melainkan Allah akan menurunkan pula obat penawarnya.”

Seorang muslim dilarang pergi ke dukun untuk mengobati sihir dengan sihir yang sejenis. Karena hukum mendatangi dukun dan mempercayai mereka adalah kufur. Apatah lagi sampai meminta mereka untuk melakukan sihir demi mengusir sihir yang menimpanya, ataupun untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan jodoh anak dan sanak saudaranya, atau hubungan suami istri dan keluarga, tentang barang yang hilang, percintaan, perselisihan dan sebagainya. Hal itu merupakan perkara ghaib dan hanya Allah Azza wa Jalla saja yang mengetahui. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ أتَى كَاهِنًا أوْ سَاحِرًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَدٍ

“Barangsiapa yang mendatangi dukun atau tukang sihir, kemudian ia membenarkan (mempercayai) perkataan mereka, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad.”

Para dukun, paranormal, tukang sihir dan peramal itu hanya mengaku-ngaku mengetahui ilmu ghaib berdasarkan kabar yang dibawa setan yang mencuri dengar dari langit. Para dukun itu, tidak akan sampai pada maksud yang diinginkan kecuali dengan cara berkhidmah, tunduk dan taat serta menyembah tentara iblis tersebut. Ini merupakan perbuatan kufur dan syirik terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَن تَنَزَّلُ الشَّيَاطِينُ {212} تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ { 222} يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ

“Apakah akan Aku beritakan kepadamu, kepada siapa setan-setan itu turun? Mereka turun kepada setiap pendusta lagi banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada setan) itu, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.” (QS. Asy Syu’ara`: 221-223).

Oleh karena itu, seorang muslim tidak boleh tunduk dan percaya kepada dugaan dan asumsi bahwa cara yang dilakukan para dukun itu sebagai pengobatan, misalnya tulisan-tulisan azimat, rajah-rajah, menuangkan cairan yang telah dibaca mantra-mantra syirik dan sebagainya. Semua itu adalah praktek perdukunan dan penipuan terhadap manusia. Barangsiapa yang rela menerima praktek-praktek tersebut tanpa menunjukkan sikap penolakannya, sungguh ia telah ikut tolong-menolong dalam perbuatan bathil dan kufur.

💎🌷💎
🌷CARA PENCEGAHAN DARI SIHIR YANG DIAJARKAN RASULULLAH

1. Dalam setiap keadaan senantiasa mentauhidkan Allah Azza wa Jalla dan bertawakkal kepadaNya, serta menjauhi perbuatan syirik dengan segala bentuknya. Allah Azza wa Jalla berfirman :

إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ {99} إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ

“Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya. Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang menjadikannya sebagai pemimpin dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (QS. An Nahl : 99-100).

Ketika Menafsirkan ayat di atas, Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di berkata : “Sesungguhnya setan tidak memiliki kekuasaan untuk mempengaruhi (mengalahkan) orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Rabbnya semata, yang tidak ada sekutu bagiNya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membela orang-orang mu’min yang bertawakkal kepadaNya dari setiap kejelekan setan, sehingga tidak ada celah sedikitpun bagi setan untuk mencelakakan mereka.”
Dan ayat-ayat semisal ini banyak terdapat di dalam Al Qur`an.

2. Melaksanakan setiap kewajiban-kewajiban yang Allah Subhanahu wa Ta’ala perintahkan, dan menjauhi setiap yang dilarang, serta bertaubat dari setiap perbuatan dosa dan kejelekan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada Ibnu ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu :

يَا غُلاَمُ ! إنِي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ ، احْفَظِ اللهَ يَحْفَظْكَ…

“Wahai anak, sesungguhnya aku akan mengajarkanmu beberapa kalimat. Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu…”

Syaikh Nazhim Muhammad Sulthan menyatakan, makna sabda Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam (احْفَظِ اللهَ ) adalah jagalah perintah-perintahNya, larangan-laranganNya, hukum-hukumNya serta hak-hakNya. Caranya, dengan memenuhi apa-apa yang Allah dan RasulNya perintahkan berupa kewajiban-kewajiban, serta menjauhi segala perkara yang dilarang. Sedangkan makna (يَحْفَظْكَ ) ialah, barangsiapa yang menjaga perintah-perintahNya, mengerjakan setiap kewajiban dan menjauhi setiap laranganNya, niscaya Allah k akan menjaganya. Karena balasan suatu amalan, sejenis dengan amal itu sendiri. Penjagaan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap hamba meliputi penjagaan terhadap dirinya, anak, keluarga dan hartanya. Juga penjagaan terhadap agama dan imannya dari setiap perkara syubhat yang menyesatkan.

3. Tidak membiarkan anak-anak berkeliaran saat akan terbenamnya matahari. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya: “Jika malam telah masuk -jika kalian berada di sore hari-, maka tahanlah anak-anak kalian. Sesungguhnya setan berkeliaran pada waktu itu. Tatkala malam telah datang sejenak, maka lepaskanlah mereka.” (HR Bukhari Muslim).

4. Membersihkan rumah dari salib, patung-patung dan gambar-gambar yang bernyawa serta anjing. Diriwayatkan dalam sebuah hadits, bahwa Malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat hal-hal di atas. Demikian juga dibersihkan dari piranti-piranti yang melalaikan, seruling dan musik.

5. Memperbanyak membaca Al Qur`an dan manjadikannya sebagai dzikir harian. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Janganlah menjadikan rumah-rumah kalian layaknya kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibaca di dalamnya surat Al Baqarah.”

6. Membentengi diri dengan doa-doa dan ta’awudz serta dzikir-dzikir yang disyariatkan, seperti dzikir pagi dan sore, dzikir-dzikir setelah shalat fardhu, dzikir sebelum dan sesudah bangun tidur, do’a ketika masuk dan keluar rumah, do’a ketika naik kendaraan, do’a ketika masuk dan keluar masjid, do’a ketika masuk dan keluar kamar mandi, do’a ketika melihat orang yang mandapat musibah, serta dzikir-dzikir lainnya.

Ibnul Qayyim berkata,”Sesungguhnya sihir para penyihir itu akan bekerja secara sempurna bila mengenai hati yang lemah, jiwa-jiwa yang penuh dengan syahwat yang senanantiasa bergantung kepada hal-hal rendahan. Oleh sebab itu, umumnya sihir banyak mengenai para wanita, anak-anak, orang-orang bodoh, orang-orang pedalaman, dan orang-orang yang lemah dalam berpegang teguh kepada agama, sikap tawakkal dan tauhid, serta orang-orang yang tidak memiliki bagian sama sekali dari dzikir-dzikir Ilahi, doa-doa, dan ta’awwudzaat nabawiyah."

7. Memakan tujuh butir kurma ‘ajwah setiap pagi hari. Berdasarkan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

مَنْ تَصَبَّحَ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعَ تَمَرَاتٍ عَجْوَةً لَمْ يَضُرَّهُ فِي ذَلِكَ الْيَوْمِ سُمٌّ وَلَا سِحْرٌ

“Barangsiapa yang makan tujuh butir kurma ‘ajwah pada setiap pagi, maka racun dan sihir tidak akan mampu membahayakannya pada hari itu.”

Dan yang lebih utama, jika kurma yang kita makan itu berasal dari kota Madinah (yakni di antara dua kampung di kota Madinah), sebagaimana disebutkan dalam riwayat Muslim. Syaikh Abdul ’Aziz bin Baz berpendapat, seluruh jenis kurma Madinah memiliki sifat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ini. Namun beliau juga berpendapat, bahwa perlindungan ini juga diharapkan bagi orang yang memakan tujuh butir kurma, selain kurma Madinah secara mutlak.

💎🌷💎
🌷TERAPI PENGOBATAN SETELAH TERKENA SIHIR

1. Metode pertama :
Mengeluarkan dan menggagalkan sihir tersebut jika diketahui tempatnya dengan cara yang dibolehkan syariat. Ini merupakan metode paling ampuh untuk mengobati orang yang terkena sihir.

2. Metode kedua :
Dengan membaca ruqyah-ruqyah yang disyariatkan. Para ulama telah bersepakat bolehnya menggunakan ruqyah sebagai pengobatan apabila memenuhi tiga syarat.

~ Pertama : Hendaknya ruqyah tersebut dengan menggunakan Kalamullah (ayat-ayat Al Qur`an), atau dengan Asmaul Husna atau dengan sifat-sifat Allah Azza wa Jalla, atau dengan doa-doa yang diajarkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

~ Kedua : Ruqyah tersebut dengan menggunakan bahasa Arab, atau dengan bahasa selain Arab yang difahami maknanya.

~ Ketiga : Hendaknya orang yang meruqyah dan yang diruqyah meyakini, bahwa ruqyah tersebut tidak mampu menyembuhkan dengan sendirinya, tetapi dengan kekuasaan Allah Azza wa Jalla. Karena ruqyah hanyalah salah satu sebab di antara sebab-sebab diperolehnya kesembuhan. Dan Allah-lah yang menyembuhkan.

Selain itu, ada hal sangat penting yang juga harus diperhatikan, bahwa ruqyah akan bekerja secara efektif bila orang yang sakit (terkena sihir) dan orang yang mengobati sama-sama memiliki keyakinan yang kuat kepada Allah Azza wa Jalla, bertawakkal kepadaNya semata, bertakwa dan mentauhidkanNya, serta meyakini dengan sebenar-benarnya bahwa Al Qur`an adalah penyembuh bagi penyakit dan rahmat bagi orang-orang beriman. Jika hal ini tidak terpenuhi, maka ruqyah tersebut tidak akan berefek kepada penyakitnya, karena ruqyah itu sendiri merupakan obat mujarab yang diajarkan oleh syari’at. Namun ibarat senjata, setajam apapun ia, jika berada di tangan orang yang tidak lihai menggunakannya, maka senjata itu tidak banyak manfaatnya.

Dikatakan oleh Ibnu At Tiin: “Ruqyah dengan membaca mu’awwidzat atau dengan nama-nama Allah Subhanahu wa Ta’ala merupakan pengobatan rohani, (akan bekerja efektif) bila di baca oleh hambaNya yang shalih; kesembuhan pun akan diperoleh dengan izin Allah Azza wa Jalla.“

Diantara bentuk pengobatan yang termasuk metode kedua ini ialah sebagai berikut:

~ Membaca surat Al Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al Baqarah, surat Al Ikhlash, An Naas dan Al Falaq sebanyak tiga kali atau lebih dengan mengangkat tangan, tiupkan ke kedua tangan tersebut seusai membaca ayat-ayat tadi, kemudian usapkan ke bagian tubuh yang sakit dengan tangan kanan.

~ Membaca ta’awwudz (doa perlindungan diri) dan ruqyah-ruqyah untuk mengobati sihir, di antaranya sebagai berikut:

a. أسْألُ اللهَ العَظِيْمَ رَبَّ العَرْشِ العَظِيْمِ أنْ يَشْفِيَكَ

“Aku mohon kepada Allah Yang Maha Agung Pemilik ‘Arsy yang agung agar menyembuhkanmu (dibaca sebanyak tujuh kali).”

b. Orang yang terkena sihir meletakkan tangannya pada bagian tubuh yang terasa sakit, kemudian membaca: (بِسْمِ الله) sebanyak tiga kali lalu membaca :

أعُوذُ بِالله وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أجِدُ وَ أحَاذِرُ

“Aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari setiap kejelekan yang aku jumpai dan aku takuti.”

c. Mengusap bagian tubuh yang sakit sambil membaca doa :

اللهَُّمَ رَبَّ النَّاسِ أَذْهِبِ الْبَأْسَ وَاشْفِ أَنْتَ الشَّافِي لَا شِفَاءَ إِلَّا شِفَاؤُكَ شِفَاءً لَا يُغَادِرُ سَقَمًا

“Ya Allah, Rabb Pemelihara manusia, hilangkanlah penyakitku dan sembuhkanlah, Engkau-lah Yang Menyembuhkan, tiada kesembuhan melainkan kesembuhan dariMu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit."

d. Membaca doa:

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَ عِقَابِهِ وَشَرِّ عِبَادِهِ وَمِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِينِ وَأَنْ يَحْضُرُونِ

“Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kemarahanNya, dari kejahatan hamba-hambaNya, dan dari bisikan-bisikan setan dan dari kedatangan mereka kepadaku."

3. Metode ketiga :
Mengeluarkan sihir tersebut dengan melakukan pembekaman pada bagian tubuh yang terlihat bekas sihir, jika hal itu memang memungkinkan. Bila tidak memungkinkan, maka ruqyah-ruqyah di atas telah mencukupi untuk mengobati sihir.

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan rahasia pembekaman di bagian yang terkena sihir ini. Bahwa sihir itu tersusun dari pengaruh ruh-ruh jahat dan adanya respon kekuatan alami yang lahir dari ruh jahat tersebut. Inilah jenis sihir yang paling kuat, terutama pada bagian tubuh yang menjadi pusat persemayaman sihir tadi. Maka pembekaman pada bagian tersebut merupakan metode pengobatan yang sangat efektif bila dilakukan sesuai dengan cara yang tepat.

4. Metode keempat :
Dengan menggunakan obat-obatan alami sebagaimana disebutkan Al Qur’an dan As Sunnah, dengan disertai keyakinan penuh terhadap kebenaran firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menerangkannya. Di antaranya dengan menggunakan madu, habbahtus sauda` (jinten hitam), air zam-zam, minyak zaitun dan obat-obatan lainnya yang dibenarkan syara’ sebagai obat. Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

الشِّفَاءُ فِي ثَلَاثَةٍ شَرْبَةِ عَسَلٍ وَشَرْطَةِ مِحْجَمٍ وَكَيَّةِ نَارٍ وَأَنْهَى أُمَّتِي عَنْ الْكَيِّ

“Pengobatan itu ada dalam tiga hal. (Yaitu): berbekam, minum madu dan pengobatan dengan kay (besi panas). Sedangkan aku melarang umatku menggunakan pengobatan dengan kay.”

Dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘anha, ia mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ هَذِهِ الْحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ إِلَّا مِنْ السَّامِ قُلْتُ وَمَا السَّامُ قَالَ الْمَوْتُ

“Sesungguhnya habbah sauda’ ini merupakan obat bagi segala jenis penyakit, kecuali as saam”. Aku (‘Aisyah) bertanya,”Apakah as saam itu?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,”Kematian.”

Dari Jabir bin Abdillah Radhiyallahu ‘anhu, ia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

ماَءُ زَمْزَمَ لِمَا شُرِبَ لَهُ

“Air zam-zam itu tergantung niat orang yang meminumnya.”

Dari Umar bin Al Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

كُلُوا الزَّيْتَ وَادَّهِنُوا بِهِ فَإِنَّهُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ

“Makanlah minyak zaitun dan minyakilah rambut kalian dengannya, karena sesungguhnya ia berasal dari pohon yang diberkahi.”

Demikianlah sekilas pembahasan tentang sihir berikut cara mencegah dan mengobatinya. Selayaknya bagi setiap pribadi muslim, terutama para pemimpin keluarga, untuk mengetahui hal ini dan mengajarkan kepada keluarganya. Agar anggota keluarga mampu membentengi diri dari kejahatan sihir. Selayaknya pula bagi pemimpin keluarga, untuk mengkondisikan keluarganya agar senantiasa taat kepada Allah Sang Pemelihara manusia. Membersihkan rumahnya serta menyingkirkan sejauh-jauhnya dari segala sarana yang mengundang kemaksiatan, seperti musik, majalah-majalah porno, gambar makhluk hidup dan sebagainya. Agar keluarganya mendapat curahan rahmat dan perlindungan dari Allah, terjauhkan dari gangguan iblis dan bala tentaranya.

Wallahualam...


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Bunda Lisa
Kemarin saat saya bersih-bersih rumah, ada tulisannya bismillahirrahmanirrahim terus dibawahnya Ada tulisan Umar Farooq di balik pintu. Apakah itu termasuk jimat atau sihir ya bunda?? Katanya niat tujuannya biar dijaga Umar Farooq yang ditakuti Jin syetan.

💎 Jawab:
Ini sudah masuk dalam jimat dan hukumnya syirik meminta bantuan selain kepada Allah.

0⃣2⃣ Yayi
Assalamu'alaikum,

Kalau seseorang kena sihir cinta atau pelet bagaimana cara menyembuhkannya, sedangkan orang tersebut tidak percaya dengan pengobatan rukyah yang dianjurkan?

💎 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Akan susah bila tidak percaya tapi cara Ruqyah yang efektif adalah doakan agar dia di berikan hidayah oleh Allah.

🌷Rukyah yang efektif maksudnya bagaimana ya ustadzah?

💎 Yang paling cocok untuk kasus tersebut.

0⃣3⃣ Rani
Ustadzah, bagaimana cara kita menyampaikan kepada keluarga kita kalau beliau terkena sihir? (Soalnya beliau tidak percaya & katanya tidak boleh su'udzon). Terus apakah kita bisa meruqyah tanpa izin, tanpa diketahui orang yang bersangkutan?
Dan apakah ruqyah mandiri itu bisa dipakai untuk meruqyah orang lain atau hanya untuk kita pribadi?

💎 Jawab:
Mendoakan masuk dalam Ruqyah jadi doakan mereka juga ya.
Yang namanya Ruqyah mandiri itu berarti untuk diri sendiri namun tidak menutup kemungkinan meruqyah keluarga dengan cara meruqyah galon air minum kita dan semua masakan kita.

0⃣4⃣ Bund Sasi
Apakah istihodhoh juga bisa dikatakan bagian dari sihir?
Saudara saya dalam sebulan: 6 hari sholat, 6 hari mens. 7 hari sholat, 7 hari mens. Terus seperti itu ustadzah. Tidak berhenti.

Jazakillah khoiron

💎 Jawab:
Bisa jadi itu gangguan jin tapi tidak menutup kemungkinan sihir juga jadi perlu pendalaman kasus untuk memastikan itu gangguan jin, sihir atau memang murni medis.

0⃣5⃣ Bund Sasi
Assalamualaikum ustadzah.

Pertanyaan titipan seseorang. Afwan, untuk menghindari asumsi negatif, dia bertanya melalui saya.
Begini ustadzah:
Ada permasalahan saya dengan mertua. Dan berujung mertua sakit hati dan menginginkan saya pisah dari suami.

Sampai mertua saya pergi ke sebut saja paranormal.
Memang setelah itu saya dan suami selalu ribut terus baik melalui telepon atau ketemu selalu ribut.
Sampai ada yang menyarankan untuk diruqyah.

Dan mertua selalu menyarankan ke suami, sedikit-sedikit ibaratnya klenik.
Memang sih suami tidak nurutin tapi di belakang suami, mertua selalu menggunakan klenik untuk hal-hal yang berurusan dengan saya suami.

1. Apakah saya dan suami harus diruqyah untuk mengusir jin pengganggu rumah tangga itu?

2. Haruskah saya dan suami selalu menuruti mertua walau itu salah karena jika menolak, mertua marah malah makin jadi ke kami. Memilih diem malah dibuat makin jadi juga sama mertua, tapi kalau ngikutin musyrik?

Mohon bimbingan dan pencerahannya ustadzah.
Jazakillah khoiron

💎Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Sebaiknya semua di Ruqyah termasuk rumah.

2. Nabi ibrahim juga mengalami hal yang sama tapi menolaknya dengan cara yang ikhsan, yuk kita tolak dengan cara yang baik.

0⃣6⃣ Ninick
Assalamualaikum ustadzah,

Jadi mamah nick punya kantin. Nah kalau lagi ramai yang makan itu kadang suka banyak lalat hijau padahal lagi tidak goreng ikan dan selalu ada di salah satu sudut ruangan dan di dekat etalase. Terus juga pernah padahal tempat gula cair itu ditutup rapat tapi tiba-tiba besoknya di dalemnya ada cicak 2 ekor, ada yang bilang itu sihir atau kiriman orang itu bagaimana ya ustadzah?

💎 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Banyak cicak atau tikus itu artinya jin. Nasab sebaiknya di Ruqyah saja tempat usahanya.
Perbanyak al-baqarah dan juga shalawat bisa juga tiga kulhu.

0⃣7⃣ Ninick
Kalau kita melakukan semacam ruqiyah, terus pulangnya itu di bawa air yang isinya seperti doa-doa begitu itu boleh atau tidak? Soalnya ada salah satu penceramah melarang hal tersebut!

💎 Jawab:
Kalau kita tau doanya dan artinya apa (dari al quran) itu masih syari.

0⃣8⃣ Ridha
Ketika adzan magrib. Kita disuruh masuk rumah, menutup pintu, jendela, makanan, menggendong anak bayi.
Pertanyan saya.
1. Bagaimana jika lagi diperjalanan atau diatas kendaraan ustazah? Apa yang baik kita lakukan?

2. Bagaimana melihat ada syihir atau bukan pada pasangan suami istri yang diambang perceraian?

💎 Jawab:
1. Sebaiknya segera berlindung kepada Allah dan pergi ke masjid.

2. Sering terjadi cek cok tanpa sebab bahkan sebab bisa hal yang remeh, salah satu merasa malas melayani untuk ij'ma, melihat suami atau istri bukan seperti orang lain dan lain-lain.

0⃣9⃣ Kiki
Assalamu'alaikum dzah,

1. Jikalau ada kenalan kita, yang minta diurut sama seseorang karena anaknya (usia hampir 2 tahun) susah tidur malam, lalu budhe urutnya memberikan daun yang disuruh diletakkan di kamar dia tidur,  biar si anak tidur nyenyak katanya.
Itu termasuk perdukunan ya dzah?

2. Jikalau ada seorang teman yang menawarkan untuk berurut (sebagai salah satu ikhtiar untuk mendapatkan momongan), dan lalu budhe urutnya bilang, saya akan memilih hari yang baik dulu ya untuk kita urut.
Naah apakah itu juga perdukunan juga ya dzah?

3. Ada lagi dzah, tapi mungkin mirip-mirip, jika ada ibu yang bayinya (usia 5 bulan), demam, lalu diurut, terus budhe urutnya meniup dan membacakan ayat-ayat ke afwan (payudara si ibu), apakah itu juga perdukunan dzah?
Jazakillah khoir atas penjelasannya dzah

💎Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1.  Itu termasuk dalam hal syirik karena meyakini suatu hal yang dapat menolong kita selain Allah.

2.  Iya.
Itu termasuk perdukunan, sebenarnya urut itu bisa di lakukan oleh bidan karana urut supaya dapat punya anak itu memposisikan letak rahim sehingga mudah di jangkau oleh sperma.

3. Hahhhh... Lagi.
Ayat-ayat tersebut apa?  Bila ayat al Qur'an murni dan sunnah maka tidak. Mengapa tapi kalau al-Quran, tapi dibelakangnya ada kalimat yang "sesuatu" maka itu syirik.

1⃣0⃣ Yanti
Assalamualaikum ustadzah,

1. Apakah benar seseorang yang terkena sihir itu tidak kuat untuk puasa sunnah?

2. Apakah puasa bisa jadi salah satu penangkal sihir?

💎 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Tidak juga...
Tapi memang godaan syaitan itu membuat kita tidak bisa melaksanakan perintah Nya.

2. Iya benar salah satu cara menangkal sihir adalah puasa, wudhu dan zikir namun jangan diniatkan karena ingin menangkal sihir ya karena itu juga bisa bikin jin masuk.
Lakukan saja karena ingin menjalankan sunnah dan wajib karena Allah. Karena di dalam perintah tersebut sudah ada janji Allah dan Rasulullah.

1⃣1⃣ Mariam
1. Bismillah, ustadzah ingin minta penjelasan apakah 'ain itu?

2. Apakah hanya menimpa anak kecil?
Apakah dari foto saja?

💎 Jawab:
1. Apa itu Penyakit ‘Ain?

‘Ain secara bahasa diambil dari kata ‘ana- ya’inu artinya apabila menatapnya dengan matanya.

Adapun secara istilah, penyakit ‘Ain adalah penyakit yang disebabkan oleh pengaruh buruk pandangan mata,yaitu pandangan mata yang disertai rasa takjub atau bahkan  iri dan dengki terhadap apa yang dilihatnya.

Ibnul Atsir rahimahullah berkata,

يقال: أصَابَت فُلاناً عيْنٌ إذا نَظر إليه عَدُوّ أو حَسُود فأثَّرتْ فيه فمَرِض بِسَببها

“Dikatakan bahwa Fulan terkena ‘Ain, yaitu apa bila musuh atau orang-orang dengki memandangnya lalu pandangan itu mempengaruhinya hingga menyebabkannya jatuh sakit”. (An Nihayah, 3/332)

Al Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah berkata,

والعيْنُ نَظَر بِاسْتِحْسَان مَشُوب بِحَسَد مِنْ خَبِيثِ الطبْعِ يَحْصُلُ لِلْمَنْظُورِ مِنْهُ ضَرَرٌ

“Dan ‘ain itu adalah pandangan suka disertai hasad yang berasal dari kejelekan tabiat, yang dapat menyebabkan orang yang dipandang itu tertimpa suatu bahaya.”.[Fathul Bari, 10/200]

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اسْتَعِيذُوا بِاللَّهِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ

Dari Aisyah radhiallahu anha,Rosululloh shallalloahu alaihi wa sallam bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Alloh dari ain (mata jahat) karena sesungguhnya  pengaruh ain itu haq( nyata)." (HR ibnu Majah  no: 3499)

◼Jenis-jenis ‘Ain

Ibnu Qoyyim rahimahullah mengatakan bahwa penyakit ‘ain ada dua jenis :’ain insi (‘ain berunsur manusia) dan ‘ain jinni (‘ain berunsur jin).

Diriwayatkan dengan shahih dari Ummu Salamah bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melihat seorang budak wanita di rumahnya yang wajahnya terlihat kusam. Beliau berkata,”Ruqyah wanita ini, ia terkena ‘ain." (H.R Al-Bukhori, 10/171 dan Muslim 2197)

2. Tidak hanya anak kecil orang dewasa pun juga bisa.

1⃣2⃣ Laily
Assalamualaikum ustadzah,

Putra sulung saya mulai umur dua tahun bisa melihat Makhluk halus sampai sekarang, dan sering disapa ustadzah, apakah benar bila seseorang bisa melihat makhluk halus berarti dalam dirinya juga ada jinnya? Bagaimana cara menghilangkan agar putra saya tidak dapat melihat mereka lagi ustadzah?
Terimakasih ustadzah

💎 Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Kedua orang tua harus Ruqyah dan bersihkan diri dari ke syirikan ajak nanda Ruqyah walaupun tidak diRuqyah karena itu efek dari kedua orang tua.

1⃣3⃣ Elok
Assalamu'alaikum ustadzah,

Apakah orang yang terkena sihir tapi tidak merasa bisa di obati secara diam-diam? Agar tidak menimbulkan bentrokan (yang terkena sihir tidak mau di ruqyah).

💎Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Biasakan di rumah mendengarkan murotal, bacakan pula al baqoroh ayat 1-5, 102, 255 dan dua ayat terakhir.
Lakukan setiap pagi dan sore.
Selesai baca tiupin di air galon dengan niat mohon pertolongan Allah.

1⃣4⃣ iDha
Apa tanda kalau suami atau istri sudah kena ilmu sihir?
Bagaimana melepaskan sihir tersebut?

💎Jawab:
Biasakan mereka sering selisih paham walaupun hal remeh, suami atau istri jarang berhubungan suami istri, gampang curiga dan lain-lain.

1⃣5⃣ Yuli
Assalamualaikum ustadzah,

Apakah efek sihir bisa berbeda kadarnya? Tergantung kondisi keimanan seorang manusia?

💎 Jawab:
Iya benar..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar