Kamis, 22 November 2018

KETUHANAN Part 3 (Ubuddiyah & Iman Kepada Alloh)



OLeH: Ren Dina Zahrana

          💘M a T e R i💘

لا اله الا الله الملك الحق المبين محمد رسول الله.

الحمد الله رب العالمین.

صلی علی سیدنا المصطفی و اله وصحبه وسلم.

عماع بعد

Alhamdulillah kita dapat berjumpa lagi untuk meneruskan kajian minggu kemaren yah.

Masih ingat materinya??

Okay. Sekarang kita memasuki kajian terkahir yah mengenai Ubudiyah dan Iman kepada Allah.

Terakhir loh... So please semangatnya jangan semangat penghabisan yah sahabat

🌸B.3. Ubudiyyah

Ubudiyyah artinya ketundukan. Maknanya adalah ketundukan kepada Allah.

وَمَنْ أَحْسَنُ دِينًا مِّمَّنْ أَسْلَمَ وَجْهَهُۥ لِلَّهِ...

"Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah..." (QS. An-Nisa' : 125)

Imam Muhammad Al-Baqir ra berkata, "Orang yang paling layak mengenal Allah di antara hamba-hamba-Nya adalah orang yang tunduk dan menerima ketetapan-Nya."

 (بحار الانوار/ ۶۸/۱۵۳)

Peringkat ini adalah peringkat orang yang tidak memiliki keinginan kecuali keinginan mengikuti Kekasihnya yaitu Allah walau apa yang ditetapkan oleh Allah itu sesuai dengan kesukaannya ataupun tidak. Entah Allah akan meletakamnya di surga ataupun di neraka, cinta mereka kepada-Nya tidak akan padam jua.

Maqam atau kedudukan ubudiyah merupakan maqam yang paling tinggi karena ubudiyah meliputi segala sifat-sifat manusia yang terpuji.

🌸B.4 Iman Kepada Allah

Iman kepada Allah bukan hanya sekedar mengetahui bahwa Dia ada dan Esa tetapi mencakupi seluruh sifat yang terkandung dalam Ubudiyah.

Adapun sifat-sifat orang yang beriman kepada Allah ialah sebagai berikut:

▪Khidmat pada Makhluk Allah
▪Tawakal
▪Tunduk (Ubudiyyah) & Menerima
▪Yakin
▪Ikhlas
▪Penyucian Diri

🔷🌷🔷
▪ Khidmat Kepada Makhluk Allah

Khidmat artinya melayani. Maksudnya adalah melayani seluruh makhluk Allah, entah dia manusia maupun tumbuhan. Seorang mukmin yang ada ditingkat ini rela mengorbankan dirinya untuk kebahagian makhluk lain, walau hanya seekor semut yang jauh dari terkaan kita.

▪ Tawakal

Untuk memahami Tawakal, berikut ada sebuah kisah yang saya suguhkan.

"Seorang wali Allah tersesat di padang pasir. Setelah berjalan berjam-jam dalam keadaan haus, ia menemukan sumur tetapi permukaan airnya sangat rendah sehingga ia tidak dapat menjangkaunya. Ia pun mencari tambang dan ember ke sana ke mari tetapi tidak dapat menemukannya."

"Ia pun bersandar pada sebuah batu besar dan melihat kawanan kijang mendekati sumur itu. Seketika air permukaan naik sehingga kawanan kijang dapat meminumnya. Kemudian kawanan kijang pergi dan permukaan air merendah kembali seperti semula."

"Melihat kejadian ini, wali Allah itu berdoa kepada Allah, 'Ya Allah sudilah kiranya Engkau melihatku seperti Engkau  melihat kawanan kijang itu.' Tiba-tiba terdengar seruan dari langit, 'Hai hamba-Ku matamu tertumpu pada tambang dan ember. Engkau berpikir harus menemukannya supaya dapat meminum air. Namun binatang bisu itu tidak memiliki tambang dan ember kecuali Aku, karena itu Aku memberinya air."

▪ Yakin

Imam Jafar As-Siddiq ra berkata, "Di antara tanda-tanda bersemayamnya keyakinan di dalam hati seorang mukmin adalah sama baginya keadaan ada dan tidak ada, keadaan lebih atau kurang, keadaan di puji dan keadaan dicela, keadaan mulia dan keadaan hina. Karena dia melihat semuanya berasal dari Zat yang satu." (Mustadrak Wasail 11/199)

Jika seorang mukmin masih mengeluh tentang musibah dan cobaan itu artinya dia belum dikatakan sebagai hamba yang yakin. Keimanannya pada Allah cukup untuk diragukan.

▪ Ikhlas

Amal tidak akan di terima  tanpa adanya keikhlasan. Keikhlasan untuk semata-mata ditujukan kepada Allah.

Ketika kita beribadah mengharapkan pahala dan surga maka Allah akan memberikannya apa yang ia minta. Tetapi hamba yang Ikhlas akan mendapatkan amal, surga, dan kebersamaan bersama Tuhannya. Ia akan diperhatikan lebih oleh Allah. Tidak sebagaimana mereka yang mengharapkan pahala dan surga, Allah tidak terlalu perhatian karena mereka menginginkan Surga bukan Allah sendiri.

Untuk memahami kaidah ikhlas, saya akan memaparkan cerita pendek.

"Pada masa itu, di dalam mimpi seorang ahli marifat bernama Kull Ahmad Agha melihat seorang zahid (ahli ibadah) yang mempunyai kekuasaan di surga. Meski dia mendapat kenikmatan sebesar itu, ia terlihat kurang bahagia. Ahmad Agha pun mendekatinya dan bertanya tentang keadaan orang itu dan dia menjawab, 'Di sini saya mempunyai segalanya, namun sayangnya saya tidak mempunyai Allah. Saya dibangkitkan dengan orang yang mengharapkan pahala karena setiap amal yang saya lakukan di dunia adalah untuk mendapat ganjaran (surga) dan sekarang inilah hasilnya."

▪ Penyucian Diri

Penyucian diri dilakukan dengan berisitigfar setiap saat karena pada umumnya dosa-dosa itu ada yang sangat lembut sehingga kita tidak menyadarinya. Oleh karena itu setiap hembusan nafas kita mestinya digunakan untuk memohon ampun kepada-Nya.

Adapun ahli maksiat, ia tidak boleh berputus asa dari mengharapkan rahmat Allah.

Ada sebuah kisah berkenaan dengan materi ini. Berikut kisahnya:

"Ada seorang pelacur yang senang menghadiri pesta, mabuk-mabukan, dan berzina. Setiap pulang dari pesta dia mandi dan shalat dua rakaat. Orang-orang heran dengan kelakukannya ini. Ia pun mengatakan, 'Ini adalah jalan damai kepada Allah jika suatu saat aku kembali kepada-Nya.'"

"Suatu ketika ada seorang saudagar kaya tertarik dengan sikap pelacur ini. Ia pun melamarnya dan membawanya berdagang ke Makkah. Di Mekkah, pelacur ini bertobat dan menjadi ahli ibadah di masanya."

^^^End^^^

Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Atas salah, khilaf, serta kurangnya saya mengucapkan beribu-ribu maaf.

Jazaakumullahu khairan katsiran kepada akhwati fillah yang menyimak.

Akhir kata,

و بالله توفیق و الهدایه.‌

وسلام علیکم و رحمة الله و برکاته


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Rani
Ustadzah, terkadang kita memaksa diri kita untuk tidak malas & berusaha untuk istiqomah dengan rutinitas kita.  Kita tahu kalau semakin dipaksa lama lama malas akan hilang & kita jadi terbiasa. Apakah ini bisa disebut dengan ikhlas yang tujuannya mengharap pahala dari Allah, ustadzah?

🌷Jawab:
Belum sampai kepada ikhlas tetapi masih menuju ke pembiasaan.

Di level ini kita memandang ibadah sebagai kewajiban.
Adapun ikhlas, ibadah dipandang sebagai penyuguhan. Walaupun sekiranya Shalat tidak wajib dikerjakan. Mereka tetap melaksakannya sebagaimana ada ketentuan wajib.

💎Apakah karena pembiasaan ini ibadah kita sia sia Ustadzah? Hanya sebatas 'menggugurkan kewajiban' saja?
Apakah ini kesalahan?

🌷Tidak bunda. Setiap ibadah ada nilainya terutama yang perjuangannya lebih sulit. Nilainya biasanya lebih tinggi.

Bukan kesalahan. Tapi ini adalah rangkaian dari proses.

0⃣2⃣ Lolita
Ustadzah bagaimana cara membedakan tawakal kepada Allah dengan jalani saja dulu "just let it flow".
Terima kasih ustadzah

🌷Jawab:
Tawakal kepada Allah itu menerima segala perkara. Sudah ada persiapan matang menghadapi segala kemungkinan.

Adapun let it flow umumnya tidak ada persiapan. Tidak ada bekal. Jalannya sama tetapi kualitas berbeda.

Tawakal juga tahu tujuannya tertuju pada Allah. Kalau Let if flow tertuju kepada apa? Kepada ketidak jelasan takdir.

Seperti misalnya: Tawakal itu sudah ada niatnya. Sudab mantap. sedangkan let it flow itu belum berniat. Pasrah aja. Yang penting bisa.

💎Lalu ustadzah bagaimana caranya biar merubah dari let it flow ke tawakal?

🌷Dengan mengaitkannya kepada Allah.
Tawakal Allah akan memudahkan.
Bukan membiarkan jalan kemudahan lewat.

💎Membiarkan jalan kemudahan lewat itu bagaimana ustadzah?

🌷Dengan tawakal maka Allah akan mudahkan jalan kita. Takdir kita akan baik.
Tanpa tawakal maka takdir akan suram atau tidak akan sampai pada tujuan kita.

0⃣3⃣ Kiki
Apakah meminta untuk di ruqyah itu salah satu ciri ketidaktawakallan kita terhadap Allah ya dzah ren?
Dan kapankah saat terbaik kita untuk tawakal dzah? Jazakillah dzah

🌷Jawab:
Itu masuk ikhtiar.
Kita mesti kapan saja untuk tawakal. Terbebas dari keterbatasan masa.

💎Berarti tidak masalah ya dzah kalau kita yang minta, kiki pernah denger katanya kita tidak bisa dapat surga tertinggi begitu jika kita minta diruqyah,  apakah itu benar ya dzah?

🌷Wallahu a'lam. Tujuan ruqyah membersihkan diri dari jin.
Ruqyah ada macam macamnya ada yang sesuai syara dan ada yang tidak.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘


Mudah-mudahan kita beserta keturunan kita bisa menjadi mukmin yang sebenar-benarnya.
Yang memiliki seluruh sifat-sifat yang disebutkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar