Jumat, 23 November 2018

AKHIRNYA MEREKA PUTUS ASA



OLeH: Ustadz Syahrawi Munthe

           💘M a T e R i💘

Assalamu'alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah atas segala karuniaNya. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan alam Rasulullah SAW.

InsyaAllah, tema kajian kita sore ini adalah " AKHIRNYA MEREKA PUTUS ASA "

Hakikatnya setiap muslim tidak boleh berputus asa sebab tidak ada yang mengetahui takdir kecuali Allah. Akhir dari sebuah peristiwa telah tertulis rapih di lauh mahfuzh, manusia hanya ikhtiar mengejar apa yang tertulis itu. Jika hasilnya baik sebaiknya ia bersyukur, jika beda dengan asa maka bersabar adalah pilihan terbaik. Apa yang Allah tetapkan bagi hambaNya, tetap yang terbaik bagi hamba tersebut. Tidak boleh berputus asa.

مَآأَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي اْلأَرْضِ وَلاَفِي أَنفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَآ إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ {22} لِكَيْلاَ تَأْسَوْا عَلَى مَافَاتَكُمْ وَلاَتَفْرَحُوا بِمَآ ءَاتَاكُمْ وَاللهُ لاَيُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ {23}

"Tiada satu pun bencana yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri, melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri." (QS. 57 :22-23)

Berputus asa hanya berlaku bagi orang-orang kafir. Sebab keimanan mereka yang berharap kepada 'juru selamat' yaitu Nabi Isa yang mereka anggap sebagai Tuhan, tidak akan dapat menolongnya kelak. Seluruh kebaikan di dunia, kemurahan hati, harta yang mereka infaqkan, serta amal lainnya yang mereka harapkan pahala, semuanya sia-sia.

أُولَٰئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الْآخِرَةِ إِلَّا النَّارُ ۖ وَحَبِطَ مَا صَنَعُوا فِيهَا وَبَاطِلٌ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan."
(QS. 11 : 16)

Allah tidak akan menolongnya, tidak akan memberikan rahmat padanya. Yang mereka dapatkan hanyalah siksaan dan azab pedih karena kekafirannya. Saat itulah akhirnya mereka putus asa.

Firman Allah Ta'ala :

وَالَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِ اللَّهِ وَلِقَائِهِ أُولَٰئِكَ يَئِسُوا مِنْ رَحْمَتِي وَأُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

"Dan orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah dan pertemuan dengan Dia, mereka putus asa dari rahmat-Ku, dan mereka itu mendapat azab yang pedih." (QS. 29 : 23)

Oleh sebab itu, Islam dari sejak awal disampaikan risalahnya oleh para Nabi, yang paling utama diajarkan adalah konsep ketuhanan yaitu keimanan kepada Allah. Bahkan misi utama seluruh rasulullah pun adalah menyampaikan dan memurnikan kalimat tauhid Laa ilaha illallaah.

Dunia ini memang silau dan sekaligus ibarat 'hutan belantara'. Silau karena dunia membuat banyak manusia lupa tentang hakikat keimanan. Bagi mereka yang penting jadi orang baik dan beramal sebanyak-banyaknya. Padahal amal kebaikan tanpai iman adalah sia-sia. Dunia juga ibarat 'hutan belantara' karena begitu banyak paham-paham dan ajaran menyimpang dari kemurniaan tauhid. Akhirnya banyak manusia yang bingung dalam pencarian Tuhannya, hingga akhirnya ia tersesat. Sementara menuju jalan yang lurus, ia tak punya bekal, sebab dari awal hatinya telah hitam pekat dengan kekafiran.

Semoga Allah menuntun kita agar keimanan dalam hati tetap kokoh, karena sesungguhnya iman itulah yang kelak jadi pembuka kunci surga. Dan semoga Allah menerima semua amalan kita sebagai bekal perjalanan ke akhirat nanti. Amin. 
Wallahu'alam


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Serra
Bagaimana baiknya menyikapi ketika paham agama namun lebih sibuk di dunia sehingga hanya memilih-milih kajian yang akan diikuti.
Terima kasih.

🔷Jawab:
Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Hakikatnya jika urusan dunia untuk mencari rezeki yang halal, insyaAllah tidak ada masalah. Apalagi hasilnya sebagian bisa diinfakkan di jalan Allah. Yang mungkin bisa dihindari adalah kalau waktu habis untuk dunia, dapat rezeki banyak, tapi semakin jauh dari Allah. Ibadah malah berantakan dan enggan berinfaq.

Masalah memilih-milih kajian tidak apa-apa juga, yang penting ada usaha mencari ilmu. Ilmu itu cahaya penerang hati yang gelap.

💎Halal tapi banyak ghibahnya ya percuma kan ustadz ? Milih maksudnya yang dekat,  misal tiap hari sabtu tapi tidak rutin sementara kan kalau sudah niat dikosongkan waktunya, seperti tidak niat begitu. Gemes yang lihat. Bagaimana ustadz?

🔷 Ya sebaiknya mencari rizki jangan sambil ghibah. Mencari rizkinya dapat pahala, tapi ghibahnya itu seolah memakan bangkai saudaranya. Jadi, kerja saja yang baik mencari rezeki yang halal.

Terus lagi, niat mencari ilmu itu harus bertekad supaya dapat ilmunya, kalau hanya sekadar saja, dapatnya juga sekadar saja.

0⃣2⃣ Kiki
Bagaimana maksud dari beramal sebanyak-banyaknya walaupun tanpa iman?

🔷Jawab:
Maksudnya beramal (bekerja, ibadah atau muamalah) tapi tidak beriman kepada Allah. Makanya amalnya sia-sia.

0⃣3⃣ Bund Sasi
a. Ustadz, apa tolak ukurnya kalau sesuatu hal Allah ridhoi?

b. Jika suatu hal itu berkah, apakah kemudahan-kemudahan ketika mencapainya sebagai tolak ukur atau bagaimana?

Jazakallah khoiron.

🔷Jawab:
a. Tolok ukur sesuatu itu diridhai Allah, hakikatnya adalah bahagia melaksanakannya, tidak malu saat orang lain melihatnya, dan selalu semangat mengerjakannya. Karena Allah akan mengarahkan hambaNya pada kebaikan, sebagaimana fitrahnya.

b. Keberkahan sebenarnya tidak selalu identik dengan jumlah atau kuantitas. Tapi apapun hasilnya ia selalu bersyukur atau bersabar. Keberkahan itu lebih kepada kebaikan yang di dapat dari sesuatu hal, yang membuatnya selalu ingat pada Allah. Termasuk juga sebenarnya kemudahan-kemudahan dalam meraihnya. Wallahu'alam

0⃣4⃣ Dienda 
Assalamu'alaikum ustdz
Mohon maaf jika pernyataan saya melenceng dari materi. 

Apakah benar kita dalam kehidupan tidak boleh terlalu fanatik?

Jazakallah khoiron ustadz.

🔷Jawab:
Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada yang salah sebenarnya dengan fanatik untuk beragama. Justru yang tidak jelas agamanya yang harus dihindari. Fanatik dalam agama maknanya keyakinan yang kuat pada agama tersebut. Jadi, silahkan saja fanatik dengan Islam, tapi Islam yang hanif, sesuai tuntunan Rasulullah. Wallahu'alam

0⃣5⃣ Yayi
Kalau ada orang tua yang berputus asa terhadap kelakuan anaknya yang tidak kunjung membaik, walaupun sudah berdoa dan berikhtiar.  Lalu pantaskah orang tua tersebut menghancurkan keluarganya dan menyalahkan anaknya yang tidak berubah sebagai alasan?

🔷Jawab:
Anak memang bisa jadi anugerah, tapi bisa juga jadi musibah. Nabi Nuh punya anak (yaitu Kan 'An) yang membantah, tidak taat pada orang tua, juga ingkar pada Allah. Allah menenggelamkannya. Tidak perlu putus asa dengan kelakuan anak, karena sesungguhnya anak juga sebagai ujian. Tapi jangan juga sampai menghancurkan keluarga. Jangan membuat mudharat yang lebih besar, yang justru membuat dosa. Banyak-banyak berdoa kepada Allah agar diberi jalan keluar dari masalah yang dihadapi.
Wallahu'alam.

0⃣6⃣ Putri
Assalamualaikum,

Apakah benar ujian di dunia kegagalan dan kegagalan yang didapati adalah bentuk kifarat atas dosa-dosa kita?
Bagaimna kita menyikapi agar terus istiqomah disaat kegagalan terus terjadi dalam hidup?

🔷Jawab :
Wa'alaykumussalam warahmatullahi wabarakatuh.

Allah tidak pernah menginginkan hambaNya jadi susah atau gagal. Tapi setiap rezeki orang berbeda dan punya takaran masing-masing. Seberapa takarannya hanya Allah Yang Maha Tahu. Kita disuruh bekerja keras untuk meraih rezeki itu. Sudah sunnatullah bahwa orang yang bersungguh-sungguh akan mendapatkan hasilnya. Tidak ada yang sia-sia dari ikhtiar.

Jika ternyata musibah datang bertubi-tubi, segera mendekat pada Allah, menangislah, mohon padaNya, pasrahkan semuanya. Bukankah diri kita ini milik Allah juga. Mengiba padaNya, bukan pada manusia. Curahkan semua perasaan pada Allah, berdialog denganNya, dan ucapkan permintaan dengan suara yang lirih. Semoga Allah menunjukkan jalan-jalan kebaikan dan penambah rizki. Wallahu'alam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar