Selasa, 30 November 2021

SILAU DENGAN DUNIA

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸SILAU DENGAN DUNIA

هل من أحدٍ يمشي على الماءِ إلَّا ابتلَّت قدماه ؟ . قالوا : لا يا رسولَ اللهِ . قال : كذلك صاحبُ الدُّنيا لا يسلَمُ من الذُّنوبِ

Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidakkah ada seorang pun yang berjalan di air kecuali tumitnya pasti basah? Demikian pula orang yang memiliki duniawi, ia tidak bisa selamat dari dosa-dosa.'' (HR. Baihaqi dari Anas).

Hadits di atas merupakan peringatan bagi kita bahwa dunia, seperti kekayaan atau harta, keluarga atau, jabatan-yang kita miliki dan kuasai akan menjerumuskan kita kepada kehancuran dan dosa jika tidak pandai dalam menyikapinya. 

Bahkan, di hari kiamat kelak kekayaan yang tidak dikeluarkan zakat dan sedekahnya akan dikalungkan. Perhatikan peringatan Alloh ﷻ dalam firman-Nya: 

وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَهُمْ ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

"Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Alloh ﷻ berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Alloh ﷻ lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Alloh ﷻ mengetahui apa yang kamu kerjakan.'' (QS. Ali Imran: 180).

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Widia ~ Bekasi
Assalamualaikum,

Ustadz, bagaimana sikap kita terhadap orang yang selalu mengagungkan dunia dan melupakan akhirat. Jazakallah.

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Sikap nya adalah mendo'akan dan berikan nasihat kepada nya. Karena dunia hanya sementara yang kekal berada di akhirat, maka siapkan bekal dalam akhirat.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ iNdika ~ Semarang
Assalamualaikum,

Ustadz, bagaimana cara kita supaya tidak silau dunia ketika kita bekerja dan bergaul?

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Selalu bersyukur dan rajin dalam beribadah, serta mendekat kepada Alloh ﷻ, agar rezeki nya halal dan barokah dan berkumpul dengan hamba yang shalih.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Ustadz, bagaimana cara mengendalikan diri supaya tidak silau akan dunia, terlebih sebagian wanita, banyak yang suka berbelanja, maunya beli ini, ternyata beli yang lain dan keinginan yang lainnya. Wanita gampang tergoda kalau soal belanja, tiba-tiba saja sudah banyak belanja yang mubadzir. Afwan terutama ana.

💎Jawab:
Belanja hanya dibeli yang sangat di butuhkan dalam ibadah dan tidak mubazir. Maka godaan hanya dapat dikendalikan dengan berinfak dan bershadaqah ladang amal bekal akhirat.

🌸Ditahan ya ustadz.

💎Ya, kalaupun akan dikeluarkan, ingat dengan yatim piatu serta fakir dan miskin serta membutuhkan uluran tangannya dalam berbagi.

🌸Syukron ustadz. Harus diniatkan sepertinya ini, niat kurangi belanja banyakin sedekah.

0️⃣4️⃣ Safitri ~ Banten 
Ustadz, kenapa yah kebanyakan orang ketika kita tidak punya uang, sadar tidak boleh boros, harus prihatin, tapi pas banyak uang, eh tiba ingin beli ini itu dan prinsipnya tuh selagi ada uang belilah kenapa ustadz?

💎Jawab:
Karena terbawa oleh hawa nafsu.

Dalam hal harta maka dapat di siapkan agar tidak boros dengan hemat, maka akan terjalin kehidupan yang harmonis.

🌸Sangat susah mengendalikan hawa nafsu.

💎Ya dengan berpuasa.

🌸Insyaaallah.
Jazakumullah ustadz.

0️⃣5️⃣ Afni ~ Garut
Assalamualaikum ustadz.

Bagaimana cara pembagian harta? Misalnya kita membeli rumah orang tua yang sudah wafat, dengan mencicil kepada beberapa ahli waris, tetapi ternyata rumah itu sengketa dengan pemerintah, apakah kita masih wajib membayar cicilan kepada ahli waris yang belum sempat dibagi?

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Cara pembagian harta tanpa di dasari oleh syari'at akan terjadi sengketa.

Maka kembalikan dulu kepada syari'at, baru dapat di perbaiki. Bila semua pihak dapat menerima, karena harta hanya titipan, yang dapat memutuskan hanya Alloh ﷻ dan Rasul-Nya dalam pembagiannya.

🌸Jadi meski di sepakati semua pihak, bahwa pembagian warisan wanita dan laki-laki sama di bagi rata, tetap harus kembali lagi ke syari'at ustadz?

Terus meski akhirnya rumah itu sudah di ambil alih pemerintah, haruskah kita tetap membayar kepada ahli waris, karena awalnya rumah itu kita beli?

💎Ya kembali kepada syari'at, sebab ini kembali ke awal terlebih dahulu.

Karena mesti di perjelas.
1. Membeli rumah dari harta warisan belum di bagi harta nya.

2. Di ambil alih oleh pihak yang berwenang.

3. Dalam hal membayar kepada ahli waris.

🌸Iya ustadz terima kasih banyak.

💎Sama-sama.
Untuk faraid, maka dapat masuk ke dalam ilmu mawaris merujuk kepada kitab para ulama, yang berhubungan dengan hal tersebut yang sesuai dengan syari'at. Jawaban secara lengkapnya ada di dalamnya.

🌸Maaf ustadz, itu kita beli, baru kita cicil kepada beberapa ahli waris, ternyata di pertengahan di ambil oleh pemerintah, apakah sisanya kita itu harus membayar kepada ahli waris lainnya itu menjadi hutang kita? Karena sudah ada akad jual beli sebelum.

💎 Bila ada akad jual beli, maka di penuhi terkait jual beli nya. Kalau pun belum lunas agar di lunasi.

Karena warisan hanya terpusat pada pembagian secara keseluruhan, tanpa ada ikatan jual beli.

Di ambil alih dengan pihak berwenang, tentu ada dalam ahli waris nya. Administrasi yang tidak rapih dalam soal warisan nya. Apa lagi dalam hal jual beli nya.

🌸MaasyaAllah, sekali lagi terima kasih banyak. InsyaAllah saya mulai paham.

💎Alhamdulillah. Ini penting juga kepada kita semuanya agar di pelajari. Jadi telah siap bila ada persoalan yang datang terkait dengan warisan.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Devi ~ Balikpapan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh ustadz. 

Apakah diperkenankan jika punya anak asuh yang yatim dan duafa tapi diberi target waktu.

Misal hanya sanggup biayai sekolah sampai SMP saja. Lalu cari anak asuh lain. 

Asal bukan anak asuh level SMA (karena biayanya lebih mahal dan dianggap bukan anak yatim lagi). Benarkah pola pikir demikian?

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Pola pikir seperti ini telah menyalahi dari aturan syariat, karena mengasuh anak adalah amanah, sama hal nya dengan anak kandung. Jadi tidak terpusat pada harta, bila akan mengasuh kewajibannya sampai kembali kepada Rabb-Nya.

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Ami ~ Pekanbaru
Assalamualaikum,

Ustadz, bagaimana menghilangkan rasa riya' saat bersedekah? Terkadang niat hati sudah ikhlas karena Alloh ﷻ, tiba-tiba ada timbul rasa riya'. Mohon penjelasannya.

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Caranya dengan ikhlas beramal dan selalu berdzikir berharap hanya kepada Alloh ﷻ, agar amalnya diterima di sisi Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

0️⃣8️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh. 

1. Jika orang berbuat curang atau mencari rezeki dengan cara yang tidak dibenarkan oleh syari'at, lantas orang tersebut telah mendapat hukuman di dunia, kemudian apakan orang tersebut masih mendapat hukuman nanti di akhirat?

2. Dan maksud di kalungkat itu dipertanggung jawabkan kah ustadz?

3. Dan apa hubungannya bakhil dengan jabatan yang kita miliki ustadz?

4. Bagaimana cara kita sebagai manusia yang tempatnya khilaf. Agar bisa punya 'down to earth' hmm tawadhu ya. Jauh dari ujub, bila kita memiliki kelebihan harta atau ilmu, dan 

Ada juga Asma'ul Husna,
Al Ghaniyy: Yang Maha Kaya. Al Mughnii: Yang Maha Pemberi Kekayaan.

Bagaimana cara supaya tidak boleh takut miskin. Karena memiliki Yang Maha Kaya.

Mohon penjelasannya ustadz.
Ini sudah saya siapkan dari jauh-jauh hari.

💎Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Bila hukumannya di dunia sesuai dengan syari'at tidak berlaku di akhirat. Bila hukuman nya melanggar syari'at, maka hukuman di dunia berlaku pula di akhirat.

2. Ya, kalungan yang dimaksud pertanggung jawabkan setiap perbuatan yang di lakukan oleh nya selama di dunia.

3. Hubungan bakhil dengan jabatan adalah membuat jabatan nya, agar merusak dan mengambil harta orang lain dengan cara zhalim.

4. Maka selalu rutin setiap setelah shalat membaca asmahul Husna dan memohon hanya kepada Alloh ﷻ yang memberikan harta yang melimpah atas izin ridho-Nya.

🌸Yang sekarang saya takutkan ustadz.
Kalau orang yang mendzalimi 1 orang yang lainnya. Maksudnya seperti mengambil hak orang lain, kemudian orang yang diambil hak nya tersebut sudah ridha dengan hal itu. Bahkan mendo'akan ampunan untuk orang yang mendzalimi itu.

Apakah yang mendzalimi mendapat hukuman juga di akhirat atau bebas dari hisab, sebab permohonan ampun dari yang di dzalimi atas yang mendzalimi?

💎Bila kedua belah pihak telah saling ridho dan menerima, tak ada hukuman di akhirat kelak.

Wallahu a'lam

0️⃣9️⃣ Aisya ~ Cikampek
Harta kita kan bukan sepenuhnya milik kita ya.
Lalu bagaimana cara, supaya kita ikhlas untuk selau berbagi dengan orang yang kurang beruntung ustadz?

Karena kadang orang yang memiliki kelebihan harta, sayang untuk menyedekahkannya. 

💎Jawab:
Harta kita ada milik orang lain. Jadi yang ada pada kita hanya titipan dari Alloh ﷻ, agar di gunakan untuk beribadah kepada-Nya.

Cara ikhlas senantiasa bersyukur dan mendo'akan agar yang kelebihan rezeki dapat saling berbagi.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Hiasi dunia dengan beribadah dan beramal shalih serta tidak terlena dengan kehidupan dunia, karena kehidupan yang sejati berada di akhirat.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar