Selasa, 30 November 2021

AJAL KITA PASTI DATANG

 


OLeH: Ummi Yulianti, S.Pd

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎AJAL KITA PASTI DATANG

الحمد لله
نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ...

ام بعد

Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ. 

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Manusia hanya dianjurkan untuk sering mengingat mati agar kehidupannya lebih terarah dan di isi dengan banyak melakukan amal saleh sebagai bekal menuju alam akhirat.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah ﷺ berpesan, "Perbanyaklah kalian dalam mengingat penghancur segala kelezatan dunia, yaitu kematian." (HR. at-Tirmidzi).

Sayangnya, kenikmatan dan gemerlap dunia seringkali melalaikan manusia dari mengingat mati.

Mereka tergoda dengan kenikmatan duniawi sehingga menjalani hidupnya hanya untuk menuruti segala hawa nafsu dan membawanya semakin jauh dari tujuan diciptakannya, yaitu untuk beribadah kepada Alloh ﷻ.

Banyak manusia yang tidak sadar bahwa setiap waktu yang berlalu dari hidupnya adalah langkah yang pasti menuju ketetapan Alloh ﷻ, yaitu kematian.

Karena sesungguhnya manusia adalah kumpulan hari-hari, yang akan terus berkurang seiring berjalannya waktu hingga sampai pada batas usianya.

Setiap manusia yang hidup di dunia pada hakikatnya sedang mengantri, menunggu giliran datangnya ajal.

Dalam Alquran, banyak sekali ayat-ayat yang berbicara tentang kematian yang tersebar di berbagai surat.

Berikut ini beberapa ayat alquran tentang kematian yang memuat nasehat dan peringatan bahwa kematian adalah kepastian yang tidak terelakkan.

"Semua yang ada di bumi itu akan binasa" (26). "Dan tetaplah kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan" (27). (QS. Ar-Rahman: 26-27).

"Alloh ﷻ lah yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun." (QS. Al-Mulk: 2)

"Di mana saja kamu berada, kematian pasti akan mendapatkanmu, meskipun kamu berlindung di dalam benteng yang tinggi nan kokoh. Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka berkata: "Ini datangnya dari sisi Alloh ﷻ."

Sementara ketika mereka ditimpa suatu keburukan, mereka berkata: "Ini datangnya dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya itu datangnya dari sisi Alloh ﷻ", Maka mengapa mereka itu (orang-orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikitpun?" (QS. An-Nisa: 78).

"Tiap-tiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan Kami akan menguji kamu dengan keburukan serta kebaikan sebagai cobaan. Dan hanya kepada Kamilah kamu akan dikembalikan." (QS. Al-Anbiya: 35)

Begitu banyak ayat al Quran tentang kematian yang mengingatkan kita bahwa kematian adalah kepastian yang tidak bisa dihindari.

Sudah kodrat manusia dari tanah kembali ke tanah. Manusia hidup di dunia hanyalah sementara dan dituntut hanya untuk menyembah Tuhan-Nya yaitu Alloh ﷻ dan beramal baik kepada sesamanya. Sesuai dengan firman Alloh ﷻ yang artinya: “Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyaat: 56).

Hal yang tidak bisa kita nafikkan adalah ketika badan masih segar bugar kita sering lupa akan kematian, lupa akan kewajiban kita sebagai orang muslim. Bersenang-senang, berfoya-foya, berlomba-lomba mencari harta duniawi sehingga lupa akan kehidupan akhirat. Kebanyakan manusia ingat pada kehidupan akhirat ketika sudah bau tanah (tua). Namun, adakalanya meskipun sudah tua tetap berusaha menghindari kematian yaitu orang kafir.

Keyakinan orang beriman akan adanya kehidupan sesudah kematian menyebabkan dirinya selalu berada dalam mode standby menghadapi kematian. Ia memandang kematian sebagai suatu keniscayaan. Tidak seperti orang kafir yang selalu saja berusaha untuk menghindari kematian. Orang beriman sangat dipengaruhi oleh pesan Nabi shollallahu ’alaih wa sallam yang bersabda: “Banyak-banyaklah mengingat penghapus kenikmatan, yakni kematian.” (HR. Tirmidzi 2229).

Sedangkan sahabat Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ’anhu pernah berkata: “Bila manusia meninggal dunia, maka pada saat itulah ia bangun dari tidurnya.” Subhanallah...! Berarti beliau ingin mengatakan bahwa manusia yang menemui ajalnya adalah manusia yang justru baru mulai menjalani kehidupan sebenarnya, sedangkan kita yang masih hidup di dunia ini justru masih ”belum bangun”. Sungguh, ucapan ini sangat sejalan dengan firman Allah ta’aala: “Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui” (QS. Al-Ankabut: 64).

Pantas bilamana Ali radhiyallahu ’anhu pula yang berkata: “Dunia pergi menjauh dan akhirat datang mendekat. Karena itu, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi budak-budak dunia. Sekarang waktunya beramal, dan tidak ada penghisaban. Sedangkan besok waktunya penghisaban, tidak ada amal.

”Bagaimanakah kematian orang beriman? Dalam sebuah hadits Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Orang beriman meninggal dengan kening penuh keringat.” (HR. Ahmad 21886).

Penulis produktif Sukardi menulis: ”Saya menyeru setiap orang tua agar mengingat kematian. Sadar bahwa dirinya sudah mendekat maut serta tidak mungkin bisa lari darinya. Jadi, siapkan diri untuk menemui Alloh ﷻ. Karena itu, sudah sepantasnya ia menjauhi akhir kehidupan yang jelek dan memperbanyak amal kebaikan sehingga dapat berjumpa dengan Allah ta’aala dalam keadaan diridhai.” 

Tidak terkecuali orang-orang yang masih segar (orang yang masig muda). Kematian tidak memandang usia, bayi, anak-anak, bahkan remaja pun bisa mati kapan saja apabila Alloh ﷻ telah berkehendak mecabut nyawa hamba-Nya lewat malaikat Israil.

Ambillah keteladanan dari kematian Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu. Ia ditikam oleh Abu Lu’luah saat sedang mengimami sholat subuh. Umar pun jatuh tersungkur bersimbah darah. Dalam keadaan seperti itu ia tidak ingat istri, anak, harta, keluarga, sanak saudara atau kekuasaannya. Yang ia ingat hanyalah ”Laa ilaha illallah Muhammad rasulullah, hasbunallah wa ni’mal wakil. ”Setelah itu ia bertanya kepada sahabatnya: ”Siapakah yang telah menikamku?” ”Kau ditikam oleh Abu Lu’luah Al-Majusi.”Umar radhiyallahu ’anhu lalu berkata: ”Segala puji bagi Allah ta’aala yang membuatku terbunuh di tangan orang yang tidak pernah bersujud kepada-Nya walau hanya sekali.” Umar-pun mati syahid.

Dari tanda-tanda orang mati syahid ialah mati dalam keadaan mencari ilmu, mencari nafkah, sedang shalat, dalam keadaan hamil dan melahirkan, di santet dan ada yang mengatakan bahwa orang yang meninggal karena sakit dalam diantaranya sakit perut merupakan orang yang mati syahid. Dari tanda-tanda yang telah dijelaskan, orang yang meninggal karena sebab-sebab tersebut dikatakan orang yang meniggal dalam keadaan membawa iman.

Ketika Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam menghadapi sakaratul maut, beliau mengambil secarik kain dan menaruhnya di wajah beliau karena parahnya kondisi yang beliau hadapi. Lalu beliau berdoa: “Laa ilaha illallah… Laa ilaha illallah… Laa ilaha illalla. "Sungguh kematian itu sangat pedih. Ya Allah, bantulah aku menghadapi sakratul maut. Ya Allah, ringankanlah sakratul maut itu buatku.” (HR. Bukhary-Muslim).

Aisyah radhiyallahu ’anha menuturkan: “Demi Allah, beliau mencelupkan kain itu ke air lalu meletakkannya di atas wajah beliau seraya berdoa: ”Ya Allah, bantulah aku menghadapi sakratul maut.”

Marilah kita mempersiapkan diri untuk menghadapi kematian yang bisa datang kapan saja. Kematian yang sungguh mengandung kepedihan bagi setiap manusia yang mengalaminya. Hingga kekasih Allah ta’aala saja, yakni Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam berdoa agar Allah ta’aala ringankan bagi dirinya sakaratul maut. Tidak ada seorangpun yang tidak bakal merasakan kepedihan sakratul maut.

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)

Marilah tebalkan iman kita mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera bertaubat memohon ampunan dan rahmat Allah ta’aala sebelum terlambat. Sebab Izrail itu sungguh sangat menakutkan bagi orang-orang yang ketika nyawanya akan dicabut tidak membawa iman. Begitulah kematian orang kafir. Suatu bentuk kematian yang diwarnai penyesalan yang sungguh terlambat.

“(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia), agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada barzakh (dinding) sampai hari mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minun: 99-100).

"Bermegah-megahan telah melalaikan kalian hingga kalian sampai di alam kubur."(QS. At-Takatsur: 1-2)

Demikian Paparan kali ini.
Yang benar datangnya dari اللّه. Yang salah dari ketidatahuan ana yang masih fakir ilmu agama.

Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam penulisan.

 العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah.

 جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...
فا استبقوا الخيرات...

والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Umiiii, diri ini sering lalai, bagaimana caranya agar diri ini terus semangat dan istiqomah untuk mengingat kematian, mengingat bahwa dunia ini hanya tempat sementara kita.

🌸Jawab:
Selain berkumpul dengan orang-orang sholih, untuk mengingat kematian kita, dianjurkan melakukan dzikrul maut misalnya dengan berziarah kubur, mengunjungi ruangan ICU, di mana kita bisa melihat batas kehidupan dengan kematian sangat tipis. 

Dengan begitu kita menjadi tersadar bahwa kematian sungguh dekat.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Riyanti ~ Yogja
Ustadzah, apakah benar setelah manusia mati bisa menemui orang di mimpi?

Apakah orang yang mau mati 40 hari sebelumnya sudah mendapat firasat?

🌸Jawab:
Tanda kematian di 100 hari sebelum ajal menjadi peringatan bagi hamba yang dikehendaki-Nya.  Karena pada dasarnya, semua umat muslim akan merasakan tanda ini, hanya saja kemungkinan ada yang menyadari sebagai tanda kematian, namun ada pula yang mungkin mengabaikannya.

Adapun tandanya lazim terjadi setelah waktu Asar, dimana seluruh tubuh dari ujung rambut hingga ujung kaki seolah bergetar hingga menggigil. Bagi mereka yang menyadari tanda ini, tentu akan memanfaatkan waktu hidupnya dengan sebaik mungkin, untuk mencari bekal yang akan dibawa mati nanti.

Kematian mendadak tentu menjadi fenomena yang patut diwaspadai, agar tidak menimbulkan penyesalan di alam kubur nanti.  Dalam beberapa riwayat, banyaknya kematian mendadak merupakan tanda akhir zaman yang ternyata sudah sering kita temui saat ini.

Sudah sepatutnya bagi kita untuk senantiasa mempersiapkan diri menghadapi kematian kapanpun ajal menjemput.  Berserah diri kepada Alloh ﷻ dan memanfaatkan waktu yang tersisa dengan sebaik-baiknya melalui peningkatan keimanan maupun ketakwaan serta akhlak yang lebih baik lagi akan menjadikan kita lebih tenang dan damai dalam menghadapi kematian.

Dari Ibnu Mas’ud Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ bersabda: “Kematian mendadak adalah keringanan terhadap seorang mukmin, dan siksaan yang membawa penyesalan terhadap orang kafir.” (HR.  Ath-Tabrani)

Wallahualam.

0️⃣3️⃣ iNdah ~ Tirtomoyo
Assalamu alaikum wr.wb.

Ummi, apakah mati karena kecelakaan itu termasuk mati syahid?
Terimakasih.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Dari Jabr bin Atiq Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan beberapa orang yang mati syahid,

الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِى سَبِيلِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ وَصَاحِبُ الْهَدْمِ شَهِيدٌ…

"Ada 7 mati syahid selain perang di jalan Allah – azza wa jalla –, orang yang mati karena thaun, dia syahid, orang yang mati karena sakit perut, dia syahid, orang yang tenggelam, mati syahid, dan orang yang mati karena benturan, dia mati syahid…." (HR. Ahmad 24474, Nasai 1857, dan dishahihkan al-Albani).

Apakah orang yang mati karena kecelakaan termasuk mati syahid? Karena dia mati disebabkan benturan dengan kendaraan.

Dalam Fatwa Lajnah Daimah – lembafa fatwa dan penelitian islam Saudi – pernah ditanya semacam ini. Jawaban Lajnah,

نرجو أن يكون شهيداً؛ لأنه يشبه المسلم الذي يموت بالهدم، وقد صح عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه شهيد‏

"Kami berharap dia mati syahid. Karena korban kecelakaan mirip dengan orang yang mati karena benturan. Dan terdapat riwayat yang shahih dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa orang yang mati karena benturan telah mati syahid."
(Fatwa Lajnah no. 7946‏)

Allahu a’lam.

0️⃣4️⃣ Afni ~ Garut
Assalamualaikum,

Bismillah...
Apakah dua orang yang ketika di dunia saling mengenal, terus meninggal bersamaan, apa roh masing-masing akan saling mengenal juga?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Tidak hanya menunggu datangnya sangkakala sebagai pertanda kiamat tiba, roh pun bisa berkunjung.

Ibnu Qoyyim al-Jauziyah dalam bukunya berjudul Roh mengungkapkan, selama di alam barzakh, roh orang-orang yang meninggal dunia, bisa saling bertemu.

Ibnu Qoyyim mendasarkan dalilnya pada QS. Annisa ayat 69. Alloh ﷻ berfirman: 

وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ ۚ وَحَسُنَ أُولَٰئِكَ رَفِيقًا

"Dan siapa yang mentaati Alloh ﷻ dan Rasul-(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Alloh ﷻ, yaitu Nabi-nabi, para shiddiqin, syuhada, dan orang-orang yang salih. Mereka merupakan teman yang sebaik-baiknya."

Ibnu Qoyyim menulis bahwa kebersamaan ini berlaku di dunia, alam barzakh, hingga hari pembalasan.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Yulia ~ Bekasi 
Assalamu'alaikum Ummi.

Saya pernah mendengar, apakah benar kalau malaikat Izrail datang sebanyak 70 kali sehari, sebelum manusia tersebut meninggal 40 hari lagi? Adakah hadistnya?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Hadits tentang hal tersebut, dimasukkan ke dalam kumpulan hadits-hadits palsu di kitab Tanzih asy-Syariah al-Marfu'ah 'an al-Akhbar asy-Syani'ah al-Maudhu'ah (2/375) yang disusun oleh Ali bin Muhamad al-Kinani yang meninggal pada tahun 963 Hijriah.

Apabila memang benar itu riwayat yang dimaksud maka kita tidak boleh menyebarkannya tanpa menyebutkan kerusakan dan kelemahan riwayat tersebut supaya orang-orang tahu dan tidak tertipu.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Aisya ~ Riyadh 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Umma, apabila manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga: yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakan kepadanya. (HR. Muslim).

Lantas bagaimana dengan dosa jariyah yang tidak kita sadari,
Contoh sahabat kita posting foto kita sebelum hijrah dan terbuka aurat nya, dan status itu tidak bisa di hapus karena yang punya akun sudah wafat umma?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Mudah-mudahan tidak dikenai dosa, karena bukan kita yang posting, tapi meski demikian, coba berikhtiar dengan mencari tahu password nya dari orang-orang terdekat nya, adik nya atau kakaknya, untuk kemudian menghapus postingan nya. Semoga Alloh ﷻ mudahkan.

Wallohu a'lam.

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Ibnu Umar RA berkata, "Aku datang menemui Nabi Muhammad ﷺ bersama 10 orang, lalu salah seorang Anshar bertanya, siapakah orang yang paling cerdas dan paling mulia wahai Rasulullah ﷺ? Nabi menjawab, orang yang paling banyak mengingat kematian dan paling siap menghadapinya, mereka itulah orang-orang yang cerdas, mereka pergi dengan membawa kemuliaan dunia dan kehormatan." (HR. Ibnu Majah)

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar