Selasa, 30 November 2021

APA BAHAYA, ASAM LAMBUNG NAIK?

 


OLeH: dr. Rahmah Fauza Fitriani

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸APAKAH BAHAYA ASAM LAMBUNG NAIK?

◾Pengertian Lambung

Lambung adalah organ saluran pencernaan berbentuk huruf ‘J’ yang berukuran sekitar dua kepalan tangan. Lambung terletak di antara esofagus (kerongkongan) dan usus halus pada perut bagian atas.

Lambung memiliki tiga fungsi utama dalam sistem pencernaan manusia, yaitu menyimpan makanan dan cairan yang tertelan, mencampur makanan dan cairan pencernaan yang diproduksinya, serta perlahan-lahan mengosongkan isinya ke dalam usus kecil.

Hanya zat-zat tertentu yang dapat diserap langsung oleh lambung (zat gizi dari makanan harus menjalani proses penguraian dahulu). Dinding otot lambung melakukan proses pencernaan kimiawi dengan mencampur dan mengocok makanan bersama asam dan enzim dalam getah lambung yang dihasilkan oleh sel kelenjar dinding lambung. 

✓ Getah lambung terdiri dari:

Pepsin: enzim yang fungsinya memecah protein menjadi pepton.

Asam Klorida (HCl): asam yang berfungsi untuk membunuh kuman dan bakteri pada makanan serta mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.

◾Pengertian Asam Lambung

Asam lambung adalah sejenis cairan dalam sistem pencernaan yang terdapat dalam lambung dan terdiri dari asam klorida (HCl), kalium klorida (KCl), dan natrium klorida (NaCl). Cairan tersebut berperan penting untuk pencernaan protein, dengan menghidupkan enzim pencernaan yang mengurai protein menjadi rantai panjang asam amino. Asam lambung dihasilkan dari sel-sel yang terdapat pada lambung, yang dapat mengatur sendiri jumlah produksi asam lambung jika diperlukan. Sel lain dalam lambung memproduksi bikarbonat yang mengontrol kadar keasaman pada asam lambung. Sel-sel tersebut juga memproduksi lapisan mukus yang mencegah asam lambung agar tidak membahayakan lambung.

◾Kenapa Kok Bisa Terkena Gangguan Pada Lambung?

Hal tersebut bisa dikarenakan pola makan yang tidak benar (contoh: terlalu banyak konsumsi makanan pedas dan berlemak, kafein, coklat, minuman keras), merokok, banyak pikiran atau stress.

Penyakit asam lambung terjadi ketika cairan asam dari lambung kembali naik ke kerongkongan dan mulut.

Orang yang mengalami gejala asam lambung naik setidaknya dua kali seminggu dikatakan mengidap gastroesophageal reflux disease (GERD).

Gejala asam lambung naik di antaranya perut atas atau dada terasa panas, mulut terasa asam, nyeri dada, batuk sakit tenggorokan, dan mual.

Penyakit asam lambung bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak sampai orang dewasa.

Gangguan pencernaan ini rentan menyerang orang yang kelebihan berat badan, perokok, suka mengonsumsi makanan tinggi lemak, serta peminum kafein dan alkohol berlebihan.

Bahaya asam lambung naik yang tidak boleh disepelekan.

Penyakit asam lambung umumnya berupa gangguan pencernaan yang bisa dikendalikan dengan obat dan perubahan gaya hidup.

Namun, gejala asam lambung naik yang kerap kambuh dan tidak ditangani dengan tepat bisa menyebabkan masalah kesehatan serius dan berpotensi fatal.

Naiknya asam lambung kerap disebut-sebut sebagai dalang dari penyebab maag dan penyakit GERD. Sebenarnya, hal ini tidak selalu mengarah pada kondisi serius. Akan tetapi, jika berlangsung lama, mungkin naiknya asam lambung bisa menimbulkan bahaya.

◾Kapan Asam Lambung Bisa Naik?

Asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan karena melemahnya otot yang LES. Dalam kondisi normal, otot kerongkongan bagian bawah ini akan berkontraksi dan menutup saluran ke kerongkongan setelah makanan turun atau masuk ke lambung. Namun, otot ini bisa lemah dan tetap terbuka, sehingga mengakibatkan asam lambung naik.

Kenaikan asam lambung merupakan aliran balik atau naiknya asam lambung dari sistem pencernaan ke organ kerongkongan (esofagus). 

Organ kerongkongan (esofagus) merupakan tabung panjang berongga yang terbentang dari tenggorokan sampai ke perut. Fungsi kerongkongan yakni untuk mengalirkan makanan yang masuk melalui mulut dan membawanya ke dalam sistem pencernaan.

Ketika asam lambung naik, akan merasakan munculnya sensasi panas seolah terbakar (heartburn) pada dada dan kerongkongan. Bagian belakang mulut juga biasanya terasa seperti kesemutan, khususnya setelah makan pedas dan porsi besar.

Sebagian besar kasus naiknya asam lambung muncul setelah makan terlalu banyak, makan makanan pemicu asam lambung atau pantangannya, atau langsung berbaring usai makan.

Sebenarnya naiknya asam lambung bisa terjadi kapan saja, tapi keluhannya paling sering muncul pada malam hari. Meski asam lambung jarang menimbulkan kondisi yang serius atau bahaya, tetap disarankan untuk tidak mengabaikan gejalanya.

Pasalnya, tentu ada risiko bahaya jika naiknya asam lambung ini telah diderita sejak lama alias kronis.

◾Apa Saja Bahaya Dari Naiknya Asam Lambung?

Jangan sepelekan apabila sudah mengalami asam lambung naik dalam waktu lama dan kerap kali hilang-kambuh. Bukan tidak mungkin, kondisi asam lambung ini dapat menimbulkan bahaya dan mengarah pada kondisi medis lain yang lebih serius.

Bahaya masalah serius yang akan muncul jika asam lambung telah ada dalam waktu lama dan tidak mendapat pengobatan asam lambung yang tepat.

★ 1. Struktur kerongkongan (esofagus)

Satu dari beberapa kondisi bahaya akibat kenaikan asam lambung kronis yaitu struktur kerongkongan (esofagus). Struktur esofagus yaitu rusaknya lapisan kerongkongan karena mengalami iritasi akibat peningkatan asam lambung.

Kerusakan tersebut kemudian berdampak pada pembentukan jaringan parut, sehingga membuat rongga kerongkongan menyempit. Struktur kerongkongan memang bukan merupakan pertanda kanker.

Namun, kondisi ini bisa menimbulkan beberapa masalah. Mulai dari sakit saat menelan, susah menelan, meningkatkan kemungkinan tersedak, hingga makanan tersangkut dan tersumbat di kerongkongan.

Alhasil, makanan biasanya jadi lebih sulit untuk masuk ke dalam sistem pencernaan.

★ 2. Esofagitis

Esofagitis merupakan peradangan pada lapisan kerongkongan sebagai komplikasi dari kenaikan asam lambung yang parah. Itulah mengapa penting untuk mengatasi asam lambung sedini mungkin karena dapat menimbulkan dampak yang bahaya.

Esofagitis bisa mengakibatkan timbulnya perdarahan, luka, dan iritasi pada kerongkongan. Selain itu, adanya luka juga akan membuat kerongkongan menyempit. Kondisi inilah yang kemudian menimbulkan jaringan parut kronis pada lapisan kerongkongan.

Semua kondisi tersebut pada akhirnya menimbulkan komplikasi karena menyulitkan Anda menelan makanan dan minuman. Anda juga akan merasakan nyeri atau sakit saat menelan makanan, bahkan makanan mungkin saja tersangkut di kerongkongan.

Gejala esofagitis lainnya meliputi:

Nyeri atau sakit pada dada, terutama belakang tulang dada yang semakin terasa saat makan, nyeri dada seperti terbakar (heartburn), radang tenggorokan, serta nafsu makan yang menurun. Atasi makanan yang tersangkut di tenggorokan dengan cara Ini.

★ 3. Barrett esophagus

Barrett esophagus merupakan kondisi sel pada lapisan kerongkongan rusak akibat bahaya asam lambung naik yang terus-menerus. Alhasil, lapisan kerongkongan rusak dan berubah menyerupai serangkaian sel yang melapisi dinding usus di sistem pencernaan.

Seperti halnya esofagitis, barrett esophagus tidak terjadi begitu saja. Peluang munculnya barrett esophagus akan semakin besar ketika Anda sudah mengalami keluhan asam lambung dalam jangka waktu lama atau kronis.

Jika ingin memastikan kemungkinan Anda mengalami barrett esophagus atau tidak, dokter biasanya akan melakukan tes bernama endoskopi (EGD). Tes ini bertujuan untuk melihat dan memeriksa lapisan esofagus (kerongkongan).

Dokter juga mungkin akan mengambil sedikit sampel jaringan dari kerongkongan (biopsi), untuk diperiksa lebih lanjut. Akan tetapi, tidak semua orang disarankan untuk melakukan tes endoskopi guna memastikan kondisi ini.

Tes endoskopi umumnya hanya direkomendasikan bagi yang memang memiliki faktor risiko tertentu. Misalnya telah mengalami keluhan asam lambung yang cukup lama dengan gejala asam lambung lainnya.

Dalam kasus tertentu, barrett esophagus bisa berkembang menjadi kanker esofagus (kerongkongan). 
"Itulah mengapa penting untuk melakukan pemeriksaan rutin" guna mendeteksi adanya sel prakanker. Meski dapat berubah jadi lesi prakanker, kasus ini terbilang cukup jarang.

Jadi, ketika nantinya ditemukan hadirnya sel prakanker, segeralah lakukan pengobatan yang tepat untuk mencegah perkembangan kanker kerongkongan.

★ 4. Kanker kerongkongan (esofagus)

Seperti namanya, kanker kerongkongan (esofagus) adalah jenis kanker yang menyerang bagian kerongkongan. Awal kemunculan kanker kerongkongan biasanya dimulai dari sel-sel yang melapisi bagian dalam kerongkongan.

Bukan hanya pada bagian tertentu, tapi kanker kerongkongan juga bisa terjadi pada seluruh bagian kerongkongan. Salah satu alasan kuat penyebab kanker kerongkongan yang cukup bahaya yakni ketika Anda memiliki refluks asam lambung kronis.

Terlebih jika peningkatan asam lambung tersebut sudah berkembang menjadi barrett esophagus. Dalam hal ini, risiko  untuk mengalami kanker kerongkongan juga akan semakin meningkat.

Gejala yang mungkin ditimbulkan yaitu susah menelan, berat bada turun tanpa sebab, nyeri dada, sensasi terbakar pada dada (heartburn), batuk, dan suara serak. Pada awal munculnya kanker ini sering tidak menimbulkan gejala yang spesifik.
Namun, kemungkinan muncul gejala umum susah dan sakit saat menelan karena pertumbuhan sel kanker mempersempit rongga kerongkongan.

★ 5. Pneumonia aspirasi.

Asam lambung yang naik ke tenggorokan atau mulut bisa terhirup oleh paru-paru dan dapat menyebabkan pneumonia aspirasi.

◾Pencegah Asam Lambung Naik
    
Cara mencegah asam lambung naik penting untuk diketahui. Pasalnya, gejala yang disebabkan naiknya asam lambung sering kali sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Cara mencegah asam lambung naik bisa dibilang cukup sederhana. Kondisi yang disebut juga dengan gastroesophageal reflux disease (GERD) ini bisa dicegah dengan perbaikan pola makan dan pola kebiasaan hidup. Namun tentu saja, cara-cara ini perlu dilakukan dengan rutin dan disiplin.

◾Berikut ini adalah beberapa cara mencegah asam lambung naik yang sekaligus bisa meningkatkan kualitas hidup:

✓ 1. Makan dalam porsi kecil dan sering

Makan dalam porsi yang kecil dan cukup sering adalah salah satu cara mencegah asam lambung naik yang paling sederhana. Bagi penderita GERD, makan 5 kali sehari dalam porsi kecil lebih baik daripada makan 3 kali sehari dalam porsi besar.

Ketika makan dalam porsi besar, lambung Anda akan menampung beban yang lebih besar, sehingga tekanan dalam perut pun meningkat. Akibatnya, makanan dan asam di lambung dapat terdorong kembali ke kerongkongan dan menyebabkan rasa perih di ulu hati atau bahkan hingga ke dada.

✓ 2. Turunkan berat badan berlebih

Obesitas atau kelebihan berat badan adalah faktor pemicu asam lambung naik yang terbesar. Kondisi ini bisa terjadi karena penumpukan lemak di area perut dapat memberikan tekanan ekstra pada perut, sehingga asam lambung dapat terdorong kembali ke kerongkongan.

Oleh sebab itu, menurunkan berat badan yang berlebih dapat membantu mencegah asam lambung naik. Di samping itu, menjaga berat badan ideal juga baik untuk kesehatan secara keseluruhan, misalnya dapat menurunkan risiko terkena diabetes serta penyakit jantung.

✓ 3. Jangan makan sebelum tidur

Bagi Anda yang sering mengalami asam lambung naik, sangat disarankan untuk menghindari ngemil atau makan sebelum Anda tidur, karena kebiasaan ini dapat memperburuk gejala asam lambung.

Saat Anda berbaring atau tidur segera setelah makan, gravitasi akan menarik isi perut Anda ke arah kerongkongan. Oleh karena itu, tidurlah ketika isi lambung telah dikosongkan ke usus halus, kira-kira 2–3 jam setelah makan.

✓ 4. Tinggikan kepala tempat tidur

Beberapa orang dapat mengalami gejala asam lambung naik pada malam hari meskipun mereka telah membatasi waktu makannya. Hal ini tentu dapat mengganggu kualitas tidur.

Jika mengalami ini, bisa mencegah asam lambung naik dengan meninggikan posisi kepala dan dada hingga 15–20 cm. Untuk melakukan ini, gunakan balok atau busa penyangga di bawah kasur. Menggunakan bantal tambahan tidak disarankan karena hal ini justru bisa menambah tekanan pada perut.

✓ 5. Konsumsi obat-obatan dari dokter

Sebagian besar orang bisa mengatasi asam lambung naik dengan melakukan beberapa perubahan gaya hidup. Namun, sebagian yang lain, terutama yang gejalanya sudah parah, membutuhkan obat-obatan dari dokter untuk mencegah asam lambung naik.

★ Untuk mengatasi dan mencegah asam lambung naik lagi, dokter biasanya akan memberikan obat-obatan berikut ini:

~ Antasida, untuk meredakan gejala asam lambung dalam jangka pendek.

~ Antagonis H2, untuk mengurangi produksi asam lambung, seperti ranitidin.

~ Penghambat pompa proton, seperti omeprazole dan lansoprazol.

Selain melakukan cara-cara di atas,  juga sebaiknya menghindari makanan penyebab naiknya asam lambung, seperti makanan yang di goreng, berlemak, pedas, atau asam. Kurangi juga asupan alkohol, teh, kopi, dan minuman berkarbonasi seperti soda.

Beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk membantu mencegah asam lambung naik adalah meredakan stres dengan yoga atau meditasi, mengunyah permen karet setelah makan, dan mengenakan pakaian yang longgar.

Apabila gejala asam lambung naik tidak juga membaik meski telah menerapkan cara-cara di atas dan obat-obatan dari dokter pun tidak membantu, sebaiknya  segera berkonsultasi kembali ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dan penanganan yang tepat.

LES merupakan lingkaran otot yang berada pada bagian bawah kerongkongan. Secara otomatis LES akan membuka dan menutup dengan sendirinya yang berfungsi untuk mencegah asam makanan naik ke kerongkongan.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Asam lambung bisa naik kembali ke kerongkongan karena melemahnya otot yang LES.

Gejala yang muncul pada penderita asam lambung naik di antaranya perut atas atau dada terasa panas, mulut terasa asam, nyeri dada, batuk sakit tenggorokan, dan mual.

Faktor risiko yang bisa menyebabkan asam lambung naik di antaranya: 

~ Makan makanan pedas atau asam.
~ Berat badan berlebih tidak dikontrol.
~ Stres.
~ Merokok atau minum alkohol.
~ Terlalu banyak makan.
~ Makan terlalu dekat dengan waktu tidur.

Jangan sepelekan apabila sudah mengalami asam lambung naik dalam waktu lama dan kerap kali hilang-kambuh. Karena bisa bahaya jika tidak mendapat pengobatan asam lambung yang tepat seperti terjadi Striktur esofagus, Esofagitis, Barrett esophagus, kanker esophagus serta pneumonia aspirasi.

Pola hidup sehat seperti makan bergizi dan seimbang yang teratur, hindarkan stres dan istirahat cukup dapat menghindarkan asam lambung naik.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar