Selasa, 29 Desember 2020

SELF CONTROL

 


OLeH  : Bunda Heradini F., S.Psi

💘M a T e R i💘

Akhwati fillah penghuni room Perindu Surga yang dirahmati Alloh ﷻ...

Pernah lihat kasus viral beberapa minggu yang lalu?

Ada anggota DPR yang marah-marah ketika rapat dengar pendapat dengan kepala BUMN? Sampai lempar botol aqua?

Ada juga seorang pengendara sepeda motor yang marah-marah ketika ditilang kemudian malah merusak motornya. 

Ada juga 2 mobil yang saling pepet karena tersinggung?

Dan masih banyak lagi kasus yang bersumber dari ketidakmampuan mengendalikan diri. 

Ingat ya....

Atau ada yang tahu kasus viral lainnya? 

Dan masih banyak kasus-kasus lainnya. Labrak melabrak masih banyak juga.

Hampir setiap hari kita dipameri macam-macam tontonan ketidakmampuan mengendalikan diri

Atau dengan kata lain, orang-orang yang tidak memiliki self kontrol. 

Itulah pentingnya self kontrol. 

Apa dan bagaimana self control itu ?

Yuk simak bersama sama.

SELF CONTROL atau Kontrol diri adalah kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur emosi, dan mengarahkan perilaku yang dapat membawa ke arah tindakan yang positif. Kontrol diri berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta dorongan dorongan dari dalam dirinya. Setiap individu dalam menjalankan aktivitas sehari-harinya tidak terlepas dari self control untuk perencanaan, penyelesaian masalah, dan pengambilan keputusan. Self control yang ada pada individu dapat dikembangkan dan digunakan selama proses kehidupan untuk menghadapi kondisi yang terdapat di sekelilingnya.

Dengan adanya self control kita mampu menghadapi dunia, godaan, rintangan kehidupan, hidup akan teratur sesuai dengan planning, mampu berkonsentrasi dalam bekerja atau belajar, dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain, dan lebih bertanggung jawab. Tujuan utama dari self control yaitu memperoleh keberhasilan, kemajuan, dan kebahagian.

Akhwati fillah....

Ada 3 aspek self control  yang kerap digunakan untuk mengukur kontrol diri seseorang agar memiliki  self control yang baik, yaitu:

1. Behavioral control 

adalah kemampuan seorang individu dalam mengendalikan diri terhadap suatu peristiwa yang tidak menyenangkan. Behavior control terdiri dari 2 komponen yaitu kemampuan mengatur pelaksanaan dan kemampuan memodifikasi perilaku. Kemampuan mengatur pelaksanaan dapat mengarahkan dan menentukan siapa yang akan mengendalikan situasi atau keadaan pada saat itu. Sedangkan kemampuan memodifikasi perilaku merupakan kemampuan untuk mengetahui kapan situasi yang tidak menyenangkan akan muncul lalu menyikapinya dengan baik.

2. Cognitive control 

adalah kemampuan individu dalam mengendalikan diri untuk mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi dan menilai. Cognitive control terdiri dari dua komponen yaitu memperoleh informasi dan melakukan penilaian. Dengan informasi yang dimiliki oleh individu dapat mengantisipasi keadaan yang tidak menyenangkan tersebut meresponnya dengan berbagai pertimbangan. Sedangkan dengan melakukan penilaian individu menilai dan menafsirkan suatu peristiwa dengan cara memperhatikan sisi positif dan negatif, tetapi lebih cenderung ke sisi positif.

3. Decisional control 

adalah kemampuan individu dalam mengendalikan diri untuk memilih suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini individu. Decision control dapat membantu individu dalam menentukan pilihan, baik dengan adanya suatu kesempatan maupun kebebasan pada diri individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.

★ Ciri-ciri Seseorang Memiliki Kontrol Diri  Adalah Sebagai Berikut:

√ Kemampuan untuk mengontrol perilaku atau tingkah laku impulsif yang ditandai dengan kemampuan menghadapi stimulus yang tidak diinginkan. 

√ Kemampuan menunda kepuasan dengan segera untuk keberhasilan mengatur perilaku dalam mencapai sesuatu yang lebih berharga atau diterima dalam masyarakat. 

√ Kemampuan mengantisipasi peristiwa yaitu kemampuan untuk mengantisipasi keadaan melalui berbagai pertimbangan secara relatif obyektif. Hal ini didukung dengan adanya informasi yang dimiliki individu.

★ Ciri Orang Yang Tidak Memiliki Kontrol Diri:

√ Tidak bisa menahan emosi.

√ Cenderung bersifat egois.

√ Tidak mudah sabar.

√ Sering merasa tergesa-gesa.

√ Mudah marah.

√ Tempramental.

Akhwati fillah.....

Sekarang kita membahas tentang bagaimana Cara meningkatkan kontrol diri

Studi menemukan bahwa kontrol diri memiliki batasannya sendiri. Meskipun begitu, para pakar psikologi mengungkapkan bahwa kontrol perilaku yang kuat dalam pergaulan dapat dimiliki dengan cara berikut:

(1) Identifikasi Godaan Dan Menghindarinya

Rasanya memang sulit untuk menghindari godaan yang bisa muncul saat kita berusaha meraih suatu tujuan. Walau begitu, dengan sedikit komitmen, godaan-godaan tersebut bisa kita identifikasi dan hindari, agar kontrol diri kita tIdak terbuang dengan percuma.

(2) Buat Skenario

Kita bisa merancang skenario dan situasi yang membuat kontrol diri menjadi goyah. Artinya, bayangkan jika Anda dihadapkan dengan sebuah godaan. Apa aksi yang perlu diambil agar kita tak menyerah?Sebuah studi telah menemukan bahwa merancang skenario seperti ini dapat meningkatkan kontrol diri, bahkan dalam situasi yang membuat kita mengalami efek kelelahan ego (ego depletion). Kelelahan ego sederhananya diartikan sebagai kondisi melemahnya kontrol diri.

(3) Berlatih Dengan Kontrol Diri

Kontrol diri dapat dipandang sebagai otot. Apabila kita mulai rutin melatihnya, otot memang akan sedikit lelah untuk sementara. Namun seiring berjalannya waktu, otot dan kontrol diri akan tumbuh lebih kuat jika kita memang rutin dalam melatihnya.

(4) Fokus Pada Satu Tujuan Untuk Satu Waktu

Merancang banyak tujuan dalam satu waktu (resolusi Tahun Baru, misalnya) umumnya kurang efektif dibandingkan satu tujuan spesifik dalam satu jangka waktu tertentu. Dengan merancang satu tujuan yang spesifik, kita bisa memfokuskan energi diri pada tujuan tersebut.

Akhwati fillah, 

Marah-marah tidak terkendali merupakan salah satu ciri self control seseorang itu rendah.  Marah adalah satu hal yang sering dilakukan orang-orang pada saat dirinya merasa terusik ataupun tidak nyaman dengan keadaan baik itu marah kepada temannya, saudara atau pada siapa saja. Melakukan amarah tentunya akan berdampak pula pada orang yang kita marahi dengan begitu maka akan muncul balas dendam dan akan banyak muncul bahaya dendam dalam Islam. Oleh karena itu sebagai muslim yang taat hendaknya kita dapat menahan amarah. Dalam Islam sendiri banyak hadist yang menjelaskan bahwa Rasulullah ﷺ memberi nasihat agar manusia tidak mudah marah dan sebaiknya menahan amarah, bahkan Alloh ﷻ menjanjikan surga-Nya untuk orang-orang yang dapat menahan amarah. 

لا تغضب ولك الجنة

“Jangan marah, bagimu surga.”

Rasulullah ﷺ mengajarkan kita berbagai cara menghindari marah, 

diantaranya:

◼️1. Berwudhu

Tips pertama menahan amarah yaitu dengan berwudhu ataupun mandi. Marah merupakan sifat yang berasal dari setan. Setan merupakan makhluk ciptaan Alloh ﷻ yang terbuat dari api maka dengan wudhu ataupun mandi amarah akan terpadamkan. Manfaat berwudhu dalam Islam atau mandi maka tubuh dan hati akan menjadi suci kembali. Tips menahan amarah dengan cara berwudhu terdapat dalam hadist Urwag As-Sadi Radhiyallahu ‘anhu yang berkata :

إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

“Sesungguhnya marah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api, dan api bisa dipadamkan dengan air. Apabila kalian marah, hendaknya dia berwudhu.” 

(HR. Ahmad dan Abu Daud).

◼️2. Perbanyak Dzikir Dan Mohon Perlindungan Alloh ﷻ

Tips yang kedua yaitu perbanyak dzikir dan juga mohon perlindungan Alloh ﷻ. Ketika Anda sedang marah maka tips menahan amarah yang sangat mujarab yaitu berdzikir membaca istighfar, takbir, tahmid, dan bacaan dzikir lainnya. 

Jangan hanya membaca bacaan doa dan dzikir setelah sholat saja akan tetapi berdzikir lah setiap kali kita sedang marah. Sumber terjadinya amarah yaitu disebabkan oleh setan maka dengan begitu mohon perlindungan Alloh ﷻ agar terhindar dari godaan setan, caranya yaitu dengan banyak membaca Ta’awwudz.

Suatu hari sahabat sedang duduk bersama Nabi Muhammad ﷺ kemudian ada dua orang yang sedang saling marah-marah hingga akhirnya memaki dan salah satu orang tersebut telah sangat merah wajahnya dan terlihat jelas urat lehernya. Kemudian Rasulullah ﷺ pun bersabda: 

إِني لأعلمُ كَلِمَةً لَوْ قالَهَا لذهبَ عنهُ ما يجدُ، لَوْ قالَ: أعوذُ بالله مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجيمِ، ذهب عَنْهُ ما يَجدُ

"Rasulullah ﷺ mengetahui ada satu kalimat yang dapat dibaca oleh orang yang marah tersebut kemudian marahnya akan hilang. Kalimat tersebut yaitu kalimat ta’awuddz ”A’-uudzu billahi minas syaithanir rajiim, maka marahnya akan segera hilang." (HR. Bukhari dan Muslim)

◼️3. Lakukan Sholat Sunnah

Tips menahan amarah yang ketiga yaitu perbanyaklah sholat sunnah. Selain dapat menahan amarah sholat sunnah pun mempunyai banyak keutamaan lainnya. Dalam sebuah hadist dikatakan bahwa marah merupakan bara api yang berada pada hati manusia, kemudian ketika seseorang marah maka akan terlihat kedua mata berwarna merah dan juga urat-urat di leher menjadi tegang.

Maka siapapun yang sedang merasakan atau mendapatkan hal tersebut hendaklah orang yang sedang marah menempelkan pipinya dengan sujud. Ketika Anda marah dan masih jauh dalam waktu sholat wajib misalkan ketika pagi-pagi Anda marah maka segeralah sholat dhuha, atau jika malam hari segeralah sholat sunnah tahajud.

◼️4. Mengambil Posisi Lebih Rendah (Menjadi Duduk)

Cara menahan amarah dalam Islam yang keempat yaitu megambil posisi lebih rendah atau mengubah posisi menjadi duduk. Seseorang ketika sedang marah cenderung berada pada posisi lebih tinggi atau berdiri. Dengan berdiri maka orang tersebut dapat melampiaskan amarahnya dengan cara-cara yang tidak diperbolehkan seperti memukul, dan lain-lain. Sedangkan jika berada pada posisi yang lebih rendah atau duduk maka akan sulit untuk melakukan hal tersebut sehingga orang yang sedang marah pun akan cenderung memilih untuk tidur meluapkan amarahnya. Cerita tersebut diriwayatkan oleh sahabat nabi, Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu dimana beliau memilih mengubah posisi lebih rendah ketika sedang marah.

Selain itu Rasulullah ﷺ pun memerintahkan untuk duduk agar orang yang sedang berdiri tidak akan melapiaskan amarahnya jika terjadi maka orang tersebut akan menyesali perbuatan yang disebabkan oleh amarah itu. Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ وَإِلَّا فَلْيَضْطَجِعْ

“Apabila kalian marah, dan dia dalam posisi berdiri, hendaknya dia duduk. Karena dengan itu marahnya bisa hilang. Jika belum juga hilang, hendak dia mengambil posisi tidur.”

(HR. Ahmad 21348, Abu Daud 4782 dan perawinya dinilai shahih oleh Syuaib Al-Arnauth).

◼️5. Diam Dan Jaga Ucapan

Cara menahan amarah yang kelima yaitu diam dan jaga ucapan. Pada saat kita marah biasanya ingin banyak berbicara bahkan tanpa disadari ucapan yang keluar pun menjadi sebuah makian bahkan bisa hingga mengucapkan kata-kata kasar. Dengan mengucapkan kata-kata yang kotor atau umpatan maka akan mengundang Alloh ﷻ menjadi murka. Oleh karena itu cara mengatasinya yaitu dengan diam.

Diam merupakan tips paling ampuh untuk menahan amarah dengan begitu kita akan terhindar dari dosa-dosa besar. Selain itu jaga ucapan baik-baik jangan sampai ucapan yang dilontarkan kita nantinya akan menjerumuskan ke neraka. Sebagian ulama berkata bahwa diam merupakan hikmah akan tetapi masih sangat sedikit yang melakukan diam.

◼️6. Berdoa

Tips yang terakhir untuk menahan amarah yaitu dengan cara berdoa. Doa merupakan cara terbaik untuk melakukan permohonan kepada Alloh ﷻ. Mintalah ridho kepada Alloh ﷻ ketika Anda sedang marah.

اَللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الحَقِّ فِي الرِضَا وَالغَضَبِ

“Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kalimat haq ketika ridha (sedang) dan marah”.

#dari berbagai sumber

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ iiN ~ boyolali

Sifat teman bermacam-macam ditempat kerja bila ada yang berpikir begini "sudahlah terserah, sifat aku tu begini, kalau mau ya sudah kalau engga ya ngga apa-apa mau temenan apa engga" nah pertanyaan saya, saat teman kita bercanda yang condongnya lebih ke menghina ataupun asal bicara, tapi dia tidak merasa kalau salah, bagaimana menyikapi teman yang mempunyai sifat seperti ini?

🌸Jawab:

Teman yang seperti itu memang selalu ada disekitar kita.

Teman yang sukanya ngomong seenaknya sendiri. Tidak pakai mikir perasaan orang lain.

Kadang orang tersebut perlu di nasihati oleh orang yang memang benar-benar dekat. Jadi tidak bikin musuhan.

Kalau dia tidak bisa diubah, minimal kita sudah menyiapkan tameng. Jadi kalau dia ngomong tidak enak, kita sudah bisa menangkis atau tidak terlalu dimasukan ke hati.

Tidak setiap orang bisa menyesuaikan diri dengan perasaan atau keadaan kita, namun kitalah yang harus menyiapkan diri dan hati dalam setiap keadaan. Dan doakan, semoga Alloh ﷻ mampu mengubah dia.

🔹Bunda, lagi nggih.

Jika kita sudah mencoba sedikiiiiit menasihati, hanya sedikiiit saja, menasihati atau menyinggung hal yang dia ucapkan ke kita.

Berarti memang sebaiknya kah kita tidak perlu lagi berurusan begitu?

Kalau untuk berinteraksinya bagaimana bund? Haruskah menghindar?

🌸Nasihati sedikit demi sedikit.

Kalau saya, memang berusaha untuk memiliki gesekan dengannya.

Berhubungan sebatas teman kerja saja. Profesional. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten 

Assalamualaikum,  

Bun, tapi bukannya kemarahan itu boleh dilampiaskan yah jika tidak malah bikin sakit diri sendiri apalagi dipendem dihati maksud dari lampiaskannya itu seperti apa yah bun?

🌸Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Banyak cara untuk melampiaskan marah:

1) Berteriak sekencang mungkin. Cari tempat sepi, dipinggir laut (seperti saia), nangis banyak-banyak. Lampiaskan semua kesedihan. Jangan tahan-tahan air mata. Bisa juga ketika kita tahajud. 

2) Curhat sama orang yang terpercaya. Mau mendengar dan memberi nasihat. Jangan asal orang ya. Nanti malah jadi kemana-mana. 

🔹Nahhh berarti nangis sangat dibolehkan yah bun? 

Tapi bun kalau marah ataupun dimarahin selalu melampiaskannya dengan nangis apa itu tidak masalah?

🌸Bolehlah.

Cuma jangan nangis di tik tok ya. Nanti ikut-ikutan viral.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Dhilla ~ Yogja

Assalamu'alaikum bund, 

Ketika marah kemudian kedua pihak memutuskan saling mendiamkan,  ketika salah satunya sudah merasa ingin memaafkan namun gengsi atau tidak sanggup untuk mengutarakan permintaan maaf. Bagaimana kira-kira solusinya bund?

🌸Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Jangan diam-diaman lebih dari 3 hari ya.

Kalau sudah sampai batas waktu, harus minta maaf. Kalau tidak, bisa dosa lho.

Tidak usah gengsi-gengsian. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Setyaning ~ Karanganyar

Assalamu'alaikum Bunda, 

Dalam Islam kan orang kuat itu yang bisa menahan diri ketika marah. Tapi kenapa orang yang suka mengalah malah sering dibilang orang lemah Bunda?

Mohon pencerahannya, 

Syukron 

🌸Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Mengalah jangan asal mengalah ya.

Namun mengalah setelah negosiasi panjang.

Jadi akhirnya mengalah menjadi jalan tengah untuk keadaan yang lebih baik.

Kalau ngalah terus nanti malah akan jadi bulan-bulanan.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ iiN ~ Boyolali

Bunda dini, bila kita menahan amarah, terkadang di hati rasanya sesak dan hanya bisa menangis, dan bila sering seperti itu, apakah dampak untuk psikis kita? Apakah hal seperti itu bila sering terjadi juga tidak memberikan efek ke dalam fisik tubuh?

🌸Jawab:

Sangat berdampak sekali.

Secara fisik, akan ada benjolan di otaknya. Ini ada kasus beneran ya. 

Ibu teman menderita tumor otak. Setelah periksa ke dokter, dokter nanya, ibu sering memendam rasa? Nangis sendiri, mengeluh dalam hati, diam, tidak suka membicarakan masalah dengan orang lain, tidak mau berbagi cerita duka? 

Si Ibu  menjawab iya.

Dan dokter mengatakan itu salah satu hal yang menyebabkan benjolan di otak.

Secara psikis, akan menjadi pribadi yang insecure. Rendah diri. Menarik diri dari lingkungan.

Maka apapun masalahnya, kita perlu ungkapkan emosi. Baik marah maupun senang. Namun dengan syarat, marah atau senang yang smart dan terkendali.

Jangan asal semprot didepan banyak orang. 

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Na ~ Semarang 

Kadang kan memang ada sebuah problem yang memang benar-benar susah di kontrol. Macam susah menerima ketetapan-Nya dalam waktu singkat. Kadang luapan emosi bukan marah-marah, tapi lebih menyendiri dan merenung.

Lalu bagaimana caranya mengontrol emosi dalam jiwa saat keadaan diam dan berserah diri kepada-Nya?

Kalau diam terus, takutnya jadi penyakit.

🌸Jawab:

Menyendiri kemudian menangis. Itu sudah merupakan pelampiasan emosinya.

Mengontrol emosi dalam jiwa saat keadaan diam dan berserah diri kepada-Nya adalah dengan merenungi dan memahami bahwa apapun yang ditetapkan Alloh ﷻ saat ini adalah takdir terbaik kita.

Wallahu a'lam

0️⃣7️⃣ Yulia ~ Bekasi 

Bagaimana cara menasihati orang yang tidak bisa mengontrol diri dari amarahnya?

🌸Jawab:

Nasihati dengan hati-hati. 

Minta introspeksi, misal ketika tidak bisa mengontrol, akibatnya apa.

🔹Maaf bunda, yang di nasihatin lebih galak dari yang menasihati harus bagaimana ya bunda?

🌸Sering ya kejadian seperti begitu. 

Yang penting kita sudah mengingatkan. Selanjutnya berhati-hati saja.

Wallahu a'lam

0️⃣8⃣ Han ~ Jatim

Assalamu'alaikum, 

Bund, menyikapi banyaknya orang tua yang selayaknya panutan buat kita tapi malahan memberikan contoh yang tidak baik dengan mengumbar emosinya dan kadang anak yang selalu jadi korban dari emosi orang tua. 

1. Apa nanti pengaruhnya bund kepada anak dan perkembangannya? 

2. Bagaimana dengan sikap orang tua walaupun salah tapi tidak meminta maaf dan merasa berlalu saja atas tindakannya tersebut?

🌸Jawab:

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Pengaruh ke anak ada. 

2. Anak akan meniru persis seperti orang tua atau anak akan menjadikan sikap orang tua sebagai contoh yang tidak baik. Sehingga dia berusaha menjauhi sikap tersebut. Ini sangat tergantung pada pengaruh orang sekitarnya selain ayah atau ibu.

Banyak orang tua yang seperti itu ya. Dan harus dinasehati. Oleh siapa? Orang yang terpercaya.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

“Siapa yang berusaha menahan amarahnya, padahal dia mampu meluapkannya, maka dia akan Allah panggil dihadapan seluruh makhluk pada hari kiamat, sampai Allah menyuruhnya untuk memilih bidadari yang dia kehendaki."

(HR. Abu Daud, Turmudzi, dan dihasankan Al-Albani)

Semoga kita mampu mengendalikan diri dan emosi karena memiliki Self control yang baik.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar