Selasa, 29 Desember 2020

HIJAB DI AJANG MISS UNIVERSE: TANDA KEBANGKITAN ISLAM?

 


OLeH  :  Bunda Rizki Ika Sahana

 💘M a T e R i💘

Bismillahirrahmaanirrahiim... 

Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad... 

Alhamdulillah, Alloh ﷻ pertemukan kita lagi di sebuah forum istimewa yang insyaAllah penuh keberkahan ya, Bunda-bunda shalihah. 

Apa kabarnya?

Semoga senantiasa dalam rahmat-Nya, dalam iman, juga dalam amal shalih.. Amiin... 

🌷HIJAB DI AJANG MISS UNIVERSE: TANDA KEBANGKITAN ISLAM?

Siapa yang tidak pernah dengar ajang kecantikan yang sering digelar hampir di seluruh dunia, termasuk di negeri-negeri kaum muslim?

Paling tidak, kita tidak kudet ya. Sebab itu salah satu bentuk kepedulian kita terhadap kondisi umat ini.

Nah, ada yang sedang hangat diperbincangkan, terkait dengan ajang kecantikan Miss Universe.

Yakni mengenai sosok Halima Aden, Miss Universe Somalia 2020. 

Halima bakal menjadi kontestan pertama dari Somalia yang juga akan menjadi kontestaan berhijab pertama yang akan berkompetisi dalam ajang Miss Universe.

Tidak heran, jika penampilan Halima di panggung Miss Universe 2020 nanti, sangat dinantikan banyak orang.

Nah, sebagian muslimah justru terpukau dengan fenomena ini. Menganggap bahwa diterimanya hijab di panggung Internasional sebagai bentuk penghormatan dan pemuliaan terhadap Islam, ajarannya, juga perempuan muslimah yang mengenakannya. 

Padahal, dibalik kontes-kontes kecantikan, selalu ada industri raksasa kapitalisme yang sedang bermain dalam rangka meraup keuntungan besar! Sebut saja industri fashion, make up, body treatment, dan seterusnya. 

Perempuan dalam ajang-ajang tersebut hanya diposisikan sebagai 'etalase' berjalan bagi produk-produk di atas. Potensi besar perempuan dienyahkan, tidak dianggap. Sekadar komoditas yang dieksploitasi untuk melambungkan nama maupun penjualan produk.

Perempuan dinilai hanya dari penampilan fisiknya, yang berkorelasi dengan angka melesatnya omset perusahaan fashion misalnya. Sungguh ini sebuah penghinaan kepada perempuan, termasuk di dalamnya muslimah. 

Hijab sekadar dijadikan trend fashion, yang mendorong para muslimah bersikap konsumtif. Mereka berhijab bukan semata mengharap ridha Alloh ﷻ, sebagai bentuk ketundukan pada aturan menutup aurat dari Rabb-Nya, tapi untuk mengikuti trend mode. Akhirnya para muslimah terkungkung dalam pusaran kapitalisasi. 

Sekedar menjadi pasar bagi industri fashion, misalnya. Tenggelam dalam gaya hidup hedon, dipasung kemampuannya dalam berkarya dan berkontribusi bagi kemuliaan Islam.

So, hijab di ajang atau kontes kecantikan bukan merupakan bentuk penghormatan kepada Islam apalagi sebagai tanda kebangkitan Islam. Sebab justru perempuan muslimah digiring masuk perangkap permainan industri kapitalistik yang diusung oleh Barat.

Karenanya, kita sebagai muslimah musti memahami strategi ini. Jangan sampai kita mengaminkan, bahkan mendukung ajang-ajang kecantikan semacam ini, meski di sana ada muslimah yang diperbolehkan mengikutinya.

Sungguh, kita para muslimah bukan hanya menjadi santapan industri-industri tersebut, tapi juga akan disibukkan dengan hal-hal yang un faedah juga mengantarkan kepada kemaksiatan.

Itu dulu ya, teman-teman materinya, kita bisa lanjut di sesi tanya jawab. 

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Safitri ~ Banten 

Assalamualaikum Bun,  

Apa yang desainer-desainer yang membuat bajunya juga berdosa yah karena tidak sesuai syariat Islam?

🔷Jawab: 

Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakaatuh

Desainer-desainer membuat baju tentu berdasar situasi dan gaya hidup yang berkembang ya. Kalau dia membuat baju dengan desain yang tidak sesuai gaya hidup, tidak bakal laku.

Nah, karena gaya hidup yang sedang berkembang hari ini adalah gaya hidup serba bebas, mau pakai baju apa saja tidak ada yang larang, menutup aurat atau tidak juga no problem, maka wajar baju-baju yang ngetren ya yang model sekarang kita lihat.

Apakah mereka berdosa? Nah, ini bukan hak kita mengklaim dosa atau pahala, karena itu hak prerogatif Alloh ﷻ saja. Yang jelas, jika mereka sengaja mendesain baju serba 'minim bahan' untuk tujuan dipertontonkan kepada khalayak, untuk kepentingan industri fashion yang mentargetkan perempuan memakainya di luar rumah (sehingga bisa dilihat oleh laki-laki asing yang bukan mahramnya), maka dia punya andil dalam menyebarkan kemaksiatan. 

Wallahu a'lam.

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷

 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Kebangkitan Islam hanya bisa diraih dengan konsistennya kita pada perintah dan larangan-Nya. 

Bukan dengan membebek dan mengikuti budaya dari peradaban Barat, termasuk kontes-kontes kecantikan, yang sejatinya justru merusak muslimah, meracuninya, serta menjauhkannya dari kemuliaan Islam.

Wallahu a'lam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar