Rabu, 30 Desember 2020

MENJADI AYAH YANG AMANAH

 


OLeH: Ustadz Undang Suherlan

 💎M a T e R i💎

بِسْــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمن الرَّحِيْمُ

السلام عليكم و رحمة الله و بركاته

الحمد لله 

نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ... ام بعد

Segalanya milik Alloh ﷻ apa yang ada di langit dan bumi, kenikmatan dan kesusahan asalnya dari Alloh ﷻ sudah selayaknya kita panjatkan puji dan syukur hanya kepada Alloh ﷻ. 

Agama Islam adalah agama yang mengangkat dan membebaskan manusia dari zaman jahiliah zaman kegelapan menuju ke zaman yang terang benderang, sudah selayaknyalah kita sebagai umatnya senantiasa menghaturkan sholawat dan salam hanya kepada Nabi Muhammad ﷺ. 

🌸MENJADI AYAH YANG AMANAH

ANAK MERUPAKAN AMANAH DARI ALLOH ﷻ. Selama ini terkait pendidikan anak, baik seputar akhlak, agama maupun pengetahuan dasar, cenderung dibebankan pada ibu. 

Ibu memang merupakan madrasah pertama bagi anak. Tapi faktanya ayah juga memiliki kewajiban yang sama, bukan hanya mencari nafkah. Banyak ayah yang menganggap kalau tugas sudah cukup dengan memberi nafkah. Padahal ada tugas yang lebih penting yaitu memenuhi kebutuhan rohani anak-anak berupa keimanan dan amal shaleh.

Alloh ﷻ tidak pernah memerintahkan para ayah untuk melindungi anaknya dari panasnya terik matahari atau dari perihnya rasa lapar. 

Tetapi justru Alloh ﷻ memerintahkan para ayah untuk melindungi anak-anak mereka dari api neraka. 

Hal ini tertulis di surah At-Tahrim ayat 6.

Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri-diri kalian dan keluarga-keluarga kalian dari api neraka, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.

Sudah dipastikan bahwa setiap ayah tentu sangat menyayangi dan mencintai anak-anaknya dan tidak akan tega membiarkan anak-anaknya tidak makan atau tidak berpakaian. Maka apakah seorang ayah juga tega jika anaknya dijadikan sebagai bahan bakar neraka atau berpakaian dengan pakaian dari api neraka?

Menjadi Ayah atau orang tua yang baik, tentunya melaksanakan ajaran Tuhan dan Rasul-Nya dalam menerapkan pola pengasuhan dan pendidikan anak di rumah. Menjadikan Al-Qur’an dan Hadits sebagai landasan dalam rumah.

Menjadi orang tua yang baik menurut Islam haruslah bisa mengikuti perkembangan anak-anaknya. Tujuannya agar tidak tercipta jarak antara anak dan orang tua.

Menjadi ayah yang bijaksana memang tidak mudah, namun setiap ayah harus memulainya dengan rasa syukur. Anggap anak sebagai sebuah hikmah, dan menjadi ayah atau orang tua adalah anugerah yang harus disyukuri.

√ Fondasi utama yang harus dibangun pada karakter anak adalah kebiasaan bersyukur kepada Alloh ﷻ, serta menghargai pengorbanan yang dilakukan kedua orang tua dalam mendidik dan merawatnya sejak kecil. Anak-anak adalah amanah, tanggung jawab, dan hadiah bagi orang tua. 

√ Tugas Ayah Atau Orang Tua adalah memastikan anak tumbuh menjadi orang yang suka bekerja keras, produktif. Serta, yang paling utama adalah ia menjadi pribadi yang beriman kepada Alloh ﷻ dan bisa berguna bagi sesama.

Setiap anak lahir dalam keadaan suci, dan orang tuanyalah yang membuatnya jadi Yahudi, Kristen atau Majusi. (Sahih Muslim). 

Hadits ini memberi keterangan bahwa Alloh ﷻ menciptakan anak-anak dalam keadaan suci, tanpa dosa, dengan kecenderungan alami untuk mengetahui hal yang benar, juga kepercayaan pada satu tuhan.

Tidak ada anak yang berperilaku buruk karena karakter alaminya, biasanya hal tersebut dilakukannya berdasarkan apa yang ia lihat, dengar, rasakan dan pelajari dari lingkungan hidupnya sehari-hari.

Jadi, bila anak berkelakuan nakal, jangan menyalahkan dirinya atau memarahinya. Lihat dulu lingkungannya, bisa jadi dia meniru perilaku buruk tersebut dari apa yang ia dengar, lihat, dan rasakan sehari-hari.

Orang tua yang baik tidak akan menyalahkan anak jika berperilaku buruk.

🌸🌷🌸

Orang tua adalah teladan dan pembimbing bagi anak.

Nabi Muhammad ﷺ bersabda : 

Setiap orang dari kamu adalah pemimpin dan bertanggung jawab atas apa yang dipimpinnya. Penguasa adalah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya.

Laki-laki adalah pemimpin yang bertanggung jawab pada keluarganya. Perempuan adalah pemimpin dalam rumah tangga dan bertanggung jawab pada anak-anaknya. (Sahih al-Bukhari). 

Anak-anak belajar tentang hal yang benar dan salah sesuai apa yang diberikan orangtuanya. Tanggung jawab orang tua adalah mengajarkan anak untuk membedakan mana benar dan yang salah. Anak memiliki insting alami untuk melakukan hal yang benar, namun insting tersebut harus dirawat dan diasah melalui pengajaran orang tua. 

Orang tua bertugas menjadi pembimbing dan teladan bagi anak dalam menaati Alloh ﷻ dan Rasul-Nya.

Ayah yang baik, akan mengambil tanggung jawab ini secara serius. Sehingga anak akan tumbuh menjadi pribadi yang baik dan selalu melakukan hal benar sesuai ajaran agama. 

💎APA SAJA AMANAH AYAH?

★ Mendidik Dengan Kasih Sayang Dan Kebaikan.

Pemimpin yang baik adalah mereka yang memiliki kepedulian pada orang-orang yang dipimpinnya, hal ini ada dalam diri Nabi Muhammad ﷺ. Beliau tidak hanya memperlakukan semua sahabat dengan baik, beliau juga tidak pernah memarahi anak-anak. 

Rasulullah ﷺ memahami bahwa sifat alami anak-anak adalah keinginan mereka untuk bermain, sehingga dia tidak pernah memarahi atau menghentikan anak-anak saat sedang bermain.

Proses bermain sangat penting dalam masa tumbuh kembang anak, yang bermanfaat bagi kondisi fisik, emosional, kognitif dan tumbuh kembang sosialnya. 

Selain bermain, anak juga membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya. Ciuman dan pelukan akan membuat anak merasa aman dan bahagia. Menunjukkan kasih sayang secara fisik tidak perlu berhenti hanya karena anak sudah tumbuh dewasa. 

Sebuah hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ra. berbunyi : 

Seorang Badui datang kepada Rasulullah dan berkata: “Kalian mencium anak laki-laki, sedangkan kami tidak pernah melakukannya.” Rasulullah ﷺ mengatakan, “Aku tidak bisa menanam kasih sayang di hatimu bila Alloh ﷻ telah mencabutnya.” (Sahih al-Bukhari). 

★ Seorang Ayah Harus Menerapkan Batasan Pada Anak.

Dalam sebuah hadits, Nabi Muhammad ﷺ bersabda :

Alloh ﷻ telah menetapkan kewajiban agama, jadi jangan mengabaikannya. Dia telah menetapkan batasan, jangan melanggarnya. Dia telah melarang beberapa hal, jangan pula melanggarnya. Tentang beberapa hal, Dia membiarkannya karena belas kasihan pada kalian, bukan karena lupa. Jadi jangan mencobanya. (Hadith Nawawi). 

Anak memerlukan batasan untuk membuat perilakunya lebih terjaga, anak tetap diberi kebebasan untuk bersikap tapi tetap tidak boleh melanggar batasan yang telah ditetapkan oleh agama. Seperti mencuri, menyakiti orang lain, dan lain-lain.

Mengajari anak batasan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, akan memandunya bagaimana cara berperilaku dan tidak membuatnya kebingungan mengenai hal boleh dan tidak.

★ Memberi Tanggung Jawab Kecil Untuk Membantunya Bersikap Dewasa.

Mengajarkan anak tentang tanggung jawab, akan membuatnya belajar mandiri, namun bisa diandalkan juga produktif. Hal ini akan membuatnya merasa memiliki peran penting dalam keluarga. Juga peran dalam masyarakat. 

Memberikan tanggung jawab sejak dini, tentunya disesuaikan dengan kemampuan anak, akan membantunya menyadari bahwa setiap perbuatan yang ia lakukan akan berdampak pada orang lain.

Ajarkan anak untuk selalu mengerjakan PR-nya sendiri, membantu memotong sayuran saat Bunda memasak, atau membereskan mainannya sendiri setelah ia selesai bermain.

Demikian paparan kali ini. Yang benar datangnya dari Alloh ﷻ. Yang salah dari setan karena ane tidak salah apa-apa. Mohon maaf jika ada salah salah kata dalam penulisan. 

العلم بلاعمل كا لشجر بلا ثمر

Ilmu itu apabila tidak diamalkan bagaikan pohon yang tidak berbuah. 

 جزاكم الله خير جزاء شكرا وعفوا منكم...

فا استبقوا الخيرات...

والسلام عليكم ورحمة الله و بر كاته

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸

        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Safitri ~ Banten 

Assalamualaikum Ustadz,

Kita sebagai calon orang tua dan perlu sekali kan tahu cara mendidik anak sesuai dengan ajaran Rasulullah ﷺ. 

Nah Ustadz, boleh tidak sih nanti cara mendidik anak kita buat diskusi dan kesepakatan begitu sama suami mau seperti apa cara mendidiknya?

🌸Jawab: 

Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Harus, karena ibu dan ayah harus berbagi peran.

Ibu adalah madrasah buat anak-anaknya, sedangkan ayah adalah kepala sekolahnya. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Zahira As-syahidah Ayu Muhibbin ~ Jatim

Afwan ustadz, apa benar dosa anak perempuan di tanggung oleh ayahnya?

Syukron. 

🌸Jawab:

Kalau ditanya tanggung jawab ayah maupun ibu tetap bertanggung jawab tapi beda dalam pembagiannya.

Untuk seorang ayah di mata anak perempuan harus menjadi laki-laki pertama yang mereka cintai. Sosok seorang ayah adalah sosok yang harus memberikan rasa nyaman kepadanya. 

Jika sosok seorang ayah jadi cinta pertamanya anak perempuan kita dalam pergaulan nanti dengan teman sebayanya anak akan cenderung terbuka kepada ayah. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Yulia ~ Bekasi 

Bagaimana mendidik dan menasihati anak laki-laki yang sedari balita sudah ditinggal meninggal ayahnya sehingga anak tersebut setelah menjadi remaja memiliki sifat tempramen?

🌸Jawab:

Jadi temannya, usahakan Mbak jadi tempat curhatnya, ketika memberi nasihat lebih kepada mengajak diskusi. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Novita ~ Ambon

Ustadz, bagaimana menjadi ayah yang baik khususnya kepada balita yang belum tahu kalau ayah dan ibunya sudah bercerai?

Terima kasih. 

🌸Jawab: 

Usahakan ayahnya tetap membersamai tumbuh kembangnya, kalaupun tidak bisa, kalau ada kakek atau paman bisa jadi pengganti figur ayah. 

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Ridha ~ Bekasi

Alhamdulillah saya ibu dari 5 anak. Berbeda karakter. 

Bagaimna menyikapi anak laki-laki yang pendiam, tertutup, susah dipahami, Ustadz? 

🌸Jawab:

√ Beri Contoh Positif.

Anak yang lebih cenderung pemalu saat bertemu orang baru. Berikan beberapa contoh interaksi positif. 

Bisa mengajarkan kalimat-kalimat pembuka percakapan yang mudah kepada buah hati. Misalnya, “Hallo, nama saya.... Kamu siapa?” atau “Hallo, mau main?”

Saat mengucapkan kalimat ini, gunakan intonasi positif dan ajarkan pula bagaimana bereaksi terhadap kemungkinan jawaban yang diberikan.

√ Dukung Pertemanan Anak.

Menjalin persahabatan adalah sarana yang tepat untuk mengembangkan keahlian sosialisasi anak. 

Jangan khawatir jika buah hati tidak punya banyak teman, sepanjang ia masih punya beberapa teman dekat di sekitarnya.

√ Persiapkan Anak.

Cara mendidik anak dalam hal bersosialisasi juga membutuhkan persiapan anak, terutama untuk skenario atau situasi tertentu.

Misalnya, jika anak akan berangkat ke pesta ulang tahun teman atau area bermain, berikan beberapa tips kepada anak. 

Ajarkan cara mengucapkan selamat ulang tahun, atau cara mendekati teman untuk mengajak bermain. Dengan demikian, anak tidak akan merasa grogi karena tidak tahu bagaimana harus bersikap dalam situasi tertentu.

√ Beri Kesempatan Bersosialisasi.

Bantu anak bersosialisasi dengan memberikan kesempatan untuk bergaul dengan anak lain. Kita harus bisa membatasi diri dan tidak terlalu mengontrol dalam pertemanan anak.

√ Jadi Panutan Yang Baik.

Salah satu cara mendidik anak terbaik dalam bergaul adalah menjadi panutan yang bisa diandalkan. 

Orang tua juga harus mampu menunjukkan kemampuan menjalin hubungan persahabatan, baik dari yang sederhana seperti bertegur sapa, berinteraksi, dan beradaptasi dengan lingkungan sesama orang dewasa. Ajak anak untuk juga turut menyapa, memberi salam. 

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸

 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Bersyukurlah jika seorang ayah masih memberi sebuah nasihat. Itu wujud kepeduliannya kepada kita anaknya, jika ayah sudah tidak mau memberi kita nasihat berarti ayah sudah tidak peduli lagi kepada kita. 

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar