Rabu, 30 Desember 2020

CIRI DAN PENANGANAN ASMA PADA ANAK


OLeH  : dr. Barry Army Bakry, Sp.A

💎M a T e R i💎

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh

Apa kabar semuanya? 

Alhamdulillah kita bisa kembali bertemu untuk tholabul ilmi di sore hari ini. 

Insya Allah kita akan membahas asma pada anak. 

🌸ASMA PADA ANAK

Asma merupakan penyakit saluran respiratori kronik yang sering dijumpai baik pada anak maupun dewasa. Prevalens asma pada anak sangat bervariasi di antara negara-negara di dunia, berkisar antara 1-18%. Meskipun tidak menempati peringkat teratas sebagai penyebab kesakitan atau kematian pada anak, asma merupakan masalah kesehatan yang penting. Jika tidak ditangani dengan baik, asma dapat menurunkan kualitas hidup anak, membatasi aktivitas sehari-hari, mengganggu tidur, meningkatkan angka absensi sekolah, dan menyebabkan prestasi akademik di sekolah menurun. Bagi keluarga dan sektor pelayanan kesehatan, asma yang tidak terkendali akan meningkatkan pengeluaran biaya.

Asma pada anak merupakan salah satu gangguan pada sistem pernapasan yang umum terjadi. Gangguan ini mempengaruhi saluran pernapasan dan terjadi karena saluran napas  sangat sentitif. Selama serangan asma saluran ini akan mengalami penyempitan sebagai dampak dari spasme otot pada dinding saluran napas dan pengeluaran (sekresi) mukus. Hal tersebut akan menyebabkan udara akan sulit untuk keluar atau masuk paru-paru.

SEBERAPA SERING KEJADIAN ASMA PADA ANAK?

Sekitar 1 dari 4 atau 5 anak mengalami serangan asma (mengi) dan setengah dari anak ini hanya mengalami asma ringan. Asma pada anak paling sering terjadi pada usia 2 sampai 8 tahun. Serangan asma pada umumnya akan semakin jarang ketika anak mencapai usia pubertas dan sangat sedikit terjadi pada saat dewasa.

APA YANG MENYEBABKAN ASMA PADA ANAK?

Serangan asma terjadi melalui berbagai cara yang berbeda untuk setiap anak. Waktu (onset) serangan biasanya tidak dapat diprediksi. Faktor pencetus serangan antara lain:

√ Udara dingin

√ Perubahan cuaca atau suhu yang mendadak. 

√ Debu. 

√ Alergi. 

√ Asap rokok. 

√ Serbuk sari (pollen). 

√ Bulu binatang. 

√ Makanan (Contohnya: Kacang). 

√ Obat (contohnya: aspirin). 

Biasanya sangat sulit untuk menentukan apa yang sebenarnya menyebabkan serangan asma terjadi.

BAGAIMANA KITA MENGETAHUI ANAK KITA MENGALAMI SERANGAN ASMA?

Gejala utama dari asma adalah batuk, gangguan pernapasan dan munculnya mengi. Batuk yang menetap (persisten) juga merupakan gejala asma. Batuk pada umumnya terjadi pada malam hari (sering juga pada awal pagi). Batuk juga dapat muncul pada saat udara dingin dan saat anak melakukan aktivitas. Apabila gejala ini muncul maka orang tua harus membawa anaknya ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Pada prinsipnya keparahan, frekuensi kambuh, serta durasi serangan asma pada tiap anak dapat berbeda-beda. 

Bila Anda menemukan salah satu atau beberapa gejala yang sudah disebutkan di atas, segera bawa si kecil ke dokter anak terdekat untuk memastikan penyebabnya.

Terlebih jika orang tua punya riwayat asma atau alergi sebelumnya. Hal ini dapat membuat anak lebih berisiko tinggi terkena asma.

Diagnosis asma pada anak mungkin akan sedikit menyulitkan, karena:

★ Gejala asma seperti mengi dan batuk sangat umum pada anak-anak, terutama pada anak di bawah 3 tahun. 

★ Tes fungsi paru dengan spirometri biasanya baru bekerja optimal pada anak-anak usia 2 tahun ke atas. 

Jadi dalam banyak kasus, dokter baru bisa mendiagnosis asma pada anak ketika mereka berusia 2 tahun ke atas. 

APA YANG BISA KITA LAKUKAN DI RUMAH AGAR ANAK TIDAK MENGALAMI SERANGAN ASMA?

◼️1. Pertahankan Kelembapan Dan Kebersihan Udara Dalam Rumah

◼️2. Minimalkan Debu

Penanganan anak asma di rumah berikutnya adalah dengan meminimalkan debu. Kamar dan ruangan yang banyak debu dapat memperburuk gejala asma di malam hari.

Beberapa cara bisa dicoba, misalnya dengan membalut bantal dan kasur dengan penutup tahan debu atau rutin mengganti tirai jendela.

Pertimbangkan juga untuk mengganti karpet dan memasang alas lantai yang mudah dibersihkan saja, utamanya di kamar anak.

◼️3. Jauhkan Dari Bulu Hewan Peliharaan

Jika anak alergi bulu, sebaiknya hindari memiliki hewan peliharaan yang berbulu. Kalaupun Anda terlanjur memelihara hewan berbulu, rawat dengan baik untuk mengurangi jumlah bulu yang bertebaran. Jauhkan pula hewan peliharaan dari kamar anak Anda.

◼️4. Kurangi Paparan Udara Dingin

Jika asma anak Anda diperburuk oleh udara dingin dan kering, jaga suhu udara di kamar anak agar tidak terlalu dingin.

Kemudian bersihkan secara teratur setidaknya sekali seminggu untuk menghilangkan debu dan alergen pencetus asma.

Demikian. 

Semoga bermanfaat. 

Wassalam

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷

        💎TaNYa JaWaB💎

0️⃣1️⃣ Mala Hasan ~ Lampung

1. Dok, apakah asma dapat menular? 

2. Apakah penularan asma dapat terjadi melalui handuk dan peralatan makan yang di pakai bersama? 

3. Apakah asma juga penyakit yang menurun? 

Jazakallahu khoir dokter

💊Jawab:

1. Asma tidak menular ya. 

2. Asma sama halnya seperti alergi, tidak menular. 

3. Asma memang diturunkan sifatnya. Jika orang tua punya sakit asma. Maka anak anaknya menjadi lebih sensitif dan mudah menjadi asma bila terpapar oleh hal-hal yang membuat asma kambuh.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Hesti ~ Yogja

Selamat malam dokter, saya dari kecil alergi debu dan cuaca, saya pernah tinggal di negara dengan suhu minus dan alergi saya semakin parah, sering bersin kemudian dari hidung keluar ingus yang encer bahkan lama kelamaan seperti air dan terkadang membuat hidung mampet dan saya harus bernafas menggunakan mulut. Kemudian saya ke dokter dan diberi resep obat sehari sekali selama 3 bulan, dan alhamdulillah alergi saya hilang, tetapi  berimbas ke penciuman saya. Sekarang saya tidak bisa mencium bau, dan akhir-akhir ini alergi saya kumat walaupun tidak separah dulu. Apa yang terjadi dengan saya dok, apakah saya mengalami permasalahan dengan saraf penciuman?

💊Jawab:

Terus terang masih belum jelas, keluhan gangguan penciuman itu muncul hilang timbul saat keluhan seperti diatas muncul, atau gangguan penciuman itu muncul permanen? 

Jika muncul hilang timbul, memang seperti itu, kalau keluhannya berat. Tapi kalau permanen keluhannya, saya kira tidak ada hubungannya dengan alergi. Baiknya ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut ya.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ iiN ~ Boyolali 

Dok, pertanyaannya simple tapi banyak. 

Dok, asma bisa sembuh kah? Katanya renang membantu kesembuhan ya dok?

Cara paling baik agar asma nya tidak datang lagi bagaimana dok?

Jika pada waktu malam hari asma tiba-tiba menyerang, sebaiknya apa yang dilakukan jika obat hisapnya tidak ada? 

Jazakallah dok

💊Jawab:

Asma itu sama halnya dengan alergi. Tidak bisa sembuh 100%, tapi bisa terkontrol keluhannya.  

Renang dapat membantu agar asma tidak mudah kambuh. Karena membantu memperkuat otot dada.

Cara agar asma tidak mudah kambuh, adalah dengan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan sensitif pada saluran nafas.

Wallahu a'lam

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷

 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Asma sekali lagi bukanlah penyakit menular, seseorang bisa kena asma karena memang saluran nafasnya memang lebih sensitif terhadap hal-hal yang menyebabkan kambuhnya asma. 

Asma bisa terkontrol. Jika terkontrol, maka tidak ada bedanya dengan orang yang sehat. 

Untuk itu penting sekali agar bisa selalu menghindari hal-hal yang dapat memicu kambuhnya asma.

Demikian, semoga bermanfaat. 

Assalamualaikum warahmatullohi wabarakatuh


Tidak ada komentar:

Posting Komentar