Sabtu, 16 November 2019

BERAGAMA TAPI TIDAK MEMAHAMI AGAMA



OLeH: Ustadz Erwan Wahyu W.

          💎M a T e R i💎

بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِِِ الرَّحِيْـــــــم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ اْلإِيْمَانِ وَاْلإِسْلاَمِ. وَنُصَلِّيْ وَنُسَلِّمُ عَلَى خَيْرِ اْلأَنَامِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ أَمَّا بَعْدُ

رَبِّ اشْرَحْ لِىْ صَدْرِىْ وَيَسِّرْلِىْ اَمْرِىْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِىْ يَفْقَهُوْاقَوْلِى

وَإِنَّ هٰذِهِۦٓ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وٰحِدَةً وَأَنَا۠ رَبُّكُمْ فَٱتَّقُونِ ٥٢

"❬52❭ Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku."
(QS. Al Mu'minun: 52)

Segala puji bagi Allah yang telah memberi sebaik-baik nikmat berupa iman dan islam. Salawat dan doa keselamatan smoga terlimpahkan selalu kepada Nabi Agung Muhammad Saw berserta keluarga dan para sahabat-sahabat Nabi semuanya.

Good People Kakak-kakak Bidadari Perindu Surga yang dirahmati Allah.

Islam itu agama yang sempurna, mengatur segenap sendi kehidupan pengikutnya.               

Dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi.                 
Dari urusan bersin sampai urusan mengelola negara. 
Semua aspek diatur.
                       
Logikanya, dan idealnya Kaum muslimin adalah kaum yang unggul.                       

Karena apa yang dibawa oleh Rasulullah yang bersumber dari Allah SWT, Islam yang disampaikan kepada kaum muslimin adalah kesempurnaan.

Kalau kita lihat kondisi Ummat Islam saat ini yang terjadi kok malah sebaliknya.

~ Ummat Islam yang tak lagi satu.
~ Miskin dan terbelakang.
~ Tidak mampu menjadi problem solver permasalahan bangsa. Tapi malah menjadi problem maker.                     
~ Kemunduran akhlaq.   
~ Rendahnya pemahaman tentang Islam itu sendiri dan diperparah dengan kurangnya pemahaman terhadap ilmu-ilmu dunia.

Kalau diteruskan bakal panjang daftarnya.
May B yang saya rasakan, sama dengan yang good people rasakan, dalam memandang ummat ini.
Ada sebuah ungkapan dari Muhammad Abduh

 الإسلام محجوب بالمسلمين                       

Al Islami mahjubun bil muslimin                       

Bahwa kesempurnaan, keindahan Islam itu tertutup oleh perilaku pemeluknya atau Ummatnya.

Muhammad Abduh, Syeh dari Mesir yang berkesempatan mengajarkan Islam di negeri Eropa, saat itu di Prancis.             
Beliau menyampaikan tentang keindahan Islam.
Kesempurnaan nilai-nilai Islam yang menjadi pedoman kehidupan.               
 
Banyak orang Prancis, baik penduduk asli maupun imigran yang tertarik, masuk Islam dan menjadi murid beliau.
Sampai suatu saat Syeh Muhammad Abduh ini harus kembali ke negaranya, yaitu Mesir untuk mengajar di Al Azhar.

Setelah sekian lama, rindu ini para muridnya di Prancis pada Syeh Muhammad Abduh.
Menyusulah mereka ke Mesir. 
                   
Saat tiba di pelabuhan Alexandria mereka kaget. 
Mesir Negeri Islam, yang lebih Islami dibanding Prancis ternyata kumuh.
                   
Mereka masih percaya; ah ini kan di pelabuhan. Banyak macam orang dengan berbagai macam latar belakang.
Mereka menuju Al Azhar.
                     
Makin kagetlah mereka. Karena mereka dapati ada seorang yang kencing sembarangan di tembok Al Azhar.
Segera mereka menemui Syeh Muhammad Abduh.           
Mereka komplain. Bukankah dalam Islam itu kebersihan adalah sebagian dari iman?

Syeh Muhammad Abduh diam, menangis, disela tangisnya itulah terucap ungkapan yang terkenal itu.

الإسلام محجوب بالمسلمين

🌸🌷🌸
Good People Bidadari Perindu Surga yang dirahmati Allah.

Islam sebagai Dien, seperangkat aturan yang menjadi pedoman kehidupan manusia itu sempurna.

‎ ‏﴿٣﴾ حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ ٱلْمَيْتَةُ وَٱلدَّمُ وَلَحْمُ ٱلْخِنزِيرِ وَمَآ أُهِلَّ لِغَيْرِ ٱللَّهِ بِهِۦ وَٱلْمُنْخَنِقَةُ وَٱلْمَوْقُوذَةُ وَٱلْمُتَرَدِّيَةُ وَٱلنَّطِيحَةُ وَمَآ أَكَلَ ٱلسَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى ٱلنُّصُبِ وَأَن تَسْتَقْسِمُوا۟ بِٱلْأَزْلٰمِ ۚ ذٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ ٱلْيَوْمَ يَئِسَ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِن دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَٱخْشَوْنِ ۚ ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلٰمَ دِينًا ۚ فَمَنِ ٱضْطُرَّ فِى مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِّإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

"(3) Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al Maidah: 3)

Bila sekarang implementasi Islam itu tidak atau belum sempurna itu karena kitanya. Karena pemeluknya.
Apa yang terjadi saat ini adalah sejarah yang berulang.

Apa bedanya kaum kafir quraisy dengan masyarakat kita sekarang?
Sama saja...

Dahulu orang kafir Quraisy itu meyakini bahwa Allah adalah pencipta alam semesta. Dzat yang layak disembah.
Biasa mereka itu,kaum kafir quraisy seperti Amr bin Hasyam a.k.a abal hakam a.k.a Abu Jahal bersumpah mengatasnamakan Allah. Yang layak disembah adalah Allah

Mereka mengakui itu.
Orang kafir quraisy saat itu yang sesungguhnya mengakui Allah dan mengakui Muhammad, yang mereka gelari Al Amin.

Tapi tidak mau menerima Islam sebagai pedoman hidup mereka?

Orang kafir quraisy saat itu yang sesungguhnya mengakui Allah dan mengakui Muhammad, yang mereka gelari Al Amin.

Tapi tidak mau menerima Islam sebagai pedoman hidup mereka?
Karena mereka tidak mau atas konsekwensi diri ketika mereka masuk Islam.

Kalau masuk Islam tidak boleh lagi menyembah berhala Latta, Uzza dan Manat.
Padahal mereka dapat keuntungan dari bisnis prosesi sesembahan tersebut.

Kalau masuk Islam tidak boleh berjudi, tidak boleh mabuk, tidak boleh Berzina, tidak boleh punya budak, dan lain-lain.
Kalau masuk Islam harus menjalankan ibadah-ibadah; sholat, puasa, bayar zakat, dan lain-lain.
Berat itu bagi mereka.

Kalau hanya sekedar mengakui Allah dan Muhammad itu mudah. Konsekwensi keislaman itu yang berat.
Sama kan dengan orang-orang yang mengaku Islam ini hari?
Mengakui Allah dan Muhammad Rasulullah                       
Tapi sholat kagak                   
Puasa kagak                       
Bayar zakat kagak                       
Berzina iyes                       
Mabok iyes                       
Nyolong atau mencuri atau korupsi apalagi.

So its all about ketauhidan...
Konsekwensi.

Kalimat tauhid yang mereka tidak terima.
Hal ini sejalan dengan upaya musuh-musuh Islam untuk merongrong aqidah dalam sanubari kaum muslimin dan membuat hampa intisari keimanan yang sejati beserta kandungannya.

Mereka mendukung aliran-aliran yang menyimpang demi menebar kebatilannya dan mengguncang bangunan aqidah di dalam hati sampai akar-akamya. Itulah yang sudah terjadi saat ini.

🌸🌷🌸
Good People Mba'-mba' Bidadari Perindu Surga yang dirahmati Allah.
Sejarah berulang, solusinya juga bisa diulang.

Bagaimana dulu Rasulullah menghadapi kerusakan Ummat jahiliyah saat itu?
Apa solusinya?

Yaitu dengan mengajak menuju Allah, pembinaan, pengajaran, menimbulkan kesadaran kolektif, mengajak kebaikan dan mencegah kemungkaran.
                       
Intinya dengan dakwah.

Mengajak sebanyak-banyak orang untuk beriman kepada Allah saja dengan segenap konsekwensi keimanannya.

Dakwah yang seperti apa?
Ya seperti dakwahnya Rasulullah dahulu.

Dakwah yang integral menyeluruh atau semua aspek digarap.

Jiwa-Fikiran-jasmani.
Ruhiyah-Fikriyah-jasadiyah.

Walah, bahasanya njelimet ya... he..he..he..
Coba kita urai satu-satu.

🔹Rabbaniyah >> Sifat dakwah yang menyempurnakan ilmu dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Sifat dakwah yang tujuannya hanya Allah SWT.

Bukan untuk yang lain apa lagi hanya bertujuan pada manusia dan dunia saja.
Kalau kata Profesor saya di Indonesia:
Amal yang ilmiah dan ilmu yang amaliah.
Itu kalau dibidang pendidikan.

Bagaimana bahwa amal sholih itu harus ada ilmunya. Dan setiap ilmu itu harus berorientasi amal sholih.
Semua itu dilandasi keikhlasan pd Allah.

🔹Manhajiyah >> Merupakan sifat dakwah yang mempunyai  konsep dan metode yang jelas. Sehingga pergerakan yang kita lakukan benar-benar memiliki arahan yang jelas ke depannya.

Seperti kawan-kawan jama'ah tabligh misalnya. Konsepnya jelas, khuruj, mengajak orang-orang sholat berjamaah di masjid, door to door.
Banyak yang akhirnya dapat hidayah dengan wasilah atau sarana dakwah seperti ini.

Ketika orang-orang sekarang sibuk dangan urusanya, datang pengajian atau taklim tidak ada waktu, eh didatangi orang mengajak sholat berjamaah di masjid.
Metode Jemput bola. Ini salah satu contoh aja.
Jamaah lain, yang aqidahnya ahlul sunnah wal jamaah juga punya metode yang lain.

🔹Marhaliyah >> Ada  tahapannya.

Mulai dari pembentukan atau perbaikan diri - Keluarga - Masyarakat - perbaikan negara - pembebasan negeri-negeri muslim - sampai menjadi soko guru peradaban (Islam menyebar ke seluruh dunia).                       

Marhalah atau Tahapan-tahapan ini juga yang dl dilakukan oleh Rasulullah.

🔹Aulawiyah >> Ada  prioritas.

Dalam berdakwah kita harus punya prioritas.
Memprioritaskan Kualitas atas Kuantitas;
Memprioritaskan pemahaman atas hafalan;

Memprioritaskan sesuatu manfaat yang lebih besar dan luas atas suatu manfaat yang kurang atau malah tidak bermanfaat;
Memprioritaskan hal prinsip atas hal furu' (cabang);
Memprioritaskan loyalitas terhadap umat Islam atas loyalitas terhadap kelompok atau individu;
Dan lain-lain.

🔹Realistis >> Dakwah juga harus sesuai dengan keadaan masyarakat yang ada.

Saat masyarakat sedang kelaparan ya beri makan. Bukan diajak debat maulid itu ada tuntunanya atau tidak?
Saat masyarakat pendidikan dan moralnya terbelakang ya dibina bukan diajak diskusi tentang khilafah, ada waktu dan saatnya, yaitu saat masyarakat lebih memahami tentang Islam yang syamil.

🔹Tawazun >> Menyeimbangkan semua aspek yang ada dalam dakwah yang kita usung.

Karena kita meyakini bahwa Islam itu menyeluruh, tidak bisa kita hanya ekstrem di salah satu sisi. Kita harus seimbang dan memfokuskan pada semua aspek.

Aqidah, ibadah, akhlaq, muamalah, dan lain-lain.

Tidak hanya fokus pada aqidah tapi akhlaqnya kurang. Aqidahnya lurus tapi mudah mengkafirkan orang lain, dan seterusnya.

Banyak muslim saat ini yang menganggap bahwa berdakwah dan menyampaikan tentang Islam adalah kerjaan para ustadz saja.

Padahal sesungguhnya perintah berdakwah itu sama wajibnya dengan perintah sholat.

Lalu kenapa kita mengingkari dan enggan untuk menyampaikan kabar tentang Islam?
Setiap kita dapat berkontribusi dalam perbaikan Ummat.
Bila kita belum bisa menjadi batu bata penopang kejayaan Islam. Menjadi sebutir pasir yang direkatkan bersama semen pun tidak mengapa.
Setiap amal akan mendapat ganjaran dari Allah dan setiap apa yang sudah kita lakukan dalam memperbaiki kondisi ummat ini juga kelak akan ditanyakan oleh Allah.
Semoga kita punya hujjah, jawaban, argumentasi dihadapan Allah. Bahwa kita sudah melakukan upaya-upaya perbaikan ummat tersebut.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yuli ~ Jombang
Assalamualaikum ustadz,

Ada menantunya paman saya yang status WA nya sering kali menjelekkan pihak yang tidak sepemahaman dengan dia, saya coba mengingatkan dengan halus bahwa belum tentu kita lebih baik dari orang lain yang kita jelekkan, tapi tidak ada perubahan. Akhirnya daripada saya jadi buruk sangka sama dia, akhirnya saya putuskan untuk memutus pertemanan di sosmed, tapi di kehidupan nyata saya tetap berusaha menjaga silaturahim, salahkah saya?

🌷Jawab:

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tidak salah mba’, setidaknya Mba’ Yuli sudah mengingatkan. Perihal memutus pertemanan di sosmed, mungkin untuk menghindari kemudharatan yang lebih besar, yang penting tidak memutus tali silaturahim. Tetap berbuat baik kepada yang bersangkutan sekalipun beda pemahaman. Lebih baik lagi setelah diingatkan, juga didoakan semoga yang bersangkutan dibukakan Oleh Allah hati dan pikiranya dalam menerima kebenaran.

0⃣2⃣ Tari ~ Bekasi
Ustadz, jika kita mengajak teman kita ke arah kebaikan, misalnya menyuruh istiqomah dalam berhijab, atau mengajak ke taklim. Apa itu juga bisa disebut dakwah?

🌷Jawab:

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Iya banget mba’. Dakwah itu mengajak menuju kebaikan dan mencegah kemunkaran. Kebaikan yang seperti apa? Kebaikan yang sesuai parameter agama kita, Dienul Islam. Bukankah berhijab itu perintah dalam agama kita. Bukankah menuntut ilmu itu perintah agama kita juga.

0⃣3⃣ Hesti ~ Yogya
Saya mendapatkan jadwal rutin untuk berbagi sharing baik ilmu agama maupun ilmu dunia dalam sebuah kajian, terkadang apa yang saya sampaikan saya cari berdasarkan dalil, hadist dan quran, tetapi dalam prakteknya saya masih jauh dari apa yang terkadang saya sampaikan dalam majelis,
Apakah saya termasuk kategari munafik?
Mohon pencerahannya.

🌷Jawab:
Rasulullah bersabda; “Perintahkanlah yang ma’ruf meskipun kamu belum mengamalkan sepenuhnya, dan cegahlah kemungkaran meskipun kamu belum meninggalkan seluruhnya.”

Imam Hasan Al–Bashri memberikan sebuah nasihat: “Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat. Akan menjadi sedikit jumlah orang yang mau memberi peringatan dan tidak akan ada orang-orang yang berdakwah di jalan Allah ‘Azza wa."

0⃣4⃣ Erni ~ Yogja
Assalamualaikum Ustadz,

Bagaimana caranya bisa sabar ikhlas dan mensyukuri nikmat Alloh yang diberikan pada saya lewat suami dalam membackup dakwah suami seperti ibu khodijah r.a. dalam membackup semua keperluan dakwah suami dan tetap menjaga sikap takdim kepada suami sementara tujuan suami tidak keseluruhan dakwahnya seperti Rasulullah. Misal ingin di wah orang... atau ada rasa ujub riya'?
Mohon pencerahannya.

🌷Jawab:

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Bentuk dukungan thd dakwah tak hanya dlm bentuk materi, n sarana. Bentuk dukungan thd dakwah adalah saling nasehat menasehati dlm kebenaran n kesabaran. Ada kalanya semangat dai itu turun, ada kalanya orientasi or tujuan dai bergeser, so menyemangati n mengingatkan itu bentuk dukungan yg utama. Ikhlas itu sendiri adalah bagaimana beramal sholih dg orientasi Allah ta’ala, tujuanya Allah saja. Maka ketika saling mengingatkan ttg tujuan dakwah yaitu Allah semata itu representasi ikhlas

0⃣5⃣ Umi ~ Rembang
Assalamualaikum ustadz,

Kita sering ngasi tetangga yang kurang mampu baik berupa uang maupun sembako,tp trus dijual lg dan dibuat foya2 misal dibelikan makanan/baju dan langsung habis dlm sehari.pdhl seandainya sembako itu digunakan bisa bermanfaat seminggu.esok harinya dy hutang sama tetangga yg lain. Apakah sslah jika kita menasehatinya.terimakasih

🌷Jawab:

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tidak pernah salah menasehati orang lain tentang kebenaran. Yang mungkin salah adalah cara menasehati, misalnya dengan ketus atau dengan merendahkan. So... sepanjang niat menasehati hanya karena Allah semata, yang dinasehatkan benar dan caranya benar serta didoakan segalanya (karena ikhtiar dunia-nasehat, harus pula diikuti ikhtiar ukhrawi-doa).

0⃣6⃣ Bunda Vina ~ Cianjur
Assalamualaikum ustadz,

Alhamdulillah, kalau ibu saya ahli majlis, tidak pernah absen dalam satu minggunya ngaji, ngaji terus. Tapi anehnya hasilnya nol. Tidak di pakai dalam sehari-harinya mau ke anak, ke saudara, dan almarhum bapak saya juga bilang sebelum meninggalnya, mamah kamu hebat mau hujan angin mau panas berangkat terus ke majlis tidak pernah libur.
Tapi tidak di pakai ke suami juga durhaka saya sampaikan bapak saya sakitnya sudah parah, ibu saya mungkin jengkel sudah capek ngurusinnya, sakitnya bertahun-tahun kelepasan ngomong, tiap harinya suka nyuruh cepat mati, cepat mati. Astagfirullah haladzim...
Bagaimana ustadz cara menghadapi ibu punya sifat begini?
Jaaakallah kyaran.

🌷Jawab:

وَعَلَيْكُمْ السَّلاَمُ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Coba ketemu ustadz atau ustadzahnya yang ibu ikut kajian atau taklim. Ceritakan kondisinya, lalu minta ustadznya menasehati Ibu’. Sometimes dalam menasehati kita bisa pakai proxy, just in case kita dianggap oleh orang tersebut tidak berwenang dan cappable untuk menasehati.


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Menurut Ibnu Taimiyah ada tiga modal bagi setiap pengajak kebaikan dan pelarang kemungkaran. Modal tersebut adalah ilmu, lemah lembut dan sabar.

Ilmu harus dimiliki di awal, lemah lembut harus ada di tengah-tengah memberi nasehat, dan sabar mesti ada di akhir karena barangkali ada gangguan atau hidayah belum kunjung datang pada orang yang kita ajak.

Termasuk ketika dicap radikal. Kalau menyampaikan dengan lembut in sha Allah stigma radikal bisa dihindari lalu tetap sabar sekalipun orang tidak suka dan mencap kita radikal.

Cap itu manusia yang bikin, bukankah kita beramal sholih, beramar ma’ruf nahiy munkar itu karena Allah semata. Selama niat lurus dan caranya benar tidak melanggar aturan (syar’i maupun hukum perUUan yang berlaku) in sha Allah jalani aja.

وَ اِيَّاكُمْ

Good people

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ
جَزَاكُمُ اللهُ خَيْرًا كَثِيْرًا

Atas atensi dan diskusinya.
Mohon maaf bila ada hal-hal yang keliru atau hal yang kurang berkenan.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar