Sabtu, 16 November 2019

MENAPAKI JATI DIRI MUSLIMAH (Episode 1)



OLeH  : Bunda Endria

          💘M a T e R i💘

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Asyhadu an laa ilaaha illallahu la syarikalah. Wa asyhadu anna Muhammadan 'abdu wa rasulullah.

Ukhtifillah semua yang semoga dirahmati Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

Mari kita panjatkan syukur kita kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى yang telah melimpahkan banyak karunia kepada kita.

Terutama atas karunia iman dan islam serta penjagaan serta kasih sayang yang selalu Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى limpahkan pada diri kita.

Sholawat dan salam mari kita sampaikan bagi Nabi kita tercinta Muhamad sholallahu ‘alai wa salam. Yang telah membimbing kita pada jalan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى hingga dengannya kita semua memiliki kesempatan menjadi calon penghuni surga-Nya Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.

Dan juga atas jasa dan kasih sayang Beliau kita mendapat tuntunan kehidupan yang baik dan membawa pada jalan keselamatan dunia dan akhirat.

Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa shallaita ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.
Allaahumma baarik ‘alaa Muhammad wa ‘alaa aali Muhammad kamaa baarokta ‘alaa ibraahiim wa ‘alaa aali ibraahiim innaka hamiidum majiid.

Amma ba’du.

Ukhtifillah yang semoga dirahmati Allah...

Malam ini insyaAllah kita akan berbincang tentang suatu bahan renungan yang penting terkait diri kita sebagai seorang Muslimah.

Menjadi muslimah adalah suatu karunia yang patut kita syukuri dengan menjadikan diri sebagai muslimah yang berkualitas.

🔹Hal yang pertama perlu saya sampaikan adalah bahwa setiap diri muslimah memiliki tingkat kualitas yang berbeda-beda. Tergantung pada keimanannya kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dan kefahamannya terhadap syariat Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dan Aqidah yang lurus serta tergantung pula pada kesungguhannya dalam melaksanakan amal sholih.

🔹Mengapa hal diatas perlu saya sampaikan bahkan saya tekankan agar difahami dengan baik.

1). Kekuatan Iman kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.

2). Kekuatan akal dalam memahami agama-Nya (baik dalam bab aqidah maupun syariat ibadah).

3). Kesungguhan dalam melaksanakan amal sholih sebagai ibadahnya kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.

Ketiga hal diatas merupakan dasar pijakan yang utama bagi seorang muslimah untuk memulai dirinya menapaki tangga-tangga jati diri sebagai muslimah sejati.

 ‎والله أعلم

🔹Baik ... kita akan membahas lebih dalam tentang 3 hal dasar pijakan diatas.

🔹 Muslimah dalam kekuatan Imannya kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

Maha Suci Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى yang telah menciptakan diri kita sebagai seorang muslimah.

Sepatutnya dari penciptaan ini kita banyak merenungkan tentang keadaan iman kita kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى bahkan setiap saat.

Yaaa...
Iman kita harus kita tengok setiap saatnya.
Bukan saat memasuki bulan Ramadhan saja tentunya.

Karena setiap saat Robb kita Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى selalu mengawasi diri kita. Malaikatnya selalu mencatat apa saja yang sedang kita perbuat. Malaikat bahkan tidak hanya mencatat amal perbuatan kita tetapi mereka mengadministrasikan catatan-catatan itu hingga nanti saat kita meninggal, malaikat akan melaporkan kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى semua catatan itu. Dan menjaga catatan itu hingga hari dibangkitkan.  Kedua malaikat akan kembali menemui kita untuk menjadi saksi atas persidangan akhirat berdasarkan catatan-catatan tersebut.

 ‎والله أعلم

🔹Karena itu bagaimana jadinya jika kita jarang atau bahkan tidak peduli dengan keadaan iman kita dalam keseharian kita?

Kecerobohan inilah yang akan menjadi sebab semua masalah kehidupan menimpa kita.

🔹Jika saja keimanan kita selalu kita perhatikan, sehingga keadaan iman kita kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى selalu terjaga kestabilannya bahkan selalu meningkat maka, berarti pula terjadi suatu keadaan yang kondusif antara diri kita dengan Allah. Artinya terjadi kedekatan ruh kita dengan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى. Jika keadaan ini terwujud maka apa pun yang Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى timpakan pada takdir kita tidak akan membuat kita susah dan bersedih.

Ujian kita tetap jalani dengan ridho dan hati yang tenang karena dalam jiwa sudah terbangun keimanan terhadap Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى kuat sehingga jika diri sudah bersandar (bergantung) pada yang Maha Perkasa maka apalah yang perlu dikhawatirkan jiwa.
Benar tidak?

🔹Berbeda dengan keadaan jiwa muslimah yang lemah imannya. Ia akan mudah tercaukan oleh hempasan ujian hidup yang tiada henti menghampiri.

Jiwanya rapuh dan penuh dengan kebingungan. Jauh dari ketenangan dan sangat mudah terbawa rasa putus asa.

Bagaimana akan datang kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dengan penuh keimanan kepada-Nya jika hati rapuh. Sulit ia mengimani kekuasaan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى rasanya, karena terhalang oleh keadaan bingungnya hati. Sibuknya ia mencari jawaban dari segala problema yang dihadapi lantaran imannya kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى tipis sehingga keyakiannya bahwa segala solusi perkara ada ditangan-Nya sulit masuk pada akalnya.

🔹Kesimpulan dari point ini diantaranya adalah:

1). Kekuatan iman seorang muslimah kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى wajib dibangun dengan memulainya mengenal Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى, dari berusaha memahami Asma Allah Yang Baik (Asma-ul Husna) dan Sifat-sifat Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.

Dengan memahami ilmu Asma wa Sifat akan mengantarkan pada pemahaman terhadap Diri Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.

2). Selain itu ilmu tentang Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dalam konsep Tauhid harus difahami secara detail.

Dengannya seorang muslimah akan memgenal Robb nya dengan baik, hingga tumbuh rasa cinta yang dalam kepada-Nya dan kekuataan hasrat ketaatan kepada-Nya.

3). Kekuatan iman seoarang wanita muslimah juga akan menjadi identitas kualitas dirinya baik dihadapan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى maupun diantara sesamanya.

Karena itu jika iman sudah kuat akan menjadi dasar motivasi diri untuk melaksanakan amal-amal sholih hingga dirinya menjadi pribadi yang taqwa dan penuh ahklaq kharimah dan cahaya kesholihan.

 ‎والله أعلم

🔹 Muslimah dalam memahami Agamanya.

Telah sedikit disebutkan diatas bahwa seorang pribadi muslimah yang memiliki jati diri yang kuat dapat dibaca dari kekuatan akalnya dalam memahami ilmu agama, bahkan idealnya adalah dari semua bidang ilmu agama Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.

Yang paling mendasar yang harus difahami adalah bab Aqidah Tauhid.

Perkara pertama dan yang paling utama yang menjadi kunci kebaikan bagi seorang diri seorang muslimah adalah apabila ia memiliki aqidah yang benar. Yakni dia mampu menerapkan ilmu tauhidullah (mentauhidkan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى) dengan baik.

Ia mampu mentauhidkan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dalam segala perspective kehidupannya.

Hingga jika keadaan ini benar-benar mampu ia capai maka apa pun ujian yang menimpanya akan mudah ia sikapi dengan tepat.

Dirinya jauh dari kegalauan yang tidak berdasar. Hanya perkara-perkara penting yang akan menyita hati dan pikirannya.

🔹Memahami agama Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى itu tidak bisa dilakukan dengan mengandalkan sikap ikut-ikutan. Atau cukup mengikuti apa yang telah menjadi kebiasaan orang tuanya secara turun menurun dari kakek moyangnya.

Wanita muslimah harus punya pendirian dalam memahami agamanya berdasarkan sumber ilmu yanh shohih yakni Al Qur’an dan As Sunnah sebagai dua dalil yang utama yang harus menjadi rujukan.

Jika hanya ikut-ikutan tradisi keluarga atau masyarakat setempat maka ia akan mudah sekali terjebak maksiat kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dan Rasul-Nya. Ini yang harus kita hindari.

Oleh karena itu menuntut ilmu secara intensif dari sumber-sumber ilmu yang shohih harus menajadi target hidup seorang muslimah.

Karena itu tidaklah layak jika seoarang muslimah hanya pandai dalam urusan fashion sehingga terjaga penampilannya saja tetapi pikirannya kosong dari ilmu agama.

Amalnya hanya ikut-ikutan saja sehingga nilainya akan menjadi rendah disisi Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.
Karena kualitas amal sholih itu sangat ditentukan oleh ilmu yang mendasari seseorang mangapa ia melakukannya.

🔹 Muslimah dalam kesungguhannya melaksanakan amal sholih.

Seorang wanita muslimah tidak akan ada harga dan nilainya disisi Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى hanya pandai mempercantik diri dan exist dalam pergaulan jika ia tidak menonjol dalam amal ibadahnya kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.

Bahkan jika ia seorang yang berpendidikan tinggi sekalipun atau mempunyai kedudukan yang prestige di masyarakat. Jika ia bodoh dalam urusan ilmu agama dan tidak memiliki karakter kesholihan diri maka disisi Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى sangat rendah kedudukannya.

Hal ini tentu jangan sampai terjadi pada diri kita.

Silahkan sibuk dalam aktivitas duniawi akan tetapi hak-hak Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى untuk diibadahi harus berada diatas segalanya.

Sedangkan Jika seorang muslimah sudah larut dalam kesibukannya maka ia lebih mudah meninggalkan aktivitas yang membangun kesholihannya.

🔹Semua itu akan terhindar jika seorang muslimah sering merenugi diri dan membuat suatu perencanaan yang baik dalam mengisi waktu-waktunya dalam hidup ini.

Sekarang bagaimana agar diri seorang muslimah bisa intensif dalam kesholihannya?

Tentu yang pertama dia harus punya tekad yang kuat dalam berhijrah menjadi lebih baik. Lebih islami dan lebih sholihah. Ini modal utama yang harus dia miliki.

Kemudian tuntan Kedua adalah adanya tekat untuk mencintai ilmu agama, hingga ia selalu senang mempelajarinya dan selanjutnya akan merasa ringan mengamalkannya dengan izin Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.

Hal lain yang penting dalam membangun kesholihan selain ilmu adalah dimilikinya teman-teman pergaulan yang baik. Yang islami dan yang sama-sama memiliki keinginan untuk hidup diatas jalan islam yang penuh dngn semangat ketaaqwaan.

Dan yang terakhir adalah DOA. Karena segala kebaikan itu adalah datang dari Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى melalui taufiq-Nya.

Seorang muslimah hanya punya bekal niat (kemauan) dan ihktiar atau usaha selanjutnya doanyalah yang akan menjadi sebab pertolongan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى turun kepadanya dan memudahkan ia berbuat baik, beramal sholih dan menajdi hamba yang berkualitas dalam keislamannya.

🔹Alhamdulillah cukup sekian dulu materi pada episode pertama ini.

Jika ada hal-hal yang perlu ditanyakan semoga Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى berikan kita petunjuk-Nya.

 ‎والله أعلم بالصواب

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Echa ~ Sragen ~ 22 Tahun
Assalamualaikum wr.wb.

Ustadzah, bagaimana cara kita untuk trus memupuk tekad kita untuk selalu dekat dengan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى, sedangkan kita sering goyah dalam ketaatan?

Syukron

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Bismillah...

Langkah yang mudah untuk mewujudkan keinginan mulia itu adalah menuntut ilmu agama lebih dalam lagi. Lebih fokus lagi dan rajin membersihkan hati dengan istighfar dan dzikir-dzikir yang kita bisa lantunkan dimana saja dan saat kapan saja.

Untuk tahap yang lebih berat adalah dengan masuk pada pembiasaan diri mempelajari tafsir Al Qur’an secara istiqomah dengan seoarang guru yang sholih lagi faqih.

Hal ini akan sangat cepat membangun keimanan dan kedekatan kepada اللهِ serta ringan dalam melakukan amal-amal ibadah untuk-Nya.

 ‎والله أعلم بالصواب

0⃣2⃣ Erni  ~ Jogja ~ 45 Tahun
Assalamualaikum ustadzah,

1. Bagaimana caranya bisa melepaskan diri dari belenggu masa lalu agar bisa menjadi muslimah yang berperan?

2. Dan bagaimana caranya bisa mengikhlaskan semua kejadian dimasa lalu dan memaafkan secara kaffah mereka semua? 

Mohon pencerahannya.

🔷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

1. Bismillah...

√ Pertama,
Bunda harus meyakini ayat berikut :

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ (53) وَأَنِيبُوا إِلَى رَبِّكُمْ وَأَسْلِمُوا لَهُ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَكُمُ الْعَذَابُ ثُمَّ لَا تُنْصَرُونَ (54)

“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Tuhanmu, dan berserah dirilah kepada-Nya sebelum datang azab kepadamu kemudian kamu tidak dapat ditolong (lagi).” (QS. Az Zumar: 53-54).

Dari ayat diatas jelas Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى menyatakan dengan ungkapan kasih sayang hingga sebutan pada kita “Wahai hamba-Ku...”

Panggilan romantis yang penuh cerminan kasih sayang Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى kepada kita orang beriman.

Apa yang disampaikan اللهِ kepada kita?

Agar kita yang merasa penuh dosa ini tidak berputus asa terhadap rahmat-Nya.

Seberapa besar dosa kita masa lalu jika kita masih mau memohon ampun kepada-Nya dan bertaubat dengan taubat yang tidak akan mengulangi dosa-dosa itu maka Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى pasti akan mengampuni kita.

√ Kedua,
Setelah bertaubat maka seharusnya kita yakin akan taubat kita diterima-Nya.

Kemudian berbaik sangkalah kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى, jangan terus-menerus mau di bisikin syetan hingga yerus menerus merasa terbebani dengan masa lalu yang kurang baik.

Artinya setelah taubat maka pikiran harus segera Move On. Cara Move On bagaimana?

Segera isi hari selanjutnya dengan lebih berhati-hati dalam berprilaku. Selalu perhatikan rambu-rambu agama agar kita tidak terperosok pada dosa yang sama.

Giatlah menuntut ilmu dan isi waktu-waktu dengan perbanyak dzikir serta melaksanakan amal-amal sholih.

Dan iringi setiap pergaulan yang kita miliki dengan memilih teman yang baik.

Jauhi teman yang tidak baik dan dekati teman yang baik sehingga bersamanya diri kita akan selalu bersemangat dalam melakukan kebaikan-kebaikan.

 ‎والله أعلم بالصواب

2. Bismillah...

Ingatlah betapa besar keutamaan seorang yang suka memaafkan kesalahan orang lain.

Perhatikan ayat berikut :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالأرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ * الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ * وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَى مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ *

“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menginfakkan hartanya, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan juga orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka. Dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.”
(QS. Ali Imran : 133 - 134)

Dalam ayat diatas Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى janjikan SURGA kepada orang-orang yang berbuat baik diantaranya mereka yang mudah memberi maaf kepada suadaranya yang telah bersalah kepadanya.

Mengapa memaafkan memiliki keutamaan besar?

Karena memaafkan itu perbuatan yang berat dilakukan. Hanya orang yang memiliki keimanan yang tinggi kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dan hati yang bersih yang mampu melakukannya.

Semua pasti bisa kita wujudkan jika kita mau melatih diri dan menguatkan jiwa kita dalam mengimani Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dan terus mendzikirkan-Nya.

 ‎والله أعلم بالصواب

Wa Allahu Musta’aan
Semoga kita termasuk orang-orang yang mudah memberi maaf.

0⃣3⃣ Yeyen ~ Bandung Barat ~ 21 Tahun
Assalamuallaikum wr.wb.

1. Kenapa jika saya ditimpa kesusahan atau masalah, hati saya mudah rapuh dan kebingungan hingga saya bingung harus melakukan apapun. Rasanya hati mudah sekali terbawa putus asa atau menyerah dengan keadaan. Saya sering lupa harus minta solusi kepada Allah terkadang saya hanya menyakiti diri dan marah yang berkepanjangan.  Apakah itu menandakan buruknya iman saya?

2. Kenapa pemikiran saya seperti ini 'ya...
Saya bagaimana dibawanya sama suami, jika suami mendidik saya dengan baik sayapun akan ikut baik. Tapi jika suami saya melakukan keburukan kenapa saya harus bersikap baik, saya ingin sekali menghilangkan pemikiran seperti itu. Hati saya sering sekali kecewa dengan orang-orang terdekat hingga tidak tahu lagi harus bagaimana dan melakukan apa?

Mohon pencerahannya,

3. Bukankah hati kita tidak pernah netral? Punya kecendrungan dan prasangka, tapi jika ada orang yang sering bohong, terus dia berusaha ingin kita percaya lagi tapi di hati dan pikiran kita selalu su'udzon padanya, bagaimana cara menghilangkan sifat su'udzon itu padahal dia sendiri yang memaksa kita untuk bersu'udzon?

4. Bagaimana cara menjadi seorang istri sholehah sedangkan suami tidak menjadi imam yang baik dalam keluarga?
Dan bagaimana cara mendidik anak supaya menjadi anak yang shalih atau shalihah sedangkan hanya seorang ibu saja yang mengajarkan kepada kebaikan?
Mohon solusinya.

5. Afwan, keluarga di mertua saya tidak bagus dalam agamanya mereka tidak pernah mendahulukan sholat,  anak-anak mereka dididik dengan kelembutan tapi dalam hal ibadah selalu belakangan. Contohnya jika membangunkan anak shalat subuh mereka selalu kasihan. Dulu saya tinggal dirumah mertua tapi tidak lama karena tidak betah dengan suasana seperti itu, saya bangunkan suami sayapun mertua selalu malah menegur saya. Suami ngajak pindah lagi kerumah mertua tapi saya takut dengan didikan untuk anak saya.  Bagaimana solusinya saya takut anak sayapun diperlakukan seperti itu?

6. Jika seorang suami menyakiti hati istrinya dengan berselingkuh dengan adik tiri sang istri bolehkah istri itu meminta cerai?

🔷Jawab:
‎ بسم الله
‎والحمد لله
‎ والصلاة والسلام على رسول الله

1. Sebagaimana sudah saya paparkan dalam materi bahwa jiwa yang rapuh imannya tidak akan tahan dalam menghadapi ujian yang menimpanya. Jiwa itu akan mudah mengikuti rasa putus asa dan berada dalam kebingungan yang tidak berdasar.

Keadaan ini jika dibiarkan akan menjadi jiwa yang semakin sakit. Karena itu pemilik jiwa harus segera sadar bahwa dia dalam keadaan tidak baik-bai saja. Kondisi jiwanya tidak sehat dan harus diupayakan kesembuhannya.

Bagaimana langkah yang bisa dilakukan agar jiwa kembali sehat?

A. Seringlah membaca buku yang terkait dengan bab Tauhid.

Mengapa Bab Tauhid?

√ Karena ilmu tauhid adalah ilmu dasar yang utama yang dapat menangkal segala penyakit baik penyakit jiwa maupun raga.

√ Memahami ilmu tauhid akan menguatkan iman dan jiwa menjadi kokoh tegar dalam menghadapi masalah, karena bertauhid intinya hanya menjadikan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى sebagai sesehambahannya dan tempat bergantungnya dari segala sesuatu yang ia cemaskan serta merupakan tumpuan keyakinan yang mendasar hingga membuat jiwa tenang bisa berdekatan dengan Sang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa Memutuskan atas Segala Perkara.

B. Perbanyak dzikir kepada اللهِ

Hati (jiwa) yang sering berdzikir akan menjadi tenang. Mengapa?
Karena setiap dzikir bisa membersihkan hati dari kotoran dan menjauhkan syetan darinya. Itulah mengapa setiap dzikir selalu memiliki makna yang besar bagi pelakunya.

Kita tahu bahwa ampunan dan ketenangan hanya ada pada jiwa yang sering berdzikir, apakah dengan istighfarnya, dengan tasbihnya, dengan tahmidnya, dengan tahlilnya atau dengan doa-doa yang ia panjatkan.

Pendek kata setiap lantunan dzikir yang diucapkan lisan dan dan maknanya diresapi oleh hati maka pasti akan membuahkan ketenangan jiwa, kebersihan hati dan dan kebijakan pikir dalam bersikap.

2. Seharusnya setiap muslimah memiliki pendirian sehingga dieinya tidak mudah terbawa arus keburukan yang dihembuskan oleh aura lingkungan sekitarnya.

Termasuk apa saja yang ada pada suami yang dari sikap dan pemikirannya yang tidak baik maka ia akan mampu meluruskannya bukan malah larut sepertinya.
Ini suatu prinsip hidup yang diajarkan Al Qur’an bahwa kita harus selalu berusaha menjadi pelopor kebaikan dimanapun sedang berada.

‎يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18)

Ayat diatas harus kita jadikan motivasi untuk selalu berada dalam kebaikan dan menjadi pelopor kebaikan diantara sesamanya. Jadi kalau dalam lingkungan keluarga maka jika suami tidak bisa menjadi teladan yang baik maka kita sebagai istri harus punya pendirian sebagai penegak kebaikan agar hukum-hukum Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى didalam keluarga tetap tegak.

3. Memang untuk kondisi seperti ini perlu waktu bunda. Itu yang biasa disebut dengan traumatis. Tidak apa diawal jika itu terjadi agar kita bisa lebih waspada tidak terjatuh pada kelengahan seperti sebelumnya. Akan tetapi tidak pula harus diteruskan prasangka yang tidak berdasar.

Akan tetapi kita ini juga sebagai manusia terkadang sering emosi menguasai daripada akal sehat. Sehingga mudah terlsulut dan mengobarkan kemarahan yang sulit terkendali.

Hal diatas bisa diatasi hanya dengan kesadaran diri bahwa selalu diawasi Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى seperti disebutkan pada bagian akhir dari firman اللهِ diatas yakni :

“....dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr: 18).

Dengan selalu ingat bahwa Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى itu selalu melihat setiap perbuatan kita maka bangun rasa malu terhadap-Nya. Sesungguhnya rasa malu kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى itu adalah suatu sikap yang mulia yang menunjukkan adanya iman di hati kita.

Sadarkan diri kita bahwa setiap prilaku kelak akan dipertanggung jawabkan sehingga jiwa kita tidak akan sesuka hati berbuat.

Diatas adalah terapy yang seharusnya secepat mungkin dilakukan untuk meredam jiwa agar tidak jatuh pada pelukan syetan hingga diikutinya terus bisikan-bisikan agar kita su’udzhon kepada orang-orang dekat kita yang seharusnya mereka menjadi sarana kita untuk beribadah kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dan juga peluang kita mengabdikan diri pengisi hari-hari yang berpahal besar.

4. Pertanyaan keempat ini adalah pertanyaan yang sangat bagus dan jawabannya harus diketahui oleh setiap muslimah. Karena terkait dengan fungsi utamanya didalam keluarga yakni menjadi istri yang sholihah dan menjadi ibu yang sukses dalam mendidik anak-anaknya menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى.

Bunda penanya yang semoga dirahmati Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى

Ingatlah dan besarkan hati bunda bahwa semua keadaan yang sedang bunda alami di dalam keluarga bunda masih ada waktu untuk bisa diperbaiki semuanya.

Langkah utama yang harus diambil adalah:

a. Kembalikan semua ini kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

Mengembalikan yang dimaksud dalam point 1 diatas adalah:

√ Kita menyakini bahwa setiap kejadian dan keadaan pasti sudah diketahui Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى, karena terjadinya tentu setelah seizin Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى. Mengapa bisa Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى mengizinkan kekacauan ini terjadi pada diri kita? Karena kita sudah banyak melalaikan hak-hak-Nya. Jika taqwa sudah mulai tidak dihiraukan maka nikmat akan dicabut-Nya, hingga terjadilah kekacauan pada kehidupan seseorang.

√ Mengembalikan kepada-Nya artinya juga mengakui semua musibah yang menimpa adalah disebabkan karena kesalahan yang pernah kita perbuat sendiri. Karena itu kembalikan kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى disini adalah mengakui dan memohon ampunan-Nya. Perbanyak istighfar dan meminta Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى agar mengangkat semua masalah yang rumit ini hingga kita bisa menjalani hidup dengan baik. 

b. Mulailah dari memperbaiki diri sendiri. Ibarat kita seorang guru atau pembimbing bagaimana bisa menyampaikan ilmu jika tidak memiliki ilmu dan keteladanan.

c. Jangan salahkan orang lain tetapi banyaklah berkaca pada diri sendiri dan merenunglah. Kemudian jangan tunda lagi untuk segera mendekat kepada Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى dengan melakukan amal sholih yang utama yakni: PERBAIKI SHOLAT KITA. Itu saja lakukan dengan penuh keihlasan. InsyaAllah hubungan kedekatan kita dengan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى akan cepat tersambung dan perkuatlah dengan dzikir disetiap waktu sebagai benteng penjagaan hati kkta dari syetan. Karena semua kekacauan hati itu tidak terlepas dari bisikan syetan. Karena itu usir syetan dengan dzikir-dzikir kita yang terus-menerus.

d. Pelajari bagaimana cara mendidik anak yang baik. Intinya muliailah dari mendidik anak kita dengan memahamkan mereka pada agama. Dengan pemahaman pada agama mereka akan lebih mudah dididik. Ajarkan mereka untuk menjadi seorang hamba yang taat terutama dalam menjalankan perintah utama yakni sholat. Karena sholat adalah tiang agama. Sholat juga menjadikan seorang hamba dekat dengan Robb-Nya hingga diluar sholat akan menjadi seorang hamba yang mudah meninggalkah perkara yang mungkar. Hatinya mudah terbimbing pada kebaikan sebagai hidayah dari Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى .

e. Demikian juga untuk menjadi istri yang baik maka ukurannya adalah kesholihahan dirinya. Jika dia dekat dengan Robb Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى imannya kuat, amal ibadahnya terjaga maka hatinya akan lembut kepada siapa saja termasuk kepada suaminya. Dari pancaran kesholihan istri insyaAllah akan berdampak pada suami hingga suami akan menjadi lebih baik sebagai rahmat dari Alloh ﷻ atas ketaatan istrinya. Ini sangat mungkin terjadi, Alloh ﷻ Maha Menolong.

Jadi kesimpulan pada point ini adalah IKHLASlah dalam kembali mendekat kepada Alloh ﷻ dalam semua perbuatan baik kita terutama dalam perkara ibadah kita, yakni seperti sholat, dzikir dan bersedekah.

5. Seorang Muslimah itu harus tahu kepada siapa dia loyal.

Dan Allah ‎ ‎سبحانه وتعالى adalah Robb kita yang paling berhak untuk kita loyali. Jadi ketika bunda sudah memiliki pengetahuan agama bahwa anak harus dididik untuk tata menjalankan perintah Alloh ﷻ maka penuhi jalan itu apapun resikonya.

Berfikirlah jernih. Jika kita tidak membangunkan anak untuk taat kepada Alloh ﷻ maka artinya kita mendidik anak untuk belajar durhakan kepada Alloh ﷻ. Tentu resiko diomelin manusia itu lebih ringan daripada kita menerima azab Alloh ﷻ kelak di akhirat.

Yang bertanggung jawab dihadapan Alloh ﷻ kelak di akhirat tentang pendidikan anak kita adalah diri kita sebagai orang tua. Bukan orang lain.
Camkan hal ini. Termasuk jika suami tidak bijak maka sadarkanlah pelan-pelan karena dia kelak akan bertanggung jawab juga dihadapan Alloh ﷻ, betapa beratnya persidangan Alloh ﷻ kelak di akhirat.

6. Apapun problema rumah tangga tidak selalu bisa diselesaikan dengan perceraian.

Berusahalah menyadarkan suami terlebih dahulu.
Kuatkan kesabaran hati bunda.
Dekatkan diri bunda kepada Alloh ﷻ.
Banyaklah berdoa memohon petunjuk-Nya langkah apa yang harus bunda ambil.

Sesungguhnya hanya ditangan Alloh ﷻ segala sesuatu perkara diputuskan dengan efek terbaik.

Tekunlah dalam mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ,  yakinlah Alloh ﷻ itu tidak tidur dan selalu mendengar rintihan doa hamba-Nya.
Manfaatkan waktu sahur untuk bermunajad kepada Alloh ﷻ.

Intinya sibukkan diri bunda dengan ibadah, serahkan apa yang terjadi pada perilaku suami kepada Alloh ﷻ tetapi juga jangan lupa mengingatkannya dengan lembut serta mendoakannya. Karena orang selingkuh itu dalam keadaan hati yang sakit. Iman yang tipis hingga saat itu dia sedang bersahabat dengan syetan. Apa saja yang dibisikan syetan ia turuti. Dan seruan pada ketaatan kepada Alloh ﷻ dan rasa takut kepada-Nya yang seharusnya ia pupuk justru sedang ia lalaikan atau bahkan ia campakkan.

Doakan suami bunda. Maafkan dan jangan ada dendam.
Jauhkan pikiran untuk bercerai.
Jadikan semua musibah ini sebagai bahan introspeksi diri dan ladang amal untuk meraih pahala besar jika kita bersabar dan terus dlberada dalam posisi dekat dengan Alloh ﷻ.

Sekali lagi yakinlah bahwa Alloh ﷻ itu tidak tidur. Dia Maha Melihat keadaan hamba-Nya. Alloh ﷻ juga tidak akan membiarkan hamba-Nya memohon kepada-Nya. Pertolongan pasti akan diturunkan-Nya jika saja kita juga bertaqwa kepada-Nya.

 ‎والله أعلم…
‎وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Menjadi Seorang muslimah itu merupakan suatu kemuliaan. Harus kita syukuri dengan usaha tingkatkan kualitas iman kepada Alloh ﷻ dan juga kesholihan.

Dengannya Alloh ﷻ pasti alan menambah hidayah dan mengangkat derajat kita di dunia ini dan di akhirat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar