Sabtu, 16 November 2019

INFEKSI KULIT PADA BAYI DAN ANAK



OLeH: dr. Barry Army Bakry,Sp.A

           💎M a T e R i💎

💎INFEKSI KULIT YANG SERING TERJADI PADA ANAK


Hampir semua anak pernah mengalami gangguan kulit, dari sekedar bentol hingga alergi kulit yang parah. Dan hampir semua anak pernah mengalami infeksi kulit akibat kuman, dari bisul hingga kutil.

KAPAN ANDA WASPADAI DAN PERLUKAH KE DOKTER?
Infeksi adalah masuknya kuman yang menyebabkan gangguan pada tubuh. Karena adanya kuman, infeksi adalah penyakit yang bisa berpindah alias menular. Anak-anak dengan ciri khasnya bermain dan berinteraksi termasuk kelompok yang rentan tertular meski sebesar apapun usaha anda menjaganya.

Untungnya, sebagian besar infeksi kulit tidak berbahaya. Jadi, anda tidak perlu melarang anak bermain hanya karena takut terkena infeksi kulit

INILAH BEBERAPA INFEKSI KULIT YANG SERING MENGENAI ANAK:

🔹Kutil Berkelompok (Molluscum Contagiosum)

Ibu Sarah resah gelisah. Muncul bintil-bintil seperti mutiara berwarna coklat muda di kulit anaknya, Dinar, 5 tahun. Bintil-bintil itu berjumlah banyak dan berkelompok, berbentuk kubah dengan lesung ditengahnya. Letaknya di daerah dada dan punggung. Bila dipencet, keluar isi seperti nasi berwarna putih kekuningan. Rasanya menggelikan melihat kulit mulus anaknya memiliki bintil-bintil seperti kutil berukuran hingga 1 cm.

Menurut istilah kedokteran, kutil berkelompok berbentuk seperti mutiara tersebut dinamakan molluscum contagiosum, dan sesuai namanya bersifat contagious atau menular.

Penyakit kulit ini adalah infeksi kulit yang umum terjadi, disebabkan oleh kuman poxvirus dan sering mengenai anak-anak usia 2 sampai 5 tahun, namun orang dewasa pun bisa terkena atau menjadi sumber penularan.

Biasanya, kuman menular langsung karena bersentuhan dengan kutil atau kontak dengan anak yang sedang terinfeksi, misalnya saat mandi atau berenang bersama.
Meskipun tampaknya amat mengganggu, infeksi kulit ini ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya.

🔹Impetigo

Impetigo adalah infeksi permukaan kulit dengan ciri adanya kerak berwarna keemasan. Infeksi ini menuruti urutan ketiga penyakit kulit tersering pada anak setelah eksim dan kutil.

Paling sering menyerang usia 2-6 tahun. Menular lewat kontak langsung, misalnya dengan memegang keraknya. Kuman ini juga bisa bersarang di daerah lubang hidung sehingga menimbulkan kekambuhan. Selain itu, anak yang eksim juga sering terkena.

Impetigo memiliki dua karakteristik.
√ Ada yang diawali dengan lenting atau bisul yang kemudian pecah membentuk kerak kuning keemasan. Biasanya jenis ini tidak disertai demam, sering mengenai daerah muka dan anggota badan, serta bisa menular kesekitarnya.

√ Bentuk kedua dicirikan dengan gambaran gelembung seperti tetesan embun di kulit berisi cairan, atau gelembung besar seperti luka bakar. Impetigo ini disertai gejala sistemik seperti demam atau tidak enak badan, nyeri, dan cepat menyebar. Sering terdapat pada daerah mulut dan hidung atau berkelompok di lipatan tubuh.
Impetigo haruslah diobati untuk menghilangkan bakteri penyebabnya.

🔹Jamur Kepala

Martha kaget sekali ketika ia menyisir rambut anaknya. Rambutnya rontok cukup banyak dan muncul seperti pitak di kepalanya. Aduh, ada apa ini? Yang membuat khawatir, pitak ini bertambah lebar dan dokter mendiagnosis anaknya terkena jamur kepala.

Ternyata, selain ketombe ataupun eksim, kepala pun bisa terserang jamur. Bentuknya bermacam-macam tetapi tidak akan sembuh dengan shampo anti ketombe, bahkan bertambah banyak bila diobati salep untuk eksim.

Ada yang memang menyerupai ketombe tanpa gambaran pitak yang jelas, ada pula botak setempat dengan ujung rambut yang patah-patah atau kulit di area tersebut kasar dan tak sehat. Jamur kepala perlu dicurigai bila ada kebotakan dengan kulit kepala mengelupas atau berkerak.

Dokter akan memastikan penyebab kebotakan pada anak ini dengan mengambil spesimen rambut atau kerak dan akan memberikan obat anti-jamur yang sesuai. Jamur di kepala memang sulit hilang sendiri tanpa bantuan obat.


🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Yeyen ~ Bandung Barat
Assalamuallaikum wr.wb.

Maaf pertanyaan keluar dari tema.
Bagaimana ASI bisa keluar normal? Awalnya pas lahiran ASI banyak sekali tapi tidak di ASIin dari payudaranya dipompa dulu pakai dodot soalnya putingnya kecil. Sekarang ASInya berkurang.
Bagimana bisa kembali lagi normal?

Terimakasih.

💊Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Produksi ASI bisa berkurang dan bertambah karena 2 faktor:
(1) Menyusui langsung atau dipompa dengan cara yang benar.

(2) Ibu yang menyusui mengkonsumsi makanan yang bergizi.

0⃣2⃣ Serra ~ Malang
Kalau ketombe pada anak, di bersihkannya saat keramas atau tergantung bayinya?

Soalnya anak saya termasuk yang tidak bisa diam. Banyak geraknya Dari pada ngocehnya.

💊Jawab:
Dibersihkan saat keramas. Agar cepat hilang, usahakan keramas secara rutin.

0⃣3⃣ Tina ~ Singapura
Assalamualaikum dokter,

Ketika anak anak usia SD dan mereka di Pondok Pesantren, itu sering terkena penyakit kulit yang biasa di sebut gudig (kalau daerah saya) dan itu sangat cepat penularannya di kalangan anak-anak santri, adakah cara untuk menghindari agar tidak ikut tertular dokter?

Terimakasih

💊Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Tidak memakai barang-barang yang sama dengan orang yang sakit, jangan tidur, duduk bersebelahan dengan penderita.

0⃣4⃣ Mariam ~ Bandung
Bismillah... 

Anak saya usia 15 bulan. Mainnya kadang di luar terus, jarang di rumah.
Sehingga kadang main tanah dan di sini sedang musim ulat, ulat-ulat pada masuk rumah karena banyaknya,
sehingga kadang dimainkan sama anak saya yang belum mengerti apa-apa.

Tangannya jadi gatal-gatal terus sampai ke wajahnya, jari-jarinya pun seperti ada bentol-bentol kecil. Saya kira 1-3 hari bakal hilang, ternyata belum hilang-hilang sudah 1 minggu lebih.

Itu bagaimana cara hilanginnya ya dok?
Terus bagaimana agar anak saya kulitnya jadi putih, karena sekarang agak coklat (sering di luar terus).

💊Jawab:
Banyak kemungkinanya seperti iritasi, infeksi, dan lain-lain.

Baiknya dilihat dahulu.

🌷🌷🌷🔹🔹🔹🌷🌷🌷
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sebenarnya untuk masalah kelainan infeksi pada kulit, diperlukan gambar dan alat peraga  agar lebih jelas. Namun nampaknya tidak bisa menjadi konsumsi dari orang awam, takut tidak paham dan salah interpretasi.

Untuk bahasan kita kali ini, kuncinya adalah kebersihan. Jika kulit anak kita bersih, tidak lembab, maka akan terhindar dari penyakit-penyakit diatas.

Demikian uraian saya, semoga bermanfaat.

Assalamualaikum warhmatullohi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar