Sabtu, 16 November 2019

MELAWAN HATI YANG SOMBONG



OLeH: Ibu Irnawati Syamsuir Koto

           💎M a T e R i💎

Segala puji kita panjatkan kepada Allah Azza Wajalla yang telah memberikan rezki berupa waktu dan kuota hingga kita bisa ketemu malam ini. 

Shalawat dan salam kita kirimkan untuk Rasulullah shallallahu alaihi wasallam beserta keluarga, sahabatnya dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Sholehah...

Sombong adalah salah satu sifat yang dibenci oleh Alloh ﷻ. Sifat kesombongan juga dapat membuat kita di jauhi oleh orang-orang terdekat.

Tidak ada orang yang menyukai orang yang sombong. Sifat sombong sering menganggap orang lain lebih rendah dari dirinya.

Manusia tidak layak untuk sombong. Karena pada hakikatnya sehabat apapun manusia tidak ada apa-apanya di hadapan Alloh ﷻ.

Semua fasilitas hidup yang dinikmati manusia seluruhnya berasal dari kebaikan Alloh ﷻ.

Andaikan Alloh ﷻ mencabut satu nikmat saja dari kehidupan manusia, hidup pasti tidak akan normal dan susah.

ANGKUH DAN SOMBONG, dua kata ini sering kita dengar dalam penggambaran seseorang yang senang memamerkan kehebatan dan kelebihan dirinya sendiri.

Dalam hidup, kita mungkin telah sering bertemu dengan orang yang bertipe semacam ini.

Mereka umumnya merasa dirinya sudah paling hebat dan benar, sehingga orang lain tidak ada artinya.
Kita tahu bahwa segala yang diciptakan didunia merupakan titipan yang Alloh ﷻ anugerahkan untuk kita.

Lantas apa yang sebenarnya yang patut kita sombongkan? Subhanallah...

Andaikan Alloh ﷻ mencabut satu nikmat saja dari kehidupan manusia, hidup pasti tidak akan normal dan susah.

Dan tentu saja banyak manusia yang tidak mau hal itu terjadi kepadanya.
Tapi realitanya, masih saja ada manusia yang sombong karena kehebatan, kekayaan, dan pangkat yang dimilikinya.

Mereka tidak sadar dan lupa bersyukur bahwa segala sesuatunya adalah milik Alloh ﷻ, termasuk nyawa yang dimilikinya.

Kesombongan terkadang muncul begitu saja tanpa disadari, yang tidak berniat sombong bisa jadi sombong karena lingkungan yang mempengaruhi.

Sholehah Perindu Surga...

Salah satu sifat yang paling dibenci oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi wa sallam dan banyak menghinggapi manusia adalah sifat sombong.

Sombong adalah menganggap diri lebih tinggi dan lebih benar dari pada orang lain.

Sehingga, pemiliknya sulit menerima kebenaran yang datang dari orang lain, dan selalu merendahkan orang lain.

Sifat sombong harus dihindari setiap muslim agar tidak saling menyakiti hati satu dengan yang lain.

Selain dalam ayat Al Quran, laknat untuk orang yang sombong juga dipertegas dengan hadits tentang sombong dan riya' Rasulullah ﷺ,

“Maukah kamu aku beritahu tentang penduduk neraka? Mereka semua adalah orang orang keras lagi kasar, tamak lagi rakus, dan takabur atau sombong." (HR. Bukhari)

Pada dasarnya, sifat sombong dibagi menjadi dua, yaitu (1) Sombong kepada Allah Subhanahu wa Ta’aalaa dan Rasul-Nya serta sombong kepada manusia.

Yang dimaksud sombong kepada Allah Subhanahu wa Ta’aalaa adalah keengganan atau mengabaikan perintah Alloh ﷻ dan atau melanggar larangan-Nya.

Sifat sombong yang kedua adalah (2) Sombong kepada manusia.

Biasanya, kesombongan jenis ini terjadi karena pelakunya merasa lebih dari segala-galanya. Lebih kaya, lebih terhormat, atau lebih mulia dari manusia lainnya.

Sehingga, timbullah rasa sombong, menghina, merendahkan, atau menyepelekan orang lain. Ia hanya menghormati orang lain yang dipandangnya sama kedudukannya, atau di atas dirinya.

Ada resep mantap untuk melawan kesombongan didalam hati sholehah...

√ Resep yang pertama adalah ketika bertemu anak kecil maka berpikirlah jika kita adalah hamba yang penuh dosa dan mereka adalah hamba yang suci tidak memiliki dosa.

√ Kedua, ketika bertemu orang yang lebih tua hendaklah berfikir jika mereka memiliki ibadah yang lebih banyak dari kita.

√ Ketiga, ketika bertemu dengan orang yang alim maka berfikirlah bahwa mereka memiliki keilmuan yang lebih dari kita.

√ Keempat, ketika kita bertemu dengan orang bodoh maka berfikirlah bahwa dosa yang dilakukan mereka disebabkan karena ketidak tahuannya.

Pernah merasa sholehah merasa sombong?

Kalau ragu coba cek ciri-ciri orang yang sombong.

Setiap orang hatinya pasti pernah merasakan kesombongan walaupun hanya sedikit.

Kecuali bagi hamba yang hatinya dilindungi Alloh ﷻ dari sifat sombong.

Berikut ini cara-cara menghilangkan kesombongan, semoga bermanfaat yaa,

🔹1. Menyadari Tidak Ada Makhluk yang Sempurna

Setiap makhluk diciptakan Alloh ﷻ dengan maksud dan tujuan tersendiri. Tak ada makhluk yang sempurna, karena hanya Alloh ﷻ lah yang Maha Sempurna. Alloh ﷻ menciptakan manusia untuk menghuni dunia ini berarti menyatakan masih ada kekuatan hebat di luar diri manusia.

Kehebatan yang dimiliki juga tidak sempurna karena ketika melihat persaingan antar manusia pasti ada yang cenderung lebih baik dari salah satu sisi dan cenderung buruk di sisi lainnya.

Setiap manusia pasti memeiliki kekurangan, dengan kekurangan tersebut bukan untuk merendahkan diri tapi untuk semangat memperbaiki diri.

🔹2. Menyadari Dunia Hanya Sementara

Dunia yang kita tempati hanya sementara, yaa bersifat fana, kehidupan yang kekal yaitu di akhirat kelak. Seperti pada firman Allah SWT berikut ini,

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak,

Seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur.

"Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (Al Hadid: 20)

Dunia yang sementara ini jangan sampai kita terlena dengan keindahan yang ada. Tugas manusia di dunia ini yaitu beribadah kepada Allah SWT. Melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

🔹3. Sering Melakukan Introspeksi Diri

Introspeksi adalah cara terbaik untuk mengetahui kelemahan diri, menyadari tujuan dari penciptaan dirinya sekaligus menyadari segala yang dimiliki adalah milik Allah SWT.

Introspeksi dapat dilakukan ketika bangun tidur maupun sebelum tidur. Caranya bagaimana? Duduk tenang di tempat yang hening lalu pikirkan kesalahan kesalahan yang telah diperbuat, lalu mencari cara agar kesalahan tersebut tidak diulang kembali.

Orang sombong terkadang tidak menyadari kesombongannya, bahkan ketika ditegur orang dirinya malah menjadi marah. Jadi cara menghilangkan kesombongan yang terbaik yaitu dengan introspeksi diri.

🔹4. Berhenti Memikirkan Kelebihan Diri

Memikirkan diri sendiri termasuk memuji kehebatan yang ada akan membuat sifat sombong tertanam lebih dalam di hati. Pikirkanlah juga dengan kehebatan orang lain yang tidak dimiliki diri, buka mata dan buka telinga untuk mengamati orang lain.

Sifat angkuh memang timbul dari karakter narsistik, atau mengunggulkan diri dibandingkan dengan orang lain, ingin selalu menjadi nomor 1 dan tak terkalahkan. Sadari bahwa semua itu tidak baik, segera bertaubat jika pikiran yang ada selalu memikirkan kelebihan diri.

🔹5. Banyak Sedekah

Bersedekah artinya berbagi kebahagiaan dengan orang lain, apakah sedekah hanya ditujukan untuk orang yang tidak mampu? Belum tentu. Salah satu sedekah yang paling mudah adalah dengan senyuman. Beri senyum yang ramah kepada setiap orang yang melihat kita. Dengan senyum itu akan segera mematahkan sifat sombong yang ada.

Sedekah hartapun bisa tapi ingat jangan sampai kegiatan sedekah yang dilakukan dipamerkan pada orang lain, itu hanya akan memupuk sifat sombong. Sedekah dari hati seperti pepatah,

“Sembunyikan tangan kiri saat tangan kanan bersedekah.”

Artinya ketika bersedekah jangan dipamerkan, cukup diri sendiri yang tau, jikapun ada orang lain yang tau bukan karena kita yang membicarakannya.

🔹6. Senantiasa Mengingat Kematian

Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati, semua makhluk hidup akan kembali pada Penciptanya. Mengingat kematian akan membuat diri merasa tidak memiliki apa-apa di dunia sehingga harus memperbanyak amal perbuatan.

Coba kita bayangkan jika habis tidur kita tidak bisa bangun lagi, mengerikan yaa. Amal apa yang sudah kita siapkan? Di kubur nanti sendirian, gelap, banyak binatang yang menjijikan, dan lainnya yang menyeramkan. Apa kita sudah siap dengan kematian? Jika belum, manfaatkan waktu yang ada untuk terus beribah sebagai bekal mati nanti.

Wallahu a'lam


🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        💎TaNYa JaWaB💎

0⃣1⃣ Han ~ Nganjuk
Assalamu'alaikum,

1. Bu, mengapa banyak orang itu kadang dan bahkan merasa diri paling bisa, benar dan ngerti akan sesuatu. Padahal sebenarnya tidak begitu adanya!

2. Mengapa pula orang yang lebih tua atau dewasa dari kita kalau salah dan di benarkan atau di ingatkan itu tidak mau bahkan meremehkan kita!

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam,

1. Karena kesombongan itu tadi, rasa sombong itu telah menguasai hatinya, orang yang sombong ditambahlah lagi ada rasa sok tahunya. Komplit deh. Orang yang sombong itu menguasai ilmu sedikit sudah merasa paling tahu dan paling benar.

2. Itulah manusiawinya manusia, semakin tua dari lawan bicaranya akan semakin merasa sudah banyak makan asam garam kehidupan,  walau sebenarnya tidak ada hubungan asam garam dengan ilmu. Bisa saja anak SD ngajari Anak SMA belajar ngaji.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Amanda ~ Banten
Bismillah, Assalamualaikum ustadzah,

Bagaimana jika ada seseorang yang menyombongkan diri mengatakan bahwa tiap hari sholawat, sholat sunnah, membaca Al-qur'an dan lain-lain. Tetapi tujuan seseorang itu untuk memberi semangat kepada orang lain agar bisa ikut mencontohnya.

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam,

Dari tujuan saja sudah jelas yaa untuk memotivasi. 

Jadi tolong dibedakan mana yang sombong mana yang motivasi, jangan semua dianggap menyombongkan diri. 

Menyombongkan diri itu adalah disaat merasa diri lebih baik dari orang lain. 

Soal niat Wallahu a'lam ya, tapi secara dzahirnya jelas tujuannya adalah untuk mensupport dan mengajak agar orang lain juga bisa seperti itu. 

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Erni ~ Jogja
Assalamualaikum Ustadzah,

Bagaimana caranya agar bisa nyaman menerima keadaan seseorang yang punya tabiat segala kabaikan harus datangnya dari dia. Dan segala keburukan datangnya dari orang lain. Bila ada kebaikan yang datangnya dari kami sesegera mungkin untuk memberantakinya dan menatanya kembali agar kebaikan itu seolah-olah dari beliau.
Mohon Pencerahannya.

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam,

Wah ujiannya berat juga ya mba. Tapi yakinlah Allah tidak sia-sia telah memperkenalkan orang seperti itu dengan kita. Baik itu dari keluarga sendiri ataupun dari lingkungan lain.

Yang pertama yang harus dilakukan adalah mensyukuri kondisi ini. Karena dengan hal itu kita bisa belajar bersabar . Dan bersyukur ada orang yang menutupi kebaikkan yang kita berikan, karena berbuat baik itu memang tidak harus orang tahu.

Kebaikkan meski itu disembunyikan, jika Alloh ﷻ berkehendak akan membuka, maka semua akan terbuka, dan begitu sebaliknya. 

Langkah kedua Maafkan perilaku seperti itu, karena seharusnya kita kasihan terhadap orang tersebut, karena telah salah dalam bersikap. Dan ia akan menjadi orang yang merugi jika dia tidak bertaubat. 

Langkah ketiga, doakan agar Alloh ﷻ beri hidayah. 

Wallahu a'lam

0⃣4⃣ Bunda Vina ~ Cianjur 
Ustadzah bagaimana cara menghadapi orang tua yaitu ibu kita sendiri, orangnya ingin menang sendiri, sifatnya sombong, merasa serba bisa, kalaupun kita ingatkan, tidak mau menerima, kalau cara begitu salah, orangnya ngeyel, ingin selalu menang sendiri, jadi kita sebagai anak selalu di remehkan. Daripada saya tidak dianggap dan tidak mau jadi anak yang durhaka lebih baik saya diamkan saja!

Mohon pencerahannya ustadzah.
Jazakillah khoiron.

🌸Jawab:
Sudah lumrah bund, orang tua seperti itu, jika mereka salah, maka dakwahi dengan ahsan,  bagaimana penerimaan beliau itu Alloh ﷻ yang Maha Membolak balikkan hati. 

Jangan pernah kesal kepada orang tua,  seburuk apapun sikapnya kepada kita, haram bagi kita untuk jengkel sama beliau. Jaga selalu hati.  Mendiamkan itu sama saja memperturutkan emosi. 

Berbuat baik kepada orang tua itu wajib tanpa tapi, taat dan patuh kepada mereka sepanjang itu didalam ketaatan kepada Alloh ﷻ. 

Jadi langkah untuk diam bukan langkah yang tepat!!! 

Jaga selalu hubungan dengan orang tua. Jika beliau salah, maka maafkan saat itu juga. Ingat 1 kebaikkan orang untuk kita tidak akan pernah terbalas meski dihadiahi gunungan emas!!! 

Saat kita berfikir bahwa kita tidak pernah berharap dilahirkan oleh wanita seperti ibu kita,  maka ingatlah ibu kita juga lebih tidak pernah berharap melahirkan anak seperti kita. Semua pasti ingin kebaikkan dari siapapun. Apalagi ibu terhadap anaknya. Tidak akan ingin kesakitan selama 9 bulan mengandung sia-sia untuk anak yang menurut beliau tidak berbakti. 

Perbaikilah hubungan dengan orang tua, meski apapun kondisi beliau.

Wallahu a'lam

0⃣5⃣ Dara ~ Jambi
Sedikit curhat nih kak. Saya punya teman. Dan ada sedikit salah paham sehingga tidak harmonis lagi. Yang mau saya tanyakan, bersalahkah saya apabila saya sudah senyum duluan dan mencoba mengharmoniskan situasi lagi. Tapi saya tetap dicuekin Kak. Rasanya bagaimana gitu....

Apakah saya juga harus bersikap diam juga Kak?

🌸Jawab:
Iyees ada yang curhat

Ini sebuah pelajaran yaa...  Membuat retak hubungan itu sangat gampang,  melukai orang itu sangat mudah, tapi memperbaiki hubungan itu tidak semudah yang kita pikirkan. Bagi kita mungkin itu semua sudah berlalu, tapi tidak bagi dia, dan sebaliknya juga bisa seperti itu, bagi dia semua sudah berlalu, tapi bagi kita sakitnya masih berasa, seperti ketusuk tulang dan tulangnya masih ada didalam daging. 

Jadi hati-hatilah dalam bersikap dan berkata-kata. 

Nah untuk menghadapi hal seperti ini, seperti yang mba Hanny bilang tadi, jangan membalas mereka dengan hal yang sama. Sabarlah terhadap ujian yang Alloh ﷻ beri melalui teman tersebut. Tetaplah baik meski dicuekin. Permasalahan sudah jelas kan? 
Jadi fokuslah pada memperbaiki hubungan, jangan fokus kepada kondisi yang kita terima. 

Wallahu a'lam

💎Iya buk...
Insya allah saya bisa tetap sabar bu. Saya putuskan untuk menghindar saja bu. Karena saya sudah dengar dari yang lain. "dia" cerita malah yang aneh-aneh tentang saya. Jadi ya lebih baik saya menjauh saja bu. Daripada malah nambahin dosa saja kalau diperpanjang bu!

Jazakillah bu ustadzah untuk malam ini. Sangat menggugah hati yang baca.

0⃣6⃣ Novi ~ Bekasi
Assalamu'alaikum,

Bagaimana caranya menghilangkan sikap sombong padahal kita sudah berusaha bicara merendah didepan orang lain tapi tetap saja ada yang bilang kalau pribadi saya sombong!

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam

Penilaian orang itu berbeda beda, karena kaca mata dan ukurannya adalah pikiran mereka,  jadi pakailah ukuran agama untuk bersikap.  Muhasabah saja dan istighfar atas segala sesuatu yang telah kita lakukan. 

Tetap jaga sikap dan jaga hati.

Jangan merasa benar dan merasa bahwa kita telah rendah hati.  Takutnya nanti malah kita Alfa, makanya selalu hati-hati.

Wallahu a'lam

0⃣7⃣ Tari ~ Bekasi
Ustdzah, apa sih ciri-ciri orang yang sombong itu?

Saya seringkali merasa diri ini berlaku sombong.

🌸Jawab:
Orang yang sombong itu merasa diri lebih baik dari orang lain. Meremehkan orang lain. Kalau bicara suka meninggi dan tidak mau kalah dari orang lain. Kadang intonasi bicara juga tidak enak didengar orang lain. Tidak mau dinasehati karena merasa sudah lebih pintar dari orang yang menasehati. 

Banyak tanda-tanda orang yang sombong. Itu diatas sedikit saja yang saya tuliskan.

Wallahu a'lam

0⃣8⃣ Hesti ~ Jogya
Saya pernah mendengar bahwa boleh sombong kepada orang yang sombong. Apakah ini diperbolehkan dan adakah dalilnya?

🌸Jawab:
Untuk menjawab ini saya kutip jawaban dari  Ustadz Ammi Nur Baits :

Penyataan itu bukanlah hadis, melainkan hanya perkataan manusia yang banyak tersebar di masyarakat, sebagaimana yang dijelaskan oleh Al-Ajluni dalam kitabnya, Kasyful Khafa, dengan menukil keterangan dari Al-Qari. Kemudian, Al-Qari mengatakan, “Hanya saja, maknanya sesuai dengan keterangan beberapa ulama.”

Penulis kitab Bariqah Mahmudiyah mengatakan, “Bersikap sombong kepada orang yang sombong adalah sedekah, karena jika kita bersikap tawadhu di hadapan orang sombong maka itu akan menyebabkan dirinya terus-menerus berada dalam kesesatan. Namun, jika kita bersikap sombong maka dia akan sadar. Ini sesuai dengan nasihat Imam Syafi’i, ‘Bersikaplah sombong kepada orang sombong sebanyak dua kali.’ Imam Az-Zuhri mengatakan, ‘Bersikap sombong kepada pecinta dunia merupakan bagian ikatan Islam yang kokoh.’ Imam Yahya bin Mu’adz mengatakan, ‘Bersikap sombong kepada orang yang bersikap sombong kepadamu, dengan hartanya, adalah termasuk bentuk ketawadhuan.'”

Sementara, ulama yang lain mengatakan, “Terkadang bersikap sombong kepada orang yang sombong, bukan untuk membanggakan diri, termasuk perbuatan terpuji. Seperti, bersikap sombong kepada orang yang kaya atau orang bodoh (yang sombong).”

Wallahu a’lam

0⃣9⃣ Wiwin ~ Karawang
Ustadzah, bolehkah kita introspeksi diri agar tidak merasa lebih baik dari orang lain atau saudara.  Tapi bila bertemu atau berkumpul merasa diri ini merasa lebih baik tapi dalam rangka bersyukur apa yang sudah Alloh ﷻ berikan pada kita.
Apakah hal seperti itu juga termasuk sombong?

🌸Jawab:
Introspeksi itu bukan boleh lagi, tapi disuruh.

Merasa lebih baik untuk bersyukur?
Ini pemikiran yang salah menurut saya. 
Bersyukur itu dengan beramal seperti apa yang kita ketahui, bukan malah merasa diri lebih didepan orang-orang. Itu bibit kesombongan malah yang ada. Jadi tidak perlulah seperti itu. 

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
 💎CLoSSiNG STaTeMeNT💎

Sholehah jamaah Bidadari Surga...

Salah satu akhlak buruk yang harus dihindari oleh setiap muslim adalah sikap sombong.

Sebagian salaf menjelaskan bahwa dosa pertama kali yang muncul kepada Alloh ﷻ adalah kesombongan.

Siapakah pelakunya? 

Dialah Iblis yang merasa lebih baik dari Adam AS , sikap itu yang menghalanginya untuk sujud kepada Adam AS meski itu perintah Allah Azza Wajalla.

Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata, “Kesombongan yang paling buruk adalah orang yang menyombongkan diri di hadapan manusia dengan ilmunya, merasa dirinya besar dengan kemuliaan yang dia miliki. Bagi orang tersebut tidak bermanfaat ilmunya untuk dirinya."

Dan Alloh ﷻ sangat membenci orang-orang yang sombong.

Karena itu sholehah, jika rasa sombong itu menghampiri hati, maka satu kata untuknya "LAWAN".

Demikianlah bahasan kita malam ini semoga bermanfaat. 
Mohon maaf atas segala kesalahan. 

Wallahu a'lam

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar