Sabtu, 16 November 2019

BERSIAP MENIKAH



OLeH: Ustadzah Farida Nur A.

           💘M a T e R i💘

Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

Teman-teman yang dirahmati Allah...

Alhamdulillah pada malam hari ini Allah mempertemukan kita dalam silaturahim yang semoga diridhoi Allah. Malam ini kita akan membicarakan tentang persiapan menikah.

Apa sih sebenarnya yang kita persiapkan ilmu tentang menikah?
Tentu seputar penikahan. Apa yang menjadi kewajiban dan hak kita dalam menikah, tentang persiapan di malam pertama persiapan hamil, menjadi istri yang baik, menjadi Ibu yang baik dan tentu saja menjadi menantu yang baik.

Terus... apa saja yang harus kita siapkan untuk menikah?

▪1. Mindset

Alhamdulillah kita diberikan otak yang luar biasa Allah kemampuan yang super tidak bisa ditandingi oleh kecanggihan teknologi di zaman apapun. Otak kita terdiri dari neuron-neuron, dimana neuron-neuron itu akan terhubung satu sama lainnya untuk menguatkan informasi yang kita terima. Menurut pendapat para ahli otak manusia itu terdiri dari 100 miliar neuron.

Padahal satu neuron itu kecanggihannya sama dengan komputer paling hebat di zamannya. Cara bekerjanya sangat rumit. Selama ini kita mungkin tidak menyadari bahwa di dalam diri kita tersimpan kekuatan yang super dahsyat yang belum kita gunakan secara maksimal.

Albert Einstein yang disebutkan orang yang paling cerdas di dunia menurut penelitian baru menggunakan 8% dari otaknya. Ada ungkapan yang mengangkat akan bahwa 'you are what you thing." Apa yang kamu pikirkan... 
Itulah yang terjadi.

Bagaimana dengan Islam?
Dalam sebuah hadits menyatakan, "Allah itu sesuai dengan prasangka hamba-Nya."

Apa yang terjadi pada diri kita tergantung dari apa yang kita yakini. Keyakinan itu terletak pada hati.
Dan keyakinan itu terletak dalam do'a kita. Maka kaidah dalam berdo'a, agar do'a kita dikabulkan kita harus yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa do'a kita dikabulkan.
Keyakinan dalam berdoa inilah yang akan menjadi pemandu dalam langkah-langkah kita.  Dalam setiap fase kehidupan kita.

Oke... sekarang kita lihat. Apakah semua jomblo itu bahagia?
Atau justru jomblo itu merana?

Tidak juga kan Padahal statusnya sama tetapi kondisinya berbeda. Ada yang menganggap dirinya manusia yang tidak beruntung, perlu ditolong, dikasihani, perlu diperhatikan, dilindungi.

Tetapi ada juga jomblo yang merasa biasa saja, happy-happy saja dan menikmati hidup ini apa adanya. Kenapa? Karena tingkat keyakinan doa kalian berbeda. Ketika seorang jomblo itu berdo'a dengan penuh keyakinan bahwa nanti dia akan bertemu dengan jodoh terbaiknya, kemudian ia berusaha maka pikirannya akan optimis dari pikiran optimis ini melahirkan tindakan-tindakan yang tenang dan percaya diri.

Dari tindakannya yang tenang dan percaya diri ini bila terus menerus dilakukan akan menjadi kebiasaannya, sehingga dia terlihat sebagai orang yang yang dewasa dan siap untuk menikah. Dari kebiasaan ini terbentuklah karakternya.

Nah dari karakternya inilah yang akan menentukan bagaimana nasibnya.

Oke.. ? Clear ya...

▪2. Ciptakan Ruang Kosong

Rancanglah tahun, bulan dan tanggal berapa kamu akan menikah. Tulis di atas kertas kemudian tempelkan di kamar. Tulisan itu otomatis akan kamu baca berulang-ulang setiap hari. Setiap kali membaca ikuti dengan do'a dengan sepenuh keyakinan bahwa apa yang kalian minta pasti akan dikabulkan Allah.

Usaha lain dalam menciptakan ruang kosong adalah benar-benar menyediakan ruang kosong. Maksudnya, sediakan sebuah space khusus untuk suami. Misalnya satu kotak di almari dikosongi karena itu nanti digunakan untuk baju suami.

Kosongkan 1 tempat sepatu karena itu nanti untuk tempat sepatunya. Mungkin ini terdengar aneh atau gila, tetapi ini adalah do'a ke seriusan dalam meminta. Cara kita untuk merayu Allah. Sama dengan tulisan tadi setiap hari melihat atau memegang ruang kosong itu do'akan, "ya Allah rak almari ini untuk suamiku nanti, untuk tempat bajunya.."

▪3. Usaha

Lakukan upaya-upaya yang mengarah kepada momen pertemuan kita dengan jodoh kita. Kita mendatangi majelis taklim, kita minta bantuan kepada orang yang berkompeten misalnya Ustadz atau teman yang memang mempunyai sifat amanah yang baik.

Terus terang saja minta bantuan untuk dicarikan jodoh akan lebih baik apabila menentukan kriteria yang yang sepadan dengan diri kita. Terutama mintalah bantuan kepada orang tua, yang pasti akan memberikan yang terbaik untuk anaknya.

Sering-seringlah sharing, diskusi dan komunikasi dengan orang tuanya. Hal ini penting dilakukan untuk menyatukan visi misi dengan orang tua. Memperkecil perbedaan pemahaman. Juga untuk menguatkan usaha.

Yakinlah bahwa jodoh itu tidak akan tertukar. Orang baik pasti akan bertemu dengan orang yang baik pula selain itu juga. Bila Allah sudah melihat usaha kalian cukup dan sudah waktunya bertemu jodoh, maka segalanya bisa terjadi. Bahkan hanya dengan DM di ig dan ta'aruf dalam waktu 3 jam pun bisa langsung menikah. Seperti kisah Natta dan Wardah. Sudah tahu kisahnya kan?

▪4. Perdalam Ilmu Agama

Ilmu agama sangat penting dalam kehidupan rumah tangga. Pelajari tentang fiqih thoharoh, adab dalam jima', hak dan kewajiban suami istri, cara komunikasi yang baik, cara memelihara hubungan baik dengan mertua, adik ipar, teman suami, tetangga. Penting juga belajar memasak, setrika dan teknik dalam menjaga kebersihan rumah.

▪5. Lakukan Perawatan Diri

Usaha riil dari dalam diri kita perawatan adalah hal yang wajib dilakukan oleh para ahli melakukan facial secara rutin, membersihkan wajah setiap malam sebelum tidur, rajin berolahraga untuk menjaga berat badan, makanan dan minuman yang sehat, menghindari makanan instan atau buatan pabrik.

Demikian beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk menyiapkan diri menikah.

Semoga bermanfaat.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0⃣1⃣ Safitri ~ Banten
Assalamualaikum ustadzah,

Jika kita sudah pernah dan mulai mencoba mengenal dengan seseorang dikenalkan oleh temen saya coba buat welcome kita mencoba kenalan tapi setelah itu mereka ngilang tiba-tiba saja lost contek dan dari situ saya ngerasa minder sendiri dan rasanya emang tidak ada yang mau yah sama saya. 

Yaah jujur saya ngerasa kecewa kenapa sih setiap laki-laki yang dekat sama aku tiba-tiba ngilangin dan giliran saya mau coba membuka hati tetap saja hasilnya seperti ini. 

Bagimana caranya ustadzah mengahadapi seperti ini, bagaimana caranya memupuk rasa percaya diri dan menghilangkan pikiran-pikiran negatif dalam diri?
Mohon masukanya ustadzah.

Terimakasih.

🌷Jawab:
Itu poin nomor satu yaitu mindset. Ubahlah pemikiran negatif menjadi pemikiran positif. Kejadian kemarin memberi pengalaman saja bahwa dia bukan jodohmu, karena kamu akan bertemu dengan jodoh yang terbaikmu.  Jadi santai saja.

Sekarang... Buat kalimat positif tentang jodohmu dan juga Tentang Dirimu. Yakin, optimis, percaya diri bahwa kamu akan bertemu dengan jodoh terbaikmu.
Sebutkan ke optimismu dalam doa.

Sampaikan kepada Allah bahwa kamu yakin akan bertemu dengan jodohmu.

Sejauh mana keyakinanmu sejauh itu pulalah jodohmu akan datang.

0⃣2⃣ Erni ~ Yogja
Sebenarnya saya pengantin lawas. Tapi sempat kehilangan moment romantisme dalam berkeluarga karena selepas nikah ikut ayah angkat atas permintaan ayah angkat. Dan ada gangguan antara harapan mertua dengan harapan suami tentang saya tidak sejalan. Mertua berharap menantunya bekerja punya sawah punya toko punya kos-kosan. Gaji anak lakinya utuh dari bulan ke bulan. Tapi suami inginnya punya istri dirumah saja ngurus anak dan kerumahtanggaan lainnya.

Tapi harapan suamipun tidak sepenuhnya bisa terpenuhi karena ulah orang tua angkat yang menghendaki investasi membesarkan saya diterima cash didunia.
Sekarang mertua sudah tiada. Ayah angkat sudah menikah lagi. Kami ingin menata kembali semuanya. Mengambil kembali romantisme yang sempat hilang dan menata kembali visi kami menikah masuk syurga bersama dan motivasi kami dulu menikah dari bangun tidur hingga tidur lagi bernilai ibadah.

Tapi kami bingung harus memulai kembali langkah awal dari mana dan bagaimana?

Mohon pencerahannya.

🌷Jawab:
Tidak ada kata terlambat,  mulailah dari hal yang paling bisa dilakukan yaitu melakukan hal bersama-sama dengan suami berdua saja.

Misalnya melakukan olahraga bersama, jalan pagi ba'da subuh berdua, makan bersama di luar.
Berdua saja.
Atur anak-anak agar aman terkendali.
Bisa juga dilakukan di rumah. Duduk berduaan di teras rumah sambil menikmati teh dan camilan, ngobrol dari hati ke hati.

Atau lakukan kegiatan yang disenangi berdua misalnya melakukan hobi suami dan berbagai usaha lainnya.

Yang penting juga lakukan ibadah bersama. Tahajud bersama, ngaji bersama.

Banyak kok yang bisa dilakukan agar romantisme kembali bersemi.
Mau yang lebih asik? Ada.
Mandi bersamaaa.

🔷Bagaimana caranya bayar hutang kasih sayang ke anak sehubungan dengan pernah membersamai anak tidak bisa maksimal karena ulah ayah angkat?
Untuk meraih kembali hati anak-anak.

🌷Sama.
~ Lakukan kegiatan bersama anak-anak.

~ Berikan pelukan dan ciuman untuk mereka.

~ Dongengkan cerita-cerita sbelum tidur.

~ Bermain bersama. Baik di dalam rumah atau di luar rumah.

🔹Bagaimana mengatasi yang dulunya satu fiqro...  Romantisme tersekat seiring dengan berjalannya waktu kami sekarang sering merasa memiliki jalan dakwah yang berbeda. Bagaimana cara mengatasi ini semua?

🌷Berlapang dada dalam hal furu'. Saling menghormati prinsip masing-masing.

Santai saja menghadapi perbedaan. Karena semua benar jika ada landasannya. Fokus saja dalam mejalankan kewajiban istri.

Karena inilah tugas utama yang bisa mengantar kita ke surga.

0⃣3⃣ Fitri ~ Boyolali
Apakah perlu kesiapan full untuk memulai proses ta'aruf menuju pernikahan ustadzah?

Keyakinan yang seperti apa yang kita pakai untuk memantapkan diri bahwa kita memang sudah siap untuk menikah?

Jazakillah ustadzah atas jawabannya.

🌷Jawab:
Tidak ada standar ukuran bahwa seseorang itu sudah siap full untuk menikah karena ini adalah masalah rasa dan keyakinan.

Justru yang lebih penting saja kita pelajari adalah bagaimana posisi kita dalam hukum menikah.  Apakah kita termasuk wajib menikah, sunnah menikah, mubah menikah  makruh menikah atau haram menikah.

Wajib menikah itu apabila hasrat seksual sangat tinggi dan apabila tidak disalurkan dikhawatirkan akan terjerumus kedalam zina.

Sunnah menikah apabila sudah mempunyai hasrat seksual tetapi masih bisa mengendalikan diri.

0⃣4⃣ Tira ~ Tanjung
Assalamu'alaikum ustadzah,

Apakah ada pertanda kalau dia itu baik atau tidak untuk kita, sebelum saya pernah diberikan CP seorang Ikhwan untuk proses ta'aruf, menurut perantara saya itu beliau orang baik InsyaAllah baik untuk saya.  Sepengetahuan saya beliau InsyaAllah baik dari akhlak, ibadah, bacaan Al-Qur'an, dan hafalan tapi saya merasa kurang srek dengan keluarga besarnya hampir sebagian besar mereka seperti anak funki begitu.

Karena bagi saya ketika menikah itu bukan hanya dengan beliau saya berkeluarga tetapi keluarganya juga akan menjadi bagian dari kita, keluarga yang sedikit banyaknya menjadi lingkungan dari rumah tangga nantinya, bismillah saya bilang ke ustadzah tersebut saya tidak bisa melanjutkan ke proses ta'aruf namun selang 1 bulan kemudian ustadzah tersebut kembali membicarakan Ikhwan tersebut saya. 

Coba welcome ke CP itu sebelumnya kembali saya curcol ke Allah dulu, akhirnya ya sudah ada niatan tidak ada salahnya mencoba sekali pertemuan buat ta'aruf apa yang dirasa mengganjal bisa saya tanyakan begitu maksudnya, tapi ketika niat itu sudah ada justru perasaan saya semakin tidak tenang seperti was-was begitu dan tiba-tiba saya lihat foto-foto tentang keluarga besar dia yang nambah buat saya ragu untuk melanjutkannya. Akhir kembali saya bilang ke ustadzah tersebut saya tidak bisa.

Apakah perasaan tersebut bisa dikatakan kalau itu bertanda kalau beliau bukan yang terbaik untuk saya ustadzah?

🌷Jawab:
Wa'alaikumsalam,

Tidak ada manusia yang sempurna atau keluarga yang sempurna.  Masing-masing pernikahan mempunyai tantangan sendiri-sendiri kriteria akhwat untuk menerima dan menolak laki-laki hanya satu yaitu sholeh atau tidak.

Jika Sholeh maka terimalah karena jika kita menolaknya di khawatirkan justru akan terjadi di fitnah. Justru dengan keluarga besarnya yang masih belum paham menjadi kesempatan untuk berdakwah.

Banyak kasus-kasus yang yang mirip salah satunya adalah pernikahan Ustadz Felix Siauw. Ketika beliau menikah keluarga besarnya masih non muslim semuanya dengan kesabaran Bilal dan istrinya masalah satu persatu akhirnya keluarganya masuk Islam. Demikian juga pernikahan antara Faris bin Ustad Ilham arifin. Kisah manisnya ada setelah sekian lama perjuangan dakwah dilakukan. Dan itu besar sekali pahalanya.

Jadi saran saya, berpikirlah terbuka.
Allah sesuai prasangka hamba-Nya. Maka berpikirlah yang baik-baik saja.

Baca kembali tentang mindset di materi saya.
Itu kamu bangets.


🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Keyakinan itu separuh perjalanan.

Yang separuhnya lagi action sbagai penuntasan ikhtyar.

Maka tetap optimis dan husnudzon karena Allah sesuai dengan prasangka hamba-Nya.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

1 komentar:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^com
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.club....^_~
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus