Minggu, 28 Februari 2021

MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

          💘M a T e R i💘

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh sholehah yang dicintai Alloh ﷻ.

Alhamdulillah, segala puji hanya milik Alloh ﷻ, yang sudah memberi kita hidayah terbesar, yaitu Iman Islam, yang dengannya kita bisa selamat dunia akhirat. Sholawat beserta salam, kita hadiahkan untuk Rasulullah ﷺ, keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

🌷MENJADI PRIBADI YANG LEBIH BAIK

Sahabat-sahabatku...
Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, khilaf dan dosa. Hal itu sangat wajar karena manusia punya hawa nafsu. 

Namun sebagai seorang mukmin, sudah seharusnya kita berusaha mengubah diri menjadi lebih baik. Bila berdosa maka harus bertaubat kepada Alloh ﷻ. 

Bila tidak mengerti akan suatu hal maka harus belajar. Dan bila tidak punya penghasilan maka harus berusaha. Manusia wajib berikhtiar untuk kehidupan yang lebih baik. Sebab Alloh ﷻ juga tidak akan mengubah kondisi hamba-Nya hingga ia berusaha merubah dirinya sendiri. 

Oleh sebab itu, selagi masih diberikan kesempatan hidup di dunia maka cepat-cepatlah berhijrah sebelum semua terlambat.

Dalam Al-Quran dijelaskan:

“Sesungguhnya Alloh ﷻ tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d : 11). 

Banyak yang ingin berubah tapi sedikit yang belajar cara berubah.
Ya, ini kenyataanya, banyak yang ingin berubah, tetapi dia tidak pernah belajar cara berubah. 

Banyak orang yang ingin berubah dengan menuntut orang lain, pemerintah, kondisi, bahkan dunia, jika perlu, agar berubah mengikuti keinginan dia sendiri. Satu hal yang dia lupakan, padahal paling penting, dan yang paling mudah yaitu menuntut dirinya untuk berubah.

Ukhtyfillah....
Mengubah diri sendiri jauh lebih mudah, dibandingkan mengubah orang lain. Jangankan mengubah milyaran orang, jutaan, ribuan, ratusan, puluhan, bahkan satu orang pun susah.

Namun kita baru bisa mengubah diri sendiri jika kita mau. Jika tidak, jangan berharap ada perubaha. Hidayah itu dijemput, bukan ditunggu. Diikhtiarkan, bukan menanti begitu saja.

Jika menyibukan diri untuk melakukan yang sulit atau tidak mungkin, yaitu mengubah dunia agar sesuai dengan keinginan, maka hidup kita bisa sia-sia.

🔷Hati Adalah Pusat Perubahan

"Tidaklah akan istiqomah iman seorang hamba sampai istiqomah hatinya, dan tidak akan istiqomah hatinya sampai istiqomah lisannya."  (HR. Ahmad, dihasankan oleh Syaikh al-Albany dalam Shahih atTarghib wat Tarhiib)

Dalam hadits diatas dikatakan bahwa untuk  mengubah iman, maka kita harus mengubah hati kita. Jika hati kita baik, maka semuanya akan baik sebagaimana dijelaskan melalui hadits ini :

"Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati." (HR. Bukhari dan Muslim)

INILAH CARA MEMPERBAIKI DIRI MENURUT ISLAM, YAITU BERPUSAT DI QALBU.

Lalu, bagaimana cara mengubah hati? 
Masih melalui hadits diatas, bahwa tidak akan istiqomah hati jika lisannya tidak istiqomah. 

Artinya cara mengubah hati itu diantaranya adalah mengubah lidah kita. Misalnya membaca Al Quran, dzikir, dan berkata baik.

Cara mengubah hati dikenal dengan ilmu Tazkiyatun Nafs.
Sudah banyak buku-buku yang ditulis para ulama tentang ini, termasuk yang ditulis oleh Imam Ghazali, Ibnul Qoyyim, dan berbagai buku yang ditulis ulang oleh ulama-ulama masa kini.

Jika tindakan ingin lebih bermutu dan memberikan hasil yang lebih baik, kita harus memperkuat beberapa kepercayaan berikut ini :

√ Percaya Bahwa Alloh ﷻ Akan Menolong.

Sehingga sebesar apapun rintangan dan halangan, kita tidak akan takut dan gentar lagi, sebab Alloh ﷻ akan menolong.

Kepercayaan ini akan membuat kita lebih semangat, berani, dan pantang menyerah.

√ Percaya Pada Diri Sendiri (Percaya Diri).

Percaya diri adalah buah dari keimanan bahwa Alloh ﷻ telah memberikan potensi yang dahsyat pada diri kita.

√ Tugas Selalu Dengan Bekalnya.

Potensi kita (hati, akal, dan jasad) dipastikan sanggup untuk menghadapi setiap tantangan yang kita hadapi.

Semakin percaya diri, akan semakin hebat tindakan kita, ibaratnya seperti menggunakan gigi mobil yang lebih tinggi, sehingga melaju lebih cepat.

√ Percaya Pada Tujuan Yang Akan Kita Raih.

Percaya bahwa tujuan itu ada, percaya bahwa tujuan itu bisa kita raih, dan percaya bahwa peluang-peluang itu ada. Percaya bahwa jika orang lain bisa, maka Anda pun insya Allah akan bisa.

Maka bentuklah hati dengan kata-kata yang akan membangun  kepercayaan diatas. Istiqomahlah dalam mengatakan kata-kata yang akan memperkuat  kepercayaan itu, bukan yang memperlemahnya.

Kadang, banyak orang yang malah fokus untuk menghancur keyakinan dengan kata-katanya seperti mengeluh, menuntut, memaki, dan kata-kata kotor lainnya yang mengotori hari.

Bersihkan, perindah, dan perkuatlah kata-kata  agar hati kuat dan bening, sehingga bisa memancarkan cahaya keimanan yang sangat kuat ke seluruh tubuh, sehingga tindakan kita pun akan menjadi semakin hebat.

🔷🌷🔷 
Kita semua pernah mendengar istilah hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus jauh lebih baik dari hari ini dan istilah tersebut manusia selalu. 

Dari istilah tersebut manusia harus selalu Istiqomah untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menarik setiap harinya.

Di dalam Alquran menjelaskan bahwa sesungguhnya Alloh ﷻ tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri, oleh sebab itu kesempatan hidup yang Tuhan berikan pergunakan dengan bijak dengan melakukan kegiatan yang bersifat positif kerjakan aktivitas yang sederhana sebagai awalan melatih diri untuk menjadi lebih baik.

🔷 Bagaimana Cara Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik?

★ Meningkatkan Kadar Keimanan. 

Dan hal ini penting untuk selalu dilakukan, karena untuk menjadi manusia yang lebih baik harus dibarengi dengan pendekatan diri kepada Alloh ﷻ.

Kepentingan akhirat dan duniawi harus seimbang supaya Alloh ﷻ memberikan kebahagiaan dan keberkahan yang selalu mewarnai kehidupan, dengan beribadah akan dituntun mengubah sifat dan perilaku menjadi lebih baik terutama belajar menjadi manusia yang selalu banyak bersyukur penyabar disiplin dan lain sebagainya.

Kondisi yang seperti itu memang memang perlu untuk kita perjuangkan sebagaimana yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad ﷺ.

★ Selalu Istiqomah.

Menjadi manusia yang lebih baik biasanya banyak sekali godaan yang menguji seberapa besar kemantapan hati untuk terus berkomitmen pada keputusan yang diambil, banyak sekali macam-macam godaan yang akan dihadapi baik yang berasal dari lingkungan dan orang-orang terdekat dalam menjaga hati supaya selalu Istiqomah, memang tidak semudah membalikkan telapak tangan oleh karena itu minta pertolongan kepada Alloh ﷻ sebab Dialah Dzat Yang Maha Membolak-balikkan hati makhluk-Nya.

★ Bersyukur.

Penyebab manusia sulit untuk merubah pribadinya menjadi lebih baik yaitu karena masih suka mengeluh tentang kondisi kehidupannya yang tidak seberuntung orang lain.

Berhentilah untuk selalu membandingkan diri baik dalam bentuk fisik atau kondisi ekonomi dengan orang lain. Percayalah bahwa Alloh ﷻ selalu memberikan yang terbaik kepada hamba-Nya hanya saja kita harus selalu bersabar dan bersyukur suatu saat nanti akan tiba dimana keistimewaan dan Kebahagiaan akan datang menghampiri.

★ Jaga Hati Agar Selalu Sabar.

Menjaga hati dan perasaan agar selalu bersabar menghadapi situasi dan ujian tidaklah mudah karena pada dasarnya batasan kesabaran pada seseorang tidak dapat ditentukan tingkat kesabaran.

Pada manusia dapat dilihat dari keimanan dan cara mengatur diri agar tidak mudah terpancing emosi saat kita sedang menghadapi masalah yang menguji kesabaran, sebaiknya banyak-banyak mengucap istighfar supaya hati menjadi lebih tenang.

★ Bersikap Baik Dan Sopan Serta Santun.

Saat kita mempunyai tekad untuk mengubah pribadi menjadi baik maka kita harus mengubah semua sikap buruk yang selama ini menjadi kebiasaan.

Menjadi baik, sopan dan santun terhadap orang lain adalah salah satu bentuk perubahan diri menjadi lebih baik selalu mengontrol perkataan dan tingkah laku dengan memperhatikan adab dan aturan saat berbicara dengan orang lain hal ini agar apa yang kita lakukan tidak menyinggung perasaan lawan bicara.

★ Belajar Untuk Memaafkan. 

Kita memiliki permasalahan dengan orang lain biasanya akan timbul rasa emosi dan jengkel saat bertemu dan dengannya emosi merupakan salah satu karunia yang diberikan oleh Alloh ﷻ kepada manusia sebagai bentuk wujud makhluk yang sempurna dibandingkan dengan makhluk lain, namun rasa emosi yang ada di dalam diri hanya akan membuat hidup menjadi kurang nyaman dan tidak tenang sebaiknya.

Maafkan saja kesalahan orang lain yang sudah menyakiti karena itu lebih baik untuk dilakukan. Alloh ﷻ saja Maha Pemaaf terhadap hambanya yang mau bertaubat dan memohon ampun.

Dan hal lain yang perlu kita punyai adalah:

★ Hilangkan Sifat Sombong Dalam Diri.

Kesombongan hanya akan menghancurkan hidup secara pelan-pelan sifat sombong dapat membuat orang lain menjadi tidak suka kepada kita, karena sifat sombong cenderung mengarah pada perilaku yang tidak bisa bersyukur, merasa diri paling benar suka merendahkan orang lain dan gemar memamerkan harta yang dimiliki, menjadi manusia yang lebih baik berarti harus menghindari perilaku yang dapat merusak akhlak termasuk sifat sombong Alloh ﷻ juga sangat benci terhadap makhluk-Nya yang suka menyombongkan diri.

★ Jangan Putus Asa Saat Memutuskan Untuk Berhijrah Menjadi Pribadi Yang Lebih Baik.

Banyak sekali rintangan dan cobaan yang akan kita hadapi, kita tidak perlu sedih khawatir ataupun putus asa.

Percayalah bahwa Alloh ﷻ selalu berada didekat hamba-Nya yang sedang berjuang untuk menjadi manusia yang lebih baik hanya saja kita tidak dapat melihatnya, tapi kita dapat merasakan Alloh ﷻ Maha Pengasih dan Maha Penyayang jadi dialah yang akan membantu dan menguatkan kita.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘

0️⃣1️⃣ Fadwa ~ Babel        
Saya bisa memaafkan dengan muda tapi sulit melupakan kesalahan fattal dalam hidup saya. Bantu saya cara mengatasi ini.

🔷Jawab:
Kesalahan diri sendiri atau kesalahan yang diperbuat orang lain? 

Apapun yang telah direkam oleh memory, tidak akan pernah hilang, akan tetap ada. Yang dibutuhkan adalah keikhlasan menerima takdir yang telah terjadi. Dan itu semua harus diperjuangkan, tidak bisa didapat begitu saja. 

Karena kesalahan itu biasanya menyakitkan, sesuatu yang menyakitkan akan lebih mudah untuk dipanggil lagi, dan akan terus terbayang. Karena itulah, kita harus berjuang untuk mengikhlaskannya. Hanya ikhlas yang bisa meredakan kesakitan. 

Wallahu a'lam. 

0️⃣2️⃣ Frin ~ Surabaya
Bunda Irna, ada saudara kalau bicara itu sering nyakitin hati orang lain, dan dia tidak merasa dan menganggap biasa saja.

Maksud hati ingin merubah dan mengingatkan, Bun. 
Bagaimana ya caranya? Suaminya sudah sering mengingatkan tapi tidak berhasil.

Mohon pencerahan.

🔷Jawab:
Yang bisa merubahnya hanya Alloh ﷻ, jadi disamping diingatkan terus, maka doakan juga dia, mohon kepada Alloh ﷻ agar diberi hidayah, jangan sampai beliau terus menyakiti orang lain. Dan teruslah ajak untuk menghadiri majelis-majelis ilmu. 

Jangan pernah bosan untuk mengingatkan dan mendoakan. 

Wallahu a'lam. 

0️⃣3️⃣ Rustia ~ Bekasi 
Assalamu'alaikum Bunda, 

Baikkah bila kita ingin berubah tetapi dengan syarat yang harus terlaksana? Rasanya bila syarat tidak terlaksana akan sulit untuk berubah. Padahal syarat tersebut belum pasti terbaik bagi kita.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh Mbak. 

Kalau hal itu menunjang untuk berubah kepada yang lebih baik. Kenapa tidak. Meski bukan yang terbaik untuk kita, tapi jika hal itu membawa kepada lebih dekat kepada Alloh ﷻ. Lakukanlah. 

Wallahu a'lam. 

0️⃣4️⃣ Riyanti ~ Yogja
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Ustadzah, saya ada kenal, ibu, shalihah. Sholat wajib dan sunnah terjaga, punya binaan majelis taklim, tapi kalau bicara nyelekit. Mudah nyakitin hati. Dan umur juga cukup banyak di atas saya. Menurut Ustadzah, bagaimana baiknya membantu beliau? Karena korban beliau sudah cukup banyak.

Syukron. 

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Ini agak sulit yaa... 
Jadi kalau bagi saya, saya akan cari orang yang lebih tua dari beliau, kalau ada yang lebih disegani, maka carilah orang tersebut. Minta untuk nasihati beliau. 

Ini akan lebih bijak saya rasa, Ustadzah. 

Wallahu a'lam. 

0️⃣5⃣ Yulia ~ Bekasi 
Assalamualaikum Ustadzah,

Terkadang saat ingin menjadi pribadi yang lebih baik dari masa lalu yang kurang baik namun banyak orang yang mencibir, bagaimana menyikapinya?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Jangan berputus asa terhadap ujian hijrah, berat ujiannya karena Alloh ﷻ tidak akan membiarkan kita berubah tanpa diuji. Bersabarlah terhadap ujian Alloh ﷻ. 
Permata tak bisa di poles tanpa gesekan, manusia tidak bisa sempurna tanpa ujian.

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan : “Kami telah beriman,” sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS. Al Ankabut: 2). 

Jadi jelaslah bahwa Alloh ﷻ pasti akan menguji hamba-Nya yang mengucap beriman terhadap-Nya. 

Suatu hari seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah ﷺ, 
“Wahai Rasulullah ﷺ, siapakah orang yang paling berat cobaannya?”
Beliau ﷺ menjawab : “Para Nabi, kemudian orang-orang saleh, kemudian yang sesudah mereka secara berurutan berdasarkan tingkat kesalehannya. Seseorang akan diberikan ujian sesuai dengan kadar agamanya. Bila ia kuat, ditambah cobaan baginya. Kalau ia lemah dalam agamanya, akan diringankan cobaan baginya. Seorang mukmin akan tetap diberi cobaan, sampai ia berjalan di muka bumi ini tanpa dosa sedikit pun.” (HR. Bukhari). 

Jangan kecewa jika Alloh ﷻ terus uji, karena Alloh ﷻ akan terus melihat sejauh mana lidah dan hari kita sejalan. Alloh ﷻ akan lihat benarkah kita serius untuk hijrah, atau hanya sekedar perubahan pakaian saja. 

Wallahu a'lam. 

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Naiknya derajat atau tingkatan bukan berarti urusan selesai, karena hidup ini adalah proses yang terus berlanjut. Semakin tinggi atau derajat seseorang maka semakin tinggi resiko yang akan dihadapinya.

Istiqomahlah dengan terus meningkatkan keimanan, kesyukuran dan kesabaran.

Mohon maaf lahir batin. 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar