Minggu, 28 Februari 2021

AKU TIDAK BUTUH COKLAT, AKU MAU AKAD

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

        💘M a T e R i💘

Assalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh, 

Semoga kita semua selalu dalam Lindungan dan Rahmat Allah Azza wajalla. Aamiin.

Sholehah...

Hari yang ditunggu oleh sepasang muda-mudi yang terperdaya yaitu hari valentine yang diklaim sebagai hari cinta dan kasih. Padahal sudah banyak tersebar mengenai kisah yang sebenarnya mengenai asal usul hari Valentine. Tentu saja hukum merayakannya sudah jelas yaitu HARAM.

Adalah tepatnya sang pemudi yang lebih banyak tertipu daya, sang pemuda membuktikan cinta dengan sekedar surprise ungkapan romantis manis berbalut kata puitis, kemudian buah tangan yang terbingkis berisi coklat dan sepenggal kalimat yang membuat pemudi melayang ke langit impian. Sedangkan sang pemudi terperdaya dengan membuktikan cinta dengan keperawanan atau apalah, yang seharusnya itu dipersembahkan untuk suami halalnya kelak.

Jika ada mengakui mencinta tetapi tidak menikahi atau segera menikahi maka itu semua hanya cinta kasih yang menjelma saja dalam pandangan mata yang berfatamorgana. 

Walaupun yang diumbar adalah sajak romantis yang mengalahkan merdu kicauan burung, walaupun sentuhan sayang yang dibelai mengalahkan tetesan embun dan walaupun buah tangan yang diberi adalah rangkaian melati bersanggul jelita. 

Semuanya tanpa pernikahan adalah semi palsu bahkan tipu daya.

Mengapa? 

Karena orang yang paling mengetahui hakikat pembuktian cinta mengatakan bukti cinta adalah menikah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لم ير للمتحا بين مثل النكاح

“Tidak diketahui (yang lebih bermanfaat) bagi dua orang yang saling mencinta semisal pernikahan.”

Ulama pakar hati Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullahu berkata, “Sungguh para dokter dan yang lainnya bersepakat dalam pandangan orang-orang yang berakal mengenai pengobatan, bahwa obat dari penyakit ini (mabuk cinta) adalah bertemunya dua ruh dan menempelnya dua badan (yaitu menikah)”.

✓ SEKALI LAGI, PEMBUKTIAN CINTA HANYA DENGAN MENIKAH!

Sebagian manusia terpedaya dengan cinta prematur, cinta yang belum takdir waktunya untuk diturunkan dari langit. 

Akan tetapi nafsu merenggut dan menarik paksa sehingga ia turun tertatih, cinta seadanya yang dipaksakan bertahan hidup. Atau mungkin akan lenyap dalam beberapa saat karena ia lahir sebelum garis batas waktunya yaitu pernikahan.

Cinta yang diumbar adalah cinta seumur hidup, padahal ikatannya masih belum mempuyai simpul dan tidak jelas. 

Cinta yang dikira tulus kepada diri dan jiwanya padahal ia hanya cinta kepada kecantikan rupa, hanya cinta pada harta dan kedudukan. 

Ketika kecantikan bersaing kuat berlomba dengan usia, maka kecantikan perlahan menyerah. 

Ketika hilang kecantikan, hilanglah cinta, kemana lagi rayuan yang dulu, kemana lagi buah tangan yang dulu, kemana lagi roman picisan. 
Apakah telah meleleh lebih cepat dari lelehan lilin yang membakar lenyap diri sendiri?

Kalau memang cinta dan sayang buktikan dengan melamarnya, tunjukkan kasih sayangmu dengan mengucapkan akad atau ijab qobul. Jangan hanya ngasi coklat saja, coklat itu bisa basi kalau sudah sampai masa kadaluarsanya dan akan habis kalau dimakan.

Cinta sejati tidak cukup dibuktikan dengan coklat namun akan cukup bila dibuktikan dengan akad.

Untuk membuktikan cinta sejati mu tidak cukup cuma ngasi coklat saja, apalagi ngasi coklatnya setahun sekali, cuma pas tanggal 14 Februari aja, ikut-ikutan anak ABG.

Namun kalau sudah berani membuktikan dengan berani mengakadnya di depan kedua orang tunya itu sudah cukup membuktikan bahwa kamu memang benar-benar mencintai dia, bahwa dia adalah cinta sejatimu.

Cinta sejati itu mahal tidak semurah harga coklat, jadi kalau memang beneran cinta halalin kekasihmu, bukan denga ngasi coklat. Masak iya cintamu murahan, masak iya kasih sayangmu semurah coklat, masak iya cuma mau bilang sayang mulu tidak mau ngajak kepelaminan.

Tanda kasih sayang yang sesungguhnya dan bukti dari cinta yang sesungguhnya tidaklah sebanding dengan harganya coklat. Semahal apapun coklat yang diberikan tentu saja tidak setara dengan mahar yang harus berikan.

Sekali pun harga mahar itu lebih murah dari harga coklat termahal di dunia ini. Mahar walaupun sedikit tetep akan bernilai luar biasa melebihi mutiara yang mahal.

Coklat kalau tidak dimakan bakalan kadaluarsa kalau dimakan bakalan habis, setelah itu tidak akan ada lagi. Sementara akad meski diucapkan sekali namun akan terus mengikat hubunganmu dan dia seumur hidupmu. Akad yang diucapkan meski tidak berwujud benda, dia akan abadi dan Tuhanmu menjadi saksi untuk keabadian itu

Untuk para singel ucapkanlah "Say no to valentine's day"

"Say no to valentine's day"

Valentine day's bukan untuk kita, kenali sejarahnya, maka kita akan mual sendiri membacanya.

🔸Kalau untuk mamak-mamak ucapkan apa bu?

🔹Untuk mamak-mamak, bisikkan ke telinga anak-anakmu "Nak... jangan mau di kasih coklat, harga dirimu tidak sebanding dengan itu, ayah bunda bisa beri kamu coklat kalau itu hanya sekedar coklat."

Wallahu a'lam

Demikian saja dari saya. Malam ini. Majlis saya kembalikan ke Nduk Hanny tercinta.

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
         💘TaNYa JaWaB💘
         
0️⃣1️⃣ iiN ~ Boyolali
Asaalamu'alaikum ibu,

Begini, dengan dalih menunggu dan memberi kesempatan si pria untuk datang, karena saking percaya bahwa si pria akan melamar.

Apakah sikap itu diperbolehkan? Sembari berdo'a. Karena rasa untuk percaya ke pria nya.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Menunggu? 
Apakah didalamnya ada sebuah hubungan? 
Atau menunggu disini bebas tanpa ada janji, tanpa ada sebentuk ikatan seperti istilah anak-anak muda itu pacaran? 

Jika ada ikatan seperti pacaran jelas itu bukan hal yang sesuai syar'i. 

Jika salah seorang memberi harapan, tapi tidak jelas kapan, itu sama saja dengan menzalimi. Karena itu bisa berakibat menyakiti.

Jadi ikatan perjanjian itu boleh ada setelah ta'aruf dilanjut dengan khitbah dan berakhir dengan akad nikah.  

Jika belum ada apa-apa, jangan menaruh harapan serta memberi harapan. Jalani saja hidup seperti biasa, sambil terus berdoa mendapat jodoh yang terbaik. 

Wallahu a'lam.

0️⃣2️⃣ Riyanti ~ Yogja
Ijin komentar njih Dzah.

Saya ingin melihat sisi lain tradisi barat yang lebih ekspresif dibanding dengan kita, misal thanks giving dan sebagainya. 

Pada sisi itunya saya lihat hal tersebut positif. Memberi tanda pengingat pada sesuatu yang dianggap penting.

Ada yang ultah ramai-ramai dikasih surprise karena pada dasarnya kita suka diberi perhatian kan.

Kenapa kita umat Islam indonesia tidak begitu dan justru pelopor pemberi tanda sebuah gerakan itu orang barat muslim.

Misalnya hari jilbab internasional.

Itu saja dzah. Syukron

🔷Jawab:
Terima kasih tanggapannya Bunda Riyanti.

Sebenarnya bukan barat yang jadi pelopor saling memberi hadiah, saling memberi perhatian, Rasulullah ﷺ sudah menganjurkan ummat Islam untuk melakukannya.

"Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai." (HR. Al-Bukhari)

Sunnahnya sudah ada, dan Rasulullah ﷺ sebagai pelopor tentunya. 

Dalam bahasan kita malam ini, adalah ikut-ikutan sebuah perayaan keagamaan lain yang bertentangan dengan ajaran Islam. 

Begitu tanggapannya Bunda.

Wallahu a'lam.

0️⃣3️⃣ Safitri ~ Banten 
Mau cerita dulu, iya benar sekali coklat bakal kalah sama akad dan mawar bakal kalah sama mahar.
Pengalaman pribadi dulu belum bisa mikir ada cowok yang bilang suka dan ngasih mawar eh malah fitri terima saja dan pada akhirnya kandas.

Sekarang bagaimana sih umma buat yakinkan hati kalau memang diri ini ingin menikah dan sudah capek gitu ngeladenin cowok yang cuma main-main?

🔷Jawab:
Cari kesibukkan yang positif agar, sering-sering menghadiri majlis ilmu, dengan bertambahnya ilmu akan semakin yakin dan paham kita tentang ajaran Islam, dan tentunya akan membuat kita jauh dari larangan-larangan yang ada dalam Islam.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Mila ~ Tegal
Ibu, Milakan pernah kerja dilingkungan yang banyak non muslim. Nah setiap tanggal 14 memang dari atasan suka bagi-bagi coklat. Kalau seperti itumah boleh kan ya kita terima coklatnya?

🔷Jawab:
Menerima hadiah dari acara yang tidak ada tuntunan tidak dibolehkan karena hal itu termasuk menyokong acara tersebut, hendaklah menolak hadiah tersebut dengan cara yang halus. Namun jika khawatir merusak hubungan dengan bisnis atau rekan kita, maka jelaskan padanya bahwa kita menerima hadiah karena itu hadiah saja bukan maksud mendukung acara yang tidak ada tuntunan dalam agama kita.

Wallahu a'lam

🔷🔷🔷🌟🌟🌟🔷🔷🔷
 💘CLoSSiNG STaTeMeNT💘

Sahabat Perindu Surga yang dicintai Alloh ﷻ.

Terlepas dari kelamnya sejarah valentine's day, ada segudang bahaya dibalik perayaan ini, bagaimana tidak hari yang di identikkan dengan kasih sayang justru menjadi petaka bagi kehidupan manusia. Valentine's day identik dengan yang namanya seks bebas, atas nama cinta banyak orang melakukan seks bebas di malam itu. Dengan sebatang cokelat dan sebait kata-kata romantis mampu membius seorang gadis menyerahkan kesuciannya atas nama cinta. Apakah keperawanan hanya seharga sebatang cokelat? 

Naudzubillahi min dzalik.

Sejatinya valentine's day adalah budaya barat yang sengaja di lestarikan dan disebarkan kaum kafir kepada kaum muslim. Tujuannya adalah untuk merusak generasi muslim, ketika generasi muslim rusak maka kebangkitan Islam akan mampu mereka cegah. Masifnya gempuran budaya barat dan pemikiran-pemikiran barat seperti HAM, pluralisme, hedonisme dan liberalisme kian memperparah kerusakan remaja.

Jelas perayaan valentine's day merupakan alat barat untuk mengkampanyekan paham kebebasan yang merusak. Bagaimana tidak merusak seks bebas akan mengakibatkan pada kehamilan diluar nikah, aborsi, dan yang lebih mengerikan lagi adalah semakin meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS. Semua itu berawal dari sebatang cokelat atas nama cinta.

Tidak ada alasan untuk ikut merayakan valentine's day dan cukup satu alasan untuk menolak valentine's day yakni bahwa kita muslim. Kita wajib jaga akidah jaga kehormatan, jangan sampai harga dirimu dihargai sebatang cokelat.

So, say no to valentine's day!!!

Mohon maaf atas segala kesalahan malam ini.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar