Minggu, 28 Februari 2021

KENDALIKAN DIRIMU ATAU SETAN AKAN MENGENDALIKANMU

 


OLeH: Ustadzah Nimas

         🌀M a T e R i🌀

Bismillahirrahmanirrahim

🌷KENDALIKAN DIRI ATAU SETAN AKAN MENGENDALIKAN KITA

Ibnu Katsir menjelaskan Surah Al Isra 26-28.

Firman Alloh ﷻ:

{وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا}

"dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (harta kalian) secara boros." (QS. Al-Isra: 26)

Setelah perintah untuk memberi nafkah, Alloh ﷻ melarang bersikap berlebih-lebihan dalam memberi nafkah (membelanjakan harta), tetapi yang dianjurkan ialah pertengahan. Seperti yang disebutkan oleh Alloh ﷻ dalam ayat yang lain melalui firman-Nya:

{وَالَّذِينَ إِذَا أَنْفَقُوا لَمْ يُسْرِفُوا وَلَمْ يَقْتُرُوا وَكَانَ بَيْنَ ذَلِكَ قَوَامًا}

"Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir."
(QS. Al-Furqan: 67).

Ayat-ayat di atas secara tekstual sedang membicarakan harta, tapi mungkin bukan itu penekanannya. Tapi penekanan pembahasan di ayat tersebut adalah SIKAP BERLEBIHAN, TIDAK BISA MENGENDALIKAN DIRI.  

Dan jalan keluarnya adalah Sikap Pertengahan.

Ibnu Katsir melanjutkan, 

Kemudian Alloh ﷻ berfirman untuk menanamkan rasa antipati terhadap sikap pemborosan dan berlebih-lebihan:

{إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ}

"Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan." (QS. Al-Isra: 27)

Yakni tindakan mereka serupa dengan sepak terjang setan, ibnu Mas'ud mengatakan bahwa istilah tab'zir berarti membelanjakan harta bukan pada jalan yang benar. Hal yang sama dikatakan oleh ibnu Abbas.

Ini soal sikap. 

Ini tentang kemampuan mengendalikan diri dalam bertindak.

Alloh ﷻ mengajarkan pada kita Sifat pertengahan, tidak lemah tapi juga tidak berlebihan.

Tetapi persoalannya adalah bersikap pertengahan, adil dan jernih bukan soal mudah. 

Sangat terkait dengan pemahaman, dan kemampuan mengendalikan diri.

Melebihi dari kadar kebutuhan adalah berlebihan, hal ini akan berujung pada keburukan. Dan ini yang diinginkan setan atas diri kita. Mereka cukup menggiring kita pada sikap berlebihan ini, maka efek buruk pasti akan terjadi.

Jika kita tidak mengendalikan diri kita maka setanlah yang akan mengendalikan kemana langkah kita.

Makan itu boleh, tapi berlebihan akan merusak.

Berpakaian indah boleh, tapi berlebihan akan menjebak kita pada tabarruj.

Marah boleh, tapi jika tidak pada tempatnya maka akan menyisakan luka dan permusuhan.

Kecewa pada pasangan mungkin tidak bisa dihindari, tapi berlebihan dan larut, akan membuat kita tidak bisa bersyukur dan melihat kebaikannya.

Kecewa karena cita-cita tidak tercapai wajar, tapi larut dalam kekecewaan akan membuat hilang syukur dan tawakkal pada Takdir.

Kesedihan boleh, tetapi larut dalam kesedihan akan membuat tubuh dan hidup melemah.

Setan mengerti tentang hal ini, Maka dia dorong kita berbuat berlebihan, tabdzir, ghuluw dan lain-lain, setelah itu keburukan akan dengan sendirinya menghampiri kita.

Alloh ﷻ mencintai sikap pertengahan.

Nabi pernah 'memarahi' orang yang berlebihan dalam ibadah hingga mengabaikan hak-hak yang lain.

Furman's  Allah Ta’âlâ:

(وَكَذَلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطاً لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيداً)

“Demikianlah kami menjadikan kalian sebagai umat yang bersikap pertengahan, agar kalian bisa menjadi saksi atas manusia, dan agar Rasul menjadi saksi atas kalian.” (QS. Al-Baqarah: 143)

Para ulama tafsir berkata, “Pertengahan maksudnya adalah adil lagi terbaik.”


Apa kaitan tema ini dengan gangguan jin dan ruqyah?

Banyak orang bertanya, bagaimana mengenali gangguan dalam dirinya.

Ayat di atas adalah salah satu jawabannya.

Kenalilah sisi berlebihan dalam diri.

Lalu perbaiki.

Karena sisi berlebihan itu adalah 'pintu' bagi jin. Sekaligus, berlebihan adalah langkah syetan agar kita semakin jauh dari kebaikan dan lahir keburukan baru.

★ Bagaimana teknis mengenali sisi berlebihan tersebut?

a) Pahami bagaimana Al Qur'an dan Sunnah menjelaskan sikap sikap yang sedang kita teliti. Demikian juga pendapat para ulama. Sikap melebihi dari penjelasan Al Qur'an dan Sunnah serta penjelasan Ulama adalah sikap berlebihan.

b) Kenali kadar kebutuhan dalam bersikap dan merespon sesuatu. sikap melebihi kadar kebutuhan adalah berlebihan.

c) Kenali mudhorot dan manfaat. Sikap yang membawa mudhorot adalah berlebihan.

d) Kenali skala prioritas dalam segala hal. Salah menempatkan prioritas juga termasuk berlebihan.

e) Tempatkan segala sesuatu pada porsinya. tidak menempatkan sesuai porsi juga termasuk berlebihan.

★ Setelah Sisi Pertengahan Ditemukan:

a) Pegang baik-baik sisi pertengahan itu, lalu vonis lah dalam diri bahwa sisi lain adalah keburukan dan ulah setan.

b) Istighfar dan berlindung.

c) Ulang beberapa kali point b.

Selamat mencoba.

Wallohua'lam.

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
        🌀TaNYa JaWaB🌀

0⃣1⃣ Yulia ~ Bekasi 
Assalamu'alaikum ustadzah, 

Bagaimana kalau berlebihan membelanjakan harta untuk disedekahkan namun untuk sendiri pas-pasan?

🌀Jawab:
Wa'alaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Sahabat...
Sedekah itu bikin kecanduan yach.
Selama niatnya benar karena Alloh ﷻ semata tidak mengapa kita berlebihan dalam sedekah dari pada kita boros.

🌸Maaf ustadzah kalau untuk kebutuhan sendiri masih berhutang bagaimana hukum sedekahnya?

🌀Utamakan mengembalikan hutangnya dahulu.

Tapi bukan berarti tidak melakukan sedekah sama sekali.
Sedekah tidak mesti uang tapi bisa juga makanan sekalipun kerupuk setengah saja.

Wallahu a'lam

0⃣2⃣ Safitri ~ Banten 
Assalamualaikum ustadzah,

1. Ketika kita sedang marah alangkah lebih baiknya diam kan? Jika dalam kondisi marah lalu kita meluapkan semuanya otomatis setan bakal andil di dalamnya dan itu membuat setan malah senang, tapi ustadzah ketika kita diam ketika marah dan lebih dipendam sendiri malah itu membuat sakit, di hati seperti nyesek, bukankah itu sama saja kita mendzolimi diri sendiri Ustadzah, apa yang harusnya dilakukan?

2. Punya sifat boros itu tidak baik, itu sifatnya setan, lebih baik kita membeli sesuatu sesuai dengan kebutuhan bukan keinginan, nah ketika berumah tangga ustadzah pasti keperluan rumah tangga banyak kan tips dong ustadzah agar kita pintar dalam mengatur keuangan?
Bekal buat nanti kalau sudah nikah.

🌀Jawab:
Wa'alaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Karena itu ketika marah jangan lupa ta'awud dan wudhu.
Akan sia-sia kita marah meluap-luap menghadapi orang karena semua yang kita ucapkan akan berbalik pada diri sendiri.

Contoh : Kita mau bilang mukamu seperti pantatku tapi bisa kebalik pantatmu seperti mukaku.

Nah, rugikan kitanya malah memaki diri sendiri.
Jadi, mana yang mendzolimi diri sendiri.

2. Muslimah sejati itu pandai mengatur keuangan jadi ketika kita mendapatkan pemasukan itu ada beberapa langkah yang harus di lakukan:
a) Berikan hak Alloh ﷻ (contoh sedekah, dan lain-lain)
b) Berikan hak orang lain (hutang piutang).
c) Menabung.
d) Manfaatkan sisanya untuk kebutuhan sehari-hari.

Wallahu a'lam

0⃣3⃣ Ruri ~ Lumajang
Ustadzah, saya punya tetangga yang kebetulan rumah tangganya sedang tidak baik-baik saja, beliau orangnya pendiam jadi meskipun marah dipendam saja, sesekali saja beliau curhat ke saya selebihnya diam meskipun suaminya omonganya sangat menyakitkan. 
Nah karena sering memendam perasaan itu beliau jadinya sering kesurupan. 
Apa yang harus saya katakan karena beliau sering meminta pendapat saya soal sikapnya? 

🌀Jawab:
Ketika kita dimintai pendapat maka yang perlu kita lakukan adalah menjaga rahasianya, berikan nasihat yang benar atau arahkan pada ahlinya.

Untuk kesurupan ini sebaiknya di ruqyah, jangan sering menyendiri dan meratap serta perbanyak bersyukur kepada Alloh ﷻ dan ucapkanlah Alhamdulillah allakullihal.

🌸Sudah sering juga diruqyah ustadzah dan karena memang di rumahnya ada jin jadi sering juga beliau kesurupan.

🌀Ruqyah itu tidak bisa sekali selesai atau sembuh karena bukan sihir atau sulap.
Selain itu jika meskipun di Ruqyah tapi tidak mengikuti arahan peruqyah akhirnya juga sama saja.

Jika diketahui rumah ada jin silahkan rumah juga diruqyah.

🌸Daripada menyendiri mungkin lebih baik untuk baca Al Qur'an ya ustadzah.

Mila pernah lihat acara Ruqyah. Biasanya rumahnya kalau ada jin ikut di ruqyah juga mbak.

🌀Iya benar
Insyaallah beliau juga belum curhat sama Alloh ﷻ secara maksimal.

🌸Begitu yah mbak mila, kalau untuk rumahnya memang belum pernah diruqyah, pernah juga saya sarankan untuk memutar murottal pagi dan sore malah anaknya ketakutan karena jinnya malah seliweran tidak karuan begitu di dalam rumahnya.

🌀Coba adzan saja.
Karena menurut hadist, jin akan lari sambil terkentut-kentut jika dengar suara adzan.

Wallahu a'lam

🌸🌸🌸🌟🌟🌟🌸🌸🌸
🌀CLoSSiNG STaTeMeNT🌀

Sahabat mengendalikan diri bukan berarti tidak boleh marah ya.
Tapi prioritaskan apakah marah itu perlu apa tidak.
Seperti halnya Rasulullah ﷺ juga pernah marah.
Mengendalikan diri itu penting untuk menjaga harga diri kita, martabat kita dan kehormatan kita.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar