Minggu, 31 Juli 2022

DEKAT DI TOLAK, JAUH DI NANTI


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎 DEKAT DITOLAK, JAUH DINANTI

◾Godaan Menjelang Pernikahan Dalam Islam

Menurut ajaran Islam, godaan yang datang menjelang pernikahan merupakan hal yang perlu dihadapi setiap calon pengantin.

Dalam Islam memang kerap ditemukan godaan menjelang pernikahan. Cobaan tersebut diberikan bukan tanpa alasan, melainkan untuk melatih kesabaran calon pasangan agar mereka lebih kuat lagi untuk menata rumah tangga mereka kelak.

Godaan menjelang pernikahan itu diberikan supaya hati kita lebih mantap. Kiasannya, kita tidak akan jago naik sepeda kalau tidak pernah terjatuh. Ujian yang menimpa seseorang itu diberikan untuk melihat seberapa besar kesabarannya, serta seberapa besar ia memantapkan diri kepadanya (calon pasangan).

Ini juga agar kita bisa lebih hebat dalam melewati cobaan ketika sudah berumah tangga. Godaan yang datang adalah pengingat bagi kita bahwa pernikahan itu bukanlah permainan, maka sebelum masuk ke dalamnya, kita diberikan banyak ujian.

Lantas, apa saja cobaan menjelang pernikahan yang kerap datang? Bagaimana tips menghadapinya? Melansir berbagai sumber, berikut ulasan selengkapnya.

◾Berbagai Godaan Menjelang Pernikahan dalam Islam yang Kerap Datang, diantaranya : 

1) Hadirnya Orang dari Masa Lalu

Menjelang-pernikahan Merupakan salah satu godaan menjelang pernikahan yang kerap menghampiri. Hadirnya orang dari masa lalu alias mantan sering kali membuat hati seseorang menjadi goyah saat melangkah ke pelaminan.
Ini merupakan cobaan berat, karena biasanya di momen seperti ini mantan akan lebih terlihat menarik dari calon pasangan sehingga rasa ragu menikah pun bisa saja muncul.

2) Merasa Tidak Cocok Dengan Kekurangan Pasangan

Dalam mempersiapkan pernikahan tentunya Anda dan pasangan akan lebih mengenal satu sama lain. Termasuk dalam hal ini, kekurangan dan sifat masing-masing pun akan mulai terungkap secara perlahan. 
Ketika kekurangan pasangan mulai terekspos, hati seseorang mungkin saja menjadi goyah. Pemikiran ragu-ragu pun bisa muncul, misalnya; Kok dia seperti itu; Ternyata sifatnya begini, ya; Sepertinya saya tidak bisa menghadapi dia.

3) Godaan Menjelang Pernikahan dalam Islam Bisa Juga Berupa Masalah Keuangan

Tidak dapat dipungkiri, masalah finansial juga merupakan salah satu godaan menjelang pernikahan yang kerap membuat calon pengantin pusing kepala memikirkannya. Bahkan, tidak jarang ada yang memutuskan untuk batal menikah karena merasa tidak sanggup dari segi finansial.

4) Timbulnya Masalah Antar Keluarga

Ketika hendak menikah, itu artinya keluarga pasangan pun akan menjadi bagian dari keluarga kita. Dalam hal ini, godaan yang datang bisa berupa kita yang tiba-tiba merasa kurang cocok dengan budaya dari keluarga pasangan, ataupun keluarga pasangan yang tidak cocok dan menunjukkan rasa tidak suka.

Terkadang, memang ada beberapa pihak dari keluarga kalian masing-masing yang dapat berselisih paham sehingga memicu rasa ragu untuk melanjutkan menikah.

5) Rasa Ragu yang Muncul Secara Tiba-Tiba

Benar, godaan menjelang pernikahan tidak selamanya memiliki alasan. Terkadang, rasa ragu untuk lanjut menikahi calon pasangan bisa timbul secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas. Ini merupakan salah satu bentuk cobaan yang perlu diwaspadai, karena ini bisa saja menjadi salah satu bentuk muslihat setan yang hendak menggoyahkan tekad Anda beribadah kepada Alloh ﷻ melalui pernikahan.
 
◾Tips Menghadapi Pernikahan Menurut Islam

Godaan menjelang pernikahan kerap diberikan semata-mata untuk melatih kesabaran Anda dan calon pasangan. Ini juga merupakan sarana latihan agar kalian bisa menghadapi ujian pernikahan yang lebih berat lagi ketika sudah resmi menjadi suami istri. Nah, agar godaan tersebut tidak membuat komitmen Anda pada pasangan menjadi goyah, berikut beberapa tips menghadapi pernikahan menurut Islam yang bisa dilakukan:

Niatkan pernikahan atas nama Alloh ﷻ untuk beribadah kepada-Nya.
Dengan niat yang baik, maka Alloh ﷻ juga akan membantu untuk mempermudah Anda dalam menghadapi cobaan yang ada.

Tanamkan dalam pikiran bahwa menikah berarti bisa menerima kekurangan masing-masing.

Selagi kekurangan pasangan tidak berkaitan dengan tindak kekerasan atau hal yang akan merugikan rumah tangga kalian kelak, terimalah kekurangannya dengan ikhlas. Bila perlu, tidak ada salahnya juga menjalin komunikasi yang baik terkait menghadapi kekurangan masing-masing kelak. 

Persiapkan pernikahan secara matang. Misalnya, menyiapkan dana pernikahan jauh-jauh hari bersama pasangan agar kalian tidak kelimpungan di tengah jalan.

Tidak ada salahnya untuk berdiskusi dengan pasangan mengenai tujuan kalian menikah. Misalnya, kalau sudah membangun rumah tangga nanti, kalian akan menjalani kehidupan seperti apa, berencana memiliki anak berapa, dan sebagainya. Samakan tujuan kalian menikah agar tidak muncul keraguan di tengah jalan.

Jalin hubungan baik dengan keluarga calon pasangan.

Teruslah berdoa untuk meminta petunjuk dan diberikan keyakinan oleh Alloh ﷻ terkait keputusan Anda menikah. Misalnya, senantiasa berdzikir dan meminta ridha-Nya, atau melakukan sholat istikharah untuk diberikan kekuatan dan petunjuk.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Setya ~ Solo
Assalamu'alaykum warahmatullahi Wabarakatuh Ustadzah, 

1. Datangnya godaan itu biasanya pada saat masih fase ta'aruf, atau fase setelah khitbah?

2. Jarak yang ideal antara khitbah menuju akad nikah itu berapa bulan?

Mohon pencerahannya Ustadzah, Syukron 

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

1. Wallahu a'lam, bisa kapan saja datangnya, tidak ada waktu kebiasaan, bisa di fase ta'aruf, bisa setelah khitbah. 

2. Jarak idealnya tidak ada, semakin cepat akan semakin baik, karena godaan dan gangguan  bisa muncul kapan saja. Fitnah-fitnah  akan bisa menyebar kapan saja. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣2️⃣ Sasi ~ Balam
Bismillah...

Memang kalau pihak laki-laki itu adab yang benar bagaimana jika tidak jadi menikahi ya, Bu? 
Walau belum khitbah resmi ke pihak keluarga perempuan.

Apakah boleh jika batal tanpa kabar padahal sudah ta'aruf dan nadzhor? 

Status si perempuan bukan gadis lagi dan sudah pernah menikah. 

Jazakillah khoir, Ibu.

🔷Jawab:
InsyaaAllah nanti kak Han akan hadirkan narasumber untuk bahas hal ini bund, karena ini bahasannya bisa lebih rinci jika dijadikan sebuah materi. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣3️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Bu, kenapa remaja sekarang lebih suka yang tidak pasti (Pacaran) daripada yang sudah pasti untuk menikah? Bahkan kalau pacaran bisa bertahun-tahun tidak nikah-nikah. Begitu nikah malah kadang baru beberapa bulan dah cerai.  
Bagaimana menyikapi fenomena seperti itu bu?

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Pacaran, memang itu sudah menjadi budaya, dan hal itu sulit untuk diubah, bahkan orang tua cendrung merasa cemas saat anak-anak mereka tidak pacaran. 

Bukan hanya remajanya saja yang suka, bahkan orang tua yang takut anak mereka tidak pacaran. 

Hal inilah yang sangat membutuhkan peran para ulama, da'i untuk terus berdakwah. 

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4️⃣ Fildzah ~ Tangerang
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh bunda 

Kadang ragu-ragu menikah karena lihat pernikahan keluarga yang pernikahannya ada perceraian bagaimana Bun Harus bersikap?

🔷 Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Tidak perlu ragu dedek, jodoh itu ada ditangan Alloh ﷻ, perceraian ataupun tetap bersatu itu pasti campur tangan Alloh ﷻ ada, tinggal kitanya menjalani dan terus berusaha untuk saling memahami satu sama lain. Jika mudah menyerah dan saling egois, maka tunggulah perceraian. Tapi jika kita mau menundukkan ego dan mau saling memahami dan menghargai serta terus berdoa kepada Alloh ﷻ. InsyaaAllah akan terjaga. Tidak perlu takut dan ragu untuk menikah.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatu 

Menikah itu menyempurnakan ibadah kan ya nda.
Nda, dalam aislam sendiri mitos atau fakta dalam jangka mendekati 10 tahun pernikahan akan ada badai-badai, setelah melewatinya akan ada lagi badai-badai lagi di Usia pernikahan menjelang 20 tahun?
Bagaimana Islam menyikapinya nda?

🔷Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh 

Yang perlu kita pahami adalah : hidup itu adalah ujian. Sendiri maupun berkeluarga, akan slalu ada ujian, tentu dengan cara yang berbeda. Dalam Islam ada tuntunan didalam berumah tangga, jika tuntunan tersebut kita pahami dan kita laksanakan, insyaaAllah apapun ujiannya akan mampu kita lewati, kapan saja ujian itu datang, di tahun ke berapa ujian itu semakin tinggi, kita tidak tahu, makanya kita harus selalu siap menghadapi badai. Badai bahkan bisa datang di usia senja, disaat mana seharusnya pasangan udah menikmati kebersamaan masa tua, malah harus bercerai. Jadi jalani saja tanpa harus memikirkan ini tahun ke berapa, ini tahun-tahun sulit, ini mau masuk tahun-tahun berat. Tidak perlu difikirkan hal-hal seperti itu. 

Terima ujian kapanpun datangnya dengan lapang dada, sabar ikhlas dan tulus.

Wallahu a’lam bishawab
 
0️⃣6️⃣ Aisya ~ Cikampek
Satu lagi nda,

Bagaimana cara menghadapi pasangan yang selalu mementingkan keluarganya (ibu dan kakak-kakaknya).
Dan sekarang merasa nyaman sendiri, karena apa-apa saya mampu sendiri, termasuk keperluan anak-anak.
Dan usaha suami hampir 90% untuk kebutuhan ibunya dan membantu usaha kakak-kakaknya yang usahanya tidak tahu apa?
Katanya ternak lele dan kambing tapi tidak tahu di mana rimbanya.

Suami seperti takluk sama keluarganya. Hampir tidak di nafkahi.

🔷Jawab:
Harus disadarkan tentang tanggungjawab meski istri bisa memenuhi semuanya. Jika butuh konsul pernikahan, jangan ragu untuk mendatangi bagian konsultan di KUA.

Wallahu a’lam bishawab

🌷InshaAllah ustadzah terimakasih banyak.

Saya baru tahu bisa Konsul ke KUA tapi akan saya coba bunda.

Jazakallahu khairan.

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat-sahabatku... 

Hargai siapapun yang datang, lakukan apapun dengan ahsan dan akhlak yang baik. 

Jangan memberi janji, jangan memberi harap. 

Karena kekecewaan bisa dirasakan oleh seseorang yang diberi harapan palsu.

Mohon maaf lahir batin.

Wassalamu'laikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar