Minggu, 31 Juli 2022

CITAYAM FASHION WEEK


OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Psi

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸 CITAYAM FASHION WEEK

ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻴﻜﻢ ﻭﺭﺣﻤﺔ ﺍﻟﻠﻪ ﻭﺑﺮﻛﺎﺗﻪ

اعوذبالله من الشيطان الرجيم
بسم الله الرحمن الرحيم
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْه
ِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَهَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.

Puji syukur ke hadirat Allah ﻋﺰّﻭﺟﻞّ atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga kita bisa berjumpa di room bidadari surga.

Tema kita malam ini adalah Citayam Fashion Week.

Akhwati fillah....
Tentunya antunna sudah tidak asing dengan istilah di atas yang sempat viral di media sosial bahkan sampai sekarang. 

Berawal dari jalur pejalan kaki biasa, jalanan di sekitar Stasiun MRT Dukuh Atas, Jakarta berubah menjadi tempat nongkrong dan ruang bebas berekspresi bagi anak muda.

Fenomena itu pun disebut sebagai Citayam Fashion Week yang lagi hangat di media sosial.

Satu hal yang menarik dari fenomena Citayam Fashion Week adalah outfit yang dikenakan para remaja SCBD (Sudirman, Citayam, Bojonggede, Depok) itu seolah jadi ajang adu gaya.

Kebanyakan dari mereka mengenakan busana yang mungkin sudah dipersiapkan matang-matang untuk sekadar nongkrong di sana.

Seperti Vincent, pria berusia 27 tahun asal Palembang, Sulawesi Selatan yang sudah tinggal di kawasan Jakarta Timur selama 6 tahun.

Fenomena "Citayam Fashion Week" di kawasan Jalan Sudirman, DKI Jakarta, masih menarik perhatian masyarakat.

Fenomena ini bermula dari muda-mudi yang mayoritas berasal dari daerah penyangga Jakarta seperti Depok, serta Citayam dan Bojong Gede, Kabupaten Bogor.

Mereka memenuhi kawasan bisnis SCBD dengan gaya busana nyentrik dan dominasi warna monokrom.

Bahkan kini, tidak sedikit yang menyebut kawasan bisnis SCBD bukan lagi merujuk Sudirman Central Business District, melainkan Sudirman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok.

Sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Dr Drajat Tri Kartono mengungkapkan, Citayam Fasion Week merupakan salah satu bentuk kreativitas yang disebut dengan fashion.

"Street fashion ini memang merupakan gejala yang muncul di berbagai dunia, di Jepang, itu juga ramai di Korea, bahkan di negara-negara Amerika dan Eropa," kata Drajat kepada Kompas.com, Senin (18/7/2022).

Menurutnya, street fashion adalah salah satu cara anak-anak muda untuk menonjolkan identitas dirinya.

Dengan street fashion, mereka akan menarik perhatian, menghimpun kumpulan orang, serta membuat orang-orang mengakui dirinya.

Tidak hanya bentuk kreativitas, kerumunan atau crowd yang berhasil dihimpun oleh fenomena Citayam Fashion Week juga bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal oleh masyarakat.

Drajat memandang, fenomena Citayam Fashion Week sebagai urban subversif atau subversif perkotaan.

"Subversif di sini dalam artian bahwa ada inisiatif, kreativitas, dan langkah nyata dari masyarakat yang tidak mendapatkan akses pada kebutuhan yang dibutuhkan." Jelas Drajat.

Lebih lanjut, Ia menyampaikan, masyarakat membutuhkan pakaian yang bagus dan diakui. Namun, tidak semua pakaian tersebut bisa didapat dengan harga terjangkau.

Beberapa masyarakat juga memiliki keinginan untuk mengikuti ajang mode seperti fashion show.

Sayangnya, sebagian besar ajang mode dibuat secara selektif, sehingga tidak semua orang bisa mengikutinya.

"Sehingga kemudian muncullah kreativitas-kreativitas dari yang memiliki kebutuhan, tapi tidak memiliki akses di situ," ungkap Drajat.

"Kreativitas ini yang kemudian berkembang di jalan. Urban subversif itu berkembang di jalan, kemudian muncullah tampilan seperti Citayam (Fashion Week) ini," lanjut dia.

Akhwati fillah.....
Makin ke sini kemudian citayam fashion week menimbulkan masalah baru. Selain masalah sampah berserakan akibat ulah sebagian oknum remaja yang kurang bertanggung jawab, tampak pula beberapa bocah di bawah umur yang mengekspresikan dirinya dengan cara nongkrong sambil merokok.

Salah satunya seorang remaja laki-laki berusia 14 tahun. Ia datang dari Tanjung Priok untuk berkumpul dan menikmati rokok bersama kawan-kawannya. Ia sengaja memanfaatkan momen nongkrong untuk merokok, karena di rumah ia tidak diperbolehkan.

"Kita rokok biasanya sih patungan, di rumah enggak bisa kan? Ini sebungkus ramean sih, paling habis berapa jam doang barengan," ucapnya.

Sementara itu, ada pula remaja perempuan berusia 13 tahun berasal Depok dan masih berstatus sebagai pelajar kelas satu Sekolah Menengah Pertama (SMP). 

Ia merokok hanya untuk iseng-iseng. Uang untuk merokok ia dapatkan dari orang tua sebagai ongkos bermain.

"Aku uang dari ongkos sih dikasih orang tua, ya enggak bilang buat merokok. Belum boleh," ucapnya sambil menghisap rokok. 

Akhwati fillah.....
Kita memandang bahwa fenomena citayam fashion week adalah fenomena beberapa anak muda untuk mengaktualisasikan diri sekaligus ini adalah perilaku narsis yang sedang berkembang di tengah masyarakat. 

Apa itu aktualisasi diri?
Pengertian aktualisasi diri disebut juga dengan self actualization ini ialah suatu kebutuhan seseorang individu di dalam menggunakan, dan juga mengembangkan serta juga kemudian memanfaatkan potensi, dan bakat serta juga kapasitas yang dipunyai untuk kemudian menghasilkan serta juga mewujudkan dirinya sesuai dengan keinginannya.

Definisi aktualisasi diri ini ialah suatu keinginan seseorang di dalam menggunakan seluruh kemampuan dirinya untuk kemudian mencapai apapun yang mereka mau serta dapat atau bisa dilakukan.

Di dalam buku yang berjudul "Hierarchy of Needs" dinyatakan oleh seorang ahli jiwa yakni Abraham Maslow itu memakai istilah aktualisasi diri atau self actualization ini sebagai suatu kebutuhan serta juga pencapaian tertinggi dari diri seorang manusia.

Selain proses mengaktualisasi diri, ada terselip perilaku narsistik dikalangan mereka. 

Narsistik adalah kondisi gangguan kepribadian di mana seseorang akan menganggap dirinya sangat penting dan harus dikagumi. Pengidap gangguan ini hampir selalu merasa dirinya lebih baik dibandingkan dengan orang lain. Pada beberapa kasus, orang dengan gangguan kepribadian narsistik diketahui selalu membanggakan pencapaiannya, padahal itu adalah hal yang biasa saja. 

Narsistik sendiri memiliki latar belakang kisah yang disebut berasal dari Yunani. Dikisahkan seorang pemuda bernama Narcissus jatuh cinta pada bayangannya sendiri ketika tidak sengaja melihat dirinya pada kolam air. Itulah mengapa narsistik identik dengan kebiasaan terlalu membanggakan dan mencintai diri sendiri.

Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja. Namun, umumnya kepribadian narsistik mudah ditemukan pada usia awal dewasa serta pada remaja. Ada beberapa faktor yang disebut bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kepribadian narsistik, antara lain: 

1) Sikap orang tua yang meremehkan Si Kecil, mengejek rasa takut anak, serta kebutuhan Si Kecil.

2) Kurang pujian dan kasih sayang selama masa kanak-kanak.
Pujian serta memanjakan secara berlebihan.

3) Pola asuh atau pola didik orang tua yang tidak bisa diandalkan.

4) Mempelajari perilaku manipulatif dari orang tua.

Kedua perilaku di atas diwakili oleh 3 remaja yang cukup fenomenal
Jeje, Bonge, dan Roy.

Wallahu a’lam bishawab

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh 

Seperti harajuku yang di Jepang njih, Bund. Tapi ini yang di CFW kebanyakan anak yang putus sekolah dan sepertinya dan masih pada muda-muda. Dan lagian juga di sana akhirnya jadi tempat pergaulan bebas ajang cari pacar dan lain-lain. Kenapa ya, Bund trend yang seperti ini malah lebih cepat terkenal daripada yang berbau Islami?

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi Wabarakatuh

Sepertinya memang sesuatu yang viral itu identik dengan yang buruk-buruk. Mungkin ini didasari oleh standard  nilai masyarakat yang makin menurun normanya. 

Remaja yang meraih 23 medali pada olimpiade tingkat dunia tidak mendapatkan apresiasi dari pemerintah apalagi kok sampai viral. Remaja yang memenangkan penghargaan tilawah Qur'an pun tidak mendapatkan apresiasi apa-apa. Begitulah kondisi masyarakat saat ini. Tugas kita? Teruslah membangun mental, akhlak, dan akidah para remaja meski tidak akan pernah viral di dunia. 

🔹Iyes, Bund, miris lihatnya sekarang. Sudah begitu orang tua mendukung pula. 

Bukan anaknya saja sepertinya yang harus dibangun akhlak, akidah dan mentalnya, tapi orang tuanya juga njih, Bund.

🌸 Benar. Tugas kita adalah memperbaiki keadaan mulai dari lingkungan terdekat yaitu Keluarga.

🔹Bahkan sampai ada artis yang memfasilitasi dengan modal ratusan juta ya, Bu ustadzah.

0️⃣2️⃣ Sasi ~ Balam
Menurut bunda adakah yang menggerakkan ini? 

Melihat sebuah fenomena itu kan juga harus kritis ada "aktor" di baliknya, Bun, begitu tidak sih, Bun? 

Karena ini mengarah pada degradasi moral anak-anak kita kan ya, Bun.

🌸Jawab:
Pasti ada
Siapakah?
Belum tahu.

🔹Gemeeeeuuzz, Bun.
Dulu saya sangat tertarik dunia fashion, sampai karya tulis pun tentang fashion, jauh sebelum mengerti syariat. 

Pasti aktor intelektualnya, Bun, yakin ada. 
Motifnya sih jelas ya, Bun, merusak akhlak dan adab anak-anak.

🌸 Ada aktor intelektual di balik semua ini. Termasuk  juga konspirasi dari kaum elit entah negeri apa.

Wallahu a’lam bishawab

🔹Setujuuuuuu, Bun... 
Ini elit global, Bun, menyerang anak-anak atau generasi muslim
Subhanallah.

0️⃣3️⃣ iiN ~ Boyolali
Bunda tentang hal ini, kenapa mereka dijadikan sebagai contoh?

🌸Jawab:
Karena mereka tidak memiliki dan mendapati contoh-contoh yang baik.

🔹Bund, kalau melihat di sosmed kan itu seperti yang sudah disampaikan bunda di awal, apakah hal yang tidak disengaja itu ada yang menggerakkan?

🌸 Perlahan digerakkan untuk menjauhkan mereka dari nilai-nilai Islam. Dirusak dari keluarganya dulu.

🔹Bunda, kalau dengan alasan, ini adalah cara mereka mengekspresikan diri dalam fashion dan ternyata didukung sosmed, bagaimana?

🌸 Setiap kali kejelekan muncul, maka pasukan syaiton akan mendukung penuh.

🔹Pasti seperti inikah, Bund?

Na'am, Bund

🌸 Merusak generasi itu diawali dengan merusak kaum perempuannya.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣4️⃣ Evi ~ Jakarta 
Bagaimana seharusnya sikap kita sebagai orangtua di jaman ini memberikan pengertian penjelasan kepada anak-anak kita yang baru menjadi remaja agar tidak mengikuti perkembangan yang salah seperti fenomena CFW. 

🌸Jawab:
Bangun komunikasi yang efektif dan terbuka dengan anak-anak. 
Buat kedekatan hati dengan anak-anak.

Wallahu a’lam bishawab

0️⃣5️⃣ Sasi ~ Balam
Bismillah... 

Bun, jujurly, hehe, fenomena ini unik yaa, kalau cepat viral sih, memang "ulah netijen di Indonesia seperti itu ya. Kalau orang-orang melihat fenomena ini sebagai tren fashion kalangan sub urban dan bukan yang pertama di dunia, tapi untuk kultur masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim menemui titik kritisnya, Bun. 

Karena SCBD ini justru menjadi "sentilan" untuk Pemkot Bogor dan Depok yang tidak punya ruang terbuka yang apresiatif untuk anak-anak remajanya. Apalagi Citayam ini lebih dekat ke Depok ya. 

Saya lebih mengkritisi pada perilaku mereka yang lebih menghadirkan suasana "Pelangi" di sana. Ini bagaimana ya, Bun? Jika harus diantisipasi atau dikritisi selanjutnya.

🌸Jawab:
Benar sekali mbak Sasi.
Makin kesini, makin tidak terkendali. Banyak kaum pelangi yang mulai "berani" memunculkan diri dan karyanya.
Contohnya, kemarin ada 2 remaja laki-laki yang cukup ayu dan lincah menampilkan baju tangtop terbuka. Gayanya yang melambai khas kaum pelangi membuat penonton makin bersorak kegirangan melihat aksi 2 remaja tersebut. 
Dikhawatirkan memang itu akan menjadi ajang aktualisasi kaum pelangi sehingga mereka makin berani. 

🔹Iyaa, Bun, justru di sini titik kritisnya, bukan tidak mengapresiasi karya seni, selain karena fashion itu tidak sejalan dengan syariat, kehadiran kaum Pelangi sangat meresahkan, Bun. 

Justru dari sebelum viral seperti sekarang, begitu tahu, yang Saya lihat pertama itu show up dari kaum ini, Bun
#khawatirbanget

🌸Banget.
Khawatir karena pelangi itu penyakit menular.

🔹Iya, Bun, itulah.
Mengapresiasi mereka itu justru malah menjadi boomerang buat kita yang memang sangat mengantisipasi sepak terjang kaum ini.

🌸Yang bisa kita lakukan hanyalah, jangan melihat, jangan mengapresiasi apalagi menghargai mereka.

🔹Setuju, Bun. 
Tapi runyamnya karena tokoh-tokoh masyarakat mulai banyak yang mengapresiasi, ini semakin menjadi momentum bahwa mereka diakui kan, Bun. 

Saya lihat belum ada tokoh agama yang mengkritisi fenomena ini, Bun.

Bunda, selain narsistik, adakah dari sisi Psikologi melihat atau mengkritisi fenomena SCBD ini? 

Karena bisa jadi akan diikuti poros Citayam Fashion Week ini oleh anak-anak di daerah sub urban lainnya. 

Ini sebagai fenomena protes sosial juga ya, Bun, untuk menundukkan hegemoni fashion di kalangan remaja yang selalu didominasi oleh Jakarta? 

Hegemoni outfit yang biasanya ratusan ribu-jutaan ternyata bisa dikalahkan dengan yang harganya kisaran di bawah 500 ribu.

🌸Benar.
Dunia fashion yang selama ini didominasi oleh gedung mewah dan out fit yang jutaan tentu membuat fashion sebagai langit yang tidak terjamah. Dengan cfw, membuat fashion seperti milik semua masyarakat. 

🔹Yess, Bun... 
Seperti harajuku style, street fashion yang memang sebagai bentuk untuk aktualisasi diri dan bentuk protes untuk hegemoni yang tidak terjamah itu.

Jazakillah khoir, Bunda, untuk materi dan diskusinya malam ini, always kereeeen.

Setidaknya tersalurkan keresahan-keresahan saya dengan fenomena ini.

🌸Aamiin wa iyyaki
Sekeren mbak Sasi.

🔹MasyaAllah tabarakallah.

0️⃣6️⃣ Aisya ~ Cikampek
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Ada sebagian yang berpendapat keren dan mengapresisasi dari ajang itu, tapi ada sisi lain yang kita lihat dari segi agama ya, Nda, yaitu campur baur antara laki-laki dan perempuan, yang bukan tidak mungkin menuju ke pergaulan bebas, belum lagi yang umat muslim anak usia belasan (remaja) aurat terbuka seolah exist kreatif dan fashionable itu dibatasi sama outfit. 
Kira-kira tepat enggak ya, Nda, kita sebagai umat muslim malah justru ada yang menjadi penikmat lalu mengapresiasi fenomena ini, Nda?

Padahal kan generasi muda hari ini, itu bisa jadi pemimpin masa depan.

Saya melihat dari segi pribadi sebagai sosok ibu.

🌸Jawab:
Wa'alaikumussalam warahmatullahi

Banyak sekali pelanggaran dari sisi hukum Islam. Selain seperti yang disebutkan tadi, ikhtilat, banyak hal lainnya. Aurot yang terbuka dan dipamerkan. Hilangnya rasa malu, tidak lagi memiliki maru'ah dan izzah. Miskinnya perhatian orang tua dan fungsi pengawasan yang lemah.

🔹Ya begitulah fakta remaja kita hari ini, Nda.

Seperti memilih exsistensi dibanding Pendidikan. Kan salah satu influence-nya juga ada yang dikasih beasiswa tapi dia menolak malah memilih jadi influence. Padahal di luar sana banyak orang-orang yang mengejar beasiswa termasuk Saya.

Kalau dilihat dari situ, apakah titik poinnya dari pendidikan juga, Nda?
Sepertinya pendidikan yang baik juga pasti tentu akan melahirkan atau membangun anak yang justru bukan mementingkan eksistensi diri ya, tapi kualitas diri dalam hal pemikiran dan intelektualitas. Yang kita lihat seksrang juga bisakah sebenarnya kesalahan dari didikannya, Nda?

🌸Baik tidaknya seseorang, tergantung pada banyak aspek,
1) Dirinya sendiri.
2) Lingkungan. Lingkungan itu terdiri dari 3 hal : lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sekitar.

Dari kedua aspek tersebut di atas, memberikan kontribusi terhadap kemunduran akhlak remaja saat ini. Semuanya memberikan peran masing-masing. 

🔹Dari video ini bisa dilihat sisi baiknya, mungkin ini anak-anak membaca niat sholat menggunakan bahasa masing-masing bahasa kalbu (mungkin) atau mungkin belum baligh.

🌸Niatnya dalam hati. Saking dalamnya, sampai tidak bisa dimunculkan dalam bentuk kata-kata konkrit.

🔹Nggih, Nda.
Masyaallah kajian malam ini. Jadi banyak ilmu baru yang bisa saya pahami. Terima kasih banyak, Nda
Jazakallahu khair.

🌸Aamiin wa iyyaki

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Usia remaja adalah waktunya untuk menunjukkan dirinya sendiri dan apapun yang mereka miliki untuk mendapatkan pengakuan banyak orang.

Citayam Fashion week mampu memenuhi kebutuhan mereka untuk mengaktualisasikan diri. 
Tugas kita sebagai bagian dari masyarakat adalah mengawal acara tersebut untuk tetap on the track sesuai dengan norma masyarakat.

Wallahu a’lam bishawab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar