Senin, 28 Februari 2022

TERBIASA TELAT SHOLAT

 


OLeH: Ustadzah Ulfi Fatkhiyah Mahmud, S.Ag

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸TERBIASA TELAT SHOLAT

◼️Kedudukan Sholat Dalam Islam

1. Tiang Agama.

رَأْسُ الأَمْرِ الإِسْلاَمُ وَعَمُودُهُ الصَّلاَةُ

“Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah sholat.” (HR. Tirmidzi no. 2616 dan Ibnu Majah no. 3973. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini hasan)

2. Amal Yang Mula-Mula Dihisab.

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ الصَّلَاةُ، وَأَوَّلُ مَا يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ فِي الدِّمَاءِ

“Perkara yang pertama kali dihisab adalah shalat. Sedangkan yang diputuskan pertama kali di antara manusia adalah (yang berkaitan dengan) darah.” (HR. An-Nasa’i no. 3991. Dinilai shahih oleh Syaikh Al-Albani).

3. Sholat Adalah Buhul Terakhir Yang Lenyap Dari Agama.

لَيُنْقَضَنَّ عُرَى الإِسْلاَمِ عُرْوَةً عُرْوَةً فَكُلَّمَا انْتَقَضَتْ عُرْوَةٌ تَشَبَّثَ النَّاسُ بِالَّتِى تَلِيهَا وَأَوَّلُهُنَّ نَقْضاً الْحُكْمُ وَآخِرُهُنَّ الصَّلاَةُ

“Tali ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Setiap kali terputus, manusia bergantung pada tali berikutnya. Yang paling awal terputus adalah hukumnya, dan yang terakhir adalah sholat.” (HR. Ahmad 5: 251)

4. Sholat Adalah Akhir Wasiat Nabi ﷺ.

Ummu Salamah  radhiyallahu ‘anha  mengatakan bahwa di antara wasiat terakhir Rasulullah ﷺ,

الصَّلاَةَ الصَّلاَةَ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ

“Jagalah sholat, jagalah shalat dan budak-budak kalian.” (HR. Ahmad 6: 290. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih dilihat dari jalur lainnya).

5. Allah ﷻ Memerintahkan Kepada Nabi Muhammad ﷺ Dan Umatnya Untuk Memerintahkan Keluarga Mereka Supaya Menunaikan Sholat.

Alloh ﷻ Ta’ala berfirman,

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى

“Dan perintahkan lah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa.” (QS. Thaha: 132).

6. Semenjak Anak-Anak Sudah Diperintahkan Sholat Dan Boleh Dipukul Jika Tidak Sholat Pada Waktu Berumur 10 Tahun.

Perintah sholat ini tidak ditemukan pada amalan lainnya, sekaligus hal ini menunjukkan mulianya ibadah sholat.
Dari Amr bin Syu’aib, dari bapaknya dari kakeknya radhiyallahu ‘anhu, beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda,

مُرُوا أَوْلاَدَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِينَ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِى الْمَضَاجِعِ

“Perintahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan shalat ketika mereka berumur 7 tahun. Pukul mereka jika tidak mengerjakannya ketika mereka berumur 10 tahun. Pisahkan lah tempat-tempat tidur mereka.“ (HR. Abu Daud no. 495. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

◼️Waktu Sholat

Sholat adalah salah satu ibadah mahdhoh yang ditentukan cara dan waktunya. 

Alloh ﷻ berfirman,

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا

“Sesungguhnya shalat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang beriman.” (QS. An Nisaa’: 103)

Dari Abdullah bin Mas'ud RA,

سَأَلْتُ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - : أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إلَى اللَّهِ ؟ قَالَ : الصَّلاةُ عَلَى وَقْتِهَا . قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : بِرُّ الْوَالِدَيْنِ , قُلْتُ : ثُمَّ أَيُّ ؟ قَالَ : الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ

"Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ , 'Amalan apakah yang paling dicintai Alloh ﷻ?' Beliau ﷺ menjawab, "Shalat pada waktunya." Aku (Abdullah bin Mas'ud) mengatakan, 'Kemudian apa lagi?' Beliau ﷺ menjawab, "Berbakti kepada dua orang tua." Aku bertanya lagi, 'Lalu apa lagi?' Beliau ﷺ menjawab, "Jihad di jalan Alloh ﷻ." (HR. Bukhari).

Tepat waktu artinya meliputi dari awal sampai akhir tetapi pada waktu sholat tersebut.

◼️Shalat Awal Waktu Paling Utama

عَنْ أُمِّ فَرْوَةَ قَالَتْ سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ « الصَّلاَةُ فِى أَوَّلِ وَقْتِهَا »

Dari Ummu Farwah, ia berkata, “Rasulullah ﷺ pernah ditanya, amalan apakah yang paling afdhol. Beliau pun menjawab, “Shalat di awal waktunya.” (HR. Abu Daud no. 426. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

🔸Alloh ﷻ Mencela Orang Yang Melalaikan Dan Malas-Malasan Dalam Menunaikan Shalat

Alloh ﷻ berfirman,

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ أَضَاعُوا الصَّلَاةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَاتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا

“Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan shalat dan memperturutkan hawa nafsunya, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.” (QS. Maryam: 59).

Dalam ayat lain disebutkan,

إِنَّ الْمُنَافِقِينَ يُخَادِعُونَ اللَّهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْ وَإِذَا قَامُوا إِلَى الصَّلَاةِ قَامُوا كُسَالَى يُرَاءُونَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُونَ اللَّهَ إِلَّا قَلِيلًا

“Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Alloh ﷻ, dan Alloh ﷻ akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Alloh ﷻ kecuali sedikit sekali.” (QS. An Nisa’: 142).

◼️Mengapa Malas Sholat?

1. Banyak maksiat.

أن الإيمان يزيد وينقص: يزيد بالطاعة، وينقص بالمعصية

“Bahwasanya iman itu dapat bertambah dan berkurang. Bertambah karena ketaatan, dan berkurang karena kemaksiatan.”

Dalam Kitab Jawabul Kafi, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah berkata,

حِرْمَانُ الطَّاعَةِ ، فَلَوْ لَمْ يَكُنْ لِلذَّنْبِ عُقُوبَةٌ إِلَّا أَنْ يَصُدَّ عَنْ طَاعَةٍ تَكُونُ بَدَلَهُ ، وَيَقْطَعَ طَرِيقَ طَاعَةٍ أُخْرَى ، فَيَنْقَطِعَ عَلَيْهِ بِالذَّنْبِ طَرِيقٌ ثَالِثَةٌ ، ثُمَّ رَابِعَةٌ ، وَهَلُمَّ جَرًّا ، فَيَنْقَطِعُ عَلَيْهِ بِالذَّنْبِ طَاعَاتٌ كَثِيرَةٌ

“Di antara pengaruh buruk maksiat adalah menghilangkan amal ketaatan. Maka, seandainya tidak ada hukuman atas dosa, kecuali menghalangi seseorang untuk melakukan amal ketaatan dan memutus jalan untuk melakukan amal ketaatan yang kedua, kemudian putusnya amalan yang kedua adalah dosa yang memutuskan amalan yang ketiga, kemudian keempat dan seterusnya, maka karena dosa terputuslah banyak amal ketaatan.”

2. Tidak mengetahui keutamaan suatu amal.

إِنَّ الَّذِينَ آَمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ جَزَاؤُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ذَلِكَ لِمَنْ خَشِيَ رَبَّهُ

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka adalah surga ‘Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Mereka kekal selama-lamanya. Alloh ﷻ ridha terhadap mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya. Yang demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada tuhan-Nya.” (QS. Al-Bayyinah: 7-8)

3. Melupakan Kematian.

Alloh ﷻ berfirman dalam QS. Ali Imran:185: 

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ وَاِنَّمَا تُوَفَّوْنَ اُجُوْرَكُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ ۗ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَآ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ - ١٨٥

"Tiap-tiap berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya." (QS. Ali Imran:185).

4. Tidak berteman dengan orang-orang saleh.

Rasulullah ﷺ,

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

“Agama seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian memperhatikan siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi no. 927)

Dalam hadis lain, Rasulullah ﷺ bersabda,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya. Kalau pun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu. Kalau pun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari no. 5534 dan Muslim no. 2628)

◼️Renungan

Alhamdulillaah Alloh ﷻ masih memberi kita umur sampai memasuki Bulan Rojab ini, salah satu bulan haram di antara 4 bulan haram, 2 bulan sebelum romadhan.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirobbil 'alamin.

Alladzi arsala rosulahu bilhuda wadinil Haq liyudzhirohu 'alaaddinikulli walau karihal kafirun.

Allahumma sholli 'alaa sayyidina muhammad wa 'alaa alihi wasohbihi ajmain.

Rodhitubillahi robba Wabil Islamidiina wabi Muhammadin nabiyya warasula.

Robbi zidni 'ilma warzuqni fahma.

Robbisshrohli sodri wayasirli Amri wahlul uqdatamilisaani yafqahu qauli.

Aamiin, 'ammaba'd

Akhawatifillah peserta dan panitia kajian Perindu Surga rohimakumullah. 

Alhamdulillah pada malam hari ini Alloh ﷻ memberi kesempatan kepada saya untuk bergabung dengan teman-teman semuanya. Semoga kita benar-benar dikuatkan dan bergabung di Surga-Nya. 

Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah ke hadapan Rasulullah ﷺ kepada keluarga beliau kepada para sahabatnya dan kepada para pengikutnya yang terus merindu beliau dan merindu surga yang terus Setia menjalani risalahnya sampai hari kiamat.

Teman-teman Perindu Surga rohimakumullah, pada malam hari ini, InsyaAllah kita akan membicarakan sedikit tentang terlambat sholat, jadi mengapa kita terlambat sholat. 

Masya Allah ketika saya di beri tema itu, saya langsung bisa untuk mengingatkan diri saya sendiri khususnya dan mudah-mudahan juga bermanfaat untuk teman-teman semuanya.

Sebelum kita masuk kepada inti tentang kebiasaan terlambat sholat, kita lihat dulu beberapa posisi sholat dalam Islam.

★ Yang pertama adalah salat itu tiang agama.
Zul Amri Al Islam wa musuh asalah Inti atau pokok segala perkara itu adalah Islam secara umum dan tiangnya adalah sholat.

Tiang ya itu penegak jadi kita bisa bayangkan ketika semua urusan itu kita misalnya kita membuat rumah yang sederhana kita mau mendirikan tenda itu tidak ada tiangnya otomatis dia tidak akan bisa berupa tenda dia hanya merupakan selimut begitu ya jadi kita berlindungnya dibalik selimut tenda.

Diberi tiang dengan segala bantuan tali-temali dan sebagainya akhirnya kemudian dia bisa menjadi rumah sederhana. Dia bisa tegak yang kita bisa berlindung di dalamnya kita bisa segala hal kehidupan selama sehari dua hari tiga hari dan seterusnya apa kan kemah yang semakin canggih kemarin ada kopi kemudian ada gempa ada musibah musibah itu banyak sekali kemah-kemahan yang besar yang hanya berdiri.

Nah itu adalah tiang, jadi bagaimana kemudian tiang itu benar-benar sangat urgen bagi sebuah bangunan secara umum adalah Al Islam nah tiangnya penegaknya itu adalah sholat.

Mohon maaf itu saya saya sekalian materi besarnya biar nanti silahkan sambil di Ikuti apa yang saya sampaikan.

★ Posisi sholat yang kedua itu adalah amal yang mula-mula dihisab.

Masalah perkara yang pertama kali dihisab adalah sholat sedangkan yang diputuskan pertama kali di antara manusia adalah yang berkaitan dengan darah.

Amalan orang yang pertama kali di hisab adalah sholat kemudian jika sholat itu lulus maka insyaAllah amal berikutnya kita akan mudah tetapi kalau dari sisi soalnya sendiri sudah bermasalah nah ke belakangnya akan semakin sulit untuk masing-masingnya itu akan diteliti secara detail begitu.

Seperti misalnya kita masuk ke sebuah lembaga begitu ketika persyaratan utama itu sudah penuh maka pertama persyaratan berikutnya itu tinggal apa menambahi saja begitu dalam hal ini urusan kita dihisab nanti di akhir itu yang pertama adalah sholatnya

★ Yang ketiga, sholat adalah buhul terakhir yang lenyap dari agama. MasyaAllah. 

Tapi ikatan Islam akan putus seutas demi seutas. Ibarat Islam seperti sambungan tali, maka buhulnya akan lepas satu persatu. Setiap kali terputus manusia akan bergantung pada tali berikutnya. Kita bayangkan seperti orang yang menggantung di tali. Satu persatu lepas makan yang paling awal terputus adalah hukum. 

Dan kita memang bisa merasakan bagaimana hukum Islam kemudian tidak berlaku lagi meskipun itu di negara muslim, banyak hukum Islam yang sudah tidak diberlakukan lagi dengan serangan hak asasi manusia dan sebagainya. Padahal mestinya Alloh ﷻ paling tahu tentang manusia, maka hukum dari Alloh ﷻ lah yang paling tepat. Itu pemahaman kita. 

Dan justru sebenarnya hukuman dalam Islam itu membuat manusia jera, jadi melindungi masyarakat. Dalam satu tidak ada penjara bahkan ya. Karena justru sebenarnya, konon, menjadi permasalahan tersendiri karena penjara penghuninya banyak, tanggungan negara juga besar. Dan nyatanya dengan penjara itu tidak membuat orang jera. Banyak yang dipenjara orang itu bahkan berguru pada yang ahli. Banyak kasus seperti itu. Penjara bukan hal yang efektif untuk mensholihkan orang. Tidak membuat orang kapok dengan pelanggarannya. 

Jadi yang pertama lepas itu hukum dan yang terakhir adalah sholat Kalau orang mengaku Islam tetapi tidak sholat, orang Jawa mengatakan, hanya selam, nyesal di alam. Mungkin dia puasa, mungkin sodakoh infak, beramal, tetapi kalau dia tidak sholat, tidak akan berguna. Sia-sia. Naudzubillahimindzalik.

★ Yang keempat, sholat adalah akhir wasiat dari Rasulullah ﷺ. Ummu Salamah r.a mengatakan bahwa di antara wasiat terakhir Rasulullah ﷺ adalah "assholata, assholata wamaa malakat aimanukum."

Jadi ketika Rasulullah ﷺ menjelang akhir hayat pesannya: sholatmu, sholatmu. Dan kemudian adalah budak budak. Kalau kita belum ngalami adanya perbudakan. Dalam Islam, budak tidak untuk disia-sia kan. Justru Rasulullah ﷺ berpesan jangan lupakan sholat dan jangan lupakan budak. Jangan menzalimi budak. Rasulullah ﷺ sangat terpikir tentang sholat menjelang beliau wafat. Berpesan pada umatnya, jangan melupakan sholat.

Posisi sholat lagi dalam Islam, Alloh ﷻ memerintahkan Nabi Muhammad ﷺ dan umat-Nya untuk memerintahkan keluarga mereka menunaikan sholat. Jadi Rasulullah ﷺ berpesan kepada umat Islam untuk menyuruh keluarganya menunaikan sholat. 

"Dan perintahkanlah keluargamu melaksanakan sholat dan sabar dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah bagi orang yang bertakwa." (QS. Ta-Ha: 132)

Jadi Alloh ﷻ sampai menegaskan, perintahkan lah kepada keluargamu untuk sholat dan bersabar dalam mengerjakannya. 

Bersabar itu bagaimana kita bisa istiqomah menjalankan, apapun yang terjadi. Bisa jadi pas ngantuk, capai karena melakukan banyak hal, cuaca yang panas dan sebagainya.

Dengan sholat kita diingatkan terus kepada Alloh ﷻ dalam seluruh aktivitas kita. 
Ketika kita tidur, kita harus bangun untuk sholat, jangan teruskan lelapnya. Kalau pun ngantuk sekali, sholat dulu nanti tidur lagi. 

Kemudian di tengah kesibukan kerja, baru ada rezeki yang sangat menggembirakan, tetap harus sholat. 

Atau petani di tengah sawah atau ladang yang belepotan juga harus sholat. 

Bagi orang yang sholatnya sudah disiplin maka basic kegiatan itu pada sholat. 
Apapun profesinya, harus disiplin sholat sebagai basic kegiatan kita. Sekalipun ibu rumah tangga. 

Kita harus bersabar dalam menegakkan sholat sebagaimana yang Alloh ﷻ perintahkan.

★ Kelima, Posisi sholat.
Semenjak anak-anak sudah diwajibkan untuk mengerjakan dan bahkan boleh dipukul jika tidak sholat ketika umur anak dipukul di sini bukan untuk menyakiti.
Perintah sholat yang seperti ini tidak ditemukan dalam amalan-amalan yang lain seperti puasa shodaqoh membaca Al Quran dan lain-lain tapi perintah untuk memukul jika anak tidak mengerjakan sholat ketika anak berumur 10 tahun hanya pada perintah salat saja disini juga dapat kita ketahui betapa pentingnya dan wajib ditunaikan tentang perintah sholat perintah sholat dimulai ketika anak belum balik apalagi ketika dia sudah balik sholat adalah hal wajib yang dikerjakan 5 kali dalam sehari semalam.

Perintah sholat yang pada awal perintah sholat diturunkan ada 50 kali. Alhamdulillah telah peristiwa Isra MI'raj perintah sholat menjadi 5 kali dalam sehari semalam dapat dibayangkan jika perintah sholat itu 50 kali dalam sehari semalam Apakah sanggup untuk kita mengerjakannya tentunya akan banyak orang-orang yang tidak kuat dengan ajaran Islam Justru dengan 5 kali waktu salat yang MasyaAllah hikmahnya luar biasa ketika kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi kita diingatkan kembali untuk segera sholat.

Ada Hadist Rasulullah ﷺ tentang perintah sholat,

"Murru auladakum bissholah wahum abanarsabbanisinnina wadribuhum alaina wahum abnausyrinnin wafariqu bainahum fi madho'ij"

Bahkan anak-anak kalian untuk mengerjakan salat ketika mereka berumur 7 tahun. Jadi sejak umur 7 tahun kita sudah diperintahkan untuk mengajari anak-anak kita sholat dan ketika sampai umur 10 tahun dia belum mau sholat kita boleh memukulnya ini merupakan ungkapan penting tentang pentingnya perintah sholat.

Posisi salat dalam Islam masih banyak lagi jika kita mencari bagaimana dalam ayat dan hadits tentang keistimewaan posisi sholat Semoga hal-hal di atas sudah dapat mengingatkan tentang pentingnya sholat sehingga ketika memasuki bab Mengapa sholat, Mengapa telat Sholat kita sudah dapat mengingat tentang pentingnya sholat itu sendiri.

◼️Tentang Waktu Sholat

Sholat itu adalah ibadah ma'dhoh. Ibadah yang sudah ditentukan caranya oleh Alloh ﷻ jadi kita tidak bisa berimprovisasi baik itu cara apa yang dipakai waktu tempat dan sebagainya semua sudah Alloh ﷻ tetapkan dan diantara yang telah ditentukan itu adalah waktunya.

Jadi sholat itu memang sudah ditetapkan untuk menjadi syarat sahnya sholat adalah ketika sudah masuk waktu salat dalam surah Annisa ayat 103 yang artinya Sesungguhnya sholat memiliki waktu yang telah ditetapkan bagi orang-orang yang beriman.

🔸Waktu-waktu sholat;

✓ Subuh, waktu subuh adalah sejak terbit fajar sampai kemudian sebelum matahari terbit.

✓ Dzuhur, sejak matahari bergeser jadi ketika bayangan Kita tidak berada pada satu titik bayangan yang sama sampai kemudian bayangan kita tali panjang bendanya.

✓ Ashar, waktu Ashar adalah dimulai dari bayangan 2 tali panjangnya benda sampai matahari terbenam atau maghrib.

✓ Maghrib, ditandai dengan munculnya awan merah sampai hilangnya awan merah tersebut.

✓ Isya, dari tenggelamnya matahari di ufuk barat ketika menjelang malam sampai menjelang waktu fajar terbit saat subuh.

Jadi masing-masing sholat ada waktunya tersendiri maka jika salah satu syarat sahnya sholat adalah sudah masuk waktunya sholat kita tidak bisa mau seenaknya mengerjakan salat meski belum waktunya sholat. Alloh ﷻ mengajarkan tentang kesabaran bagaimana kita harus bersabar dalam mentaati perintah perintah Alloh ﷻ dan terkadang kita dalam keadaan ya Alloh ﷻ Kenapa sulit sekali untuk sholat tetapi inilah kesabaran dalam menetapi waktu-waktu sholat.

Dari Abdullah bin Mas'ud  r.a ,
Saya bertanya kepada Nabi ﷺ, amalan apakah yang paling dicintai Alloh ﷻ? 
Rasulullah ﷺ menjawab, sholat pada waktunya. 
Jadi itu amal yang paling dicintai Alloh ﷻ. 
Sesudahnya berbakti kepada orang tua, jihad. 

🔸Apa yang dimaksud sholat pada waktunya? 
Yaitu sholat sesuai waktu. Duhur di waktu duhur, ashar di waktu ashar dan seterusnya. Walau di awal atau di akhir. Panjangnya waktu salat adalah kemurahan dari Alloh ﷻ karena tidak setiap saat kita bisa melakukan sholat di awal waktu. 

Misal kita dalam perjalanan dan waktu kita tidak longgar maka tidak harus berhenti untuk sholat saat mendengar adzan. Bisa menunggu sampai tujuan terlebih dahulu asal masih di waktu sholat itu. 

Kecuali sedang dalam kondisi santai, bisa saja menjadi rihlah berhenti di masjid untuk sholat. 

Kelonggaran yang diberikan Alloh ﷻ salat pada waktunya bukan berarti boleh bersantai tetapi melihat situasi.

Dan dalam hadist yang lain, apa amal yang paling utama? 
Kalau yang tadi amal yang paling dicintai Alloh ﷻ adalah salat pada waktunya. 
Adakah yang paling utama? 
Rasulullah ﷺ menjawab, sholat lah di awal waktu. 
Ini yang paling utama yang dicintai Alloh ﷻ. Maka sering diserukan pembiasan akhlak yang baik adalah salat di awal waktu. 

Banyak hikmah ketika kita salat awal waktu. Membiasakan diri tertib, sehingga ketika ada sesuatu yang urgen, yang luar biasa, kita sudah sholat. 

Contoh satu kejadian, saat masuk waktu salat dia menyempatkan diri untuk salat dulu. Qadarullah setelah melanjutkan perjalanan dia kecelakaan sampai meninggal. Alhamdulillah, kewajiban sholat sudah ditunaikan.

Mengapa malas sholat? Karena banyaknya kemaksiatan yang kita lakukan ,sadar maupun tidak. Ketika dosa-dosa kecil kita menumpuk akhirnya membuat kita malas beramal saleh.

Bahwasanya iman itu bisa bertambah dan berkurang. Bertambah karena ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan. Jadi kita akan taat kalau iman kita bagus. Iman yang baguslah membuat kita ringan melakukan ketaatan. Dan semakin kita banyak melakukan ketaatan, iman kita semakin bagus. 
Kejadian yang timbal balik saling mempengaruhi. 

Ketika kita malas malasan dalam beramal berarti kondisi iman kita sedang tidak bagus. Kenapa? Iman berkurang karena kemaksiatan. 
Karena dosa-dosa kecil atau juga melakukan hal yang mubah berlebihan, membuat kita malas melakukan ibadah. Menuruti hawa nafsu yang awalnya mubah menjadi kemaksiatan kecil karena kita berlebihan.

Nah ibnu Jazim aljauziyah juga menegaskan, diantara pengaruh buruk maksiat adalah menghilangkan amal ketaatan. Maka seandainya tidak ada hukuman atas dosa, kecuali menghalangi seseorang untuk melakukan amal ketaatan dan memutus jakan untuk amal ketaatan berikutnya. Kemudian putusnya amalan yang kedua adalah dosa. Maka karena dosa itulah terputus amal ketaatan semuanya.

Jadi katakanlah tidak ada hukuman atas dosa. Tapi kemudian dengan dosa itu, dia membuat amal keduanya tidak dilakukan, dan seterusnya. Akhirnya dosa yang tidak ada hukuman, begitu juga tidak ada pahala. Karena dia tidak melakukan amal apapun. Itu andaikan, dosa itu tidak ada hukuman. 

Ada seorang bertanya kepada syekh, "Saya sudah berbuat dosa, tetapi kenapa Alloh ﷻ tidak menghukum saya?" 
Lalu syekh itu bertanya, "Apakah tadi malam kamu tahajud, apakah kamu biasa dhuha dan tilawah?" Lalu pemuda itu menjawab, "Tidak." 

Nah itulah salah satu bentuk hukuman Alloh ﷻ. Jadi dengan kita tidak melakukan ketaatan itu sebenarnya sudah hukuman dari Alloh ﷻ. Na'udzubillah mindzalik. 

Jadi jangan bangga sekedar tidak melakukan dosa. Ternyata kita berat melakukan ketaatan. Itu bisa menjadi indikator, bahwa kita melakukan dosa yang tidak kita sadari. Nah mari kita evaluasi. Biasanya apa ya kalau saya lagi malas itu. Bisa juga berlebihan melakukan hal yang mubah. Bisa jadi juga membuat kita malas untuk bersegera bangkit melakukan ketaatan. 

Sebab kedua,  kenapa kita mungkin berat melakukan sholat di awal waktu, atau kita mungkin terbiasa menunda sholat. Itu adalah karena kita tidak mengetahui keutamaan suatu amalan tersebut. 

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan amal sholih, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka disisi Tuhannya adalah Surga 'adn, yang mengalir di bawah nya sungai-sungai. Mereka kekal selama-lamanya. Alloh ﷻ ridho terhadap mereka dan tentu mereka juga ridho kepada-Nya. Yang demikian itu adalah balasan bagi orang-orang yang takut kepada Tuhannya."

MaasyaAllah ya, yaa kalau kita amalnya secukupnya, ya jangan berharap surga yang setinggi-tingginya. Jadi itu sudah merupakan fitrah iman. Biasanya semakin iman kita baik, kita itu ingin mencari pahala yang setinggi-tingginya. 

Jangan seperti "nyuwun sewu" orang jawa ya, mari masuk, mari silahkan, sudah disini saja, saya di teras saja.
Padahal didalamnya itu banyak kenikmatan yang luar biasa. Mari kita terus tingkatkan iman kita, tingkatkan pemahaman kita tentang Surga dan Neraka, bukan hanya tentang balasan baik saja. Tapi memang itu seperti yang diajarkan Rasulullah ﷺ, beritahukanlah kabar gembira terlebih dahulu. Mudah-mudahkan dahulu, jangan yang sulit-sulit. Jadi kabar gembira dulu, jangan yang ancaman. Ini juga tabiat manusia seperti begitu. Kita itu kalau tidak begini, sangsi nya begini. Lama-lama yaudah saya bayar iqob nya dulu saja ya.

Jadi karena hati itu sudah putus asa duluan, ketika banyak sekali ancaman-ancaman hukuman. Tetapi kita harus seimbangkan. Kita mulai dulu memperbanyak pengetahuan tentang balasan-balasan Alloh ﷻ, tetapi kalau itu juga belum mampu tuk menggerakkan kita. Maka kita juga pelajari tentangan ancaman-ancaman Alloh ﷻ. Alloh ﷻ itu Maha Pemaaf dan penyayang, Alloh ﷻ juga pemberi balasan yang sangat keras. Azab-Nya juga bisa sangat pedih. Nah itu nanti harus kita seimbangkan pengetahuan kita.

🔸Nah kemudian penyebab kenapa kita malas untuk bersegera shalat termasuk beramal sholeh yang lain itu bisa jadi karena kita lupa dengan kematian. 

Padahal kematian itu kita tidak tahu kapan datangnya, karena kita masih muda, kita merasa belum saatnya mati sehingga santai-santai dulu lah. Ke mesjid itu nanti kalau sudah tua saja, banyak amal itu nanti kalau tua saja, kalau sudah pensiun, padahal bayi pun banyak yang mati.

"Kullu nafsin żā`iqatul maụt, wa innamā tuwaffauna ujụrakum yaumal-qiyāmah, fa man zuḥziḥa 'anin-nāri wa udkhilal-jannata fa qad fāz, wa mal-ḥayātud-dun-yā illā matā'ul-gurụr."

"Tiap-tiap yang berjiwa pasti akan mati. Dan sesungguhnya pada hari Kiamat saja lah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya."

Jadi, Alloh ﷻ sudah berkali-kali, berulang kali, kalau kita mau mencari ayatnya banyak, tapi ini hanyalah salah satu ayat dalam Ali Imran ayat 185,  bahwa rangkaian mati itu tadi, semua orang itu akan mati dan kita sudah melihat, kita sudah melihat bagaimana orang yang tadi baik-baik saja tiba-tiba meninggal, ada orang yang meninggal ketika baru khutbah, kemarin bupati, walikota Bandung ya, maasyaAllah, Allahuyarham, beliau wafat menjelang akan khutbah, jadi sudah berdiri akan khutbah, tiba-tiba ambruk begitu ya belum sampai khutbah dan kemudian dilarikan ke rumah sakit dan akhirnya wafat. 

Ada juga orang yang baru sujud, wafat, maasyaAllah. Ada orang yang, kemarin saya baru dapat ini share di WA, mungkin ada yang dapat juga, ada ustadz yang  baru ceramah, katakanlah Laa Illaha Illallahu, Laa Illaha Illallahu, perbanyaklah, tiba-tiba setelah selesai Laa Illaha Illallahu, beliau ambruk begitu, maasyaAllah, akhir yang indah. Jadi, kalimat penutup itu memang adalah Laa Illaha Illallahu, dan beliau benar-benar baru ceramah Laa Illaha Illallahu. Tiba-tiba kemudian beliau ambruk dan ketika ditolong jama'ah ternyata itu menjadi akhir hayat beliau, maasyaAllah. 

Nah, kita tidak tahu kapan mati kita, kita tidak tahu dalam kondisi seperti apa kita mati. Nah kalau kita nuruti kesenangan, kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya, tidak akan ada puasnya. Konon, keuntungan bisnis covid ini sudah luar biasa tetapi ternyata maa syaAllah, sepertinya tidak puas-puas juga untuk dalam berbagai hal, begitu. Karena memang begitu, dulu salah seorang ulama mengatakan dunia itu seperti minum air laut, ketika kita minum air laut itu bukannya semakin hilang hausnya tapi justru semakin haus. Makanya dulu saya pernah pas kecil, pas SD itu membaca salah satu survivor ketika di laut itu justru jangan minum air laut, ternyata memang ketika kita minum air laut bukannya semakin hilang hausnya tetapi akan semakin kering tenggorokannya dan akhirnya justru lebih cepat secara hitungan matematis lebih cepat meninggal orang yang ketika kehausan minum air laut daripada orang yang meskipun haus sekali dia bertahan untuk tidak minum air laut. 

Jadi, kehidupan dunia itu kesenangan yang menperdaya.

Nah kemudian sebab yang lain kenapa kita jadi enggan untuk segera berbuat ketaatan termasuk di sini adalah enggan untuk segera sholat itu ketika teman kita itu bukan orang-orang yang mendukung untuk kesalehan bukan orang-orang yang mendukung untuk bersegera sholat,

الرَّجُلُ عَلَى دِيْنِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Agama seseorang tergantung agama teman dekatnya, maka hendaknya kalian memerhatikan siapakah teman dekatnya."

Oh saya itu mamang gaul, saya bisa bergaul dengan siapa saja, saya dengan  itu dekat dengan ini, dengan yang jilbaban saya juga dekat, tapi dengan yang umum saya juga dekat. Boleh kita mau berdalih begitu. Tetapi hati  tidak bisa dibohongi. Kalau kita ternyata lebih merasa nyaman dengan orang-orang yang umum, dengan orang-orang yang awam, dengan orang-orang sosialita, dengan orang-orang yang santai-santai.

Berarti hati kita sebenarnya juga seperti itu karena kalau tidak akan tersiksa. Saya pernah dulu  ketika masih kuliah saya itu "wah ini kayak mempraktekkan ilmu dakwah gitu ya. Masa sih saya harus berdekat-dekatan dengan teman-teman yang sudah baik-baik. Sekali waktulah saya ingin membersamai atau ingin bersama mereka yang haha hihi gitu ya. Nah akhirnya ketika kan ada jam antara ini dari kuliah awal  kemudian ada sela kemudian nanti kuliah lagi, kalau pulang nanggu  akhirnya oke saya mau mencoba berdekat-dekat dengan mereka yang suka haha hihi  begitu."

Nggerombolnya dengan mereka, mereka ke mana saya ikut masyaallah ternyata itu membuat saya kapok. Karena omongannya beda, benar-benar beda dengan kita. Jadi yang niat saya itu niat dakwah itu enggak muncul, enggak sampai begitu karena sepertinya terlalu ini deh, terlalu tajam kalau saya harus tiba-tiba bilang sesuatu kalau kemudian beloknya itu terlalu tajam begitu. 

Jadi omongnya, eh dulu kan zaman saya kuliah masih ini ya, malnya itu adanya matahari, kemudian apalagi gitu ya, "eh matahari ono diskon lho gede-gede gini, terus nanti eh di mana yang begitulah jadi sampai saya ya Alloh ﷻ enggak nyambung" begitu sehingga tidak nyaman. Meskipun mungkin saya dilihat orang saya bisa ketawa-ketawa dengan mereka. Tetapi dalam hati benar-benar sulit untuk bisa menerima yang diomongkan. Nah sekali waktu bolehlah. Atau memang secara umum ya kita itu ngobrol dengan siapa pun. Tapi kalau kedekatan  itu tidak akan bisa kalau beda dengan orang yang tidak sesuai dengan hati.

Nah makanya sekali lagi kalau tadi yang dibilangnya adalah memang anak yang gaul gitu ya dengan siapa pun bisa sebenarnya kita tetap bisa deteksi atau minimal diri kita sendiri. Kita bisa deteksi sebenarnya lebih nyaman kepada siapa saya berteman. Kalau nyamannya orang yang saleh berarti insyaallah potensi kesalehan kita itu masih besar.

Tapi kalau kita lebih nyaman dengan orang yang haha hihi ini kita harus hati-hati. Kalau kita kurang nyaman dengan saleh dan lebih nyaman dengan yang haha hihi kita harus paksa  karena dalam hadis yang lain, permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat  penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberi  memberimu minyak wangi?

Atau setidaknya kamu bisa membeli minyak wangi  kalaupun  dua-duanya tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Jadi kalau sudah tiap hari minyak wangi itu ya dia akan bau  harum ya. Sedangkan pandai besi bisa jadi percikan apinya mengenai  bajumu Bahaya ini, bisa bolong begitu kalau tidak engkau tetap akan bau asapnya yang tidak sedap  Masyaallah. 

Jadi banyak perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan Rasulullah ﷺ itu indah begitu ya. Sangat tepat, sangat bisa kita bayangkan. Jadi kalau kita dekat-dekatnya dengan orang saleh, kita bisa diberi mungkin ya setidaknya kita bisa membeli. Karena dia menawarkan berbagai hal minyak yang sangat menarik itu bisa akhirnya kita membeli.

Sehingga meskipun dengan beli tapi kita mendapat wangi ataupun kalau kita tidak dikasih dan kita tidak juga bisa beli setidaknya kita itu berada di sekitar kewangian. Tapi kalau bergaul dengan pandai besi? Bisa-bisa percikan membahayakan kita. Atau kalaupun tidak bau asapnya itu tetap membuat badan kita bau, baju kita bau begitu. 

Seperti kita dengan orang merokok ya, misalnya di satu tempat itu ada orang merokok, meskipun kita tidak merokok, pas kita pulang ketahuan kok bau rokok sih begitu ya.

Nah yang lebih bahaya lagi adalah ketika kemudian Alloh ﷻ itu sudah mencela kita bahkan memasukkan kita ke dalam golongan orang munafik. Nah ini adalah slide yang tadi ndesel ya di atas Alloh ﷻ mencela orang-orang yang melalaikan dan malas-malasan dalam menunaikan sholat. Alloh ﷻ berfirman,

فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ

"Kemudian datanglah setelah mereka pengganti yang buruk yang mengabaikan sholat dan mengikuti keinginannya, maka mereka kelak akan tersesat." (QS. Mariam : 59)

Kemudian dalam ayat lain,

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ

"Sesungguhnya orang munafik itu hendak menipu Alloh ﷻ, tetapi Alloh ﷻ-lah yang menipu mereka. Apabila mereka berdiri untuk sholat, mereka lakukan dengan malas. Mereka bermaksud ria (ingin di puji) di hadapan manusia. Dan mereka tidak mengingat Alloh ﷻ kecuali sedikit sekali."

Nah, biasanya kalau orang sholat itu hanya pencitraan, orang sholat hanya sekenanya. Salat itu yang penting apa? Menggugurkan kewajiban. Nauzubillahi minzalik. Ya biasanya kualitasnya juga enggak bagus. Dan ketika salat itu tidak bagus kualitasnya biasanya amal hariannya juga tidak bagus. Kan itu saling berhubungan. Salat itu adalah mikrojul 'abdi mikrojnya hamba kepada Alloh ﷻ. Kalau Rasulullah ﷺ mi'roj langsung ke Sidratul Muntaha bertemu Alloh ﷻ, Rasulullah ﷺ asholatul mikroj 'abdi salat itu adalah jadi naiknya jiwa kita kepada Alloh ﷻ eh menghadap Alloh ﷻ, langsung bercakap-cakap dengan Alloh ﷻ.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ

Jadi ketika kita salat itu sebenarnya kita tuh menghadap Alloh ﷻ. Makanya kemudian kalau kita salat itu sambil mata kita lirik ada hadis itu, Alloh ﷻ itu akan melihat sholat kita mata kita itu satu tempat sujud. Tapi kalau kemudian kita mulai toleh-toleh, maka Alloh ﷻ pun akan memalingkan pandangannya kepada kita. Masyaallah.

Jadi seperti orang menghadap misalnya kita manggil anak ya. "Mas sini Mas kita nanya serius nih. Kenapa to tadi kok begini? Nah anak kita jawabnya sambil main-main. Kita tidak akan suka." Alloh ﷻ, ini benar-benar waktu khusus berdoa kepada Alloh ﷻ atau tadi bermi'raj, berdialog dengan Alloh ﷻ.

Nah, kalau kita sendiri ternyata tidak serius, ya Alloh ﷻ itu tidak akan suka begitu. Nah apalagi ketika kemudian nawaitunya kita itu bukan menghadap Alloh ﷻ tapi justru hanya ria, hanya mencari pujian orang, hanya agar aman di mata orang.

Nah saya kira demikian mari kita terus tingkatkan iman kita karena memang ketaatan kita itu sejalan dengan peningkatan iman kita. dan mari kita kendalikan diri kita agar kita tidak terjebak dengan berlebih-lebihan dalam hal mubah yang itu kemudian bisa menyeret kita kepada kemaksiatan-kemaksiatan walaupun kecil tapi ketika berulang kali maka itu akan membuat hati kita menjadi kaburur gitu ya. Hati kita menjadi buram sehingga tidak dapat menangkap nur Alloh ﷻ, begitu. 

Nah, mari kita terus jaga diri kita, kita tingkatkan iman kita kita tekan untuk tidak bermaksiat sehingga kemudian kita menjadi golongan ahlul sholat begitu ya. Jadi yang memang orang yang menegakkan salat. Terlebih saat ini kita sudah masuk bulan Rajab itu adalah salah satu empat bulan haram dalam Islam dalam surat At-Taubah itu ya.

Jadi dalam satu tahun itu ada dua belas bulan yang ditetapkan oleh Alloh ﷻ. Nah, empat bulan di antaranya itu adalah bulan haram, bulan yang dimuliakan. Sehingga kemudian di situ jangan kalian menzalimi diri kalian sendiri. nah Ibnu Abbas menerangkan jangan menzalimi sendiri itu ternyata di bulan-bulan haram itu memang bahkan dari zaman jahiliah dulu bulan-bulan itu sudah diistimewakan yaitu tiga bulan berturut-turut Zulhijah Muharam jadi Zulkaidah Zulhijah itu bulan Zulkaidah persiapan haji Zulhijah bulan Haji Muharam itu satu bulan sesudah haji kemudian yang keempat itu adalah Rojab itu empat bulan haram, empat bulan yang dimuliakan di situ diharamkan untuk perang. Meskipun kalau kita ditantang dulu dan oleh dalam ayat itu ya.

Kalau Alloh ﷻ kalau umat Islam ketika itu di dahului perangnya boleh membalas. Tetapi kalau tidak, jangan. Jadi itu masuk bulan haram. ternyata kemudian beramal pada bulan haram itu dilipatgandakan. Maka para ulama salaf Shalih itu banyak memanfaatkan bulan-bulan haram itu dengan amal yang banyak. Bahkan ada yang puasa sebulan penuh. Meskipun hadis khusus tentang puasa Rajab itu tidak ada. 

Tetapi memperbanyak amal saleh secara mutlak di bulan haram itu perintah itu syariahnya jelas. kemudian ada yang mengambil dengan memperbanyak puasa, ada yang memperbanyak salat, ada yang tadi misalnya meningkatkan kualitas salatnya, sehingga awal waktu dan seterusnya menambah sholat sunahnya, membaca tilawah tilawah Qurannya diperbanyak dan sebagainya Sodaqoh dan seterusnya.

Seluruh amal saleh. Mari kita cari sebanyak-banyaknya. Nah, lebih-lebih Rojab ini sudah mau masuk bulan Ramadan dan Rasulullah ﷺ biasa menyiapkan diri menyambut Ramadan itu sejak Rajab. Maka ada doa Syakban  

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

"Ya Allah berkahilah kami pada bulan Rajab, pada bulan Sya'ban dan sampaikan kami pada bulan Ramadan."

Alhamdulillah Ramadan itu tidak termasuk bulan haram. Artinya setelah empat bulan yang dilebihkan oleh Alloh ﷻ dilipatgandakan pahalanya ka, sehingga kita kemudian bersemangat untuk beramal itu, ada tambah lagi satu bulan yaitu bulan Ramadan yang di situ juga jelas-jelas pahala kita juga dilipatgandakan, begitu. Sehingga kalau saat ini ya minyak mahal itu ada sedikit diskon orang berebut ramai-ramai. Lah ini Alloh ﷻ sudah obral begitu ya. 

Ada lima bulan yang pahala dilipatgandakan. sebaliknya jika maksiat juga dilipatgandakan dosanya? Kenapa tidak kita ambil begitu. Nah, marilah kita manfaatkan bulan Rajab ini yang saat ini kita sudah hampir masuk pertengahan ya. jadi minimal di sepertiga awal, mari kita belum terlambat untuk kita terus memperbaiki diri, kita sambut Rojab ini dengan sebaik-baiknya antara lain adalah memperbaiki kualitas sholat kita yaitu kita salat awal waktu. Banyak maaf dari saya.

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Kiki ~ Dumai
Dzah, dari materi yang disampaikan, bahwa Rasulullah ﷺ mengatakan bahwa, kita harus mengajak dan mengingatkan keluarga kita untuk sholat.

Maksud dari keluarga di sini, siapa sajakah dzah? Apakah ada yang utama nya dzah?

🌸Jawab:
Keluarga asli adalah keluarga inti. Itu yang wajib pertama.

Kemudian diperluas dengan ahli waris, kerabat, dan seterusnya. 

Secara umum, tanggungan pertama kita adalah keluarga inti, keluarga yang dalam tanggungjawab nafkah dan perlindungan.

Setelah itu meluas ke ahli waris dan seterusnya. 

Tetapi secara umum, dakwah mengajak sholat itu bisa dilakukan kepada semua muslim. Bahkan di eropa banyak demontrasi melaksanakan sholat dalam rangka mengenalkan non muslim tentang tata cara muslim beribadah, dan ternyata banyak yang tertarik.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Afni ~ Garut
Assalamualaikum dzah.

Berdosakah kita malas atau telat shalat karena sakit?

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

La yukallifullahu nafsan illa wus'aha

Alloh ﷻ tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya, artinya kalau dia sakit bukan males tapi memang kondisinya begitu ya, bukan hanya sholat tapi segala urusan, dia juga menjadi berat. Nah, bahkan ketika sakitnya itu cukup parah, Alloh ﷻ memberi keringanan dengan boleh menjamak dan mengashar. 

Misalnya, apalagi orang yang sakit, yang kadang jadi terasa dingin begitu ya, itu kalau kemudian dengan air tidak kuat, boleh tayamum, maka di rumah sakit-rumah sakit Islam biasanya disediakan debu untuk tayamum. 

Kemudian, kalau misalnya masih kuat wudhu pun boleh juga sholatnya untuk dijamak sekalian. Jadinya tidak usah sering-sering untuk wudhu. Jadi, insyaAllah, Alloh ﷻ itu sangat-sangat pemurah, lebih pemurah dari manusia. 

Jadi, lakukan semampumu tetapi bukan semaumu. Jadi insyaAllah tidak berdosa bahkan oleh Alloh ﷻ diberi kelonggaran-kelonggaran.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh. 

Ustadzah bagaimana hukumnya yang selalu telat sholat subuh? Selalu telat.

Bahkan seperti selalu dilakukan tapi tidak di prioritaskan, dalam artian selalu telat walaupun belum masuk sholat selanjutnya ustadzah. Mohon penjelasan nya.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Artinya, imannya harus terus dinaikkan.
Itu salah satu tanda imannya belum kuat sehingga belum mampu memaksa dirinya bangun di saat subuh.

Kalau teknis bangun saya kira banyak: jangan begadang, pakai alarm, minta tolong teman bangunkan, dan sebagainya. 

Tapi kalau yang belum bangun hatinya, ini lebih serius masalahnya.

Wallahu a'lam

🔷Bagaimana cara membangun hatinya bun? Dan bagaimana cara memaksakan diri agar bisa menjalankan Sunnah nya juga bun? 

🌸Nah, hukumnya bagaimana? 
Sholat termasuk amal yang harus di qodho atau diganti begitu dia ingat atau sadar.

Rasulullah ﷺ dan rombongan dalam perjalanan dari suatu jihad, mereka kepayahan sehingga istirahat. waktu sudah akhir malam, Rasulullah ﷺ khawatir kalo tidur nanti akan bablas. Akhirnya bilal menyuruh semua tidur, biar dia yang berjaga. 

Rasulullah ﷺ ragu dan bertanya: dengan apa engkau berjaga? Saya akan tilawah. Akhirnya semua tidur, tapi karena sangat lelah, ternyata bilal juga tertidur. Mereka terbangun karena sengatan sinar matahari.

Maka mereka segera bangun dan Rasulullah ﷺ segera memerintahkan untuk bersiap sholat subuh dan mereka jamaah subuh, walau sudah matahari terbit. 

Itulah dalil wajib segera sholat ketika sadar walau sudah bukan waktunya.

Ada, kecuali orang yang koma, dan tidak sadar, maka dia tidak punya mewajiban sholat sehingga tidak perlu diganti.

Demikian juga orang yang Islam tapi belum menunaikan sholat, maka ketika nanti jika sadar, cukup di taubati dan segera melakukan sholat.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Nenock ~ Surabaya

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Maasyaa Allah materinya pas sekali rasanya ketampol.

Kenapa begitu kurang semangat ya kalau sudah banyak kegiatan. 

Mohon suntikan semangatnya. 

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Kalau tadi malesnya sholat shubuh, nah mungkin kalau yang ini kasusnya lebih umum ya, mungkin baru banyak kegiatan hari ini, aduh, apalagi, kalau perempuan itu aduh harus bedakan lagi dan sebagainya begitu. 

Ya kembali adalah sebenarnya ketika kita memahami posisi sholat dan kewajiban sholat bagi kita dan itu sangat fundamen begitu ya, maka insyaAllah kita akan menyesuaikan. Makanya sekali lagi ketika kita paham maka seluruh kegiatan kita itu akan berbasis waktu sholat. Kalaupun ini nanti kegiatannya tuh full sampai maghrib katakanlah begitu. Kita tetap dalam perencanaan kita itu sudah  mengalokasikan waktu untuk sholatnya kapan.

Kadang-kadang dalam suatu kegiatan yang sangat-sangat intens begitu, aduh ini nanggung ini, jam, katakanlah misalnya ashar ya, ashar katakan jam 3, atau misal ketika ashar setengah 3, sementara materinya tanggung, mulainya tadi dari jam 1 harusnya sampai jam 3, ini setengah 3, bagaimana ini. Nah kalau memang sangat penting, bisa jadi ok kita sampai dulu jam 3 baru setelah jam 3 kita sholat Ashar terus break dulu sholat ashar baru nanti lanjut lagi masuk ke forum setengah 4. 

Misalnya begitu tuh, tapi sudah dalam perencanaan untuk kemudian kapan kita sholatnya. Bukan kemudian kita terus beraktivitas sampai kemudian kalau belum sholat dzuhur, ya Alloh ﷻ sudah mau jam 3, akhirnya kita cepat-cepatan sholat, sholatnya juga sekenanya karena kita keburu lagi dan seterusnya. 

Nah, insyaAllah ketika sudah memposisikan sholat itu pada tingkat yang pertama maka insyaAllah kita juga akan mengatur kegiatan kita itu mengikuti waktu sholatnya. 

Jadi, apapun kegiatannya, dan dalam Islam ada banyak kemudahan, misalnya kalau itu kegiatannya memang tidak mungkin ditunda, kita bahkan boleh dijamak, baik dijamaknya itu di awal waktu atau nanti di akhir waktu. 

Dalam perjalanan mungkin atau bahkan misal baru walimahan, walimahannya yang karena sibuk sekali, tamunya banyak, berseri-seri, akhirnya waktu dzuhur itu enggak bisa karena dari jam 9 apalagi sekarang masa covid misalnya sekali sesi tidak boleh lebih dari banyak misalnya sehingga akhirnya nanti sampai dari jam 9 pagi sampai jam 3 sore baru selesai.

Nah kalau memang sangat tidak memungkinkan, ya boleh sholatnya di jamak. Jamak nya kapan, dzuhur saja belum, berarti jamaknya nanti sambil sholat ashar tetapi jangan jadi kebiasaan. Tapi kalau ketika kita dalam perjalanan kemudian kita apa musafir di luar kota dan sebagainya, boleh sholat itu di jamak.

Jadi, insyaAllah banyak sekali kemudahan-kemudahan dari Alloh ﷻ untuk kemudian kita bisa ambil sehingga kita tidak tinggalkan sholat dalam segala kegiatan kita.

Yang berat memang ketika kita berada dalam kegiatan orang lain maka sekali lagi kitalah yang harus menguatkan diri kita, menguatkan iman kita sehingga kemudian kitalah yang mengendalikan diri kita untuk bisa mengatur waktu sholatnya. 

Kalau itu kegiatan yang merancang kita, kita mudah, tapi kalau kita itu berada dalam kegiatan orang lain, kadang-kadang kita harus berani untuk ijin mohon maaf saya pamit dulu, sholat dulu. 

Jadi, orang ijin ke kamar mandi boleh, ya kalau memang dipersempit, ijin saja untuk ke luar forum dan sebagainya. Jadi, silahkan nanti dilihat forumnya seperti apa, yang jelas adalah bagaimana dalam jiwa kita, dalam mindset kita, itu, sholat itu harus menjadi apa, prioritas kita dan kemudian menjadi basic pengaturan jadwal kegiatan kita.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Bismillahirrahmanirrahim

Assholatu 'immadu dii.
Sholat itu adalah tiang agama. 

Maka marilah, bismillah, kita kuatkan tekad kita. Kita perbaharui niat kita untuk kita mengawal kualitas sholat kita. Makanya sholat itu bukan sekedar ya'maluu sholaah atau mengamalkan sholat, mengerjakan sholat tetapi adalah yuqimunna sholaah atau qiyammu sholaah, jadi mendirikan sholat, membangun sholat karena memang sholat itu butuh berbagai hal untuk kemudian kita bisa mengerjakan. 

Dan, insyaAllah sekali lagi silahkan nanti diulang lagi materi-materinya dan semakin kita yakin dengan janji Alloh ﷻ, semakin kita kuatkan iman kita, kadang-kadang akhirnya kemudian orang bukan lagi nanti balasannya apa, nanti balasannya apa. Tetapi kita bisa ta'at kepada Alloh ﷻ, ta'at budi, mengabdi kepada Alloh ﷻ, itu justru panggilan pertama kita, bukan karena dengan sholat itu kita nanti tenang, dengan sholat itu nanti kita begini, bukan itunya tetapi lebih adalah bagaimana kemudian inilah bentuk balasan Saya terhadap segala kebaikan Alloh ﷻ. 

Kita itu mudah berhutang budi kepada orang tetapi dengan segala fasilitas Alloh ﷻ yang luar biasa banyaknya tidak akan terbeli oleh kita tetapi kita mudah sekali untuk tidak membalas budi atau tidak tahu berterima kasih kepada Alloh ﷻ,
Naudzubillah min dzalik. 

Sekali lagi, mari kita bersama-sama kuatkan tekad kita dan jangan lupa adalah kita berdoa kepada Alloh ﷻ agar Alloh ﷻ kemudian menguatkan hati kita. 
Yaa muqolibal qulub tsabit qulubanna ala diinik

Ya Alloh ﷻ, wahai Dzat yang membolak-balik hati tetapkan hatiku pada agama-Mu.

Kemudian Allahumma innanas alukal huda wa'tuqo wal af'fa wal ghinaa.

Ya Alloh ﷻ kami mohon kepada-Mu, hidayah, kemudian ketakwaan, ampunan dan kemudian kecukupan. 

Wallahu a'lam bisshowab
Fastabiqul khoirot

Mari kita bersama-sama saling berlomba dalam kebaikan karena pada hakikatnya hidup kita yang sesungguhnya itu adalah di akhirat dan dimana kita akhiratnya, di surga atau di neraka, itu adalah hasil dari amal kita saat ini. 

Billahi taufik wal hidayah, wal afwu mingkum.

Assalammualaikum warohmatulohi wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar