Senin, 28 Februari 2022

MENEGUHKAN HATI MENCINTAI-NYA



OLeH: Ibu Hj. Irnawati  Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸MENEGUHKAN HATI MENCINTAI-NYA

Assalamu'alaikum sholehah... 
Apa kabar?  Semoga masih tetap semangat ya menimba ilmu di sini. 

Sholehah... 

Alloh ﷻ adalah Sang Khalik yang harus kita cintai melebihi siapapun. Namun seringkali gemerlapnya dunia membuat kita lebih mencintai dunia dibandingkan Alloh ﷻ. 

Seorang Muslim sudah seharusnya menjaga ketaatan dirinya kepada Alloh ﷻ. Lalu bagaimana meningkatkan kecintaan kita kepada Alloh ﷻ?

Kekuatan hubungan ini didasarkan pada dua faktor: cinta dan ketakutan. 

Cinta yang dimiliki seseorang kepada Sang Pencipta yang membuat seseorang ingin menaati kewajiban seperti berdoa atau berpuasa. 

Ini adalah cinta untuk Sang Pencipta yang akan membuat seseorang ingin menjadi dekat dengan segala sesuatu yang dikaitkan dengan Pencipta ini atau setiap tindakan yang akan membawanya lebih dekat ke Alloh ﷻ.

Cinta kepada Alloh ﷻ, tumbuh dari benih keimanan yang ada di taman hati. Jika benih itu telah tumbuh, tentulah kita harus memupuk dan menyiramnya. Memupuknya dengan keimanan dan terus mengasah hati untuk semakin dekat dengan Alloh ﷻ.

Proses memupuk cinta kepada Alloh ﷻ layaknya cinta kita kepada makhluk. 

Seperti itulah kala kita mengemis cinta Alloh ﷻ. Mengerjakan apa yang disukai-Nya, tidak berbuat sesuatu yang dibenci-Nya. Intinya, kita cari perhatian Alloh ﷻ dengan melakukan kesalehan.

🔶Ada tahapan yang bisa kita tempuh agar konsisten dalam menyusuri jalan mencintai Alloh ﷻ:

◾Pertama Adalah Mu’ahadah

Kita berjanji untuk beriman dan hanya mencintai Alloh ﷻ semata. Janji itu diperlukan agar kita berkomitmen dengan apa yang kita ucapkan. Seperti halnya seseorang mengutarakan cinta pada orang yang dicintainya.

Kalau diucapkan, dalam hatinya akan tumbuh rasa memiliki. Begitu juga ketika kita membuat janji dengan Alloh ﷻ. Kalau kita melanggar, tentunya kita akan merasa bersalah dan tidak akan berkhianat pada janji kita.

◾Kedua Adalah Mu’aqabah 

Memberikan sanksi pada diri sendiri atas kelalaian yang dilakukan. Ketika kita menjalin cinta dengan makhluk, ada saat dia tidak suka dengan perbuatan kita. Maka begitu pula dengan Alloh ﷻ.

Tentu Alloh ﷻ tidak suka saat kita melakukan kelalaian dan perbuatan dosa yang kita lakukan. Misalnya, melewatkan waktu shalat wajib. Saat melewatkan waktu shalat, apakah kita mendapatkan hukuman langsung dari Alloh ﷻ? Tentu saja tidak. Tapi malaikat mencatatnya untuk diperhitungkan di akhirat kelak.

Sebagai orang yang mengaku mencintai Alloh ﷻ dengan mu’ahadah atau janji yang kita lakukan, hendaknya kita tahu diri bahwa melewatkan waktu shalat adalah kesalahan besar.

Masa iya, mengaku cinta tapi melewatkan janji untuk berjumpa dengan-nya? Karena itu supaya tidak terulang lagi, kita melakukan penyadaran pada diri sendiri. Yakni dengan bersikap tegas pada diri sendiri berupa penetapan sanksi yang harus kita jalankan.

Misalnya, kita membuat peraturan sendiri. Kalau melewatkan shalat wajib, saya berjanji untuk menghukum diri sendiri dengan memperbanyak sedekah. Terus begitu.

Sampai kita konsisten untuk tidak melewatkan shalat wajib. Karena dengan sendirinya, orang yang konsisten dengan shalat wajib, dia akan merasa ada yang hilang saat shalat wajib itu terlewatkan.

◾Ketiga Adalah Muhasabah

Selalu mengevaluasi diri. Dengan mengkaji ruang hati kita. Ibarat merawat taman, tentunya kita selalu memeriksa kondisi tanahnya, tanamannya, serta rumput-rumput yang tumbuh liar di sekitarnya.

Demikian dengan hati kita. Kita teliti, apakah kondisi keimanannya sedang naik atau turun? Apakah ada hama yang mengganggu tumbuhan cinta kepada Alloh ﷻ, berupa penyakit hati semisal iri, dengki, dendam, dan sebagainya. Dengan sering memeriksa taman hati kita, dengan muhasabah, maka kita akan terus berhati-hati menjaga cinta kita kepada Alloh ﷻ.

◾Keempat Adalah Muraqabah

Berusaha mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ. Saat kita tertarik dengan seseorang, lalu tumbuh benih-benih cinta, bukankah kita mencari perhatian dan berupaya melakukan pendekatan?

Dalam hal ini, kita berusaha mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ dengan melakukan segala kebaikan yang disukai-Nya. Banyak jalan yang bisa kita lakukan dalam pendekatan ini. Sangat jelas tercantum dalam surat cinta-Nya yang sampai pada kita, yaitu Al Quran. Di dalam suratnya, dia memberitahu kita tentang segala kebaikan yang Dia sukai.

Salah satu cara yang membuat kita semakin dekat dengan Alloh ﷻ adalah dengan mengingat Alloh ﷻ atau berdzikir. Mengingat Alloh ﷻ, tidak dibatasi waktu dan tempat, kita bisa melakukannya setiap hari. Itulah cara yang paling utama dan paling mudah kita lakukan sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Alloh ﷻ.

Jika kita mencintai Alloh ﷻ dan menyibukkan hati dengan mengingat-Nya, maka sudah tentu Dia akan mengingat kita. Berbeda saat kita menyibukkan hati pada seseorang, orang itu belum tentu mengingat kita.

◾Kelima Adalah Mujahadah

Bersungguh-sungguh dalam melakukan kebaikan yang akan membuat kita dicintai-Nya. Keimanan kita tentunya selalu turun naik. Karena itulah, apapun kondisi iman kita, kita harus bersungguh-sungguh menguatkan diri untuk melakukan kebaikan agar posisi kita tetap dengan Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Sasi ~ Depok
Bismillah...

Ini seputar cinta kepada manusia dulu, hihi. 

Jika cinta itu fitrah, tapi kenapa tidak selalu bisa memiliki, hikmahnya apa sih ya, Bu.

Mengapa Alloh ﷻ hadirkan di hati ya jika tidak selalu bisa membersamai?

Terima kasih.

🌸Jawab:
Itulah ujian terberat manusia yaitu hawa nafsu, keinginan untuk memiliki, rasa cinta, rasa sayang, dan segala keinginan terhadap lawan jenis yang belum tentu bisa dihalalkan.  

Hikmahnya adalah di balik ujian itu kita bisa rasakan bahagia, bisa rasakan kesedihan dan lain-lain. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Sasi ~ Depok
Bismillah... 

Bu, afwan, mengapa hati manusia dibuat mudah mengharapkan cinta manusia padahal yang jelas-jelas cinta paling murni dan besar adalah cinta sang Rabbana.

Kadang suka mengentengkan diri bahwa Alloh ﷻ pasti cinta pada hamba-Nya, terlalu pede begitu, Bu?

Terima kasih.

🌸Jawab:
Terlalu pede inilah yang sering menghilangkan rasa takut dan harap manusia kepada Allah Azza Wajalla. Jika rasa takut dan harap itu sudah hilang, maka semua jadi dienteng-entengkan.  

Seharusnya kita menjaga rasa takut dan harap terhadap Allah Azza wajalla.  

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sahabat sholehah... 

Seorang mukmin yang sejati akan selalu mendambakan manisnya keimanan dalam menjalani kehidupan, dan sudah barang tentu akan terus berusaha dengan bersungguh-sungguh untuk menguatkan rasa kecintaannya kepada Alloh ﷻ. 

Menyibukkan hati untuk mengenal dan bertadabbur dengan nama-nama dan sifat-sifat Alloh ﷻ. Dengan berulang dan merenungi nama dan sifat-Nya.

Hamba yang mengenal kesempurnaan Alloh ﷻ dalam hal nama, sifat, dan perbuatan-Nya, pasti akan dapat mencintai-Nya.

Mohon maaf lahir dan batin.  

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar