Kamis, 30 Desember 2021

RUQYAH PENGUSIR JIN DAN SETAN

 


OLeH: Ustadz Tono Esfandiar, S.E., SHT

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎RUQYAH PENGUSIR JIN DAN SETAN

“…..Katakanlah, bagi segenap orang-orang yang beriman Al Quran menjadi petunjuk dan juga obat.” (QS. Fushilat: 44)

“Kami turunkan dari Al Quran ini, yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang mukmin.” (QS. Al Israa: 82)

“Hai manusia, sesungguhnya telah dating kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus :57)

Rasululloh ﷺ bersabda : “Alloh ﷻ tidak menurunkan penyakit melainkan menurunkan obatnya.” (Shahih Bukhari :5246)

“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging, apabila segumpal daging itu baik, maka akan menjadi baik semuanya, dan apabila segumpal daging itu jelek, maka akan jeleklah semuanya, ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah Qalbu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dari Aisyah, bahwa Nabi ﷺ memerintahkan kepadanya untuk meruqyah dari penyakit ‘ain." (HR. Sunan Ibnu Majah 3503)

Dari Abu bakar bin Muhammad bahwa Khalidah binti Anas Ummu bani Hazm As Sa’idi datang menemui Nabi ﷺ, "dia meminta pertimbangan kepada beliau untuk di ruqyah, maka beliau memerintahkan terapi dengan ruqyah." (HR. Sunan Ibnu Majah 3505)

Dari Amru bin Hazm dia berkata, “Aku memperlihatkan gigitan ular kepada Rasululloh ﷺ, maka beliau memerintahkan meruqyah.” (HR. Sunan Ibnu Majah 3510)

“... peragakanlah ruqyah itu di hadapanku, Ruqyah itu tidak ada salahnya selama tidak mengandung syirik.” (Shahih Muslim)

Dari Anas ia berkata, "Sungguhnyaa Rasululloh ﷺ membolehkan ruqyah karena terkena racun, ain (sejenis gangguan hasad dari jin dan manusia) dan luka.” (Sunan Tirmidzi : 1981)

Nabi ﷺ bersabda Ruqyah lah pria tadi dan ajarkan lah ruqyah tersebut kepada Hafsah sebagaimana engkau mengajarinya menulis. (HR. Al Hakim dlm Al Mustradak dan di sahihkan oleh Al Bani dalam As Shahiihah)

Ruqyah tidak menolak takdir: Sufyan bin Uyainah berkata dalam riwayatnya, saya telah bertanya kepada Rasululloh ﷺ, bagaimana menurut anda tentang obat yang kami gunakan untuk mengobati penyakit, ruqyah yang kami praktikkan, dan penjagaan yang kami buat, apakah bisa menolak takdir Alloh ﷻ? Kemudian Rasululloh ﷺ bersabda, “Itu semua termasuk takdir Allah Tabaaroka wa ta’ala”. (musnad Ahmad 1429. Juga dalam Sunan Tirmidzi 2074 & 1991, Sunan Ibnu Majah 3428)

Rasululloh ﷺ meruqyah cucunya : dari Ibnu Abbas ia berkata, dahulu Rasululloh ﷺ sering mendoakan Hasan Husein dengan mengucapkan : “Aku melindungi kalian dengan kalimat Alloh ﷻ, Al Quran atau Asma’ dan sifat-Nya, yang sempurna dari setiap syaitan dan binatang berbisa serta Ain yang dengki). Beliau bersadba “ demikianlah dahulu Ibrahim melindungi Ishaq dan Ismail ‘Alaihimus salaam. (kutipan Sunan Tirmidzi 1986).

Rasululloh ﷺ meruqyah anak-anak : Dari Imam Ahmad, dari Yalla bin Murah dari ayahnya, tentang seorang perempuan yang dating kehadapan Rasululloh ﷺ membawa bayinya yang kesurupan dan Nabi Muhammad bersabda, “Keluarlah wahai musuh Alloh ﷻ! Aku adalah utusan Alloh ﷻ” maka bayi itu sembuh seketika. Dan ibu tadi memberikan 2 ekor domba, keju dan minyak samin dan Rasululloh ﷺ hanya mengambil keju dan minyak samin serta 1 ekor domba. (Imam Ahmad dan Thabrani)

Upah Ruqyah : Dari Kharijah bin Ash Shalt At Tamimi dari pamannya bahwa ia dating kepada Rasululloh ﷺ lalu masuk Islam, kemudian kembali dari sisinya dan melewati sebuah kaum yang pada mereka terdapat orang gila yang diikat dengan sebuah besi. Keluarganya lalu berkata, “Telah sampai kabar kepada kebaikan, apakah kalian memiliki sesuatu yang dapat engkau gunakan untuk mengobati? Lalu aku meruqyahnya menggunakan surat Al Fatihah sehingga orang itu pun sembuh. Kemudian mereka memberiku seratus ekor kambing. Setelah itu aku datang kepada Rasululloh ﷺ dan mengabarkan hal tersebut, beliau lantas bertanya “Apakah engkau hanya mengucapkan ini?” Beliau bersabda : “demi Dzat yang memanjangkan umurku, ambillah! Sungguh, orang makan dengan ruqyah atau jampi batil sedangkan engkau makan dengan ruqyah yang benar.” (sunan Abu Daud 3398, juga terdapat dlm Musnad Ahmad 20833).

Ruqyah Ain : Urwah bin Zubair menceritakan, bahwa Rasululloh ﷺ memasuki rumah Ummu Salamah, istri Nabi ﷺ, sementara di dalam ada seorang bayi sedang menangis. Mereka lalu menceritakan bahwa anak itu terkena ‘ain Urwah berkata “Rasululloh ﷺ bersabda Apakah kalian tidak meruqyahnya untuk menangkal ‘ain?" (Muwatha’ Malik 1474)

Jabir bin Abdullah radliallahu ‘anhu berkata “Nabi ﷺ menjengukku ketika saya sakit, lalu beliau berwudhu dan memercikkan air wudlu nya kepadaku, atau bersabda percikkanlah air wudhu padanya” lantas saya pun tersadar. (dikutif dari Shahih Bukhari 5244).

Ruqyah Malaikat Jibril : Dari Abu Sa’id bahwa jibril mendatangi Nabi ﷺ kemudian berkata, “Hai Muhammad, apakah kamu sakit? Rasulullah ﷺ menjawab: ya aku sakit, lalu jibril meruqyah beliau dengan mengucapkan : Dengan nama Alloh ﷻ aku meruqyahmu dari segala sesuatu yang menyakitimu dan dari kejahatan makhluk atau kejahatan mata yang dengki. Alloh ﷻ lah yang menyembuhkanmu. Dengan nama Alloh ﷻ aku meruqyahmu.

Kontroversi Ruqyah : Dari Mujahid dari ‘Aqqar bin Al Mughirah bin Syu’bah dari bapaknya ia berkata; Rasulullah ﷺ bersabda : “Barangsiapa yang berobat dengan Kay atau meminta untuk di ruqyah, maka sungguhnya ia telah berlepas diri dari sifat tawakal.” (sunan Tirmidzi 1980).

Hasan Shahih juga dalam Sunan Ibnu Majah 3480.

Hadis yang berbunyi tidak termasuk tujuh puluh ribu yang masuk surga tanpa hisab orang-orang yang tidak pernah minta untuk diruqyah, tidak pernah bertathayur (menganggap sial pada binatang) dan tidak pula melakukan terapi kay (terapi dengan menempelkan besi panas) sedangkan kepada Rabb mereka bertawakal. (Shahih Bukhari 5270) juga dalam musnad Ahmad 3615.

Beberapa ulama berpendapat ruqyah yang dimaksud dalam hadits ini adalah ruqyah yang syirikiyyah (meminta bantuan jin), dalam urgensi dakwah Tauhid masyarakat saat ini banyak terjebak dalam kesyirikan Ruqyah Syari’iyyah adalah solusi Umat Islam menuju Tawakal kepada Rabb nya. Allahu ‘alam.

🔹Mengenal Jin Berdasarkan Al Qur'an Dan As Sunnah

Mengenal makhluk ghaib yang tidak tampak di hadapan kita, kita tidak bisa menerima informasi yang akurat dan terpercaya kecuali dari sumber asasi yaitu Al Quran dan AS Sunnah, kemudian Ijma’ para ulama Salaf. Karena informasi mengenai makhluk ghaib yang beredar di masyarakat dan diyakini banyak bersumber kepada omongan dukun atau warisan khurafat yang sudah turun temurun, seperti adanya sebutan sebutan yang bermacam-macam bagi jin : arwah gentayangan, sukma seorang yang sudah meninggal, genderuwo, kuntilanak, pocongngan, thuyul dan sebagainya. Maka kita hanya mengimani berita berita ghaib yang bersumber kepada syariat Islam, agar kita tidak tersesat.

Jin adalah makhluk yang diciptakan oleh Alloh ﷻ dari nyala api. Alloh ﷻ berfirman : “Dan Dia menciptakan jin dari nyala api.“ (QS. Ar Rahman : 15)

Jin diciptakan sebelum manusia, sebagaimana Alloh ﷻ berfirman : “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (QS. Al Hijr: 27)

Bangsa Jin ada jenis laki-laki dan perempuan serta berkembang biak seperti umat manusia. Alloh ﷻ berfirman : “Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin." (QS. Ar Rahman: 56).

Sebagaimana Abdullah bin Umar RA berkata : “Sesungguhnya Alloh ﷻ membagi manusia dan jin itu ke dalam sepuluh bagian : Sembilan bagian adalah jin dan satu bagian adalah manusia. Tidak seorang pun manusia yang melahirkan seorang anak kecuali jin melahirkan 9 anak.” (HR. Ibnu Abdil Barr, Ibnu Jarir, Hakim dan Ibn Abi Hatim).

Jin dan Manusia diciptakan hanya untuk beribadah kepada Alloh ﷻ semata, sebagaimana Alloh ﷻ berfirman : “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS.. Adz Dzariyat: 56).

Bangsa Jin ada yang kafir ada yang muslim, musyrik, mukmin, fasiq, zhalim. Alloh ﷻ berfirman dalam pernyataan jin :

“Dan sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang sholeh dan diantara Kami ada pula yang tidak demikian halnya adalah Kami menempuh jalan yang berbeda-beda." (QS. Al Jinn : 11)

“Dan sesungguhnya di antara Kami ada orang-orang yang taat dan ada pula orang-orang yang menyimpang dari kebenaran. Barangsiapa yang taat, maka mereka itu benar-benar memilih jalan yang lurus.” (QS: Al Jinn: 14).

Dalam kondisi normal, jin bisa melihat kita, tetapi kita tidak bisa melihat mereka. Alloh ﷻ berfirman : “Hai anak Adam, janganlah sekali kali kamu dapat ditipu oleh syaitan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapakmu dari surga, ia menanggalkan dari keduanya pakaiannya untuk memperlihatkan kepada keduanya ‘auratnya. Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan syaitan-syaitan itu pemimpin-pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman." (QS. Al A’raf:27).

Materi Kajian Online

Ruqyah Syar'iyyah
Tono Esfandiar
Founder QQH

085693380181

Materi Ruqyah syar'iyyah Online

★https://youtu.be/1S0ka7ZtyJo

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Bestiar ~ Pekanbaru
Ustadz, apakah sama orang yang kena gangguan jin dengan orang yang depresi? Karena kakak ana pernah mengalami depresi dan gangguan juga. Afwan.

💎Jawab:
Pertanyaan yang bagus.
Penyakit depresi bisa saja adanya ulah setan mengganggu, maka kita disunnahkan ikhtiar dengan ruqyah dan medis pengobatan herbal ataupun modern.

Pendekatan tazkiyatun nafs insyaaAllah banyak membantu penyembuhan dari depresi. Semoga kakak nya sehat. Aamiin

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Han ~ Gresik
Assalamu'alaikum,

Tadz, bagaimana dengan anak yang masih balita tapi bisa melihat hantu begitu kalau bilangnya. "Ma itu di sana ada hantu."

Apakah itu gangguan jin, atau memang anak kecil itu masih bisa melihat atau ada keturunan begitu tadz?

Apakah itu nanti bisa melihat terus sampai dewasa? Dan bagaimana biar tidak bisa melihat makhluk halus lagi.

💎Jawab:
Waalaikumussalam Warrohmatulloohi Wabarokatuh.

Apabila sering dan terus menerus maka sebaiknya dilakukan ruqyah mandiri dan mengamalkan dzikir pagi petang sesuai sunnah. 

Akan saya post tata cara ruqyah anak rewel dan ruqyah anak.

Terapi meruqyah anak

★https://youtu.be/sWeXwL9fLq4

Terapi Ruqyah bayi atau anak tiba-tiba rewel terus.

★https://youtu.be/Lgy7RkyGEU8

Silahkan subscribe dan share insyaaAllah banyak video bermanfaat yang bisa dipelajari dan dipraktikkan.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Rustia ~ Bekasi 
Kenapa saya kalau membaca al ma'tsurat kadang mengantuk sekali, ustadz? Apa ada indikasi tertentu?

💎Jawab:
Biasanya ada ciri gangguan jin atau penyakit ain. Disarankan lakukan ruqyah mandiri. 

Perkuat cirinya sebagai berikut ya:

✓ Definisi Penyakit 'Ain
Penyakit ain adalah penyakit yang apabila seseorang memiliki rasa kagum atau dengki terhadap seseorang atau sesuatu lupa mengingat Alloh ﷻ.

✓ Ciri-Ciri Penyakit 'Ain
1. Penyakit yang terjadi secara tiba-tiba.
2. Kepalanya pusing berpindah dan akan tambah sakit bila di ruqyah.
3. Wajah menguning.
4. Sering berkeringat.
5. Sering kencing.
6. Sering ingin muntah dan menguap.
7. Sedikit tidur atau banyak tidur.
8. Tidak mempunyai nafsu makan.
9. Basah di kedua kaki serta tangan juga sering kesemutan.
10. Dada berdebar, merasa sempit dada, takut tidak normal.
11. Nyeri di bawah punggung atau pundak.
12. Merasa panas.
13. Bermimpi bertemu seseorang yang sama lebih dari 2x.
14. Saat di Ruqyah tergambar atau terbayang seseorang.
15. Ada saf'ah (Seperti mata panda, lingkaran kehitaman bawah mata, atau berbeda warna dari kulit wajahnya.

✓ Terapi Penyakit 'Ain
1. Mandi dan minum dari bekas wudhu pelempar ain.
2. Mandi dan minum dari benda yang ada bekas pelempar ain.
3. Air di ruqyah dengan Al-Qur'an doa ain kemudian digunakan untuk mandi dan minum.

✓ Ciri Gangguan Jin
1. Mimpi buruk.
2. Sulit tidur.
3. Gelisah.
4. Ketindihan.
5. Mimpi melihat binatang.
6. Gigi beradu ketika tidur.
7. Menagis, teriak ketika tidur.
8. Berdiri dan berjalan tanpa sadar ketika tidur.
9. Bermimpi berada di kuburan.
10. Bermimpi melihat orang aneh, setan dan lain-lain.
11. Sakit kepala berkelanjutan sering terus-menerus.
12. Adanya halangan dalam beribadah, malas, batal terus dala. Berwudhu, bisikan-bisikan, bayangan buruk selalu hadir saat beribadah.
13. Linglung.
14. Lemas.
15. Penyakit ayan atau kejang otot.

✓ Membuat Air Ruqyah
1. AL-Fatihah 7x
2. Ayat kursi 3x
3. Al-zalzalah 1x
4. Al-kafirun 1x
5. 3 qul 3x
6. Sapu sagad 3x
7. Istirja 1x

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikmpek 
Assalamualikum...

Ustadz, apakah setiap jiwa itu bisa diganggu jin atau syaitan dengan cara dirasuki (kesurupan)?

Yang ke 2, kan di atas dikatakan, "Mereka bisa melihat kalian dari suatu tempat sedangkan kalian tidak bisa melihat mereka."

Nah, pertanyaan nya, apakah manusia yang bisa melehat mereka (jin) ini memang memiliki karomah, ataukan manusia nya ini keluar dari fitrah kemanusiaannya?

Mohon penjelasannya ustadz.

💎Jawab:
Waalaikumussalam Warrohmatulloohi Wabarokatuh 

Setiap manusia bisa diganggu jin kafir atau setan dengan berbagai cara, melalui bisikan jahat, pikiran jahat, prasangka buruk ke orang lain, memancing kemarahan, kesedihan, waswas, ketakutan, dan lain-lain. 

Mengenai kesurupan hanya beberapa kasus akan terjadi. Sebaiknya proses ruqyah tidak dikerjakan dengan proses kesurupan karena biasanya akan melemahkan jiwa pasien.

Dalam ayat tersebut jelas bahwa hanya jin yang bisa melihat kita sedangkan kita tidak bisa. Adapun keluarbiasaan yang terjadi pada diri manusia dalam syariat dipahami ada 3, yaitu: 

1. Mukjizat hal khusus diberikan kepada para Nabi dan Rasul, seperti bisa melihat jin dan lainnya insyaaAllah antum di sini sudah paham mukjizat para Nabi, namun perlu dipahami bahwa mereka para Nabi tidak menggunakannya dengan keinginannya tapi itu semua terjadi atas kehendak Alloh ﷻ semata dan disaat dibutuhkan, tidak bisa dibuat permainan. 

2. Karomah, diberikan kepada para wali dan insyaaAllah sampai saat ini masih bisa terjadi, karomah ini bukan pangkat jabatan yang bisa diraih oleh manusia melainkan atas kehendak Alloh ﷻ saja bisa terjadi dan tidak dikuasai oleh si wali tersebut.

3. Istidraj. Adanya kerjasama manusia dengan bangsa jin disadari ataupun tidak disadari. Nah hal inilah yang banyak terjadi sehingga mereka mengaku punya kekuatan spiritual, terbang, menerawang, melihat Jin, menangkap jin, dan lain-lain ini semua haram hukumnya.

Tetaplah pada fitrah kita sebagai manusia,  taat pada syariah Alloh ﷻ. Para sahabat, ulama terdahulu yang iman masyaaAllah luar biasa tidak pernah terdengar mereka mempelajari melihat jin, ilmu kebatinan, spiritual tapi mereka dikenal karomah dari ilmu-ilmu syariat yang saat ini menjadi kitab-kitab yang dipelajari umat Islam di seluruh penjuru.

Allahul musta'an

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Kerjakan dzikir pagi petang sesuai sunnah secara rutin, tentunya sholat wajib tepat waktu ya.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar