Kamis, 30 Desember 2021

NIKMATNYA HIDUP

 


OLeH: Ustadz Mukhtar Azizi, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸NIKMAT HIDUP

Alhamdulillah, bertemu kembali.

Saat ini kita kaji bersama seperti apa hidup yang nikmat itu.

PERNAHKAH berpikir jika hidup adalah nikmat? Bagi seorang yang dilimpahi materi dalam hidupnya, boleh jadi menjawab iya. Hidup di dunia adalah nikmat dan menyenangkan.

Tidak sedikit orang yang lalai dalam ibadah justru diberikan harta yang berlimpah dari Alloh ﷻ. Dalam Islam, kenikmatan dunia itu disebut dengan istidraj.

Alloh ﷻ melimpahkan rezeki, kebahagiaan, dan kenikmatan dunia lainnya kepada setiap orang yang Dia kehendaki. Kenikmatan tersebut bisa menjadi peringatan akan azab Alloh ﷻ apabila diberikan kepada orang yang sering melalaikan ibadah dan merasa tenang dalam maksiatnya.

: عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ تَعَالى يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا مَا يُحِبُّ وَهُوَ مُقِيمٌ عَلَى مَعَاصِيهِ فَإِنَّمَا ذَلِكَ مِنْهُ اسْتِدْرَاجٌ”، ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: (فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ( (رواه أحمد)

Dari ‘Uqbah bin ‘Amir ra, Rasulullah ﷺ bersabda: “Bila kamu melihat Alloh ﷻ memberi pada hamba (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka (ketahuilah) bahwa hal itu adalah istidraj (jebakan berupa nikmat yang disegerakan) dari Alloh ﷻ.” Kemudian Rasulullah ﷺ membaca ayat yang berbunyi, “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa (QS. Al-An’am: 44).” (HR. Ahmad)

Hadits ini diriwayatkan oleh Ahmad dalam Al-Musnad (28/547) dan Al-Tabrani dalam Al-Mu’jam Al-Kabir (17/330) dan Al-Mu’jam Al-Ausath (9/110). Hadits ini juga di-hasan-kan oleh al-‘Iraqi dalam Takhrij Al-Ihya’ (4/162). Dua kritikus Hadits modern, Syu’aib Al-Arnauth menilai Hadits ini hasan dilihat dari jalur lain (hasan li-ghairihi) dan al-Albani dalam Shahih al-Jami’ (nomor Hadits 561) menilainya shahih.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Setyaningsih ~ Solo
Assalamu'alaikum Ustadz.

Apakah ada keterkaitan antara orang yang sering menunda-nunda waktu sholat, dengan rezeki yang seret atau kurang lancar?
Mohon pencerahannya, Syukron.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Rezeki mengalir bila pelaksanaan shalat di awal waktu, karena ibadah apapun akan dapat terlaksana di awali dengan ibadah shalat.

Karena masuk ke dalam rukun Islam ke dua setelah 2 kalimat syahadat.

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ iin ~ Boyolali
Ustadz, di mata awam kan tidak tahu, apakah dia yang mendapatkan istidraj. 

Apakah, yang mendapatkan istidraj itu akan juga diberi azab dunia? Yang bukan dalam bentuk ni'mat dunia?

🔷Jawab:
Istidraj berada pada ilusi dan halusinasi. Seolah-olah ada kenikmatan. Sesungguhnya tidak ada kenikmatan.

Sebab telah jauh dari amal ibadah. Azab dunia hanya dapat diterima, bila selalu melakukan kerusakan.

Diantaranya ingin cepat kaya, secara instan dengan cara mengambil dengan cara tidak halal.

🌸Na'am ustadz.
Tapi maaf, bagi yang tidak terlalu tahu atau paham tentang agama, biasanya dia akan sesumbar dengan ni'mat dunia yang dia terima, saat dia melakukan maksiat.

Kan di situ dia tidak berilusi, saat orang lain pun melihat dia diberi ni'mat dunia, kan juga nampak ni'matnya.

🔷Ya, sangat nikmat secara kasat mata. Sesungguhnya di balik kenikmatan pada jalan keburukan akan datang keburukan kepadanya. Sebaliknya kenikmatan yang baik akan datang kebaikan kepadanya.

🌸 Na'am ustadz.
Afwan lagi ustadz, kan kita orang lain yang melihat tidak tahu bahwa dia mendapat istidraj atau tidak, yang kita tahu pasti "wah, orang itu Hidupnya nyaman, enak ya, tidak kekurangan."

Bila seperti itu, bagaimana menyikapinya ustadz? Saat, nikmat dunia begitu banyak yang dia dapat.

🔷Tentu ini hanya lihat secara sepintas, maka yang bersangkutan yang mengetahuinya, jadi bagi yang melihat dapat bertanya kalau pun mengetahui realitas ingatkan ia agar kembali ke jalan yang Alloh ﷻ Ridhoi.

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Atin ~ Pekalongan
Assalamu'alaikum Ustadz.

Bagaimana jika hidupnya dipenuhi kesusahan, apakah bisa dikatakan hidup nikmat dan menyenangkan?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Hidup tidak di ukur dengan materi. Melainkan iman dan takwa. Maka hidup menjadi indah dan menyenangkan.

🌸Sekalipun selalu kekurangan ya Tadz?

🔷Setiap manusia pasti ada kekurangan dan kelebihan, maka di situlah saling melengkapi dan mengayomi, agar harta yang dimilikinya dapat membantu kepada yang tidak memiliki. Karena sesungguhnya harta milik Alloh ﷻ. Gunakan untuk beribadah kepadanya dengan jalan yang benar.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamu'alikum warahmatullahi wabarakatuh.

Dan bagaimana tadz cara mengingatkan hamba Alloh ﷻ yang terkena istidraj ini?

Kebanyakan sulit menerima teguran karena mereka telah termakan ilusi duniawi.

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Dengan jalan berfikir dan kesadaran agar giat selalu mendekat kepada Alloh ﷻ dan berhati-hati dalam menjalani kehidupan di alam dunia senantiasa berada di jalan yang Alloh ﷻ Ridhoi.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Nikmat hidup yang sesungguhnya hanya di dapat dengan beribadah dan beramal shalih.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar