Kamis, 30 Desember 2021

FENOMENA JIMAT DAN IBU HAMIL

 


OLeH: Ustadz Akhyar Al Banjary

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

💎FENOMENA JIMAT DAN IBU HAMIL

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

ﺇِﻥَّ ﺍﻟْﺤَﻤْﺪَ ﻟِﻠَّﻪِ ﻧَﺤْﻤَﺪُﻩُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻌِﻴْﻨُﻪُ ﻭَﻧَﺴْﺘَﻐْﻔِﺮُﻩْ ﻭَﻧَﻌُﻮﺫُ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻣِﻦْ ﺷُﺮُﻭْﺭِ ﺃَﻧْﻔُﺴِﻨَﺎ ﻭَﻣِﻦْ ﺳَﻴِّﺌَﺎﺕِ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟِﻨَﺎ، ﻣَﻦْ ﻳَﻬْﺪِﻩِ ﺍﻟﻠﻪُ ﻓَﻼَ ﻣُﻀِﻞَّ ﻟَﻪُ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻀْﻠِﻞْ ﻓَﻼَ ﻫَﺎﺩِﻱَ ﻟَﻪُ. ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻻَ ﺇِﻟَﻪَ ﺇِﻻَّ ﺍﻟﻠﻪ ﻭَﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﻋَﺒْﺪُﻩُ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟُﻪُ. 

ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬﺎَ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺣَﻖَّ ﺗُﻘَﺎﺗِﻪِ ﻭَﻻَ ﺗَﻤُﻮْﺗُﻦَّ ﺇِﻻَّ ﻭَﺃَﻧﺘُﻢْ ﻣُّﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ.

 ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﻨَّﺎﺱُ ﺍﺗَّﻘُﻮْﺍ ﺭَﺑَّﻜُﻢُ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺧَﻠَﻘَﻜُﻢْ ﻣِّﻦْ ﻧَﻔْﺲٍ ﻭَﺍﺣِﺪَﺓٍ ﻭَﺧَﻠَﻖَ ﻣِﻨْﻬَﺎ ﺯَﻭْﺟَﻬَﺎ ﻭَﺑَﺚَّ ﻣِﻨْﻬُﻤَﺎ ﺭِﺟَﺎﻻً ﻛَﺜِﻴْﺮًﺍ ﻭَﻧِﺴَﺂﺀً ﻭَﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺗَﺴَﺂﺀَﻟُﻮْﻥَ ﺑِﻪِ ﻭَﺍْﻷَﺭْﺣَﺎﻡَ ﺇِﻥَّ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺎﻥَ ﻋَﻠَﻴْﻜُﻢْ ﺭَﻗِﻴْﺒًﺎ.

 ﻳَﺎﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟَّﺬِﻳْﻦَ ﺀَﺍﻣَﻨُﻮﺍ ﺍﺗَّﻘُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﻗُﻮْﻟُﻮْﺍ ﻗَﻮْﻻً ﺳَﺪِﻳْﺪًﺍ. ﻳُﺼْﻠِﺢْ ﻟَﻜُﻢْ ﺃَﻋْﻤَﺎﻟَﻜُﻢْ ﻭَﻳَﻐْﻔِﺮْ ﻟَﻜُﻢْ ﺫُﻧُﻮْﺑَﻜُﻢْ ﻭَﻣَﻦْ ﻳُﻄِﻊِ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺭَﺳُﻮْﻟَﻪُ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ ﻓَﻮْﺯًﺍ ﻋَﻈِﻴْﻤًﺎ.

   ﺃَﻣَّﺎ ﺑَﻌْﺪُ؛

 ﻓَﺈِﻥَّ ﺃَﺻْﺪَﻕَ ﺍﻟْﺤَﺪِﻳْﺚِ ﻛِﺘَﺎﺏُ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺧَﻴْﺮَ ﺍﻟْﻬَﺪﻱِ ﻫَﺪْﻱُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻞَّ ﺍﻟﻠﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ، ﻭَﺷَﺮَّ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭِ ﻣُﺤَﺪَﺛَﺎﺗُﻬَﺎ، ﻭَﻛُﻞَّ 
ﻣُﺤْﺪَﺛَﺔٍ ﺑِﺪْﻋَﺔٌ ﻭَﻛُﻞَّ ﺑِﺪْﻋَﺔٍ ﺿَﻼَﻟﺔٍ ﻭَﻛُﻞَّ ﺿَﻼَﻟَﺔٍ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ.

Bicara tentang ibu hamil, biasanya sangat kental dengan berbagai macam budaya dan mitos-mitos yang membuat mereka khawatir dengan gangguan setan, yang sudah jadi keyakinan turun temurun. Hingga menjurus pada keyakinan terhadap benda-benda yang diyakini dapat memberikan perlidungan seperti peniti, paku, cermin, mandi kembang, dan lain-lain. 

Bagaimanakah sikap ibu hamil seharusnya sesuai ajaran agama Islam?

🔷Kepercayaan Terhadap Mitos-mitos Yang Menodai Akidah

Biasanya, cukup banyak tahayul dan khurafat yang menyertai ibu-ibu hamil. Mereka ditakut-takuti dengan berbagai larangan dan perintah yang tidak ada dasarnya dari agama Islam, melainkan berdasarkan keyakinan tidak jelas dari mana sumbernya. Seperti larangan memasukkan bantal ke sarungnya, karena takut susah melahirkan; atau jika melihat yang jelek-jelek maka ucapkanlah “amit-amit jabang bayi” sambil mengusap perut dengan harapan agar  bayi nanti lahir tidak jelek seperti yang dilihatnya.

Hal tersebut sama sekali tidak bersumber dari agama Islam. Begitu pula dengan membawa jimat-jimat seperti:

~ Peniti.
~ Bulu landak.
~ Bawang merah ditusuk-tusuk (mau bikin sate bawang mungkin).
~ Akar-akar.
~ Tulang (karena tulang adalah makanan jin, baca: HR. Muslim No. 682)
~ Gunting.
~ Cermin.
~ Wapak.
~ Paku (kenapa tidak sekalian palu? Biar jadi tukang bangunan).
~ Dan benda lainnya.

Padahal itu tidak akan membuat syaitan takut. Justru sebaliknya, syaitan akan semakin leluasa menganggu.

Entah dari mana keyakinan yang menyimpang itu berawal, kadang dari orang tua, kadang disuruh keluarga, saran dari tetangga, dan sebagainya. Mungkin niatnya baik, agar tidak terjadi apa-apa pada kandungan nantinya. Tapi apa yang ibu lakukan justru sebaliknya. Jangan sampai pendidikan tinggi tapi akidah merosot.

Tidak cukup sampai di situ. Akibat orang tua yang menggunakan jimat ketika hamil, akhirnya anaknya bermasalah atau mengalami gangguan. Orang tua mana yang tidak khawatir tatkala sang buah hati yang telah lama dinanti, terus menangis tanpa henti. Dokter pun tidak bisa mengobati, karena memang secara medis sakit tidak terdeteksi. Ada apa gerangan?

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Setiap bayi dari anak keturunan adam, akan ditusuk dengan tangan setan ketika dia dilahirkan, sehingga dia berteriak menangis, karena disentuh setan. Selain Maryam dan putranya." (HR. Bukhari 3431). Kemudian Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, membaca surat Ali Imran: 36.

Selain itu ada beberapa hal yang membuat bayi tersebut menangis atau diganggu syaitan.  

~ Orang tua yang memakai jimat saat hamil.
~ Memakaikan jimat pada anak.
~ Menggantungkan jimat di ayunan.
~ Jin keturunan atau nasab.
~ Orang tua gangguan jin atau terkena sihir sehingga jin juga mengganggu bayinya.

Karena itu wahai orangtua, tugas anda tidak hanya mengajarkan dan mendidik anak, tapi juga melindunginya hingga ia mampu menjaga atau melindungi dirinya sendiri dari segala gangguan, termasuk gangguan syaitan. Dan kelak ia (anakmu) lah yang akan merawatmu.

Untuk sebagian kasus bayi yang gangguan, berhenti menangis setelah jimat-jimat dan semua kesyirikannya di hancurkan. Ada berbagai jenis jimat yang biasa di gunakan ibu hamil (bumil) dan ibu menyusui.

Seharusnya tatkala sang buah hati lahir, doakan ia. Seperti yang dicontohkan oleh istri Imran, yang merupakan ibunya maryam. Alloh ﷻ menceritakan kejadian ketika istri Imran melahirkan Maryam, Tatkala isteri ‘Imran melahirkan anaknya, diapun berkata: 

“Ya Tuhanku, sesungguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan; dan Alloh ﷻ lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu; dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai Dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran: 36)

Satu hal yang istimewa, karena do'a ibunda Maryam ini, ketika Maryam lahir, dia tidak diganggu setan, demikian pula ketika Nabi Isa dilahirkan. Alloh ﷻ mengabulkan doa ibunya Maryam.

Tapi sungguh miris, ketika sejak masih di kandungan sudah di warnai ia dengan kesyirikan. Entah dari mana keyakinan yang menyimpang itu berawal, kadang dari orang tua, kadang di suruh keluarga, saran dari tetangga, dan sebagainya. Mungkin niatnya baik, agar tidak terjadi apa-apa pada kandungan nantinya. Tapi apa yang ibu lakukan justru sebaliknya. Jangan sampai pendidikan tinggi tapi akidah merosot.

Banyak saya temui, fenomena unik dan lucu, ada bumil yang bawa-bawa paku, kalau ke tusuk perut kan bahaya bu? Kenapa tidak sekalian saja bawa palu, biar jadi tukang bangunan.

Yang lebih lucu lagi, ada orang tua yang mengaku minjam jimat pada tetangganya. Ternyata jimat tersebut sudah di simpan dan selalu di pakai setiap kami hamil, dan bahkan di pinjam kepada tetangga. Maksudnya baik, namun caranya salah.

Alhamdulillah, ruqyah syar'iyyah adalah salah satu sarana yang efektif untuk menyembuhkan perilaku menyimpang ini, sehingga kami berkesempatan meluruskan fenomena ini.

Setelah dihancurkan jimatnya, dibimbing agar orang tuanya taubat lalu di ruqyah, di ruqyah, alhamdulillah sang anak pun mulai tenang dan tidak rewel lagi, setelah jimat dihancurkan dan dibacakan ayat Al Qur'an. Bagi para ibu-ibu, jauhilah benda seperti itu, karena sungguh tidak ada manfaatnya, selain membuat ibu syirik dan anak sakit.

Ada 2 poin penyimpangan aqidah dalam penggunaan benda-benda sebagai jimat pada fenomena ini. 

✓ Pertama benda-benda ini tidak memiliki kemampuan menjaga dari hal seperti itu dan akal sehat pasti menolak, namun karena yang digunakan bukan lagi akal sehat, tapi keyakinan yang bersumber dari tradisi leluhur atau bahkan saran dari para dukun, itulah sumber kerusakan akidah.

✓ Yang kedua ketahuilah, Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak meletakkan kemampuan melindungi dari musibah, bencana, gangguan jin dan sihir pada makhluk atau benda apapun. Karena kemampuan itu hanya dimiliki oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan cara kita minta pertolongannya hanya dengan 3 cara, yaitu dengan berdo'a, berdzikir, dan baca al Qur'an. Bukan dengan cara yang lain.

Jangan pula ibu salah kaprah menggantungkan Al Qur'an dan tulisan-tulisan Arab di ayunan. Al Qur'an itu di baca lalu di amalkan, barulah ia memberikan manfaat dan perlindungan atas izin Alloh ﷻ.

Ketahuilah, Al Qur'an itu disampaikan kepada Nabi Muhammad ﷺ melalui Malaikat Jibril dalam bentuk suara kemudian dihafalkan. Tidak pernah dalam bentuk tulisan. Maka Iqro!! Bacalah!!

Jika tulisan Al Qur'an ibu jadikan jimat atau ditempelkan di badan. Ibarat obat yang harusnya diminum hanya di simpan, tapi tidak di minum. Apakah bisa mengobati? Tidak akan, sesekali tidak akan pernah.

Begitu pula dengan Al Qur'an, bukan untuk dijadikan jimat atau pajangan. Itu justru penistaan dan termasuk sebuah kesyirikan. Karena tulisan itu adalah makhluk, yang ditulis oleh manusia. Sementara Al Qur'an yang dibacakan, saat itulah Ia (Dzat Alloh ﷻ) yang dapat menjadi obat dan rahmat.

Saran saya buat para ibu, lindungilah anakmu, jangan perkenalkan ia dengan lagu-lagu, atau musik, apalagi berjoget-joget ria. 

Perdengarkan lah Firman Alloh ﷻ padanya. Sebelum tidur, lakukanlah perlindungan dengan mendekatkan tangan ke mulut, bacakan 3 qul (al ikhlas, al falaq, dan an nas) setiap selesai 1 suroh tiupkan ke tangan, kemudian usapkan ke seluruh tubuhnya. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh Nabi Muhammad ﷺ pada kedua cucunya Hasan dan Husein.

Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah ﷺ pernah membacakan isti’adzah (perlindungan) untuk kedua cucunya Hasan dan Husein, seraya bersabda, “Sesungguhnya bapak kalian (Nabi Ibrahim) telah membacakannya (juga) untuk kedua anaknya Isma’il dan Ishaq, yaitu ‘Aku mohon perlindungan untukmu berdua dengan kalimat-kalimat Alloh ﷻ yang sempurna dari setiap (kejahatan) setan dan binatang berbisa serta mata yang jahat (membahayakan).” (HR. Bukhari)

Wallahu a'lam.

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Phity ~ Yogja
Ustadz, apa benar anak kecil atau bayi itu bisa melihat makhluk ghoib?

Terus fenomena katanya bayi yang tidur tersenyum itu sedang dihibur 'yang tidak nampak' itu bagaimanakah sebenarnya?

🔷Jawab:
Normal nya tidak bisa, karena itu fitrah manusia. Kalau dari bayi sudah bisa melihat, kemungkinan sudah gangguan sejak lahir. Bisa jadi karena perilaku orang tua ketika hamil atau jin keturunan. 

Wallahu a'lam 

0️⃣2️⃣ Aisya ~ Cikmpek
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatuh ustadz. 

Kalau misalnya kita menggunakannya semata-mata karena perintah orang tua, tadz niat hati biar mereka senang saja begitu bagaimana Ustadz hukumnya?

🔷Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh 

Kaidahnya tidak ada ketaatan dalam rangka maksiat kepada Alloh ﷻ. Kalau pun dikasih orang tua, padahal sudah coba di nasihati tetap ngeyel. Ambil saja, tapi jangan digunakan. Buang secara diam-diam.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar