Kamis, 30 Desember 2021

DEFENCE MECHANISM

 


OLeH: Bunda Heradini Faizah, S.Pd.I

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸DEFENCE MECHANISM

بسم الله الرحمن الرحيم
الســـلام عليــكم ورحــمة اﻟلّـہ وبركاته

إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَ نَتُوْبُ إِلَيْهِ وَنَعُوْذُ بلله مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ الله فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إله إلا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لا نَبِيَّ بَعْدَهُ

Alhamdulillah kita bisa berkumpul lagi di room Bidadari Perindu surga.
Malam ini tema kita adalah DEFENCE MECHANISM.

Akhwati fillah......
Dari pada bingung nyari definisinya, baiklah langsung saja ya...

Defence Mechanism  atau Mekanisme pertahanan adalah strategi psikologis yang secara tidak sadar digunakan untuk melindungi seseorang dari anxiety (kecemasan).

Adapun anxiety tersebut timbul dari pikiran atau perasaan yang tidak dapat diterima.

Defence Mechanism  merupakan bentuk respons yang secara tidak sadar dilakukan, digunakan untuk melindungi diri dari perasaan kecemasan, digunakan untuk meningkatkan self-esteem, dan hal-hal yang tidak ingin mereka pikirkan atau tangani.

Jadi, intinya adalah ketika seseorang diserang secara fisik, maka secara otomatis dia akan berusaha mempertahankan dirinya sendiri. Entah dengan cara menghindar atau menampik serangan tersebut.

Dan defence mechanism adalah pertahanan seseorang ketika dia diserang secara psikologis. 

Apa macam-macam bentuk mekanisme pertahanan diri itu?

Menurut Anna Freud, ada 10 jenis defence mechanism, yaitu :

★ 1.  Displacement (Pelampiasan)

Displacement melibatkan hal-hal seperti menghilangkan frustasi, perasaan, dan impuls pada orang atau objek lain.

Contoh umumnya adalah apabila seseorang memiliki kemarahan yang besar dan mengungkapkannya dengan melempar barang-barang atau mungkin melampiaskannya pada orang yang tidak salah.

★ 2. Denial (Penyangkalan)

Bentuk defence mechanism yang paling umum adalah penyangkalan terhadap realita atau fakta. Dengan cara ini seseorang memilih untuk menghindari situasi yang menyakitkan.

★ 3. Represi (Penindasan)

Mekanisme pertahanan represi ini berpengaruh terhadap cara seseorang menjalin hubungan dengan sesama. Mekanisme pertahanan dengan cara ini secara sadar menyimpan kenangan yang akan mempengaruhi perilaku kedepannya.

Contohnya seseorang yang pernah mengalami perilaku abusive dari orang tua akan kesulitan dalam menjalin hubungan saat dewasa.

★ 4. Sublimasi

Sublimasi dianggap memiliki strategi positif. Orang yang menerapkan mekanisme ini melampiaskan emosi atau perasaannya kepada objek atau aktivitas yang lebih aman (ke arah yang positif).

Contohnya ketika seseorang merasa marah, ia akan melampiaskan emosinya dengan berolahraga atau aktivitas positif lainnya. 

★ 5. Proyeksi

Proyeksi adalah mekanisme pertahanan yang melibatkan orang lain. Apabila ada sesuatu hal yang tidak dapat kita terima kita akan menjelaskan dan menceritakannya kepada orang lain.

Proyeksi bekerja dengan membiarkan ekspresi berjalan dan dapat mengurangi kecemasan.

★ 6. Intelektualisasi

Intelektualisasi bekerja untuk mengurangi kecemasan dengan memikirkan peristiwa dengan cara yang dingin.

Mekanisme pertahanan ini memungkinkan kita untuk menghindari berpikir tentang stres, aspek emosional dari situasi dan memilih untuk fokus pada komponen intelektual.

★ 7. Rasionalisasi

Rasionalisasi merupakan mekanisme pertahanan yang memilih melakukan perilaku yang salah, walaupun dirinya sendiri tahu bahwa hal tersebut merupakan hal yang salah.

Contohnya ketika seseorang menyalahkan gurunya karena memperoleh nilai yang jelek, daripada menyadari bahwa dirinya tidak belajar dengan bersungguh-sungguh.

★ 8. Regresi

Defence Mechanism ini paling mudah terlihat pada anak-anak. Ketika seseorang dihadapkan pada peristiwa yang membuat stres, terkadang seseorang tersebut akan kembali ke perilaku pada fase sebelumnya. Apabila pada anak-anak, dapat berupa mengompol atau menghisap jempol.

★ 9. Pembentukan Reaksi

Pembentukan reaksi dapat mengurangi kecemasan dengan mengambil perilaku yang berlawanan.

Alasan orang melakukan hal ini, menurut Freud, mereka menggunakan mekanisme pertahanan ini untuk menyembunyikan perasaan mereka yang sebenarnya dan mengekspresikan dengan berperilaku sebaliknya.

★ 10. Mekanisme Pertahanan Yang Lainnya

Penelitian lain terus menemukan bentuk mekanisme pertahanan diri untuk mengurangi kecemasan. 

◾Berikut Macamnya

✓ Melakukan tindakan daripada mengakui dan menanggung perasaan tertentu.

✓ Menerima hasil lain dari tujuan asli (menjadi pelatih basket daripada menjadi atlet profesional).

✓ Membantu orang lain.

✓ Menghindar, tidak ingin terlibat pada situasi apapun.

Akhwati fillah yang dirahmati Alloh ﷻ...

Defence Mechanism  sangat dibutuhkan semua orang untuk meredakan stres sementara. Tidak hanya berpengaruh negatif,  defence mechanism  juga berdampak positif. Perlu di ingat untuk tidak berlebihan dalam menggunakan mekanisme pertahanan diri.

Pertanyaannya adalah : bentuk defence mechanism apa yang pernah kita lakukan? 

Lanjut kita sharing yaa...

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ iiN ~ Boyolali
Bund, begini, kalau ada teman kita yang memang mencari tempat pelampiasan, terus kita coba bantu dan kita tahu memang dia mungkin baru butuh tempat pelampiasan. 

Tapi di akhirnya, si tempat pelampiasan itu tersakiti dan yang melakukan pelampiasan bersikap biasa saja.

Bund, boleh tidak ya, baperan di sini?

🌸Jawab:
Pertanyaannya adalah tempat pelampiasannya itu apakah benda atau orang. 

Kalau dia orang, maka sejak awal dia harus sadar kalau dia hanya sebagai tempat pelampiasan. Dan sadar dengan konsekuensinya. 

💎 Orang, Bunda.
Hihi, tidak boleh merasa tersakiti ya bunda?
Karena memang awalnya niat buat bantu, mengisi dan menjadi pelampiasan, sadar memang bunda.

Jadi, kalau merasa tersakiti, berarti niatnya sudah berubah, nggih?

🌸 Benar.
Kalau merasa tersakiti, berarti dia melibatkan hati. 

💎 Hihihi, iyya, Bunda.

🌸 Hati-hati menjaga hati ya.

💎 Bisa patah dan luka ya, kalau tidak dijaga.

0️⃣2️⃣ Afni ~ Garut
Assalamu'alaikum,

Bagaimana ketika kita tidur terlelap tiba-tiba terbangun mata kita terbuka dan otomatis memikirkan sesuatu yang kita takutkan di masa depan, apa itu termasuk gangguan kecemasan? Dan itu sering terjadi.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Tidak. Itu sesuatu yang biasa terjadi. Apalagi ketika punya proyek yang harus diselesaikan. Ketika hal itu datang sesekali, tidak apa. Namun ketika itu sering mengalaminya dan merasa terganggu, maka butuh bantuan ahli.

💎 Terus, apakah normal ketika malam waktu kita istirahat, justru ada perasaan kesal, pikiran terganggu dan ingin mengerjakan sesuatu, misalnya mencuci baju, tiba-tiba ingin mengubah kamar, dan kalau tidak dikerjakan malah merasa tidak tenang dan sulit tidur.

Apakah itu termasuk gangguan kecemasan bun?

🌸Ini biasanya menimpa orang dengan jenis kepribadian perfeksionis. Jadi, ketika dia melihat ada yang belum beres di hidupnya, dia akan merasa cemas dan harus diselesaikan saat itu juga. 
Ketika hal ini tidak mengganggu dia dan orang-orang di sekitarnya, tidak masalah. 
Tapi ketika dia sudah merasa terganggu, misal sering tegang, kecapekan, emosian, dan lain-lain. Maka hal ini sudah masuk ke gangguan mental tahap awal. 

💎 MaasyaAllah, terima kasih banyak atas semua penjelasannya. Semoga bunda selalu dalam lindungan Alloh ﷻ. Aamiin.

0️⃣3️⃣ Achi ~ Tangsel
Bun, bagaimana cara menghindari over thinking karena terlalu memikirkan hal-hal kecil yang sebenarnya tidak terlalu penting?

🌸Jawab:
Latihan.

Termasuk dalam hal ini latihan mengendalikan diri dan emosi. 
Tarik napas panjang dan dalam.
Hembuskan perlahan.
Perlu juga didampingi.

Jadi ketika dia over thinking, ada yang diajak bicara. Pendamping itu juga bisa kasih solusi ketika masalah itu datang. 

💎 Iya juga ya, bunda, terkadang mungkin, kita tidak bisa sendiri untuk mengontrolnya. 

🌸Benar sekali. Yang penting itu partner.

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Kiki ~ Dumai
Bunda, apakah dalam diri kita bisa mengalami beberapa bentuk dari mekanisme pertahanan itu ya, bunda?

🌸 Jawab:
Bisa.
Tidak hanya satu mekanisme pertahanan diri ya. 
Dia bisa memakai beberapa tergantung pada tempat dimana dia berada dan jenis kepribadiannya.

Wallahu a'lam

0️⃣5️⃣ Aisya ~ Cikampek 
Assalamu'alikum warahmatullahi wabarakatuh. 

1. Perlindungan diri terhadap kekerasan yang mengancam keamanan jiwa, otomatis pasti bentuk perlindungannya juga berbentuk kekerasan juga, iya kan, misal dengan menangkis serangan hingga melumpuhkan lawan. 

Apakah hal itu juga termasuk dalam hal penyimpangan?

2. Ketika kita menyangkal dari satu pernyataan yang tidak sesuai, atau bisa kita bilang itu sebuah tuduhan, hingga menimbulkan percakapan yang seperti tak ada ujung. Apa itu bisa dikatakan sebagai perdebatan?

3. Lantas apa yang harus kita lakukan? Sebab kata nabi "hindarilah perdebatan". Sedangkan kalau kita hindari, artinya kita mengakui atas pernyataan yang tidak sesuai tersebut.

4. Sampai batasan mana defence mechanism itu dianggap dalam batas normal, Bunda? 

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Bisa menangkis. Bisa pula berlari atau malah bersembunyi

Tidak ada penyimpangan selama dia masih menggunakannya secara proporsional.

2. Benar. Maka jauhi perdebatan. Bicara berdasarkan fakta dan data yang dimiliki.

3. Hindari. Tinggalkan. Karena hanya orang berakal lemah saja yang mau berdebat.

4. Selama tidak melakukan hal yang sama terus-menerus.

Wallahu a'lam

0️⃣6️⃣ Aisya ~ Cikampek
Jadi defence mechanism ini hanya pada serangan psikologis ya, Bunda.

Bagaimana dengan fisik bun, apakah dalam psikologis hal ini merupakan egoisme atau unjuk gigi?

Apakah ini termasuk dalam kelainan jiwa?
Atau tekanan psikis.
Kenapa bisa terjadi dan bagaimana solusinya, Bunda? 

🌸Jawab:
Sebenarnya defence mechanism itu secara fisik dan psikis. Namun caranya saja yang berbeda.
Misal di pondok sering diajarkan bagaimana cara mengencangkan otot perut ketika ditendang agar tidak terasa sakit. Itu termasuk pertahanan diri.

Tidak termasuk kelainan jiwa jika dia tidak melakukan terus-menerus.
Misal displacement tidak apa-apa. Tapi kalau terus-terusan melampiaskan emosi pada obyek lain yang tidak tahu masalahnya, itu baru kelainan. 

Contohnya seperti ini, dia di kantor habis dimarahi atasannya. Sampai rumah masih terbawa emosinya, di marahilah seluruh isi rumah. 

Sesekali bisalah seisi rumah memahami. Ooo dia lagi ada masalah. Tapi kalau sering, ya seisi rumah ikutan stres juga. 

Maka cari displacement yang lain. Misal, carilah sansak sebagai tempat memukul dan lain-lain. Jadi energinya tersalurkan.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Setiap kita secara sadar ataupun tidak, pernah melakukan defence mechanism. Apapun bentuknya, asalkan sesuai porsinya, hal itu tidak akan berdampak negatif bagi perkembangan mental kita.

Maka carilah bentuk defence mechanism yang muaranya adalah mendekatkan diri kita kepada Alloh ﷻ.

Wallahu a'lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar