Minggu, 25 April 2021

SUAMI ISTRI DI ERA SOSMED

 


OLeH: Ibu Hj. Irnawati Syamsuir Koto

•┈•◎❀★❀◎•┈•
❀ M a T e R i ❀
•┈•◎❀★❀◎•┈•

🌸SUAMI ISTRI DI ERA SOSMED

Sholehah...

Perkawinan dalam Islam adalah suatu akad atau perjanjian mengikat antara seorang laki-laki dan perempuan untuk menghalalkan hal yang di haramkan  antara kedua belah pihak dengan suka rela dan kerelaan kedua belah pihak yang merupakan suatu kebahagiaan hidup berkeluarga yang diliputi rasa kasih sayang dan
ketentraman dengan cara-cara yang diridhai Alloh ﷻ.

Perkawinan bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan biologis melainkan memperoleh kehidupan yang tenang, tentram, saling mengayomi antara laki-laki dan perempuan sebagai suami istri dengan dilandasi cinta dan kasih sayang.

Sebagai suatu perikatan yang kokoh, perkawinan dituntut untuk menghasilkan kemaslahatan yang kompleks, bukan sekedar
penyaluran kebutuhan biologis semata. Perkawinan harus mampu menghasilkan tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam al-Qur’an surat ar-Rum ayat 21.

Perkawinan memang diibaratkan sebagai suatu ikatan yang sangat kokoh yang tidak mungkin terlepas begitu saja, akan tetapi sekuat apapun ikatan itu pasti mempunyai kelemahan yang terkadang menjadikannya terurai dan terlepas. Terurainya ikatan itulah kemudian disebut dengan perceraian. Dalam perjalanannya tidak semua ikatan antara suami dan isteri itu kokoh tak terlepaskan.

Ikatan itu seringkali terlepas di tengah jalan karena tidak mampu
menahan terpaan cobaan sehingga ikatan itu berakhir dengan perceraian.

Berkembangnya teknologi dewasa ini menciptakan kemudahan
baru dalam era komunikasi digital. 

Media sosial menjadi salah satu pilihan mudah dan murah yang hadir dan merubah paradigma berkomunikasi di masyarakat. Komunikasi bisa dilakukan dimana saja, kapan saja tanpa harus bertatap muka karena tak terbatas jarak, waktu dan ruang.

Bahkan media sosial meniadakan status sosial para penggunanya yang terkadang menjadi penghambat dalam melakukan komunikasi. Media sosial juga menghapus batasan-batasan dalam
bersosialisasi, setiap orang bisa berkomunikasi dengan yang lain.
Karena dalam media sosial tidak ada batasan ruang dan waktu,
mereka dapat berkomunikasi kapanpun dan di manapun mereka
berada. 

Tidak dapat dipungkiri bahwa media sosial mempunyai pengaruh yang besar dalam kehidupan seseorang.
Penggunaan media sosial dalam intensitas tinggi tanpa dibarengi komunikasi yang baik dalam sebuah hubungan keluarga, mau tidak mau, dapat menjadi salah satu sebab timbulnya konflik rumah tangga.

Sebagaimana berlaku belakangan ini, munculnya banyak grup-grup WhatsApp maupun model percakapan atraktif lain
dari berbagai macam platform media sosial, bila tidak dibarengi dengan kontrol diri yang baik, dapat menjerumuskan pelakunya untuk lebih intens dalam berinteraksi di dunia maya. 

Media sosial adalah media online yang mendukung interaksi
sosial dan media sosial menggunakan teknologi berbasis website yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

Media sosial atau social media atau yang dikenal juga dengan jejaring sosial merupakan bagian dari media baru. Media sosial adalah bentuk dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat. Dapat dikatakan media sosial adalah bentuk interaksi sosial yang dilakukan bukan dalam wujud nyata secara fisik tapi dalam bentuk pertukaran informasi meski antar masing-masing pengguna tidak bertemu secara langsung.

Pada dasarnya media sosial adalah alat komunikasi yang mempunyai manfaat besar bagi kehidupan manusia, akan tetapi penyalahgunaannya oleh
pengguna mengakibatkan dampak negatif yang besar pula
bagi hubungan perkawinan.

Menurut Hukum Islam penggunaan media sosial secara umum memang diperbolehkan akan tetapi jika media sosial itu justru disalahgunakan atau mempunyai dampak yang negatif maka hukumnya akan berbeda. 

Kasus yang terjadi menunjukkan bahwa media sosial sebagai alat komunikasi dipergunakan untuk media selingkuh dengan wanita yang bukan muhrim dan berdampak negatif.

🔹Beberapa Dampak Positif Dari Media Sosial yaitu:

★ 1. Memudahkan interaksi dengan banyak orang. 
Dengan media
sosial, kita dapat dengan mudah berinteraksi dengan siapa saja.
Adanya penyebaran dan pertukaran informasi yang cepat membuat siapapun dapat saling berinteraksi.

★ 2. Memperluas pergaulan. 
Media sosial membuat kita bisa memiliki banyak koneksi dan jaringan yang luas. Tentu saja hal ini berdampak positif bagi orang yang ingin mendapatkan teman
atau pasangan hidup dari tempat yang jauh atau negara asing.

✓ 3. Jarak dan waktu bukan lagi masalah. 
Di era media sosial seperti sekarang ini, hubungan jarak jauh bukan lagi halangan besar karena kita tetap dapat berinteraksi dengan orang lain kapan saja walaupun dipisahkan oleh jarak yang cukup jauh.

✓ 4. Lebih mudah dalam mengekspresikan diri. 
Media sosial memberikan sarana baru bagi manusia dalam mengekspresikan diri. Orang biasa, orang pemalu, atau orang yang selalu gugup
mengungkapkan pendapat di depan umum akhirnya mampu
menyuarakan diri mereka secara bebas.

✓ 5. Penyebaran informasi dapat berlangsung secara cepat. 
Dengan media sosial, siapapun dapat menyebarkan informasi baru kapan saja, sehingga orang lain juga dapat memperoleh informasi yang tersebar di media sosial kapan saja.

✓ 6. Biaya lebih murah. 
Bila dibandingkan dengan media lainnya, maka media sosial memerlukan biaya yang lebih murah karena kita hanya perlu membayar biaya internet untuk dapat mengakses media sosial.

Dengan kata lain, adanya media sosial memang membuat interaksi menjadi luas dan lebih leluasa. Salah satu manfaat media sosial dalah rumah tangga
adalah memperkokoh hubungan keluarga. Grup-grup keluarga
yang dibentuk dalam platform media sosial tertentu dapat
memudahkan anggota keluarga mengabarkan keadaanya, membagi tulisan yang menginspirasi dan saling mengingatkan untuk keseluruhan anggota keluarga. Hal ini tentu memperkuat hubungan perkawinan dengan dukungan seluruh pihak dalam keluarga karena perkawinan menurut agama Islam hakekatnya
bertujuan untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka
mendirikan keluarga yang harmonis, sejahtera dan bahagia.

Harmonis dalam setiap hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing anggota keluarga, sejahtera berarti terciptanya ketenangan lahir dan batin karena terpenuhinya kebutuhan lahir batin yang kemudian menumbuhkan kebahagiaan yang terwujud dalam kasih sayang antar anggota keluarga.

Diakui atau tidak, komunikasi yang kurang berjalan dengan baik antara pasangan dan jalan menuju ketidaksetiaan maupun
perselingkuhan dapat bermula dari intensitas seseorang yang tinggi dalam penggunaan media sosial. Asyik bermain media sosial
terkadang membuat seorang suami atau istri alpa dengan menjalin hubungan lebih intim dari sekedar berbincang dengan lawan
bicaranya di media sosial. Apalagi jika hal ini tidak dibarengi
dengan sikap terbuka pada pasangan masing-masing, maka benih perselingkuhan dan keretakan hubungan keluarga adalah sebuah keniscayaan.

Keberadaan media sosial sebagai media komunikasi tanpa
disadari telah memberikan dampak dalam kehidupan masyarakat termasuk dalam kehidupan perkawinan. Dampak penggunaan media sosial dalam hubungan perkawinan biisa berupa dampak positif dan negatif. 

Dampak positif yang bisa dirasakan adalah sebagai sarana komunikasi untuk meningkatkan keharmonisan keluarga, sebagai sarana menjalin hubungan dengan kerabat, memudahkan terjadinya transfer of knowledge dalam keluarga dan sebagai agen perubahan sosial jika digunakan hal-hal positif.

Namun dampak negatif dari media sosial juga dapat dirasakan dalam suatu hubungan keluarga.

🔹Dampak Negatif Media Sosial dalam sebuah keluarga diantaranya:

★ 1. Batasan ranah pribadi menjadi kabur. 
Pengguna media sosial
terkadang tanpa sadar menulis tentang aibnya sendiri di jejaring
media sosial seperti luapan perasaan dan ratapan yang kemudian memunculkan tanggapan beragam dari teman-teman jejaring
sosial untuk memberikan komentar terhadap masalah yang
dihadapinya, yang tidak selayaknya ditampakkan di muka umum. Sehingga masalah yang seyogyanya merupakan masalah pribadi dalam sebuah keluarga menjadi masalah yang diketahui oleh khalayak ramai.

★ 2. Berkurangnya interaksi antara keluarga. 
Seseorang yang sudah ketagihan menggunakan jejaring sosial waktunya banyak dihabiskan untuk sekedar update status, posting atau yang lainnya sehingga waktu berinteraksi dengan lingkungan keluarga
berkurang. Interaksi yang seharusnya terjadi dalam kehidupan keluarga telah digantikan oleh interaksi di dunia maya karena bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

★ 3. Membuang waktu dengan sia-sia. 
Waktu yang seharusnya
bermanfaat akhirnya terbuang dengan sia-sia karena melalaikan
pekerjaan dan kewajiban yang seharusnya dikerjakan. Sehingga
hal ini dapat melemahkan fungsi keluarga dalam memberikan hiburan dan kasih sayang antar pasangan dan anggota keluarga satu sama lainnya.

★ 4. Hubungan haram antara lawan jenis. 
Sebuah penelitian yang
dilakukan disebuah firma hukum di Inggris divorce online ternyata 80% pengacara perceraian menyebutkan adanya angka perceraian yang disebabkan oleh jejaring sosial. Banyak fakta dilapangan yang telah menguatkan hasil penelitian terjadinya perceraian akibat situs jejaring sosial.

★ 5. Membuat pasangan cemburu. 
Tim peneliti dari University of
Guelph, Kanada menemukan bahwa "jejaring sosial dapat meningkatkan rasa cemburu pasangan." Mereka menemukan,
bahwa makin sering seseorang menghabiskan waktunya pada jejaring sosial maka akan menimbulkan rasa cemburu dan tingkat kecurigaannya pada pasangan semakin tinggi, dan ini beresiko terhadap pasangan yang telah menikah.

Dunia maya jejaring sosial seperti Facebook, Twitter, dan lain-lain mempunyai pengaruh yang besar terhadap struktur kehidupan masyarakat. Termasuk dalam kehidupan perkawinan.
Lewat jejaring sosial ini, orang begitu mudahnya menghubungi lawan jenis atau mitra mereka. Jika seseorang ingin berselingkuh atau menggoda teman lawan jenisnya, maka dunia jejaring sosial merupakan tempat termudah untuk melakukannnya.

Kecanggihan teknologi membuat era komunikasi semakin mudah dan murah menjadikan manusia, tidak terkecuali pasangan suami istri, terkena imbas dari maraknya penggunaan media sosial.

Wallahu a'lam

•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•
❀ TaNYa JaWaB ❀
•┈••◎◎❀★❀◎◎••┈•

0️⃣1️⃣ Agustin ~ Purwodadi Grobogan
Assallamu'allaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ibu.. 

1. Bagaimana menyikapi pasangan yang menyembunyikan misal story Instagram atau status WhatsApp dari pasangannya bahkan seluruh keluarga dan teman-teman yang berhubungan dengan pasangannya? 
Sudah disampaikan baik-baik tapi tetap saja seperti itu. 

2. Ada pasangan yang sepertinya hobi mendiamkan pasangannya, jika ditanya bilang tidak ada apa-apa tapi tidak pernah berkomunikasi dengan pasangannya. Bolehkan jika pasangan yang didiamkan juga diam menunggu dihubungi? 

Karena setiap kali bahkan berkali-kali duluan menghubungi tapi tidak dihiraukan. 

Jazakillah khair, Ibu.

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

1. Jika tidak ada yang patut dicurigai terjadinya perselingkuhan, ya biarkan saja, mungkin dia tidak nyaman jika pasangan dan keluarga melihat tindakan dia, kadang mungkin takut dikira lebay (berlebihan) dan lain-lain. Hargai saja.

2. Ini pasangan apa boneka. Kalau menurut saya sih ini perlu tindak lanjut yang lebih ya, karna komunikasi dalam pasangan itu sangat penting. Jika komunikasi itu sudah tidak baik, bagaimana bisa nyaman menjalani kehidupan bersama. Apa artinya sebuah hubungan kalau tidak ada komunikasi? 

Cobalah dicari tau sebab musababnya, pangkal masalahnya apa. mudah-mudahan bisa dicari jalan keluarnya. 

Wallahu a'lam

0️⃣2️⃣ Safitri ~ Banten
Bunda, kan Fitri habis pergi, Fitri belum sholat Magrib nah terus sholat Magribnya mau sekarang masih bolehkah? Bukan dengan sengaja Fitri tidak sholat Magribnya.

🌸Jawab:
Silahkan, tapi lakukan dulu sholat Isya, baru Qodho sholat Maghrib, tapi jika terlupa sholat Magrib, sementara tadi sudah Isya, dan baru ingat sekarang, langsung saja sholat Magrib. 

Wallahu a'lam

0️⃣3️⃣ Novita ~ Ambon
Assalamualaykum,

Ustadzah, apa tips-tips untuk menghadapi pasangan suami atau istri yang kecanduan HP atau media sosial bahkan disaat-saat "me-time"...supaya jangan terjadi ungkapan; "yang jauh jadi dekat, yang dekat jadi jauh."

🌸Jawab:
Waalaikummussalam warahmatullah wabarakatuh

Silakan dikomunikasikan dengan baik-baik, atur jadwal kapan boleh pegang hp, kapan waktu tanpa HP.  Karna bagaimanapun masing-masing pasangan punya hak atas pasangannya. Jadi jalan pertamanya adalah mengkomunikasikan kapan buka HP, kapan harus mematikan HP. Dan jalankan kesepakatan tersebut. 

Wallahu a'lam

0️⃣4️⃣ Yani Maryani ~ Bandung
Bagaimana cara menjauhi supaya kita tidak terdampak negatif dari media sosial, sedangkan kita sekarang berada di dunia digital yang memerlukan informasi dari media sosial.

Terima kasih

🌸Jawab:
Media sosial itu ibarat senjata. Bisa memberi manfaat, bisa memberi mudhorat. Tergantung siapa yang memegangnya. 

Pisau akan bermanfaat untuk memotong daging sapi ditangan tukang daging, tapi bisa membunuh orang saat berada ditangan preman, pemabuk. 

Jika ingin media sosial bermanfaat maka jadilah seperti tukang daging yang memanfaatkan ketajaman pisau untuk memotong daging yang bisa dinikmati. 

Buya Hamka pernah bercerita suatu ketika seorang laki-laki datang menemui Buya Hamka, dengan tergesa-gesa dan menggebu-gebu ia kemudian bercerita.

“Subhanallah Buya”, ujar pria itu. “Sungguh saya tidak menyangka. Ternyata di Mekkah itu ada pelacur, Buya. Kok bisa ya Buya? Ih. Ngeri!”

“O ya?”, sahut Buya Hamka. “Saya baru saja dari Los Angeles dan New York, dan masyaAllah, ternyata di sana tidak ada pelacur!” tegas Hamka menimpali.

“Ah, mana mungkin Buya! Di Mekkah saja ada kok. Pasti di Amerika jauh lebih banyak lagi!” lanjut pria itu setengah tak percaya.

“Kita memang hanya akan dipertemukan, dengan apa-apa yang kita cari.” tukas Buya dengan senyum teduhnya. 

Jadi kesimpulannya, semua itu tergantung pada tujuan kita sendiri, mau yang bermanfaat maka carilah yang bermanfaat, maka kita akan terhindar dari yang unfaedah, dan begitu sebaliknya. Kendali itu ada ditangan dan hati kita sendiri.

Wallahu a'lam

•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•
❀CLoSSiNG STaTeMeNT❀
•┈•◎❀★❀◎•★•◎❀★❀◎•┈•

Sholehah...

Penggunaan media sosial selain membawa dampak positif tentunya
juga membawa konsekuensi negatif bila digunakan tidak sebagaimana mestinya. 

Tidak sedikit pasangan yang kurang bijak dalam
penggunaan media sehingga berpotensi menjadi salah satu faktor timbulnya benih-benih perceraian. 

Oleh karenanya, bijaklah bermedia sosial. Hargai pasangan anda. 

Mohon maaf lahir dan batin. 

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar